modul rangkaian digital
DESCRIPTION
modul praktikumTRANSCRIPT
MODUL PRAKTIKUM
“RANGKAIAN DIGITAL”
LABORATORIUM KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011
Universitas Sriwijaya
Fakultas Ilmu Komputer
Laboratorium
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM
SISTEM MANAJEMEN
MUTU
ISO 9001:2008
No. Dokumen ……. Tanggal 4 JUNI 2011
Revisi 0 Halaman 2 DARI 39
MODUL PRAKTIKUM
Mata Kuliah Praktikum : RANGKAIAN DIGITAL
Kode Mata Kuliah Praktikum : FSK27011
SKS : 1
Program Studi : Sistem Komputer
Semester : 1 (Ganjil)
DIBUAT OLEH DISAHKAN OLEH DIKETAHUI OLEH
TIM LABORAN
LABORATORIUM
FASILKOM UNSRI
TIM DOSEN SISTEM
KOMPUTER FASILKOM
UNSRI
KEPALA LABORATORIUM
Daftar Isi
Cover ................................................................................................ 1
Lembar Pengesahan ......................................................................... 2
Daftar Isi ........................................................................................... 3
GERBANG LOGIKA DASAR ........................................................ 4
ALJABAR BOOLEAN ..................................................................... 9
FLIP-FLOP ....................................................................................... 13
MMV dan AMV dengan IC 555 ...................................................... 20
COUNTER ........................................................................................ 25
DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC) ............................. 32
ANALOG TI DIGITAL CONVERTER ........................................... 38
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
4
PRAKTIKUM I GERBANG LOGIKA DASAR
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat memahami sifat
dan karakteristik gerbang logika serta dapat menganalisa rangkaian gerbang logika.
2. Alat dan Bahan
a. Project Board
b. Catu daya
c. Jumper
d. Led
e. Resistor
f. IC 4082
g. IC 4071
h. IC 4049
3. Dasar Teori
Gerbang Logika adalah suatu komponen yang paling dasar pada suatu
rangkaian Digital. Seluruh aplikasi rangkaian Digital adalah terdiri dari ribuan atau
bahkan jutaan dari rangkaian gerbang Logika yang sudah terpaket dalam IC
(Integrated Circuit), Chip atau bahkan processor untuk menghasilkan fungsi-fungsi
tertentu .
Gerbang Logika adalah suatu fungsi yang akan menghasilkan satu keluaran
logika dari beberapa masukan logika dimana persamaan dari fungsi gerbang logika
tersebut dituangkan pada suatu persamaan yang disebut dengan persamaan Boolean.
Pada dasarnya gerbang Logika hanya terdiri dari 3 gerbang logika dasar,
yaitu gerbang And, Gerbang Or dan gerbang Not. Sedangkan gerbang-gerbang
tambahan lain seperti gerbang Nand dan Nor adalah gabungan dari 3 gerbang
logika dasar tersebut. Gerbang Nand adalah gabungan dari gerbang logika And
dan Not dan gerbang Nor adalah gabungan dari gerbang logika Or dan Not. Sifat
dan karakteristik suatu gerbang logika dapat dijelaskan pada suatu tabel kebenaran.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
5
4. Prosedur Percobaan
Percobaan 1.1 Buatlah rangkaian seperti dibawah ini :
Isilah table kebenaran berikut ini :
A B Y
0 0
0 1
1 0
1 1 Keterangan “Hubungkan A atau B ke ground untuk logika 0 dan ke 5 Volt untuk logika 1” Led hidup
menandakan output berlogika 1 dan led mati menandakan output berlogika 0
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
6
Percobaan 1.2
Buatlah rangkaian seperti dibawah ini :
Isilah table kebenaran berikut ini :
A B Y
0 0
0 1
1 0
1 1
Keterangan “Hubungkan A atau B ke ground untuk logika 0 dan ke 5 Volt untuk logika 1” Led hidup
menandakan output berlogika 1 dan led mati menandakan output berlogika 0
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
7
Percobaan 1.3 Buatlah rangkaian seperti dibawah ini :
Isilah table kebenaran berikut ini :
A Y 1 0
Keterangan “Hubungkan A ke ground untuk logika 0 dan ke 5 Volt untuk logika 1” Led hidup
menandakan output berlogika 1 dan led mati menandakan output berlogika 0
6. Kesimpulan :
7. Tugas : a. Buatlah gerbang NAND dengan gerbang logika dasar.
b. Buatlah gerbang NOR dengan gerbang logika dasar.
