modul.mercubuana.ac.id · web viewsebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu...

23

Click here to load reader

Upload: vuhanh

Post on 31-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

MODUL PERKULIAHAN

Business Ethic & GCG

Ethics and Business : Concept and Theory

Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan

di Universitas Mercu Buana

Fakultas Program Studi

Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Pasca Sarjana Magister Manajemen 01 35040 Prof. Dr. Ir. H. Hapzi Ali,

Pre-MSc, MM, CMA

Abstract Kompetensi

Ethics and Business : Concept and Theory

Mahasiswa mampu menjelaskan dan menganalisi teori-teori, Etika Bisnis & GCG.

Page 2: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

Dafar Isi

Ethics and Business : Concept and Theory

a. The Meaning of Ethics.

b. Code of Ethics.

c. Introduction : Making the case for Business Ethics.

d. Business Ethics as Ethical Decision Making.

e. Business Ethics as Personal Integrity and Social Responsibility.

f. Ethics and the Law.

g. Ethics as Practical Reason

h. Ethics as measurement of Behavior

‘15 2 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

A. The Meaning of Ethics .

Tiga aspek pokok dari bisnisSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami

tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya:

Sudut Pandang EkonomisDalam sudut pandang ekonomis, bisnis adalah kegiatan ekonomis, dimana terjadi

proses tukar menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-memperkerjakan dan

interaksi manusia lainnya, dengan tujuannya memperoleh keuntungan. Dalam pandangan

ini, bisnis yang baik adalah bisnis yang membawa banyak keuntungan. Hal ini bisa

terjemahkan ke dalam beberapa fungsi manajemen. Dalam fungsi manajemen produksi,

bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat mempertahankan produktivitas perusahaan.

Dimana jika produktivitas menurun, biaya produksi akan bertambah, sehingga harga produk

perlu dinaikkan, dan hal ini berdampak pada harga produk bisa menjadi terlalu tinggi

dibandingkan dengan harga yang ditetapkan pesaing. Pada fungsi pemasaran, diartikan

sebagai menjual sebanyak mungkin produk, dimana hal ini akan membawa keuntungan

maksimal bagi perusahaan

Sudut Pandang MoralDalam sudut pandang moral, bisnis yang baik adalah bisnis yang baik secara moral.

Perilaku yang baik dalam konteks moral adalah perilaku yang sesuai dengan norma norma

moral, sedangkan perilaku yang buruk adalah perilaku yang bertentangan dengan atau

menyimpang dari norma moral. Perilaku dalam konteksi ini adalah tindakan dan kegiatan

yang dilakukan dalam bisnis, baik itu keputusan bisnis, kebijakan yang diambil dan interaksi

bisnis dengan lingkungannya. Dalam kasus di atas, bisnis boleh saja memiiliki tujuan

mencapai keuntungan, asalkan pencapainya tidak merugikan pihak yang lain serta

dilakukan dengan menghormati kepentingan dan hak orang lain yang terlibat baik langsung

dan tidak langsung dalam aktivitas bisnis itu sendiri.

Sudut Pandang HukumBisnis tidak terlepas dari hukum “ hukum dagang” atau “ hukum bisnis”. Dalam sudut

pandang normative, hukum menetapkan apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh

dilakukan pada aktivitas bisnis. Disini, hukum lebih jelas dan pasti, karena tertulis dan ada

‘15 3 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

sangsi tertentu bila terjadi pelanggaran. Dari sudut pandang hukum, bisnis yang baik adalah

bisnis yang patuh pada hukum.

Untuk menentukan baik tidaknya bisnis dari sudut pandang moral, perlu adanya tolak ukur

dalam menentukan baik buruknya suatu perbuatan dan tingkah laku di setiap aktivitas

bisnis, diantaranya: hati nurani, kaidah emas dan penilaian masyarakat umum.

Penjelasannya sebagai berikut:

1) Hati nurani

Suatu perbuatan dan tingkah laku yang baik, jika dilakukan sesuai dengan hati

nurani, begitu juga sebaliknya. Hati nurani memiliki arti, kita harus melakukan apa

yang diperintahkan hati nurani dan tidak boleh melakukan apa yang berlawanan

dengan suara hati nurani. Setiap manusia memiliki hati nurani dimana bagi yang

memiliki agama suara hati nurani adalah bisikan tuhan. Hati nurani sifatnya subyektif,

karena hanya bisa dijawab oleh orang yang bersangkutan, dan hati nurani bisa

dipakai sebagai pegangan kalau terbentuk dengan baik.

