monitoring perianastesia

22
Penyaji Arief Kurniawan, S.Ked Pembimbing dr. Yalta Hasanuddin, Sp. An DEPARTEMEN ANASTESI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BENGKULU RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BENGKULU Tinjauan Pustaka

Upload: ariefsuwarni

Post on 26-Sep-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

iodjl ja

TRANSCRIPT

Monitoring perianastesia

PenyajiArief Kurniawan, S.Ked

Pembimbingdr. Yalta Hasanuddin, Sp. An

Departemen Anastesi DAN terapi intensifFakultas kedokteran Dan Ilmu KESEHATANUNIVERSITAS BENGKULURUMAH SAKIT BHAYANGKARA BENGKULUTinjauan PustakaMonitoring anastesiaPendahuluanPemantauan atau monitoring berasal dari bahasa latin monere yang artinya memperingatkan atau memberi peringatanSalah satu tanggung jawab utama dari seorang ahli anestesi adalah untuk bertindak sebagai penjaga pasien yang dibius selama operasiTujuan dilakukan pemantauan mengurangi resiko insiden dan kegawatan terhadap pasien selama periode perioperatif dengan mendeteksi konsekuensi dari suatu masalah pada saat anestesi, ditandai dengan peringatan tanda-tanda pasien gawat.

Monitoring AnastesiMonitoring anestesi adalah segala usaha untuk memperhatikan, mengawasi dan memeriksa pasien dalam anestesi untuk mengetahui keadaan dan reaksi fisiologis pasien terhadap tindakan anestesi dan pembedahan. Tujuan utama monitoring anestesi adalah mendiagnosa adanya permasalahan, perkiraan kemungkinan terjadinya kegawatdaruratan, dan evaluasi hasil suatu tindakan, termasuk efektivitas dan adanya efek tambahan.

STANDAR 1Ahli anestesi yang memenuhi syarat harus hadir di ruangan operasi sepanjang pelaksanaan semua prosedur anestesi umum, anestesi regional, dan perawatan anestesi yang membutuhkan pemantauan.Tujuanya yaitu dikarenakan dapat terjadi perubahan yang cepat dalam status pasien selama anestesi, ahli anestesi yang memenuhi syarat harus terus hadir untuk memantau pasien dan memberikan perawatan anestesi.

Standar 2Selama anestesi, oksigenasi, ventilasi, sirkulasi, suhu pasien harus terus dievaluasi.

OksigenasiTujuannya adalah ntuk memastikan konsentrasi oksigen yang cukup dalam udara inspirasi dan darah selama semua prosedur anestesi.Metode:Udara inspirasi: Selama setiap pemberian anestesi umum menggunakan mesin anestesi, konsentrasi oksigen dalam sistem pernapasan pasien harus diukur oleh oxygen analyzer dengan penggunaan alarm dengan batas konsentrasi oksigen yang rendah.Oksigenasi darah: Selama anestesi, metode kuantitatif untuk menilai oksigenasi seperti pulse oximetry harus digunakan. Ventilasi Tujuanannya adalah untuk memastikan ventilasi yang memadai terhadap pasien selama semua prosedur anestesi.Evaluasi : pengembangan dada, reservoir breathing bag, dan auskultasi suara nafas sangat berguna.

Metode:Setiap pasien yang menerima anestesi umum harus memiliki kecukupan ventilasi yang terus dievaluasi. Tanda-tanda klinis kualitatif SirkulasiTujuannnya adalah untuk memastikan kecukupan fungsi peredaran darah pasien selama semua prosedur anestesi.evaluasi : palpasi denyut nadi, auskultasi bunyi jantung, pemantauan dari penelusuran tekanan intraarterial, pemantauan USG denyut perifer, pulse plethysmography atau oksimetri.Metode:Setiap pasien yang menerima anestesi harus memiliki elektrokardiogram terus ditampilkan dari awal anestesi sampai selesai anastesiSetiap pasien yang menerima anestesi harus diukur tekanan darah arteri dan denyut jantung nya dan dievaluasi setidaknya setiap 5 menit. Suhu TubuhTujuannya adalah untuk membantu dalam pemeliharaan suhu tubuh yang tepat selama semua prosedur anestesi.

yang diperkirakan dan diantisipasi, akan tejadi perubahan suhu tubuh yang signifikan secara klinis.

