modul praktikum (lemongrass) menggunakan metode …

49
i

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

i

Page 2: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

ii

MODUL PRAKTIKUM

PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI EKSTRAK SERAI

(LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE

DESTILASI SEDERHANA

Farradina Shaula Agustina, dkk

KKN ALTERNATIF 1 PATEMON UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG

Page 3: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga Modul

Praktikum Keterampilan Kimia ini dapat disusun dengan lancar. Modul praktikum ini sebagai

pedoman bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia. Tentunya, modul praktikum telah

dilengkapi dengan materi yang berkaitan dengan praktikum. Perlu diketahui bahwa modul

praktikum ini hanya fokus pada cara pembuatan lilin aromaterapi ekstrak lemongrass dengan

menggunakan metode destilasi sederhana. Dalam pelaksanaan praktikum, mahasiswa

diharapkan telah membaca dan memahami permasalahan yang akan dihadapi selama kegiatan

praktikum. Praktikum dilakukan sesuai petunjuk dalam modul dengan pengawasan asisten

sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar dan efisien.

Penulis menyadari bahwa pada modul praktikum ini masih terdapat banyak

kekurangan, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan modul ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semarang, Maret 2020

Penulis

Page 4: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................................iv

A. Tujuan Percobaan ...................................................................................................................... 1

B. Alat dan Bahan .......................................................................................................................... 1

C. Dasar Teori ................................................................................................................................ 2

1. Lilin Aromaterapi .................................................................................................................. 2

2. Destilasi ................................................................................................................................... 4

3. Lemongrass (sereh wangi) ......................................................................................................... 8

4. Parafin ................................................................................................................................. 18

5. Asam Stearat........................................................................................................................ 19

D. Prosedur Kerja ......................................................................................................................... 20

E. Pertanyaan ............................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 23

Biodata Penulis ................................................................................................................................ 29

Page 5: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

1

PERCOBAAN

PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI EKSTRAK SERAI

(LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE

DESTILASI SEDERHANA

A. Tujuan Percobaan

1. Dapat melakukan proses ekstraksi menggunakan destilasi sederhana

2. Mengetahui cara membuat lilin aromaterapi

3. Mengetahui fungsi masing – masing bahan dalam proses pembuatan lilin aromaterapi.

4. Mengetahui manfaat serai wangi atau lemongrass

B. Alat dan Bahan

Alat :

a. Kaleng

b. Baskom

c. Selang

d. Kompor

e. Gelas Kimia

f. Panci

g. Batang Pengaduk

h. Cetakan lilin

i. Sumbu lilin

Bahan :

a. 1 ikat serai wangi

b. Es batu

c. Parafin 25 gram

d. Asam Stearat 2,5 gram

e. Pewarna oil

Page 6: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

2

C. Dasar Teori

1. Lilin Aromaterapi

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh

bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah

lemak sapi (yang banyak mengandung asam stearat). Sekarang yang biasanya

digunakan adalah parafin.

Cairan Parafin dalam dunia Kimia dapat disebut juga dengan Alkana dengan

formula umum CnH2n+2. Cairan Parafin Merupakan cairan yang memiliki sifat yang

mudah larut dalam eter, benzena, CS2, pada minyak yang menguap, dalam hampir

seluruh jenis minyak lemak yang hangat, susah larut pada etanol absolut, tidak

memiliki rasa, tidak larut di dalam air, putih atau bening, tidak larut pada alkohol dan

gliserin, berupa cairan minyak kental yang tembus cahaya atau sedikit buram, tidak

memiliki bau dan sedikit berminyak. (Muchtaridi,2006)

Pada permasalahan sifat Cairan Parafin ini yaitu dapat teroksidasi dengan

pemanasan dan juga cahaya yang bisa membentuk senyawa baru (senyawa peroksida

dan karboksilat) yang mempunyai bau dan rasa. (Muchtaridi,2006)

Molekul cairan Parafin yang paling sederhana adalah metana dengan rumus :

CH4. Hal ini merupakan sebuah gas dalam temperatur suatu ruangan. Lalu untuk jenis

anggota yang lebih berat yaitu sebuah cairan pada temperatur suatu ruangan yaitu

dengan oktan C8H18. Sedangkan untuk bentuk padat parafin yang disebut dengan lilin

parafin memiliki molekul terberat yang oktannya dimulai dari C20H42 mencapai

C40H82. Jadi untuk Lilin Parafin lebih merujuk pada benda dengan bentuk padat pada

n = 20-40. (Muchtaridi,2006)

Lilin Parafin dengan oktan C25H52 merupakan bahan yang baik untuk

menyimpan panas. Mempunyai kapasitas panas spesifik sekitar 2,14 - 2,9 J/g K.

Sedangkan panas fusi adalah dari 200 - 220 J/g. (Muchtaridi,2006)

Cairan Parafin adalah senyawa hidrokarbon yang bisa teroksidasi menjadi

senyawa baru yakni senyawa peroksida .Yaitu hasilnya adalah senyawa keton

(merupakan hasil yang utama) dan juga senyawa alkohol (senyawa sekunder atau hasil

samping)(Muchtaridi,2006)

Dari kedua hasil senyawa tersebut dapat menimbulkan bau dan rasa yang

cenderung ke bau pedar atau tengik. Berbeda dengan zat aslinya cairan parafin yaitu

tidak memiliki bau dan juga rasa. Namun demikian, senyawa yang teroksidasi ini tidak

Page 7: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

3

menghasilkan perubahan pada warnanya. Yakni sama, antara berwarna putih atau

bening. (Muchtaridi,2006)

Lilin aromaterapi adalah salah satu bentuk diversifikasi dari produk lilin yaitu

aplikasi lain dari cara inhalasi atau penghirupan aromaterapi. Lilin pewangi hanya

mengandung bahan pewangi saja. Sedang lilin aromaterapi dibuat dari minyak esensial

(minyak atsiri) alami sehingga memiliki efek menyembuhkan dan menenangkan. Lilin

Aromaterapi dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk menghilangkan stres

dan kecemasan. (Agusta, 2000)

Aroma yang muncul pada saat lilin dibakar akan memberikan rasa tenang,

rileks, dan nyaman. Fungsi ganda yang dimiliki ini sebagai produk yang diharapkan

dapat diminati dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Pembuatan lilin

aromaterapi membutuhkan beberapa bahan dengan fungsi masing-masing. Stearin

terdapat dalam lemak nabati atau hewani. Stearin juga dapat dibuat dengan cara

mereaksikan asam stearat dengan gliserol pada kondisi tertentu. Stearin memiliki slip

melting point pada kisaran 46˚C – 56˚C. (Rahfiqa, 2017)

Stearin merupakan gliserida yang memiliki titik cair tinggi karena mengandung

asam palmitat dan asam stearat dalam jumlah tinggi. Kandungan ini menyebabkan

stearin berada pada kondisi pasta-padat di suhu kamar. Pada pembuatan lilin, stearin

perlu dipanaskan. Tujuan dilakukannya pemanasan pada stearin pada pembuatan lilin

aromaterapi adalah untuk mencairkan stearin yang semula berwujud padat pada titik

lelehnya yaitu sekitar 69,6˚C. Fungsi dari stearin ini adalah untuk memberi bentuk

pada lilin yang dibuat, karena stearin akan menjadi padat setelah dingin. Sebelum

stearin memadat, terlebih dahulu ditambah parafin dan pewarna. (Agusta, 2000)

Fungsi parafin adalah sebagai bahan bakar untuk lilin agar dapat terbakar.

Selain itu tujuan pencampuran antara parafin dan stearin ialah agar parafin yang

dimasukkan dapat keras karena sifat dasar dari parafin ialah cenderung lembek dan

lentur pada temperatur dibawah titik leburnya, maka digabungkan dengan stearin.

Bersama stearin, parafin menjadi bahan dasar lilin batangan. Penambahan selanjutnya

ialah penambahan zat fiksatif yaitu minyak nilam dan minyak melati. (Agusta, 2000)

Ada beberapa masalah yang sering terjadi dalam pembuatan lilin, antara lain :

1. Api terlalu kecil, disebabkan sumbu kecil, lilin terlalu keras. Solusinya yaitu pakai

sumbu yang lebih besar, kurangi stearin.

2. Api terlalu besar, disebabkan sumbu lilin besar, lilin lunak. Solusinya pakai sumbu

yang lebih kecil, tambahkan stearin.

