morbus hansen oleh thines

37
MORBUS HANSEN MORBUS HANSEN (KUSTA) (KUSTA) Oleh Oleh Thines Ramalingam Thines Ramalingam (0802008189) (0802008189) 1

Upload: thinesram

Post on 27-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Power point Morbus Hansen oleh Thines

TRANSCRIPT

MORBUS HANSEN MORBUS HANSEN (KUSTA)(KUSTA)

OlehOleh

Thines RamalingamThines Ramalingam

(0802008189)(0802008189)

11

PendahuluanPendahuluan

Definisi:Definisi:Penyakit infeksi kronik disebabkan oleh infeksi Penyakit infeksi kronik disebabkan oleh infeksi Mycobacterium leprae, terutamanya menyerang Mycobacterium leprae, terutamanya menyerang

kulit dan saraf tepi.kulit dan saraf tepi.

Sinonim: Sinonim: Hansen disease, Hanseniasis, Lepra, KustaHansen disease, Hanseniasis, Lepra, Kusta

22

ETIOLOGIETIOLOGI

Kuman Kuman Mycobacterium Mycobacterium lepraeleprae

Basil tahan asam Basil tahan asam (BTA),gram positif, (BTA),gram positif, ukuran 1-8 x 0,2-0,5 ukuran 1-8 x 0,2-0,5 mikron, bersifat obligat mikron, bersifat obligat intraseluler, serta intraseluler, serta sampai sekarang sampai sekarang belum dapat dibiakkan belum dapat dibiakkan dalam media artifisialdalam media artifisial

33

EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI Terdapat dimana-mana, terutama di Asia, Afrika, Terdapat dimana-mana, terutama di Asia, Afrika,

Amerika Latin, daerah tropis dan subtropis, serta Amerika Latin, daerah tropis dan subtropis, serta

masyarakat masyarakat sosioekonomi rendahsosioekonomi rendah..

Dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih Dapat menyerang semua umur, anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa, frekuensi tertinggi rentan daripada orang dewasa, frekuensi tertinggi

umur 25-35 thnumur 25-35 thn

Cara penularan belum pasti, diduga Cara penularan belum pasti, diduga kontak langsung kontak langsung

antarkulit yang lama dan eratantarkulit yang lama dan erat, dan secara , dan secara inhalasiinhalasi

44

PATOGENESISPATOGENESIS

Tipe yang muncul tergantung derajat Tipe yang muncul tergantung derajat

sistem imunitas selular (Cellular sistem imunitas selular (Cellular

Mediated Immunity):Mediated Immunity):

- - C.M.I TinggiC.M.I Tinggi tuberkuloidtuberkuloid

- - C.M.I RendahC.M.I Rendah lepromatosalepromatosa55

PATOGENESISPATOGENESIS

TT : Tuberkuoid polar

Ti : Tuberkuloid indefinite

BT : Borderline tuberculoid

BB : Mid Borderline

BL : Borderline lepromatous

Li : Lepromatosa indefinite

LL : Lepromatosa polar

66

KLASIFIKASI

Menurut Ridley dan Jopling (1966)a. Tuberkuloid tuberkuloid (TT)b. Borderline tuberkuloid ( BT)c. Borderline borderline (BB)d. Borderline lepromatosa (BL)e. Lepromatosa lepra (LL)

Menurut WHO, 1987:a. Pausi Basiler (PB)

-I, TT dan BT BTA (-)b. Multi Basiler (MB)

-BT,BL,BB,LL BTA (+)

7

88

99

1010

1111

GEJALA KLINISGEJALA KLINIS TIPE INDETERMINATETIPE INDETERMINATE Makula hipopigmentasi, Makula hipopigmentasi,

batas tegasbatas tegas Rasa raba normal/ sedikit Rasa raba normal/ sedikit

tergangguterganggu Keringat, pertumbuhan Keringat, pertumbuhan

rambut normalrambut normal Lokasi: wajah, punggung, Lokasi: wajah, punggung,

ekstensor lenganekstensor lengan

1212

TIPE TTTIPE TT

Makula eritematosaMakula eritematosa Lesi kulit sedikitLesi kulit sedikit Permukaan kering, Permukaan kering,

batas tegas, anestesi, batas tegas, anestesi, bagian tengah sembuhbagian tengah sembuh