Monitoring Sistem KardiovaskularNon invasif (tak langsung)Nadi Tekanan darahInvasif (langsung)Kanulasi arteriKanulasi vena

NadiMonitoring terhadap nadi merupakan keharusan, karena gangguan sirkulasi sering terjadi selama anestesi.Pemantauan frekuensi dan irama nadi dapat dilakukan dengan mudah, misalnya dengan meraba arteri temporalis, arteri radialis, arteri femoralis atau arteri karotis. Dengan meraba nadi, kita mendapat informasi tentang kuat lemahnya denyut nadi, teratur tidaknya irama nadi, frekuensi denyut nadi.Monitoring nadi secara kontinyu dapat dilakukan dengan peralatan elektronik seperti EKG atau oksimeter yang disertai dengan alarm.

Tekanan darahTindakan anestesi umum atau regional adalah indikasi mutlak untuk dilakukannya pengukuran tekanan darah. Tekanan darah normal Dewasa: 120-130 mmHg(sistolik), 80-90 mmHg (diastolic)Selain memperhatikan sistole dan diastole, perlu juga diperhatikan mean arterial preassure (MAP).Pengukuran Tekanan Darah SecaraNon InvasifMetode palpasiMetode auskultasiMetode DopplerOskilometer

ElectrocardiographyCardiac activityArrhythmia: Lead IIMyocardial ischemia: ECG criteriaElectrolyte imbalancePacemaker function

Monitoring RespirasiA. Tanpa AlatDengan inspeksi kita dapat mengawasi pasien secara langsung gerakan dada-perut baik pada saat bernapas spontan atau dengan napas kendali dan gerakan kantong cadang apakah sinkron.Untuk oksigenasi warna mukosa bibir, kuku pada ujung jari dan darah pada luka bedah apakah pucat, kebiruan, atau merah muda.

B. StetoskopDengan stetoskop prekordial atau esophageal dapat didengar suara pernapasan.

C. Oksimetri DenyutOksimeter denyut mengukur denyut nadi dan tingkat saturasi oksigen hemoglobin dengan menggunakan metode penyerapan gelombang cahaya dengan panjang gelombang tertentu. D. KapnometerKapnometer adalah alat non invasif untuk mengukur kadar CO2 pada satu siklus respirasi di dalam sirkuit napas. Alat ini menggambarkan kadar CO2 pada fase inspirasi dan ekspirasi serta menunjukkan kadar CO2 pada akhir ekspirasi Monitoring Suhu Tubuh Selama tindakan anestesi, terutama dalam waktu yang lama atau pada bayi dan anak kecil, tempertur pasien harus selalu dipantau. Alat yang digunakan untuk memantau temperature adalah termistor atau thermocouple.

Monitoring GinjalDalam tindakan anestesi pemantauan produksi urin menjadi hal yang penting. Produksi urin menggambarkan fungsi system urogenital dan secara tidak langsung menunjukkan keadaan curah jantung, volume intravaskuler dan aliran darah ke ginjal.Urin yang keluar dianggap baik apabila volumenya lebih atau sama dengan 0,5 ml/kgBB/jam, dan bila kurang dari jumlah tersebut perlu mendaptkan perhatian.

Monitoring Blokade Neuromuskular Stimulasi saraf untuk mengetahui apakah relaksasi otot sudah cukup baik atau sebaliknya setelah selesai anestesia apakah tonus otot sudah kembali normal.

Terima kasih