mood disorder

80
RESUME DSM IV-TR MOOD DISORDERS Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Abnormal Oleh Kelompok 3: AGUNG RACHMADI 1110352002 ANGGUN PRATIWI 1110352015 SRI RAHAYU ANDIANA 1110352028 RASTRI WISESHA 1110353002 Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Upload: anggun-pratiwi

Post on 25-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Mood Disorder berdasarkan DSM IV TR

TRANSCRIPT

Page 1: Mood Disorder

RESUME DSM IV-TR

MOOD DISORDERS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Abnormal

Oleh Kelompok 3:

AGUNG RACHMADI 1110352002

ANGGUN PRATIWI 1110352015

SRI RAHAYU ANDIANA 1110352028

RASTRI WISESHA 1110353002

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas

Padang

2014

Page 2: Mood Disorder

MOOD DISORDERS

Mood Disorder merupakan kelainan yang menganggu mood sebagai fitur

utamanya. Dalam sesi ini akan dibahas menjadi tiga bagian :

1. Mood Episode (Major Depressive Episode, Manic Episode, Mixed Episode,

Hypomanic Episode)

Dimasukkan secara terpisah pada awal dari bagian ini untuk memudahkan

dalam mendiagnosa variasi-variasi gangguan mood. Episode-episode ini tidak

memiliki kode diagnostik masing-masing dan tidak bisa di diagnosis secara

terpisah, disajikan dalam sebuah kesatuan untuk mendiagnosa kelainan-

kelainan.

2. Penjelasan Mengenai Gangguan Mood (Major Depressive Disorders, Dysthymic

Disorders, Bipolar Disorders, Bipolar I Disorders)

Merupakan kriteria untuk kebanyakan gangguan mood berdasarkan pada

kehadidan dari episode mood

3. Penjelasan-penjelasan spesifik salah satu episode mood yang paling terbaru atau

jarak dari episode terakhir.

Gangguan mood dibagi atas :

a. Depressive disorder (unipolar depression)

b. Bipolar depression

- Gangguan mood karena kondisi-kondisi medis umum

- Gangguan mood yang disebabkan oleh substansi-substansi

Gangguan depresi (Major Depressive Disorder, Dysthymic Disorder & gangguan depresi

yang tidak spesifik) dikenal sebagai gangguan bipolar dengan fakta-fakta bahwa tidak

ada riwayat pernah memiliki Manic, mixed (campuran) atau episode hypomanic.

Gangguan bipolar melibatkan kehadiran (riwayat) dari episode manic, episode

campuran, atau episode hypomanic, biasaya diikuti oleh keberadaan atau riwayat

episode depsresi mayor.

Major Depressive Disorders

Ditandai dengan satu atau lebih episode major deprssive (paling tidak dua minggu

dari depresi mood) atau kehilangan ketertarikan yang diikuti dengan paling tidak 4

simptom depresi tambahan.

Page 3: Mood Disorder

Gangguan Distimik

Ditandai dengan minimal selama dua tahun, lebih banyak mengalami keseharian

dengan depresi mood dibandingkan dengan yang tidak mengalami depresi mood, hal ini

juga diikuti dengan simptom tambahan depresi yang tidak memenuhi kriteria dari Major

Depressive Disorder.

Gangguan Depresi yang tidak Spesifik

Termasuk untuk menandai gangguan dengan fitur-fitur depresi yang tidak

memenuhi kriteria untuk Major Depressive Disorder, gangguan distimik, pengaturan

gangguan dengan depresi mood, pengaturan gangguan dengan kecemasan dan depresi

mood

Gangguan Bipolar I

Ditandai dengan satu atau lebih episode manik atau campuran, baisanya diikuti

dengan episode depresi mayor

Gangguan Bipolar II

Ditandai dengan satu atau lebih episode depresi mayor yang diikuti paling tidak

satu episode hipomanik.

MOOD EPISODES

Major Depressive Episodes

Ciri Episode

Ciri yang paling penting dari episode depresi mayor ini adalah adanya sebuah

periode minimal selama dua minggu mengalami depresi mood atau kehilangan

ketertarikan pada aktivitas sehari-hari. Individu juga akan mengalami minimal empat

simptom tambahan. Simptom-simptom tersebut muncul hampir di keseharian. Episode

ini juga akan diikuti dengan distress yang signifikan selcara klinis, dampak pada sosial

dan pekerjaan atau pada fungsi-fungsi penting lainnya. Bagi individu dengan episode

sedang fungsi-fungsinya mungkin terlihat normal, tapi bisa dilihat dari menurunnya

usaha-usaha atau aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan oleh individu.

Mood pada episode depresi mayor biasanya dijelaskan dengan adanya depresi,

sedih, kehilangan harapan, berkecil hati atau terlarut dalam kesedihan (Kriteria A1).

Pada beberapa kasus, kesedihan mungkin saja dipungkiri oleh individu pada awalnya,

Page 4: Mood Disorder

tetapi bisa terungkap melalui wawancara. Kehadiran dari depresi mood bisa dilihat

melalui ekspresi wajah dan sikap. Beberapa individu juga lebih melaporkan masalah-

masalah somatis (sakit kepala, nyeri pada badan) dibandingkan laporan-laporan tentang

oerasaan sedihnya. Beberapa individu juga mengeluhkan peningkatan dari perasaan

cepat marah, suasana hati yang kacau yang lebih berkembang dibandingkan dengan

kesedihannya sendiri.

Terdapatnya kehilangan ketertarikan pada aktivitas-aktivitas harian. Individu

mungkin melaporkan perasaan kurangnya ketertarikan pada hobinya, merasa tidak lagi

peduli, atau tidak lagi merasa nyaman pada aktivitas-aktivitas yang sebelumnya menarik

bagi individu tersebut (Kriteria A2). Beberapa individu juga mengalami reduksi atau

penurunan yang signifikan terhadap ketertarikan seksualnya dibandingkan sebelum-

sebelumnya.

Nafsu makan menjadi menurun, beberapa individu juga mrngalami peningkatan

pola makan, dan beberapa merasa ngidam terhadap beberapa makanan spesifik. Ketika

pola makan berubah drastis, amak akan meungkinkan terjadinya perubahan berat badan

yang drastis (baik peningkatan maupun penurunan). Pada anak-anak patokan berat

badan tidak bisa digunakan untuk mengukur hal ini (Kriteria A3).

Insomnia biasanya menjadi gangguan tidur yang biasanya diasosiasikan pada

episode depresi mayor (Kriteria A4). Individu ditandai dengan insomnia sedang

(terbangun ditengah malam dan sulit untuk kembali tidur), Insomnia Awal (susah untuk

mengantuk) juga bisa muncul. Individu juga sering mengalami oversleep (hypersomnia)

dalam bentuk episode tidur yang berkepanjangan pada malam hari dan meningktanya

frekuensi tidur siang, terkadang, tidur menjadi alasan untuk mencari ketenangan.

Terdapat perubahan pada psikomotor, termasuk pada agitasi atau terdapatnya

reterdasi (kriteria A5). Agitasi dan reterdasi psikomotot harus cukup parah untuk

diobservasi oleh orang lain dan tidak hanya dirasakan secara subjektif.

Adanya penurunan energi, keletihan, kelelahan yang umum (Kriteria A6), individu

mungkin mengeluhkan adanya nyeri walaupun tidak ada aktivitas-aktivitas fisik, bahkan

untuk tugas-tugas yang kecil akan terasa membutuhkan energi yang banyak. Efisiensi

dalam menyelesaikan tugas juga akan enjadi berkurang.

Munculnya perasaan tidak berdaya dan tidak berharga yang diasosiasikan dengan

episode depresi mayor ini yang mungkin di dalamnya terdapat evaluasi-evaluasi negatif

Page 5: Mood Disorder

yang tidak nyata dari kelayakan seseorang, keasyikan, atau perenungan ataskegagalan di

masa lalu (Kriteria A7)

Sebagian individu juga mengalami kesulitan dalam berpikir, berkonsentrasi, dan

membuat keputusan (Kriteria A8). Secara intelektual, berdasarkan akademis ataupun

pekerjaan biasanya mengalami ketidakbisaan untuk melakukan fungsi-fungsi secara

adekuat ketika memiliki masalah konsentrasi sedang. Ketika Major Depsressive Disorder

bisa ditangani, masalah memori bisa hilang, tetapi pada individu, MDD bisa berdampak

pada kehadiran demensia yang bersifat menetap. Pada inidividu berkemungkinan

muncul pikiran-pikiran untuk mati, ide-ide untuk bunuh diri atau usaha-usaha untuk

bunuh diri (Kriteria A9).

Diagnosa dari Major Depressive Disorder tidak terbentuk jika simptom-simptom

tidak bertemu dengan kriteria episode campuran (Kriteria B). Episode campuran

biasanya ditandai dengan simptom-simptom dari episode manic. Major Deressive

Disoreder secara berdekatan setaip harinya paling tidak selama 1 minggu periode.

Tingkatan dari dampak yang diasosiasikan untuk episode Major Depressive Disorder

berbeda, tetapi, bahkan untuk kasus sedangindividu akan mengalami kesulitan atau

distress yang signifikan secara klinis ataupun pada beberapa gangguan sosial, pekerjaan,

atau pada area-area dengan fungsi-fungsi penting (Kriteria C). Jika dampak tersebut

parah, maka individu mungkin akan kehilangan kemampuan dalam fungsi-fungsinya

secara sosial danpekerjaan. Pada kasus yang ekstrim, seseorang mungkin sampai tidak

bisa mengurus dirinya sendiri bahkan hingga tidak bisa mengatur kebersihan diri.

Sebuah interview yang baik akan sangat penting untuk mengungkapkan simptom-

simptom dari episode depresi mayor. Pelaporan-pelaporan mungkin bisa

dikompromikan dengan kesulitan-kesulitan berkonsentrasi, dampak pada memori,

kecenderungan untuk menyangkal, mengabaikan atau menjelaskan bahwa terjauh dari

simptom-simptom tersebut. Informasi dari informan tambahan juga akan perlu secara

khusus untuk membantu mengklarifikasi perkembangan dari episode depresi mayor

terbaru atau sebelumnya dan dalam penilaian apakah telah terjadi episode manic atau

hipomanic, karena Major Depressive Disorder bisa dimulai secara bertahap. Tinjauan

dari informasi klinis yang fokus terhadap bagian terburuk dari episode mungkin menjadi

pendeteksi kehadiran dari simptom-simptom. Evaluasi dari simpotom depresi mayor

terutama kesulitan ketika terjadi pada individu yang juga memiliki kondisi medis umum.

Beberapa kriteria dari episode depresi mayor bersifat identik terhadap karakteristik

Page 6: Mood Disorder

tanda dan simptom dari kondisi medis umum, simptom-simptom tersebut juga

seharusnya dihitung sebagai episode depresi mayor, kecuali ketika hal tersebut

memamng sepenuhnya disebabkan oleh kondisi medis umum tersebut.

Ciri yang terkait dan gangguan

Terkait fitur deskriptif dan gangguan mental. individu dengan episode depresi

mayor sering ditandai dengan kesedihan, lekas marah, merenung, obsesif, kecemasan,

fobia, kekhawatiran yang berlebihan atas kesehatan fisik, dan keluhan nyeri. Selama

episode depresi mayor, beberapa individu memiliki serangan panik yang terjadi dalam

pola yang memenuhi kriteria untuk gangguan panik. Pada anak-anak, pemisahan

kecemasan dapat terjadi. Beberapa individu mencatat kesulitan dalam hubungan intim,

interaksi sosial yang kurang memuaskan, atau kesulitan dalam fungsi seksual. mungkin

ada masalah perkawinan, masalah pekerjaan, masalah akademik, alchohol atau

penyalahgunaan zat lain, atau peningkatan pemanfaatan pelayanan medis . konsekuensi

paling serius dari episode depresi utama adalah berusaha atau bunuh diri. Risiko bunuh

diri sangat tinggi untuk individu dengan ciri-ciri psikotik , riwayat percobaan bunuh diri

sebelumnya, riwayat keluarga bunuh diri, atau penggunaan zat bersamaan. Ada juga

mungkin tingkat peningkatan kematian dini dari kondisi medis umum. Major Depressive

Disorder sering mengikuti stressor psikososial. Persalinan dapat berpartisipasi pada

episode depresi mayor , dalam hal specifik ditandai dengan postpartum onset.

Kriteria Major Depressive Disorder

A. Lima (atau lebih) gejala gejala berikut telah terjadi selama 2 minggu dan adanya

perubahan dari beberapa fungsi : mood depresi atau kehilangan ketertarikan pada

aktivitas sehari-hari.

1) Mood depresi hampir setiap hari, dapat diindikasikan melalui laporan

subjektif maupun observasi dari orang lain.

2) Kehilangan ketertarikan dan kesenangan pada aktivitas-aktivitas harian.

3) Penurunan berat badan secara signifikan

4) Insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari

5) Gangguan psikomotor atau retardasi hampir setiap hari.

6) Kelelahan atau kurang energi hampir setiap hari

7) Perasaan tidak berdaya

Page 7: Mood Disorder

8) Kesulitan dalam berpikir, berkonsentrasi, dan membuat keputusan

9) Berpikir untuk mati, memiliki ide untuk bunuh diri tanpa persiapan,

B. Gejala tidak bertemu bertemu dengan kriteria untuk Mixed Episode.

C. Gejala menyebabkan signifikan distres secara klinis atau ketidakmampuan sosial,

okupasi atau fungsi dari area penting lainnya.

D. Gejala tidak disebabkan efek fisiologis langsung dari zat, penyalahgunaan obat,

pengobatan, atau kondisi medis umum.

E. Gejala tidak sebaiknya digolongkan sebagai Bereavement.

Manic Episode

Ciri Episode

Episode manik didefinisikan dengan periode yang berbeda di mana individu berada

dalam suasana hati yang abnormal dan terus-menerus meningkat , ekspansif , atau

mudah tersinggung. periode mood normal terakhir setidaknya 1 minggu ( kriteria A ).

Gangguan mood harus disertai dengan setidaknya tiga gejala tambahan dari tanda-tada

berikut, yang mencakup meningkatnya harga diri, menurunya kebutuhan untuk tidur,

tekanan dalam bicara, peloncatan ide, distractibility, peningkatan keterlibatan dalam

kegiatan menyenangkan yang berpotensi tinggi berkonsekuensi menyakitkan. Jika mood

(suasana hati) mudah tersinggung , setidaknya empat dari gejala di atas harus ada

(Kriteria B). Gejala tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran, yang ditandai

dengan adanya gejala dari episode manik dan episode depresi mayor hampir setiap hari

selama setidaknya satu 1 minggu (Kriteria C). Gangguan harus cukup parah, hal ini

ditandai dengan terganggunya secara nyata fungsi sosial, pekerjaan atau bahkan

membutuhkan rawat inap, atau hal ini ditandai dengan adanya fitur psikotik (Kriteria D).