2) Kaidah Emas

Menurut kaidah emas, perilaku yang baik adalah memperlakukan orang lain

sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan. Maksudnya, jika kita ingin diperlakukan

baik oleh orang lain, maka terlebih dahulu perlakukanlah orang tersebut dengan baik

( konsep take and give). Kaidah emas bersifat objektif

3) Penilaian Umum

Untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku, cara ketiga adalah

dengan menyerahkan kepada masyarakat umum untuk menilainya. Disebut dengan “

audit social”. Namun, penilaian ini harus bersifat objektif ( tidak ada kepentingan di

dalamnya) dan terbuka bagi khalayak ramai dengan menerapkan penilaian moral di

dalamnya.

Dari hasil catatan di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis dikatakan baik (good business)

jika tidak bertentangan dengan sudut pandang etika dan hukum.

Etika bisnisArti etika dapat dibedakan dari sisi praktis dan refleksi. Etika sebagai praktis yaitu

sejauhmana nilai-nilai dan norma-norma moral diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai

aktivitas dan kegiatan sehari hari. Atau dapat juga di artikan sebagai apa yang dilakukan

sesuai dengan nilai dan moral. Etika sebagai praktis berarti moral atau moralitas: apa yang

harus dilakukan, tidak boleh dilakukan , pantas dilakukan dan sebagainya. Etika sebagai

refleksi adalah pemikiran moral, dimana kita berfikir tentang apa yang dilakukan lebih

‘15 4 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

spesifik yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti

dan menilai baik buruknya perilaku orang.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa etika adalah cabang ilmu falsafat

yang mempelajari baik buruknya perilaku manusia ( selaku orang yang menjalankan

aktivitas bisnis di perusahaan).etika bisnis dapat dijalankan pada tiga tingkat yaitu makro,

meso dan mikro. Pada tingkat makro, etika bisnis mempelajari aspek-aspek moral dari

system ekonomi sebagai keseluruhan. Disini masalah etika disorot pada skala besar.

Misalnya: masalah keadilan social masyarakat, terutama berkaitan dengan kaum buruh;

masalah utang Negara, kekayaan Negara dan sebagainya. Pada tingkat madya (meso),

etika bisnis menyelidiki masalah etis di bidang organisasi dalam hal ini perusahaan, dan

stakeholder yang berkaitan langsung dengan aktivitas bisnis di perusahaan seperti lembaga

konsumen, pemasok (supplier), investor, pemerintah, lembaga sosial seperti sarikat pekerja,

dan sebagainya. Sedangkakan pada tingkat mikro, etika bisnis difokuskan pada individu

dalam hubungannya dengan ekonomi dan bisnis. Dalam hal ini dipelajari tentang tanggung

jawab etis dari karyawan dan atasan, produsen dan konsumen, pemasok dan investor.

Peranan Etika dalam BisnisEtika berfungsi menggugah kesadaran moral pelaku bisnis untuk berbisnis secara

baik dan etis didasari nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi konsumen, masyarakat dan demi

menjaga nama baik bisnis sendiri dalam jangka panjang. Etika bisnis menjadi acuan bagi

pebisnis untuk berbisnis tanpa merugikan konsumen, buruh, karyawan, dan masyarakat

luas. Hak dan kepentingan mereka tidak boleh diabaikan oleh praktek bisnis. Praktek

praktek monopoli, oligopoli, kolusi dan sejenisnya menjurus pada kerugian konsumen,

masyarakat serta Negara menjadi obyek bagi etika bisnis untuk dilakukan perbaikan

semestinya.

Alasan bisnis berlaku etis ada tiga dasar yang mendasarinya yaitu ajaran agama (tuhan

yang maha kuasa), kepentingan sosial dan perilaku pebisnis yang bernilai utama.

1) Ajaran Agama (tuhan yang maha kuasa)

Agama mengatakan bahwa sesudah kehidupan jasmani ini manusia akan hidup

terus dalam dunia baka, di mana Tuhan sebagai Hakim Maha Agung akan

menghukum kejahatan yang pernah dilakukan dan mengganjar kebaikannya.

Pandangan ini didasarkan pada imam kepercayaan, yang tentunya diharapkan

setiap pebisnis akan dibimbing oleh iman kepercayaannya yang menjadi tugas

agama mengajak pemeluknya untuk tetap berpegang pada motivasi moral.