c. Buatlah gerbang XOR dengan gerbang logika dasar.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
8
4049
4071
4082
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
9
PRAKTIKUM II
ALJABAR BOOLEAN
1. Tujuan
Diharapkan praktikan mampu mengubah suatu fungsi aljabar menjadi bentuk
paling sederhana dan dapat mengimplementasikannya dalam sebuah rangkaian.
2. Dasar Teori
Aljabar Boolean merupakan aturan-aturan dasar hubungan antara variabel-
variabel boolean dengan bagian dari matematika yang telah banyak
dipergunakan dalam rangkaian digital dan komputer.Aturan ini digunakan untuk
memanipulasi dan menyederhanakan suatu rangkaian logika kedalam bentuk
bervariasi. Adapun setiap keluaran dari suatu atau kombinasi beberapa buah
gerbang dapat digunakan dalam suatu rangkaian logika yang disebut ungkapan
Boolean.
Berikut ini adalah rumus dari Boolean :
Teori dari Boolean : P1: X= 0 atau X=1
P2: 0 . 0 = 0
P3: 1 + 1 = 1
P4: 0 + 0 = 0
P5: 1 .1 = 1
P6: 1 . 0 = 0 P7: 1 + 0 = 1
Rumus Boolean :
T1 : Rumus Komutatif a. A + B = B + A
b. A . B = B . A
T2 : Rumus Asosiatif
a. (A + B) + C = A + (B + C)
b. (A . B ) . C = A . (B . C)
T3 : Rumus Distributif
a. A . (B + C) = A . B + A . C
b. A + (B . C) = (A + B) . (A + C)
T4 : Rumus Identitas
a. A + A = A
b. A. A = A
T5 : Rumus Negatif
a. ( )
b. ( )
T6 : Rumus Redundas
a. A + (A . B) = A
b. A . (A + B) =A
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
10
T7 : 0 + A = A
1 . A = A
1 + A = 1
0 . A = 0
T8 :
T9 : ( )
( )
T10 : Teorema dari De Morgan
a. ( )
b. ( )
A. Buatlah Rangkaian dengan fungsi F(A,B) = A . (A . B + B) dan butlah table
kebenarnya :
A B A .B (A . B) + B A. (A.B + B)
0 0
1 0
0 1
1 1
Lalu sederhanakan fungsi tersebut :
A. (A . B + B) = A. A. B + A. B Rumus Distributif = A. B + A. B Rumus Idenstif
= A. B
Lalu buat Rangkaianya seperti dibawah ini :
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
11
Lalu Buatlah tabel kebenaranya dan bandingkan hasilnya dengan tabel diatas.
A B A. B
0 0
0 1
1 0
1 1
B. Buatlah Rangkaian dengan fungsi F(A,B,C) =
A B C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Lalu sederhanakan persamaan diatas :
( ) ( ) ( )
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
12
Buat rangkaian seperti dibawah ini :
Lalu buat tabel kebenarannya dan bandingkan hasil nya dengan tabel diatas.
A B C A . C B + A. C
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 0 0
1 0 1
1 1 0
1 1 1
Kesimpulan :
Tugas :
1. Sederhanakanlah ( ) ( ) buat tabel
kebenaranya dan buatlah rangkaianya.
2. Sederhanakanlah ( )( ) buat tabel kebenaranya dan
buatlah rangkaianya
.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
13
PRAKTIKUM III FLIP-FLOP
1. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan praktikan dapat memahami sifat
dan karakteristik flip-flop dan dapat menganalisa rangkaian gerbang logika.
2. Alat dan Bahan
a. Project Board
b. Catu daya
c. Jumper
d. Led
e. Resistor
f. IC 4081
g. IC 4071
h. IC 4049
i. IC 7473
j. IC 7474
3. Dasar teori
Rangkaian bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua
keadaan stabil, yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau
keadaan logika rendah. Keluaran bistabil bistabil akan berubah dari keadaan tinggi
ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukkan
atau di trigger. Rangkaian bistabil disebut juga flip-flop. Flip-flop banyak ragamnya,
dan yang akan kita bahas ini adalah RS flip- flop, D flip-flop dan JK flip-flop.