Episode ini tidak dikarenakan adanya efek fisiologis karena keadaan medis tertentu

(Kriteria E).

Meningkatnya mood dari episode manic dapat digambarkan sebagai euforia,

merasa luar biasa baik, ceria, atau merasa tinggi. Kualitas ekspansif mood ditandai

dengan antusiasme yang tak henti-hentinya dan tanpa pandang bulu untuk hal-hal

interpersonal, seksual, atau interaksi pekerjaan. Meningkatnya harga diri biasanya

mucul, mulai dari tidak kritisnya dalam hal kepercayaan diri untuk merasa besar, dan

bahkan dapat mencapai proporsi delusi (Kriteria B1). individu dapat memberikan nasihat

Page 8: Mood Disorder

tentang hal-hal yang bahkan mereka tidak memiliki pengetahuan khusus tentang hal

tersebut. Meskipun kurangnya pengalaman tertentu atau bakat, individu dengan

episode ini biasanya dapat memulai menulis novel atau menulis sebuah simfoni atau

mencari publisitas untuk beberapa penemuan praktis. Delusi ini bersifat muluk umum.

Hampir selalu terdapat penurunan kebutuhan untuk tidur (Kriteria B2). Individu

biasanya terbangun beberapa jam lebih awal dari biasanya, merasa penuh energi. ketika

gangguan tidur parah, orang dapat menjalani kehidupan keseharian tanpa tidur dan

bahkan tidak merasa lelah. Cara bicara dari manik biasanya ditekan, keras, cepat, dan

sulit untuk dihentikan (Kriteria B3). Individu dapat berbicara tanpa henti, kadang-kadang

selama berjam-jam, dan tanpa memperhatikan orang lain ingin berkomunikasi juga. Cara

bicara kadang-kadang ditandai dengan bercanda, dengan tingkah laku yang dramatis

dan bernyanyi. jika mood seseorang lebih mudah marah, cara bicaranya mungkin

ditandai dengan adanya complaint, komentar yang bermusuhan, atau rasa marah.

Pikiran individu menjadi semakin aktif, bahkan tingkatannya lebih cepat daripada

ketika pikiran tersebut diartikulasikan (Kriteria B4). beberapa individu dengan episode

manic melaorkan bahwa pengalaman ini menyerupai menonton dua atau tiga program

televisi secara bersamaan sering ada flight of ideas, dengan perubahan mendadak dari

satu topik ke yang lain.

Distractibility (Kriteria B5) dibuktikan dengan ketidakmampuan untuk menyaring

rangsangan eksternal yang tidak relevan. mungkin ada penurunan kemampuan untuk

membedakan antara pikiran yang erat dengan topik dan pikiran yang hanya sedikit

relevan atau tidak relevan dengan jelas

Adanya peningkatan aktivitas yang diarahkan pada tujuan, sering melibatkan

perencanaan yang berlebihan, dan partisipasi yang berlebihan dalam beberapa kegiatan.

peningkatan dorongan seksual, fantasi. Orang tersebut mungkin secara bersamaan

mengambil beberapa busnis baru tanpa memperhatikan risiko jelas atau keinginan

untuk menyelesaikan setiap usaha. hampir selalu, terjadi peningkatan sosialisasi, tanpa

memperhatikan sifat mengganggu, mendominasi, dan menuntut interaksi. individu

sering menampilkan agitasi psikomotor atau gelisah dengan mondar-mandir atau

dengan memegang beberapa percakapan secara bersamaan.

Ekspansif optimisme, merasa besar, dan penilaian yang buruk sering

menyebabkan keterlibatan yang ceroboh dalam kegiatan menyenangkan seperti

mengemudi sembrono, investasi bisnis bodoh, dan perilaku seksual yang tidak biasa bagi

Page 9: Mood Disorder

orang, meskipun kegiatan ini mungkin memiliki konsekuensi yang menyakitkan (Kriteria

B7). Individu dapat membeli banyak barang yang tidak dibutuhkan bahkan ketika tidak

memiliki uang untuk membayar. Perilaku seksual yang tidak biasa mungkin termasuk

perselingkuhan atau hubungan seksual dengan orang asing

Penurunan akibat gangguan harus cukup parah untuk menyebabkan kerusakan,

ditandai dengan penurunan fungsi atau bahkan memerlukan rawat inap untuk

melindungi individu dari konsekuensi negatif dari tindakan yang diperbuat dan dari

penilaian buruk., hadirnya fitur psikotik selama episode manic merupakan gangguan

yang nyata dalam fungsi (Kriteria D). Gejala seperti yang terlihat dalam episode manik

mungkin karena efek langsung dari obat antidepressant, electroconvulsive, terapi

cahaya, atau obat yang diresepkan untuk kondisi medis umum lainnya. presentasi

tersebut tidak dianggap manic episode dan tidak dihitung sebagai diagnosis gangguan

Bipolar I.

CIri yang terkait dan gangguan

Terkait fitur deskriptif dan gangguan mental. Individu dengan episode manik sering

tidak menyadari bahwa mereka sakit dan menolak upaya untuk diobati. Mereka

mungkin bisa melakukan perjalanan yang impulsif ke berbagai kota-kota, kehilangan

kontak dengan kerabat dan pengasuh. Mereka dapat mengubah pakaian mereka,

makeup, atau penampilan pribadi. mereka lebih seksual atau flamboyan, gaya yang

keluar dari karakter mereka. Mereka mungkin terlibat dalam kegiatan yang memiliki

kualitas tidak teratur atau aneh. Perilaku judi dan antisosial dapat menyertai episode

manic . keprihatinan etis dapat diabaikan bahkan oleh mereka yang biasanya sangat

teliti. Orang mungkin bermusuhan dan mengancam secara fisik orang lain. Beberapa

individu, terutama mereka dengan fitur psikotik, mungkin bisa saja melakukan bunuh

diri. Konsekuensi yang merugikan dari episode manik sering dikarenakan oleh hasil dari

penilaian buruk dan hiperaktif. Bila tidak lagi di episode manic, sebagian besar individu

menyesal bergerak selama episode manic. Beberapa individu menggambarkan memiliki

penajaman penciuman, pendengaran, atau penglihatan. bila gejala katatonik hadir, fitur

katatonik dapat diindikasikan .

Suasana hati bisa berubah cepat marah atau depresi. gejala depresi dapat

berlangsung beberapa saat, jam, atau, lebih jarang. Gejala depresi dan gejala manik

terjadi secara bersamaan. Jika kriteria kedua episode depresi dan episode manik yang

Page 10: Mood Disorder

menonjol setiap hari selama minimal 1 minggu, episode tersebut dianggap sebagai

episode campuran. Sering ada peningkatan substansial dalam penggunaan alchohol atau

stimulats, yang dapat memperburuk atau memperpanjang episode.

Kriteria Manic Episode

A. Periode yang berbeda dari mood yang abnormal dan terus-menerus meningkat,

ekspansif, atau kemarahan setidaknya selama 1 minggu.

B. Selama terjadinya gangguan mood, muncul 3 (atau lebih) gejala berikut, (4 jika

mood hanya marah) dan telah menunjukkan derajat signifikansi.

1) Meningkatnya self esteem

2) Menurunya kebutuhan untuk tidur

3) Lebih banyak bicara dari biasanya atau tekanan untuk terus berbicara

4) peloncatan ide,

5) distractibility

6) Penignkatan aktivitas yang bertujuan langsung

7) peningkatan keterlibatan dalam kegiatan menyenangkan yang berpotensi tinggi

berkonsekuensi menyakitkan

C. Gejala tidak bertemu dengan kriteria Mixed Episode.

D. Gangguan mood menyebabkan terganggunya fungsi okupasi atau aktivitas sosial

dengan orang lain, atau dapat juga harus dirawat inap untuk mencegah menyakiti

diri sendiri maupun orang lain, atau adanya ciri psikotik.

E. Gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat, penyalahgunaan

obat, pengobatan, treatmen atau kondisi medis umum.

Mixed Episode

Ciri episode

Episode campuran ditandai dengan jangka waktu tertentu (yang berlangsung

setidaknya 1 minggu) di mana kriteria tersebut terpenuhi baik untuk episode manik dan

episode depresi mayor hampir setiap hari (kriteria A). pengalaman individu dimana

merasakan adanya rgantian yang cepat dalam suasana hati disertai gejala episode manik

dan episode depresi utama. Gejala episode manik dan episode depresi mayor.

Presentasi gejala bisa berupa agitasi, insomnia, nafsu makan yang bersifat disregulasi,

fitur psikotik, dan berpikir bunuh diri. gangguan harus cukup untuk menyebabkan

Page 11: Mood Disorder

penurunan pada individu, ini ditandai dalam penurunan fungsi sosial atau pekerjaan

atau bahkan memerlukan rawat inap, atau ditandai dengan hadirnya fitur psikotik

(Kriteria B). Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat atau

kondisi medis umum (Kriteria C). sypmtoms seperti yang terlihat dalam episode

campuran mungkin karena efek langsung dari obat antidepresant,

electroconvulsivetherapy, terapi cahaya, atau obat yang diresepkan untuk kondisi medis

umum lainnya. Presentasi tersebut tidak dianggap episode campuran dan tidak dihitung

terhadap diagnosis gangguan Bipolar I.

Perbedaan Diagnosis

Episode campuran harus dibedakan dari gangguan mood karena kondisi medis

umum. diagnosis gangguan mood karena kondisi medis umum jika gangguan mood

dinilai sebagai konsekuensi fisiologis langsung dari kondisi medis tertentu. Penentuan ini

didasarkan pada riwayat, temuan laboratorium, atau pemeriksaan fisik. jika dinilai

bahwa gejala manic depressive dan campuran yang tidak memiliki konsekuensi fisiologis

langsung dari kondisi medis umum, maka gangguan mood primer tercatat pada AXIS III.

gangguan mood karena induksi zat dibedakan dari episode campuran oleh fakta bahwa

zat dinilai menjadi penyebab terkait dengan gangguan mood. Gejala seperti yang terlihat

dalam episode campuran dapat dipicu oleh penggunaan dan penyalahgunaan obat.

Gejala seperti yang terlihat dalam episode campuran juga dapat dipicu oleh

antidepresan seperti obat-obatan, terapi electroconvulsive, atau terapi cahaya. Episode

tersebut juga didiagnosis sebagai gangguan mood karena induksi zat. Namun, penilaian

klinis sangat penting untuk menentukan apakah pengobatan ini benar-benar kausal atau

apakah episode campuran utama terjadi untuk memiliki onset sementara orang itu

menerima pengobatan.

Episode depresi mayor dengan suasana hati mudah tersinggung menonjol dan

episode manik dengan suasana hati mudah tersinggung menonjol mungkin sulit untuk

membedakan dari episode campuran . penentuan ini membutuhkan evaluasi klinis yang

cermat terhadap kehadiran simultan gejala yang merupakan ciri khas dari kedua episode

manik penuh dan episode depresi utama penuh. Gangguan penurunan

atensi/hyperactivity dan episode campuran keduanya ditandai oleh aktivitas yang

berlebihan , perilaku impulsif , penilaian yang rendah , dan penolakan masalah.

Gangguan attention-deficit / hyperactivity dibedakan dari episode campuran dengan

Page 12: Mood Disorder

karakteristik onset awal, bersifat kronis ketimbang episodik. Anak dengan gangguan

attention-deficit / hyperactivity juga kadang-kadang menunjukkan gejala depresi seperti

rendah diri dan rendah toleransi frustasi. Jika kriteria terpenuhi untuk kedua hal

tersebut, gangguan perhatian defisit / hyperactivity dapat didiagnosis di samping

gangguan mood.

Kriteria Mixed Episode

A. Adanya kriteria dari Manic Episode dan Major Deppresive Episode (kecuali

durasinya) hampir setiap hari selama jangka waktu 1 minggu.

B. Gangguan mood cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan yang jelas pada fungsi

okupasi atau aktivitas sosial biasa atau hubungan dengan orang lain, atau harus

dirawat di Rumah Sakit untuk mencegah kerugian pada diri sendiri atau orang lain,

atau adanya ciri psikotik.

C. Gejala tidak disebakan karena efek psikologis langsung dari suatu zat (seperti

penyalahgunaan obat, pengobatan secara medis atau treatmen lain) atau kondisi

medis umum seperti hyperthyroidism.

HYPOMANIC EPISODE

Ciri Episode

Hypomanic episode diartikan sebagai sebuah periode yang berbeda yang terus

menerus meningkat, ekspansif atau mood marah yang berlangsung sepanjang minimal 4

hari yang secara jelas berbeda dengan mood yang tnondepresi biasanya. Selama Periode

gangguan mood, tiga atau lebih gejala berikut terjadi (empat jika mood hanya marah),

dan telah menunjukkan derajat signifikansi. Peningkatan self esteem atau berlebihan,

Penurunan kebutuhan tidur, Bicara lebih dari biasanya atau tekanan untuk tetap

berbicara, Flight of ideas atau pengalaman subjektif yang berpindah-pindah, Gangguan /

Kebingungan (perhatian terlalu mudah dialihkan oleh stimulus eksternal yang tidak

penting dan tidak relevan), Peningkatan aktivitas yang bertujuan langsung (seperti sosial,

pada pekerjaan atau sekolah atau seksual) atau agitasi psikomotor, Keterlibatan yang

berlebihan pada aktivitas yang menyenangkan yang berpotensi tinggi memiliki

konsekuensi yang menyakitkan.

Page 13: Mood Disorder

Episode diasosiasikan dengan perubahan fungsi yang mana tidak dapat

dikarakteristikkan pada orang yang tidak memiliki gejala. Kekacauan mood dan

perubahan fungsi dapat diobservasi oleh orang lain. Episode tidak cukup kuat untuk

menyebabkan kerusakan yang jelas pada sosial atau fungsi okupasi, atau mengharuskan

dirawat di Rumah Sakit dan tidak ada ciri psikotik. Gejala tidak disebakan karena efek

psikologis langsung dari suatu zat (seperti penyalahgunaan obat, pengobatan secara

medis atau treatmen lain) atau kondisi medis umum seperti hyperthyroidism. Gejala

yang muncul pada Hypomanic Episode bisa saja disebabkan oleh penggunaan zat-zat

atau pengobatan, namun hal itu tidak dapat digolongkan dalam Hypomanic Episode atau

Ciri Spesifik Budaya dan Umur

Pertimbangan budaya yang disarankan untuk Major Depressive Episode relevan

juga dengan Hypomanic Episode. Pada orang muda, Hypomanic Episode dapat

dihubungkan dengan bolos sekolah, perilaku anti sosial, kegagalan sekolah atau

penggunaan zat terlarang.