Page 8: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

4

3. Api cepat mati karena tenggelam, disebabkan sumbu kecil, lilin lunak. Solusinya

pakai sumbu yang besar, tambahkan stearin.

4. Lilin meleleh keluar, disebabkan lilin lunak, sumbu tidak di tengah. Solusinya yaitu

tambahkan stearin, letakkan sumbu di tengah.

5. Susah dilepas dari cetakan, disebabkan waktu menuang lilin terlalu panas, lilin

lunak. Solusinya dengan menunggu beberapa saat sebelum menuang, tambahkan

stearin.

6. Permukaan lilin cekung, disebabkan menyusut pada waktu dingin, belum ditambah

ulang. Solusinya panaskan cetakan, tambahkan lilin cair setelah agak dingin.

7. Terlihat banyak garis horizontal, disebabkan waktu menuang lilin kurang panas,

cetakan terlalu dingin, campuran stearin kebanyakan. Solusinya dengan

menambahkan suhu, panaskan cetakan sebelum dituang, kurangi jumlah sterain.

8. Bintik gelembung, disebabkan lilin waktu dituang suhunya kuarng tinggi, menuang

terlalu cepat. Solusinya tambahkan suhu, tuang lebih perlahan.

(Putri, 2017)

2. Destilasi

2.1 Pengertian Destilasi

Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan

perbedaan titik didih. Untuk membahas destilasi perlu dipelajari proses

kesetimbangan fasa uap-cair; kesetimbangan ini tergantung pada tekanan uap

larutan. Hukum Raoult digunakan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi pada

proses pemisahan yang menggunakan metode destilasi; menjelaskan bahwa

tekanan uap suatu komponen yang menguap dalam larutan sama dengan tekanan

uap komponen murni dikalikan fraksimol komponen yang menguap dalam

larutan pada suhu yang sama. (Armid, 2009).

Page 9: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

5

Gambar 2.1 Alat Destilasi Sederhana

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahanbahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)

bahan.Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap

ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki

titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu (Syukri,2007).

Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan

perbedaan titik didik atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari

campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap

penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi

cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan

alat pemanas dan alat pendingin (Wahyu, 2013).

Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki

titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser

yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam

dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair.

Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh

senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut ( Syukri, 2007).

Pemisahan dengan destilasi berbeda dengan pemisahan dengan cara

penguapan. Pada pemisahan dengan cara destilasi semua komponen yang terdapat

didalam campuran bersifat mudah menguap(volatil). Tingkat penguapan

(volatilitas) masing-masing komponenberbeda-beda pada suhu yang sama. Hal

ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu

Page 10: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

6

campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang lebih

volatil. Sifat yang demikian ini akan terjadi sebaliknya, yakni pada suhu tertentu

fasa cairan akan lebih banyak mengandung komponen yang kurang volatil. Jadi

cairan yang setimbang dengan uapnya pada suhu tertentu memiliki komposisi

yang berbeda. Pada pemisahan dengan cara penguapan komponen volatil

dipisahkan dengan komponen yang kurang volatil, karen aproses pemanasan.

Sebagai contoh: pemisahan penguapan dapat digunakan untuk memisahkan air

dari larutan NaCl berair, sedang pemisahan dengan cara destilasi digunakan untuk

memisahkan campuran alkohol dari air (Wahyu, 2013).

2.2 Sejarah Destilasi

Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad

pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya

permintaanakan spritus Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan

rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil

menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-

4.Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli - ahli kimia Islam

pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Raazi pada pemisahan

alkohol menjadi senyawa yang relative murni melalui alat alembik , bahkan

desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi

skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu

Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang

uap anggur yang dapat terbakar. Ia juga telah menemukan banyak peralatan dan

proses kimia yang bahkan masih banyak dipakaisampai saat kini. Kemudian

teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801 - 873).Salah satu

penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah

menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,

pembangkit listrik, pemanas, dan lain-lain. Udara didistilasi menjadi komponen-

komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium pengisi balon

Distilasi telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan

panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menhasilkan minuman suling B.

2.3 Macam – macam destilasi

Page 11: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

7

Menurut Soebagio (2005), ada 6 jenis destilasi yang akan dibahas disini,

yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum,

destilasi kering dan destilasi azeotropik.

1. Destilasi Sederhana

Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih

yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika campuran

dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan menguap

lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan, yaitu

kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas.Destilasi ini dilakukan

pada tekanan atmosfer.Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk

memisahkan campuran air dan alkohol.

2. Destilasi Fraksionasi

Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair,

dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik

didihnya.Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan

titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan

tekanan rendah.

3. Destilasi Azeotrop

Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang memiliki titik

didih yang konstan.Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum

Raoult.

4. Destilasi Vakum

Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak

stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik

didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C.

5. Destilasi Uap

Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik

didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-

senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam tekanan atmosfer dengan

menggunakan uap atau air mendidih

6. Destilasi kering

Destilasi kering merupakan destilasi yang dilakukan dengan cara memanaskan

material padat untuk mendapatkan fase uap dan cairnya, biasanya digunakan

untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bara.

Page 12: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

8

2.4 Prinsip Destilasi

Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap

tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan

uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut

destilat.Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan

memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya

yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni.Pada destilasi biasa, tekanan

uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa

murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat

terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Fhya, 2011)

3. Lemongrass (sereh wangi)

3.1 Deskripsi Tanaman Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle)

Tanaman sereh (Cymbopogon nardus L. Rendle) merupakan tanaman

yangmemiliki potensi ekonomi cukup tinggi, karena tanaman ini banyak

dimanfaatkanuntuk dikonsumsi, aromaterapi dan pestisida alami. Sereh

mempunyai nama daerah yaitu serai wangi (Malaysia), citronella grass (Inggris),

dan sereh (Indonesia) (Quattrocchi, 2006:548). Tanaman sereh wangi merupakan

terna tahunan dengan tinggi sekitar 0,5-1 meter. Batang tidak berkayu, beruas

pendek dan berwarna putih. Daun tunggal berjumbai, berpelepah, ukurannya 25-

75 cm, lebar 1,5 cm, dan berwarna hijau muda. Akar tanaman sereh berakar dalam

dan berserabut dari dasar yang tebal. Tanaman sereh berdiri tegak lurus hingga

2,5 m, dengan puncak melayu, lembaran daun gundul, pinggir permukaan kasar,

membran bagian dalam mencapai ketinggian 5 mm, dan gundul. Perbanyakan

dilakukan dengan pemisahan stek anakan (Emmyzar dkk., 2002). Selain itu,

tanaman sereh mempunyai tekstur yang lemas dan sulit patah. Tulang daun

tanaman ini berbentuk sejajar. Apabila daunnya dipecah atau diremas akan berbau

wangi. Pangkal batang tanaman sereh ini membesar dan mempunyai pelepah

daun berwarna kuning kehijauan bercampur dengan warna merah keunguan.

Bentuk tanaman ini menyerupai rumput, berumpun banyak dan mengumpul

menjadi gerombol besar. Batangnya melengkung sampai 2/3 bagian panjang

daunnya (Emmyzar dkk., 2002).

Page 13: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

9

Umumnya komponen kimia minyak yang terdapat dalam suatu tanamam

sereh dipengaruhi oleh jenis tanaman dan lokasi tempat yang berbeda

(Guenther,1987). Tanaman sereh genus Cymbopogon meliputi hampir 80 spesies.

Tanaman sereh terdiri dari dua jenis yaitu jenis mahapengiri mempunyai ciri-ciri

daunnya lebih lebar dan pendek, rumpun daun sereh wangi pada umur 6 bulan

akan merunduk sehingga tinggi rumpun kurang dari 1 meter, membutuhkan lahan

yang lebih subur, disamping itu menghasilkan minyak dengan kadar sitronelal 30-

45% dan geraniol 65- 90%. Sedangkan jenis lemabatu mempunyai ciri-ciri yaitu

daunnya yang lebih panjang dan ramping, rumpunnya akan tumbuh lebih tinggi,

dapat tumbuh pada lahan yang kurang subur, dan menghasilkan minyak atsiri

dengan kadar sitronelal 7-15% dan geraniol 55-65% (Guenther, 1990).

