modul - lisaindoangela.files.wordpress.com · rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau...
TRANSCRIPT
1
MODUL BAHASA INDONESIA
Nama : Kelas/no :
2
I. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi baik
melalui lisan maupun tulisan.
4.1 Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan
interpretasi baik secara lisan maupun tulis.
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan
hasil observasi.
4.2 Mengkonstruksi-kan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.3 Mengidentifikasi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca.
4.3 Mengembangkan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan
rekomendasi) teks eksposisi secara lisan dan/tulis.
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi
(permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan
kebahasaan.
3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek makna tersirat.
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan
maupun tulis.
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat
(hikayat) baik lisan maupun tulis.
4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan
dibaca.
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen.
4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen
dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai.
3
3.9 Mengidentifikasi butir-butir penting dari dua buku nonfiksi (buku
pengayaan) dan satu novel yang dibacakan nilai-nilai dan kebahasaan
cerita rakyat dan cerpen
4.9 Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi (buku pengayaan) dan
ringkasan dari satu novel yang dibaca
3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis.
4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis.
3.11 Menganalisis isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan teks negosiasi.
4.11 Mengkonstruksikan teks negosiasi dengen memerhatikan isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan.
3.12 Menghubungkan permasalahan/ isu, sudut pandang dan argument beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari debat.
4.12 Mengonstruksi permasalahan/ isu, sudut pandang dan argument beberapa pihak dan simpulan dari debat secara lisan untuk menemukan esensi dari debat
3.13 Menganalisis isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argument beberapa pihak, dan simpulan)
4.13 mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis.
3.14 Menilai hal yang dapat diteladani dari teks biografi
4.14 Mengungkapkan kembali hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh yang terdapat dalam teks biografi yang dibaca secara tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan kebahasaan dalam teks biografi
4.15 Menceritakan kembali isi teks biografi baik lisan meupun tulis
3.16 Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam antologi
4.16 Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari
4
puisi yang diperdengarkan atau dibaca
antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vocal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik, dan tekanan tempo)
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi.
4.17 Menulisi puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu buku fiksi dan satu buku nonfiksi yang sudah dibaca.
4.18 Mempesentasikan replikasi isi buku ilmiah yang dibaca dalam bentuk resensi.
5
TEKS EKSPOSISI
Teks eksposisi adalah suatu teks di mana menuangkan atau mengusulkan
satu pendapat pribadi tentang suatu hal yang di dalamnya ada alasan-
argumen untuk menguatkan suatu pendapat itu.
Teks eksposisi berbentuk pendapat/thesis yang dikuatkan dengan alasan-
argumen yang logis serta kenyataan untuk menguatkan suatu pendapat.
Struktur teks eksposisi : pernyataan pendapat
(tesis)^argumentasi^penegasan ulang pendapat.
Pernyataan pendapat/thesis
• Pembuka atau pengantar tentang hal yang akan dilaporkan. (Pengenalan isu)
Argumentasi
• Berisi argumentasi atau pendapat penulis tentang suatu hal.
Penegasan ulang pendapat
• Berisi penegasan ulang pendapat yang telah dipaparkan
• pada tahap argumentasi (kesimpulan, saran, ajakan)
6
Contoh teks
EKONOMI INDONESIA AKAN MELAMPAUI JERMAN DAN INGGRIS
Indonesia menjadi buah bibir pada saat pelaksanaan Sidang Tahunan
International Monetery Fund (IMF)/World Bank (WB) 2012 Tokyo, 9—14 Oktober
2012 lalu. Newsletter resmi yang dibagikan IMF kepada seluruh peserta sidang
mengangkat satu topik khusus mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset
dari McKinsey dan Standard Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia
akan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030.
Keyakinan itu tentu beralasan. Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta
orang yang berada di kelompok consuming class. Angka ini adalah angka terbesar di
dunia setelah Cina dan India. Dengan kekuatan itu pula, pada tahun 2030 Indonesia
akan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia dengan nilai pendapatan
nasional sebesar 1,8 triliun dolar AS dari sector pertanian, konsumsi, dan energi.
Indonesia saat ini sedang berada pada laju transformasi yang pesat menuju ke arah
tersebut. Saat ini, ekonomi Indonesia berada pada posisi 16 dunia dengan
pendapatan domestik nasional sebesar 846 miliar dolar AS tahun 2011. Angka itu
akan terus tumbuh hingga mencapai 1,8 triliun dolar AS mulai tahun 2017. Pada
tahun 2030 hanya Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Brasil, dan Rusia, yang berada
di atas ekonomi Indonesia.
Kekuatan terbesar ekonomi Indonesia tidak hanya berupa ekspor yang
didukung oleh kekuatan tenaga kerja dan komoditas, tetapi juga kekuatan konsumsi
domestik dan jasa-jasa, yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional. Melihat
potensi yang sedemikian besar, dalam beberapa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
7
Akademik 83 side meeting sidang IMF yang sempat saya ikuti, para investor asing
mengharapkan makin banyak pilihan investasi di Indonesia.
Harapan para investor tersebut tentu merupakan peluang dan tantangan bagi
Indonesia. Upaya melakukan pendalaman pasar keuangan (financial deepening)
menjadi penting dalam memberikan ragam pilihan investasi bagi para investor. Di sisi
lain, pembenahan di sektor riil dan infrastruktur perlu terus dilakukan secara serius
guna mendukung arah untuk menjadikan ekonomi Indonesia yang terbesar di Asia
Tenggara.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada kisaran5 persen
hingga 6 persen, apabila dapat terus dipertahankan, akan menambah jumlah
masyarakat kelas menengah hingga 90 juta orang dengan pendapatan per kapita
lebih dari 3.600 dolar AS. Apabila kita mampu mendorong pertumbuhan hingga 7
persen, jumlah itu bertambah lagi dengan masyarakat menengah mencapai 170 juta
orang.
Berbagai perkembangan dari sidang akbar IMF di Tokyo pekan lalu kembali
mengingatkan kita tentang besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum
yang sedang kita lalui saat ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan
momentum yang baik dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik dengan urusan
lain, prediksi para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Tentunya pilihan
ada di tangan kita semua saat ini.
(Diadaptasi dari Junanto Herdiawan, “Ekonomi Indonesia Lampaui Jerman”.
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2012/10/15/ekonomi-indonesia-lampaui-
jerman-501268.html)
8
Identifikasilah struktur teks eksposisi di bawah ini!
MANFAAT JAMU TRADISIONAL
Seiring dengan kemajuan zaman, banyak hal mengalami kemajuan. Yang
paling mencolok adalah kemajuan teknologi yang makin canggih dalam
berbagai aspek kehidupan. Selain itu, secara ekonomis, masyarakat juga dapat
makin menjangkau teknologi informasi dan teknologi kesehatan.
Walaupun demikian, obat tradisional atau yang sering disebut jamu
masih mendapat tempat di hati masyarakat. Jamu dipercaya mempunyai
banyak kelebihan jika dibandingkan dengan obat-obatan modern seperti yang
banyak beredar di pasaran. Jamu juga dianggap lebih sesuai dengan
kebanyakan penyakit modern, seperti diabetes.
Berikut adalah kelebihan-kelebihan obat tradisional (Katno, Balitro
Tawangmangu, dan S. Pramono, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Tribun
Yogya edisi 16 Oktober 2011).
(1) Obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih kecil apabila
digunakan secara tepat, baik waktu penggunaan, takaran, cara
pemakaian, pemilihan bahan maupun penyesuaian dengan indikasi
tertentu.
(2) Ada efek komplementer dan/atau sinergisme dalam ramuan obat
tradisional (komponen bioaktif tanaman obat).
9
(3) Satu tanaman yang sangat murah mempunyai banyak manfaat
farmakologi.
(4) Obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit 9egenerat, seperti
diabetes, kolesterol, batu ginjal, dan hepatitis (9egenerat) dan penyakit
9egenerative, seperti rematik, asma, tukak lambung, ambeien, dan
pikun.
Empat keunggulan obat tradisional jika dibandingkan dengan obat modern
lebih aman dan ekonomis. Apabila dikonsumsi dalam waktu lama dan
terusmenerus, obat modern akan mengakibatkan efek samping yang dapat
memicu penyakit baru. (Diadaptasi dari
http://4loveandlife.blogspot.com/2012/06/manfaat-jamu-tradisional.html)
Pola Pengembangan Karangan Eksposisi
Berdasarkan cara dalam pengembangannya, teks eksposisi terbagi ke dalam
beberapa bentuk atau pola. Di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Pola Definisi
Suatu bentuk pemaparan yang berisi pembatasan pengertian mengenai
suatu benda atau hal.
Contoh :
Istilah asing demokrasi biasanya diterjemahkan dengan ‘kedaulatan rakyat’,
yang diartikan sebagai pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat.
Demokrasi dalam arti ini hanya menggambarkan satu segi, sedangkan demokrasi
10
dalam arti yang sebenarnya mempunyai makna yang luas. Demokrasi pada
hakikatnya merupakan suatu mentalitas untuk membina suatu kehidupan dalam
masyarakat; mentalitas dalam arti cara berpikir, bersikap, dan berbuat.
b. Pola Proses
Merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-
perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan
dari suatu kejadian.
Contoh :
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk pembuatan
minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan untuk pembersih wajah.
Caranya, ambillah daun anggur secukupnya, lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah
hasil tumbukan itu denga air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu,
ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk
membersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-
seri.
c. Pola Ilustrasi
Suatu bentuk pemaparan yang membutuhkan ilustrasi-ilustrasi konkret
guna menjelaskan gagasan utama pada tiap paragraf.
Contoh :
Sebelas tahun yang lalu Indonesia mengimpor gerbong-gerbong kereta api dari
Perancis. Rupanya cukup mentereng karena dilengkapi dengan alat-alat conditioning.
Manakah sekarang gerbong-gerbong itu? Sudah rusak, dalam keadaan tak
terpelihara. Gerbong-gerbong itu kini hanya layak dipakai dalam trayek-trayek tingkat
11
tiga guna mengangkut anak-anak sekolah dan kaum petani dari pedusunan ke kota.