Kriteria Hypomanic Episode

A. Sebuah periode yang berbeda yang terus menerus meningkat, ekspansif atau mood

marah yang berlangsung sepanjang minimal 4 hari yang secara jelas berbeda dengan

mood yang tnondepresi biasanya.

B. Selama Periode gangguan mood, tiga atau lebih gejala berikut terjadi (empat jika

mood hanya marah), dan telah menunjukkan derajat signifikansi.

1. Peningkatan self esteem atau berlebihan

2. Penurunan kebutuhan tidur

3. Bicara lebih dari biasanya atau tekanan untuk tetap berbicara

4. Flight of ideas atau pengalaman subjektif yang berpindah-pindah

5. Gangguan / Kebingungan (perhatian terlalu mudah dialihkan oleh stimulus

eksternal yang tidak penting dan tidak relevan)

6. Peningkatan aktivitas yang bertujuan langsung (seperti sosial, pada pekerjaan

atau sekolah atau seksual) atau agitasi psikomotor

7. Keterlibatan yang berlebihan pada aktivitas yang menyenangkan yang

berpotensi tinggi memiliki konsekuensi yang menyakitkan.

Page 14: Mood Disorder

C. Episode diasosiasikan dengan perubahan fungsi yang mana tidak dapat

dikarakteristikkan pada orang yang tidak memiliki gejala.

D. Kekacauan mood dan perubahan fungsi dapat diobservasi oleh orang lain.

E. Episode tidak cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan yang jelas pada sosial atau

fungsi okupasi, atau mengharuskan dirawat di Rumah Sakit dan tidak ada ciri

psikotik.

F. Gejala tidak disebakan karena efek psikologis langsung dari suatu zat (seperti

penyalahgunaan obat, pengobatan secara medis atau treatmen lain) atau kondisi

medis umum seperti hyperthyroidism.

Page 15: Mood Disorder

DEPRESSIVE DISORDER

Major Depressive Disorder

Ciri Diagnostik

Kehadiran ciri dari Major Depressive Disorders adalah adanya satu dari Major

Depressive Episode dengan sejarah kriteria Manic, Mixed atau Hypomanic. Major

Depressive Episode sebaiknya tidak dianggap sebagai Schizoaffective Disorder dan tidak

dianggap Schizophrenia, Gangguan Schizophreniform, gangguan Delusional atau

gangguan psikotik yang tidak spesifik.

Spesifikasi

Jika Kriteria penuh bertemu dengan Major Depressive Episode, spesifikasi digunakan

untuk menggambarkan status klinis dan episode yang terjadi.

- Ringan, Sedang, Keparahan tanpa ciri psikotik, Keparahan dengan ciri psikotik

- Kronis

- Dengan ciri katatonik

- Dengan ciri Melancholic

- Dengan ciri Atypical

- Dengan Postpartum Onset

Jika kriteria penuh tidak bertemu dengan Major Depressive Episode, spesifikasi

digunakan untuk menggambarkan status klinis Major Depressive Disorder dan untuk

menggambarkan ciri yang paling sering terjadi

- Dalam Remisi parsial, Dalam remisi penuh

- Kronis

- Dengan ciri katatonik

- Dengan ciri Melancholic

- Dengan ciri Atypical

- Dengan Postpartum Onset

Spesifikasi berikut digunakan untuk mengindikasikan pola episode dan adanya

gejala interepisode Major Depressive Disorder, kakambuhan :

- Longitudinal Course specifier (Dengan dan Tanpa Interepisode Pemulihan)

- Dengan Pola Seasional

Page 16: Mood Disorder

Prosedur Recording

Kode diagnostik untuk Major Depressive Disorder ditentukan berdasarkan :

1. Tiga digit pertama adalah 296

2. digit keempat adalah antara 2 (jika hanya ada Single Major Depressive Episode) atau

3 (jika ada kambuh Major Depressive Episode).

3. jika kriteria penuh saat ini bertemu dengan Major Depressive Episode, digir kelima

mengindikasikan keparahan saat ini : 1 Mild severity, 2 Moderate Severity, 3

Keparahan tanpa ciri psikotik, 4 Keparahan dengan ciri psikotik.

Jika kriteria penuh tidak bertemu dengan Major Depresive Episode, digit kelima

mengindikasikan status klinis Major Depresive Disorder : 5 Remisi Parsial, 6 Remisi

penuh. Jika keparahan episode atau remisi tidak dapat dispesifikasikan maka digit

kelima adalah 0.

Kriteria Diagnostik 296.2x Major Depressive Disorder, Episode tuggal

A. Adanya satu dari Major Depressive Episode

B. Major Depressive Episode sebaiknya tidak dianggap sebagai Schizoaffective Disorder

dan tidak dianggap Schizophrenia, Schizophreniform Disorder, Delusional Disorder

atau Psychotic Disorder Not Otherwise Disorder.

C. Tidak pernah ada Manic Episode, Mixed Episode atau Hypomanic Episode.

Pada kriteria penuh bertemu dengan Major Depressive Episode, spesifikasi status

klinis dan atau kriteria berikut :

- Ringan, Sedang, KeparahanTanpa ciri psikotik, Keparahan Dengan ciri psikotik

- Kronis

- Dengan ciri katatonik

- Dengan ciri Melancholic

- Dengan ciri Atypical

- Dengan Postpartum Onset

Jika kriteria penuh tidak bertemu dengan Major Depressive Disorder, spesifikasi

digunakan untuk menggambarkan status klinis Major Depressive Disorder dan untuk

menggambarkan ciri yang paling sering terjadi

- Dalam Remisi parsial, Dalam remisi penuh

Page 17: Mood Disorder

- Kronis

- Dengan Fitur katatonik

- Dengan Fitur Melancholic

- Dengan Fitur Atypical

- Dengan Postpartum Onset

Kriteria Diagnostik Untuk 296.3x Major Depressive Disorder, Kekeambuhan

A. Adanya dua atau lebih Major Depressive Disorder

B. Major Depressive Episode sebaiknya tidak dianggap sebagai Schizoaffective Disorder

dan tidak dianggap Schizophrenia, Schizophreniform Disorder, Delusional Disorder

atau Psychotic Disorder Not Otherwise Disorder.

C. Tidak pernah ada Manic Episode, Mixed Episode atau Hypomanic Episode.

Jika Kriteria penuh bertemu dengan Major Depressive Episode, spesifikasi digunakan

untuk menggambarkan status klinis dan episode yang terjadi.

- Ringan, Sedang, KeparahanTanpa Fitur psikotik, Keparahan Dengan Fitur psikotik

- Kronis

- Dengan ciri katatonik

- Dengan ciri Melancholic

- Dengan ciri Atypical

- Dengan Postpartum Onset

Jika kriteria penuh tidak bertemu dengan Major Depressive Episode, spesifikasi

digunakan untuk menggambarkan status klinis Major Depressive Disorder dan untuk

menggambarkan ciri yang paling sering terjadi

- Dalam Remisi parsial, Dalam remisi penuh

- Kronis

- Dengan Fitur katatonik

- Dengan Fitur Melancholic

- Dengan Fitur Atypical

- Dengan Postpartum Onset

Spesifikasi:

Page 18: Mood Disorder

- Longitudinal Course specifier (Dengan dan Tanpa Interepisode Pemulihan)

- Dengan Pola Seasional

Dysthymic Disorder

Ciri – Ciri Diagnostik

Mood depresi / sedih sepanjang hari, sebagaimana ditunjukkan oleh perhitungan

subjektif maupun observasi orang lain, selama setidaknya 2 tahun. Adanya dua atau

lebih dari gejala berikut (sementara depresi masih berlangsung), Lemahnya nafsu makan

atau makan secara berlebihan, Insomnia atau Hipersomnia, Lemahnya energi atau

kelelahan, Rendahnya self esteem, Lemahnya konsentrasi atau kesulitan membuat

keputusan, Perasaan putus asa, Selama periode 2 tahun gangguan (1 tahun untuk anak-

anak atau remaja), orang tersebut tidak pernah tanpa gejala dari kriteria A dan B selama

lebih dari 2 bulan pada satu waktu. Tidak ada Major Depressive Disorder yang terjadi

selama 2 tahun pertama gangguan (1 tahun untuk anak-anak dan remaja). Tidak pernah

ada Manic Episode, Mixed Episode atau Hypomanic episode dan kriteria tidak pernah

bertemu dengan Cyclothymic Disorder. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama

gangguan psikotik kronis, seperti Schizophrenia atau gangguan delusional. Gejala tidak

disebabkan karena efek fisiologis dari penggunaan zat. Gejala menyebabkan signifikan

distres secara klinis atau gangguan dalam bidang sosial, okupasi atau fungsi penting

lainnya.

Spesifikasi

- Serangan Awal

Spesifikasi ini digunakan jika serangan gejala dysthymic disorder terjadi sebelum umur

21 tahun. Beberapa individu lebih cenderung mengembangkan Major Depressive

Episode.

- Serangan Akhir

Spesifikasi ini digunakan jika serangan gejala dysthymic disorder terjadi pada umur 21

tahun atau lebih.

- Dengan ciri atypical

Spesifikasi ini digunakan jika pola gejala paling banyak terjadi selama 2 tahun bertemu

dengan kriteria dengan ciri Atypical

Page 19: Mood Disorder

Kriteria Diagnostik Untuk 300.4 Dysthymic Disorder

A. Mood depresi / sedih sepanjang hari, sebagaimana ditunjukkan oleh perhitungan

subjektif maupun observasi orang lain, selama setidaknya 2 tahun.

B. Adanya dua atau lebih dari gejala berikut (sementara depresi masih berlangsung)

1. Lemahnya nafsu makan atau makan secara berlebihan

2. Insomnia atau Hipersomnia

3. Lemahnya energi atau kelelahan

4. Rendahnya self esteem

5. Lemahnya konsentrasi atau kesulitan membuat keputusan

6. Perasaan putus asa

C. Selama periode 2 tahun gangguan (1 tahun untuk anak-anak atau remaja), orang

tersebut tidak pernah tanpa gejala dari kriteria A dan B selama lebih dari 2 bulan

pada satu waktu.

D. Tidak ada Major Depressive Disorder yang terjadi selama 2 tahun pertama gangguan

(1 tahun untuk anak-anak dan remaja).

E. Tidak pernah ada Manic Episode, Mixed Episode atau Hypomanic episode dan

kriteria tidak pernah bertemu dengan Cyclothymic Disorder.

F. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama gangguan psikotik kronis, seperti

Schizophrenia atau gangguan delusional.

G. Gejala tidak disebabkan karena efek fisiologis dari penggunaan zat.

H. Gejala menyebabkan signifikan distres secara klinis atau gangguan dalam bidang

sosial, okupasi atau fungsi penting lainnya.

Spesifikasi jika :

Gejala awal : jika serangan terjadi sebelumk umur 21 tahun

Gejala akhir : Jika serangan terjadi pada umur 21 tahun atau lebih

Spesifikasi (untuk paling akhir 2 tahun Dysthymic Disorder) :

Dengan ciri Atypical

Page 20: Mood Disorder

Depressive Disorder Not Otherwise Specified (Gangguan Depresi

yang Tidak Disebutkan secara Spesifik)

Kategori gangguan depresi yang tidak disebutkan secara spesifik meliputi gangguan

dengan ciri depresif yang tidak ditemukan di Major Depressive Disorder, Dysthymic

Disorder, Adjustment Disorder dengan Depressed Mood. Contoh gangguan depresi

yang tidak disebutkan secara spesifik :

1. Premenstrual Dysphoric Disorders, gejala (mood depresi, kecemasan, labilitas

afektif, penurunan minat terhadap aktivitas) berulang selama minggu terakhir pada

fase luteal.

2. Minor Depressive Disorder, Episode selama 2 minggu gejala depresi tapi kurang dari

5 item yang diharuskan untuk Major Depressive Disorder.

3. Recurrent Brief Depressive Disorder, Episode depresi delama 2 hari sampai 2

minggu, terjadi sekali sebulan selama 12 bulan.

4. Postpsychotic Depressive Disorder of Szhizophrenia, Major Depressive Episode yang

terjadi selama fase residu dari Schizophrenia.

5. Major Depressive Episode yang digolongkan pada Delusional disorder, Psychotic

disorder Not Otherwise Specified, atau fase aktif Schizophrenia.

6. Situasi dimana telah disimpulkan terjadinya depresive disorder namun tidak dapat

dideterminasi karena kondisi medis umum dan penggunaan zat.

Page 21: Mood Disorder

BIPOLAR DISORDER

Bipolar I Disorder

Ciri Diagnostik

Ciri diagnostik Bipolar I Disorder yaitu kehadiran hanya satu Manic Episode dan

tidak ada masa lalu Major Depressive Episodes. Manic Episode tidak diperhitungkan

untuk schizoaffective Disorder dan tidak dikategorikan pada skizofrenia,

schizophreniform Disorder, Gangguan Delusi, atau Gangguan Psikotik tidak disebutkan

secara spesifik. Mennetukan jika : Mixed, jika gejala-gejala bertemu criteria untuk Mixed

Episode. Jika kriteria penuh saat ini bertemu untuk manic, mixed, atau Major Depressive

Episodes, menentukan status klinis saat ini dan atau sifat: Mild, Moderate, severe

without psychotic features/severe with psychotic features Dengan cirri-ciri katanonik,

Dengan postpartum onset Jika criteria penuh tidak bertemu saat ini untuk manic, mixed

atau major depressive episodes, menentukan status klinis saat ini dari bipolar I disorder

atau cirri-ciri dari episode terbaru: Pada Partial Remission, Pada Full Remission, Dengan

cirri-ciri katanonik, Dengan postpartum onset

Prodesur Recording

1. Tiga digit pertama adalah 296

2. Digit keempat adalah 0 jika ada single Manic Episode. Untuk episode kekambuhan,

digit keempat nya : 4 jika kekambuhan atau episode terakhir adalah Hypomanic

Episode atau Manic Episode, 5 jika Major Depressive Episode, 6 jika Mixed Episode, 7

jika tidak dispesifikasikan.

3. Digit kelima mengindikasikan keparahan episode : 1 untuk kondisi serangan ringan,

2 untuk kondisi menengah, 3 untuk keparahan tanpa ciri psikotik, 4 untuk keparahan

dengan ciri psikotik, 5 untuk remisi parsial, 6 untuk remisi penuh. jika keparahan

tidak dispesifikasikan maka digit kelimanya 0.