Penebalan saraf periferPenebalan saraf perifer

1313

1414

TIPE BTTIPE BT

Campuran TT dan BB, dengan lesi Campuran TT dan BB, dengan lesi kulit mirip tipe TTkulit mirip tipe TT

Makula hipopigmentasi, tak Makula hipopigmentasi, tak teratur, batas tak tegas, keringteratur, batas tak tegas, kering

Gangguan saraf lebih ringan tapi Gangguan saraf lebih ringan tapi yang terkena lebih banyakyang terkena lebih banyak

1515

TIPE BBTIPE BB

Campuran tipe TT dan Campuran tipe TT dan LL, paling tidak stabilLL, paling tidak stabil

Makula eritematosa, Makula eritematosa, menonjol, bentuk tak menonjol, bentuk tak teratur, kasarteratur, kasar

Ditemukan lesi satelit, Ditemukan lesi satelit, penebalan saraf dan penebalan saraf dan kontrakturkontraktur

1616

TIPE BLTIPE BL

Lesi menyerupai tipe LL, dengan jumlah Lesi menyerupai tipe LL, dengan jumlah lebih sedikitlebih sedikit

Masih dijumpai kulit normalMasih dijumpai kulit normalMakula infiltrat merah, mengkilat, tak Makula infiltrat merah, mengkilat, tak

teratur, batas tak tegasteratur, batas tak tegasTerdapat lesi plakat dan Terdapat lesi plakat dan punched out punched out

lesionlesion

1717

TIPE LLTIPE LL Jumlah lesi sangat Jumlah lesi sangat

banyak, simetrisbanyak, simetris Permukaan lesi halus, Permukaan lesi halus,

mengkilat, batas tak mengkilat, batas tak tegas tegas

Fase lanjut didapatkan Fase lanjut didapatkan makula kasar, menebal, makula kasar, menebal, dan mengkilat, terutama dan mengkilat, terutama pada dahi, daun telinga, pada dahi, daun telinga, dan hidung dan terjadi dan hidung dan terjadi Madarosis Madarosis Facies Facies leoninaleonina

Pada pria dapat terjadi Pada pria dapat terjadi ginekomastia dan ginekomastia dan kelainan padakelainan pada

1818

DIAGNOSISDIAGNOSIS

4 Tanda Kardinal kusta :4 Tanda Kardinal kusta :

1.1. AnesthesiaAnesthesia

2.2. Penebalan sarafPenebalan saraf

3.3. Lesi kulitLesi kulit

4.4. BTA (+) pada slit skin smearBTA (+) pada slit skin smear

Diagnosis Leprae dibuat bila ditemukan 2 Diagnosis Leprae dibuat bila ditemukan 2 dari 3 tanda kardinal I atau adanya tanda dari 3 tanda kardinal I atau adanya tanda ke 4.ke 4.

1919

PEMERIKSAAN KLINISPEMERIKSAAN KLINIS

Inspeksi: perhatikan semua kelainan kulit di seluruh Inspeksi: perhatikan semua kelainan kulit di seluruh tubuh (makula, nodul, jaringan parut, kulit keriput, tubuh (makula, nodul, jaringan parut, kulit keriput, penebalan kulit, kehilangan rambut)penebalan kulit, kehilangan rambut)

Pemeriksaan sensibilitas pada lesi kulit Pemeriksaan sensibilitas pada lesi kulit

Pemeriksaan saraf tepi dan fungsinya (n. auricularis Pemeriksaan saraf tepi dan fungsinya (n. auricularis magnus, n. ulnaris, n. radialis, n. medianus, n. magnus, n. ulnaris, n. radialis, n. medianus, n. peroneus, dan n. tibialis posterior)peroneus, dan n. tibialis posterior)

Pemeriksaan fungsi saraf otonom (tes Gunawan)Pemeriksaan fungsi saraf otonom (tes Gunawan)2020

PEMERIKSAAN PEMBANTUPEMERIKSAAN PEMBANTU

Pemeriksaan anestesia dengan jarum atau air panas.Pemeriksaan anestesia dengan jarum atau air panas.

