[modul1_kelompok9_12213099].pdf

22
1 MODUL I PENENTUAN GAS SPESIFIC GRAVITY DAN OIL SPESIFIC GRAVITY Laporan Praktikum Mata Kuliah Fluida Reservoir Nama : Eric Chandra Junianto NIM : 12213099 Kelompok : 3 / shift 3 Tanggal Praktikum : 31 Oktober 2014 Tanggal Penyerahan : 7 November 2014 Dosen : Zuher Syihab, S.T., M.Sc., Ph.D. Asisten : Alris Alfharisi (12211014) Achmad Zulfikar K (12211082) LABORATORIUM ANALISIS FLUIDA RESERVOIR PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014

Upload: eric-chandra-junianto

Post on 11-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  1  

MODUL I

PENENTUAN GAS SPESIFIC GRAVITY DAN

OIL SPESIFIC GRAVITY

Laporan Praktikum

Mata Kuliah Fluida Reservoir

Nama : Eric Chandra Junianto

NIM : 12213099

Kelompok : 3 / shift 3

Tanggal Praktikum : 31 Oktober 2014

Tanggal Penyerahan : 7 November 2014

Dosen : Zuher Syihab, S.T., M.Sc., Ph.D.

Asisten : Alris Alfharisi (12211014)

Achmad Zulfikar K (12211082)

LABORATORIUM ANALISIS FLUIDA RESERVOIR PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014

Page 2: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  2  

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. 4

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 5

1.1 JUDUL PERCOBAAN ...................................................................................... 5

1.2 TUJUAN PERCOBAAN .................................................................................... 5

1.2.1. Tujuan Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity .................................... 5

1.2.2. Tujuan Percobaan Penentuan Oil Spesific Gravity ..................................... 5

1.3 TEORI DASAR .................................................................................................. 5

1.3.1. Teori Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity ...................................... 5

1.3.1. Teori Percobaan Penentuan Oil Spesific Gravity ........................................ 7

1.4 ALAT DAN BAHAN ......................................................................................... 7

BAB II PENGOLAHAN DATA .............................................................................. 8

2.1 DATA PENGAMATAN ................................................................................... 8

2.2 DATA PENGOLAHAN .................................................................................... 8

BAB III ANALISIS ................................................................................................. 14

3.1 ASUMSI PERCOBAAN .................................................................................. 14

3.2 ANALISIS PERCOBAAN ............................................................................... 14

3.3 ANALISIS DATA ............................................................................................ 15

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 19

4.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 19

KESAN DAN PESAN ............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 22

Page 3: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  3  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Waktu Alir Gas .................................................................... 8

Tabel 1.2 Data SG untuk Sampel Gas .......................................................... 8

Tabel 1.3 Data BM dan SG Sampel dari Literatur ..................................... 9

Tabel 1.4 Data BM Sampel Hasil Percobaan .............................................. 9

Tabel 1.5 Data Massa Sampel ....................................................................... 11

Tabel 1.6 Data API dari Sampel Oil ............................................................. 11

Tabel 1.7 Data Sifat Fisik Oil ........................................................................ 11

Tabel 1.8 Data API untuk Indramayu Light ............................................... 12

Tabel 1.9 Data SG Sampel dengan Berbagai Alat ...................................... 13

Page 4: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  4  

DAFTAR GAMBAR

GRAFIK 1.1 Grafik SG Indramayu Light terhadap Temperatur ............................... 6

Page 5: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  5  

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Judul Praktikum

Penentuan gas specific gravity dam oil specific gravity.