3.2 Klasifikasi Tanaman Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle)

Menurut Integrated Tasonomic Information System (2005). Taksonomi

sereh wangi adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poacea

Genus : Cymbopogon

Spesies : Cymbopogon nardus L. Rendle

Gambar 3.2.1 Sereh wangi

A B C

Page 14: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

10

Sumber : Indrawani, 2015

Keterangan:

A. Tanaman sereh wangi C. Minyak sereh

B. Batang sereh wang yang siap diolah

3.3 Syarat Tumbuh Tanaman Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle)

Tempat penyebaran tanaman sereh di daerah tropis termasuk Indonesia,

Malaysia, Thailand, India dan Asia Selatan. Penyebaran tanaman sereh dij

Indonesia terutama banyak tumbuh di daerah Tasik Malaya, Bandung,

Palembang, Padang, Ujung Pandang dan Solo (Ketaren, 1985:204-220) pada

ketinggian 200 – 1.000 m DPL dengan ketinggian yang ideal 250 – 600 m DPL.

Pada ketinggian ini sereh wangi menghasilkan presentase dan mutu minyak atsiri

yang baik. Namun sereh dapat tumbuh diberbagai tipe tanah baik di dataran

rendah maupun dataran tinggi sampai pada ketinggian 1.200 m DPL, dengan

ketinggian optimum 250 m DPL. Suhu tumbuh optimum 23 – 30 , dan distribusi

hujan merata sepanjang 10 bulan. Curah hujan berfungsi sebagai pelarut zat

nutrisi, pembentukan sari pati dan gula serta membantu pembentukan sel dan

enzim. Memerlukan sinar matahari yang cukup karena mampu meningkatkan

kadar minyaknya. Secara umum sereh wangi tumbuh baik pada tanah gembur

sampai liat dengan pH 6,0 – 7,5. Dengan curah hujan rata-rata maksimal 1.000-

1.500 mm/tahun, dengan musim kemarau 4 - 6 bulan (Zainal dkk., 2004).

Perbanyakan tanaman yang paling mudah adalah dengan pemecahan rumpun

tanaman dewasa. Sereh wangi yang akan diambil minyak atsirinya agar dipangkas

sebelum munculnya bunga, karena jika bunganya sudah muncul maka mutu

minyaknya akan lebih rendah (Ginting, 2004). Ciri-ciri yaitu daunnya yang lebih

panjang dan ramping, rumpunnya akan tumbuh lebih tinggi, dapat tumbuh pada

lahan yang kurang subur, dan menghasilkan minyak atsiri dengan kadar sitronelal

7-15% dan geraniol 55-65% (Guenther, 1990).

3.4. Manfaat Tanaman Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle)

Tanaman sereh wangi mempunyai beberapa kegunaan salah satunya

adalah sebagai vegetasi konservasi yaitu potensial untuk mencegah terjadinya

erosi tanah dan merehabilitasi lahan-lahan kritis. Tanaman sereh terutama batang

dan daun bisa dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk karena mengandung zat-

Page 15: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

11

zat seperti geraniol, metil heptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam

organik, dan terutama sitronelal sebagai obat nyamuk semprot. Dalam beberapa

penelitian, daun sereh mengandung zat anti-mikroba dan anti-bakteri yang sangat

berguna khususnya untuk mengobati infeksi pada lambung, usus, saluran

kandung kemih, menyembuhkan luka, peluruh kentut (karminatif), penambah

nafsu makan (stomakik), obat pasca bersalin, penurun panas, dan pereda kejang

atauantispasmodic (Kurniawati, 2010).

Akar sereh juga bermanfaat sebagai pengencer dahak, obat kumur,

peluruhkeringat (diaforetik), dan penghangat badan. Sebuah tim riset dari Ben

GurionUniversity di Israel pada tahun 2006 menemukan bahwa sereh

menyebabkanapoptosis (kematian sel) dalam sel kanker. Berdasarkan studi in

vitro, penelitimengamati pengaruh molekul sitral yang ditemukan dalam sereh

terhadap selnormal dan sel kanker. Pada konsentrasi sitral 1 gram sereh dalam air

panas, sitralmemicu apoptosis dalam sel kanker tanpa memengaruhi sel normal

(Kurniawati,2010). Tanaman sereh dapat digunakan dalam pengobatan penyakit

stroke, karenaberdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, sereh dapat

menginhibisiagregasi platelet, antikonvulsan, penurunan tekanan darah, dan

vasorelaksan. Daribeberapa penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa

tanaman sereh dapatdigunakan dalam pengobatan penyakit stroke. Hal ini sesuai

dengan pendapatAlemeida (2011), bahwa minyak sereh dapat menginhibisi

agregasi platelet,antikonvulsan, penurunan tekanan darah, dan vasorelaksan

(Junior, 2008).Kandungan senyawa seperti geranil butirat, lomonen, eugenol,

metileugenol,geranial pada sereh dapat mencegah penyakit kanker, mengobati

gangguanpencernaan, menurunkan tekanan darah, detoksifikasi, manfaat pada

sistem saraf,berfungsi sebagai analgesik, memperindah kulit dan kesehatan

wanita (PTDeherba Indonesia, 2015).

3.5. Kandungan Kimia pada Tanaman Sereh Wangi dan Minyak

Sereh(Cymbopogon nardus L. Rendle)

Kandungan dari sereh terutama minyak atsiri dengan komponen

sitronelal 30-45%, geraniol 65-90%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%,

sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin,

limonen, kamfen.Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup komplek.

MenurutSastrohamidjojo (2007), kandungan utama dan terpenting terdapat pada

Page 16: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

12

serehwangi adalah sitronelal dan geraniol. Kedua senyawa ini mempengaruhi

kualitasminyak, menentukan intensitas bau, harum, serta nilai harga minyak

sereh wangi.

Kadar komponen kimia penyusun utama minyak sereh wangi tidak

tetap, dan tergantung pada beberapa faktor. Apabila kandungan geraniol tinggi,

makakandungan sitronelal juga tinggi.

1. Geraniol (C10H18O)

Geraniol merupakan persenyawaan yang terdiri dari 2 molekul isoprene dan

1 molekul air. Geraniol dapat dioksidasi menjadi sitral dan senyawa ini

digunakan pada pabrik pembuatan ionon. Alfa-ionon digunakan secara

ekstensif dalam pewangi karena baunya yang mirip dengan bunga violet.

Geraniol lebih lanjut digunakan dalam pembuatan nerolidol dan farnesol.

Menurut Sastrohamidjojo (2007), Geraniol memiliki rumus bangun sebagai

berikut :

CH3 - C = CH - CH2 --- CH2 - C = CH - CH2 – OH

CH3 CH3

2. Sitronelal (C10H16O)

Sitronelal merupakan senyawa penting yang terdapat pada sereh wangi.

Kandungan sitronelal tinggi, maka kandungan geraniol juga tinggi.

Penggunaan yang penting sitronelal adalah untuk pembuatan hidroksi

sitronelal melalui hidrasi. Senyawa hidroksi sitronelal tidak diperoleh

secara alami tetapi senyawa tersebut merupakan senyawa sintetik yang

paling penting dalam pewangian.Senyawa tersebut memiliki bau yang

harum seperti floral-lily dan digunakan secara luas dalam pewangi untuk

sabun dan kosmetik. Rumus bangun senyawasitronelal adalah :

CH3 - C = CH - CH2 --- CH2 - C = CH - C - H

CH3 CH3

Standar Mutu Minyak Sereh Wangi

Standar mutu minyak sereh wangi untuk kualitas ekspor dapat dianalisis

berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-3953-1995. Menurut

criteria fisis yaitu berdasarkan warna bobot jenis, indeks bias, sedangkan

Page 17: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

13

secara kimia berdasarkan total geraniol, total sitronelal, dan kelarutan

dalam etanol 80%.

Berikut ini adalah Tabel 2.1 yang menjelaskan tentang Standar Mutu

Minyak Sereh Wangi Indonesia Berdasarkan Sifat Kimia.