Ciri Spesifik Budaya, Umur dan Gender

Beberapa studi epidemiological di Amerika serikat mengindikasikan bahwa Bipolar I

Disorder biasanya terjadi pada pria dan wanita (tidak seperti Major Depressive Disorder,

yang biasa terjadi hanya pada wanita). Gender yang muncul menjadi terkait untuk

jumlah dan tipe dari Manic dan Major Depressive Episodes. Episode pertama pada pria

Page 22: Mood Disorder

lebih memungkinkan menjadi Manic Episode. Episode pertama pada wanita lebih

memungkinkan menjadi Manic Depressive Episodes. Pada pria, jumlah dari Manic

Episode sama atau melebihi nomor dari Major Depressive Episodes, sedangkan pada

wanita, Major Depressive Episodes lebih menonjol. Selain itu, Rapid Cycling lebih umum

pada wanita daripada pria. Beberapa bukti menunjukkan bahwa campuran atau gejala

depresif selama Manic Episodes mungkin lebih umum terjadi pada wanita juga, namun

tidak semua studi menyetujuinya. Dengan demikian wanita memiliki resiko tertentu

untuk depresif atau gejala mood campuran. Wanita dengan Bipolar I Disorder memiliki

peningkatan resiko dari pengembangan episode berikutnya dalam periode pasca

melahirkan. Beberapa wanita memiliki episode pertama mereka selama periode pasca

melahirkan. Yang spesifik dari postpartum nifas dapat digunakan untuk menunjukkan

bahwa nifas pada episode berkisar 4 minggu pengiriman. Periode pramenstruasi dapat

dikaitkan dengan memburuknya Major Depressive yang sedang belangsung, Manic,

Mixed atau Hipomanic Episode.

Prevalensi

Tujuan

Rata-rata usia saat onset adalah 20 untuk pria dan wanita. Gangguan bipolar I adalah

gangguan berulang, lebih dari 90% dari individu yang memiliki episode manik tunggal

pergi untuk memiliki future episode. Sekitar 60% -70% dari manik episode terjadi

sebelum atau setelah major depressive episodes. manic episode sering mendahului atau

mengikuti major depressive episode dalam pola karakteristik untuk orang tertentu.

Jumlah episode seumur hidup (baik manik dan depresi mayor) cenderung lebih tinggi

untuk gangguan bipolar dibandingkan dengan gangguan depresi utama, berulang. Studi

tentang proses gangguan bipolar I sebelum treatment pemeliharaan lithium

menunjukkan bahwa rata-rata, empat episode terjadi dalam 10 tahun. Interval antara

episode cenderung menurun sebagai usia individu. Ada beberapa bukti bahwa

perubahan dalam jadwal tidur-bangun seperti yang terjadi selama waktu berubahnya

zona waktu atau kurang tidur dapat memicu atau memperburuk episode manik,

campuran, atau hypomanic. Sekitar 5% -15% dari individu dengan gangguan bipolar I

memiliki beberapa (empat atau lebih) episode mood (depresi, manik, campuran, atau

hypomanic) yang terjadi dalam tahun tertentu. Jika pola ini hadir, diketahui oleh

Page 23: Mood Disorder

specifier dengan rapid cycling. Pola rapid cycling dikaitkan dengan prognosis yang lebih

buruk.

Meskipun sebagian besar individu dengan bipolar I disorder mengalami pengurangan

gejala yang signifikan antara episode, beberapa (20% -30%) terus menampilkan mood

labilitas dan gejala suasana hati lainnya. Sebanyak 60% mengalami interpersonal kronis

atau kesulitan bekerja antara episode akut. Gejala psikotik dapat berkembang setelah

hari atau minggu yang sebelumnya merupakan nonpsikotik manik atau mixed episode.

Ketika seseorang memiliki episode manik dengan ciri psikotik, episode manik berikutnya

lebih mungkin untuk memiliki ciri psikotik. Penyempurnaan pemulihan interepisode

lebih umum ketika episode saat disertai dengan ciri psikotik mood-kongruen.

Pola Keluarga

Keluarga biologis tingkat pertama dari individu dengan gangguan bipolar I mengalami

peningkatan tingkat gangguan bipolar I (4% -24%), gangguan bipolar II (1% -5%), dan

major depressive disorder (4%-24%). Orang-orang dengan gangguan mood di tingkat

pertama kerabat biologis mereka lebih mungkin untuk memiliki usia yang lebih muda

saat onset. Studi kembar dan adopsi memberikan bukti kuat dari pengaruh genetik

untuk gangguan bipolar I.

Perbedaan Diagnosis

Depresi, manik, campuran, dan hypomanic episode gangguan bipolar I harus

dibedakan dari episode gangguan mood karena kondisi medis umum. Diagnosis

gangguan mood karena kondisi medis umum untuk episode yang dinilai sebagai

konsekuensi fisiologis langsung dari kondisi medis umum tertentu. Penentuan ini

didasarkan pada sejarah, temuan laboratorium, atau pemeriksaan fisik.

Gangguan mood zat-diinduksi dibedakan dari depresi , manik , atau episode

campuran yang terjadi pada gangguan bipolar I oleh fakta zat (penyalahgunaan

narkoba , obat-obatan , atau paparan racun) dinilai menjadi penyebabnya terkait

dengan gangguan mood. Gejala seperti yang terlihat pada episode manik , campuran,

atau hypomanic dapat menjadi bagian dari intoksikasi dengan atau penarikan dari

penyalahgunaan obat dan harus didiagnosis sebagai gangguan suasana hati zat -induced

(mood euforia yang terjadi hanya dalam konteks keracunan dengan Cocain akan

didiagnosis sebagai gangguan mood Cocain - diinduksi, dengan fitur manik, dengan

Page 24: Mood Disorder

onset selama intoksikasi) gejala seperti yang terlihat dalam episode manik atau

campuran juga dapat dipicu oleh pengobatan antidepresan seperti obat-obatan, terapi

electroconvulsive, atau terapi cahaya. Episode tersebut dapat didiagnosis sebagai

gangguan mood zat - diinduksi dan tidak akan dihitung dalam diagnosis gangguan

bipolar I. Namun, ketika penggunaan narkoba atau obat dinilai tidak sepenuhnya

menjelaskan episode (episode terus untuk jangka waktu yang cukup mandiri setelah zat

dihentikan), episode akan dihitung dalam diagnosis gangguan bipolar I.

Gangguan bipolar I dibedakan dari penyakit depresi dan gangguan dysthymic oleh

sejarah hidup setidaknya satu episode manik atau campuran. Gangguan bipolar I

dibedakan dari gangguan bipolar II dengan adanya satu atau lebih episode manik atau

campuran. Ketika seorang individu yang sebelumnya didiagnosis dengan gangguan

bipolar II mengembangkan episode manik atau campuran, diagnosis berubah menjadi

gangguan bipolar I.

Dalam gangguan cyclothymic, ada banyak periode gejala hypomanic yang tidak

memenuhi kriteria untuk episode manik dan periode gejala depresi yang tidak

memenuhi gejala atau durasi kriteria untuk major depressive episode. Gangguan bipolar

I dibedakan dari gangguan cyclothymic oleh kehadiran satu atau lebih dari satu manik

atau campuran episode, ketika seorang individu yang sebelumnya didiagnosis dengan

gangguan bipolar II mengembangkan episode manik atau campuran, diagnosis berubah

menjadi gangguan bipolar I.

Diagnosis banding antara gangguan psikotik (gangguan schizoaffective, skizofrenia,

dan gangguan delusi) dan gangguan bipolar mungkin sulit (terutama pada remaja )

karena gangguan ini dapat berbagi jumlah penyajian gejala ( delusi megah dan

persecutory , iritabilitas , agitasi dan gejala catanonic ) , khususnya cross- sectional dan

di awal program mereka. Berbeda dengan gangguan bipolar I, skizofrenia , gangguan

schizoafektif , dan gangguan delusional semua ditandai dengan periode gejala psikotik

yang terjadi tanpa adanya gejala suasana hati yang menonjol. Pertimbangan lain yang

membantu termasuk gejala yang menyertainya , tentu sebelumnya , dan riwayat

keluarga . Gejala manik dan depresi dapat hadir selama skizofrenia , gangguan delusi ,

dan gangguan psikotik tidak ditentukan, tetapi jarang dengan jumlah yang cukup ,

durasi, dan kegunaan untuk memenuhi kriteria untuk episode manik atau episode

depresi utama . Namun, ketika kriteria penuh terpenuhi ( atau gejala dari signifikansi

klinis tertentu ) , diagnosis gangguan bipolar tidak disebutkan secara spesifik dapat

Page 25: Mood Disorder

dilakukan selain diagnosis skizofrenia, gangguan delusional, atau gangguan psikotik tidak

disebutkan secara spesifik.

Jika ada pergantian yang sangat cepat antara gejala manik dan gejala depresi

(beberapa hari gejala manik murni diikuti oleh beberapa hari gejala depresi murni) yang

tidak memenuhi kriteria durasi minimal untuk episode manik atau episode depresi

mayor, diagnosis gangguan bipolar tidak dinyatakan khusus.

Kriteria diagnostic untuk Bipolar I Disorder, Single Manic Episode

A. Kehadiran hanya satu Manic Episode dan tidak ada masa lalu Major Depressive

Episodes.

B. Manic Episode tidak diperhitungkan untuk schizoaffective Disorder dan tidak

dilapiskan pada skizofrenia, schizophreniform Disorder, Gangguan Delusi, atau

Gangguan Psikotik tidak disebutkan secara spesifik.

Spesifikasi jika:

Mixed: jika gejala-gejala bertemu criteria untuk Mixed Episode.

Jika kriteria penuh saat ini bertemu untuk manic, mixed, atau Major Depressive

Episodes, menentukan status klinis saat ini dan atau sifat:

- Ringan, Sedang, tanpa ciri psikotik, dengan ciri psikotik

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan postpartum onset

Jika criteria penuh tidak bertemu saat ini untuk manic, mixed atau major depressive

episodes, menentukan status klinis saat ini dari bipolar I disorder atau cirri-ciri dari

episode terbaru:

- Pada Partial Remission, Pada Full Remission

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan postpartum onset

Kriteria diagnostik untuk Bipolar I Disorder, Most Recent Episode Hypomanic

A. Saat ini (atau paling baru) pada hypomanic episode.

B. Sebelumnya setidaknya ada satu manic episode atau mixed episode.

C. Gejala mood disebabkan distress secara klinis atau gangguan social,

okupasional, atau fungsi area lainnya.

Page 26: Mood Disorder

D. Episode mood pada criteria A dan B tidak diperhitungkan untuk schizoaffective

disorder dan tidak dilapiskan pada schizophrenia, schizophreniform disorder,

gangguang delusi, atau gangguan psikotik yang tidak disebutkan secara spesifik.

Spesifikasi:

- Longitudinal Course Specifiers (dengan atau tanpa Interepisode recovery)

- Dengan seasonal Pattern

- Dengan rapid cycling

Kriteria diagnistik untuk Bipolar I Disorder, Most Recent Episode Manic.

A. Saat ini (atau paling baru) pada Manic Episode.

B. Sebelumnya setidaknya ada satu major depressive episode, manic episode atau

mixed episode.

C. Episode mood pada criteria A dan B tidak diperhitungkan untuk schizoaffective

disorder dan tidak dilapiskan pada schizophrenia, schizophreniform disorder,

gangguang delusi, atau gangguan psikotik yang tidak disebutkan secara spesifik.

Jika kriteria penuh saat ini bertemu untuk manic episode, menentukan status klinis

saat ini dan atau sifat:

- Ringan, Sedang, tanpa ciri psikotik, dengan ciri psikotik

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan postpartum onset

Jika kriteria penuh tidak bertemu saat ini untuk manic episode, menentukan status

klinis saat ini dari bipolar I disorder atau cirri-ciri dari episode terbaru:

- Pada Partial Remission, Pada Full Remission

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan postpartum onset

Spesifikasi:

- Longitudinal Course Specifiers (dengan atau tanpa Interepisode recovery)

- Dengan seasonal Pattern

- Dengan rapid cycling

Kriteria diagnistik untuk Bipolar I Disorder, Most Recent Episode Mixed.

A. Saat ini (atau paling baru) pada Mixed Episode.

Page 27: Mood Disorder

B. Sebelumnya setidaknya ada satu major depressive episode, manic episode atau

mixed episode.

C. Episode mood pada criteria A dan B tidak diperhitungkan untuk schizoaffective

disorder dan tidak dilapiskan pada schizophrenia, schizophreniform disorder,

gangguang delusi, atau gangguan psikotik yang tidak disebutkan secara spesifik.

Jika kriteria penuh saat ini bertemu untuk mixed episode, menentukan status

klinis saat ini dan atau sifat:

- Ringan, Sedang, tanpa ciri psikotik, dengan ciri psikotik

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan postpartum onset

Jika criteria penuh tidak bertemu saat ini untuk mixed episode, menentukan

status klinis saat ini dari bipolar I disorder atau cirri-ciri dari episode terbaru:

- Pada Partial Remission, Pada Full Remission

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan postpartum onset

Spesifikasi:

- Longitudinal Course Specifiers (dengan atau tanpa Interepisode recovery)

- Dengan seasonal Pattern

- Dengan rapid cycling

Kriteria diagnistik untuk Bipolar I Disorder, Most Recent Episode Depressed.

A. Saat ini (atau paling baru) pada Major Depressive Episode.

B. Sebelumnya setidaknya ada satu, manic episode atau mixed episode.

C. Episode mood pada criteria A dan B tidak diperhitungkan untuk schizoaffective

disorder dan tidak dilapiskan pada schizophrenia, schizophreniform disorder,

gangguang delusi, atau gangguan psikotik yang tidak disebutkan secara spesifik.

Jika kriteria penuh saat ini bertemu untuk major depressive episode,

menentukan status klinis saat ini dan atau sifat:

- Ringan, Sedang, tanpa ciri psikotik, dengan ciri psikotik

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan ciri-ciri melankolis

- Dengan ciri-ciri atipikal

- Dengan postpartum onset

Page 28: Mood Disorder

Jika criteria penuh tidak bertemu saat ini untuk major depressive episode,

menentukan status klinis saat ini dari bipolar I disorder atau ciri-ciri dari episode

terbaru:

- Pada Partial Remission, Pada Full Remission

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan ciri-ciri melankolis

- Dengan ciri-ciri atipikal

- Dengan postpartum onset

Specify:

- Longitudinal Course Specifiers (dengan atau tanpa Interepisode recovery)

- Dengan seasonal Pattern

- Dengan rapid cycling

Kriteria diagnostik untuk Bipolar I Disorder, Most Recent Episode Unspecified.

A. Kriteria, kecuali untuk durasi, Saat ini (atau paling baru) bertemu pada manic, a

hypomanic, a mixed, atau major depressive episode.

B. Sebelumnya setidaknya ada satu manic episode atau mixed episode.

C. Gejala mood disebabkan distress secara klinis atau gangguan social,

okupasional, atau fungsi area lainnya.