1.2. Tujuan Praktikum

1.2.1. Tujuan Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity

1. Memahami penentuan sifat-sifat fisik gas : specific gravity, densitas,

viskositas, dan faktor kompresibilitas gas

2. Menentukan gas specific gravity dengan menggunakan metoda efusi

3. Menentukan sifat-sifat fisik fluida gas

4. Mengetahui kegunaan parameter SG gas dalam industri perminyakan

1.2.2. Tujuan Percobaan Penentuan Oil Specific Gravity

1. Menentukan crude oil specific gravity

2. Mengetahui pengaruh temperatur terhadap crude oil specific gravity

1.3. Teori Dasar

1.3.1. Teori Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity

Ada dua hukum gas yang mendasari percobaan ini yaitu hukum efusi /

difusi dari Graham dan hukum avogadro. Kedua hukum ini menghasilkan

perbandingan watu alir yang dapat digunakan untuk menentukan spesific gravity

suatu sampel gas.

Hukum difusi / efusi graham mengatakan bahwa laju efusi dan difusi gas dua

gas pada temperatur dan tekanan yang sama berbanding terbalik dengan akar

kuadrat massa jenisnya. !!!!

=√!!√!!

di mana : V = kecepatan difusi/efusi gas pers 1.1

d = densitas gas

Sedangkan hukum avogadro mengatakan bahwa pada kondisi tekanan,

temperatur dan volume tertentu, massa jenis gas berbanding lurus dengan berat

molekulnya. !!!!

=!!!!

di mana : M = berat molekul gas

Page 6: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  6  

Efusi dan difusi menyangkut proses bila ada dua kondisi fisik yang berbeda

dan keduanya salaing berhubungan. Penentuan spesific gravity gas pada

percobaan ini dilakukan dengan membandingkan waktu alir gas sampel dengan

udara kering. Asumsi yang digunakn adalah tekanan dan temperatur selama

percobaan berlangsung adalah tetap.

Difusi adalah proses penyamaan keadaan fisik secara spontan, dan efusi

adalah proses difusi pada celah sempit.

Gabungan hukum Graham dan Avogadro untuk proses efusi dengan jarak

yang sama diperoleh:

22

21

22

21

22

21

22

21

dd

MM

tt

VV

=== pers 1.2

Dari persamaan di atas terlihat bahwa specific gravity gas didenfinisikan

sebagai perbandingan antara berat molekul gas tersebut terhadap berat molekul

udara kering pada tekanan dan temperatur yang sama. Harga SG yang diperoleh

dari perhitungan dengan menggunakan data hasil percobaan harus dikonversikan

terhadap parameter-parameter :

! Tekanan uap kering, W (mmHg)

! Tekanan ruang, P (mmHg)

! Tekanan rata rata, p (mmHg)

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

−++⎟⎟

⎞⎜⎜⎝

⎛= 1627,0

2

1

2

2

1

2*

tt

WpPW

ttSG

pers 1.3

2

1

2⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛=tt

SG

SG* adalah harga SG yang telah di koreksi

1.3.2. Teori Percobaan Penentuan Oil Specific Gravity

Penentuan Oil Spesific Gravity dengan menggunakan alat-alat seperti

hydrometer, picnometer, dan juga SG balance. Hydrometer memang tak seakurat

SG Balance dan picnometer, namun ketelitiannya masih dapat dikatakan wajar

atau bisa diterima. Penggunaan SG Balance lebih cepat dan praktis dibandingkan

Page 7: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  7  

dengan penggunaan picnometer namun tetap membutuhkan koreksi terhadap

temperature

Hydrometer  

Hydrometer menggunakan prinsip Archimedes, yaitu volume yang dipindahkan

sama dengan gaya ke atas dari fluida tersebut. Alat ini digunakan untuk

menentukan   specific   gravity   dalam   ˚API   dari   sample   crude   oil   dengan   membaca  

skala  pada  alat  hydrometer  yang  dicelupkan  dalam  sample  crude  oil  tersebut.    

