[modul1_kelompok9_12213099].pdf
TRANSCRIPT
1
MODUL I
PENENTUAN GAS SPESIFIC GRAVITY DAN
OIL SPESIFIC GRAVITY
Laporan Praktikum
Mata Kuliah Fluida Reservoir
Nama : Eric Chandra Junianto
NIM : 12213099
Kelompok : 3 / shift 3
Tanggal Praktikum : 31 Oktober 2014
Tanggal Penyerahan : 7 November 2014
Dosen : Zuher Syihab, S.T., M.Sc., Ph.D.
Asisten : Alris Alfharisi (12211014)
Achmad Zulfikar K (12211082)
LABORATORIUM ANALISIS FLUIDA RESERVOIR PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .............................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 5
1.1 JUDUL PERCOBAAN ...................................................................................... 5
1.2 TUJUAN PERCOBAAN .................................................................................... 5
1.2.1. Tujuan Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity .................................... 5
1.2.2. Tujuan Percobaan Penentuan Oil Spesific Gravity ..................................... 5
1.3 TEORI DASAR .................................................................................................. 5
1.3.1. Teori Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity ...................................... 5
1.3.1. Teori Percobaan Penentuan Oil Spesific Gravity ........................................ 7
1.4 ALAT DAN BAHAN ......................................................................................... 7
BAB II PENGOLAHAN DATA .............................................................................. 8
2.1 DATA PENGAMATAN ................................................................................... 8
2.2 DATA PENGOLAHAN .................................................................................... 8
BAB III ANALISIS ................................................................................................. 14
3.1 ASUMSI PERCOBAAN .................................................................................. 14
3.2 ANALISIS PERCOBAAN ............................................................................... 14
3.3 ANALISIS DATA ............................................................................................ 15
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 19
4.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 19
KESAN DAN PESAN ............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 22
3
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Waktu Alir Gas .................................................................... 8
Tabel 1.2 Data SG untuk Sampel Gas .......................................................... 8
Tabel 1.3 Data BM dan SG Sampel dari Literatur ..................................... 9
Tabel 1.4 Data BM Sampel Hasil Percobaan .............................................. 9
Tabel 1.5 Data Massa Sampel ....................................................................... 11
Tabel 1.6 Data API dari Sampel Oil ............................................................. 11
Tabel 1.7 Data Sifat Fisik Oil ........................................................................ 11
Tabel 1.8 Data API untuk Indramayu Light ............................................... 12
Tabel 1.9 Data SG Sampel dengan Berbagai Alat ...................................... 13
4
DAFTAR GAMBAR
GRAFIK 1.1 Grafik SG Indramayu Light terhadap Temperatur ............................... 6
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Judul Praktikum
Penentuan gas specific gravity dam oil specific gravity.
1.2. Tujuan Praktikum
1.2.1. Tujuan Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity
1. Memahami penentuan sifat-sifat fisik gas : specific gravity, densitas,
viskositas, dan faktor kompresibilitas gas
2. Menentukan gas specific gravity dengan menggunakan metoda efusi
3. Menentukan sifat-sifat fisik fluida gas
4. Mengetahui kegunaan parameter SG gas dalam industri perminyakan
1.2.2. Tujuan Percobaan Penentuan Oil Specific Gravity
1. Menentukan crude oil specific gravity
2. Mengetahui pengaruh temperatur terhadap crude oil specific gravity
1.3. Teori Dasar
1.3.1. Teori Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity
Ada dua hukum gas yang mendasari percobaan ini yaitu hukum efusi /
difusi dari Graham dan hukum avogadro. Kedua hukum ini menghasilkan
perbandingan watu alir yang dapat digunakan untuk menentukan spesific gravity
suatu sampel gas.
Hukum difusi / efusi graham mengatakan bahwa laju efusi dan difusi gas dua
gas pada temperatur dan tekanan yang sama berbanding terbalik dengan akar
kuadrat massa jenisnya. !!!!
=√!!√!!
di mana : V = kecepatan difusi/efusi gas pers 1.1
d = densitas gas
Sedangkan hukum avogadro mengatakan bahwa pada kondisi tekanan,
temperatur dan volume tertentu, massa jenis gas berbanding lurus dengan berat
molekulnya. !!!!
