modul praktikum sistem mikroprosesor stmik-amik riau revisi 2013

Download Modul Praktikum Sistem Mikroprosesor STMIK-AMIK Riau Revisi 2013

If you can't read please download the document

Upload: ichsan-luga

Post on 16-Dec-2015

38 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Mikrokontroller Praktek Labor

TRANSCRIPT

MODUL PRAKTIKUM SISTEM MIKROPROSESOR SYAHRUL IMARDI, MT Edisi Revisi 2013 DDDaftar Isi 1. Aturan Umum Praktikum dan Tata tertib Laboratorium 2. Pengenalan Perancangan Hardware dan Periferal 3. Pengenalan Software dan Set-up, serta Pemograman 4. Aplikasi LED (LED Interfacing Dasar) 5. Aplikasi LED Lanjutan 6. Aplikasi 7-Segment Sebagai Media Tampilan 7. Aplikasi Matrik LED Sebagai Media Tampilan 8. Aplikasi Input Dengan Switch (Switch Interfacing) 9. Aplikasi Output Dengan Relay 10. Aplikasi Interface Motor DC 11. Aplikasi Interface Motor Stepper 12. Aplikasi Interface Motor Servo 13. Aplikasi Interface LCD/Sensor/TPS 14. Lampiran ATURAN UMUM LABORATORIUM KELENGKAPAN Setiap praktikan wajib berpakaian lengkap, mengenakan celana panjang / rok, kemeja dan mengenakan sepatu. Praktikan wajib membawa kelengkapan berikut: Modul praktikum Alat tulis (dan kalkulator, jika diperlukan) PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM Membaca dan memahami isi modul praktikum Mengerjakan halhal yang dapat dikerjakan sebelum praktikum dilaksanakan, misalnya mengerjakan soal perhitungan, menyalin source code, dll. Mengisi daftar hadir Melengkapi administrasi peminjaman Alat dan Mengambil peralatan praktikum MASUK LABORATORIUM PRAKTIKAN dan ASISTEN sudah harus masuk Laboratorium sebelum jam 08.00 (praktikum pagi) atau sebelum jam 13.00 (praktikum siang) waktu laboratorium Setelah jam 08.00 (praktikum pagi) atau jam 13.30 (praktikum siang) pintu laboratorium ditutup SELAMA PRAKTIKUM Perhatikan dan kerjakan setiap percobaan dengan waktu sebaikbaiknya, diawali dengan kehadiran praktikan secara tepat waktu Praktikan hanya diperbolehkan menggunakan kit dan peralatan praktikum yang sudah disediakan di meja masingmasing, apabila ada kekurangan atau terjadi kerusakan silahkan hubungi asisten atau teknisi labdasar untuk mengganti dengan yang baru SETELAH PRAKTIKUM Rapikan kit dan peralatan praktikum serta bersihkan meja praktikum seperti keadaan semula Kembalikan Peralatan dan melengkapi administrasi pengembalian Peralatan praktikum Kerjakan laporan (lihat Panduan Penyusunan Laporan) Kumpulkan laporan. Waktu pengumpulan paling lambat 7 hari setelah praktikum SANKSI Pengabaian aturanaturan di atas dapat dikenakan sanksi sebagai berikut: Praktikan yang TERLAMBAT tidak diizinkan mengikuti praktikum dan dinyatakan TIDAK LULUS Segala bentuk kerusakan kit atau peralatan praktikum yang dikarenakan kesalahan prosedur atau HumanError akan dikenakan sanksi untuk mengganti seluruh biaya kerusakannya. Praktikan yang mengambil atau memindahkan kit dan peralatan praktikum dari meja lain serta tidak merapikan kembali meja praktikumnya akan dikenakan sanksi pemotongan nilai Pelanggaran akademik berupa COPYPASTE laporan, tugas pendahuluan dan lainnya dinyatakan TIDAK LULUS praktikumnya. PANDUAN UMUM KESELAMATAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM KESELAMATAN Pada prinsipnya, untuk mewujudkan praktikum yang aman diperlukan partisipasi seluruh praktikan dan asisten pada praktikum yang bersangkutan. Dengan demikian, kepatuhan setiap praktikan terhadap uraian panduan pada bagian ini akan sangat membantu mewujudkan praktikum yang aman. BAHAYA LISTRIK Perhatikan dan pelajari tempattempat sumber listrik (stopkontak dan circuit breaker) dan cara menyalamatikannya. Jika melihat ada kerusakan yang berpotensi menimbulkan bahaya, laporkan pada asisten Hindari daerah atau benda yang berpotensi menimbulkan bahaya listrik (sengatan listrik/ strum) secara tidak disengaja, misalnya kabel jalajala yang terkelupas dll. Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya listrik pada diri sendiri atau orang lain Keringkan bagian tubuh yang basah karena keringat, sisa air wudhu, dan lainnya Selalu waspada terhadap bahaya listrik pada setiap aktivitas praktikum Kecelakaan akibat bahaya listrik yang sering terjadi adalah tersengat arus listrik. Berikut ini adalah halhal yang harus diikuti praktikan jika hal itu terjadi: Jangan panik Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masingmasing dan di meja praktikan yang tersengat arus listrik Bantu praktikan yang tersengat arus listrik untuk melepaskan diri dari sumber listrik Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya kecelakaan akibat bahaya listrik BAHAYA API ATAU PANAS BERLEBIH Jangan membawa bendabenda mudah terbakar (korek api, gas dll.) ke dalam ruang praktikum bila tidak disyaratkan dalam modul praktikum Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan api, percikan api atau panas yang berlebihan Jangan melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya api atau panas berlebih pada diri sendiri atau orang lain Selalu waspada terhadap bahaya api atau panas berlebih pada setiap aktivitas praktikum Berikut ini adalah halhal yang harus diikuti praktikan jika menghadapi bahaya api atau panas berlebih: Jangan panik Beritahukan dan minta bantuan asisten, praktikan lain dan orang di sekitar anda tentang terjadinya bahaya api atau panas berlebih Matikan semua peralatan elektronik dan sumber listrik di meja masingmasing Menjauh dari ruang praktikum BAHAYA BENDA TAJAM DAN LOGAM Dilarang membawa benda tajam (pisau, gunting dan sejenisnya) ke ruang praktikum bila tidak diperlukan untuk pelaksanaan percobaan Dilarang memakai perhiasan dari logam misalnya cincin, kalung, gelang dll. Hindari daerah, benda atau logam yang memiliki bagian tajam dan dapat melukai Tidak melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan luka pada diri sendiri atau orang lain LAIN-LAIN Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam ruang praktikum PENGGUNAAN PERALATAN PRAKTIKUM Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alatalat praktikum: Sebelum menggunakan alatalat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu. Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat Pahami fungsi atau peruntukan alatalat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebut hanya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fungsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan Pahami rating dan jangkauan kerja alatalat praktikum dan gunakanlah alatalat tersebut sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, api/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisnya pada badan alatalat praktikum yang digunakan SANKSI Pengabaian uraian panduan di atas dapat dikenakan sanksi tidak lulus mata kuliah praktikum yang bersangkutan. Modul Praktikum 1 Perancangan perangkat keras dan periferal mikrokontroler AVR 1.1 TUJUAN PRAKTIKUM Praktikan mampu memahami perancangan perangkat keras mikrokontroler AVR. Praktikan mampu mengenali mikrokontroller Atmega dan perangkat keras pendukung mikrokontroler AVR. Mempelajari komponen dan pengembangan perangkat keras mikrokontroler AVR. 1.2 DASAR TEORI AVR ATMega 8535 Sekilas Tentang AVR AVR : Alf and Vegard RISC atau AVR : Advanced Virtual RISC RISC: Reduced Instruction Set Computer Arsitektur mikrokontroler jenis AVR pertamakali dikembangkan pada tahun 1996 oleh dua orang mahasiswa Norwegian Institute of Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. Mikrokontroler AVR kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Atmel. Seri pertama AVR yang dikeluarkan adalah mikrokontroler 8 bit AT90S8515, dengan konfigurasi pin yang sama dengan mikrokontroler 8051, termasuk address dan data bus yang termultipleksi. Mikrokontroler AVR menggunakan teknologi RISC dimana set instruksinya dikurangi dari segi ukurannya dan kompleksitas mode pengalamatannya. Pada awal era industri komputer, bahasa pemrograman masih menggunakan kode mesin