2) Kontrak Sosial

Segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang pebisnis akan selalu berhubungan

dengan tingkat kesejahteraan masyarakat, maka pebisnis dalam interaksi bisnisnya

‘15 5 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

memiliki kontrak sosial dengan masyarakat tempat dimana ia berbisnis untuk selalu

menciptakan kesejahteraan dalam kegiatan bisnisnya. Pandangan ini melihat

perilaku manusia dalam perspektif sosial. Setiap kegiatan dilakukan bersama-sama

dalam masyarakat, menuntut adanya norma-norma dan nilai-nilai moral. Dengan

demikian kehidupan kemasyarakatan senantiasa menjadi lebih sejahtera.

3) Keutamaan

Pebisnis sebagai manusia memiliki nilai mulia dan utama bila melaksanakan

bisnisnya secara bermoral. Keutamaan sebagai ukuran untuk melakukan bisnis

terbaik, merupakan penyempurnaan tertinggi kodrat manusia. Manusia yang berlaku

etis adalah baik, baik secara menyeluruh materil dan spirituil.

Pebisnis harus melakukan sesuatu kebaikan, karena hal itu baik. Pebisnis harus

berintegritas. Dalam bekerja, pebisnis boleh mencari keuntungan. Perusahaan

merupakan organisasi sebagai alat untuk memperoleh keuntungan. Namun pebisnis

atau perusahaan dikatakan tidak berintegritas, jika kegiatan mereka mengumpulkan

kekayaan tanpa pertimbangan moral.

a. Code of Ethics .

Kode etik perusahaanSebelum kita mengupas dan membahas mengenai kode etik perusahaan, terlebih

dahulu kita memahami istilah umum yaitu ethics statements diantaranya:

1) Pertama, value statements atau pernyataan nilai.

Banyak pernyataan nilai menegaskan bahwa perusahaan ingin beroperasi secara

etis serta fair dan menggaris bawwahi pentingnya integritas, teamwork, kredibilitas,

dan keterbukaan dalam komunikasi. Jadi nilai yang dikemukakan ini sering lebih luas

daripada nilai-nilai etis.

2) Kedua, Corporate Credo atau kredo perusahaan

Biasanya merumuskan tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder,

khususnya konsumen, karyawan, pemilik saham, masyarakat umum dan lingkungan

hidup

3) Kode etik

Kode etik ini menyangkut kebijakan etis perusahaan berhubungan dengan kesulitas

yang bisa timbul (dan mungkin dimasa lampau pernah timbul), seperti konflik

kepentingan, hubungan dengan pesaing dan pemasok, menerima hadiah,

sumbangan kepada partai politik dan sebagainya.

‘15 6 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

Manfaat kode etik perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan

sebagai corporate culture. Dengan adanya kode etik, secara intern semua karyawan

terikat dalam standar etis yang sama, sehingga akan mengambil keputusan yang

sama pula untuk kasus-kasus yang sejenis. Sedangkan secara eksternal, para

stakeholder lainnya seperti pemasok dan konsumen memaklumi apa yang bisa

diharapkan dari perusahaan. Reputasi yang baik di bidang etika merupakan asset

yang amat penting bagi suatu perusahaan.

2. Dapat membantu dalam menghilangkan grey area. Beberapa ambiguitas moral yang

sering merongrong kinerja perusahaan, dengan demikian dapat dihindarkan.

Contohnya menerima hadiah atau komisi, kesungguhan perusahaan dalam

memberantas memakai tenaga kerja anak di bawah umur, dan keterlibatan

perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup.

3. Kode etik dapat menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab

sosialnya.

4. Kode etik menyediakan bagi perusahaan dalam dunia bisnis untuk mengatur dirinya

sendiri, dengan demikian Negara tidak perlu ikut campur tangan.

Prinsip-prinsip Etika BisnisMenurut Sonny Keraf (1998), prinsip-prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:

1) Prinsip Otonomi Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia mengambil keputusan dan

bertindak berdasarkan tuntunan hati nuraninya, kesadarannya sendiri mengenai

sesuatu kebaikan untuk diberian kepada orang lain.

2) Prinsip Kejujuran Prinsip kejujuran dalam setiap tindakan atau perikatan bisnis merupakan keutamaan.