4. Prosedur Percobaan
RS Flip-flop
R-S adalah kependekan dari reset dan set. Reset berarti memberi masukkan
logika tinggi ke masukkan R dan akan menghasilkan keluaran logika rendah.
Sedangkan set memberikan logika tinggi ke masukkan S dan menghasilkan keluaran
1 atau logika tinggi.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
14
Gambar 3.1 Flip-flop RS degan masukkan aktif tinggi
Dan isilah table kebenaran dibawah ini :
R S Q Q’ Keterangan
0 0 Nilai Nilai Terakhir Nilai Terakhir
0 1
1 0
1 1 0 0 Kondisi Terlarang
Gambar 3.2 Flip-flop RS Masukkan aktif rendah
Dan isilah table kebenaran dibawah ini :
R S Q Q’ Keterangan
0 0 Nilai Nilai Terakhir Kondisi Terlarang
0 1
1 0
1 1 0 0 Nilai Terakhir
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
15
D Flip-flop
Flip-flop D terdiri dari tiga input yaitu input D, input clock , input clear dan
dua output, yaitu output Q dan output Q . Lambang Flip-Flop D dapat dilihat pada
Gambar berikut.
Gambar 3.3 Symbol D flip-flop
Sifat dan karakteristik D Flip-Flop dapat dijelaskan pada tabel kebenaran berikut
Tabel kebenaran D Flip-flop
Buatlah rangkaian seperti dibawah ini :
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.4 berikut ( clear = 0) pada modul
percobaan
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
16
Gambar 3.4
Amati output Q dan Q D-FF.
Berikan 1 masukan pulsa ke input clock D-FF, kemudian amati output Q
dan Q D-FF.
Pindahkan hubungan input D ke ground (masukan rendah), kemudian
berikan 1 masukan pulsa ke input clock D-FF, kemudian amati output Q dan
Q D-FF. Pindahkan masukan input clear ke +5V seperti pada gambar 3.5
berikut.
Gambar 3.5
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
17
Berikan masukan tinggi ke input D, kemudian Berikan 1 masukan pulsa ke
input clock D-FF, kemudian amati output Q dan Q D-FF.
Pindahkan hubungan input D ke ground (masukan rendah), kemudian berikan
1 masukan pulsa ke input clock D-FF, kemudian amati output Q dan Q D-FF.
Isilah Tabel kebenaran berikut berdasarkan percobaan yang dilakukan diatas
Berikan kesimpulan anda tentang tabel kebenaran diatas yang menjelaskan
tentang karakteristik Flip-Flop D.
Flip-Flop JK
Flip-flop JK terdiri dari tiga input yaitu input J input K, input clock , input
clear dan dua output, yaitu output Q dan output Q . Lambang Flip-Flop JK dapat
dilihat pada gambar berikut
Sifat dan Karakteristik JK Flip-Flop dapat dijelaskan pada tabel kebenaran berikut
Tabel kebenaran JK Flip-flop
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.1 berikut ( clear = 0) pada
modul percobaan
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
18
Gambar 3.6
Amati output Q dan Q JK-FF.
Berikan 1 masukan pulsa dari rangkaian Monostable Multivibrator (MMV)
ke input clock JK-FF dengan menekan tombol Push button (PB), kemudian
amati output Q dan Q JK-FF.
Pindahkan hubungan input J ke ground (masukan rendah) dan input K ke
+5V (masukan tinggi) pada rangkaian diatas, kemudian berikan 1 pulsa ke
input clock JK-FF dan amati output Q dan Q JK-FF.
Pindahkan hubungan input J dan input K ke +5V (masukan tinggi) pada
rangkaian diatas, kemudian berikan 1 pulsa ke input clock JK-FF dan amati
output Q dan Q JK-FF.
Pindahkan hubungan input J dan input K ke ground (masukan rendah) pada
rangkaian diatas, kemudian berikan 1 pulsa ke input clock JK-FF dan amati
output Q dan Q JK-FF.