No Sifat Kimia Syarat

1 Warna Kuning pucat sampai kuning kecoklatan

2 Bobot Jenis 0,88-0,922 g/ml

3 Indeks bias (Nd20) 1,466-1,475

4 Total Geraniol ≥85%

5 Sitronelal ≥35%

6 Kelarutan dalam etanol 80% 1:2 sampai larutan jernih

Sumber : SNI 06-3953-1995

Minyak sereh wangi tidak memenuhi syarat ekspor apabila kadar

geraniol dan sitronelal rendah atau mengandung bahan penuaan. Kadar

geraniol dan sitronelal yang rendah biasanya disebabkan oleh jenis tanaman

sereh yang kurang baik, di samping pemeliharaan tanaman yang kurang

baik serta umur tanaman yang terlalu tua. Bahan-bahan tambahan yang

terdapat dalam minyak sereh wangi berupa lemak, alkohol dan minyak

tanah sering digunakan sebagai bahan pencampur (Ketaren dkk., 1978).

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-3953-1995, kualitas

minyak berdasarkan kandungan geraniol dan sitronelal dapat digolongkan

menjaditiga golongan seperti pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Standar mutu minyak sereh wangi

No Kualitas Minyak Sereh Wangi Total Geraniol (%) Total Sitronelal (%)

1 A ≥85% ≥35%

2 B 80-85% -

3 C ≤80% -

Sumber : SNI 06-3953-1995

Page 18: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

14

3.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Minyak Atsiri SerehWangi

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas minyak atsiri sereh yaitu:

1. Perlakuan pendahuluan terhadap batang sereh wangi

Peningkatan presentase minyak sereh telah dibuktikan Adams (2008) dengan

tiga proses (proses pembersihan, pengeringan dan penghalusan ukuran). Pada

proses pengeringan sebagian besar membran sel akan pecah sehingga cairan

sel bebas masuk dari satu sel ke sel yang lain sehingga membentuk senyawa

senyawa yang mudah menguap (Sastrohamidjojo, 2014).

2. Lokasi tanam

Lokasi tanam akan berpengaruh seperti iklim, suhu dan curah hujan. Unsur-

unsur ini sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman. Semakin

tinggi lokasi tanam akan semakin rendah suhu udaranya, dan semakin rendah

lokasi tanam maka suhu yang terdapat pada lokasi tersebut akan semakin

tinggi. Tanaman sereh yang ditanam di dataran tinggi yang memiliki suhu

rendah akan mengalami gangguan fisiologis. Gangguan fisiologis merupakan

laju fotosintesis tidak berjalan dengan lancar karena kurangnya intensitas

cahaya matahari yang diterima tanaman sereh. Sedangkan di lokasi tanam

dataran rendah tanaman sereh yang memiliki habitat tumbuh di daerah dengan

suhu udara yang tinggi tidak akan mengalami gangguan fisiologis dan laju

fotosintesisnya berjalan dengan lancar karena tanaman sereh wangi sangat

cocok ditanam di tempat terbuka (tidak terlindung) dengan kisaran intensitas

cahaya matahari antara 75- 100%, dengan suhu rata-rata harian yang mencapai

28-30°C. Dalimartha, (1999) dan Sofiah, (2010) menyatakan bahwa tanaman

sereh merupakan tanaman yang memerlukan cahaya matahari yang panas,

serta tumbuh maksimal pada suhu 23°C-30°C.

3. Tanah

Tanah merupakan tempat tumbuh dan sumber unsur hara yang diperlukan

tanaman. Kandungan zat hara yang dimiliki tanah berperan penting untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi akar tumbuhan. Inceptiols atau aluvial

merupakan tanah muda yang mulai berkembang, pembentukan horizonnya

lambat akibat perubahan bahan induk dan memiliki tingkat kesuburan dari

sangat rendah sampai tinggi (Munir, 1996). Inceptiols secara umum memiliki

kejenuhan basa lebih dari 60% pada kedalaman 25 cm hingga 75 cm, sehingga

Page 19: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

15

tanah ini tergolong tanah yang subur. Menurut Soenardi dkk., (1981) petani

pada umumnya menanam sereh wangi pada lahan-lahan marginal dengan

topografi yang beragam, mulai dari yang datar sampai berlereng secara

monokultur, dimana produksi pada panen 1 sampai ke 3 meningkat akan tetapi

panen berikutnya sampai ke 7 produksi turun hampir 50%. Lebih lanjut

Mansur (1990) menjelaskan bahwa terjadinya penurunan produksi batang

segar dan minyak setelah tahun kedua adalah karena meningkatnya tumbuh

rumpun tanaman sereh wangi, sehingga akar yang baru tumbuh tidak dapat

mencapai tanah yang menyediakan hara, yang mengakibatkan produksi

anakan merosot apabila penggemburan tanah dan pemupukan tidak

dilaksanakan dengan baik. Pemberian pupuk organik pada lahan-lahan

marginal,selain dapat meningkatkan produktivitas tanaman juga merupakan

salah satukomponen budidaya yang ramah lingkungan. Pupuk organik baik

pupuk kandang,kompos, ataupun pupuk hijau dapat memperbaiki struktur

tanah, menaikkan dayaserap tanah terhadap air, menaikkan kondisi kehidupan

dalam tanah, danmengandung zat makanan tanaman (Rinsema, 1983).

4. Proses Penyulingan Minyak Sereh Wangi

Menurut Guenther (1990), agar diperoleh minyak yang bermutu tinggimaka

penyulingan hendaknya berlangsung pada tekanan rendah dan dapat jugapada

tekanan tinggi tetapi dalam waktu yang singkat. Proses penyulingan

denganmenggunakan tekanan dan suhu rendah mempunyai keuntungan yaitu

minyakyang dihasilkan tidak mengalami kerusakan akibat panas. Disamping

itumengurangi penguapan komponen bertitik didih tinggi dan larut di air

(Harris,1987). Semakin cepat aliran uap air dalam ketel suling, maka jumlah

minyak yangdihasilkan per kg kondensat uap semakin rendah, sebaliknya

semakin lambatgerakan uap dalam ketel maka waktu penyulingan lebih lama

dan rendemenminyak per jam rendah. Penyulingan dengan tekanan tinggi

tidak selalumenghasilkan rendemen dan mutu yang lebih baik. Penggunaan

tekanan uap yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan komponen-

komponen penyusun minyak. Lama penyulingan tergantung dari tekanan uap

yang dipergunakan dan faktor kondisi terutama kadar air batang sereh. Pada

prinsipnya, tekanan yang dipergunakan tidak boleh terlalu tinggi, karena pada

tekanan yang terlalu tinggi minyak akan terdekomposisi, terutama pada waktu

penyulingan yang terlalu lama. Hasil sulingan berat kering lebih tinggi

Page 20: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

16

daripada berat basah hal ini dikarenakan batang basah yang langsung disuling

masih banyak mengandung air pada bagian daunnya, sedangkan hasil sulingan

batang kering lebih tinggi karena ada proses pelayuan batang sebelum

melakukan proses penyulingan. Dengan melakukan proses pelayuan ini maka

kandungan air yang terdapat dalam batang tanaman sereh akan menguap

sehingga proses penyulingan akan menghasilkan minyak yang lebih banyak.

Menurut Nurdjanad dan Ma’mun (1993), mengungkapkan pelayuan bahan

sulingan akan meningkatkan rendemen minyak yang dihasilkan karena selama

proses pelayuan akan terjadi penguapan air dari bahan. Lepasnya air dari bahan

akan menyebabkan pecahnya sel-sel minyak sehingga memudahkan dalam

proses pengambilan minyak selama proses penyulingan.

3.7 Manfaat Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle)

Minyak sereh wangi sebagai hasil produksi dari tanaman sereh wangi

berguna sebagai bahan bio-aditif bahan bakar minyak (Seputra, E.A, 2008).

Berbagai industri telah memanfaatkan minyak sereh wangi sebagai bahan baku

untuk membuat shampo, pasta gigi, losion, pestisida nabati dan juga pewangi

sabun (Kardinan, 2004). Minyak atsiri sereh dapat digunakan untuk penyakit

infeksi dan demam serta dapat mengatasi masalah sistem pencernaan dan

membantu regenerasi jaringan penghubung (Agusta, 2002). Salah satu teknologi

alternatif yang aman sebagai pengganti pestisida sintetik adalah pemanfaatan

minyak atsiri sereh wangi mampu menghambat perkembangan bahkan

membunuh organisme penganggu tanaman (OPT). Aplikasi minyak atsiri sereh

wangi dengan cara penyemprotan (Balai Penelitian Tanaman Buah Tropoka,

2015). Hama yang bisa dikendalikan oleh minyak atsiri sereh wangi adalah

penggerek buah jeruk, kutu putih, kutu dompolan, kutu daun, thrips, lalat buah,

kutu sisik. Senyawa lain dalam minyak atsiri yang direkomendasikan efektif

untuk menghilangkan bau badan atau deodorant adalah geraniol, patcoulol dan

linalool. Minyak atsiri dipercaya mampu menenangkan jiwa. Menurut Dra.