Picnometer  

Picnometer digunakan untuk mendapatkan nilai densitas dari suatu fluida.. untuk

mendapatkannya, kita harus menghitung   selisih   berat   antara   picnometer   yang  

berisi   sampel   dengan   picnometer   kosong   pada   temperature   tertentu,   selanjutnya  

dihitung   densitas   dan   kemudian   dilanjutkan   dengan   pehitungan   specific   gravity  

pada  temperatur  tertentu  

1.4. Alat Dan Bahan

1.4.1. Alat dan Bahan Penentuan Gas Specific Gravity

1. Effusimeter

2. Stopwatch

3. Thermometer

4. Tabung gas 𝐶𝑂! dan 𝑁!

5. Kompresor

6. Air

7. Udara

8. Gas 𝐶𝑂! dan 𝑁!

1.4.2. Alat dan Bahan Penentuan Oil Specific Gravity

1. Hidrometer

2. Picnometer

3. Gelas Kimia 1L dan 100ml

4. Gelas ukur

5. Corong gelas

6. Pemanas

7. Penjepit kayu

8. Thermometer 2 buah

9. Batang pengaduk

10. Timbangan

11. Sampel crude oil

12. Air

 

Page 8: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  8  

BAB II

PENGOLAHAN DATA

2.1. Penentuan Gas Spesific Gravity

2.1.1 Data Percobaan

TABEL 1.1 Data Waktu Alir Gas

Sampel Waktu Alir (s)

t1 t2 trata-rata

Gas N2 70,26 68,15 69,205

Gas CO2 64,08 61,95 63,015

Udara Kering

(compressor) 68,23 68,23 68,230

2.1.2. Pengolahan Data

Rumusan gabungan antara hukum Graham dan Avogadro untuk proses

efusi dengan jarak adalah sbb : !!!

!!!  = !!

!

!!!  =  !!

!!  = !!

!! pers 1.3

a) SG gas

SG (N2) = (!  !₂)²(!  !"#$#  !"#$%&)²

= !",!"#!

!",!"#! = 1,02878

SG (CO2) = (!  !"!)²(!  !"#$#  !"#$%&)²

= !",!!"!

!",!"#!  = 0,85298

Sehingga diperoleh data sebagai berikut :

TABEL 1.2 Data SG untuk Sampel Gas

Sampel Waktu Alir (s)

SG t1 t2 trata-rata

Gas N2 70,26 68,15 69,205 1,02878

Gas CO2 64,08 61,95 63,015 0,85298

b) BM udara kering vs BM gas

Acuan yang kami gunakan yaitu gas N2 dan CO2. berdasarkan literatur

diperoleh data referensi :

Page 9: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  9  

TABEL 1.3 Data BM dan SG Sampel dari Literatur

Sample BM (gram/mol) SG

N2 28,0134 0,9672

CO2 44,0100 1,5196

Untuk gas N2:

Menurut pengertian SG Apparent yang memenuhi rumus:

! SG = !"  !"#$%&!"  !"#"!"$%&

! SG!! = !"!!

!"!"#$#  !"#$%&

! BM udara = !"  !₂!"  !!

 = !",!"#$!,!"#$

 = 28,9633995 gram/mol

Dari TABEL 1-4 didapat data SG N2 saat percobaan, yaitu:

• SG N2 = 1,02878

• BM N2 = SG N2 x BM udara

• BM N2 = 1,02878 x 28,9633995 = 29,796966 gram/mol

Untuk gas CO2 :

Menurut pengertian SG Apparent yang memenuhi rumus:

! SG = !"  !"#$%&!"  !"#"!"$%&

! SG!"! = !"!"!

!"!"#$#  !"#$%&

! BM udara = !"  !"₂!"  !"!