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 3.2 berikut (clear = 1) pada modul
percobaan
Gambar 3.7
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
19
Amati output Q dan Q JK-FF.
Berikan 1 masukan pulsa ke input clock JK-FF, kemudian amati output Q dan Q
JK-FF.
Pindahkan hubungan input J ke ground (masukan rendah) dan input K ke +5V
(masukan tinggi) pada rangkaian diatas, kemudian berikan 1 pulsa ke input clock
JK-FF dan amati output Q dan Q JK-FF.
Pindahkan hubungan input J dan input K ke +5V (masukan tinggi) pada
rangkaian diatas, kemudian berikan 1 pulsa ke input clock JK-FF dan amati output
Q dan Q JK-FF.
Pindahkan hubungan input J dan input K ke ground (masukan rendah) pada
rangkaian diatas, kemudian berikan 1 pulsa ke input clock JK-FF dan amati output
Q dan Q JK-FF.
Isilah Tabel kebenaran berikut berdasarkan percobaan yang dilakukan diatas Berikan
kesimpulan anda tentang tabel kebenaran diatas yang menjelaskan tentang
karakteristik Flip-Flop JK.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
20
PRAKTIKUM IV
MMV dan AMV dengan IC 555
1. Tujuan
Mempelajari dan memahami IC 555 sebagai IC multivibrator
Mempelajari, memahami dan mampu menganalisa type-type rangkaian
multivibrator.
2. Alat dan bahan
IC 555
SW Posh Button
Kabel jumper
Potensiometer
Resistor
Kapasitor
3. Dasar Teori
Multivibrator adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk menghasilkan
pulsa-pulsa.Yang dimaksud dengan pulsa disini adalah suatu gelombang yang terdiri
dari 1 kondisi rendah dan 1 kondisi tinggi. Pada suatu rangkaian Digital, pulsa-pulsa
ini memiliki peranan yang amat penting untuk mengeksekusi suatu proses atau
mengubah satu kondisi menjadi kondisi berikut dimana pada suatu gelombang pulsa
mengandung suatu proses yang disebut dengan sinyal Clock. Yang dimaksud dengan
sinyal Clock adalah suatu perubahan atau transisi dari kondisi rendah menjadi kodisi
tinggi atau juga sebaliknya dari suatu gelombang pulsa. Sinyal Clock inilah yang
memiliki peranan penting pada suatu rangkaian Digital. Multivibrator inilah yang
dijadikan sebagai rangkaian yang berfungsi untuk menghasilkan sinyal-sinyal clock
dari gelombang pulsa yang dihasilkan.
Secara umum ada dua type rangkaian Multivibrator, yaitu Astable
Multivibrator atau yang disingkat dengan AMV dan Monostable Multivibrator atau
yang disingkat dengan MMV. AMV adalah suatu rangkaian Multivbrator yang
berfungsi untuk menghasilkan pulsa-pulsa secara terus menerus dengan frekuesi dan
lebar pulsa yang tetap, sedangkan MMV adalah suatu rangkaian Multivbrator yang
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
21
berfungsi untuk menghasilkan hanya 1 pulsa keluaran apabila diberikan satu sinyal
trigger kepadanya.
Salah satu IC (Integrated Circuit) yang umum digunakan sebagai rangkaian
Multivibrator adalah type IC 555. Dengan konfigurasi rangkaian RC yang terhubung
ke IC 555 akan dihasilkan suatu rangkaian Multivibrator baik AMV atau MMV.
Prinsip kerjan dari rangkaian Multivibrator IC 555 dengan rangkaian RC ekstern
adalah dengan mengubah waktu pengisian atau pengosongan muatan kapasitor
menjadi suatu keluaran logika tinggi atau rendah. Pada waktu pengisian muatan
kapasitor akan dihasilkan keluaran tinggi dan pada waktu pengosongan muatan
kapasitor akan dihasilkan keluaran rendah oleh output IC 555. Adapun rangkaian
AMV dan MMV dengan IC 555 diperlihatkan pada gambar berikut.