Koensoemardiyah, Apt (2015), ahli terapi aroma Fakultas Farmasi Universitas

Gadjah Mada, jika senyawa pada minyak atsiri masuk ke dalam tubuh akan

mempengaruhi sistem limbik atau pengatur emosi. Molekul-molekul senyawa

minyak atsiri sangat halus dan berukuran nano partikel, sehingga ketika aroma

minyak atsiri tercium oleh hidung, molekul itu akan berikatan dengan

Page 21: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

17

reseptorreseptor penangkap aroma yang terdapat dalam hidung. Selanjutnya,

reseptor itu akan mengirim sinyal-sinyal kimiawi melalui jalur saraf ke sistem

limbik di otak. Sistem itulah yang mengatur keadaan emosi seseorang. Dengan

membangkitkan semangat, tubuh terdorong untuk menyembuhkan diri sendiri.

Terapi aroma menggunakan minyak atsiri juga bersifat menenangkan. Apalagi

jika terapi aroma dikombinasikan dengan pijatan yang berefek relaksasi. Pijatan

berguna untuk melunturkan otot dan melancarkan pembuluh darah, sehingga

tubuh kembalisegar. Senyawa minyak atsiri masuk dalam pembuluh darah

melalui pembuluh pembuluh yang terdapat di sepanjang epidermis dan dermis

kulit (Prosiding Penelitian SPESIA, 2015).

Minyak atsiri saat ini sudah dikembangkan dan menjadi komoditas ekspor

Indonesia yang meliputi minyak atsiri dari nilam, akar wangi, pala, cengkeh, serai

wangi, kenanga, kayu putih, cendana, lada, dan kayu manis (Cassel dan R.

Vargas, 2006). Menurut Richards (1944), minyak atsiri bisadidapatkan dari

bahan-bahan diatas yang meliputi pada bagian daun, bunga, batang dan akar. Dari

sekian bahan atsiri diatas yang selama ini mulai tidak dikembangkan adalah

minyak atsiri dari serai wangi, karena untuk mendapatkan minyak atsiri tersebut

menggunakan hydro distillation dan steam distillation membutuhkan waktu yang

relatif lama yaitu sekitar 4 – 7 jam. Tanaman serai dibagi menjadi tiga jenis yaitu

serai wangi (Cymbopogon winterianus), serai dapur (Cymbopogon flexuosus) dan

rumput palmarosa (Cymbopogon martini). Pada penelitian ini digunakan serai

wangi karena sudah umum digunakan oleh peneliti – peneliti terdahulu.

Mutu Minyak sereh wangi tipe Ceylon tidak dapat menyaingi mutu tipe

Jawa. Daerah penanaman dan produksi minyak sereh wangi di Indonesia terutama

di Jawa, khususnya di Jabar dan Jateng. Menurut data Stastistik, daerah yang

mengembangkan sereh wangi hanya di Riau, Jabar, Jateng, Kalbar dan Sulsel

(Arswendiyumna, 2010).Pangsa produksi minyak sereh wangi Jabar & Jateng

mencapai 95 % dari total produksi Indonesia. Daerah sentra produksi di Jawa

Barat adalah : Pandeglang, Bandung, Sumedang, Ciamis, Cianjur, Lebak, Garut

dan Tasikmalaya. Untuk wilayah di Jawa Tengah adalah Cilacap dan Pemalang

(Armando, 2009).

Serai wangi selama ini masih mendominasi dan lebih umum diambil

minyaknya dibanding golongan serai lainnya. Dalam penelitian ini dilakukan

pengambilan minyak atsiri dari bahan diatas dengan peningkatan teknologi yang

Page 22: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

18

sebelumnya umum digunakan, sehingga waktu pengambilan menjadi lebih

singkat dan rendemen yang dihasilkan lebih bagus dan meningkat (Ginting,

2004). Dalam hal ini perlu ditemukan metode baru untuk mencapai target tersebut

sehingga digunakan microwave, dimana microwave efektif dalam distribusi

panas dan efisien karena waktu yang diperlukan relatif lebih singkat untuk

mendapatkan rendemen yang sama untuk cara seperti metode hydro distillation

dan steam distillation (Backer And R. C. Backhuizen VandenbrinkJr, Ph.D,

1968).

Berdasarkan hal itu maka diperlukan penelitian mengenai distilasi dari

daun dan batang serai wangi dengan metode modifikasi dari penelitian terdahulu

yaitu steam and hydro distillation dengan bantuan microwave dan penelitian

bertujuan mempelajari pengaruhnya terhadap kualitas minyak serai wangi yang

dihasilkan untuk setiap kondisi yang telah ditentukan (Barbour dkk, 1980).

Kandungan dari serai terutama minyak atsiri dengan komponen

sitronelal 32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%,

sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin,

limonen, kamfen. Minyak serai mengandung 3 komponen utama yaitu sitronelal,

sitronelol dan geraniol (Sastrohamidjojo, 2004). Hasil penyulingan dari

Andropogon nardus L dapat diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum

citronellae, terutama terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat digunakan

untuk menghalau nyamuk (Tjitrosoepomo, 2005). Abu dari daun dan tangkai

serai mengandung 45 % silika yang merupakan penyebab desikasi (keluarnya

cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga sehingga serangga akan

mati kekeringan. Sitronelol dan geraniol merupakan bahan aktif yang tidak

disukai dan sangat dihindari serangga, termasuk nyamuk sehingga penggunaan

bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan pengusir nyamuk (Yunus,

2008).

4. Parafin

Parafin adalah bahan utama pembuatan lilin yang berasal dari residu minyak

bumi. Bahan berbentuk padat ini paling tidak ada dua jenis, yakni lokal dan impor.

Parafin impor yang banyak beredar di pasaran adalah yang berasal dari Cina. Parafin

lokal dicirikan dengan warnanya yang putih kekuningan. Sementara itu, parafin impor

Page 23: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

19

relatif putih bening. Parafin lokal lebih lembek dibandingkan dengan parafin impor.

Parafin impor umumnya lebih mahal dibandingkan dengan parafin lokal. Lilin yang

dibuat dari bahan parafin murni memiliki karakter lembek, berbintik, dan tidak putih

bersih (Murhananto, 2010).

Parafin merupakan suatu hidrokarbon yang bentuknya dapat berupa gas tidak

berwarna, cairan putih, atau bentuk padat dengan titik cari rendah. Umumnya parafin

terkandung dalam minyak bumi, yang struktur molekulnya terdiri dari normal parafin

yaitu normal oktadekana, normal heksaoktana, iso-parafin, sedikit siklo-parafin dari

senyawaan aromatik. Parafin yang diperdagangkan dibedakan berdasarkan besar

konsentrasi minyaknya. Mutu satu dengan lainnya harus memiliki jarak titik cair

sebesar 20F. parafin terdiri dari tiga jenis, yaitu soft paraffin wax (30˚C – 42˚C),

medium paraffin wax (440 – 460C), dan hard paraffin wax (50˚ – 65˚C). (Agusta,

2000)

5. Asam Stearat

Asam stearat adalah campuran asam organik padat yang diperoleh dari lemak

sebagian besar terdiri dari asam oktadekanoat, C18H36O2 dan asam heksadekanoat,

C16H32O2 (Ditjen POM, 1979).

Asam lemak ini merupakan asam lemak jenuh, wujudnya padat pada suhu

ruang. Asam stearat diproses dengan memperlakukan lemak hewan dengan air pada

suhu dan tekanan tinggi. Asam ini dapat pula diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati.

Dalam bidang industri asam stearat dipakai sebagai bahan pembuatan lilin, sabun,

plastik, kosmetika, dan untuk melunakkan karet (Anonim a, 2010).

Pemerian : zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur; putih atau kuning

pucat; mirip lemak lilin

Titik lebur : 54°

Titik didih : 384°

Kelarutan : sangat sedikit larut dalam air; larut dalam alkohol; benzena kloroform;

aseton; karbon tetraklorida; karbon disulfida; amil asetat dan toluen (Merck, 1976 ).