Kejujuran diperlukan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Dalam

perikatan perjanjian dan kontrak tertentu, semua pihak saling percaya satu sama

lain, bahwa masing-masing pihak tulus dan jujur membuat perjanjian dan kontrak,

serius, tulus dan jujur melaksanakan perjanjian. Kejujuran sangat penting artinya

bagi kepentingan masing-masing pihak, kejujuran sangat menentukan keberlanjutan

relasi dan kelangsungan bisnis selanjutnya.

3) Prinsip KeadilanTindakan memberikan keadilan terhadap keterlibatan semua pihak dalam bisnis

merupakan praktek keutamaan. Prinsip keadilan perlu dilakukan agar setiap orang

dalam kegiataan bisnis secara internal maupun eksternal perusahaan diperlakukan

sesuai dengan hak dan kewajiban masing-masing.

‘15 7 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

4) Prinsip Saling Menguntungkan Kegiatan bisnis perlu memberikan keadaan saling menguntungkan kepada

keterlibatan setiap pihak dalam bisnis, hal tersebut merupakan cerminan prinsip

keutamaan. Saling menguntungkan merupakan cermin integritas moral internal

pelaku bisnis atau perusahaan agar nama baik pribadi atau nama baik perusahaan

untuk berbisnis tetap terjaga, dipercaya dan kompetitif.

d. Business Ethics as Ethical Decision Making .

Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan1. Jelaskan apa yang kalian ketahui mengenai pengambilan keputusan ?

• Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan

menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa

perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada

beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan

tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif

yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. 

• Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh

banyak ahli, diantaranya adalah :

• 1. G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah

sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih

alternatif yang mungkin.

• 2. Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu

dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan

pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara

sejumlah alternatif.

• 3. Horold dan Cyril O’Donnell : Mereka mengatakan bahwa pengambilan

keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak

yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika

tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau

reputasi yang telah dibuat.

• 4. P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis

terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang

matang atas alternatif dan tindakan.

‘15 8 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

2.  Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan dalam pengambilan keputusan ?• Menganalisis masalah : Mengenali masalah dari  perbedaan hasil aktual

dengan hasil yang diharapkan, definisikan apa masalahnya

•  Membuat asumsi : Secara struktural terletak di dalam / di luar tanggung

jawab ? Secara personal bersedia menerima resiko / tidak ?  Tersedia

sumber daya atau tidak ?  Masalahnya urgen / tidak ? 

• Membuat alternatif pemecahan masalah : Membuat beberapa alternatif

pemecahan masalah yang bersifat layak, efektif dan efisien

• Mengevaluasi alternatif : Mengumpulkan data untuk mengevaluasi setiap

alternatif, menolak / menerima alternatif dari sudut kelayakan, efektifitas dan

efisiensi setiap alternatif 

•  Memilih dan menerapkan alternatif : Pilih alternatif yang paling layak, efektif,

dan efisien. Lebih baik menerapkan alternatif yang kurang layak daripada di

luar kemampuan, lebih baik menerapkan alternatif yang kurang efektif

daripada tidak bertindak dan lebih baik menerapkan alternatif yang  mahal

daripada murah tak bermutu 

•  Mengevaluasi hasil : Selesai, jika  sesuai harapan. Ulangi, jika belum sesuai. 

3.  Sebutkan dan jelaskan pendekatan-pendekatan etika bisnis dalam pengambilan keputusan ?

• Pengambilan keputusan semata-mata bukan karena kepentingan pribadi dari

seorang si pengambil keputusannnya. Beberapa hal kriteria dalam

pengambilan keputusan yang etis diantaranya adalah[1][6]:

• 1) Pendekatan bermanfaat (utilitarian approach), yang dudukung oleh filsafat

abad kesembilan belas ,pendekatan bermanfaat itu sendiri adalah konsep

tentang etika bahwa prilaku moral menghasilkan kebaikan terbesar bagi

jumlah terbesar.

• 2) Pendekatan individualisme adalah konsep tentang etika bahwa suatu

tindakan dianggap pantas ketika tindakan tersebut mengusung kepentingan

terbaik jangka panjang seorang indivudu.

• 3) Konsep tentang etika bahwa keputusan yang dengan sangat baik menjaga

hak-hak yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

‘15 9 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

• hak persetujuan bebas. Individu akan diperlakukan hanya jika individu

tersebut secara sadar dan tidak terpaksa setuju untuk diperlakukan.

• hak atas privasi. Individu dapat memilih untuk melakukan apa yang ia

inginkan di luar pekerjaanya.