dan bahasa assembly. Untuk mempermudah dalam pemrograman para desainer komputer kemudian mengembangkan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah dipahami manusia. Namun akibatnya, instruksi yang ada menjadi semakin komplek dan membutuhkan lebih banyak memori. Dan tentu saja siklus eksekusi instruksinya menjadi semakin lama. Dalam AVR dengan arsitektur RISC 8 bit, semua instruksi berukuran 16 bit dan sebagian besar dieksekusi dalam 1 siklus clock. Berbeda dengan mikrokontroler MCS-51 yang instruksinya bervariasi antara 8 bit sampai 32 bit dan dieksekusi selama 1 sampai 4 siklus mesin, dimana 1 siklus mesin membutuhkan 12 periode clock. Dalam perkembangannya, AVR dibagi menjadi beberapa varian yaitu AT90Sxx, ATMega, AT86RFxx dan ATTiny. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing varian adalah kapasitas memori dan beberapa fitur tambahan saja. Karakteristik mikrokontroler AVR seri ATMega8535 1. Fitur ATMega8535 Fitur yang tersedia pada ATMega 8535 adalah : Frekuensi clock maksimum 16 MHz Jalur I/O 32 buah, yang terbagi dalam PortA, PortB, PortC dan PortD Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 input Timer/Counter sebanyak 3 buah CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register Watchdog Timer dengan osilator internal SRAM sebesar 512 byte Memori Flash sebesar 8 Kbyte dengan kemampuan read while write Interrupt internal maupun eksternal Port komunikasi SPI EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi Analog Comparator Komunikasi serial standar USART dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps KONFIGURASI PIN AT MEGA 8535 Gambar 1. Deskripsi Pin AT Mega 8535 Deskripsi Mikrokontroller ATmega8535 VCC (power supply) GND (ground) Port A (PA7..PA0) Port A berfungsi sebagai input analog pada A/D Konverter. Port A juga berfungsi sebagai suatu Port I/O 8-bit dua arah, jika A/D Konverter tidak digunakan. Pin - pin Port dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk masing-masing bit). Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pinPA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan secara eksternal ditarik rendah, pin pin akan memungkinkan arus sumber jika resistor internal pull-up diaktifkan. Pin Port A adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. Port B (PB7..PB0) Port B adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internalpull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port B output buffermempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sinktinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin port B yangsecara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pullupdiaktifkan. Pin Port B adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. Port C (PC7..PC0) Port C adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internalpull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port C output buffermempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sinktinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin port C yangsecara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pullupdiaktifkan. Pin Port C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. Port D (PD7..PD0) Port D adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internalpull-up (yang dipilih untuk beberapa bit). Port D output buffermempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sinktinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pin port D yangsecara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pullupdiaktifkan. Pin Port D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis. RESET (Reset input) XTAL1 (Input Oscillator) XTAL2 (Output Oscillator) AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk port A dan A/D Konverter AREF adalah pin referensi analog untuk A/D konverter. Peta Memori ATMega8535 ATMega8535 memiliki dua jenis memori yaitu Data Memory dan Program Memory ditambah satu fitur tambahan yaitu EEPROM Memory untuk