 = !!,!"!!!,!"#$

 = 28,961568 gram/mol

Dari TABEL 1-4 didapat data SG CO2 saat percobaan, yaitu:

• SG Co2 = 0,85298

• BM CO2 = SG CO2 x BM udara

• BM CO2 = 0,85298 x 28,961568 = 24,703638 gram/mol

Maka diperoleh data sebagai berikut :

TABEL 1.4 Data BM Sampel Hasil Percobaan

Sampel SG BM (gram/mol)

Gas N2 1,02878 29,796966

Gas CO2 0,85298 24,703638

c) Galat

Untuk Gas N2

Page 10: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  10  

• Galat SG N2 = !"  !"#$%&#'%  –  !"  !"#$%&''(  !"  !"#$%&#'%

×  100  %  

• Galat SG N2 = |!,!"#$%  !  !,!"#$#  |!.!"#$%

× 100% = 6,36683 %

• Galat BM N2 =  !"  !"#$%&#'%  –  !"  !"#$%&''(  

!"  !"#$%&#'%×  100  %  

• Galat BM N2 = |!",!"#$!!",!"#"##|  !",!"#$

x 100% = 6,36683 %

Untuk Gas CO2

• Galat SG CO2 = !"  !"#$%&#'%  –!"  !"#$%&''(  !"  !"#$%&#'%

×  100  %  

• Galat SG CO2 = !,!"#$!!,!"#$!!,!"#$

x 100% = 43,868 %

• Galat BM CO2 =  !"  !"#$!"#$!  –!"  !"#$%&''(  

!"  !"#$%&#'%×  100  %  

• Galat SG CO2 = !!,!"!!!!",!"#$#%  !!,!"!!

x 100% = 43,868 %

d) Perhitungan dengan faktor koreksi

Asumsi data ruangan :

P = 12 mmHg Truang = 25 ˚C

Pruang (P) = 760 mmHg Puap (W) = 0,0298 mmHg

SG* = (𝒕𝟐𝒕𝟏)𝟐 + 𝟎,𝟔𝟐𝟕   𝑾

𝑷!𝒑!𝑾[(𝒕𝟐𝒕𝟏)𝟐 − 𝟏] pers 1.4

Keterangan :

SG* adalah harga SG setelah dikoreksi.

(!!!!)! adalah harga SG sebelum dikoreksi.

SGN2 = 1,02878 maka,

SG*N2 = (!!!!)! + 0,627   !

!!!!![(!!!!)! − 1]

SG*N2 = !",!"#!

!",!"#!+ 0,627   !,!"#$

!"#!!"!!,!"#$!",!"#!

!",!"#!− 1

SG*N2 = 1,0287847

           𝑆𝐺!"! = 0,85298 maka,

SG*CO2 = (!!!!)! + 0,627   !

!!!!![(!!!!)! − 1]

SG*CO2 = !",!"#!

!",!"#! + 0,627 !,!"#$

!"#!!"!!,!"#$[!",!"#

!

!",!"#!− 1]

SG*CO2 = 0,8529730

Page 11: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  11  

2.2. Penentuan Oil Spesific Gravity

2.2.1. Data Percobaan

1. Picnometer

Sampel Oil : Indramayu Light

Volume Picnometer: 25 mL dan 5 mL

TABEL 1.5 Data Massa Sampel

Percobaan

ke-

Volume

Picnometer

Massa

Picnometer

kosong

Massa

picnometer

isi sampel

(gram)

Massa

Sampel

(gram)

Suhu (℃)

1. 25 24,18 43,04 18,86 28

2. 5 11,86 16,76 4,90 32

3. 25 24,18 42,53 18,35 48

2. Hydrometer

Sampel Oil : Indramayu Light

Suhu : 25℃

TABEL 1.6 Data API dari Sampel Oil

Percobaan ke- °API

1 36,1

2 36

3 36,2

2.2.2. Pengolahan Data

2.2.2.1. Picnometer

Densitas ( ρ ) = !"##"  !"#$%&!"#$%&

pers 1.5

SG = !  !"#$%&!  !"#

pers 1.6

Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh data sebagai berikut :

TABEL 1.7 Data Sifat Fisik Oil

Percobaan

ke-

massa

sampel (g)

Volume

(mL)

Densitas

Sampel SG

Suhu

(oC)

Densitas

Air

Page 12: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  12  

(g/mL) (g/ml)

1 18,86 25 0,7544 0,75743 28 0,996

2 4,90 5 0,9800 0,98492 32 0,995

3 18,35 25 0,7340 0,74216 48 0,989

GRAFIK 1-1 Grafik SG Indramayu Light terhadap Temperatur

SGrata-rata = !"!!!"!!!"!!