• hak kebebasan hati nurani. Individu dapat menahan diri dari memberikan

perintah yang melanggar moral dan norma agamanya.

• hak untuk bebas berpendapat. Individu dapat secara benar mengkritik etika

atau legalitas tindakan yang dilakukan orang lain.

• hak atas proses hak. Individu berhak untuk berbicara tanpa berat sebelah dan

berhak atas perlakuan yang adil.

• hak atas hidup dan keamanan. Individu berhak untuk hidup tanpa bahaya dan

ancaman terhadap kesehatan dan keamananya.

4. Apa yang kalian ketahui mengenai penggunaan pohon keputusan sebagaj pendukung dalam proses pengambil keputusan. (gambarkan) sertakan contohnya.

• Proses pada pohon keputusan  .

• Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya

untuk membreak down proses pengambilan keputusan yang kompleks

menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih

menginterpretasikan solusi dari permasalahan.

‘15 10 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

GOOD ETHICS GOOD BUSINESS Kebanyakan perusahaan pencapai sukses merupakan perusahaan yang memiliki

nilai etika pelaksanaan pekerjaan tinggi. Hal tersebut bisa terjadi karena disaat diterapkan

nilai etika bisnis tinggi, maka konsumen atau masyarakat lainnya merasa puas sehingga

dilain kesempatan mereka bersedia mengikat perikatan bisnis dengan perusahaan tersebut,

dengan demikian bisnis perusahaan beretika tinggi tersebut terus berkembang. Yang baik

harus dilakukan karena hal itu baik, bukan hanya karena membuka jalan menuju sukses.

Peristiwa tersebut sesuai dengan prinsip keutamaan di zaman Aristoteles. Namun mungkin

etika bisnis hanya bisa berlaku intensif dalam suatu komunitas masyarakat moral. Moralitas

bukan merupakan komitmen individual, namun berlaku dalam suatu jangkauan kerangka

sistim sosial.

E. Business Ethics as Personal Integrity and Social Responsibility .• Aspek lain dari perilaku etis yang layak disebutkan adalah fakta bahwa

keadaan sosial juga memiliki pengaruhi atas perilaku.

• Seorang individu mungkin telah hati-hati berpikir situasi dan memutuskan apa

yang benar dan dapat termotivasi untuk bertindak sesuai norma, tapi konteks

sosial perusahaan atau sekitar individu dapat menciptakan hambatan serius

untuk melakukannya.

‘15 11 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 12: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

• Sebagai individu, kita perlu justru menemukan perubahan bahwa lingkungan

sosial kita akan sangat memengaruhi berbagai pilihan yang terbuka untuk kita

dan dapat secara signifikan memengaruhi perilaku kita. Jika tidak orang baik

bisa, dalam keadaan yang salah, melakukan hal-hal buruk dan kurang

termotivasi etis,dalam situasi yang tepat, melakukan hal yang benar.

• Para pemimpin bisnis kedepan memiliki tanggung jawab untuk lingkungan

bisnis, apa yang akan kita kemudian sebut sebagai budaya perusahaan,

untuk mendorong atau mencegah perilaku etis.

• Kepemimpinan bisnis yang etis adalah keterampilan untuk membuat keadaan

di mana orang-orang baik mampu berbuat baik, dan orang jahat yang

dicegah dari melakukan perbuatan buruk.

• Kasus Enron memberikan contoh. Sherron Watkins, seorang wakil presiden

Enron, tampaknya mengerti sepenuhnya korupsi dan penipuan dalam

perusahaan, dan dia mengambil beberapa langkah-langkah kecil untuk

mengatasi masalah.

• Tetapi ketika menjadi jelas bahwa bosnya mungkin melawan, dia mundur.

• Arthur Andersen auditor terlibat. Ketika beberapa orang menyuarakan

keprihatinan tentang praktik akuntansi Enron, supervisor mereka

menunjukkan bahwa $ 100.000.000 pendapatan tahunan yang dihasilkan

oleh akun Enron disediakan alasan untuk mundur. Keputusan Titik yang

mengikuti meneladankan PLI fi es budaya hadir di Enron selama panas dari

kejatuhannya.

• Pada tingkat yang paling dasar, etika berkaitan dengan bagaimana kita bertindak dan bagaimana kita hidup

• Etika melibatkan apa yang paling monumental setiap manusia dapat

bertanya: Bagaimana seharusnya kita hidup?