penyimpan data. Program Memory ATMega8535 memiliki On-Chip In-System Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan keamanan, program memory dibagi menjadi dua bagian yaitu Boot Flash Section dan Application Flash Section. Boot Flash Section digunakan untuk menyimpan program Boot Loader, yaitu program yang harus dijalankan pada saat AVR reset atau pertamakali diaktifkan. Application Flash Section digunakan untuk menyimpan program aplikasi yang dibuat user. AVR tidak dapat menjalankan program aplikasi ini sebelum menjalankan program Boot Loader. Besarnya memori Boot Flash Section dapat diprogram dari 128 word sampai 1024 word tergantung setting pada konfigurasi bit di register BOOTSZ. Jika Boot Loader diproteksi, maka program pada Application Flash Section juga sudah aman. Gambar 2. Peta Program Memory ARSITEKTUR MIKROKONTROLLER AT MEGA 8535 1.3 Kebutuhan Alat Praktikum 1. DT-COMBO AVR-51 Starter Kit 2. DT-COMBO AVR EXERCISE KIT 3. USB AVR ISP Downloader K125R 4. Power Supply 9 -12 Volt DC sebagai sumber daya listrik Instalasi Hardware Catatan : Secara Detail Setting Hardware silahkan dibaca pada bagian Lampiran Modul Praktikum ini. 1.4 Intruksi Praktikum Prosedur : - Lakukan praktikum sesuai dengan tata tertib dan keselamatan praktikum - Kenali semua bagian dari Hardware DT Combo AVR-51, posisi dan fungsinya. - Perhatikan Secara Detail Setting Hardware pada bagian Lampiran Modul Praktikum ini. - Kenali semua komponen DT Combo Excercise Kit dan fungsinya (cari referensi semua komponen sebagai penunjang tugas ini) - Catat hasil pengamatanmu dan dokumentasikan. Tugas : - Buatlah laporan hasil praktikum dan tulislah kesimpulan/resume praktikum 1 ini. Gambar 4. Salah satu contoh instalasi rangkaian praktikum pada Project/Proto board Modul Praktikum 2 Pengenalan Software dan Set-up dan Pemograman 1.1 TUJUAN PRAKTIKUM Praktikan mampu memahami perancangan mikrokontroler AVR. Mempelajari algoritma dan pengembangan perangkat lunak mikrokontroler AVR. Memahami Proses pemograman dengan CodeVision AVR 1.2 DASAR TEORI AVR Programming AVR merupakan jenis mikrokontroler yang banyak sekali digunakan oleh mahasiswa indonesia. Banyak dipasaran dan banyak literatur yang membahas tentang AVR menjadi alasan kenapa AVR banyak digunakan di indonesia. Banyaknya bahasa pemograman pengembang yang bisa mengakses AVR menjadikan pemograman dengan AVR semakin mudah dipelajari. Ada bahasa Assembly, C, Basic, Pascal, dan lainnya. Berikut ini list compiler yang dapat digunakan untuk memprogram AVR : 1. CodeVision AVR situs : http://www.hpinfotech.ro/index.html Bahasa Pemograman : C Cukup banyak digunakan karena library yang disediakan cukup banyak. 2. WinAVR (GCC-AVR) Situs : http://winavr.sourceforge.net/ Bahasa Pemograman : C 3. Bascom AVR Situs : http://www.mcselec.com/index.php?option=com_content&task=view&id=14&Itemid=41 Bahasa Pemograman : Basic 4. MikroC for AVR Situs : http://www.mikroe.com/eng/products/view/228/mikroc-pro-for-avr/ Bahasa Pemograman : C 5. AVR Studio 4 Situs : http://www.atmel.com/dyn/products/tools_card.asp?tool_id=2725 Bahasa Pemograman : Assembly Beberapa compiler diatas adalah compiler yang cukup banyak digunakan dan sering di share source codenya di internet. Dalam praktikum ini kita menggunakan CodeVision AVR sebagai compiler utamannya. Ini dikarenakan oleh kemudahan dalam pemograman dan berkembangnya compiler tersebut, namun bagi mahasiswa diperbolehkan memilih dari beberapa compiler diatas sebagi alternatif. 