D. Gejala mood pada criteria A dan B tidak diperhitungkan untuk schizoaffective

disorder dan tidak dilapiskan pada schizophrenia, schizophreniform disorder,

gangguang delusi, atau gangguan psikotik yang tidak disebutkan secara spesifik.

E. Gejala mood pada kriteria A dan B bukan karena efek fisiologis langsung dari

suatu zat atau kondisi medis umum.

Spesifikasi:

- Longitudinal Course Specifiers (dengan atau tanpa Interepisode recovery)

- Dengan seasonal Pattern

- Dengan rapid cycling

Page 29: Mood Disorder

Bipolar II Disorder (Major Depressive Episodes Kambuhan Dengan

Hypomanic Episodes)

Ciri-ciri Diagnostik

Ciri-ciri penting dari Bipolar II Disorder adalah kursus klinis bahwa karakteristik oleh

kejadian dari satu atau banyaknya Major Depressive Episodes disertai setidaknya oleh

satu Hypomanic Episode. Hypomanic Episode seharusnya tidak bingung dengan

beberapa hari dari Euthymia yang mungkin mengikuti remisi Major Depressive Episodes.

Kehadiran Manic atau Mixed Episode menghalangi diagnosis dari Bipolar II Disorder.

Episode dari substance-induced Mood Disorder (dikarenakan efek fisik langsung dari

pengobatan, treatment somatic lainnya untuk depresi, penyalahgunaan obat-obatan,

toxin exposure) atau dikarenakan gangguan mood, kondisi medis umum tidak berarti

terhadap diagnosis dari Bipolar II Disorder. Sementara itu, episode tidak diperhitungkan

untuk schizoaffective disorder dan tidak dilapiskan pada schizophrenia,

schizophreniform disorder, gangguan delusi, atau gangguan psikotik yang tidak

disebutkan secara spesifik. Gejala harus disebabkan distress secara klinis atau gangguan

social, okupasional, atau fungsi area lainnya. Di beberapa kasus, Hypomanic Episodes

tidak menyebabkan kerusakan. Malahan, kerusakan mungkin hasil dari Major Depressive

Disorder atau dari pola kronis mood episode yang tidak dapat diramalkan dan

berubahnya interpersonal yang tak dapat dipercaya atau fungsi okupasi.

Individu dengan Bipolar II Disorder mungkin tidak melihatkan Hypomanic Episodes

sebagai patologi, walaupun beberapa menjadi masalah oleh perilaku individu yang tak

menentu. Sering individu, khususnya berada ditengah-tengah Major Depressive

Episodes, tidak ada periode pemanggilan ulang hypomania tanpa pengingat dari teman

dekat atau kerabat. Informasi dari beberapa informan bahwa banyak kritikan pada

pembentukan diagnosis dari Bipolar II Disorder.

Spesifikasi

Penentu berikut untuk bipolar II disorder harus digunakan untuk menunjukkan sifat

episode saat ini atau, jika penuh tidak saat ini memenuhi kriteria untuk hypomanic atau

Major Depressive Episode, sifat episode terbaru:

Hypomanic: Penentu ini digunakan jika episode saat ini (atau yang terbaru) adalah

Hypomanic Episode.

Page 30: Mood Disorder

Depressed: Penentu ini digunakan jika episode saat ini (atau yang terbaru) ada Major

Depressive Episode.

Jika kriteria penuh saat ini bertemu Major Depressive Episode, penentu berikutnya

dapat digunakan untuk menggambarkan status klinis saat ini dari episode dan untuk

menggambarkan fitur dari episode saat ini:

- Ringan, sedang, tanpa ciri psikotik, dengan ciri psikotik.

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan ciri-ciri melankolis

- Dengan ciri-ciri atipikal

- Dengan postpartum onset

Jika criteria penuh tidak bertemu saat ini untuk hypomanic atau major depressive

episode, penentu berikutnya dapat digunakan untuk menggambarkan status klinis dari

Bipolar II Disorder dan untuk menggambarkan ciri-ciri dari Major Depressive Episode

Major Depressive Episode yang terbaru (hanya jika itu tipe terbaru dari episode mood):

- Pada Partial Remission, Pada Full Remission

- Kronis

- Dengan ciri-ciri katanonik

- Dengan ciri-ciri melankolis

- Dengan ciri-ciri atipikal

- Dengan postpartum onset

Penentu berikutnya mungkin dapat digunakan untuk mengindikasi pola atau

frekuensi dari episode:

- Longitudinal Course Specifiers (dengan atau tanpa Interepisode recovery)

- Dengan seasonal Pattern

- Dengan rapid cycling

Prosedur Recording (pencatatan)

Kode diagnostic untuk Bipolar II Disorder adalah 296.89, tidak ada penentu yang

codable. Pada pencatatan nama diagnosis, istilah harus tercantum dalam urutan sebagai

berikut: Bipolar II Disorder, specifier yang menunjukkan episode saat ini atau paling baru

(Hypomanic, depresi), penspesifikasi keparahan yang berlaku untuk Major Depressive

Episode (moderate) saat ini, karena banyak penspesifikasi menggambarkan fitur seperti

menerapkan untuk Major Depressive Episode saat ini atau yang terbaru (dengan ciri

Page 31: Mood Disorder

melankolis, dengan Postpartum Onset), dan banyak specifier menerapkan untuk

program episode (dengan Seasonal Pattern). Contohnya, 296.89 Bipolar II Disorder,

depresi, cirri psikotik yang parah, dengan cirri melankolis, dengan seasonal pattern.

Asosiasi Ciri dan Gangguan

Berdasarkan ciri deskripsi dan gangguan mental. Percobaan bunuh diri (biasanya pada

waktu Major Depressive Episode) menjadi resiko penting, terjadi 10%-15% orang dengan

Bipolar II Disorder. Pembolosan sekolah, kegagalan sekolah, kegagalan kerja atau

perceraian menjadi kaitan dengan Bipolar II Disorder. Terkait dengan gangguan mental

termasuk penyalahgunaan zat atau ketergantungan, Anorexia Nervosa, Bulimia Nervosa,

Attention Deficit Hyperactive Disorder, Panic Disorder, Social Phobia, dan Borderline

Personality Disorder.

Berdasarkan temuan labor. Disana tidak muncul cirri labor bahwa diagnostic dari

Bipolar II Disorder atau itu membedakan penemuan Major Depressive Episode pada

Bipolar II Disorder pada mereka yang Major Depressive Episode atau Bipolar I Disorder.

Berdasarkan penemuan evaluasi fisik dan kondisi medis umum. Umur pada pertama

kali terserang Hypomanic Episode setelah umur 40 tahun seharusnya mewaspadai

dokter akan kemungkinan bahwa gejala mungkin karena kondisi medis umum atau

penggunaan zat. Hipotiroidsme saat ini atau masa lalu bukti labor dari tiroid ringan

mungkin terkait dengan rapid Cycling. Lalu, hipertiroid dapa memicu atau memperburuk

gejala hipomanik pada individu dengan gangguan mood yang sudah ada. Namun,

hipertiroid pada beberapa individu tidak penyebab khusus gejala hippomanic.

Ciri-ciri Gender Spesifik

Gangguan bipolar II menjadi lebih umum pada wanita daripada pria. Munculnya

gender berkaitan dengan jumlah dan tipe hipomanik dan Major Depressive Episode.

Pada pria jumlah hipomanik episodes sama atau melebihi jumlah dari Major Depressive

Episodes, sedangkan pada wanita Major Depressive Episodes lebih menonjol.

Selanjutnya, Rapid Cycling lebih umum pada wanita daripada pria. Beberapa bukti

menyarankan bahwa Mixed atau gejala depresi selama episode hipomanik mungkin juga

lebih umum pada wanita., meskipun tidak semua studi menyetujuinya. Dengan

demikian, wanita menjadi resiko tertentu pada depresi atau gejala mood campuran.

Page 32: Mood Disorder

Wanita dengan gangguan bipolar II mungkin pada peningkatan resiko mengembangkan

episode berikutnya pada periode postpartum langsung.

Prevalensi

Prevalensi dari gangguan bipolar II sekitar 0.5%.

Tujuan

Kira-kira 60%-70% dari episode hypomanic pada gangguan bipolar II terjadi langsung

setelah atau sebelum major depressive episode. Episode hypomanic sering mendahului

atau mengikuti major depressive episode pada pola karakteristik untuk orang tertentu.

Jumlag episode manic cenderung meningkat pada gangguan bipolar II dibandingkan

dengan major depressive episode, berulang. interval antara episode cenderung menurun

sesuai usia individu. Sekitar 5%015% individu dengan gangguan bipolar II memiliki

banyak episode mood (hypomanic atau major depressive) yang terjadi pada tahun

tertentu. Jika pola ini hadir, ini dicatat oleh specifier dengan rapid cycling. Pola rapid

cycling terkait dengan rendahnya prognosis.Meskipun sebaghian besar individu dengan

gangguan bipolar II kembali ke tingkat funhsional sepenuhnya diantara episode, kira-kira

15% terus menampilkan suasana hati yang labil, interpersonal atau kesulitan bekerja.

Gejala psikotik tidak terjadi pada episode hypomanik, dan mereka kurang sering muncul

di major depressive episode pada gangguan bipolar II dibandingkan kasus pada

gangguan bipolar I. Beberapa bukti konsisten dengan gagasan yang menandai

perubahan jadwal sleep-wake seperti terjadi pada perubahan zona waktu atau kurang

tidur dapat memicu atau memperburuk hypomanik atau major depressive episode. Jika

manic atau mixed episode mengembangkan tujuan gangguan bipolar II, diagnosis

berubah menjadi gangguan bipolar I. Lebih dari 5 tahun, sekitar 5% -15% dari individu

dengan gangguan bipolar II akan mengembangkan episode manic.

Pola Keluarga

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa keluarga biologis tingkat pertama dari

individu dengan gangguan bipolar II mengalami peningkatan tingkat gangguan bipolar II,

gangguan bipolar I, dan Major Depressive Episode dibandingkan dengan populasi

umum.

Page 33: Mood Disorder

Perbedaan Diagnosis

Hippomanic dan Major Depressive Episode pada gangguan bipolar II harus

dibedakan dari episode gangguan mood karena kondisi medis umum. Diagnosis

gangguan mood karena kondisi medis umum yang dinilai sebagai konsekuensi fisiologis

langsung dari kondisi medis umum tertentu (contohnya multiple sclerosis, stoke,

hipotiroid). Penentuan ini didasarkan pada sejarah, temuan laboratorium, atau

pemeriksaan fisik.

Gangguan mood substansi-diinduksi dibedakan dari hypomanic atau major

Depressive Episodes yang terjadi pada gangguan bipolar II oleh fakta bahwa zat dinilai

menjadi penyebabnya terkait dengan gangguan mood. gejala seperti yang terlihat dalam

episode hypomanic dapat menjadi bagian dari intoksikasi dengan atau penarikan dari

penyalahgunaan obat dan harus didiagnosis sebagai gangguan mood substansi-

diinduksi. Gejala seperti yang terlihat dalam hypomanic episode juga dapat dipicu oleh

pengobatan antidepresan seperti obat-obatan, terapi electroconvulsive, atau terapi

cahaya. Episode tersebut dapat didiagnosis sebagai gangguan mood substansi-diinduksi

dan tidak akan dihitung dalam diagnosis gangguan bipolar II. Namun, ketika penggunaan

narkoba atau obat dinilai tidak sepenuhnya memperhitungkan episode. episode akan

dihitung dalam diagnosis gangguan bipolar II.

Gangguan bipolar II dibedakan dari Major Depressive Disorder oleh sejarah masa

setidaknya satu episode hypomanic. Perhatian selama wawancara apakah ada riwayat

dari euforia atau dysphoric hypomania penting dalam membuat diagnosis diferensial.

Gangguan bipolar II dibedakan dari gangguan bipolar I dengan kehadiran satu episode

manik atau campuran. Ketika seorang individu yang sebelumnya didiagnosis dengan

gangguan bipolar II mengembangkan episode manik atau campuran, diagnosis berubah

menjadi gangguan bipolar I.

Dalam Cyclothymic Disorder, ada banyak periode gejala hypomanic dan berbagai

periode gejala depresi yang tidak memenuhi kriteria sypmtoms atau durasi Major

depressive episodes. Gangguan bipolar II dibedakan dari gangguan cyclothymic oleh

kehadiran satu atau lebih major depressive episode. Jika major depressive episode terjadi

setelah 2 tahun pertama dari gangguan cyclothymic, maka diberikan diagnosis

tambahan gangguan bipolar II.

Gangguan bipolar II harus dibedakan dari gangguan psikotik. schizophrenia,

gangguan schizoafektif, dan gangguan delusional semua ditandai dengan periode gejala

Page 34: Mood Disorder

psikotik yang terjadi tanpa adanya gejala suasana hati yang menonjol. Pertimbangan lain

yang membantu termasuk gejala yang menyertainya, tentu saja sebelumnya, dan

riwayat keluarga.

Cyclothymic Disorder

Ciri-ciri Diagnostik

Ciri penting dari gangguan cyclothymic adala kronis/terus menerus, berfluktuasi

gangguan suasana hati yang melibatkan berbagai periode gejala hypomanic dan

berbagai periode gejala depresi. Gejala hypomanic adalah dari terbatasnya jumlah,

tingkat keparahan, mudah menyebar, atau durasi untuk memenuhi kriteria penuh untuk

episode manik, dan gejala depresi dari terbatasnya jumlah, tingkat keparahan, mudah

menyebar, atau durasi untuk memenuhi kriteria penuh untuk major depressive episode.

Namun, tidak perlu bahwa setiap periode gejala hypomanic bertemu baik durasi atau

criteria gejala ambang batas untuk episode hypomanic. Selama periode 2 tahun (1 tahun

untuk anak atau remaja), beberapa gejala interval bebas berlangsung tidak melebihi 2

bulan. Diagnosis gangguan cyclothymic dibuat hanya jika awal periode 2 tahun gejala

cyclothymic bebas dari depresi, manik, dan episode campuran. setelah awal 2 tahun dari

gangguan cyclothymic, episode manik atau campuran dapat ditumpangkan pada

gangguan cyclothymic, dalam kasus ini kedua gangguan cyclothymic dan gangguan

bipolar I didiagnosis. Sama, setelah awal 2 tahun gangguan cyclothymic, dalam kasus ini

kedua gangguan cyclothymic dan gangguan bipolar II didiagnosis. Diagnosis tidak dibuat

jika pola perubahan suasana hati yang lebih baik dicatat dengan gangguan skizoafektif

atau ditumpangkan pada gangguan psikotik, seperti skizofrenia, gangguan

schizophreniform, gangguan delusional, atau gangguan psikotik tidak ditentukan, dalam

hal gejala mood dianggap terkait fitur dari gangguan psikotik. Gangguan suasana hati

juga harus tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu zat (penyalahgunaan

narkoba, pengobatan) atau kondisi medis umum (hipertiroidsme). Meskipun beberapa

orang dapat berfungsi sangat baik selama beberapa periode hypomania, secara

keseluruhan harus ada distress klinis signifikan atau gangguan dalam bidang sosial,

pekerjaan, atau hal penting lainnya berfungsi sebagai akibat dari gangguan mood.

