mop dan mow
TRANSCRIPT
Kelompok 5
1. Aida Fitri
2.Desi Arniyanti Lesmana
3.Eli Herawati
4.Evi Fitriatul Adawiyah
5.Hera Rahayu
6.Ita Novietha Sari
7.Lia Monica
8.Mega Ayu Pebriani
Pelaksanaan Pelayanan Kontrasepsi
MOW/MOP dan Rujukannya
1. Pengertian kontrasepsi tetap.
2. Macam – macam kontrasepsi
tetap.
3. Sistem rujukan kontrasepsi.
1. Pengertian Kontrasepsi
Tetap
• Kontrasepsi Mantap atausterilisisasi merupakanmetode KB yang paling efektif, aman danmempunyai nilai demografiyang tinggi ( IlmuKebidanan, PenyakitKandungan, dan KeluargaBerencana, 1998).
Lanjutan ...• Kontrasepsi mantap (kontap) adalah suatu
tindakan untuk membatasi keturunan dalamjangka waktu yang tidak terbatas; yang dilakukan terhadap salah seorang daripasangan suami isteri atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela.
• Kontap dapat diikuti baik oleh wanitamaupun pria.
• Tindakan kontap pada wanita disebutkontap wanita atau MOW (Metoda OperasiWanita ) atau tubektomi, sedangkan padapria MOP (Metoda Operasi Pria) atauvasektomi.
Macam – macam
Kontrasepsi Tetap
• MOW (Metode OperasiWanita) atau Tubektomi
• MOP (Metode OperasiPria) atau Vasektomi
MOW (Metode Operasi Wanita)
• Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untukmenghentikan fertilitas (kesuburan) seorangperempuan, dengan mengoklusi tuba falopii(mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga sperma tidak dapat bertemu denganovum.
(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi; Edisi 2, 2006).
• Tubektomi merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif dengan angka kegagalan kurangdari 1 %.
ManfaatKontrasepsi
• Sangat efektif
• Tidak mempengaruhi prosesmenyusui
• Tidak bergantung pada factor senggama
• Tidak ada efek jangka panjang.
• Tidak ada perubahan dalamfungsi seksual (tidak ada efekpada produksi hormone ovarium).
Non Kontrasepsi
• Berkurangnya resiko kankerovarium.
Keterbatasan• Harus dipertimbangkan sifat
permanen metode kontrasepsi ini(tidak dapat dipulihkan kembali), kecuali dengan operasi rekanalisasi.
• Klien dapat menyesal di kemudianhari.
• Rasa sakit/ketidaknyamanandalam jangka pendek setelahtindakan.
• Dilakukan oleh dokter yang terlatih(dibutuhkan dokter spesialisginekologi atau dokter spesialisbedah untuk proses laparoskopi).
• Tidak melindungi diri dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Indikasi• Usia> 26 tahun
• Paritas > 2.
• Yakin telah mempunyaibesar keluarga yang sesuaidengan kehendaknya.
• Pada kehamilannya akanmenimbulkan risikokesehatan yang serius.
• Pasca persalinan
• Pasca keguguran.
• Paham dan secara sukarelasetuju dengan prosedur ini.
Komplikasidan
penanganan
• Infeksi Luka• Demam pasca operasi• Luka pada kandung
kemih, Intestinal (jarang terjadi)
• Hematoma (subkutan)
• Rasa sakit pada lokasipembedahan
MOP
(Metode Operasi Pria)
• Vasektomi adalah prosedur klinikuntuk menghentikan kapasitasreproduksi pria dengan jalanmelakukan oklusi vasa deferensiasehingga alur transportasi spermaterhambat dan proses fertilisasi(penyatuan dengan ovum) tidakterjadi.
(Buku Panduan PraktisPelayanan Kontrasepsi; Edisi 2, 2006).
Manfaat
• Sangat efektif
• Tidak ada efek samping jangka panjang.
• Tindak bedah yang aman dan sederhana
• Efektif setelah 20 ejakulasi atau 3 bulan
Komplikasi
• hematoma skrotalis
• infeksi atau absespada testis
• atrofi testis
• Epididimitis
• Kongestif atauperadangan kronikgranuloma di tempatinsisi.
• Penyulit jangkapanjang yang dapatmengganggu upayapemulihan fungsi
Sistem Rujukannya
• suatu system pelimpahan
tanggung jawab timbal
balik diantara unit
pelayanan MKET baik
secra vertical maupun
horizontal atau kasus atau
masalah yang berhubungan
dengan MKET Unit
pelayanan yang dimaksud
disini yaitu menurut tingkat
kemampuan dari yang
paling sederhana berurut-
turut keunit pelayanan yang
paling mampu.
Tujuan
• untuk meningkatkanmutu, cakupan danefisiensi pelaksanaanpelayanan metodekontrasepsi secaraterpadu.
• Perhatian khususterutama ditujukanuntuk menunjangupaya penurunan angkakejadian efek samping, komplikasi dankegagalan penggunaan
Sasaran Rujukan MKET
• Sasaran obyektif1. PUS yang akan memperoleh pelayanan
MKET2. Peserta KB yang akan ganti cara ke MKET3. Peserta KB MKET untuk mendapatkan
pengamatan lanjutan4. Peserta KB yang mengalami komplikasi
atau kegagalan pemakaian MKET5. Pengetahuan dan keterampilan MKET6. Bahan-bahan penunjang diagnostic
• Sasaran subyektif1. Petugas-petugas pelayanan MKET
disemua tingkat wilayah.
Jaringan rujukan MKET
• Merujuk kasus-kasus yang tidak mampuditanggulangi sendiri keunit pelayananMKET yang lebih mampu dan terdekat
• Menerima kembali untuk tindakan lebihlanjut kasus yang dikembalikan oleh unit pelayanan MKET yang lebih mampu
• Mengadakan konsultasi denganmengusahakan kunjungan ke unit pelayanan yang lebih mampu untukmeningkatkan pengetahuan pelayananyang lebih mampu meningkatkanpengetahuan dan keterampilan.
• Mengusahaan kunjungan tenaga dari unit pelayanan MKET yang lebih mampu untukpembinaan tugas dan pelayanan MKET.