2.3 Alat dan bahan o DT-COMBO AVR-51 Stater Kit o Kabel Jumper Port untuk aktifasi modul LED indikator o USB AVR ISP Downloader o Power Supply 9-12 Volt 2.4 Urutan Intruksi Kerja Prosedur Dalam modul praktikum 2 ini kita akan mencoba membuat sebuah proyek sederhana untuk memahami alur proses pemograman AVR dengan codeVison AVR. Setelah instalasi driver USB K125R dan Codevision AVR, sebagai langkah kerja awal silahkan ikuti proses pemograman berikut : a. Hubungkan Kit Modul DT Combo AVR dengan USB K-125 ke komputer/laptop dan pastikan driver USB K-125 telah terinstal dengan baik. b. Atur Komunikasi serial COM USB yang digunakan sesuai dukungan versi Codevision yang diinstal (dalam proyek sebagai contoh ini kita gunakan COM2). c. Atur pula Bit Per Secondnya dengan nilai 115200 (untuk pengaturan COM dan Bit Per Second-nya dilakukan pada Device Manager). d. Setelah itu jalankan program CodeVisionAVR (dlam hal ini vesi 1.25.9), dan mulailah membuat proyek baru dengan cara: a. Klik File>New>Project>OK b. Akan muncul dialog konfirmasi, pilih Yes untuk membuat project menggunakan CodeWizardAVR. c. Setelah itu, Pilih Chip prosesor dan Clock Kristal yang digunakan. Sesuaikan dengan chip dan Kristal yang terpasang pada modul. d. Setelah diatur sedemikian, langkah selanjutnya adalah Klik File>Generate, Save and Exit. Dan simpan proyek anda sebanyak tiga kali yang masing-masing akan menghasilkan ekstensi file .c, .asm dan .prj e. Kemudian atur setting programmernya untuk pembacaan ISP doenloadernya seperti berikut: f. Atur konfigurasinya untuk pemilihan pemograman chip prosesornya sebagai berikut: g. Kemudian Tulislah program sederhana berikut : //Prog2: Menghidupkan LED1,3,5,7 #include void main() { DDRC=0xff; // inisialisasi PORTC sebagai keluaran PORTC=0xAA; // keluarkan data AA(hex) ke PORTC cat: AA=10101010 } h. Setelah selesai menuliskan program tersebut, lakukan Check Sintax untuk mengecek script program yang mungkin salah. Pastikan koneksi Port yang dipilih dan ISP downloadernya terpsang ditempat yang benar. Compile dan terakhir Make/build the project untuk menanam program kedalam chip. i. Klik Program the chip. j. Hasil Akhir Setelah program selesai ditanamkan pada chip (USB bisa dilepaskan dari komputer/laptop), seterusnya perhatikan apa yang terjadi pada simulator Kit modul DT-combo AVR-51 anda. Catatan : Silahkan pelajari lebih jauh tentang pembuatan proyek dan pemograman dengan codeVision ini pada lampiran B dan Lampiran C pada modul praktikum ini. Diperbolehkan menggunakan bahan tutorial dari referensi lain untuk menambah pemahaman anda. Tugas Laporan. - Tulis dan dokumentasikan proses praktikum yang anda lakukan - Buatlah laporan hasil praktikum anda dan tulislah kesimpulan/resume praktikum kali ini. Modul Praktikum 3 Aplikasi LED (Interfacing LED Dasar) 1.1 TUJUAN PRAKTIKUM Praktikan mampu memahami perancangan mikrokontroler AVR. Mempelajari pengembangan perangkat lunak mikrokontroler AVR untuk interfacing LED sebagai output. Memahami Proses pemograman interfacing LED dasar 1.2 DASAR TEORI LED LED (Light Emiting Diode) berfungsi mirip dengan lampu pijar. Keunggulan LED adalah konsumsi energi yang sedikit, tidak panas, dan tahan lama. Lifetime LED berkisar antara 25000 sampai 100000 jam. Salah satu applikasi LED adalah sebagai lampu senter pengganti lampu pijar. Selain sebagai lampu senter LED juga dapat digunakan sebagai indikator pada rangkaian digital, traffic light, display teks dan animasi lampu. LED sebenarnya adalah dioda yang terdiri dari Anoda dan Katoda. Jadi untuk menyalakan suatu LED kita dapat menghubungkan Anoda ke kutub positif dari baterai dan Katoda ke kutub negatif dari baterai. Berikut adalah contoh rangkaian untuk menyalakan LED Menyalakan LED di PORT C Prinsip kerja Hardware, yaitu saat kita memberikan logika 0 pada port C maka kita akan mendapatkan led menyala. Hal ini dikarenakan terjadi perbedaan tegangan pada kaki anoda dan katoda, saat kita memberikan logika 1, maka Led akan padam karena disana kita menggunakan conmmon anoda yang terhubung dengan VCC. 1.3 Alat dan bahan o DT-COMBO AVR-51 Stater Kit o Kabel Jumper Port untuk aktifasi modul LED o USB AVR ISP Downloader o Power Supply 9-12 Volt 1.4 Urutan Intruksi kerja Prosedur - Lakukan praktikum sesuai dengan tata tertib dan keselamatan praktikum - Ikuti urutan langkah kerja pada modul 2 sebelumnya - Isikan Program sesuai program LED 1 sampai 4 dibawah ini - Simpan dan jalankan chip program - Amati dan catat/dokumentasikan hasil praktikum 3 ini 1. Program Menghidupkan LED 1 //Prog1: Menghidupkan LED di PortC #include void main() { DDRC=0xff; // inisialisasi PORTC sebagi keluaran PORTC=0xF0; // keluarkan data F0 di PORT C (cat:F0=11110000) } 2. Program Menghidupkan LED 2 //Prog2: Menghidupkan LED1,3,5,7 #include void main() { DDRC=0xff; // inisialisasi PORTC sebagi keluaran PORTC=0xAA; // keluarkan data AA(hex) ke PORTC cat: AA=10101010 } 3. Program Menghidupkan LED 3 (Berkedip memakai delay) #include #include void main(void) { DDRC=0xff; // inisialisasi PORTC sebagi keluaran PORTC=0xFF; // keluarkan data FF di PORT C (cat:FF=11111111) While (1) { PORTC=0xFF; // semua LED mati delay_ms (1000); PORTC=0x00; // semua LED nyala delay_ms (1000); } } 4. Program LED 4 #include #include void main(void) { DDRB=0xff; // inisialisasi PORTB sebagi keluaran PORTB=0xFF; // keluarkan data FF di PORT B (cat:FF=11111111) While (1) { PORTB=0xFF; // semua LED mati delay_ms (1000); PORTB=0x00; // semua LED nyala delay_ms (1000); PORTB=0x0F; // 4 LED kiri nyala delay_ms (1000); PORTB=0xF0; // 4 LED kanan nyala delay_ms (1000); PORTB=0xAA; // LED nomor ganjil nyala delay_ms (1000); } } Tugas : 1. Buat Laporan Praktikum diatas dan Kesimpulan masing-masing program.. 2. Jelaskan apa yang anda pahami dari praktek MODUL 3 diatas.. Modul Praktikum 3 Aplikasi LED (Interfacing LED Lanjutan) 1.1 TUJUAN PRAKTIKUM Praktikan mampu memahami perancangan mikrokontroler AVR. Mempelajari pengembangan perangkat lunak mikrokontroler AVR untuk interfacing LED sebagai output. Memahami Proses pemograman interfacing LED lanjutan 1.2 DASAR TEORI Port I/O pada mikrokontroler AVR dapat difungsikan sebagai input atau output,dengan cara mengubah isi I/O register Data Direction Register. Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menentukan arah pin. Berikut adalah tabel pengaturan port I/O : Misalnya : Jika kita ingin Port C dikonfigurasikan sebagai ouput, maka DDRC (data direction register port C) harus diset 0b11111111 atau 0xFF atau 255. Jika port C sebagai output, maka DDRC harus diset 0x00 atau 0b00000000 atau 0. Contoh: Setiap pin I/O mikrokontroler AVR memiliki internal pull up. Misalnya port B dikonigurasikan sebagai input dan internal pull up nya diaktifkan, maka DDRB = 0x00 dan PORTB = 0xFF. Contoh: Untuk membaca data pada salah satu port, dapat digunakan fungsi PINx, sedangkan untuk membaca data per pin pada suatu port dapat digunakan fungsi PINx.bit Contoh: dan arusnya sebesar 20 mA. Port I/O sebagai output hanya memberikan arus (sourcing) sebesar 20 mA, keluaran dari suatu port mikrokontroler hanya dapat mengemudikan perangkat output dengan arus yang kecil, sehingga untk peralatan elektronika dengan arus yang besar perlu diberikan penguat tambahan, oleh karena itu biasanya dipergunakan penguat lagi berupa transistor atau IC penguat. Shematic Rangkaian LED 1.3 Alat dan bahan o DT-COMBO AVR-51 Stater Kit o Kabel Jumper Port untuk aktifasi modul LED lanjutan o USB AVR ISP Downloader o Power Supply 9-12 Volt 1.4 Urutan Intruksi kerja Prosedur - Lakukan praktikum sesuai dengan tata tertib dan keselamatan praktikum - Ikuti urutan langkah kerja pada modul 2 sebelumnya - Isikan Program sesuai program LED 1 sampai 5 dibawah ini - Simpan dan jalankan chip program - Amati dan catat/dokumentasikan hasil praktikum 4 ini 1. Program LED Berjalan dengan bit #include #include void main(void) { DDRA=0xFF; while (1) { PORTA=0b; 00000001 delay_ms(1000); PORTA=0b00000010; delay_ms(1000); PORTA=0b00000100; delay_ms(1000); PORTA=0b00001000; delay_ms(1000); PORTA=0b00010000; delay_ms(1000); PORTA=0b00100000; delay_ms(1000); PORTA=0b01000000; delay_ms(1000); PORTA=0b10000000; delay_ms(1000); }; } 2. Program LED Berjalan //prog4: LED berjalan #include #include void main() { char urutan[8]={0x01,0x02,0x04,0x08,0x10,0x20,0x40,0x80}; char i; DDRC=0xff; PORTC=0Xff; while(1) { for(i=0;i