=   !,!"!#$!!,!"#!$!!,!"#$%!

= 0,82792  

2.2.2.2. Hidrometer

Sampel Oil : Indramayu Light

Suhu ruangan : 25 oC

TABEL 1.8 Data API untuk Indramayu Light

Percobaan ke- °API

1 36,1

2 36,0

3 36,2

Nilai rata-rata API = !"#!!!"�!!!"#!!

=   !",!!!"!!",!!

=  36,1  °𝐴𝑃𝐼

oAPI = !"!,!!"

− 131,5 pers 1.7

28,  0.75743  

32,  0.98492  

48,  0.74216  

0  0.1  0.2  0.3  0.4  0.5  0.6  0.7  0.8  0.9  1  

1.1  

20   22   24   26   28   30   32   34   36   38   40   42   44   46   48   50  

SG    

Temperatur  oC  

Gra5ik  SG  terhadap  Temperatur  

SG  

Page 13: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  13  

SG sampel = !"!,!!"#!!"!,!

=   !"!,!!",!!!"!,!

= 0,84427

Berikut adalah hasil SG yang diperoleh dengan picnometer dan hydrometer :

TABEL 1.9 Data SG Sampel dengan Berbagai Alat

Alat

Pengukuran

SG Sampel

Hydrometer 0,84427

Picnometer 0,82792

Page 14: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  14  

BAB III ANALISIS

3.1. Penentuan Gas Spesific Gravity

a. Asumsi-Asumsi Percobaan

Asumsi yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

1. Tekanan dan temperature selama percobaan tidak berubah. Perubahan

tekanan dan temperature dapat mempengaruhi densitas gas sehingga

waktu alir gas dapat berubah (Hukum Graham).

2. Tidak terjadi percampuran gas selama proses percobaan, sehingga

dianggap selama bleed off , gas dalam pipa sudah keluar semua.

Terjadinya pencampuran gas juga akan berpengaruh pada waktu alir gas

sehingga nilai SG gas sesungguhnya menjadi tak terukur

3. Gas dianggap sebagai gas ideal dengan factor kompresibilitas Z=1, jika

gas dianggap gas nyata dengan faktor kompresibilitas berbeda, hubungan

waktu alir terhadap SG gas tidak dapat digunakan tanpa koreksi terhadapa

perbedaan factor kompressibilitas.

4. Tidak terjadi kesalahan paralaks dalam pengamatan waktu gas melewati

garis batas, yang dapat menambahkan galat dalam pengukuran SG.

5. Pengamatan waktu tepat dimulai ketika gas mulai mengalir dan berhenti

saat gas melewati garis batas, karena jika ada selisih waktu pengamatan

dapat mempengaruhi pengukuran SG .

6. Tidak terdapat kebocoran pada alat effusiometer.

7. Gas yang diukur waktu alirnya berprilaku seperti gas ideal dan bersifat

Newtonian.

b. Analisis Perobaan

Pada percobaan ini menggunakan alat effusiometer yang berprinsip

dari penentuan specific gravity (SG) gas dengan mengetahui waktu alir dari gas

tersebut berdasarkan metode efusi kemudian dihubungkan antara waktu alir,

berat molekul dan SG itu sendiri. Spesific gravity gas merupakan perbandingan

antara densitas gas dengan densitas udara yang diukur pada temperatur dan

tekanan yang tetap. Percobaan yang dilakukan di laboratorium dan lapangan

menggunakan metode efusi untuk menentukan SG gas yang terdapat pada

Page 15: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  15  

reservoir gas maupun reservoir minyak gas. Efusi merupakan proses pengaliran

gas melalui celah-celah sempit atau pori-pori sempit.