=!!!!
di mana : M = berat molekul gas
6
Efusi dan difusi menyangkut proses bila ada dua kondisi fisik yang berbeda
dan keduanya salaing berhubungan. Penentuan spesific gravity gas pada
percobaan ini dilakukan dengan membandingkan waktu alir gas sampel dengan
udara kering. Asumsi yang digunakn adalah tekanan dan temperatur selama
percobaan berlangsung adalah tetap.
Difusi adalah proses penyamaan keadaan fisik secara spontan, dan efusi
adalah proses difusi pada celah sempit.
Gabungan hukum Graham dan Avogadro untuk proses efusi dengan jarak
yang sama diperoleh:
22
21
22
21
22
21
22
21
dd
MM
tt
VV
=== pers 1.2
Dari persamaan di atas terlihat bahwa specific gravity gas didenfinisikan
sebagai perbandingan antara berat molekul gas tersebut terhadap berat molekul
udara kering pada tekanan dan temperatur yang sama. Harga SG yang diperoleh
dari perhitungan dengan menggunakan data hasil percobaan harus dikonversikan
terhadap parameter-parameter :
! Tekanan uap kering, W (mmHg)
! Tekanan ruang, P (mmHg)
! Tekanan rata rata, p (mmHg)
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛
−++⎟⎟
⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛= 1627,0
2
1
2
2
1
2*
tt
WpPW
ttSG
pers 1.3
2
1
2⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛=tt
SG
SG* adalah harga SG yang telah di koreksi
1.3.2. Teori Percobaan Penentuan Oil Specific Gravity
Penentuan Oil Spesific Gravity dengan menggunakan alat-alat seperti
hydrometer, picnometer, dan juga SG balance. Hydrometer memang tak seakurat
SG Balance dan picnometer, namun ketelitiannya masih dapat dikatakan wajar
atau bisa diterima. Penggunaan SG Balance lebih cepat dan praktis dibandingkan
7
dengan penggunaan picnometer namun tetap membutuhkan koreksi terhadap
temperature
Hydrometer
Hydrometer menggunakan prinsip Archimedes, yaitu volume yang dipindahkan
sama dengan gaya ke atas dari fluida tersebut. Alat ini digunakan untuk
menentukan specific gravity dalam ˚API dari sample crude oil dengan membaca
skala pada alat hydrometer yang dicelupkan dalam sample crude oil tersebut.
Picnometer
Picnometer digunakan untuk mendapatkan nilai densitas dari suatu fluida.. untuk
mendapatkannya, kita harus menghitung selisih berat antara picnometer yang
berisi sampel dengan picnometer kosong pada temperature tertentu, selanjutnya
dihitung densitas dan kemudian dilanjutkan dengan pehitungan specific gravity
pada temperatur tertentu
1.4. Alat Dan Bahan
1.4.1. Alat dan Bahan Penentuan Gas Specific Gravity
1. Effusimeter
2. Stopwatch
3. Thermometer
4. Tabung gas 𝐶𝑂! dan 𝑁!
5. Kompresor
6. Air
7. Udara
8. Gas 𝐶𝑂! dan 𝑁!
1.4.2. Alat dan Bahan Penentuan Oil Specific Gravity
1. Hidrometer
2. Picnometer
3. Gelas Kimia 1L dan 100ml
4. Gelas ukur
5. Corong gelas
6. Pemanas
7. Penjepit kayu
8. Thermometer 2 buah
9. Batang pengaduk
10. Timbangan
11. Sampel crude oil
12. Air
8
BAB II
PENGOLAHAN DATA
2.1. Penentuan Gas Spesific Gravity
2.1.1 Data Percobaan
TABEL 1.1 Data Waktu Alir Gas
Sampel Waktu Alir (s)
t1 t2 trata-rata
Gas N2 70,26 68,15 69,205
Gas CO2 64,08 61,95 63,015
Udara Kering
(compressor) 68,23 68,23 68,230
2.1.2. Pengolahan Data
Rumusan gabungan antara hukum Graham dan Avogadro untuk proses
efusi dengan jarak adalah sbb : !!!
!!! = !!
!