4. Prosedur percobaan pengenalan IC 555
Buat rangkaian seperti pada gambar 4.2 berikut pada modul percobaan.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
22
Gambar 4.2
Atur potensiometer 1 pada posisi maksimum hingga pembacaan tegangan V1
(terhubung ke pin Threshold) pada voltmeter adalah 5V dan Atur
potensiometer 2 pada posisi minimum hingga pembacaan tegangan V2
(terhubung ke pin Trigger) pada voltmeter adalah 0V, kemudian amati Output
IC (LED).
Putar potensiometer 1 perlahan-lahan ke arah minimum, kemudian amati
tegangan V1, tegangan V3 (terhubung ke pin Discharge terhadap +5V) dan
output IC 555.
Amati dan catat tegangan V1 dan V3 sesaat setelah output IC 555 berubah
menjadi tinggi (LED menyala).
Kembalikan posisi potensiometer 1 ke maksimum.
Setelah LED menyala (output = 1), Putar potensiometer 2 perlahan-lahan ke
arah maksimum, kemudian amati tegangan V2, tegangan V3 dan output IC
555.
Amati dan catat tegangan V2 dan V3 sesaat setelah output IC 555 berubah
kembali menjadi rendah (LED padam).
Kembalikan posisi potensiometer 2 ke minimum.
Berikan kesimpulan anda tentang karakteristik output IC 555 dan output
Discharge terhadap input Threshold dan input Trigger dari IC 555 yang telah
diuji.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
23
Prosedur percobaan Rangkaian Monostable Multivibrator (MMV)
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4.3 berikut pada modul percobaan
Gambar 4.3
Pastikan output dalam keadaan rendah. (apabila output = 1, hubungkan input
reset ke ground).
Amati tegangan kapasitor Vc.
Tekan tombol push button (PB), kemudian amati tegangan Vc dan output IC
555 (LED).
Amati dan catat nilai tegangan Vc sesaat sebelum output berubah dari kondisi
tinggi ke rendah.
Gambarkan perubahan kondisi output terhadap perubahan tegangan Vc
dan tegangan masukan trigger pada suatu grafik atau diagram timing
Berikan kesimpulan anda tentang perihal rangkaian diatas dan kaitkan
dengan percobaan sebelum (percobaan D1) tentang pengenalan IC 555.
Prosedur percobaan Rangkaian Astable Multivibrator (MMV)
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
24
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 4.4 berikut pada modul percobaan
Gambar 4.4
Amati output IC 555 dan perhatikan perubahan kondisi output terhadap
perubahan tegangan Vc.
Gambarkan perubahan kondisi output terhadap perubahan tegangan Vc yang
terhubung ke input threshold dan input trigger pada suatu grafik atau
diagram timing.
Berikan kesimpulan anda tentang perihal rangkaian diatas dan kaitkan dengan
percobaan sebelum (percobaan D1) tentang pengenalan IC 555.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
25
PRAKTIKUM V
COUNTER
1. Tujuan
Mempelajari dan memahami dasar rangkaian Counter (penghitung).
Mempelajari dan memahami rangkaian Counter dengan IC khusus yaitu IC
4029.
2. Alat dan Bahan
Project Board
Jumper
Power Supply
AMV
IC 7473
IC 4029
IC 4511
7 SEGMEN
3. Dasar Teori
Counter adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa yang
diinputkan kepadanya sehingga dihasilkan hasil perhitungan pulsa oleh counter
berupa kode-kode biner. Rangkaian dasar dari suatu counter adalah diantaranya
terdiri dari rangkaian flip-flop yang dirangkai satu sama lain sehingga membentuk
rangkaian yang dapat menghitung dan mencacah pulsa-pulsa masukan.