Percobaan ini menggunakan tiga sampel gas yaitu, gas N2, gas CO2,

dan udara kering. Gas tersebut digunakan dalam percobaan ini memperhatikan

beberapa alasan, yaitu :

1. Bersifat inert sehingga tidak mudah bereaksi dengan udara kering maupun

air yang digunakan sebagai pendorong.

2. Mudah didapat dan harganya relatif murah.

3. Memiliki berat molekul yang berbeda sehingga dapat digunakan dalam

percobaan ini.

Percobaan diawali dengan menggunakan gas yang memiliki berat

molekul yang terkecil dari tiga gas yang digunakan, yaitu gas N2. Berat molekul

ini dapat diketahui dari data literatur. Secara berurutan dari berat molekul yang

terkecil hingga terbesar adalah N2, udara kering, dan CO2.

Dalam penentuan SG dan BM terdapat koreksi untuk memperkecil

kesalahan dalam perhitungannya karena percobaan ini dilakukan bukan pada

kondisi atmosfer tetapi pada kondisi ruang sehingga diperlukan koreksi terhadap

a. tekanan uap kering.

b. tekanan ruangan

c. tekanan rata-rata

Langkah dalam percobaan pengukuran SG gas ialah mempersiapkan

effusiometer untuk disambungkan dengan tabung gas berisi gas CO2 atau N2.

Lalu gas di tabung itu dialirkan ke dalam effusiometer hingga timbul

gelembung pada tabung A. Setelah itu jalan keluar gas harus ditutup selama

kurang lebih 2 menit agar tekanan pada tabung sama dengan tekanan atmosfer

serta agar akumulasi sampel gas dalam tabung efusi merata. Langkah

selanjutnya yaitu membuka jalur keluar sampel gas dan mencatat waktu alir

sampel gas dari batas bawah hingga batas atas. Pencatatan waktu aliran gas ini

dilakukan secara berulang agar diperoleh waktu yang stabil. Jika ingin

mengganti sampel gas yang lain, maka perlu dilakukan bleed off dengan

sempurna agar seluruh gas yang dipakai pada percobaan sebelumnya terbuang

semua dan saluran serta effusiometer dalam keadaan bersih dari gas sampel.

Page 16: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  16  

c. Analisis Data

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hubungan antara waktu alir

dengan SG dan BM dan juga pada densitas dari gas. Semakin besar waktu alir

maka nilai dari SG dan BM akan semakin besar pula, jadi kesimpulannya

waktu alir berbanding lurus dengan nilai SG dan BM. Hasil percobaan kita

juga menunjukkan bahwa semakin tinggi densitas sampel maka semakin tinggi

pula SG dari oil tersebut yang artinya SG dan densitas berbanding lurus.

Selain itu hasil percobaan ini menunjukkan semakin tinggi API maka akan

semakin rendah SG dari gas tersebut yang artinya SG dan API berbanding

terbalik dan didapat pula bahwa API dan temperatur berbanding lurus. Harga

SG atau derajat API yang tinggi menunjukkan fraksi berat yang terdapat di

dalam sampel cukup sedikit yang artinya kualitas minyak semakin tinggi.

Nilai specific gravity dari gas N2 yaitu 1,02878 dan carbondioxide

adalah 0,85298. Dibandingkan dengen data referensi, SG dari gas N2 sebesar

0,9672 dan dari gas CO2 adalah 1,5196. Perbedaan hasil percobaan dengan

nilai SG refeerensi dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti proses

bleed-off yang kurang sempurna, Selain itu juga dapat disebabkan oleh

pengamatan yang kurang akurat terhadap waktu alir gas, sehingga dalam

perhitungan hukum efusi Graham nilai yang dihasilkan tidak tepat sama

dengan referensi. Faktor lain dapat dikarenakan oleh pengabaian terhadap

tekanan dan temperatur ruangan laboratorium praktikum saat percoban

dilakukan, yang mungkin berbeda dengan kondisi standar.