Page 24: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

20

D. Prosedur Kerja

1) Ekstrak lemongrass oil dengan menggunakan destilasi sederhana

Tampung minyak serai dalam gelas

Tunggu beberapa menit sampai keluar uap (±10 menit)

Nyalakan kompor

Isi baskom dengan es batu, masukkan selang ke tutup kaleng yang sudah dilubagi

Lubangi kanan dan kiri baskom masukkan selang di baskom yang sudah dilubangi

Masukkan serai ke dalam kaleng yang berisi air

Tumbuk serai/lemongrass sampai ada wanginya

Page 25: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

21

2) Cara membuat lilin aromaterapi

Memasukkan ke dalam cetakan lilin dengan di bagian tengah dipasangi sumbu yang telah dicelupkan ke dalam stearat. Sebelumnya mengikat ujung sumbu yang lain

dengan bantuan lidi

Menambahkan minyak serai/lemongrass (pada suhu 40º C)

Memasukkan stearat ke dalam beaker glasss yang berisi parafin, mengaduk hingga homogen

Mencampurkan pewarna secukupnya ke dalam lelehan stearat, mengaduk hingga homogen

Memanaskan stearat pada tempat lain hingga meleleh, mencelupkan sumbu lilin ke dalam lelehan stearat

Memanaskan parafin hingga meleleh

Menyiapkan alat dan bahan

Page 26: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

22

E. Pertanyaan

1. Apa fungsi masing – masing penambahan bahan?

2. Kenapa menggunakan metode destilasi sederhana? Apakah bisa menggunakan

metode yang lain?

3. Mengapa pewarna yang digunakan adalah pewarna minyak? Bisakah menggunakan

pewarna yang larut dalam air? Jelaskan!

4. Kira – kira butuh berapa jam waktu mengerasnya lilin?

5. Berapakah perbandingan komposisi paraffin dan asam stearat yang baik pada

pembuatan lilin?

6. Berikan contoh tanaman lain yang bisa digunakan sebagai aromaterapi pada lilin,

dan jelaskan manfaatnya!

7. Apa masalah yang teradi pada saat pembuatan lilin? Jelaskan!

Page 27: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

23

DAFTAR PUSTAKA

Agusta, A. 2000. Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Institut Teknologi Bandung,

Bandung.

Atmodiwirio, Soebagio. 2005. Manajemen Pelatihan. Ardadizya Jaya : Jakarta

Armando, Rochim. 2009. Memproduksi15 minyak asiri berkualitas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Armid, 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Kendari : Unhalu

Barbour, MG, JA Burk and WD Pitts. 1980. Terrestrial plant ecology.

The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California. (P.191 – 192).

Bennet H. 1963. Industrial Waxes. Vol 1. Natural and Synthetic Waxes. New York: Chemical

Publishing Company Inc.

C.A. Backer, D. Sc. And R. C. Backhuizen VandenbrinkJr, Ph.D. 1968. Flora Of Java: Vol.

III. Netherland: The Auspices Of The Rijksherbarium.

Cleary R. 1999. Fragrant Candles. Australia: Sally Milner Publishing Pty Ltd.

E. Cassel dan R. Vargas. 2006. Experiments and Modelling of the

Cymbopogon Winterianus Essential Oil Extraction By Steam

Distillation.J. Mex. Chem. Soc., Vol. 50, No.3 126-129.

E. Guenther. 1987. Minyak Atsiri Jilid I. Penerjemah Ketaren S. Jakarta :

Universitas Indonesia Press.

Page 28: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

24

Emmyzar dan Muhammad, H. 2002. Budidaya Serai Wangi (Cymbopogon nardus L). Balai

Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 22p. Hobir. 2002. Seraiwangi unggulan Balittro.

Majalah

Ginting, Sentosa. 2004. Pengaruh LamaPenyulingan TerhadapRendamen dan Mutu

MinyakAtsiri Daun Sereh Wangi. Universitas Sumatera Utara.

Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri jilid I (Terjemahan). Jakarta : UI Press. Hal. 44-484

Guenther, E. 1990. Minyak Atsiri jilid IV B (Terjemahan). Jakarta : UI Press. Hal. 352-353

Hilman Ghifary. 2007. Analisa Proses Penyulingan Minyak Atsiri Daun Serai

Wangi (Citronella) Menggunakan Metode Uap Langsung.

Laboratorium Teknik Prosesing Hasil Pertanian Jurusan Teknik

Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

Ketaren S. 1984. Pengantar Teknologi Parfum. Jurusan Teknologi Industri Pertanian FATETA

IPB Bogor.

Muchtaridi dan Justiana, Sandri, 2006. KIMIA 1. Jakarta. Yudhistira

Oppenheimer B. 2001. The Candlemaker’s Companion. Massachusetts USA: Storey Books.

Putri Anjarsari, 2017. Pembuatan Lilin Aromaterapi. Yogyakarta : FMIPA UNY.

Quattrocchi U. CRC world dictionary of medicinal and poisonous plants : common names,

scientific names, eponyms, synonyms, and etymology (5th edition). Boca Raton : CRC

Press ; 2012

R. Arswendiyumna. 2010. Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Tanaman

Dua Spesies Genus Cymbopogon, Famili Gramineae Sebagai

Page 29: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

25

Insektisida Alami dan Antibakteri. Surabaya : Jurusan Kimia Institut

Teknologi Sepuluh Nopember.

Richards, W. F. 1944. Perfumer's Hand Book and Catalog, New York:

Fritzsche Brother Inc.

Sahidin, 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Kendari : Unhalu

Sastrohamidjojo, H. 2004.Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Soebagio, dkk. 2005. Kimia Analitik II. UM Press: Malang

Somaatmadja, D. 1973. Pembinaan mutu minyak atsiri I : minyak sitronela. Proceedings

minyak atsiri I. BPK, Bogor. hal. 17 – 30.

Sukarni, I dan Wahyu, P. 2013. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Yogyakarta : Nuha

Medika

Syukri.2007. Kimia Dasar 2. Penerbit ITB. Bandung

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Virmani, O.P. dan S.C. Datta. 1971. Essential oil Cymbopogonwinterianus (oil of

citronellajava). The Flavour Industri.

Warth A. H. 1956.The Chemistry and Technology of Waxes. Corporation New York:

ReinholdPublishing.

Yunus, 2008. Malaria Epidemilogi Global – Plasmodium – Anopheles Penata laksanaan

Penderita Malaria. Sugeng Seto. Jakarta

Page 30: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

26

GLOSARIUM

Agregasi : merupakan sejumlah tumbuhan atau binatang yg merupakan suatu

kesatuan dl kelompok yg lebih besar.

Alkana : adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rantai karbon

tunggal.

Antikonvulsan : adalah obat yang digunakan untuk mengembalikan kestabilan

rangsangan sel saraf sehingga dapat mencegah atau mengatasi kejang.

Antispasmodik : adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna

yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya.

Apoptosis : adalah kematian sel terprogram dengan tujuan untuk menghilangkan

sel yang tidak diinginkan dan mengurangi jumlah sel yang terlalu

banyak, sehingga jumlah sel dalam jaringan organisme multiseluler

dapat dikendalikan.

Aromaterapi : adalah istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang

menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal

sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan

yang bertujuan untuk memengaruhi suasana hati atau kesehatan

seseorang, yang sering digabungkan dengan praktik pengobatan

alternatif dan kepercayaan kebatinan.

Dekomposisi : adalah jenis reaksi kimia dimana senyawa tunggal terurai menjadi dua

atau lebih unsur atau senyawa baru.

Detoksifikasi : adalah lintasan metabolisme yang mengurangi kadar racun di dalam

tubuh,[1] dengan penyerapan, distribusi, biotransformasi dan

ekskresimolekultoksin.

Diaforetik : adalah obat yang merangsang pengeluaran keringat.

Fermentasi : adalah suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok menjadi

makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme tertentu.

Fraksi mol adalah : ukuran konsentrasi larutan yang menyatakan perbandingan jumlah mol

sebagian zat terhadap jumlah mol total komponen larutan.

Hablur : adalah suatu padatan yaitu atom, molekul, atau ion penyusunnya

terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga

dimensi

Page 31: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

27

Hidrokarbon : adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsurkarbon (C) dan unsur

hidrogen (H).

Homogen : adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu hal

tersebut adalah sama baik itu sifatnya, tingkah lakunya dan

karakteristiknya

Inhalasi : merupakan bagian dari proses pernapasan, dan hal ini terjadi secara

berulang-ulang setiap saat secara otomatis untuk menunjang kehidupan.