Adapun rangkaian dasar dari sebuah counter adalah seperti terlihat pada Gambar 5.1
berikut
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
26
Gambar 5.1. Counter dengan JK flip-flop
Rangkaian dasar counter diatas merupakan sebuah counter 4 bit yang
dapat menghitung dari 0000 sampai dengan 1111 atau dari 0 sampai 15 dalam
desimal. Hasil perhitungan counter ditampilkan pada output QA, QB, QC, dan QD
dimana QA adalah keluaran biner dengan bobot terkecil atau disebut dengan LSB
(Least Significant Bit) dan QD adalah keluaran biner dengan bobot terbesar atau
disebut MSB (Most Significant Bit). Pada rangkaian terlihat masing-masing JK flip-
flop dalam posisi togel sehingga output Q akan berubah berkebalikan dari keluaran
awal pada saat pulsa masukan berubah dari kondisi tinggi ke rendah (sinyal clock)
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut
Gambar 5.2. Masukan Pulsa dan keluaran QA, QB, QC dan QD dari counter
Oleh karena penggunaan counter sangat luas maka rangkaian counter dibuat
dalam bentuk IC (Integrated Circuit) yang salah satu diantaranya adalah jenis IC
CMOS 4029 yang memiliki beberapa kemampuan yang lebih kompleks, yang
diantaranya adalah dapat menghitung maju atau mundur, dapat memberikan nilai
awal pada perhitungan pulsa, dapat memberikan pulsa keluaran untuk tiap satu siklus
perhitungan pulsa dan kemampuan-kemampuan lain yang menjadikan IC counter
tersebut lebih fleksibel dalam penggunaannya. Bentuk IC disertai dengan fungsi-
fungsi pinout dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
27
Gambar 5.3. IC 4029 dan pinout
4. Prosedur Praktikum
Prosedur Percobaan dasar rangkaian Counter menghitung maju
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.4 berikut pada project board
Gambar 5.4
Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi maksimum.
Amati output QA, QB, QC, dan QD pada rangkaian Counter dan buatlah
tabel kebenaran dari perubahan output counter.
Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi minimum.
Gambarkan perubahan output Counter pada suatu diagram timing
Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas.
Prosedur Percobaan dasar rangkaian Counter menghitung mundur
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.5 berikut pada modul percobaan
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
28
Gambar 5.5
Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi maksimum.
Amati output QA, QB, QC, dan QD pada rangkaian Counter buatlah
tabel kebenaran berdasarkan perubahan output counter.
Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi minimum.
Gambarkan perubahan output Counter pada suatu diagram timing
Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas.
Gambar 5.6
Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi maksimum.
Amati output QA, QB, QC, dan QD pada rangkaian Counter buatlah
tabel kebenaran berdasarkan perubahan output counter.
Gambarkan perubahan output Counter pada suatu diagram timing
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
29
Cobalah hubungkan input gerbang Nand ke output Counter yang lain dan
ulangi langkah diatas
Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas.
Prosedur Percobaan rangkaian Counter dengan IC 4029
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.7 berikut pada modul percobaan
Gambar 5.7
Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi maksimum, dan amati output QA, QB, QC, QD dan output Co (Carry
out) dari counter IC 4029
Pindahkan input B/D (binery/decade) ke ground (masukan rendah),
kemudian amati output QA, QB, QC, QD dan output Co dari counter IC
4029.
Pindahkan input U/D (Up/Down) ke ground (masukan rendah), kemudian
amati output QA, QB, QC, QD dan output Co dari counter IC 4029.
Pindahkan input Ci (Carry in) ke +5V (masukan tinggi), kemudian amati
output
QA, QB, QC, QD dan output Co dari counter IC 4029.
Pindahkan kembali input Ci (Carry in) ke ground (masukan rendah) dan
amati output QA, QB, QC dan QD dari counter IC 4029.
Berikan masukan A = 1, B = 0, C = 1, D = 0 dan kemudian berikan masukan
tinggi keinput PR (Preset) seperti pada gambar 5.8 berikut
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
30
Gambar 5.8
amati output QA, QB, QC dan QD dari counter IC 4029. Pindahkan kembali
input PR (Preset) ke masukan rendah (ground)
Berikan masukan A = 0, B = 1, C = 0, D = 1 dan kemudian berikan masukan
tinggi keinput PR (Preset).
Pindahkan kembali input PR (Preset) ke masukan rendah (ground)
Berikan kesimpulan anda tentang input B/D, U/D. Ci, PR, A, B, C, D dan
ouput
Co dari IC 4029 sebagai IC counter diatas.
Prosedur Percobaan rangkaian Counter dengan IC 4029 sebagai penghitung N
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 5.9 berikut pada modul percobaan
Gambar 5.9
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
31
Atur potensiometer pada rangkaian Astabel Multivibrator (AMV) pada
posisi maksimum.
Amati output QA, QB, QC, dan QD IC 4029 dan isilah tabel kebenaran
berikut berdasarkan perubahan output counter.