Pengukuran SG gas Nitrogen menggunakan metodi efusi pada

percobaan ini menghasilkan galat 6,36683% dan Pengukuran SG gas

carbondioksida menggunakan metodi efusi pada percobaan ini menghasilkan

galat yang besar yaitu 43,868%. Galat yang cukup besar ini mungkin terjadi

akibat kesalahan dalam pengamatan seperti pengisian gas yang tidak penuh

pada effusiometer (akibat compressor yang digunakan bocor) sehingga

mempengaruhi penentuan waktu alir gas. Selain itu mungkin terjadi

percampuran gas selama proses percobaan akibat proses bleed off yang tidak

tuntas. Tidakadanya koreksi terhadap tekanan dan temperature juga

mempengaruhi hasil pengukuran SG gas sebenarnya.

3.2. Penentuan Oil Spesific Gravity

Page 17: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  17  

a. Asumsi Percobaan

1. Volume sampel yang digunakan tepat memenuhi picnometer sehingga

tidak ada ruang kosong dalam picnometer. Pengisian sampel yang tidak

memenuhi picnometer dapat mempengaruhi massa sampel yang diukur

sehingga densitas yang terukur berbeda

2. Saat penimbangan, posisi timbangan horizontal tanpa kemiringan.

Kemiringan timbangan dapat mempengaruhi nilai massa yang terukur

sehingga densitas yang diperoleh tidak akurat.

3. Pada penentuan SG dengan hydrometer, hydrometer dianggap tidak

mengalami gesekan dengan dinding wadah sampel sehingga tidak

dilakukan koreksi terhadap gesekan.

4. Posisi hydrometer saat pengukuran sudah stabil dan vertical

5. Ketinggian kolom sampel cukup tinggi sehingga dasar hydrometer tidak

menyentuh dasar wadah sampel minyak.

6. Alat yang digunakan tidak terkontaminasi pengotor/sampel lain

b. Analisis Data

Saat pengukuran nilai API Gravity dengan menggunakan hydrometer

dipastikan dari hydrometer tersebut tidak menyentuh dinding karena gesekan

dengan dinding dapat mengakibatkan terbentuknya gaya-gaya baru yang tidak

alami. Sedangkan kita disini hanya membutuhkan gaya keatas dari sampel

tersebut. Pemilihan dari hydrometer dapat disesuaikan dengan skala dari

hydrometer itu sendiri. Ada yang memiliki skala besar , sedang, maupun kecil.

Skala-skala tersebut disesuaikan dengan sampelnya, kita dapat mengetahui nilai

API dari suatu sampel dari data referensinya agar kita tidak salah memilih

hydrometer dengan skala tertentu.

Pada   alat   picnometer,   terdapat   lubang   kecil   ditutupnya   agar   saat  

terjadi   pemanasan,   gas   yang   terlepas   dari   fluida   dapat   keluar   dan   tidak  

menyebabkan   tekanan   di   dalam   picnometer   bertambah   yang   dapat  

mengakibatkan   si   alat   tersebut   rusak.   Apabila   gas   tidak   keluar   dengan  

sendirinya,   picnometer   harus   terlebih   dahulu   dikocok   untuk   membantu  

proses  pengeluarannya.    

Page 18: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  18  

Pada   picnometer,   galatnya   telah   dirancang   sedimikian   rupa  

sehingga   dapat   diabaikan,   saat   pengisian   penuh   fluida   yang   tumpah   saat  

ditutup   (tumpahan   dapat   diabaikan,   karena   pembuat   alat   telah  

memperhitungkannya  sedimikian  rupa).  

Dan   dari   data   percobaan,   didapatkan   hubungan   antara   specific  

gravity   dengan   temperature   yaitu   berbanding   terbalik.   Dengan   adanya  

kenaikan  temperature  maka  specific  gravity  akan  menurun.    