Siapa yang salah? Para pemakainya atau para pegawai PT KAI-nya? Itulah sebagai
contoh bahwa penggunaan hasil teknologi modern perlu disertai dengan mentalitas
dan sumber daya manusia yang memadai. Sayangnya, hal itu tidak bisa dibentuk
dalam satu atau dua bulan. Penggunaan teknologi modern menuntut sumber daya
manusia yang mampu dalam penanganan dan pemeliharaannya, di samping itu pula
mentalitas para penggunanya yang bertanggung jawab.
d. Pola Perbandingan
Suatu bentuk bentuk pemaparan yang menunjukkan berbagai kesamaan
dan perbedaan antara dua objek atau lebih dengan menggunakan dasar-
dasar tertentu.
Contoh :
Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap orang
dapat menjadi pelanggan listrik dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Sementara
itu, petromaks memerlukan perawatan yang lebih cermat dan banyak menggunakan
bahan bakar bila dibandingkan dengan sebuah tenaga pembangkit listrik. Petromaks
hanya dapat menghasilkan sebuah sumber terang dan hanya bermanfaat untuk
penerangan. Dengan sebuah pembangkit tenaga listrik dapat dihasilkan ribuan
bahkan jutaan watt listrik; dan bukan hanya dipergunakan untuk penerangan, tetapi
juga untuk keperluan-keperluan lain. Listrik terdapat di kota-kota. Petromaks
biasanya dipergunakan di tempat-tempat yang tidak ada listrik atau di desa-desa.
12
e. Pola Pengklasifikasian
Proses untuk mengelompokkan hal, peristiwa, atau benda yang dianggap
mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu.
Contoh :
Saat bekerja untuk tiga orang ini, semua ditampilkan melalui minigame.
Chandra misalnya, tahap awal adalah mencuci piring. Kita harus membersihkan piring
menggunakan peralatan yang sesuai. Begitu pula dengan Sholeh sewaktu kita
membersihkan kotoran di peternakannya. Sama halnya dengan Linda saat kita
diminta menyetrika baju-bajunya.
POLA PENALARAN PARAGRAF
Pengertian simpulan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, simpulan adalah sesuatu yang
disimpulkan; hasil menyimpulkan; kesimpulan. Simpulan juga berarti
kesudahan pendapat (pendapat terakhir yang berdasarkan uraian sebelumnya)
atau keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif dan
deduktif.
Pola penalaran dalam mengambil simpulan
Dalam mengambil simpulan, digunakan pola penalaran deduktif dan induktif.
13
1. Penalaran Deduktif
Proses berpikir (penalaran) yang didasari oleh hal/preposisi/premis
umum ke khusus menuju ke kesimpulan. Penalaran deduktif terdiri atas
empat bentuk yaitu: (1) Silogisme, (2) Sebab-Akibat-Akibat, dan (3) Akibat-
Sebab-Sebab, dan (4) Umum-khusus-khusus.
contoh:
a. Umum-khusus-khusus
Tarjo adalah anak yang rajin. Ia tidak pernah datang
terlambat ke sekolah. Semua tugas selalu ia kumpulkan tepat waktu. Saat
guru menganajr di kelas, ia selalu memperhatikan dengan baik bahkan
tidak lupa membuat catatan.
b. Sebab-akibat-akibat
Dua hari yang lalu, Stefan mengakhiri jalinan kasihnya
dengan Celline. Stefan merasa terguncang hatinya. Ia menjadi depresi
hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Stefan merasa putus asa. Ia selalu
berpikir untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
c. Akibat-sebab-sebab
Afgan dan Agnes terpaksa harus mengakhiri kisah cinta
mereka. Dua hari yang lalu, Afgan tertangkap basah sedang
berselingkuh dengan Raisya. Agnes merasa tidak terima dengan
pengkhianatan yang dilakukan oleh Afgan. Agnes merasa Afgan telah
memperlakukannya dengan sadis.
14
d. Silogisme
Silogisme kategoris adalah struktur suatu deduksi berupa suatu
proses logis yang terdiri dari tiga bagian yang masing-masing bagiannya
berupa pernyataan kategoris (pernyataan tanpa syarat).
contoh:
PU : Semua makhluk hidup pasti akan mati.
PK : Manusia termasuk makhluk hidup
Kesimpulan : Manusia pasti akan mati.
Entimem : Manusia akan mati karena termasuk makhluk hidup.
Unsur silogisme kategorial
A : Kata umum.
B : Sifat/ciri/karakteristik yang dimiliki oleh kata umum (oleh A).
C : Kata khusus dari A (bagian/anggota dari A).
Rumus silogisme kategorial positif
PU : A = B
PK : C = A
Kesimpulan : C = B
Entimem : C = B karena A
Rumus silogisme kategorial negative (ingkar)
PU : A = B
PK : C = bukan/tidak A
Kesimpulan : C = bukan/tidak B
Entimem : C = bukan/tidak B karena bukan/tidak A
15
Contoh:
PU : Semua siswa yang baik selalu membawa modul pelajaran.
PK : Doni bukan siswa yang baik.
K : Doni tidak selalu membawa modul pelajaran.
E :Doni tidak selalu membawa modul pelajaran karena bukan
siswa yang baik.
2. Penalaran induktif
Proses berpikir (penalaran) yang didasari oleh hal/preposisi/premis
khusus ke umum menuju ke kesimpulan. Berikut adalah pola-pola penalaran
induktif, yaitu: (1) Khusus-khusus-umum, (2) Sebab-Sebab-Akibat, (3)
Akibat-Akibat-Sebab, dan (4) Analogi.
Contoh:
a. Khusus-khusus-umum
Ronaldo tidak pernah terlambat datang ke sekolah. Semua tugas dan PR
selalu ia kumpulkan tepat waktu. Saat guru menerangkan, ia selalu
memperhatikan dengan baik bahkan tidak lupa membuat catatan.
Ronaldo memang anak yang rajin.
b. Sebab-sebab-akibat
Afgan tertangkap basah sedang berselingkuh dengan Raisya.
Agnes kekasih Afgan merasa tidak terima dengan pengkhianatan yang
telah Afgan lakukan. Agnes menilai perlakukan Afgan terlalu sadis.
Agnes pun memutuskan jalinan kasihnya dengan Afgan.
16
c. Akibat-akibat-sebab
Bejo merasa tergunjang jiwanya. Ia sangat depresi hingga harus
dilarikan ke rumah sakit. Ia sudah tidak memiliki harapan hidup sama
sekali. Ia menjadi sedemikian parah semenjak Tarni
mencampakkan cintanya.
d. Analogi
Bayi dapat diibaratkan dengan kertas putih. Kertas putih benar-benar
bersih. Polos tanpa ada coretan sedikit pun. Begitulah bayi, bersih dan
polos tanpa ada dosa yang melekat padanya.
Latihan Soal
1. Buatlah masing-masing satu paragraf dari pola penalaran deduktif! (Sebab-Akibat-
Akibat, Akibat-Sebab-Sebab, dan Umum-khusus-khusus)
2. Buatlah masing-masing satu paragraf dari pola penalaran induktif! (Khusus-
khusus-umum, Sebab-Sebab-Akibat, Akibat-Akibat-Sebab, dan Analogi)
3. Lengkapilah silogisme di bawah ini!
A
PU Pengendara yang baik selalu menaati peraturan lalu lintas.
PK Saula pengendara yang baik.
K
17
E
B
PU Semua siswa kelas X mempersiapkan diri secara maksimal untuk
menghadapi UTS.
PK Keannen siswa kelas X.
K
E
C
PU Anggota OSIS yang baik selalu memenuhi kewajibannya.
PK
K Dinda tidak selalu memenuhi kewajibannya.
E
D
PU Pemimpin yang jujur, tidak mau melalakukan korupsi.
PK Bu Rita bukan pemimpin yang jujur.
K
E
18
E
PU
PK Indonesia negara yang padat penduduknya.
K Indonesia kesulitan dalam memenuhi kesejahteraan warganya.
E
F
PU
PK Jeremy ingin sukses.
K
E Jeremy harus bekerja keras karena ingin sukses.
G
PU Semua penderita penyakit diabetes tidak boleh makan makanan
yang banyak mengandung gula.
PK Pak Danang penderita penyakit diabetes.
K
E
19
H
PU
PK Mr. Rubens adalah orang asing.
K
E Mr. Rubens harus memiliki izin kerja jika ingin bekerja di
Indonesia karena dia orang asing.
I
PU
PK Hazbullah siswa yang kurang mampu.
K Hazbullah mendapat bantuan dana.
E
J
PU
PK Roy bukan warga negara yang baik.
K
E Roy tidak taat bayar pajak penghasilan karena bukan warga
Negara yang baik.
20
TEKS ANEKDOT
Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan,
biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian
yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan
cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di
masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak
harus orang penting.
Selain itu, teks anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa yang
membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya.
Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi
dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas
dan frustrasi, serta tercapai dan gagal.
Struktur Teks Anekdot
Abstraksi OrientasiKrisis/
Komplikasi
Reaksi Koda
21
Abstraksi adalah bagian awal paragraph yang berfungsi memberi
gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang
akan ada di dalam teks.
Orientasi adalah bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar
belakang bagaimana peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan
detil di bagian ini.
Krisis/Komplikasi adalah bagian di mana terjadi hal atau masalah (inti)
yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang
diceritakan.
Reaksi adalah tanggapan atau respon atas krisis yang dinyatakan
sebelumnya.
Koda merupakan bagian akhir dari cerita unik tersebut. Bisa juga dengan
memberi kesimpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang
yang ditulis. (opsional)
Kaidah Teks Anekdot
Banyak mengandung kalimat langsung yang bervariasi dengan
kalimat tidak langsung.
Pada umumnya menggunakan nama tokoh utama ketiga tunggal,
baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh factual maupun
tokoh yang disamarkan.
Banyak menggunakan keterangan waktu.
22
Banyak menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti
bahwa. Ini terkait dengan dialog para tokohnya yang diubah dari
bentuk langsung ke kalimat tak langsung.
Banyak menggunakan kata kerja material, yakni kata yang
menunjukkan suatu aktivitas.
Banyak menggunakan kata kerja mental yakni kata yang menyatakan
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan tokoh.
Banyak menggunakan konjungsi temporal (kronologis) seperti,
akhirnya, selanjutnya, lalu.
Contoh Teks
Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang memberikan kuliah
hukum pidana. Suasana kelas biasa-biasa saja.
Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. “Apa kepanjangan
KUHP, Pak?” Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada
Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak
dosen. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”
Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggeleng-
gelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara
Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen
dijawabnya dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah guru
23
yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandang-
pandangan. Lalu, mereka tertawa terbahak-bahak.
Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Struktur teks “KUHP DALAM ANEKDOT”
Abstraksi Seorang dosen fakultas hukum suatu universitas sedang
memberikan kuliah hukum pidana.
Orientasi Suasana kelas biasa-biasa saja.
Krisis/Komplikasi Saat sesi tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak
dosen. “Apa kepanjangan KUHP, Pak?” Pak dosen tidak
menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada
Ahmad. “Saudara Ahmad, coba dijawab pertanyaan
Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. Dengan tegas
Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak
…!”
Reaksi Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen
hanya menggeleng-gelengkan kepala seraya
menambahkan pertanyaan kepada Ahmad, “Saudara
Ahmad, dari mana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar
Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas,
“Peribahasa Inggris mengatakan pengalaman adalah
guru yang terbaik, Pak …!” Semua mahasiswa di kelas
itu tercengang. Mereka berpandang-pandangan. Lalu,
mereka tertawa terbahak-bahak.
24
Koda Gelak tawa mereda. Kelas kembali berlangsung normal.
Identifikasilah struktrur teks anekdot di bawah ini!
POLITISI BLUSUKAN BANJIR
Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan,
termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama).
Darman mendatangi 24egener yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana
banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia
mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke
tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan
dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak
berdaya, dia hanyut.
Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman
masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal.
Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang
yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi
ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak
ikhlas”. Darman pingsan!
25
Tergolong ke dalam jenis prosa lama.
Prosa adalah karangan yang bersifat menerangkan atau menjelaskan
secara terurai mengenai suatu masalah atau suatu hal atau suatu
peristiwa (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat pada penulisan puisi)
Berasal dari India dan Arab.
A. Berdasarkan isinya, hikayat-hikayat dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
a. Cerita rakyat, contohnya Hikayat Si Miskin, dan Hikayat Malin Dewa.
b. Epos dari India, contohnya Hikayat Sri Rama.
c. Dongeng-dongeng dari Jawa, contohnya Hikayat Pandawa Lima, dan
Hikayat Panji Semirang.
d. Cerita-cerita Islam, contohnya Hikayat Nabi bercukur dan Hikayat Raja
Khaibar.
e. Cerita berbingkai, contohnya Hikayat Bakhtiar dan Hikayat Maharaja
Ali.
B. Ciri-ciri Hikayat
Berkembang secara statis dan mempunyai rumus baku.
HIKAYAT
Tahukah kalian?
26
Bentuk prosanya sering menggunakan kata-kata arkais seperti
sahibul hikayat, menurut empunya cerita, hatta, syahdan,
konon, sebermula, dll.
Bersifat pralogis, artinya mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai
dengan logika umum.
Hal yang dikisahkan berupa kehidupan istana, raja-raja, dewa-dewa,
para pahlawan, atau tokoh-tokoh mulia lainnya.
Disampaikan secara lisan, dari orang ke orang. Oleh karena itu, tidak
mengherankan bila karya sastra ini memiliki cerita banyak versi.
Anonim
Nama tokoh menunjukkan asal-usul cerita.
Latar cerita dapat menggambarkan asal cerita meskipun unsur ini tidak
selalu muncul. Hikayat mungkin juga menunjukkan latar samar-samar,
seperti pada zaman dahulu, di tengah hutan, atau di suatu kerajaan.
Budaya dan faktor ekstrinsik lainnya, seperti ekonomo, politik, religi,
dan kondisi alam turut berpengaruh pada keberadaan hikayat,
misalnya masyarakat yang masih kuat dengan budaya feudal.
Tergambar pula kehidupan yang berkisah tentang kehidupan
kerajaaan.
C. Nilai yang terkandung dalam karya sastra dikelompokkan menjadi tiga
jenis, yaitu:
1. Nilai agama
Nilai yang mendasari pada ajaran keagamaan, baik berkaitan
dengan hubungan manusia dengan Tuhan, sesamanya, maupun
makhluk lainnya.
2. Nilai moral
27
nilai yang berkaitan dengan baik buruknya suatu perilaku
seseorang atau kelompok masyarakat. Nilai moral biasanya
keadilan, kejujuran, kesetiaan, dan kedermawanan.
3. Nilai budaya
Nilai yang berdasarkan pada adat dan kebiasaan yang berlaku
dalam kelompok masyarakat tertentu. Nilai budaya misalnya
berkenaan dengan perkawinan, mata penceharian, dan
penataan hubungan kemasyarakatan.
D. Struktur dan Kaidah Hikayat
Sebagai sebuah karya yang berbentuk cerita, hikayat, legenda, dan
sejenisnya memiliki struktur sebagai berikut.
E. Ciri Kebahasaan Hikayat
Selalu menggunakan kata ganti orang pertama tunggal/jamak sebagai
konsekuensi dan penggunaan sudut pandang orang ketiga.
• informasimengenai latarbelakangkisah/peristiwayangdiceritakan.
Orientasi/ setting (aim)
• Berisirangkaianperistiwa yangdisusun secarakronologis.
Rangkaian kejadian
•Berisi pernyataankesimpulanmengenairangkaianperistiwa yangtelah diceritakan.
• opsional
Reorientasi
28
Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan
peristiwa-peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh,
misalnya membela, berjuang, membagi-bagikan, menikah.
Banyak menggunakan kata deskripstif untuk memberikan informasi
secara perinci tentang sifat-sifat tokoh, seperti muda, berani, kebal,
miskin, pengecut.
Banyak menggunakan kata kerja pasif dalam rangka menjelaskan
peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan, seperti
dianugerahkan, diberi, dikenang.
Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran
peran tokoh, seperti dipercaya, geram, insyaf, menyukai.
Banyak menggunakan kata penghubung, kata depan, ataupun nomina
yang berkenaan dengan urutan waktu, seperti tiba-tiba, sebelum,
sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya, sampai, hingga, nantinya,
selama, saat itu.
F. Membandingkan Hikayat dengan Cerita Pendek
Cerpen dan hikayat memiliki persamaan dalam hal unsur-unsurnya,
yakni terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut ini uraian
terperinci mengenai unsur hikayat.
a) Tema
Adalah inti atau ide pokok dalam cerita. Tema merupakan pangkal
pokok pengembangan isi cerita. Dapat pula diartikan sebagai gagasan
yang menjalin struktur isi cerita. Untuk merumuskan tema, kita harus
mengenali unsur-unsur intrinsiknya, yaitu:
1) Melalui alur cerita
2) Melalui tokoh cerita
3) Melalui bahasa yang digunakan dalam cerita.
29
b) Amanat
Merupakan ajaran moral/pesan yang hendak disampaikan dalam
sebuah cerita. Amanat dapat disampaikan secara tersirat, ataupun
tersurat. Amanat sering dikaitkan dengan tema cerita.
c) Latar
Latar adalah tempat, waktu, suasana terjadinya perbuatan tokoh atau
peristiwa yang dialami tokoh.
d) Penokohan
Penokohan adalah teknik dalam menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh dalam cerita. Untuk menggambarkan
karakter tokoh tersebut, sebuah cerita dapat menggunakan teknik
sebagai berikut.
1) Teknik analatik, karakter tokoh diveritakan secara langsung
oleh pengarang.
2) Teknik dramatik, karakter tokoh dikemukakan melalui:
Penggambaran fisik dan perilaku tokoh
Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
Penggambaran tata kebahasaan tokoh
Pengungkapan jalan pikiran tokoh
Penggambaran oleh tokoh lain.
Berikut adalah contoh teknik penggambaran karakteristik tokoh:
1) Teknik Analitik
Kutatanggeuhan namanya. Rajanya yang adil dan bijaksana. Ia bernama Prabu
Suwarnalaya. Ia memerintah kerajaan yang didampingi oleh permaisurinya yang
bernama Ratu Purbamanah. Karena kebijaksanaan sang raja dan anugerah Yang
Maha Pengasih Penyayang, kerajaan itu sangatlah makmur.
30
2) Penggambaran fisik dan perilaku tokoh
3) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh
4) Penggambaran tata kebahasaan tokoh
5) Pengungkapan Jalan Pikiran Tokoh
6) Penggambaran oleh tokoh lain
Seperti sedang berkampanye, orang-orang desa itu serempak berteriak-teriak!
Mereka menyuruh ponggawa kerajaan agar secepatnya keluar kantor. Tak lupa
mereka mengacung-acungkan kepalanya, walaupun dengan perasaan yang
masih juga ragu-ragu. Malah ada di antara mereka sibuk sendiri
menyeragamkan acungan tangannya agar tidak kelihatan berbeda dengan
yang lain.
Patih Jalagalodra ingin menemui anak gadisnya itu tanpa ketakutan; ingin
mendekapnya, mencium bau keringatnya. Dalam pikirannya, hanya anak
gadisnya yang masih mau menyambut dirinya dan mungkin ibunya, seorang
janda yang renta tubuhnya, masih berlapang dada menerima kepulangannya,
Di sudut-sudut kerajaan selalu saja ditemukan masjid walaupun ukurannya
berbeda-beda. Begitu terdengan azan, orang-orang berhamburan masuk ke
dalamnya untuk menunaikan salat wajib.
Dia bilang, bukan maksudnya menyebarkan fitnah ataupun provokasi. Namun
apa yang diucapkannya benar-benar membuat para punggawa kerajaan marah.
Putri bungsu paling pandai bercerita, menyanyi, dan menari. Tak jarang ia
bertandang ke pendopo sambil membawa aneka oleh-oleh dari hutan.
31
e) Pengaluran
Disebut juga plot atau rangkaian cerita.
Namun ada juga para ahli yang membedakan antara plot dan alur.
Menurutnya alur sama dengan rangkaian cerita, sedangkan plot merupakan
rangkaian cerita yang memiliki hubungan sebab akibat.
Contoh alur sebagai rangkaian cerita
Raja pergi dari istana. Ia pergi ke tengah hutan untuk berburu. Di sana ia
beristirahat sebentar, lalu meneruskan perjalanannya mencari rusa.
Contoh plot sebagai rangkaian cerita yang memiliki hubungan sebab akibat
Raja terperosok ke dalam lubang ketika mengejar rusa. Ia tidak bisa kembali
ke istana pada hari itu juga. Kakinya terluka parah. Ia mengobati penduduk
yang bisa mengobati lukanya.