!!! = !!
!! = !!
!! pers 1.3
a) SG gas
SG (N2) = (! !₂)²(! !"#$# !"#$%&)²
= !",!"#!
!",!"#! = 1,02878
SG (CO2) = (! !"!)²(! !"#$# !"#$%&)²
= !",!!"!
!",!"#! = 0,85298
Sehingga diperoleh data sebagai berikut :
TABEL 1.2 Data SG untuk Sampel Gas
Sampel Waktu Alir (s)
SG t1 t2 trata-rata
Gas N2 70,26 68,15 69,205 1,02878
Gas CO2 64,08 61,95 63,015 0,85298
b) BM udara kering vs BM gas
Acuan yang kami gunakan yaitu gas N2 dan CO2. berdasarkan literatur
diperoleh data referensi :
9
TABEL 1.3 Data BM dan SG Sampel dari Literatur
Sample BM (gram/mol) SG
N2 28,0134 0,9672
CO2 44,0100 1,5196
Untuk gas N2:
Menurut pengertian SG Apparent yang memenuhi rumus:
! SG = !" !"#$%&!" !"#"!"$%&
! SG!! = !"!!
!"!"#$# !"#$%&
! BM udara = !" !₂!" !!
= !",!"#$!,!"#$
= 28,9633995 gram/mol
Dari TABEL 1-4 didapat data SG N2 saat percobaan, yaitu:
• SG N2 = 1,02878
• BM N2 = SG N2 x BM udara
• BM N2 = 1,02878 x 28,9633995 = 29,796966 gram/mol
Untuk gas CO2 :
Menurut pengertian SG Apparent yang memenuhi rumus:
! SG = !" !"#$%&!" !"#"!"$%&
! SG!"! = !"!"!
!"!"#$# !"#$%&
! BM udara = !" !"₂!" !"!
= !!,!"!!!,!"#$
= 28,961568 gram/mol
Dari TABEL 1-4 didapat data SG CO2 saat percobaan, yaitu:
• SG Co2 = 0,85298
• BM CO2 = SG CO2 x BM udara
• BM CO2 = 0,85298 x 28,961568 = 24,703638 gram/mol
Maka diperoleh data sebagai berikut :
TABEL 1.4 Data BM Sampel Hasil Percobaan
Sampel SG BM (gram/mol)
Gas N2 1,02878 29,796966
Gas CO2 0,85298 24,703638
c) Galat
Untuk Gas N2
10
• Galat SG N2 = !" !"#$%&#'% – !" !"#$%&''( !" !"#$%&#'%
× 100 %
• Galat SG N2 = |!,!"#$% ! !,!"#$# |!.!"#$%
× 100% = 6,36683 %
• Galat BM N2 = !" !"#$%&#'% – !" !"#$%&''(
!" !"#$%&#'%× 100 %
• Galat BM N2 = |!",!"#$!!",!"#"##| !",!"#$
x 100% = 6,36683 %
Untuk Gas CO2
• Galat SG CO2 = !" !"#$%&#'% –!" !"#$%&''( !" !"#$%&#'%
× 100 %
• Galat SG CO2 = !,!"#$!!,!"#$!!,!"#$
x 100% = 43,868 %
• Galat BM CO2 = !" !"#$!"#$! –!" !"#$%&''(
!" !"#$%&#'%× 100 %
• Galat SG CO2 = !!,!"!!!!",!"#$#% !!,!"!!
x 100% = 43,868 %
d) Perhitungan dengan faktor koreksi
Asumsi data ruangan :
P = 12 mmHg Truang = 25 ˚C
Pruang (P) = 760 mmHg Puap (W) = 0,0298 mmHg
SG* = (𝒕𝟐𝒕𝟏)𝟐 + 𝟎,𝟔𝟐𝟕 𝑾
𝑷!𝒑!𝑾[(𝒕𝟐𝒕𝟏)𝟐 − 𝟏] pers 1.4
Keterangan :
SG* adalah harga SG setelah dikoreksi.
(!!!!)! adalah harga SG sebelum dikoreksi.
SGN2 = 1,02878 maka,
SG*N2 = (!!!!)! + 0,627 !