Page 19: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  19  

BAB IV PENUTUP

KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity

1. SG   bisa   kita   dapatkan   dengan   menggunakan   alat   yang   bernama  

effusiometer  

Sampel SG BM

(gram/mol)

Gas N2 1,02878 29,796966

Gas CO2 0,85298 24,703638

Setiap   gas   memiliki   sifat   fisik   sendiri-­‐sendiri   seperti   Specific  

gravity,  viskositas,  dan  densitas.  

2. Pengukuran  SG  bergantung  pada  tekanan  dan  temperatur,  karena  setiap  

gas  memiliki  faktor  compesibilitas  yang  berbeda,  sehingga  berpengaruh  

terhadap  SG,  sehingga  diperlukan  faktor  koreksi  untuk  mengatasinya.  

4.2. Kesimpulan Percobaan Penentuan Oil Spesific Gravity

1. Penentuan specific gravity menggunakan hydrometer lebih mudah bila

dibandingkan dengan menggunakan picnometer.

2. Dalam industri perminyakan SG digunakan untuk

• Menyatakan kualitas dari fluida reservoir, semakin ringan suatu fluida,

maka akan semakin bagus kualitas fluida tersebut. Ringannya suatu

fluida dapat dilihat dari nilai SG nya.  

• Menentukan peralatan permukaan yang dibutuhkan

• Memperkirakan dan menentukan fraksi-fraksi dari crude oil

• Menentukan kekentalan dan kualitas dari crude oil

• Menentukan faktor volume formasi minyak (Bo)

• Menentukan jenis fluida reservoir

• Menentukan cara perlakuan fluida untuk memperoleh kondensat

sebanyak-banyaknya

3. Semakin tinggi temperatur maka nilai specific gravity dan densitas akan

semakin kecil sedangkan untuk oAPI nilainya sebanding dengan peningkatan

temperatur.

Page 20: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  20  

4. Picnometer lebih teliti bila dibandingkan dengan hydrometer berdasarkan

parameter temperatur.

5. Dari percobaan, didapatkan sebagai berikut :

Alat Pengukuran SG Sampel

Hydrometer 0,84427

Picnometer 0,82792

Page 21: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  21  

KESAN DAN PESAN

Kesan

Praktikum yang paling enak pokoknya, pertamanya sih panik sebelum

praktikum. Belum belajar mendetai tentang praktikum karena berbagai hal yang lain,

jadinya ngrasa aja belum siap buat ikut praktikum. Persiapannyahanya sekedar

mengerjakan TP dan melihat modul, belum sempat membuka dari sumber lain.

Yasudahlah tapi, apa boleh buat tetap harus praktikum. Saat praktikum dimulai,

ternyata berbeda dari yang dibayangkan sbeelumnya, asistennya sangat baik sekali.

Soal tes awalnya pun tidak berbelit-belit seperti beberapa modul lain, jadi kalau

mengerti tugas pendahuluaanya pasti bisa ngerjain tes awalnya. Untuk tes akhir

sendiri kita dibuat perkelompok, dan asistennya sangat baik sehingga kelompok kami

tidak ada yang di kick. Untuk keberjalanan praktikum sendiri sangat seru, dan yang

paling enak itu saat kita sudah selesai praktikum, kelompok lain masih tes alat.

Pesan

Praktikumnya sudah mantab dan sangat jelas penerangan dari asistennya tapi

untuk alatnya masih kurang. Semoga alat-alatnya diperbanyak dan diperbaharui.

Untuk asisten semoga tambah baik lagi.

Page 22: [Modul1_kelompok9_12213099].pdf

  22  

DAFTAR PUSTAKA

McCain, William D.. 1990. Properties of Fluida Reservoir : Second Edition.

Oklahoma : PennWell Books

Siagian, Ucok. 2002. Diktat Kuliah Fluida Reservoir. Bandung : TM ITB