Berdasarkan isi cerita atau jenis peristiwanya, alur terbagi
ke dalam beberapa macam, yakni:
a) Alur gerak
Alur disusun dengan diawali oleh cerita adanya suatu masalah, kemudian
menuju cara pemecahannya. Contoh, cerita penangkapan pengkhianat
kerajaan.
b) Alur pedih
Umumnya berkisah tentang kemalangan yang dialami oleh tokoh utama,
misalnya sang pangeran atau sang putri. Tokoh tersebut mengalami
serangkaian masalah yang berakhir dengan kesedihan.
c) Alur tragis
Tokoh utama mengalami rangkaian kemalangan, tetapi kemalangan yang
dialaminya itu sebelumnya tidak diketahui. Dia baru mengetahuinya ketika
keadaan sudah terlambat.
d) Alur penghukuman
Dalam alur ini tokoh utama tidak dapat menarik rasa simpati para pembaca
karena kejelekan-kejelekan yang dimilikinya. Meskipun demikian, tokoh ini
32
memiliki sifat yang mengagumkan dalam beberapa hal. Cerita berakhir
dengan kegagalan sang pelaku utama.
e) Alur sinis
Sang tokoh utama, tokoh inti yang jahat memperoleh kekayaan pada akhir
cerita, yang justru sepantasnya harus mendapatkan hukuman.
f) Alur sentimental
Seorang tokoh utama yang tampan, yang cantik, dan seringkali lemah
mengalami serangkaian kemalangan, tetapi kemudian mengalami
kemenangan/kejayaan.
g) Alur kekaguman
Tokoh utama yang kuat, gagah, bertanggungjawab atas tindakannya
mengalami serangkaian marabahaya, tetapi dapat melawan dan
mengalahkannya pada akhir cerita. Respon pembaca merupakan gabungan
rasa hormat dan kagum terhadap tokoh utama tersebut.
h) Alur kedewasaan
Seoragng tokoh utama yang tidak berpengalaman, kemudian berkat
peristiwa yang dialaminya berubah menjadi matang dan dewasa.
i) Alur perbaikan
Tokoh utama mengalami perubahan-perubahan kea rah yang lebih baik.
Tokoh utama sendiri bertanggung jawab penuh atas kemalangan yang
mengganggu perjalanan hidupnya.
j) Alur pengujian
Berbagai tindakan tokoh utama mengalami kegagalan. Tokoh utama
kemudian meninggalkan obsesinya karena kegagalan itu.
k) Alur pendidikan
Terjasi perbaikan pandangan pada tokoh utama. Alur ini mirip dengan alur
kedewasaan, tetapi perubahan batiniah tidak memengaruhi perilaku actual
sang tokoh.
l) Alur penyingkapan rahasia
33
Pada mulanya, tokoh utama tidak mengetahui rahasia yang menyelimuti
kehidupan dirinya. Namun, lama kelamaan sang tokoh dapat menyingkap
rahasia itu.
m) Alur perasaan sayang
Sikap dan keyakinan tokoh utama berubah, tetapi falsafah hidupnya tetap
pada prinsip sebelumnya..
n) Alur kekecewaan
Seorang tokoh utama kehilangan hidupnya dan akhirnya jatuh ke dalam
jurang keputusasaan. Oleh karena itu, pembaca hanya bersimpati
kepadanya, selanjutnya diliputi kekecewaan.
Bacalah teks hikayat berikut ini!
Hikayat Indera Bangsawan
Tersebutlah perkataan seorang raja yang bernama Indera Bungsu dari Negeri
Kobat Syahrial. Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka
pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa kunut dan sedekah kepada
fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Sitti Kendi pun hamillah dan
bersalin dua orang putra laki-laki. Adapun yang tua keluarnya dengan panah dan yang
muda dengan pedang. Maka baginda pun terlalu amat sukacita dan menamai
anaknya yang tua Syah Peri dan anaknya yang muda Indera Bangsawan.
Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun
dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka
dititah pula mengaji kitab usul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Setelah beberapa lamanya, mereka belajar pula ilmu senjata, ilmu hikmat, dan isyarat
tipu peperangan. Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut
dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah.
Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua
anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata
kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah
yang patut menjadi raja di dalam negeri.
34
Setelah mendengar kata-kata baginda, Syah Peri dan Indera Bangsawan pun
bermohon pergi mencari buluh perindu itu. Mereka masuk hutan keluar hutan, naik
gunung turun gunung, masuk rimba keluar rimba, menuju ke arah matahari hidup.
Maka datang pada suatu hari, hujan pun turunlah dengan angin ribut, taufan,
kelam kabut, gelap gulita dan tiada kelihatan barang suatu pun. Maka Syah Peri dan
Indera Bangsawan pun bercerailah. Setelah teduh hujan ribut, mereka pun pergi
saling cari mencari. Tersebut pula perkataan Syah Peri yang sudah bercerai dengan
saudaranya Indera Bangsawan.
Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata’ala dan
berjalan dengan sekuatkuatnya. Beberapa lama di jalan, sampailah ia kepada suatu
taman, dan bertemu sebuah mahligai. Ia naik ke atas mahligai itu dan melihat sebuah
gendang tergantung. Gendang itu dibukanya dan dipukulnya. Tiba-tiba ia terdengar
orang yang melarangnya memukul gendang itu. Lalu diambilnya pisau dan ditorehnya
gendang itu, maka Puteri Ratna Sari pun keluarlah dari gendang itu. Puteri Ratna Sari
menerangkan bahwa negerinya telah dikalahkan oleh Garuda. Itulah sebabnya ia
ditaruh orangtuanya dalam gendang itu dengan suatu cembul. Di dalam cembul yang
lain ialah perkakas dan dayang-dayangnya. Dengan segera Syah Peri mengeluarkan
dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya. Maka Syah
Peri pun duduklah berkasih-kasihan dengan Puteri Ratna Sari sebagai suami istri
dihadap oleh segala dayang-dayang dan inang pengasuhnya.
Tersebut pula perkataan Indera Bangsawan pergi mencari saudaranya. Ia
sampai di suatu padang yang terlalu luas. Ia masuk di sebuah gua yang ada di padang
itu dan bertemu dengan seorang raksasa. Raksasa itu menjadi neneknya dan
menceritakan bahwa Indera Bangsawan sedang berada di negeri Antah Berantah
yang diperintah oleh Raja Kabir.
Adapun Raja Kabir itu takluk kepada Buraksa dan akan menyerahkan
putrinya, Puteri Kemala Sari sebagai upeti. Kalau tiada demikian, negeri itu akan
dibinasakan oleh Buraksa. Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan
bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak
35
perempuannya yang terlalu elok parasnya itu. Sembilan orang anak raja sudah berada
di dalam negeri itu. Akhirnya raksasa itu mencanangkan supaya Indera Bangsawan
pergi menolong Raja Kabir. Diberikannya juga suatu permainan yang disebut sarung
kesaktian dan satu isyarat kepada Indera Bangsawan seperti kanak-kanak dan ilmu
isyarat itu boleh membawanya ke tempat jauh dalam waktu yang singkat.
Dengan mengenakan isyarat yang diberikan raksasa itu, sampailah Indera
Bangsawan di negeri Antah Berantah. Ia menjadikan dirinya budak-budak berambut
keriting. Raja Kabir sangat tertarik kepadanya dan mengambilnya sebagai permainan
Puteri Kemala Sari. Puteri Kemala Sari juga sangat suka cita melihatnya dan
menamainya si Hutan. Maka si Hutan pun disuruh Puteri Kemala Sari memelihara
kambingnya yang dua ekor itu, seekor jantan dan seekor betina.
Pada suatu hari, Puteri Kemala Sari bercerita tentang nasib saudara sepupunya Puteri
Ratna Sari yang negerinya sudah dirusakkan oleh Garuda.
Diceritakannya juga bahwa Syah Peri lah yang akan membunuh garuda itu.
Adapun Syah Peri itu ada adik kembar, Indera Bangsawan namanya. Ialah yang akan
membunuh Buraksa itu. Tetapi bilakah gerangan Indera Bangsawan baru akan
datang? Puteri Kemala Sari sedih sekali. Si Hutan mencoba menghiburnya dengan
menyanyikan pertunjukan yang manis. Maka Puteri Kemala Sari pun tertawalah dan si
Hutan juga makin disayangi oleh tuan puteri.
Hatta berapa lamanya Puteri Kemala Sari pun sakit mata, terlalu sangat. Para
ahli nujum mengatakan hanya air susu harimau yang beranak mudalah yang dapat
menyembuhkan penyakit itu. Baginda bertitah lagi. "Barang siapa yang dapat susu
harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri."
Setelah mendengar kata-kata baginda Si Hutan pun pergi mengambil seruas
buluh yang berisi susu kambing serta menyangkutkannya pada pohon kayu. Maka ia
pun duduk menunggui pohon itu. Sarung kesaktiannya dikeluarkannya, dan rupanya
pun kembali seperti dahulu kala.
36
Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang
disangkanya susu harimau beranak muda itu. Indera Bangsawan berkata susu itu
tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya
diselit besi hangat. Maka anak raja yang sembilan orang itu pun menyingsingkan
kainnya untuk diselit Indera Bangsawan dengan besi panas. Dengan hati yang
gembira, mereka mempersembahkan susu kepada raja, tetapi tabib berkata bahwa
susu itu bukan susu harimau melainkan susu kambing. Sementara itu Indera
Bangsawan sudah mendapat susu harimau dari raksasa (neneknya) dan
menunjukkannya kepada raja. Tabib berkata itulah susu harimau yang sebenarnya.
Diperaskannya susu harimau ke mata tuan puteri. Setelah genap tiga kali diperaskan
oleh tabib, maka tuan puteri pun sembuhlah.
Hatta sampailah masa menyerahkan Tuan Puteri kepada Buraksa. Baginda
menyuruh orang berbuat mahligai di tengah padang akan tempat duduk tuan puteri.
Di bawah mahligai itu ditaruh satu bejana berisi air, supaya Buraksa boleh datang
meminumnya. Di sanalah anak raja yang sembilan orang itu boleh berebut tuan
puteri. Barang siapa yang membunuh Buraksa itu, yaitu mendapat hidungnya yang
tujuh dan matanya yang tujuh, dialah yang akan menjadi suami tuan puteri.
Maka tuan puteri pun ditinggalkan baginda di mahligai di tengah padang itu.