!!!!![(!!!!)! − 1]
SG*N2 = !",!"#!
!",!"#!+ 0,627 !,!"#$
!"#!!"!!,!"#$!",!"#!
!",!"#!− 1
SG*N2 = 1,0287847
𝑆𝐺!"! = 0,85298 maka,
SG*CO2 = (!!!!)! + 0,627 !
!!!!![(!!!!)! − 1]
SG*CO2 = !",!"#!
!",!"#! + 0,627 !,!"#$
!"#!!"!!,!"#$[!",!"#
!
!",!"#!− 1]
SG*CO2 = 0,8529730
11
2.2. Penentuan Oil Spesific Gravity
2.2.1. Data Percobaan
1. Picnometer
Sampel Oil : Indramayu Light
Volume Picnometer: 25 mL dan 5 mL
TABEL 1.5 Data Massa Sampel
Percobaan
ke-
Volume
Picnometer
Massa
Picnometer
kosong
Massa
picnometer
isi sampel
(gram)
Massa
Sampel
(gram)
Suhu (℃)
1. 25 24,18 43,04 18,86 28
2. 5 11,86 16,76 4,90 32
3. 25 24,18 42,53 18,35 48
2. Hydrometer
Sampel Oil : Indramayu Light
Suhu : 25℃
TABEL 1.6 Data API dari Sampel Oil
Percobaan ke- °API
1 36,1
2 36
3 36,2
2.2.2. Pengolahan Data
2.2.2.1. Picnometer
Densitas ( ρ ) = !"##" !"#$%&!"#$%&
pers 1.5
SG = ! !"#$%&! !"#
pers 1.6
Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh data sebagai berikut :
TABEL 1.7 Data Sifat Fisik Oil
Percobaan
ke-
massa
sampel (g)
Volume
(mL)
Densitas
Sampel SG
Suhu
(oC)
Densitas
Air
12
(g/mL) (g/ml)
1 18,86 25 0,7544 0,75743 28 0,996
2 4,90 5 0,9800 0,98492 32 0,995
3 18,35 25 0,7340 0,74216 48 0,989
GRAFIK 1-1 Grafik SG Indramayu Light terhadap Temperatur
SGrata-rata = !"!!!"!!!"!!
= !,!"!#$!!,!"#!$!!,!"#$%!
= 0,82792
2.2.2.2. Hidrometer
Sampel Oil : Indramayu Light
Suhu ruangan : 25 oC
TABEL 1.8 Data API untuk Indramayu Light
Percobaan ke- °API
1 36,1
2 36,0
3 36,2
Nilai rata-rata API = !"#!!!"�!!!"#!!
= !",!!!"!!",!!
= 36,1 °𝐴𝑃𝐼
oAPI = !"!,!!"
− 131,5 pers 1.7
28, 0.75743
32, 0.98492
48, 0.74216
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
1.1
20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50
SG
Temperatur oC
Gra5ik SG terhadap Temperatur
SG
13
SG sampel = !"!,!!"#!!"!,!
= !"!,!!",!!!"!,!
= 0,84427
Berikut adalah hasil SG yang diperoleh dengan picnometer dan hydrometer :
TABEL 1.9 Data SG Sampel dengan Berbagai Alat
Alat
Pengukuran
SG Sampel
Hydrometer 0,84427
Picnometer 0,82792
14
BAB III ANALISIS
3.1. Penentuan Gas Spesific Gravity
a. Asumsi-Asumsi Percobaan
Asumsi yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1. Tekanan dan temperature selama percobaan tidak berubah. Perubahan
tekanan dan temperature dapat mempengaruhi densitas gas sehingga
waktu alir gas dapat berubah (Hukum Graham).
2. Tidak terjadi percampuran gas selama proses percobaan, sehingga
dianggap selama bleed off , gas dalam pipa sudah keluar semua.
Terjadinya pencampuran gas juga akan berpengaruh pada waktu alir gas
sehingga nilai SG gas sesungguhnya menjadi tak terukur
3. Gas dianggap sebagai gas ideal dengan factor kompresibilitas Z=1, jika
gas dianggap gas nyata dengan faktor kompresibilitas berbeda, hubungan
waktu alir terhadap SG gas tidak dapat digunakan tanpa koreksi terhadapa
perbedaan factor kompressibilitas.