Penurunan nilai tersebut dapat berkembang sebagai akibat dari periode lama siklus,

perubahan mood sering tidak terduga (orang dapat dianggap sebagai temperamental,

murung, tidak terduga, tidak konsisten, atau tidak dapat diandalkan).

Page 35: Mood Disorder

Ciri Usia dan Jenis Kelamin

Gangguan cyclothymic sering dimulai dalam kehidupan dan kadang-kadang

dianggap mencerminkan kecenderungan temperamental untuk gangguan mood lainnya

(terutama gangguan bipolar). Dalam sampel masyarakat, gangguan cyclothymic

tampaknya sama pada pria dan wanita. dalam pengaturan klinis, perempuan dengan

gangguan cyclothymic mungkin lebih cenderung datang untuk pengobatan dibandingkan

laki-laki.

Prevalensi

Prevalensi dari gangguan cyclothymic dari 0.4% sampai 1%. Prevalensi dari

gangguan mood berkisar antara 3%-5%.

Tujuan

Gangguan cyclothymic biasanya dimulai pada masa remaja atau dewasa awal.

Timbulnya gangguan cyclothymic terlambat dalam kehidupan dewasa mungkin

menyarankan gangguan mood karena kondisi medis umum seperti multiple sclerosis.

Gangguan cyclothymic biasanya memiliki onset berbahaya dan kursus kronis. Ada 15% -

50% risiko bahwa orang tersebut kemudian akan mengembangkan gangguan bipolar I

atau II.

Pola Keluarga

Major depressive disorder dan gangguan bipolar I atau II tampaknya lebih umum di

antara kerabat biologis tingkat pertama dari orang-orang dengan gangguan cyclothymic

dibandingkan pada populasi umum. Ada juga mungkin peningkatan risiko familial

kelainan terkait penggunaan narkoba. di samping itu, gangguan cyclothymic mungkin

lebih umum dalam keluarga biologis tingkat pertama dari individu dengan gangguan

bipolar.

Diagnosis

Gangguan cyclothymic harus dibedakan dari gangguan mood karena kondisi medis

umum. Diagnosis gangguan mood karena kondisi medis umum, dengan fitur campuran,

ketika gangguan mood dinilai sebagai konsekuensi fisiologis langsung dari suatu kondisi

tertentu biasanya kronis umum medis (hypertiroidsme). Penentuan ini didasarkan pada

Page 36: Mood Disorder

sejarah, temuan laboratorium, atau pemeriksaan fisik. jika dinilai bahwa gejala depresi

bukanlah konsekuensi fisiologis langsung dari kondisi medis umum, maka gangguan

suasana hati primer tercatat pada Axis III. Ini akan terjadi, misalnya, jika gejala suasana

hati dianggap konsekuensi fisiologis memiliki kondisi medis umum kronis atau jika tidak

ada hubungan etiologi antara gejala suasana hati dan kondisi medis umum.

Gangguan mood substansi-diinduksi dibedakan dari gangguan cyclothymic oleh

fakta bahwa zat dinilai menjadi penyebabnya terkait dengan gangguan mood.

Perubahan suasana hati sering yang sugestif dari gangguan cyclothymic biasanya

menghilang setelah penghentian penggunaan narkoba.

Gangguan bipolar I dengan Rapid cycling, dan gangguan bipolar II dengan Rapid

cycling, keduanya mungkin menyerupai gangguan cyclothymic berdasarkan sering

ditandai pergeseran dalam suasana hati. Menurut definisi, suasana hati dalam gangguan

cyclothymic tidak memenuhi kriteria penuh untuk depresi, manic, atau campuran

episode utama, sedangkan specifier dengan rapid cycling mengharuskan episode

suasana hati penuh hadir. jika depresi, manic, atau mixed episode besar terjadi selama

gangguan cyclothymic didirikan, diagnosis baik gangguan bipolar I atau gangguan bipolar

II diberikan bersama dengan diagnosis gangguan cyclothymic.

Gangguan kepribadian borderline dikaitkan dengan pergeseran ditandai dalam

suasana hati yang mungkin menunjukkan gangguan cyclothymic. Jika kriteria terpenuhi

untuk setiap gangguan, baik gangguan kepribadian borderline dan gangguan cyclothymic

dapat didiagnosis.

Gangguan Bipolar Yang Tidak Disebutkan Secara Spesifik

Kategori gangguan bipolar tidak disebutkan secara spesifik termasuk gangguan

bipolar dengan ciri yang tidak memenuhi kriteria untuk setiap gangguan bipolar

tertentu. contoh termasuk:

1. Pergantian yang sangat cepat antara gejala manik dan gejala depresi yang

memenuhi kriteria ambang gejala tetapi kriteria durasi tidak minimal untuk

manik, hypomanic, atau major depressive episodes.

2. Hypomanic Episodes berulang tanpa gejala depresi kambuhan.

3. Manik atau mixed episode ditumpangkan pada gangguan delusi, skizofrenia

residual atau gangguan psikotik tidak disebutkan secara spesifik.

Page 37: Mood Disorder

4. Hypomanic episode, bersama dengan gejala depresi kronis, yang terlalu sering

dalam memenuhi syarat untuk diagnosis gangguan cyclothymic.

5. Situasi di mana dokter telah menyimpulkan bahwa gangguan bipolar hadir

tetapi tidak dapat menentukan apakah primer, karena kondisi medis umum,

atau zat diinduksi.

Page 38: Mood Disorder

GANGGUAN MOOD LAINNYA

Gangguan Mood Yang Disebabkan Kondisi Medis Umum

Ciri Diagnostik

Ciri penting dari gangguan mood yang disebabkan oleh kondisi medis umum adalah

gangguan terkemuka dan terus-menerus dalam suasana hati yang dinilai tidak

disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum. gangguan suasana

hati mungkin melibatkan perasaan depresi, nyata berkurang minat atau kesenangan,

atau meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung mood. Meskipun presentasi klinis

dari gangguan mood mungkin mirip dari depresi, manik, campuran, atau hypomanic

episode, kriteria penuh untuk salah satu episode ini tidak perlu dipenuhi; jenis gejala

dominan dapat diindikasikan dengan menggunakan salah satu dari subtype berikut;

dengan fitur depresif, dengan seperti major depressive Episode, dengan cirri manic, atau

dengan cirri mixed. Harus ada bukti dari sejarah, pemeriksaan fisik, atau temuan

laboratorium bahwa gangguan adalah akibat langsung fisiologis dari kondisi medis

umum. Gangguan suasana hati tidak lebih baik dijelaskan oleh gangguan mental lainnya

(gangguan penyesuaian dengan mood depresi yang terjadi sebagai respons terhadap

stres psikososial memiliki kondisi medis umum). Diagnosis juga tidak dilakukan jika

gangguan mood terjadi hanya selama delirium. Gangguan mood harus menyebabkan

distress klinis signifikan atau gangguan dalam bidang sosial, pekerjaan, atau fungsi

penting lainnya. Dalam beberapa kasus, individu mungkin masih bisa berfungsi, tetapi

hanya dengan upaya peningkatan yang nyata.

Dalam menentukan apakah gangguan mood adalah karena kondisi medis umum,

dokter harus terlebih dahulu menetapkan adanya suatu kondisi medis umum.

Selanjutnya, dokter harus menetapkan bahwa gangguan mood adalah penyebabnya

terkait dengan kondisi medis umum melalui mekanisme fisiologis. Penilaian yang

seksama dan komprehensif dari beberapa faktor yang diperlukan untuk membuat

keputusan ini. Meskipun tidak ada pedoman sempurna untuk menentukan apakah

hubungan antara gangguan mood dan kondisi medis umum etiologi, beberapa

pertimbangan memberikan beberapa petunjuk di daerah ini. Salah satu pertimbangan

adalah adanya hubungan temporal antara onset, eksaserbasi atau remisi dari kondisi

medis umum dan bahwa gangguan mood. Pertimbangan kedua adalah adanya fitur yang

atipikal gangguan mood primer (usia atipikal pada onset atau kursus atau tidak adanya

Page 39: Mood Disorder

riwayat keluarga). Bukti dari literatur yang menunjukkan bahwa bisa ada hubungan

langsung antara kondisi medis umum yang bersangkutan dan perkembangan gejala

suasana hati dapat memberikan konteks yang berguna dalam penilaian situasi tertentu.

Di samping itu, dokter juga harus menilai bahwa gangguan tersebut tidak lebih baik

dijelaskan oleh gangguan mood primer (gangguan penyesuaian). penentuan ini

dijelaskan secara lebih rinci dalam bagian "gangguan mental karena kondisi medis

umum".

Berbeda dengan major depressive disorder, gangguan mood karena kondisi medis

umum, dengan fitur depresif, tampaknya hampir merata oleh gender. Gangguan mood

karena kondisi medis umum meningkatkan risiko pada tergoda dan percobaan bunuh

diri. Tingkat bunuh diri adalah variabel tergantung pada kondisi medis umum tertentu,

dengan kondisi kronis, dapat disembuhkan, dan menyakitkan membawa risiko terbesar

untuk bunuh diri (keganasan, cedera tulang belakang, penyakit ulkus peptikum, penyakit

huntington , AIDS, ginjal stadium akhir, cedera kepala).

Subtype

Salah satu subtipe berikut dapat digunakan untuk menunjukkan yang mana dari

presentasi gejala berikut yang mendominasi:

Dengan ciri depresif. Subtipe ini digunakan jika mood dominan tertekan, tetapi kriteria

penuh untuk major depressive episode tidak terpenuhi.

Dengan major depressive-like episode. Subtype ini digunakan jika criteria penuh pada

major depressive episode terpenuhi.

Dengan ciri manic. Subtype ini digunakan jika mood dominan yang ditinggikan,

euphoria, atau pemarah.

Dengan ciri campuran. Subtype ini digunakan jika gejala-gejala dari kedua mania dan

depresi yang hadir tapi tidak akan bersifat lebih dominan.

Prosedur Recording

Dalam pencatatan diagnosis gangguan mood karena kondisi medis umum, dokter

harus mencatat kedua fenomenologi spesifik gangguan, termasuk subtipe telah sesuai,

dan kondisi medis umum diidentifikasi dinilai akan menyebabkan gangguan pada axis I

Page 40: Mood Disorder

(gangguan mood karena untuk tirotoksikosis, dengan fitur manik). Kode ICD-9-CM untuk

kondisi medis umum juga harus catatan pada axis III.

Diagnosis terpisah gangguan mood karena kondisi medis umum tidak diberikan

gejala depresi dikembangkan secara eksklusif selama demensia vaskular. Dalam kasus

ini, gejala depresi ditandai dengan menentukan subtipe dengan mood depresi.

Berdasarkan Kondisi Medis Umum

Berbagai kondisi medis umum dapat menyebabkan gejala mood. Kondisi ini

termasuk kondisi neurologis degeneratif (parkinson dan penyakit huntington), penyakit

cerebrovaskular (stroke), kondisi metabolik (defisiensi vitamin B12), kondisi endokrin

(hiper dan hipotiroidisme, hiper dan hipoparatiroidisme), kondisi autoimun (lupus

eritematosus sistemik), virus atau infeksi lainnya (hepatitis, mononukleosis, HIV), dan

kanker tertentu (karsinoma pankreas). Temuan terkait pemeriksaan fisik, temuan

laboratorium, dan pola prevalensi atau onset mencerminkan etiologi kondisi medis

umum.

Prevalensi

Estimasi prevalensi untuk gangguan mood karena kondisi medis umum terbatas

kepada presentasi mereka dengan fitur depresif. Telah diamati bahwa 25% -40% dari

individu dengan kondisi neurologis tertentu (termasuk penyakit parkinson, penyakit

huntington, multiple sclerosis, stroke, dan penyakit alzheimer) akan mengembangkan

gangguan depresi ditandai di beberapa titik selama perjalanan penyakit. Untuk kondisi

medis umum tanpa keterlibatan sistem saraf pusat langsung, harga jauh lebih bervariasi,

mulai dari lebih dari 60% pada sindrom Cushing, kurang dari 8% pada penyakit ginjal

stadium akhir.

Diagnosis

Diagnosis terpisah gangguan mood karena kondisi medis umum tidak diberikan jika

gangguan mood terjadi secara eksklusif selama delirium . Sebaliknya , diagnosis

gangguan mood karena kondisi medis umum dapat diberikan di samping diagnosis

demensia, jika gejala suasana hati adalah konsekuensi etiologi langsung dari proses

patologis yang menyebabkan demensia dan jika gejala suasana hati adalah bagian

penting dari presentasi klinis ( gangguan mood akibat penyakit alzheimer ). Karena ICD -

Page 41: Mood Disorder

9 - CM coding persyaratan , pengecualian untuk ini adalah ketika gejala depresi terjadi

secara eksklusif selama demensia vascular. Dalam hal ini , hanya diagnosis demensia

vaskular dengan subtipe mood depresi diberikan; diagnosis terpisah gangguan mood

karena kondisi medis umum tidak dibuat . Jika presentasi meliputi campuran dari

berbagai jenis gejala ( mood dan kecemasan ) , gangguan mental yang spesifik karena

kondisi medis umum tergantung pada gejala mendominasi dalam gambar klinis.

Jika ada bukti penggunaan narkoba baru atau lama (termasuk obat-obatan dengan

efek psikoaktif), withdrawal, atau paparan racun, gangguan mood zat-diinduksi harus

dipertimbangkan. mungkin berguna untuk mendapatkan urin atau evaluasi laboratorium

yang telah sesuai lainnya. Gejala yang terjadi selama atau segera setelah keracunan zat

atau penarikan atau setelah penggunaan obat sangat dapat indikasi dari gangguan zat-

diinduksi, tergantung pada karakter, durasi, atau jumlah zat yang digunakan. Jika dokter

telah memastikan bahwa gangguan ini disebabkan oleh kedua kondisi medis dan

penggunaan umum substansi, baik diagnosa (gangguan mood karena kondisi medis

umum dan gangguan mood zat-indused) diberikan.

Gangguan mood karena kondisi medis umum harus dibedakan dari penyakit depresi

, gangguan bipolar, gangguan bipolar II , dan gangguan penyesuaian dengan mood

depresi ( respon maladaptif terhadap stres karena kondisi medis umum ) . Dalam depresi

, bipolar , dan gangguan penyesuaian utama , ada mekanisme fisiologis penyebab

spesifik dan langsung berhubungan dengan kondisi medis umum dapat ditunjukkan .