Si Hutan juga menyusul datang. Tuan puteri terharu akan kesetiaannya dan
menamainya si Kembar. Hatta si Kembar pun bermohon kepada tuan puteri dan
kembali mendapatkan raksasa neneknya. Raksasa neneknya memberikan seekor kuda
hijau dan mengajarnya cara-cara membunuh Buraksa. Setelah itu, si Kembar pun
menaiki kuda hijaunya dan menghampiri mahligai tuan puteri. Katanya kepada tuan
puteri bahwa dia adalah seorang penghuni hutan rimba yang tiada bernama. Tujuan
kedatangannya ialah hendak melihat tamasya anak raja yang sembilan itu membunuh
Buraksa. Tuan puteri menyilakan naik ke mahligai itu. Setelah menahan jerat pada
mulut bejana itu dan mengikat hujung tali pada leher kudanya serta memesan
kudanya menarik jerat itu bila Buraksa itu datang meminum air, si Kembar pun naik
ke mahligai tuan puteri. Hatta Buraksa itu pun datanglah dengan gemuruh bunyinya.
Tuan puteri ketakutan dan si Kembar memangkunya.
37
Tersebut pula perkataan Buraksa itu. Apabila dilihatnya ada air di dalam
mulut bejana itu, maka ia pun minumlah serta dimasukannya kepalanya ke dalam
mulut bejana tempat jerat tertahan itu. Maka kuda hijau si Kembar pun menarik tali
jerat itu dan Buraksa pun terjeratlah. Si Kembar segera datang memarangnya hingga
mati serta menghiris hidungnya yang tujuh dan matanya yang tujuh itu. Setelah itu si
Kembar pun mengucapkan "selamat tinggal" kepada tuan puteri dan gaib dari padang
itu. Tuan puteri ternganga-nganga seraya berpikir bahwa orang muda itu pasti adalah
Indera Bangsawan. Hatta para anak raja pun datanglah. Dilihatnya bahwa Buraksa itu
sudah mati, tetapi mata dan hidungnya tiada lagi.
Maka mereka pun mengerat telinga, kulit kepala, jari, tangan dan kaki
Buraksa itu untuk dibawa kepada baginda. Baginda tidak percaya mereka sudah
membunuh Buraksa itu, karena tanda-tanda yang dibawa mereka itu bukan
alamatnya. Selang berapa lama, si Kembar pun datang dengan membawa mata dan
hidung Buraksa itu dan diberikan tuan puteri sebagai isteri. Si Kembar menolak
dengan mengatakan bahwa dia adalah hamba yang hina. Tetapi, tuan puteri
menerimanya dengan senang hati.
Latihan Soal
1. Analisilah struktur intrinsik teks hikayat Indera Bangsawan yang telah kalian
baca!
2. Ceritakan kembali isi hikayat Indera Bangsawan dengan bahasamu sendiri!
3. Jelaskan dalam bentuk contoh untuk jenis-jenis alur berikut ini!
No Jenis Alur Ilustrasi
1 Alur tragis
2 Alur kekaguman
3 Alur penyingkap
38
rahasia
4 Alur kekecewaan
Adalah penyajian ringkasan dari suatu uraian.
Bisa juga disebut sebagai ringkasan buku. Rangkuman sering pula
disebut ikhtisar. Namun, rangkuman lebih identic dengan ringkasan
yang lebih panjang. Misalnya yang berbentuk buku. Gagasan-gagasan
utama yang tersebar dalam banyak baba tau beberapa buku disatukan
ke dalam satu karangan yang ringkas. Adapun ikhtisar merupakan
ringkasan untuk karangan-karangan yang singkat, mislanya untuk 1
atau 2 bab.
Ringkasan untuk karya sastra semacam novel disebut synopsis. Sinobsis
berupa gambaran umum cerita ataupun peristiwa-peristiwa penting
yang dialami tokoh.
A. Membaca dengan teknik SQ3R
Strategi ini merupakan suatu rencana membaca yang terdiri dari
mensurvei isi, membuat pertanyaan, membaca isi, menceritakan isi bacaan
dan meninjau kembali menurut (Tarigan dalam Teguh Santoso: 2001).
IKHTISAR
BUKU
Apa itu
ikhtisar?
39
Langkah-langkah pembelajaran membaca dengan strategi SQ3R yaitu sebagai
berikut:
a) Survey (Peninjauan)
Survey adalah langkah persiapan yang harus dilakukan pembaca untuk
memulai aktivitas membaca. Langkah ini berguna untuk mengumpulkan
informasi tentang bacaan yang akan kita baca. Tujuan survey adalah untuk
mempercepat menangkap arti, mendapatkan abstrak, mengetahui ide-ide
penting, melihat susunan (organisasi) bahan bacaan, mendapatkan minat
perhatian yang seksama terhadap bacaan, dan memudahkan mengingat
lebih banyak dan lebih mudah.
b) Question (Pertanyaan)
Dalam tahap ini, pembaca harus memunculkan pertanyaan-pertanyaan
seputar gambaran umum yang telah kita dapatkan dalam proses survey
sebelumnya.
c) Read (Membaca)
Read atau membaca ada pada langkah ketiga, bukan langkah pertama.
Saat membaca ini, pembaca diminta mengisi informasi ke dalam kerangka
pemikiran bab yang kita buat pada proses survey dan question.
d) Recite
Recite adalah tahap di mana pembaca menceritakan isi bacaan yang
telah dibaca dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini pembaca dapat
membuat catatan seperlunya. Dengan melakukan proses recite ini pembaca
bisa melatih pikiran untuk berkonsentrasi dan mengingat bahan yang
dibaca.
Cara melakukan recite adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan
yang kita buat sebelum membaca bab tersebut dan cobalah jawab pada
selembar kertas tanpa melihat buku.
e) Review
Review adalah proses meninjau kembali isi bahan bacaan, apakah yang
diceritakan dengan kata-kata sendiri telah sesuai denagan isi yang
40
sebenarnya atau tidak. Pembaca dapat membaca ulang seluruh bab,
melengkapi catatan atau berdiskusi dengan teman untuk melakukan proses
peninjauan kembali.
B. Meringkas Novel
Dengan menggunakan teknik membaca SQ3R, suatu novel dapat
diringkas dengan langkah-langlah sebagai berikut.
1) Membaca secara sekilas untuk menemukan kesan umum novel, yakni
dengan membaca judul, pengarang, daftar isi, dan bagian-bagian penting
lainnya di dalam novel.
2) Mengajukan sejumlah pertanyaan berkenaan dengan unsur-unsur
utama novel itu, misalnya sebagai berikut.
a. Bercerita tentang apakah novel itu?
b. Siapa tokoh utama novel itu dan bagaimana karakternya?
c. Di mana dan kapankah ceritanya berlangsung?
d. Bagaimana alur ceritanya?
e. Apa pesan umum yang hendak disampaikan pengarang?
3) Membaca bagian demi bagian novel secara keseluruhan dengan penuh
apresiasi.
4) Mencatat bagian-bagian penting novel, terutama berkaitan dengan hal-
hal yang ditanyakan.
5) Mengembangkan catatan menjadi sebuah ringkasan (sinopsis) novel.
Dalam membuat ringkasan novel. Hal-hal yang perlu dicantumkan
adalah sebagai berikut.
a. Judul
b. Penulis
c. Penerbit
d. Tebal
41
e. Sinopsis novel
C. Meringkas berdasarkan pokok-pokok berita.
Yang perlu dicantumkan dalam meringkas pokok-pokok berita adalah:
a. Peristiwa apa? (what)
b. Yang terlibat siapa? (who)
c. Terjadinya kapan? (when)
d. Terjadi di mana? (where)
e. Mengapa bisa terjadi? (why)
f. Kejadiannya bagaiman? (how)
D. Mari berlatih
1) Buatlah ikhtisar novel yang telah kalian baca. Novel yang kalian
gunakan haruslah novel keluaran tahun 2010 ke atas. Dikerjakan
secara individu.
2) Carilah sebuah teks berita, lalu buatlah ringkasan dari teks berita
tersebut. Teks berita yang kalian gunakan adalah berita terbaru.
42
A. Apa itu negosiasi?
Negosiasi merupakan proses penetapan keputusan secara bersama
antara beberapa pihak yang memiliki keinginan berbeda.
Negosiasi merupakan suatu cara untuk menetapkan keputusan yang
dapat disepakati oleh dua pihak atau lebih untuk mencukupi kepuasan
pihak-pihak yang berkepentingan.
B. Ciri-ciri kegiatan negosiasi:
Melibatkan dua pihak atau lebih.
Pada umumnya berbentuk komunikasi langsung, menggunakan bahasa
lisan, didukung oleh gerak tubuh dan ekspresi wajah. Dalam
komunikasi tertulis, negosiasi dinyatakan dalam bentuk surat, misalnya
surat penawaran dan surat permintaan barang.
Mengandung konflik, pertentangan, ataupun perselisihan.
Menyelesaikannya melalui tawar-menawar atau tukar-menukar.
43
Menyangkut suatu rencana, program, suatu keinginan, atau sesuatu
yang belum terjadi.
Berujung pada dua hal, sepakat atau tidak sepakat.
C. Kaidah Teks Negosiasi
•Percakapan dua orang atau lebih
Kalimat dialogis
•harap, minta, mudah-mudahan
Kalimat santun, persuasif
•jika, seandainya
Kalimat bersyarat
•sebab, karena, sehingga
Kalimat Kausalitas
44
D. Struktur Teks Negosiasi
Orientasi •Pengenalan awal/perbincangan awal
Pengajuan •Permintaan salah satu pihak
Penawaran•Terjadinya tawar
menawar
Persetujuan
•kondisi saling menguntungkan
•menyamakan presepsi
Penutup
45
A. Menentukan Masalah untuk Suatu Perdebatan
1. Pengertian Masalah dan Debat
Menurut KBBI, masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan,
sedangkan debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat
mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk
mempertahankan pendapat masing-masing.
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menentukan masalah untuk
diskusi adalah sebagai berikut.
a. Menarik para peserta
Suatu masalah akan menarik peserta apabila:
Bermanfaat, baik bagi peserta maupun masyarakat
Mengandung banyak perdebatan
Aktual, sedang hangat diperbincangkan.
b. Sesuai dengan pengetahuan peserta
c. Memiliki kejelasan
Kejelasan suatu masalah dapat dilihat dari gagasan sentralnya
maupun ruang lingkupnya. Masalah yang terlalu kompleks dan
terlalu luas dapat menyebabkan arena diskusi menjadi tidak
berujung, mengambang, dan bertele-tele.
d. Sesuai dengan waktu dan situasi
Untuk memperoleh pemecahan masalah yang baik, hendaknya
masalah diskusi disesuaikan dengan situasi dan waktu yang
tersedia.