4. Tidak terjadi kesalahan paralaks dalam pengamatan waktu gas melewati
garis batas, yang dapat menambahkan galat dalam pengukuran SG.
5. Pengamatan waktu tepat dimulai ketika gas mulai mengalir dan berhenti
saat gas melewati garis batas, karena jika ada selisih waktu pengamatan
dapat mempengaruhi pengukuran SG .
6. Tidak terdapat kebocoran pada alat effusiometer.
7. Gas yang diukur waktu alirnya berprilaku seperti gas ideal dan bersifat
Newtonian.
b. Analisis Perobaan
Pada percobaan ini menggunakan alat effusiometer yang berprinsip
dari penentuan specific gravity (SG) gas dengan mengetahui waktu alir dari gas
tersebut berdasarkan metode efusi kemudian dihubungkan antara waktu alir,
berat molekul dan SG itu sendiri. Spesific gravity gas merupakan perbandingan
antara densitas gas dengan densitas udara yang diukur pada temperatur dan
tekanan yang tetap. Percobaan yang dilakukan di laboratorium dan lapangan
menggunakan metode efusi untuk menentukan SG gas yang terdapat pada
15
reservoir gas maupun reservoir minyak gas. Efusi merupakan proses pengaliran
gas melalui celah-celah sempit atau pori-pori sempit.
Percobaan ini menggunakan tiga sampel gas yaitu, gas N2, gas CO2,
dan udara kering. Gas tersebut digunakan dalam percobaan ini memperhatikan
beberapa alasan, yaitu :
1. Bersifat inert sehingga tidak mudah bereaksi dengan udara kering maupun
air yang digunakan sebagai pendorong.
2. Mudah didapat dan harganya relatif murah.
3. Memiliki berat molekul yang berbeda sehingga dapat digunakan dalam
percobaan ini.
Percobaan diawali dengan menggunakan gas yang memiliki berat
molekul yang terkecil dari tiga gas yang digunakan, yaitu gas N2. Berat molekul
ini dapat diketahui dari data literatur. Secara berurutan dari berat molekul yang
terkecil hingga terbesar adalah N2, udara kering, dan CO2.
Dalam penentuan SG dan BM terdapat koreksi untuk memperkecil
kesalahan dalam perhitungannya karena percobaan ini dilakukan bukan pada
kondisi atmosfer tetapi pada kondisi ruang sehingga diperlukan koreksi terhadap
a. tekanan uap kering.
b. tekanan ruangan
c. tekanan rata-rata
Langkah dalam percobaan pengukuran SG gas ialah mempersiapkan
effusiometer untuk disambungkan dengan tabung gas berisi gas CO2 atau N2.
Lalu gas di tabung itu dialirkan ke dalam effusiometer hingga timbul
gelembung pada tabung A. Setelah itu jalan keluar gas harus ditutup selama
kurang lebih 2 menit agar tekanan pada tabung sama dengan tekanan atmosfer
serta agar akumulasi sampel gas dalam tabung efusi merata. Langkah
selanjutnya yaitu membuka jalur keluar sampel gas dan mencatat waktu alir
sampel gas dari batas bawah hingga batas atas. Pencatatan waktu aliran gas ini
dilakukan secara berulang agar diperoleh waktu yang stabil. Jika ingin
mengganti sampel gas yang lain, maka perlu dilakukan bleed off dengan
sempurna agar seluruh gas yang dipakai pada percobaan sebelumnya terbuang
semua dan saluran serta effusiometer dalam keadaan bersih dari gas sampel.
16
c. Analisis Data
Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hubungan antara waktu alir
dengan SG dan BM dan juga pada densitas dari gas. Semakin besar waktu alir
maka nilai dari SG dan BM akan semakin besar pula, jadi kesimpulannya
waktu alir berbanding lurus dengan nilai SG dan BM. Hasil percobaan kita
juga menunjukkan bahwa semakin tinggi densitas sampel maka semakin tinggi
pula SG dari oil tersebut yang artinya SG dan densitas berbanding lurus.