• Etika dalam pengertian ini, praktis, yang berkaitan dengan bagaimana kita

bertindak, memilih, berperilaku, melakukan hal-hal lainnya.

• Filsuf sering menekankan bahwa etika adalah normatif, dalam hal ini

berkaitan dengan penalaran kita tentang bagaimana kita harus bertindak.

• Ilmu-ilmu sosial seperti psikologi dan sosiologi juga memeriksa pengambilan

keputusan manusia dan tindakan, tetapi ilmu ini deskriptif daripada normatif.

‘15 12 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 13: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

• Mereka memberikan penjelasan tentang bagaimana dan mengapa orang

bertindak seperti yang mereka lakukan; sebagai disiplin normatif, etika

berusaha bagaimana dan mengapa orang harus bertindak, bukan bagaimana

mereka bertindak.

F. Ethics and the Law .Kaedah-kaedah pokok dari etika profesi dibidang Hukum (Kieser:1986):

• Profesi di bidang hukum harus dihayati sebagai suatu pelayanan tanpa

pamrih (dis intrestedness) yaitu pertimbangan yang diambil adalah

kepentingan klien dan kepentingan umum.

• Bukan kepentingan pribadi dari pengemban profesi, jika hal ini diabaikan

maka pelaksanaan profesi akan mengarah kepada kemanfaatan yang

menjurus kepada penyalahgunaan profesi sehingga akhirnya merugikan

kliennya.

• Pelayanan profesi dengan mendahulukan kepentingan klien, yang mengacu

pada kepentingan atau nilai-nilai luhur sebagai manusia yang membatasi

sikap dan tindakan.

• pengemban profesi harus berorientasi pada masyarakat secara keseluruhan.

• pengemban profesi harus mengembangkan semangat solidaritas sesama

rekan seprofesi.

Peraturan Etika Lainnya :• Tindakan yang Bisa Didiskreditkan

– Retensi dari catatan klien

– Diskriminasi dan gangguan dalam praktek karyawan

– Standar atas audit pemerintah dan persyaratan badan dan agensi

pemerintah

– Kelalaian dalam persiapan laporan atau catatan keuangan

– Kegagalan mengikuti persyaratan dari badan pemerintah, komisi atau

agen regulasi lainnya

– Permohonan atau pengungkapan dan jawaban ujian akuntan publik

– Kegagalan memasukkan pajak penghasilan atau pembayaran

kewajiban pajak

• Periklanan dan Permohonan

‘15 13 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

• Komisi dan Fee Penyerahan

• Bentuk dan Nama Organisasi

– Integritas dan Obyektivitas

– Standar Teknis

– Kerahasiaan

• Kebutuhan atas Kerahasiaan

• Pengecualian atas Kerahasiaan

– Kewajiban yang berhubungan dengan standar teknis

– Panggilan Pengadilan

– Peer Review

– Respon kepada Divisi Etika

– Fee Kontinjen

G. Ethics as Practical Reason .• Dalam bagian sebelumnya, etika digambarkan sebagai praktis dan normatif,

yang berkaitan dengan tindakan kita, pilihan, keputusan dan penalaran

tentang bagaimana kita harus bertindak.

• Dalam hal ini, menjelaskan etika sebagai bagian dari alasan praktis,

penalaran tentang apa yang harus kita lakukan, dan membedakannya dari

alasan teoritis, yaitu penalaran tentang apa yang harus kita percaya.

• Perspektif buku ini pada keputusan etis adalah pemahaman etika sebagai

bagian dari alasan praktis.

• Alasan teoritis adalah mengejar kebenaran, yang merupakan standar tertinggi

untuk apa yang harus kita percaya.

• Menurut tradisi ini, ilmu pengetahuan adalah wasit besar kebenaran.

• Ilmu memberikan metode dan prosedur untuk menentukan apa yang benar.

• Dengan demikian, metode ilmiah dapat dianggap sebagai jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan fundamental alasan teoritis: Apa yang harus kita

percaya? Jadi timbul pertanyaan, apakah ada metodologi yang sebanding

atau prosedur untuk memutuskan apa yang harus kita lakukan dan

bagaimana kita harus bertindak?

• Jawaban yang sederhana adalah bahwa tidak ada metodologi tunggal yang

dapat di setiap situasi memberikan satu jawaban jelas dan tegas untuk

pertanyaan itu.

‘15 14 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

• Tetapi ada pedoman yang dapat memberikan arah dan kriteria untuk

keputusan-keputusan yang lebih atau kurang wajar dan bertanggung jawab.