Tes keringat dengan pensil tinta; pada lesi akan hilang, sedang pada Tes keringat dengan pensil tinta; pada lesi akan hilang, sedang pada

kulit normal ada bekas tinta. kulit normal ada bekas tinta. ( tes Gunawan )( tes Gunawan )

Pemeriksaan histopatologi : perlu untuk klasifikasi penyakit. Pemeriksaan histopatologi : perlu untuk klasifikasi penyakit.

Tes leprotomin untuk klasifikasi penyakitTes leprotomin untuk klasifikasi penyakit

Pemeriksaan bakteriologi untuk menentukan Indeks Bakteriologi Pemeriksaan bakteriologi untuk menentukan Indeks Bakteriologi

(IB) dan Indeks Morfologi (IM). (IB) dan Indeks Morfologi (IM). Pemeriksaan ini penting untuk Pemeriksaan ini penting untuk

menilai hasil pengobatan , menentukan adanya resistensi menilai hasil pengobatan , menentukan adanya resistensi

pengobatan.pengobatan.2121

GUNAWAN TESTGUNAWAN TEST→ CHINESE INK→ CHINESE INK

-HOT & COLD TEST-TEST FOR ANAESTHESIA → COTTON WOOL

LEPROSY NORMALY

2222

SKEMA DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTASKEMA DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTAHipopigmentasi

Anesthesia

KUSTA

Penebalan saraf dan tanda – tanda lain

Infiltrat atau nodul

BTA

BUKAN KUSTA

ADA

TIDAK ADA

ADA ADA

ADA

TIDAK ADA

TIDAK ADA

TIDAK ADA

2323

DIAGNOSIS BANDINGDIAGNOSIS BANDING Tipe I (makula hipopigmentasi) : tinea versikolor, vitililigo, ptiriasis rosea, dermatitis Tipe I (makula hipopigmentasi) : tinea versikolor, vitililigo, ptiriasis rosea, dermatitis

seboroika, atau dengan liken simpleks kronik.seboroika, atau dengan liken simpleks kronik.

Tipe TT (makula eritematosa dengan tepi meninggi) : tinea korporis, psoriasis, lupus Tipe TT (makula eritematosa dengan tepi meninggi) : tinea korporis, psoriasis, lupus

eritematosus tipe diskoid, atau pitiriasis roseaeritematosus tipe diskoid, atau pitiriasis rosea

Tipe BT, BB, BL (infiltrat merah tidak berbatas tegas) : selulitis, erisipelas, psoriasis.Tipe BT, BB, BL (infiltrat merah tidak berbatas tegas) : selulitis, erisipelas, psoriasis.

Tipe LL (bentuk nodula) : dermatomiositis, atau erupsi obatTipe LL (bentuk nodula) : dermatomiositis, atau erupsi obat

Beberapa hal penting untuk menentukan DD Leprae :Beberapa hal penting untuk menentukan DD Leprae :

Ada makula hipopigmentasiAda makula hipopigmentasi

Ada daerah anestesiAda daerah anestesi

Pemeriksaan bakteriologi Pemeriksaan bakteriologi Bakteri tahan asam (BTA) Bakteri tahan asam (BTA)

Ada pembengkakan / pengerasan saraf tepiAda pembengkakan / pengerasan saraf tepi

2424

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAAN

Regimen pengobatan MDT (Regimen pengobatan MDT (Multi Drug TherapyMulti Drug Therapy) di ) di Indonesia sesuai rekomendasi WHO (1995):Indonesia sesuai rekomendasi WHO (1995):

