monitoring dan evaluasi diklat sar i bpbd

3
MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN RELAWAN TANGGAP DARURAT JATIM RESCUE DIKLAT SAR I BPBD PROV. JATIM. 1. PERSIAPAN a. Perencanaan persiapan dirasa kurang karena masih adanya beberapa peralatan yang tidak terbawa dan mengganggu proses kegiatan (perlengkapan tenda, perlengkapan masak). b. Materi yang akan disajikan belum disiapkan peralatan pendukungnya (pionering, kesehatan, peta, kompas, alat komunikasi). 2. PEMBERANGKATAN a. Karena membawa siswa / peserta pada saat pemberangkatan sudah menerima pembagian tugas atas tanggung jawab terhadap sesuatu (peralatan, pengaturan dan komunikasi saat pergerakan). b. Karena belum dibagi kelompok sehingga model pemberangkatan / pegerakan belum atau kurang tertib hal ini dapat menimbulkan kesulitan di jalan apabila gerakan bersifat rombongan (terpisahnya rombongan, tidak tahu rute yang ditempuh). 3. PENGATURAN CAMP SITE a. Karena survey yang kurang mendalam penempatan tenda / camp baru diatur setelah rombongan datang / tiba. b. Tata pengaturan letak tenda belum sesuai dengan pola pergerakan kegiatan siswa atau peserta (karena keterbatasan camp site). 4. JADWAL KEGIATAN Jadwal tidak dikomunikasikan kepada peserta / siswa mengakibatkan persiapan personal dalam menghadapi kegiatan bersifat pendadakan, hal ini menjadikan lalu lalang peserta untuk mengambil peralatan (alat tulis) hal ini sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran atau model pelatihan yang diterapkan. 5. MATERI a. Materi secara keseluruhan tidak dikomunikasikan kepada peserta sehingga peserta tidak tahu akan menerima

Upload: miftachul-jannah

Post on 18-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

MONITORING DAN EVALUASI

MONITORING DAN EVALUASI

PELATIHAN RELAWAN TANGGAP DARURAT JATIM RESCUE

DIKLAT SAR I BPBD PROV. JATIM.

1. PERSIAPAN

a. Perencanaan persiapan dirasa kurang karena masih adanya beberapa peralatan yang tidak terbawa dan mengganggu proses kegiatan (perlengkapan tenda, perlengkapan masak).

b. Materi yang akan disajikan belum disiapkan peralatan pendukungnya (pionering, kesehatan, peta, kompas, alat komunikasi).

2. PEMBERANGKATAN

a. Karena membawa siswa / peserta pada saat pemberangkatan sudah menerima pembagian tugas atas tanggung jawab terhadap sesuatu (peralatan, pengaturan dan komunikasi saat pergerakan).

b. Karena belum dibagi kelompok sehingga model pemberangkatan / pegerakan belum atau kurang tertib hal ini dapat menimbulkan kesulitan di jalan apabila gerakan bersifat rombongan (terpisahnya rombongan, tidak tahu rute yang ditempuh).

3. PENGATURAN CAMP SITE

a. Karena survey yang kurang mendalam penempatan tenda / camp baru diatur setelah rombongan datang / tiba.

b. Tata pengaturan letak tenda belum sesuai dengan pola pergerakan kegiatan siswa atau peserta (karena keterbatasan camp site).

4. JADWAL KEGIATAN

Jadwal tidak dikomunikasikan kepada peserta / siswa mengakibatkan persiapan personal dalam menghadapi kegiatan bersifat pendadakan, hal ini menjadikan lalu lalang peserta untuk mengambil peralatan (alat tulis) hal ini sangat dipengaruhi oleh model pembelajaran atau model pelatihan yang diterapkan.

5. MATERI

a. Materi secara keseluruhan tidak dikomunikasikan kepada peserta sehingga peserta tidak tahu akan menerima materi apa pada hari ini, hal ini mempengaruhi persiapan peserta.

b. Model penyajian materi yang tidak terstruktur sehingga penyajian teori dan praktek tidak atau belum jelas urutannya.

c. Materi yang bersifat teknis kadang terlihat tidak / kurang terkait antara materi teori dan materi praktek (pionering, jurit malam).

d. Materi yang bersifat membangun kebersamaan dalam regu atau kelompok perlu diperkaya karena anggota Jatim Rescue berasal dari berbagai kelompok.

e. Dirasa perlu adanya penambahan materi yang terkait langsung dengan tugas dan fungsi SRC (Satuan Reaksi Cepat).

f. Dari proses penyajian materi terasa belum / tidak ditetapkan target capaian materi dan serapan oleh peserta (penetapan target materi).

g. Perlu disusun silabi setiap materi sajian.

6. MODEL PENGELOLAAN

a. Karena heterogenitas peserta perlu diciptakan model pelatihan yang bersifat partisipatif dikarenakan adanya kemapuan dasar yang dimiliki oleh masing-masing personil.

b. Dikarenakan peserta pelatihan adalah orang dewasa maka sifat pelatihan harus dikembangkan dengan model pelatihan yang andragogi.

c. Sebelum menyusun materi pelatihan seharusnya ditetapkan lebih dulu model pelatihan, sehingga setiap penyajian materi akan menyesuaikan dengan model pelatihan yang ditetapkan.

Surabaya, 30 Juni 2010

EVALUATOR

Drs. SUGENG YANU SANTOSO, MM.

http://rindam-brawijaya.blogspot.com/2010/05/infiltrasi-asing-kembali-ancam-blok.html