DEBAT
46
2. Sumber-sumber Permasalahan untuk Perdebatan dalam Diskusi
Sumber masalah debat dapat berasal dari:
- Hasil observasi terhadap lingkungan sekitar
- Ajuan peserta itu sendiri
- Menemukannya dari buku, majalah, jurnal,surat kabar, ataupun
internet.
Dalam berdebat, peserta harus berbicara dengan jelas, tidak terlalu
cepat atau terlalu lambat, harus tampil percaya diri, dan jawaban yang
disampaikan harus relevan dengan pertanyaan.
B. Menganalisis Struktur dan Beragam Perdebatan dalam Diskusi
1. Struktur Debat
Pengenalan masalah
Menyangkut kepentingan banyak pihak
Sesuatu yang penting untuk didiskusikan
Penyampaian argumen
Ditinjau dari berbagai sudut pandang
Melibatkan pihak yang pro dan kontra
Kesimpulan
Berupa kompromi
Menarik kesimpulan
Dalam berdebat, diperlukan suatu keahlian tertentu, yaitu:
Stru
ktu
r D
eb
at
Pengenalan masalah
Penyampaian argumen
Kesimpulan
47
Kemampuan menganalisis kelebihan dan kelemahan setiap
pendapat
Kemampuan untuk menghargai setiap orang, terlepas dari benar
salahnya pendapat itu
Kemampuan untuk meramu pendapat-pendapat yang ada
sehingga menjadi satu rumusan yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Beragam Tanggapan Perdebatan dalam Diskusi
a) Pertanyaan harus disampaikan setelah mendapat kesempatan
dari moderator.
b) Dukungan setuju dan tidak setuju
c) Sanggahan disampaikan ketika ada pernyataan pemakalah yang
bertentangan atau kita tidak setuju dengan uraian peserta diskusi
lain. Sanggahan harus disampaikan dengan pilihan kata yang tepat.
d) Kritik disebut juga celaan atau kecaman. Kritik yang baik harus
disertai alasan yang jelas dan meyakinkan.
C. Berdebat dengan Teknik yang Benar
1) Kelogisan Berargumen dan Kejelasan Fakta
2) Kesantunan dan Keefektifan Berbahasa
a) Kesantunan
- Pendapat Anda kurang tepat bukan pendapat Anda salah
- Sebaiknya dikoreksi bukan harus diulang
- Keliru bukan ngawur
- Susah dipahami bukan tidak logis
- Tidak satu pemikiran bukan tidak setuju
b) Keefektifan kalimat
- Harus memiliki subjek dan predikat
- Tidak boleh hanya berupa anak kalimat
48
- Pilihan kata harus tepat
- Pesan yang dikandung harus jelas
c) Kelancaran Berbahasa
d) Intonasi
e) Ekspresi
D. Menuliskan Bahan Perdebatan ke dalam Makalah
Sistematika makalah
a) Pendahuluan
- Latar belakang masalah
- Rumusan masalah
- Prosedur pemecahan masalah
- Manfaat pemecahan masalah
b) Pembahasan
Memuat uraian tentang kajian penulis dalam mengeksplorasi
jawaban terhadap masalah yang diajukan yang dilengkapi oleh
data pendukung serta argumentasi-argumentasi yang
berlandaskan pandangan ahli dan teori yang relevan.
c) Kesimpulan
Dalam bagian ini, kesimpulan berupa makna yang diberikan
penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah dibuat pada
bagian pembahasan. Dalam mengambil kesimpulan, penulis
makalah harus mengacu kembali pada bagian permasalahan
yang diajukan pada bagian pendahuluan. Jangan lupa sertakan
daftar pustaka.
E. Kaidah Kebahasaan Debat
Menggunakan ragam bahasa ilmiah
Tujuannya adalah menghindari kesalahan dalam menafsirkan
argumen yang diajukan oleh setiap orang dalam tim debat.
Ciri ragam bahasa ilmiah adalah:
49
Bahasa yang
Penggunaan kata teknis
Penggunaan kalimat pendukung atau penolakan
Penanda kohesi leksikal dan gramatikal
Penggunaan modalitas
F. Mari berlatih
Buatlah kelompoh debat, lalu diskusikanlah pilihan tema debat yang telah
ditentukan oleh guru kalian!
50
Biografi ditulis oleh orang lain tentang riwayat hidup seseorang. Biografi
dapat dipaparkan dalam beberapa kalimat, tetapi dapat juga diuraikan
panjang lebar dalam bentuk buku.
Autobiografi juga berupa tulisan tentang riwayat hidup yang ditulis
secara lebih mendetail oleh orang yang bersangkutan.
STRUKTUR TEKS CERITA ULANG BIOGRAFI
Dalam menulis teks cerita ulang biografi, hal-hal dasar seperti nama,
tempat, dan tanggal lahir menjadi informasi dasar. Berikutnya adalah
informasi mengenai riwayat keluarganya.
Pada sebuah cerita ulang biografi, partisipannya adalah manusia yang
terlibat pada peristiwa lampau. Pronomina atau dikenal juga dengan
kata ganti merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan benda
dan menamai seseorang atau sesuatu secara tidak langsung, misalnya
ia, -nya, mereka, kita, dan kami. Pada teks model yang telah disajikan
tersebut terdapat beberapa pronomina, antara lain dia dan –nya.
TEKS CERITA
ULANG
BIOGRAFI
51
Selain pronomina yang digunakan untuk penyebutan berikutnya,
seperti –nya (pronomina orang ketiga tunggal) tersebut, dalam teks
cerita ulang biografi terdapat juga pengacuan. Pengacuan merupakan
alat kohesi yang baik karena dapat menghindari pengulangan kata yang
sama terus-menerus.
Dalam menguraikan urutan peristiwa dalam teks cerita ulang biografi,
akan menjumpai kata-kata yang menunjukkan kejadian atau peristiwa,
waktu, dan tempat. Seperti dalam kalimat Rolihlahla Mandela lahir
pada 18 Juli 1918 di Umtata, Afrika Selatan, kata yang digarisbawahi
menunjukkan telah terjadi sebuah peristiwa pada 18 Juli 1918, yakni
kelahiran Rolihlahla Mandela yang berlangsung di Umtata, Afrika
Selatan. Peristiwa yang terjadi berikutnya: Dia bergabung dengan Liga
Kaum Muda, organisasi pemuda Kongres Nasional Afrika (ANC) pada
1944. Dari potongan kalimat itu tergambar pula sebuah peristiwa
bergabungnya Mandela pada 1944 dengan Liga Kaum Muda, organisasi
pemuda Kongres Nasional Afrika (ANC).
Dalam teks cerita ulang biografi, akan banyak ditemui kata kerja
(verba) material untuk menunjukkan aktivitas atau perbuatan nyata
yang dilakukan oleh partisipan. Kata kerja material menunjukkan
perbuatan fisik atau peristiwa, misalnya membaca, menulis, dan
memukul. Pada kata kerja material terdapat partisipan yang melakukan
sesuatu yang disebut aktor dan partisipan yang lain (tidak selalu ada)
yang dituju oleh kata kerja itu atau yang disebut sasaran. Misalnya,
Ayah (aktor) membaca (kata kerja material) koran (sasaran).
Untuk menata urut-urutan peristiwa yang diceritakan, teks cerita ulang
banyak memanfaatkan konjungsi (kata sambung) temporal, seperti
ketika, kemudian, dan setelah. Namun, tidak tertutup kemungkinan
bagi konjungsi lainnya untuk dimunculkan pada teks tersebut, seperti
dan, tetapi, karena, dan meskipun, dan. Konjungsi digunakan untuk
merangkaikan satu klausa dengan klausa yang lain dalam satu kalimat.
52
Konjungsi ini dikenal dengan konjungsi intrakalimat. Selain itu,
konjungsi juga digunakan untuk merangkaikan kalimat yang satu
dengan kalimat berikutnya disebut dengan konjungsi antarkalimat,
misalnya sementara itu, selanjutnya, dan selain itu.
Ciri kebahasaan lain yang sering ditemukan dalam sebuah teks cerita
ulang biografi adalah kalimat simpleks (yang sesungguhnya sama
dengan kalimat tunggal).
Kalimat simpleks hanya mengandung satu struktur:
subjek^predikator^(pelengkap)^(keterangan). Unsur yang diletakkan di
dalam kurung belum tentu terdapat pada sebuah kalimat.
Kaidah Kebahasaan:
53
Contoh struktur teks cerita ulang
Struktur teks Kalimat dalam teks
Orientasi Rolihlahla Mandela lahir pada 18 Juli 1918 di Umtata,
Afrika Selatan.
Dia anak dari seorang kepala suku. Nama Rolihlala
kadang diartikan
sebagai ‘pembuat onar’, sementara nama Nelson baru
kemudian
ditambahkan oleh guru sekolah dasarnya yang
membayangkan suatu kemegahan kerajaan pada nama
itu. Masa kecil Mandela cukup damai, dia banyak
menghabiskan waktu menggembala atau melakukan
kesibukan pedesaan yang lain. Ketika ayahnya
meninggal, dia diurus oleh seorang sanak keluarganya
yang menjadi bupati. Wanita yang pernah mendampingi
hidupnya ada beberapa orang, yaitu Evelyn Mase (cerai
1957), Nkosikazi Nomzamo Madikizela atau Winnie
Mandela (cerai 1996), dan Graca Machel-Mandela
(menikah 1998).
Urutan
peristiwa
hidup tokoh
Tahap I
Nelson Mandela pernah mengenyam pendidikan di
College of Fort
Hare, University of South Africa, dan University of
Witwaterrand,
Johannesburg. Keterlibatannya dalam politik dimulai saat
dia keluar
dari sekolah College of Fort Hare. Dia mulai melibatkan
diri dalam aksi protes mahasiswa menentang tatanan
politik yang menempatkan orang kulit putih lebih tinggi
dari orang kulit hitam. Keterlibatan inilah yang kemudian
54
menentukan jalan panjang yang harus ditempuhnya
dalam memperjuangkan persamaan hak bagi mayoritas
orang kulit hitam di Afrika Selatan.