Kondenser : adalah suatu komponen yang digunakan untuk merubah fase

refrigerant dari gas bertekanan tinggi menjadi cairan bertekanan tinggi.

Inhibisi : adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada jaringan otak dan

glycine pada medula spinalis.

Oksidasi : adalah pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

Platelet : adalah sel anuclearnulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-

nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 µm yang

merupakan fragmentasi dari megakariosit.

Versifikasi : adalah teori filsafat positif logis dalam memilih yang menyatakan

bahwa pengalaman adalah satu-satunya sumber dasar pengetahuan dan

dalam analisis logis dapat dilakukan dengan bantuan simbol-simbol

logika dengan menggunakan metode untuk pemecahkan masalah

melalui metode verifikasi emprik yaitu bila terdapat sesuatu yang tidak

dapat diverifikasi secara empirik maka hasilnya adalah sia-sia.

Volatil : adalah mudah membentuk uap.

Page 32: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

28

INDEKS

Agregasi 11,

Alkana 2,

Antikonvulsan11,

Antispasmodik 11,

Apoptosis 11,

Aromaterapi8,

Dekomposisi 7,

Detoksifikasi12,

Diaforetik11,

Fermentasi 6,

Fraksi mol 4,

Hablur20,

Hidrokarbon19,

Homogen 5,

Inhalasi3,

Kondenser 5,

Inhibisi 11,

Oksidasi 3,

Platelet11,

Versifikasi 3,

Volatil 7,

Page 33: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

29

Biodata Penulis

Nama : Farradina Shaula Agustina

TTL : Kudus, 12 Agustus 1999

Hobi : Menari dan Mendengarkan musik

Riwayat Pendidikan : 1. SD N 1 PEGANJARAN

2. SMP N 1 MEJOBO

3. SMA N 1 BAE

Prestasi : -

Deskripsi :

Namaku Farradina Shaula Agustina. Orang – orang biasa memanggilku Farra atau

Dina. Aku adalah anak pertama dari dua bersaudara. Aku mempunyai seorang adik laki – laki

yang sekarang duduk di bangku kelas 11 SMA. Sedangkan aku sendiri adalah mahasiswa

semester 6 prodi pendidikan Kimia di Universitas Negeri Semarang. Secara kepribadian aku

cukup humoris, periang, murah senyum, bersikap ramah tamah, dan sangat menghargai orang

lain apalagi terhadap orang yang lebih tua. Terkadang, aku bisa jadi orang yang banyak bicara

dan bisa jadi orang yang pendiam tergantung dengan lawan yang sedang aku ajak bicara. Aku

Page 34: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

30

juga mempunyai sifat yang lemot dan mudah tersinggung yang sampai sekarang aku ingin

mengurangi sifat – sifat burukku tersebut. Aku menyukai pantai, senja, menari,

mendengarkan/menonton musik, berkumpul dengan teman – teman yang membuatku nyaman

serta bepergian ke tempat wisata alam diwaktu senggang. Selain itu keluarga adalah segalanya

bagiku, karena mereka yang selalu memberikan semangat dan selalu mendukungku dengan

kegiatan positif. Aku selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan berikan dalam kehidupanku.

Hal yang selalu ingin aku lakukan adalah bisa membahagiakan orang tua dengan membuat

mereka bangga dan bisa menjadi orang yang berguna untuk orang lain.

Page 35: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

31

Nama : Ferrina Nurul Andriani

TTL : Kudus, 17 Maret 1999

Hobi : Menari

Riwayat Pendidikan : 1. SD 3 KIRIG

2. SMP 1 MEJOBO

3. SMA 1 BAE

Prestasi : -

Deskripsi :

Namaku Ferrina Nurul Andriani, biasa dipanggil Ferrin. Aku anak kedua dari dua

bersaudara. Aku memiliki seorang kakak laki-laki yang sudah bekerja dan juga sudah

berkeluarga. Sekarang aku satu-satunya yang tinggal dengan orang tua ku. Setiap minggunya

aku selalu pulang ke rumah, walaupun hanya dua hari saja aku tetap menyempatkan untuk

pulang dan bertemu keluarga. Hobi ku adalah menari, saat SD aku mengikuti sanggar tari

tradisional dan sesekali mengikuti lomba menari. Bahkan sampai sekarang akupun mengikuti

komunitas tari yang ada di jurusan. Selain menari, berolahraga juga hal yang menyenangkan

bagiku. Senam aerobik, lari dan mendaki gunung merupakan hal-hal yang aku gemari akhir-

akhir ini. Walaupun jurusanku Pendidikan Kimia aku juga suka dengan seni dan kegiatan-

kegiatan lain. Tipikal orang yang tidak bisa diam dan selalu mencari pengalaman. Karena salah

satu pedomanku adalah jika kamu lelah tapi kamu senang maka kamu berada di jalur yang

tepat, dengan begitu aku akan mencoba hal-hal lain yang tidak pernah aku lakukan sebelumnya

dan merasakan lelah juga kesenanagan menjadi satu.

Page 36: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

32

Nama : Alifudin Akbar

TTL : Pemalang, 3 juni 1998

Riwayat pendidikan :Formal,

1. SD Negeri 1 Gembyang (2010)

2. SMP Negeri 3 Randudongkal (2013)

3. SMA Negeri 1 Randudongkal (2016)

Non Formal,

1. Bina fisik Kodim 0711/Pemalang

2. Coaching clinic sepak bola Jawa Tengah

Hobi : Kicau mania, runner, mendaki dan menulis

Prestasi : 1. Juara 3 Futsal DJ Futsal Cup Pemalang

2. Goal keeper terbaik DJ Futsal Cup Pemalang

3. Juara 2 Kicau Burung Piala Rainbow Rafting Pemalang

4. Juara 2 Kicau Burung Ebod Jaya Champion Semarang

Deskripsi :

Saya putra sulung dari dua bersaudara, lahir di bulan Juni pada era reformasi. Putra

kecil kebanggaan ibu sudah lahir untuk hadapi gejolak negeri. Menjadi si sulung tidaklah

mudah, tetapi juga tidaklah sulit. Hidup hanya perlu berproses. Jika usaha dan do'amu belum

terkabul, mungkin Tuhan sedang memberimu waktu untuk mencoba hal baru yang

menawarkan pengalaman seru.

Page 37: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

33

Nama : Iqbal Rizki

TTL : Kab.semarang, 23 maret 1999

Riwayat Pendidikan : 1. SDN Sidoharjo

2. MTsN Susukan

3. Smk N 1 tengaran

Hobi : Naik gunung

Prestasi : 1. Juara 2 lomba lintas medan (Universitas Semarang)

2. Juara 1 Fun Orienteering di IAIN Salatiga

3. Juara 1 Fun Orienteering di Teknik Geodesi UNDIP

4. Juara 2 Fun Orienteering di FIS UNNES

5. Juara 3 Fun Orienteering di FIS UNNES

6. Juara 3 Labhyrint Orienteering di FIS UNNES

Deskripsi :

Aku bukan supermen apa lagi betmen aku hayalah pria yang suka permen tapi bukan

berarti aku cemen, jangan kan gunung kudaki laut pun belum pernah aku selami tapi tenang

aku pria yang bisa membuat bahagia bagi hati yang sedang luka.

Page 38: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

34

Nama : Wiwit Yuliana

TTL : Kabupaten Karanganyar, 6 Juli 1997

Riwayat Pendidikan : 1. SDN 02 Karangpandan

2. SMPN 01 Karangpandan

3. SMKN 04 Surakarta

Hobi : Desain busana

Prestasi : -

Deskripsi :

Wiwit Yuliana lahir di Kabupaten Karanganyar, 6 Juli 1997. Menyelesaikan Sekolah

Dasar dan Menenggah Pertama di Karangpandan, dan Sekolah Menengah Atas di Surakarta,

tepatnya di SDN 02 Karangpandan, SMPN 01 Karangpandan, SMKN 04 Surakarta. Sekarang

sedang menempuh gelar Sarjana di Universitas Negeri Semarang Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga. Keahlian yang dimiliki dibidang fashion design, pattern maker, dan

sewing. Hobbi nya pun tidak jauh dari bidang fashion, desain busana adalah hobbi nya.