Berikan kesimpulan dan analisa anda tentang rangkaian counter diatas
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
32
PRAKTIKUM VI
DIGITAL TO ANALOG CONVERTER (DAC)
1. Tujuan
Memahami dan mempelajari rangkaian Digital to Analog Converter (DAC)
dan type-type rangkaian DAC
2. Alat dan Bahan
Resistor
Project Board c. Jumper
Multimeter
Power Supply
IC 741
3. Dasar Teori
Digital to Analog Converter atau yang disingkat dengan DAC adalah sebuah
rangkaian yang berfungsi untuk mengubah data-data digital yang berupa data bit
(kode biner) menjadi level-level tegangan (data analog). Kenaikan atau penurunan
dari tegangan keluaran DAC adalah sebanding dengan penambahan atau
pengurangan data biner masukan. Ada dua jenis rangkaian DAC, yaitu DAC jenis
Binary–Weighted Resistor dan DAC jenis Binary Ladder.
DAC jenis Binary–Weighted Resistor terdiri dari jaringan resistor sehingga
menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan jumlah dari tegangan data
bit (+5V) dimana untuk masing-masing masukan data bit memiliki satu masukan
resistor. Harga dari tiap resistor untuk masukan tiap data bit adalah sebesar 2 –n dari
beban masukan data biner. Bentuk rangkaian dari DAC diperlihatkan pada Gambar
6.1
Gambar 6.1. DAC 4 bit type Binary-weight resistor
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
33
Besar tegangan keluaran diberikan oleh persamaan berikut
Rangkaian DAC jenis Binary ladder juga terdiri dari jaringan resistor dan
akan menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding dengan jumlah beban
masukan data biner dan harga resistor dari jaringan resistornya hanya memilki 2
nilai yaitu R dan 2R. Bentuk rangkaian dari DAC jenis ini diperlihatkan pada
Gambar 6.2
Gambar 6.2. DAC 4 bit type Binary Ladder
Besar tegangan keluaran diberikan oleh persamaan berikut
4. Prosedur Percobaan
Prosedur Percobaan DAC type Binery Adder :
Perhatikan rangkaian seperti pada gambar 6.3 berikut pada modul percobaan
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
34
Gambar 6.3
Siapkan tabel berikut
Data Input DAC
D C B A
Vout (volt)
0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 1 0
0 0 1 1 0 1 0 0
0 1 0 1
0 1 1 0
0 1 1 1
1 0 0 0
1 0 0 1
1 0 1 0
1 0 1 1
1 1 0 0
1 1 1 1
1 1 1 0
1 1 0 1
Berikan data masukan pada rangkaian diatas yang ada pada modul percobaan
sesuai dengan tabel diatas (1 = 5V, 0 = GND).
Ukur tegangan Vout tiap data masukan DAC dan isi kolom Vout pada tabel
diatas
Berikan kesimpulan anda tentang rangkaian yang telah diuji
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
35
Tambahkan rangkaian DAC diatas dengan suatu penguat tegangan sehingga
akan dihasilkan tegangan keluaran pada Vout (Vo) dari 0V sampai dengan
10V untuk data masukan biner seperti pada tabel yaitu dari 0000 (0) sampai
dengan 1111 (15) seperti pada gambar 6.4 berikut
Gambar 6.4
Buat tabel tegangan keluaran terhadap data masukan untuk rangkaian
DAC
dengan rangkaian penguat tegangan.
Berikan lagi kesimpulan anda tentang rangkaian yang telah diuji.
Buatlah suatu rangkaian DAC dengan penguat tegangan seperti pada gambar
6.4 sehingga akan dihasilkan tegangan keluaran pada Vout (Vo) dari 0V
sampai dengan
10V untuk data masukan biner seperti pada tabel yaitu dari 0000 (0) sampai
dengan
1010 (10) dan buatlah tabel tegangan keluarannya terhadap data masukan
Berikan lagi kesimpulan anda tentang rangkaian yang telah diuji.