Urutan
peristiwa
hidup tokoh
Tahap II
Mandela kemudian magang pada sebuah biro hukum.
Kariernya dalam bidang hukum berlanjut hingga dia bisa
menjadi pengacara yang cukup sukses. Namun, selama
bertahun-tahun kemudian dia menyaksikan bagaimana
politik apartheid (politik diskriminasi warna kulit) sangat
tidak manusiawi. Hanya karena berkulit hitam orang bisa
kehilangan status sebagai manusia. Mandela
meneguhkan hatinya untuk melawan semua ini. Dia rela
meninggalkan kehidupan desa yang damai, bahkan
kariernya sebagai pengacara, untuk memasuki masa
depan yang penuh pengorbanan dan penderitaan.
Urutan
peristiwa
hidup tokoh
Tahap III
Harapan Mandela untuk berhasil sangatlah kecil karena
selama berabad-abad pemerintah kolonial telah
mengonsentrasikan semua kekuasaan politik dan militer,
akses pendidikan, dan sebagian besar kekayaan di
tangan minoritas kulit putih. Kondisi yang mendukung
keberhasilan revolusi hampir tidak ada sama sekali.
Rakyat banyak telah dijinakkan dalam kepatuhan,
wilayah geografis yang luas merintangi komunikasi dan
mobilitas, sementara perang antar-ras bukan suatu
pilihan yang realistis, bahkan bisa menghebohkan.
Urutan
peristiwa
hidup tokoh
Tahap IV
Dalam situasi semacam itu, Mandela memilih jalan tanpa
kekerasan sebagai strategi. Dia bergabung dengan Liga
Kaum Muda, organisasi pemuda Kongres Nasional Afrika
(ANC) pada 1944. Dia mengambil bagian dalam program
perlawanan pasif untuk menentang aturan agar orang
55
kulit hitam membawa pas jalan dan membuat mereka
tetap dalam posisi budak terus-menerus.
Urutan
peristiwa
hidup tokoh
Tahap V
Pemerintah kemudian menggelar peradilan besar-
besaran terhadap
para “pengkhianat”, Mandela termasuk di antaranya.
Namun, pada
1961 semua itu berakhir dengan pembebasan ke-156
tertuduh. Kemudian, Afrika Selatan “bergolak” karena
pembantaian para demonstran kulit hitam di Sharpeville
pada Maret 1960. Akan tetapi,
Pemerintah tetap konsisten menghantam oposisi:
sebagian besar gerakan pembebasan, termasuk ANC,
dilarang. Mandela yang telah
meraih reputasi sebagai pemimpin orang kulit hitam,
berjuang di bawah tanah selama lebih dari setahun dan
bepergian ke luar negeri
untuk mencari dukungan bagi ANC.
Urutan
peristiwa
hidup tokoh
Tahap VI
Ketika Mandela kembali, dia ditahan dan dikirim ke
penjara Robben
Island selama lima tahun. Namun, dia tetap kukuh,
“Sepanjang hidup saya, saya mendedikasikan diri pada
perjuangan rakyat Afrika. Saya telah berjuang
menentang dominasi kulit putih, dan telah berjuang
melawan dominasi kulit hitam. Saya mengharapkan
demokrasi dan masyarakat bebas yang ideal,
memperlihatkan bahwa setiap orang hidup bersama
dalam harmoni dan mendapat kesempatan yang sama.
Hal itulah yang ingin saya hidupkan dan saya capai. Jika
perlu, untuk itu saya siap mati.”
56
Berdasarkan teks biografi Nelson Mandela, analisislah peristiwa hidupnya
dengan menggunakan tabel di bawah ini!
No. Waktu Tempat Peristiwa 1. 18 Juli 1918 Umtata, Afrika Selatan Mandela lahir
2.
Dst.
57
Puisi adalah bentuk karya sastra yang terkikat oleh rima, ritma, atau
pun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat. Puisi berdasarkan
periodisasinya dibedakan menjadi 2, puisi lama dan puisi baru.
A. Puisi Lama
Puisi yang terikat oleh aturan-aturan, seperti: jumlah baris tiap bait,
jumlah suku kata dalam tiap baris, jumlah kata dalam tiap bait,
persajakan (rima), dan irama.
Jenis-jenis puisi lama:
1. Mantra
Mantra adalah puisi yang berisi ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan gaib.
contoh mantra:
58
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2. Pantun
Pantun merupakan puisi lama yang asli dari tanah air. Kata pantun
berarti ’bagai’, ’seperti’, ’ibarat’, ’seumpama’, atau ’laksana’.
Ciri-ciri pantun:
a) Bersajak a-b-a-b
b) Tiap bait terdiri dari 4 baris.
c) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
d) Baris 1-2 disebut sampiran dan baris 3-4 disebut isi.
Pohon anggur di tepi pagar
Besar dahannya tergolong sedang
Jangan malas untuk belajar
Agar prestasi semakin gemilang
Jika buah anggur mulai matang
Banyak anak yang memetinya
Jika malas, orangtua meradang
Tinggal kelas tentu jadi akibatnya
59
3. Seloka
Seloka adalah pantun berkait.
Ciri-ciri seloka:
a) Bersajak a-b-a-b.
b) Tiap bait terdiri dari 4 baris.
c) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
d) Baris 1-2 disebut sampiran dan baris 3-4 disebut isi.
e) Pada bait kedua, baris 2 dan 4 pada bait pertama dijadikan baris 1 dan
3 pada bait kedua.
Pohon anggur di tepi pagar
Besar dahannya tergolong sedang
Jangan malas untuk belajar
Agar prestasi semakin gemilang
Besar dahannya tergolong sedang
Meski tak sebesar kepalan tangan
Agar prestasi semakin gemilang
Cita-cita pun tak berhenti di angan
4. Karmina
Karmina adalah pantun kilat.
Ciri-ciri karmina:
a) Tiap bait terdiri dari 2 baris, baris 1 berupa sampiran dan baris 2
berupa isi.
b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
c) Tiap baris, isinya saling berlawanan.
d) Bersajak a-a.
60
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
5. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari India yang berarti
’perhiasan’ atau ’bunga’.
Ciri-ciri gurindam:
a) Tiap bait terdiri dari 2 baris.
b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
c) Baris pertamanya berisi sebab dan baris keduanya berisi akibat.
d) Bersajak a-a.
Kurang pikir kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
Barang siapa tinggalkan sembahyang
Bagai rumah tiada bertiang
Jika suami tiada berhati lurus
Istri pun kelak menjadi kurus
6. Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab yang artinya ’perasaan’.
Syair berisi kisah perjalanan hidup atau ungkapan isi hati.
Ciri-ciri syair:
a) Tiap bait terdiri dari 4 baris.
61
b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
c) Bersajak a-a-a-a.
d) tidak memiliki sampiran (semuanya isi)
Suatu kisah di sebuah istana
Hiduplah seorang maharaja
Beliau sangat bijaksana
Terkenal hingga ke mana-mana
7. Talibun
Talibun adalah puisi lama yang berasal dari Timur Tengah. Talibun
merupakan alat dalam menjalin hubungan yang mesra/akrab, seperti
percintaan, berolok-olok atau berkelakar.
Ciri-ciri talibun:
a) Tiap bait terdiri lebih dari 6 baris dan harus berjumlah genap.
b) Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
c) Jika 1 bait berisi 6 baris, susunannya: 3 baris berupa sampiran dan tiga
baris berupa isi.
d) bersajak a-b-c
Jalan-jalan sore memang seru
Tidak lupa singgah di taman
Duduk di rumput tanpa alas
Jika punya teman baru
Teman lama jangan dilupakan
Agar pertemanan makin luas
62
Tugas
Buatlah:
1. 2 bait pantun
2. 3 bait seloka
3. 1 bait karmina
4. 1 bait gurindam
5. 8 baris talibun
B. Puisi Baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi
jumlah baris, suku kata, maupun rima.
1. Puisi baru menurut isinya dibedakan atas:
a. Balada
Balada adalah puisi sederhana yang berisi kisah/cerita yang
mengharukan.
Modal Nekad
Terus berusaha tanpa henti
Walau hanya di beri recehan
Namun tak membuat Patah Semangat
(Balada Pengamen)
b. Himne
Himne adalah puisi yang berisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau
pahlawan.
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
63
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
c. Ode
Ode adalah puisi sanjungan/pujian untuk orang yang berjasa atau
peristiwa yangg dimuliakan.
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
64
Pada zaman dalam dunia
(Generasi Sekarang, karya Asmara Hadi)
d. Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
e. Romansa (Romance)
Romansa (romance) adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta
kasih/kasih sayang.
Cinta akan terasa bahagia
Bila kita selalu bersama
Cinta tak kan indah
Bila kita jauh terpisah
Cinta akan abadi
Bila kita saling berbagi
Cinta akan sejati
Bila kita saling mengerti
(Arti Cinta)
f. Elegi
Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita tiang serta temali.
65
Kapal, perahu tiada berlaut menghembus diri dalam mempercaya mau
berpaut
Gerimis mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan.
Tidak bergerak dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi.
Aku sendiri.
Berjalan menyisir semenanjung,
masih pengap harap sekali tiba di ujung
dan sekalian selamat jalan dari pantai keempat,
sedu penghabisan bisa terdekap
(Senja di Pelabuhan Kecil, karya Chairil Anwar)
g. Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik/ejekan.
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
(Rendra)
2. Puisi baru menurut bentuknya dibedakan atas:
a. Distikon
Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari dua baris.
Berkali kita gagal
66
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
b. Terzina
Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tiga baris.
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
(Dari ; Madah Kelana, karya Sanusi Pane)
c. Kuantrain (Quatrain)
Kuantrain (quantrain) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari empat
baris.
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu (A.M. Daeng Myala)
67
d. Kuint (Quint)
Kuint (quint) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari lima baris.
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan (Or. Mandank)
e. Sektet
Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari enam baris.
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih (Ipih)
68
f. Septima (Septime)
Septima (septime) adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari tujuh
baris.
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Indonesia Tumpah Darahku, karya Muhammad Yamin)
g. Stanza/Oktaf
Stanza/oktaf adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari delapan baris.
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang (Awan, karya Sanusi Pane)
h. Soneta
Soneta adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari empat belas baris.
Soneta terdiri atas 4 bait, yang terdiri atas 2 kuantrain (quatrain) dan 2
terzina.