Page 39: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

35

Nama : Ocvi Niamila

TTL : Pemalang, 11 Oktober 1999

Riwayat pendidikan : 1. SD N 02 Kalimas

2. SMP N 2 Randudongkal

3. SMA N 1 Randudongkal

Hobi : Menyayi & Menulis

Prestasi : -

Deskripsi :

Aku adalah aku. Aku adalah seorang yang memiliki semangat tinggi. Aku memiliki

banyak mimpi dan ingin sekali mewujudkan semua mimpi. Orang tua adalah prioritas aku,

semangat untuk aku, kamu dan kita.

Page 40: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

36

Nama : Puspita Sari

TTL : Sumber Alam, 25 Oktober 1999

Riwayat pendidikan : 1. SDN 01 SUMBER ALAM

2. SMAN 01 AIR HITAM

3. SMAN 01 WAY TENONG

Hobi : Memasak dan traveling

Prestasi : -

Deskripsi :

Nama saya puspita sari. Sebuah nama sederhana yang memiliki arti “Bunga”. Teman-

teman biasa memanggil saya Sari. Saya lahir di Sumber Alam , pada tanggal 25 oktober

1999. Saya anak pertama dari dua bersaudara dan sekarang tinggal di daerah lampung barat.

Ayah saya bernama Budin, Beliau adalah seorang petani dan ibu saya bernama munawaroh

dan beliau adalah seorang ibu rumah tangga, dan adik saya bernama siti masitoh. Saya juga

tipe orang yang mau bekerja keras dalam setiap pekerjaan yang sedang saya jalani agar

pekerjaan tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal. Sekarang saya sedang

menempuh pendidikan di universitas negri semarang jurusan manajemen semester 6.

Page 41: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

37

Nama : Anggriani aprianti

Tempat, tanggal lahir : Brebes, 12 April 1999

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 4 Laren

2. SMP Negeri 1 Bumiayu

3. SMA Negeri 1 Bumiayu

Hobby : Ice skating, traveling

Prestasi : -

Deskripsi : -

Page 42: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

38

Nama : Uswatun Khasanah

TTL : 9 januari 1998

Riwayat Pendidikan : 1. SD N 02 Karangsari

2. SMP N 02 Pulosari

3. SMA N 1 Randudongkal

Hobi : Baca buku geologi, main volly, mendengarkan musik, menghitung

Prestasi : -

Deskripsi :

Saya orang yang selalu melihat ke masa depan, ambisius, pekerja keras, mudah panik, mudah

putus asa, berfikir realistis dan selalu bersyukur, lebih suka sendiri, saya bukan orang yang

berani untuk mencoba hal baru, dalam mengambil keputusan selalu difikirkan dengan matang

dan disesuaikan dengan kenyataan atau realita hidup saya sendiri

Page 43: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

39

Nama : Getar Sandi Anugrah

TTL : Purbalingga, 4 November 1996

Riwayat Pendidikan : 1. SD Negeri 1 Purbalingga

2. SMP Negeri 5 Purbalingga

3. SMA Negeri 1 Putasari

Hobi : Belajar

Prestasi : Belum ada pencapaian sampai saat ini terutama dalam hal akademik

tapi soal hidup insaallah banyak.

Deskripsi : Saya pria yang penuh dengan ide dan gagasan tapi tidak pernah

terealisasikan.

Page 44: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

40

Nama : Windy Prima Andika Permana

TTL : Tuban, 16 Juni 1997

Hobi : Apapun tentang musik

Riwayat Pendidikan : 1. SDN WOTSOGO 3

2. SMPN 1 JATIROGO

3. SMAN 1 JATIROGO

Prestasi :1. Juara 1 Lomba Band Tingkat SMA se-Surabaya tahun 2012

2. Juara 1 Lomba Band Tingkat SMA se-Kabupaten Tuban tahun 2013

3. Juara 1 Lomba Band Tingkat SMA se-Kabupaten Tuban tahun 2014

4. Juara 2 Lomba Musikalisasi Puisi Tingkat Kabupaten Tuban tahun

2014

5. Juara 1 Lomba Band Tingkat Umum se-Kabupaten Rembang tahun

2015

Deskripsi :

Lambat bukan berarti tertinggal telat. Cepat juga belum berarti tepat, setidaknya hidup

itu harus bermanfaat. Jangan terlalu berlebihan dalam menyerah, ketika dianggap lemah.

Jangan terlalu berlebihan merasa minder, ketika nggak pinter-pinter. Cobalah merasa lebih asik

ketika dihadapi sebuah hinaan atau tantangan. Karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.

Aku percaya, jika yang kita lakukan dan kita pelajari adalah kita niatkan untuk uang, maka itu

sama saja menanamkan benih kebencian dalam diri. Karena, pada akhirnya, yang kita lakukan

diluar sana adalah kompetisi berebut rejeki. Mari sadar diri, dimana seharusnya kita, dan apa

yang seharusnya kita lakukan.

Page 45: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

41

Nama : Novia Eka Rahma Pramesti

TTL : Salatiga, 24 Juni 1998

Riwayat pendidikan : 1. SD Negeri Dukuh 01 Salatiga

2. SMP Negeri 03 Salatiga

3. SMA Negeri 02 Salatiga.

Hobi : Mendengarkan musik

Prestasi : -

Deskripsi :

Nama Saya Novia Eka Rahma Pramesti biasanya dipanggil Novia. Saya adalah anak

sulung dari 2 bersaudara. Lahir pada tanggal 24 Juni 1998. Saya tinggal bersama kedua orang

tua dan seorang adik lelaki. Sekarang Saya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi

Universitas Negeri Semarang jurusan Bahasa Inggris. Secara kepribadian saya termasuk tipikal

orang yang humoris dan sebisa mungkin menghargai orang lain apalagi terhadap orang yang

lebih tua. Di waktu senggang kuliah, saya sering menghabiskan waktu untuk berkumpul

dengan teman-teman entah untuk makan bareng , mengerjakan tugas bareng atau hanya sekedar

main ke kos teman karena saya tipikal orang yang tidak suka sendiri. Saya suka mendengarkan

musik dan nongkrong bareng dengan teman-teman. Saya juga sering pergi sendiri ke coffeshop

untuk mengerjakan tugas kuliah atau hanya untuk sekedar refreshing. Dalam setiap pribadi

pasti mempunyai kekurangan begitupun dengan saya, terkadang saya sulit untuk menyesuaikan

diri dengan orang yang baru saya kenal dan orang yang tidak sefrekuensi atau yang berbeda

cara bergaulnya. Saya tidak peduli bagaimana latar belakang teman-teman saya asal saya

merasa nyaman dengan mereka saya tetap menganggap mereka teman karena menurut saya

pertemanan adalah sesuatu yang berharga yang harus dijaga.

Page 46: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

42

Nama : Hayyun Mahardika

TTL : Tegal 30 Agustus 1996

Riwayat Pendidikan : 1. SD N 1 Bumijawa

2. SMP N 1 Bumijawa

3. SMA 3 Slawi

Hobi : Play music always

Prestasi : Juara 3 FLS2N solo vokal tingkat Jawa tengah

Deskripsi : Music to many

Page 47: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

43

Nama : Khoiril Anam

TTL : Purworejo, 2 Maret 1998

Riwayat Pendidikan : 1. SD N KALITENGKEK

2. SMP N 1 KEPIL, WONOSOBO

3. SMK N 1 SAPURAN WONOSOBO

Hobi : Baca buku, voly, bulutangkis

Prestasi : 1. Juara 2 lempar lembing Kabupaten Wonosobo 2014

2. Juara 1 lempar lembing Kabupaten 2020

Diskripsi :

Tinggi badan SNI, Berat badan over load, tak berkumis tapi berjenggot, aku pria

alakadarnya idaman mertua tapi sayang calonnya belum ada.

Page 48: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

44

Nama : Erlin yuliana

TTL : Sragen 31 Oktober 1999

Riwayat pendidikan : 1. SDN Jirapan 1

2. SMP N 2 Masaran

3. SMA N 3 Sragen

Hobi : Membaca dan menyanyi

Prestasi : 1. Juara 1 lomba geguritan tingkat sekolah 2013

2. Gold B medal lomba paduan suara tingkat nasional dalam event

satya dharma ghita choir festival 2019

Page 49: MODUL PRAKTIKUM (LEMONGRASS) MENGGUNAKAN METODE …

45