Prosedur Percobaan DAC type Resitif Adder (Binery-weighted resistor) :
Perhatikan rangkaian seperti pada gambar 6.5 berikut pada modul percobaan
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
36
Gambar 6.5
Siapkan tabel berikut
Data Input DAC
D C B A
Vout (volt)
0 0 0 0
0 0 0 1 0 0 1 0
0 0 1 1 0 1 0 0
0 1 0 1 0 1 1 0
0 1 1 1 1 0 0 0
1 0 0 1 1 0 1 0
1 0 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 0 1
Berikan data masukan pada rangkaian diatas yang ada pada modul percobaan
sesuai dengan tabel diatas (1 = 5V, 0 = GND).
Ukur tegangan Vout tiap data masukan DAC dan isi kolom Vout pada tabel
diatas
Berikan kesimpulan anda tentang rangkaian yang telah diuji
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
37
Tambahkan rangkaian DAC diatas dengan penguat tegangan sehingga akan
dihasilkan tegangan keluaran pada Vout dari 0V sampai dengan 10V untuk
data masukan biner seperti pada tabel yaitu dari 0000 (0) sampai dengan 1111
(15) seperti pada gambar 6.6 berikut
Gambar 6.6
Buat tabel tegangan keluaran terhadap data masukan untuk rangkaian
DAC
dengan rangkaian penguat tegangan.
Berikan lagi kesimpulan anda tentang rangkaian yang telah diuji.
Buatlah suatu rangkaian DAC dengan penguat tegangan seperti pada gambar
6.6 sehingga akan dihasilkan tegangan keluaran pada Vout dari 0V sampai
dengan 10V untuk data masukan biner seperti pada tabel yaitu dari 0000 (0)
sampai dengan 1010 (10)
Buat tabel tegangan keluaran terhadap data masukan untuk rangkaian
DAC
dengan rangkaian penguat tegangan pada rangkaian diatas.
Berikan lagi kesimpulan anda tentang rangkaian yang telah diuji.
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
38
PRAKTIKUM VII
ANALOG TI DIGITAL CONVERTER
(ADC Type SUCCESSIVE APPROXIMATION)
1. Tujuan
Mempelajari dan memahami rangkaian Analog to Digital Converter type
Succesive Approximation.
2. Alat Dan Bahan
Project Board
Power Supply
Resistor
Jumper
IC LM 339
IC 4081
IC 4029
Potensiometer
Multimeter
3. Dasar Teori
Dalam elektronika adakalanya diperlukan pengubahan sinyal analog ke Digital.
Rangkaian yang berfungsi untuk mengubah data analog yang berbentuk data
tegangan atau perubahan tegangan terhadap waktu (gelombang) kedalam bentuk data
Digital yang berbentuk kode-kode biner disebut dengan Analog to Digital Converter
atau disingkat dengan ADC. Kode biner yang dihasilkan bisa dalam bentuk kode
biner biasa atau kode biner BCD (Binery Code Desimal). Dari metode pengubahan
data analog menjadi data Digital tersebut dari suatu rangkaian ADC, maka
rangkaian ADC memiliki beberapa type rangkaian yang diantaranya adalah :
ADC type Flash Converter
ADC type Single Slope
ADC type Dual Slope
ADC type Successive Approximation
ADC type Voltage to Frequency Converter
Dalam prosedur percobaan yang akan dilakukan pada praktikum kali ini
adalah menggunakan ADC type Successive Approximation, yaitu sebuah rangkaian
ADC yang mengubah kembali data biner keluaran menjadi data tegangan oleh
rangkaian DAC yang kemudian data tegangan tersebut yang berasal dari DAC
diumpan balikkan untuk dibandingkan lagi dengan data tegangan masukan
Laboratorium Elektronika Dasar dan Rangkaian Digital
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
39
sehingga hasil perbandingan kedua data tegangan tersebut akan menentukan
penambahan data biner.
Apabila data tegangan masukan (Vin) masih lebih besar dari pada tegangan
umpan balik (Vf) maka data biner keluaran akan ditambah, dan apabila data tegangan
masukan (Vin) sudah sama dengan tegangan umpan balik (Vf) maka data biner
keluaran akan dibuat konstan.
4. Prosedur Praktikum
Buatlah Rangkaian Seperti dibawah ini :
Gambar 7.1
Siapkan tabel berikut
No Vinput Data Digital
1 0,5
2 1
3 1,5
4 2
5 2,5
6 3
7 3,5
8 4
9 4,5
10 5
11 0