Seringkali sulit untuk detemine apakah gejala tertentu ( penurunan berat badan ,

insomnia , kelelahan ) merupakan gangguan mood atau manifestasi langsung dari

kondisi medis umum ( kanker , stroke , infark myocardinal , diabetes ) . Gejala seperti

dihitung dalam diagnosis dari major depressive disorder kecuali dalam kasus di mana

mereka jelas dan sepenuhnya dijelaskan oleh kondisi medis umum . Jika dokter tidak

dapat menentukan apakah gangguan mood adalah yang utama , substansi diinduksi ,

atau karena kondisi medis umum , gangguan mood tidak disebutkan secara spesifik

dapat didiagnosis.

Substansi Penyebab Gangguan Mood

Ciri Diagnostik

Segi esensial dari substansi penyebab gangguan mood adalah gangguan utama dan

menetap dalam mood (kriteria A) yang dianggap sebagai kelanjutan dari efek lansung

Page 42: Mood Disorder

psikologikal dari sebuah substansi (penyalahgunaan obat-obatan, medikasi,treatment

somatik lainnya dari depresi,atau pengeluaran toksin).

Beberapa medikasi (contohnya stimulan,steroid,I-dopa,antidepresan) atau

treatmen somatik lainnya dari depresi ( contohnya ECT atau terapi cahaya) bisa

menyebabkan manik seperti gangguan mood. Judgment klinikal adalah esensial untuk

menentukan apakah perlakuan adalah benar-benar penyebab atau apakah primary

gangguan mood yang terjadi hanya permulaan ketika seseorang mendapatkan treatmen.

Sebagai contoh, simtomp manik yang berkembang pada seseorang ketika ia

mendapatkan lithium tidak bisa menjadi diagnosa dari pada substansi penyebab

ganggua mood karena lithium tidak tidaklah penyebab manik seperti episodik. Disisi lain,

depresive episodik yang berkembang tanpa minggu pertama dimulainya alpha-

methildopa (sebuah agent antidepresan) dalam diri seseorang tanpa adanya sejarah

gangguan mood yang bisa dikualifikasikan dari diagnosis alpha-methildopa-penyebab

gangguan mood.

Subtype and Specificiers

Satu dari subtipe mungkin bisa digunakan untuk indikasi yang menggambarkan

simtomp presentasi utama :

- Dengan ciri depresive. Subtipe ini digunakan jika mood utama adalah depresive.

- Dengan ciri manic. Subtipe ini digunakan jika mood utama adalah

elevated,euphoric atau cepat marah

- Dengan ciri mixed. subtipe ini digunakan jika simtomp dari mania dan depresive

ditampilkan tapi tanpa diutamakan.

Konteks dari perkembangan gejala mood mungkin indikasi yang digunakan satu dari

gambaran specifik :

- Intoksikasi. Spesifier bisa digunakan jika kriteria dari intoksikasi dengan

substansi yang ditemukan dan simtomp yang berkembang menjadi sindrom

intoksikasi.

- Withdrawal. Spesifier ini bisa digunakan jika kriteria dari withdrawal dari

substansi ditemukan dan simtomnya berkembang menjadi atau perlahan sebuah

sindrom withdrawal.

Page 43: Mood Disorder

Prosedur Recording

Nama dari substansi penyebab gangguan mood dimulai dengan substansi spesifik

atau penanganan somatik yang sebelumnya diasumsi menjadi penyebab simtomp mood.

Kode diagnostig analah seleksi dari list dari kelas , kode dari “substansi lainnya” bisa

diguanakan.

Substansi Spesifik

Gangguan mood bisa terjadi dalam asosiasi dengan intoksikasi dengan mengikuti

kelas dari substansi: alkohol,amphetamin dan substansi relasi : kokain,halusinogen,

inhalant,opioid,phensilidin dan relasi substansi ; sedatives,hipnotik,dan anxiolityc,dan

lainnya atau tanpa diketahui subtansinya. Gangguan mood juga bisa asosiasi dengan

withdrawal dari kelas subtansi: alkohol,amphetamin, relasi subtansi ; kokain, sedatives,

hypnotic, dan anxiolytic dan lainnya atau tanpa diketahui substansinya.

Beberapa medikasi melaporkan timbulnya simtomp mood masukan anestetik ,

analgesik, antikolinergik,antikonvulsan, antihipertensive, antiparkinsonian

medication,antiulcer medication, cardiac medication, oral contraceptive, psychotropic

medikation.

Perbedaan diagnostik

Gejala mood biasanya terjadi dalam substansi intoksikasi dan subtansi withdrawal,

dan diagnostik dari substansi spesifik intoksikasi atau subtsansi spesifik withdrawal akan

selalu memenuhi kategori dari presentasi simtomp. Sebuah diagnostik dari substansi

penyebab gangguan mood malah bisa membuat diagnostik hanya dari substansi

intoksikasi atau withdrawal ketika simtomp mood dianggap menjadi berlebihan yang

selalu diasosiakan dengan intoksikasi atau sindrom withdrawal dan ketika simtomp

mood memenuhi tuntutan tersendiri dari perhatian klinis.

Jika substansi penyebab gangguan mood terjadi dengan eksluif menjadi penyebab

dari delirium, simtomp mood yang dipertimbangkan menjadi asosiasi dari delirium dan

tidak didiagnosa dengan terpisah. Dalam presentasi substansi penyebab dari konten

sebuah mix dari tipe yang tidak sama dari simtomp, tipe spesifik dari substansi penyebab

gangguan gangguan tergantung diagnosa yang tipe dari simtomp utama dalam

presentasi klinis.

Page 44: Mood Disorder

Substansi penyebab gangguan mood seharusnya dituliskan treatmen untuk

gangguan mental atau kondisi medis secara umum harus mempunyai onset ketika

seseorang mendapatkan tindakan medis atau menjadi ketergantungan, ketika sebuah

asosiasi sindrom withdrawal dengan tindakan medis. Sekali penanganan berkelanjutan,

simtomp mood akan selalu dilanjutkan hari hingga minggu. Jika simtomp tampak selama

empat minggu, gangguan lain dari simtomp mood bisa dipertimbangkan.

Kriteria Diagnostik dari Subtansi Penyebab Gangguan Mood

A. Gangguan utama dan menetap dalam mood utama di gambaran klinis dan

karakteristik dari salah satu dibawah ini:

1) Mood depresi atau berkurangnya ketertarikan atau kesenangan,atau

hampir semuanya.aktifitas

2) Peningkatan,meluap, atau mood mudah marah

B. Bukti dari sejarah, test fisik,atau penemuan hasil labor dari:

1) Simtomp dalam perkembangan kriteria A, atau dalam sebulan,substansi

intoksikasi atau withdrwal

2) Medikasi yang digunakan dengan etiologi terhadap gangguan

C. Gangguan dengan konten yang tidak baik dari gangguan mood yang tidak

penyebab substansi

D. Gangguan yang terjadi dengan ekslusif nyata dari delirium

E. Simtomp penyebab klinis yang signifikan distress atau impairment dalam sosial,

okupasi dan area penting lainnya dari fungsi.

Ctt: diagnostik ini dapat malahan bisa dibuat dari diagnostik hanya substansi intoksikasi

atau subtsansi withdrwal ketika simtom mood berkelebihan yang selalu diasosiakan

dengan intoksikasi atau withdrawal sindrom dan ketika sindrom cukup untuk menjamin

independen perhatian klinis.

Gangguan Mood yang Tidak Dijelaskan Secara Spesifik

Kategori yang dimasukan gangguan dengan simtom mood tidak ditemukan dalam

kriteria beberapa gangguan mood yang sulit untuk ditentukan antara depresive disorder

yang tidak dinyatakan lain dan bipolar disorder yang tidak dinyatakan lain (contohnya

acute agitation)

Page 45: Mood Disorder

PENGGAMBARAN SPESIFIKASI BARU ATAU EPISODE TERBARU

Nomor dari spesifier untuk gangguan mood digunakan untuk meningkatkan

diagnostik yang spesifik dan mencatat banyak subgoup yang homogen, assist dalam

seleksi treatmen dan improve dari prediksi prognosis.

Page 46: Mood Disorder

Severity/Psychotic/Remission Specifiers for Major Depressive

Disorder

Pada Major Depressive Disorder, indikasi penentu yang sekarang dengan kriteria yang

tidak panjang untuk ditemukan.

1-mild,2-moderate,3-keparahan tanpa segi psikotik.

Keparahan yang dianggap rendah, sedang,atau parah berdasarkan nomor dari pada

kriteria simtomp, keparahan dari simtom dan penurunan fungsional yang disability dan

distress. Mild episodik adalah kriteria oleh lima dari enam simtom depresive dan

disabiliti rendah atau kapasitas fungsi normal tapi dengan substansi dan tidak ada usaha.

Episode yang parah kriteria yang ditampilkan sering dari kriteria simtomp, observasi

disability. Sedang episode keparahannya antara rendah dan parah.

4-keparahan dengan segi psikotik.

Spesier mengidikasi tampilan delusi atau halusinasi menjadi episode saat ini.

5-sebagian remisi,6- remisi penuh.

Remisi penuh mensyaratkan periode setidaknya 2bulan yang tidak simtom

signifikan dari depresi. Remisi sebagian,tidak diberikan sekali penuh kriteria dari major

depresive disorder yang ditemukan lansung, sbaliknya, diagnostik dysthymic disorder

dan major depresive disorder diutamakan sejarah.

Kriteria untuk Severity/psikotik/remisi spesiefier untuk saat ini Major Depresive

Disorder

Catatan : kode dalam lima digit. Rendah,sedang,berat tanpa segi psikotik, dan parah

dengan segi psikotik hanya bisa di aplikasikan jika kriteria yang ditemukan saat ini untuk

major depresive disorder. Pada sebagian remisi dan remisi penuh bisa diaplikasikan

untuk yang saat ini major depresive disorder dan major depresive episode dalam bipolar

I atau II jika saat ini banyak tipe dari mood episode

.x1-mild B

Beberapa simtom dalam berlebihan yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan

simtom yang dihasilkan hanya minor dalam melemahnya okupasi fungsional atau dalam

aktifitas sosial atau hubungan dengan yang lain.

.x2-moderate

Simtom atau melemahnya fungsional antara rendah dan berat

.x3-berat tanpasegi psikotik

Page 47: Mood Disorder

Keparahan simtom berlebihan yang diperlukan untuk membuat diagnosa dan simtom

yang meluas dengan okupasi fungsional atau dengan sosial atau hubungan dengan

orang lain

.x4- berat dengan segi psikotik

Delusi atau halusinasi. Jika memungkinkan spesifik lainnya segi psikotik adalah mood

kongruen dan inkongruen.

Mood congruent psychotic features delusi atau halusinansi dimana merupakan

konten yang konsisten dengan tipe depresive dari personal tidak mampu,rasa

bersalah, penyakit, kematian, nihil, dan hukuman.

Mood-incongruent psychotic features delusi atau halusinansi yang konten yang

digunakan tidak melibatkan tipikal dpresive dari ketidakmampuan personal, rasa

bersalah, penyakit, kematian dan hukuman yang pantas. Termasuk seperti

simtom delusi persecutory, insersi dan broadcasting dan delusi dari kontrol.

.x5- sebagian remisi

Simtom dari major depresive episode yang saat ini tapi kriteria penuh tidak ditemukan,

atau dalam periode tanpa signifikan dari major depresive episode.

.x6-remisi penuh

Selama 2 bulan, tidak ada tanda signifikan atau simtom gangguan yang dilihatkan.

.x0-unspecified.

Severity/Psychotic/Remission Spesifier For Manic Disorder

Pada gangguan Bipolar I, indikasi penentu keparahan dari manic episodik atau

level dari remisi jika saat ini manik episodik. Jika kriteria saat ini ditemukan manic

episodik, itu bisa di klasifikasikan menjadi rendah, sedang, berat tanpa segi psikotik atau

berat dengan segi psikotik .

1-mild,2-moderate,3- severe tanpa psikotik.

Keparahan ini dianggap rendah, sedang atau berat berdasarkan nomor dari kriteria

simtom, keparahan dari simtom , melemahnya funngsional dan kebuuhan untuk

supervisi. Rendah kriterianya hanya memperlihatkan empat simtom, moderate dengan

karakteristik penurunanyang ekstrem dalam aktivitas dan lemah dalam jugment. Dan

berat dengan psikotik karakteristiknya membutuhkan supervisi berkelanjutan untuk

melindungi individu dari bahaya untuk dirinya dan orang lain.

Page 48: Mood Disorder

4-severe with psychotic features

Spesifier mengindikasi tampilan delusi atau halusinasi pada saat episode.

5-sebagian remisi dan remisi penuh

Remisi penuh diperlukan sebuah periode dari kurang lebih 2bulan yang tidak adanya

signifikant sindrom manic. Ada dua bentuk remisi sebagian :1) simtom manic yang masih

ada tapi kriteria penuh tidak ditemukan. 2) tidak ditemukan simtom signifikan dari manic

episode tapi periode remisi kurang dari 2 bulan.

Kriteria Severity/Psychotic/Remission Spesifier For Manic Disorder

Catatan : kode dalam lima digit. Ringan, sedang, berat dengan psikotik, dan berat

dengan psikotik dapat diaplikasijika kriteria yang saat ini ditemukan untuk manik

episodik. Pada remisi sebagaian dan remisi penuh bisa diaplikasikan pada manic episode

bipolar I jika saat ini tipe mood episode.

.x1-mild minimnya simtom yang ditemukan untuk manik episode

.x2-moderate : penurunan ektrim dalam aktifitas atau melemahnya dalam jugdment

.x3-severe without psychotic features : hampir secara berkelanjutan adanya menyakiti

diri sendiri dan orang lain

.x4-severe with psychotic features delusi atau halusinansi. Jika memungkinkan, spesifik

segi psikotik adalah kongruen dan inkongruen mood.

Mood-congruent psychotic features: halusinasi atau delusi yang konsisten

dengan tipe manic dari peningkatan yang bernilai, kekuatan,

pengetahuan,identitas, atau hubungan spesial untuk menjadi terkenal

Mood-incongruent psychotic features : delusi atau halusinasi yang kontentnya

digunakan tanpa melibatkan tipikal manic. Termasuk juga simtom penyiksaan

halusinasi,insersi dan delusi dari pengontrolan

.x5- remisi sebagian simtom dari manic episode dimunculkan tapi kriteria penuh tidak

ditemukan, atau periode tanpa beberapa simtom signifikan dari manic episode selama 2

bulan

.x6-remisi penuh selama 2 bulan tidak ditemukan tanda signifikan atau simtom dari

gangguan manic episode

.x0-unspecified

Page 49: Mood Disorder

Severity/Psychotic/Remission/Spesifier For Mixed Episode

Pada bipolar I, indikasi penentu keparahan saat ini meixed episode atau level dari remisi

jika saat ini mixed episode.