Selain itu hasil percobaan ini menunjukkan semakin tinggi API maka akan
semakin rendah SG dari gas tersebut yang artinya SG dan API berbanding
terbalik dan didapat pula bahwa API dan temperatur berbanding lurus. Harga
SG atau derajat API yang tinggi menunjukkan fraksi berat yang terdapat di
dalam sampel cukup sedikit yang artinya kualitas minyak semakin tinggi.
Nilai specific gravity dari gas N2 yaitu 1,02878 dan carbondioxide
adalah 0,85298. Dibandingkan dengen data referensi, SG dari gas N2 sebesar
0,9672 dan dari gas CO2 adalah 1,5196. Perbedaan hasil percobaan dengan
nilai SG refeerensi dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti proses
bleed-off yang kurang sempurna, Selain itu juga dapat disebabkan oleh
pengamatan yang kurang akurat terhadap waktu alir gas, sehingga dalam
perhitungan hukum efusi Graham nilai yang dihasilkan tidak tepat sama
dengan referensi. Faktor lain dapat dikarenakan oleh pengabaian terhadap
tekanan dan temperatur ruangan laboratorium praktikum saat percoban
dilakukan, yang mungkin berbeda dengan kondisi standar.
Pengukuran SG gas Nitrogen menggunakan metodi efusi pada
percobaan ini menghasilkan galat 6,36683% dan Pengukuran SG gas
carbondioksida menggunakan metodi efusi pada percobaan ini menghasilkan
galat yang besar yaitu 43,868%. Galat yang cukup besar ini mungkin terjadi
akibat kesalahan dalam pengamatan seperti pengisian gas yang tidak penuh
pada effusiometer (akibat compressor yang digunakan bocor) sehingga
mempengaruhi penentuan waktu alir gas. Selain itu mungkin terjadi
percampuran gas selama proses percobaan akibat proses bleed off yang tidak
tuntas. Tidakadanya koreksi terhadap tekanan dan temperature juga
mempengaruhi hasil pengukuran SG gas sebenarnya.
3.2. Penentuan Oil Spesific Gravity
17
a. Asumsi Percobaan
1. Volume sampel yang digunakan tepat memenuhi picnometer sehingga
tidak ada ruang kosong dalam picnometer. Pengisian sampel yang tidak
memenuhi picnometer dapat mempengaruhi massa sampel yang diukur
sehingga densitas yang terukur berbeda
2. Saat penimbangan, posisi timbangan horizontal tanpa kemiringan.
Kemiringan timbangan dapat mempengaruhi nilai massa yang terukur
sehingga densitas yang diperoleh tidak akurat.
3. Pada penentuan SG dengan hydrometer, hydrometer dianggap tidak
mengalami gesekan dengan dinding wadah sampel sehingga tidak
dilakukan koreksi terhadap gesekan.
4. Posisi hydrometer saat pengukuran sudah stabil dan vertical
5. Ketinggian kolom sampel cukup tinggi sehingga dasar hydrometer tidak
menyentuh dasar wadah sampel minyak.
6. Alat yang digunakan tidak terkontaminasi pengotor/sampel lain
b. Analisis Data
Saat pengukuran nilai API Gravity dengan menggunakan hydrometer
dipastikan dari hydrometer tersebut tidak menyentuh dinding karena gesekan
dengan dinding dapat mengakibatkan terbentuknya gaya-gaya baru yang tidak
alami. Sedangkan kita disini hanya membutuhkan gaya keatas dari sampel
tersebut. Pemilihan dari hydrometer dapat disesuaikan dengan skala dari
hydrometer itu sendiri. Ada yang memiliki skala besar , sedang, maupun kecil.
Skala-skala tersebut disesuaikan dengan sampelnya, kita dapat mengetahui nilai
API dari suatu sampel dari data referensinya agar kita tidak salah memilih
hydrometer dengan skala tertentu.
Pada alat picnometer, terdapat lubang kecil ditutupnya agar saat
terjadi pemanasan, gas yang terlepas dari fluida dapat keluar dan tidak
menyebabkan tekanan di dalam picnometer bertambah yang dapat
mengakibatkan si alat tersebut rusak. Apabila gas tidak keluar dengan
sendirinya, picnometer harus terlebih dahulu dikocok untuk membantu
proses pengeluarannya.