Perasaan siapa ta ‘kan nyala
Melihat anak berelagu dendang
Seorang saja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
69
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan molek permai
Wahai gembala di segara hijau
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau
(Gembala, karya Muhammad Yamin)
C. Bentuk dan Gaya Membaca Puisi
Poetry reading
Ciri khas gaya ini adalah membawa teks puisi. Posisinya dapat
dilakukan dengan cara berdiri, duduk, dan kombinasi gerak berdiri dan
duduk.
Deklamatoris
Gaya membaca puisi ini tidak membawa teks puisi, dan harus
dihafalkan terlebih dahulu.
Teatrikal
Ketika memilih gaya membaca puisi ini, Anda harus melakukannya
dengan total, mulai dari ekspresi, kostum, properti, setting, musik.
D. UNSUR-UNSUR PUISI
Unsur-unsur puisi meliputi struktur fisik dan struktur batin puisi.
1. Struktur fisik puisi, meliputi:
70
a. Perwajahan Puisi (Tipografi)
Bentuk puisi seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi
kanan-kiri, pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak selalu
dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
b. Diksi/Pemadatan Kata/Pilihan Kata
Pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh penyair dalam puisinya. Puisi
adalah bentuk karya sastra yang sedikit kata-kata tetapi dapat
mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus dipilih secermat
mungkin.
c. Citraan (Pengimajian)
Citraan dapat dibagi menjadi lima, yaitu citraan pendengaran, citraan
penglihatan, dan citraan rabaan atau sentuhan, citraan perasaan (hati),
citraan pengecapan, dan citraan penciuman.
d. Kata Konkret
Penggunaan kata konkret penting untuk membangkitkan imajinasi.
Dengan penggunaan kata konkret, pembaca dapat membayangkan
secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penulis
(terkait dengan citraan).
e. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan bahasa yang dipakai penulis untuk
mengatakan sesuatu dengan cara mengiaskan secara tidak langsung
makna yang dimaksud. Gaya bahasa yang digunakan disebut dengan
majas.
f. Rima/Irama
Rima/irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di awal, tengah,
dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
1) Onomatope (tiruan terhadap bunyi, misal /ng/ yang memberikan efek
magis pada puisi Sutadji C.B.),
71
2) Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi, persamaan akhir,
persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi
bunyi [kata], dan sebagainya.
3) Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan tinggi rendah, panjang
pendek, keras lemahnya bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan
puisi.
2. Struktur batin puisi, meliputi:
a. Tema/Makna (Sense)
Pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penulis. Secara tersirat,
tema ada di dalam keseluruhan puisi. Tema merupakan respon penyair
terhadap kenyataan sosial, ekonomi, maupun budaya di masyarakat.
b. Perasaan (Feeling)
Puisi merupakan ekspresi terdalam dari perasaan penulis. Bentuknya
dapat berupa kerinduan, kekaguman, kegelisahan terhadap seseorang
(atau suatu hal) sehingga bahasa puisi lebih padat dan ekspresif.
c. Nada (Tone) dan Suasana
Nada adalah sikap penyair/penulis terhadap sesuatu (bersikap
menggurui,menyindir, memuji, mengejek, dan lain-lain). Suasana
adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat
psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca.
d. Amanat/tujuan/maksud (itention)
Pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
Tugas
1. Buatlah satu bait soneta. Soneta yang Anda buat haruslah
mengandung imaji dan gaya bahasa.
72
Resensi buku adalah teks berupa ulasan atau komentar mendalam
tentang kelebihan dan kelemahan suaru buku. Objeknya dapat berupa
buku ilmiah populer, film, pementasan drama, album lagu.
Secara garis besar, buku (bacaan) dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Buku fiksi, contohnya kumpulan puisi, dongeng, cerpen, novel, drama,
hikayat, anekdot. Buku-buku tersebut merupakan hasil imajinasi
penulisnya dan tidak menggunakan fakta sebagai dasar penulisannya.
b. Buku nonfiksi, contohnya buku pelajaran, ilmiah popular, atau biografi.
Buku-buku tersebut menggunakan fakta-fakta atau pendapat penulis yang
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan (objektif).
73
Hal-hal yang dapat dicantumkan dalam penilaian buku (resensi )
adalah:
Identitas buku (judul, penulis, penerbit, tahun terbit, tebal buku, harga)
Latar belakang buku (bisa dari pengarang, ataupun badan mana yang
telah menerbitkan buku tersebut)
Jenis buku (roman/komedi/biografi/novel/dsb)
Ringkasan/sinopsis/garis besar isi buku
Keunggulan buku
Kelemahan buku
Saran bagi pembaca.
Judul buku : Rasuk
Pengarang : Risa Saraswati
Penerbit : Bukune
Kota : Jakarta
Tahun : 2015
Tebal buku : 330 halaman
Harga buku : Rp 59.000
ISBN : 602-220-166-7
Rasuk adalah novel horor yang ditulis oleh Risa Saraswati. Risa Saraswati lahir
di Bandung, 24 Februari 1985. Ia lahir di tengah keluarga yang mempelajari seni
budaya Sunda, sehingga membuatnya lantas ikut terjun ke dunia seni. Ia
menghabiskan masa kecil di Kota Bandung sejak kecil, menamatkan kuliah di bidang
Teknik Sipil, dan kini bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Departemen Bina Marga
dan Pengairan. Awalnya ia memulai karirnya dengan bermusik. Ia menjadi vokalis
dalam sebuah band bernama’Sarasvati’. Keisengannya menulis kisah horror yang ia
alami di blog pribadinya, akhirnya membuat Risa berhasil mengeluarkan karya seni
baru berupa tulisan yang dibukukan. ‘Danur’ adalah buku pertama yang ditulisnya
74
tahun 2001 dan berhasil menarik perhatian dari berbagai kalangan. ‘Danur’ menjadi
jembatan bagi Risa untuk kembali menulis buku-buku selanjutnya yaitu ‘Maddah’ dan
‘Sunyaruri’ pada tahun 2013, ‘Ananta Prahadi’ dan ‘r.i.s.a.r.a’ pada tahun 2014, serta
‘Rasuk’, ‘Catatan Hitam’, dan ‘Gerbang Dialog Danur’ pada tahun 2015.
Rasuk mengisahkan tentang Langgir Janaka yang kehilangan ayahnya saat ia
masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Sepeninggal ayahnya, pikiran Langgir menjadi
kacau dan Langgir merasa semua hal yang terjadi dalam hidupnya adalah sesuatu
yang buruk. Ia merasa Tuhan bertindak tidak adil pada hidupnya.
Langgir Janaka memiliki tiga orang sahabat, namun semenjak ayahnya
meninggal, Langgir merasa iri terhadap para sahabatnya. Ia ingin seperti Sekar
Tanjung yang merupakan seorang anak pungut tapi sangat disayang oleh
keluarganya. Ia ingin seperti Lintang Kasih yang sering bepergian ke luar negeri. Ia
ingin seperti Fransisca Inggrid yang memiliki kecantikan luar biasa yang membuat
lelaki manapun bertekuk lutut melihat kecantikannya.
Suatu hari, ketiga sahabatnya mengajak Langgir pergi ke sebuah gunung
bernama Karma Rinjani. Awalnya Langgir tidak ingin ikut, namun pada akhirnya ia
memutuskan untuk ikut karena pada saat itu pikirannya sedang tidak karuan. Ia
berharap dengan keikutsertaannya ke Karma Rinjani siapa tahu pikirannya jadi sedikit
lebih tenang. Namun, pikiran Langgir yang saat itu sedang kacau tetap saja berimbas
pada perilakunya yang membuat para sahabatnya kesal dan bertanya-tanya tentang
perilaku Langgir yang berbeda dari biasanya. Kekesalan para sahabatnya akhirnya
membuat Langgir ikut marah dan memutuskan untuk berpisah dengan mereka.
Keputusannya untuk berpisah dengan para sahabatnya, membuat Langgir
malah terjebak Karma Rinjani. Langgir tidak menyadari keputusan yang pada saat itu
ia buat sehingga akhirnya Karma Rinjani lah yang mengajarkannya untuk bersyukur
atas hal-hal yang terjadi dalam hidupnya.
Gaya bahasa yang ringan dan mudah dimengerti membuat novel ini menarik
untuk dibaca. Novel ini oleh penerbit termasuk dalam kelompok novel horor namun
walaupun begitu, alur ceritanya tidak terlalu terkesan horor, malah lebih terkesan
menceritakan permasalahan-permasalahan sosial. Kejadian-kejadian yang dituliskan
dalam novel ini kebanyakan tidak terduga dan membuat pembacanya penasaran
untuk mengetahui kelanjutan kisahnya. Amanat yang dapat diperoleh dari novel ini
75
pun bagus yaitu mengenai makna bersyukur atas segala sesuatu yang kita alami dan
tentang arti sebuah persahabatan.
Akan tetapi, masih ditemukan adanya beberapa kata yang salah
pengetikannya misalnya “Rinjani” ditulis “Rajani”. Namun selebihnya menurut saya,
novel ini sangat bagus. Sedikit sekali saya temukan kekurangannya.
Novel ini tergolong novel remaja, sehingga tidak pantas dibaca oleh anak-
anak berusia dibawah 15 tahun karena pada awal cerita banyak dikisahkan mengenai
permasalahan keluarga Langgir yang cukup pelik dan hanya dimengerti oleh remaja
berusia 15 tahun ke atas.
Mari Berlatih
1) Bacalah sebuah buku nonfiksi. Usahakanlah buku itu merupakan buku
terbitan terbaru, lalu buatlah resensi dari buku tersebut!
2) Bacalah sebuah buku fiksi. Usahakanlah buku itu merupakan buku
terbitan terbaru, lalu buatlah resensi dari buku tersebut!
DAFTAR PUSTAKA
Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta. Erlangga.
Mulyadi, Yadi. 2016. Bahasa Indonesia untuk Siswa SMA-MA/SMK-MAK Kelas
X. Bandung: Yrama Widya.
KBBI Online
Pradopo, Rahmat Djoko. 1983. Kesusastraan Indonesia Modern. Jakarta : Gramedia.
-------------------------------. 2010. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan
penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
76
Sukarworo, Ign, dkk. 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta: Piranti Dharma Kalokatama.
Teeuw, A. 1989. Sastra Indonesia Modern 2. Jakarta : Pustaka Jaya.