1-mild,2-moderate,3-severe without psychotic features

Keparahan yang dianggap ringan,sedang dan berat berdasarkan nomor dari simtom.

Karakteristik dari ringan adanya empat simtom manic dan lima dari enam simtm

depresif. Karakteristik moderate adalah penurunan yang ektrem dalam aktifita.

Sementara yang berat membutuhkan supervisi berkelanjutan untuk melindungi individu

dari bahaya dirinya dan orang lain.

4-severe with psychotic features

Indikasi spesifier menggambarkan halusinasi dan delusi yang saat ini episode. Umumnya

konten delusi dan halusinansi konsisten dengan manic disorder atau depresive.

5-remisi sbagian,6-remisi penuh

Remisi penuh diperlukan periode selama 2 bulan yang tidak ada simtom yang signifikan

dari mania atau depresi. Ada dua bentuk remisi sebagian :1) simtom mixe episode yang

masih ada tapi kriteria penuh tidak ditemukan. 2) tidak ditemukan simtom signifikan dari

mix episode tapi periode remisi kurang dari 2 bulan.

Kriteria Severity/Psychotic/Remission/Spesifier For Mixed Episode

Catatan : kode dalam lima digit. Ringan, sedang, berat dengan psikotik, dan berat

dengan psikotik dapat diaplikasijika kriteria yang saat ini ditemukan untuk manik

episodik. Pada remisi sebagaian dan remisi penuh bisa diaplikasikan pada mixed episode

bipolar I jika saat ini tipe mood episode.

.x1-mild : tidak lebih dari kriteria simtom minimum yang ditemukan bagi maic dan major

depresive episode

.x2-moderate : simtom atau melemahnya fungsional antara ringan dan berat

.x3- severe without psychotic features supervisi yang selalu berkelanjutan diperlukan

untuk melindungi dari bahaya dirinya sendiri atau orang lain

.x4- severe with psychotic features delusi atau halusinasi. Jika memungkinkan segi

psikotik adalah kongruen dan inkonruen mood.

Mood congruent psychotic features delusi atau halusinasi yang konsisten

dengan tipe manic atau depresive

Page 50: Mood Disorder

Mood-incongruent psychotic features delusi atau halusinasi yang kontennya

tidak dapat melibatkan tipe manic atau depresif. Termasuk juga simtom

penyiksaan halusinasi,insersi dan delusi dari pengontrolan

.x5- remisi sebagian simtom dari mixed episode dimunculkan tapi kriteria penuh tidak

ditemukan, atau periode tanpa beberapa simtom signifikan dari mixed episode selama 2

bulan

.x6-remisi penuh selama 2 bulan tidak ditemukan tanda signifikan atau simtom dari

gangguan mixed episode

.x0-unspecified

Penentuan Kronik Dari Major Depressive Disorder

Indikasi penentu kronik alami dari major depressive episodik. Aplikasi penentu ini

pada saat ini major depresive episode dalam gangguan major depressive dan saat ini

major depressive episode hanya dalam gangguan bipolar I atau bipolar II jika lebih

ditempatkan tipe dari mood episodik.

Kriteria dari Penentu Kronik

Spesifik jika :

Kronik ( bisa diaplikasikan saat ini major depressive episode dalam major depressive

disorder dan major depresi episode dalam bipolar I dan II jika tipe terbaru dari mood

episode)

Kriteria penuh dari major depressive episode telah ditemukan dengan kelanjutan

untuk 2tahun yang lalu.

Ciri Spesifik Katatonik

Penentu dengan segi katatonik bisa diaplikasikan dalam major depressive,manic

atau mixed episode dalam major depressive disorder,bipolar I atau gangguan bipolar II.

Jika kriteria penuh tidak ditemukan untuk mood episode, penentu menggunakan mood

episode terkini. Penentu dengan segi katatonik tepat ketika gambaran klinis adalah

karakteristik dari gangguan psikomotorik yang mungkin diperlukan motorik

kaku,kelebihan aktifitas motorik,negativisme yang ekstrem.

Page 51: Mood Disorder

Kriteria Dari Katatonik

Spesifik jika:

Dengan segi katatonik (bisa digunakan sekarang major depressive episode,manic

episode, atau mixe episode dalam major depresive disorder, bipolar I atau gangguan

bipolar II)

Gambaran klinis adalah dominan oleh lebih kurang dua dari sebagai berikut:

1. Motorik yang kaku

2. Kelebihan aktifitas motorik

3. Negativisme yang ekstrem

4. Keganjilan dalam gerak reflek

5. Echolalia atau echopraxia

Ciri Spesifik Melancolic

Penentu dengan segi melankolik bisa digunakan saat ini ( jika kriteria penuh tidak

ditemukan dari major depressive episode saat ini) major depressive episode dalam

major depressive disorder dan mendalam major depressive episode dalam bipolar I atau

bipolar II jika saat ini ditemukan tipe dari mood episode. Segi esensial dari major

depressive episode, dengan segi melankolik adalah hilangnya ketertariakan, aktifitas dan

reaksi terhadap stimulus. Depresi mood individu tanpa improve, even temporal, ketika

sesuatu yang baik terjadi (kriteria A)umumnya, setidaknya tiga dari simtom yang

diperlihatkan adalah : kualitas yang jelas dari depressed moo, depresi yang regulasi salah

di pagi, retardasi psikomotorik atau agitasi, signifikan anorexia (kriteria B). Segi

melankolik adalah frekuensi asosiasi yang lebih dengan penemuan laboratorium dari

dexamethasone nonsupression, elevasi konsentrasi kortisol dalam plasma, urine,dan

saliva ; perubahan pola tidur EEG,tes abnormal pergantian tiramin,dan abnormal

asymmetry dalamtest dikotik pendengaran.

Kriteria Melankolik

Spesifik jika:

Dengan segi melankolik ( bisa digunakan dalam atau saat ini major depressevi

episode dalam major depressive disorder dan untuk major depressi episode dalam

bipolar I atau bipolar Iiyang tipe saat ini dari mood episode)

Page 52: Mood Disorder

a. Salah satu dari dibawah ini, terjadinya keparahan periode dari dalam

episode:

1. Kehilangan dari semua semangat,atau semua yang penting, aktifitas

2. Kurannya reaktifity untuk stimulus yang diinginkan

b. Tiga (atau lebih) sebagai berikut:

1. Kualitas yang jelas dari mood dpresi

2. Depresi regulasi yang salah di pagi hari

3. Kecepatan bangun pagi

4. Retardasi psikomotorik atau agitasi

5. Anoreksia atau weight loss

6. Berlebihan atau rasa bersalah yang berlebihan

Ciri Spesifik Atypical

Penentuan dengan segi atypical bisa digunakan yang mendalam major depressive

episode dalam bipolar I atau bipolar II jika saat ini tipe dari mood episode, atau

dysthymic disorder. “atypical depression” sejarah signifikan dan tidak mengandung arti

dari presentasi klinis sebagai implikasi tengah.segi esensial dari reaktif mood (kriteria A)

dan ditampilkan setidaknya dua dari fitur ( kriteria B) kenaikan berat badan atau gemuk

kembali, hypersomnia leaden paralis,dan berdiri lama dari sensitifitas yang ekstrem

untuk penolakan interpersonal. Segi utama saat ini dua minggu periode ( saat ini 2 tahun

periode untuk dysthymic disorder). Atypical tidak memberikan kriteria melankolik dan

katatonik telah ditemukan sama major dperessive episode.ketika menggambarkan

major depresive episode penentu menggunakan fitur utama selama periode 2 minggu.

Kriteria untuk Atypical

Spesifik jika :

Dengan segi Atypical ( bisa digunakan ketika segi utama saat ini 2minggu dari major

depresive episode dalam major depresive disorder atau dalam bipolar I atau bipolar II

ketika major depresive episode tipe saat ini dari mood episode, atau ketika segi utama

terkini 2 tahun dari dysthymic disorder; jika major dpresive disorder tidak digunakan,

aplikasi ini jika segi dominan periode beberapa 2 minggu)

a. Mood reaktivity

b. Dua ( atau lebih) dari ketentuan berikut:

Page 53: Mood Disorder

1.signifikan kegemukan atau kenaikan berat badan

2. hypersomnia

3. leaden paralis

4. berdiri lama dari sensitifitas terhadap penolakan interpersonal yang

dihasilkan dalam signifikan sosial atau okupasi

c. kriteria yang tidak ditemukan dalam melankolik atau katatonik yang sama

dengan episode

Postpartum Onset Specifier

Penentu dengan postpartum onset bisa di aplikasikan untuk diperlukan (atau, jika

kriteria penuh tidak ditemukan untuk major dpresive, manic atau mixed episode, to saat

terkini) major depressive, manic, atau mixed episode dari major depressive disorder,

bipolar I disorder, atau bipolar II disorder atau catatan gangguan psikotik jika dalam

empat minggu setelah kelahiran anak. Simtom dari postpartum-onset major depressive,

manic, atau mixed episode yang tidak berbeda dari simtom dalam nonpotpartum

episode. Simtom yang biasanya dalam postpartum –onset episode, tidak spesifik untuk

postpartum ,penurunan fluktuasi mood, mood labil, dan preokupasi dengan bayi yang

well-being, intensitasyang mungkin jaraknya dari overconcern untuk delusi.

Kriteria Postpartum

Spesifik jika :

Postpartum onset ( bisa diaplikasi untuk dipergunaka saat ini major depressive,

manic atau mixed episode dalam major depressive disorder, bipolar I disorder, atau

bipolar II disorder ; atay catatan gangguan psikotik)

Onset dari episode dalam empat minggu postpartum.

Specifiers Describing Course Of Recurrent Episodes

Nomor dari penentu untuk gangguan mood adalah penyedian untuk peningkatan

diagnostik spesifik dan mencatat lebih subgoup yang dominan, bantuan dalam seleksi

perlakuan dan improve prediksi dari prognosis. (lihat P.424)

Page 54: Mood Disorder

Longitudinal Course Specifiers

(with and without full interepisode recovery)

Penentu dengan full interepisode recovery dan tanpa full interepisode recovery

adalah penyediaan untuk membantu karakteristik seharusnya dari penyakit dalam

individu dengan berulang major depresive disorder, bipolar I disorder, atau bipolar II

disorder. Penentu bisa diaplikasikan untuk periode dari lima antara dua episode terkini.

Karakteristik yang tertinggi dari tampilan dari kalimat gangguan dysthymic.

Empat grafik yang menggambarkan prototipikal. Gambaran dari gangguan major

depressive, pengulangan dimana gangguan kalimat dysthymic dan periode dari remisi

penuh antara episode.

a. Pengulangan, dengan penuh interepisode, dengan tanpa dysthymic disorder

b. Pengulangan, tanpa full interepisode, dengan tidak dysthymic disorder

c. Pengulangan, dengan full interepisode, menjatuhkan dalam dysthymic

d. Pengulangan, tanpa full interepisode, menjatuhkan dalam gangguan dysthymic

Kriteria Longitudinal Course Spesifiers

Spesifik jika ( bisa digunakan untuk pengulangan major depressive disorder atau bipolar I

atau bipolar II)

Page 55: Mood Disorder

Dengan full interepisode : jika remisi penuh mencapai antara dua mood episode saat ini

Tanpa full interepisode : jika remisi penuh tidak mencapai antara dua mood episode

saat ini

Seasonal Pattern Specifier

Penentu dengan seasonal pattern bisa menggunakan pattern dari major depressive

episode dalam bipolar I, gangguan bipolar II, atau gangguan major depresi, penguangan.

Segi esensial dan remisi dari major dperesi episode pada karakteristik waktu dari tahun.

Major depresive episode dalam seasonal pattern karakteristiknya sering dari anergy

utama, hypersomnia,kelebihan makan, kegemukan. Prevalensi dari musim dingin- tipe

seasonal pattern melihat perubahan dengan kebebasan, usia, dan sex.

Kriteria Dari Seasonal Pattern Spesifiers

Spesifik jika

Dengan seasonal pattern ( bisa di aplikasikan untuk pola dari major depresive episode

dalam bipolar I, gangguan bipolar II atau major depresive disorder, pengulangan)

a. Adanya hubungan regulasi temporal antara permulaan dari major depresive

episode dalam bipolar I dan bipolar II atau atau gangguan major depressive

disorder, pengulangan dan waktu partikular dari tahun.

Catatan : tidak digunakan penggolongan yang efek berkelebihan dari seasonal-

relasi penyebab stres psikososial

b. Remisi penuh ( diganti dari depresi ke mania atau hypomania) juga dalam

karakteristik waktu dari tahun

c. Setidaknya dua tahun, dua major depressive episode mempunyai gambaran

hubungan temporal seasonal dalam kriteria A dan B dan nonseasonal major

depressive episode yang mungkin hanya dalam kehidupan individual.

Rapid-Cycling Spesifier

Penentu dengan rapid-cycling bisa digunakan untuk gangguan bipolar I atau bipolar

II. Segi esensial dari rapid-cycling bipolar disorder digunakan empat atau lebih mood

episode dalam 12 bulan. Episode ini bisa dalam beberapa kombinasi dan permintaan.

Episode hatus dilihay durasi dan kriteria simtom untuk major depressive, manic,mixed

Page 56: Mood Disorder

atau hypomanic episode dan harus dipisahkan ari periode yang lainnya dari remisi

penuh.

Mood episode tidak seperti hubungan beberapa fase dari siklus menstruasi dan pre

dan post monopouse pada wanita. Rayd cycle mungkin di asosiasikan dengan

hypothyrodism,kondisi neurologikal,mental retardasi,sakit kepala,atau penanganan

antidepresan. Rapid-cycling bisa dalam beberapa waktu menjadi bipolar disorder dan

mungkin terlihat atau tak terlihat, dengan partikular jika asosiasi dengan penggunaan

antidepresan. Beberapa individu dengan rapid cycling mempunyai akselerasi dari siklus

mereka setelah terbuka untuk medikasi antidepresan. Perkembangan dari rapid cycling

adalah asosiasi dengan miskinnya waktu untuk prognosis.

Kriteria Rapid-Cycling Spesifier

Spesifik jika :

Dengan Rapid-Cycling ( bisa diaplikasikan untuk bipolar I dan bipolar II)

Setidaknya empat episode dari gangguan mood dalam sebelumnya 12 bulan dengan

melihat kriteria untuk major depressive, manic,mixed atau hypomanic episode.

Catatan : episode terpisah dari yang lainnya oleh parsial atau remisi penuh untuk

setidaknya dua bulan atau perubahan untuk episode dua kutub yang berlawan.

(contohnya major depresi episode untuk manic episode)