18
Pada picnometer, galatnya telah dirancang sedimikian rupa
sehingga dapat diabaikan, saat pengisian penuh fluida yang tumpah saat
ditutup (tumpahan dapat diabaikan, karena pembuat alat telah
memperhitungkannya sedimikian rupa).
Dan dari data percobaan, didapatkan hubungan antara specific
gravity dengan temperature yaitu berbanding terbalik. Dengan adanya
kenaikan temperature maka specific gravity akan menurun.
19
BAB IV PENUTUP
KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan Percobaan Penentuan Gas Spesific Gravity
1. SG bisa kita dapatkan dengan menggunakan alat yang bernama
effusiometer
Sampel SG BM
(gram/mol)
Gas N2 1,02878 29,796966
Gas CO2 0,85298 24,703638
Setiap gas memiliki sifat fisik sendiri-‐sendiri seperti Specific
gravity, viskositas, dan densitas.
2. Pengukuran SG bergantung pada tekanan dan temperatur, karena setiap
gas memiliki faktor compesibilitas yang berbeda, sehingga berpengaruh
terhadap SG, sehingga diperlukan faktor koreksi untuk mengatasinya.
4.2. Kesimpulan Percobaan Penentuan Oil Spesific Gravity
1. Penentuan specific gravity menggunakan hydrometer lebih mudah bila
dibandingkan dengan menggunakan picnometer.
2. Dalam industri perminyakan SG digunakan untuk
• Menyatakan kualitas dari fluida reservoir, semakin ringan suatu fluida,
maka akan semakin bagus kualitas fluida tersebut. Ringannya suatu
fluida dapat dilihat dari nilai SG nya.
• Menentukan peralatan permukaan yang dibutuhkan
• Memperkirakan dan menentukan fraksi-fraksi dari crude oil
• Menentukan kekentalan dan kualitas dari crude oil
• Menentukan faktor volume formasi minyak (Bo)
• Menentukan jenis fluida reservoir
• Menentukan cara perlakuan fluida untuk memperoleh kondensat
sebanyak-banyaknya
3. Semakin tinggi temperatur maka nilai specific gravity dan densitas akan
semakin kecil sedangkan untuk oAPI nilainya sebanding dengan peningkatan
temperatur.
20
4. Picnometer lebih teliti bila dibandingkan dengan hydrometer berdasarkan
parameter temperatur.
5. Dari percobaan, didapatkan sebagai berikut :
Alat Pengukuran SG Sampel
Hydrometer 0,84427
Picnometer 0,82792
21
KESAN DAN PESAN
Kesan
Praktikum yang paling enak pokoknya, pertamanya sih panik sebelum
praktikum. Belum belajar mendetai tentang praktikum karena berbagai hal yang lain,
jadinya ngrasa aja belum siap buat ikut praktikum. Persiapannyahanya sekedar
mengerjakan TP dan melihat modul, belum sempat membuka dari sumber lain.
Yasudahlah tapi, apa boleh buat tetap harus praktikum. Saat praktikum dimulai,
ternyata berbeda dari yang dibayangkan sbeelumnya, asistennya sangat baik sekali.
Soal tes awalnya pun tidak berbelit-belit seperti beberapa modul lain, jadi kalau
mengerti tugas pendahuluaanya pasti bisa ngerjain tes awalnya. Untuk tes akhir
sendiri kita dibuat perkelompok, dan asistennya sangat baik sehingga kelompok kami
tidak ada yang di kick. Untuk keberjalanan praktikum sendiri sangat seru, dan yang
paling enak itu saat kita sudah selesai praktikum, kelompok lain masih tes alat.
Pesan
Praktikumnya sudah mantab dan sangat jelas penerangan dari asistennya tapi
untuk alatnya masih kurang. Semoga alat-alatnya diperbanyak dan diperbaharui.
Untuk asisten semoga tambah baik lagi.
22
DAFTAR PUSTAKA
McCain, William D.. 1990. Properties of Fluida Reservoir : Second Edition.
Oklahoma : PennWell Books
Siagian, Ucok. 2002. Diktat Kuliah Fluida Reservoir. Bandung : TM ITB