• Tradisi dan teori-teori etika filosofis dapat dianggap hanya dengan cara ini.

Selama ribuan tahun berpikir tentang pertanyaan mendasar tentang

bagaimana manusia harus hidup, filsuf telah dikembangkan dan kembali

didefinisikan berbagai pendekatan untuk pertanyaan-pertanyaan ini.

• Tradisi ini, atau apa yang sering disebut sebagai teori etika, menjelaskan dan

mempertahankan berbagai norma, standar, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang

kontribusinya untuk pengambilan keputusan etis bertanggung jawab.

• Teori etika yang menggunakan metodologi, untuk membantu memutuskan

apa yang harus dilakukan.

H. Ethics as measurement of Behavior .

• Etika berfungsi mengatur tingkah laku individu dan kelompok untuk memberikan

panduan bagi manusia agar berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moralitas, dan

sebagai refleksi pemikiran moral tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh

dilakukan yang dapat dijalankan pada taraf populer maupun ilmiah.

• Bisnis merupakan aktifitas yang dilakukan manusia untuk mendapatkan keuntungan

melalui kegiatan produktif yang dijalankan melalui organisasi formal atau informal,

yang termasuk kegiatan sosial dengan berbagai aspek yang melingkupinya seperti

aspek ekonomi, hukum dan moral.

•  Etika bisnis merupakan suatu standar moral yang diimplementasikan pada institusi,

teknologi, transaksi, aktivitas, dan usaha-usaha yang ada pada organisasi bisnis.

Perilaku etis merupakan pedoman dari kebijakan-kebijakan tertulis, standar-standar

tidak tertulis, dan teladan dari pemimpin yang didasarkan pada  domain hukum,

domain etika dan domain pilihan bebas.

KESIMPULAN

• Etika bisnis perlu dimiliki setiap individu dan perusahaan

• Etika bisnis sangat bermanfaat dalam menyelesaikan masalah2 bisnis

• Etika bisnis memiliki sangsi moral

• Tanpa etika bisnis ekonomi akan kacau

‘15 15 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id

Page 16: modul.mercubuana.ac.id · Web viewSebelum kita membahas konsep etika dalam bisnis, terlebih dahulu kita perlu memahami tiga aspek pokok dalam bisnis diantaranya: Sudut Pandang Ekonomis

• Etika bisnis akan berpengaruh pada perusahaan bisnis melalui proses dimana, proses

disini berarti ada awal dan ada akhir dari suatu upaya (effort) untuk mencapai tujuan

tertentu dan bisnis disini dikonotasikan dengan upaya untuk memperoleh nilai tambah

tertentu atas serangkaian input yang digunakan atau dirancang.

• Manajemen Proses Bisnis atau lebih dikenal dengan Strategi yang hanya mempunyai

peran dua puluh persen dan selebihnya ditentukan oleh memanajemeni sumber daya

manusia (80%) ini akan mampu menggerakkan perusahaan kearah yang benar,

olehnya pemimpin yang baik harus menguasai atau menerapkan strategi usahanya

secara benar,untuk bisa mencapai sasaran perusahaan dengan efisien dan efektif.

• Memang selalu ada unsur ketidak pastian, itulah seninya memimpin justeru terletak

pada ketidakpastian, unsur kejutan serta resiko. Ketiganya membangkitkan harapan

yang menjadi sumber energi, sekaligus menjadi pembatas yang inspiratif (Gede

Prama). Untuk itu pernyataan ini lebih memperkuat lagi bahwa hanya dengan strategi

kita bisa menggapai sasaran usaha.

Dafar Pustaka

1) Huse, M. (2007). Boards, Governance and Value Creation: The Human Side of

Corporate Governance. Cambridge:

2) Laura P.Hartman – Joe DesJardins. 2011. Business Ethics: Decision Making for

Personal Integrity & Social Responsibility, McGraw-Hill International Edition,

Second Edition.

3) Cherrington, Moral Leadership and ethical Decision Making, 1st edition, CHC

Forecast, Inc., 2000

4) Robert.A.G. Monks and N. Minow., 2011, Corporate Governance, John Wiley &

Sons, Ltd. Fifth Edition

‘15 16 Business Ethics & GCG

Pusat Bahan Ajar dan eLearningProf. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, Pre-MSc, MM, CMA http://www.mercubuana.ac.id