Tipe PBTipe PB

Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa:Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa:

1. Rifampisin 600 mg/bln, diminum di depan petugas1. Rifampisin 600 mg/bln, diminum di depan petugas

2. DDS tablet 100 mg/hari diminum di rumah2. DDS tablet 100 mg/hari diminum di rumah

Pengobatan 6 dosis diselesaikan dalam 6-9 bulan, Pengobatan 6 dosis diselesaikan dalam 6-9 bulan, setelah minum 6 dosis setelah minum 6 dosis RFT ( RFT (Release From Release From TreatmentTreatment), namun WHO (1995) ), namun WHO (1995) Completion of Completion of Treatment CureTreatment Cure

2525

Tipe MBTipe MB

Jenis obat dan dosis untuk orang Jenis obat dan dosis untuk orang dewasa:dewasa:

1. Rifampisin 600 mg/bln diminum di 1. Rifampisin 600 mg/bln diminum di depan petugasdepan petugas

2. Klofazimin 300 mg/bln diminum di 2. Klofazimin 300 mg/bln diminum di depan petugas depan petugas klofazimin 50 mg/hari klofazimin 50 mg/hari diminum di rumahdiminum di rumah

3. DDS 100 mg/hari diminum di rumah3. DDS 100 mg/hari diminum di rumah

Pengobatan dalam 12 dosis dalam 12-18 Pengobatan dalam 12 dosis dalam 12-18 bln bln RFT (WHO 1998) RFT (WHO 1998)

2626

Pengobatan MDT terbaruPengobatan MDT terbaru

Metode ROM (WHO 1998):Metode ROM (WHO 1998):Tipe PB lesi 1 : dosis tunggal Rifampisin Tipe PB lesi 1 : dosis tunggal Rifampisin

600 mg, Ofloksasin 400 mg, Minosiklin 600 mg, Ofloksasin 400 mg, Minosiklin 100 mg100 mg RFT RFT

Tipe PB 2-5 lesi: 6 dosis dalam 6 bulanTipe PB 2-5 lesi: 6 dosis dalam 6 bulanTipe MB: sebagai obat alternatif, 24 dosis Tipe MB: sebagai obat alternatif, 24 dosis

dalam 24 bulandalam 24 bulan

2727

REAKSI KUSTAREAKSI KUSTA Reaksi kusta/lepra: episode akut pada perjalanan Reaksi kusta/lepra: episode akut pada perjalanan

kronis penyakit kustakronis penyakit kusta Jenis reaksiJenis reaksi

1. Reaksi Kusta Tipe I ( Reaksi 1. Reaksi Kusta Tipe I ( Reaksi reversalreversal, reaksi , reaksi upgradingupgrading, reaksi , reaksi borderlineborderline))

- reaksi hipersensitivitas tipe lambat- reaksi hipersensitivitas tipe lambat- pasien tipe - pasien tipe borderline borderline karena karena meningkatnya kekebalan selular secara meningkatnya kekebalan selular secara

cepatcepat- pergeseran tipe kusta ke arah PB- pergeseran tipe kusta ke arah PB- Gejala klinis: perubahan lesi kulit, neuritis, - Gejala klinis: perubahan lesi kulit, neuritis, dan/atau gangguan keadaan umumdan/atau gangguan keadaan umum

2828

2. Reaksi tipe II (reaksi 2. Reaksi tipe II (reaksi eritema nodosum eritema nodosum leprosumleprosum))

- Pada pasien tipe MB- Pada pasien tipe MB

- Reaksi humoral dimana banyak basil - Reaksi humoral dimana banyak basil kusta kusta mati & hancur menjadi antigen mati & hancur menjadi antigen

- Reaksi kompleks imun- Reaksi kompleks imun mengendap di mengendap di kulit berbentuk nodul (kulit berbentuk nodul (eritema eritema

nodosum nodosum leprosumleprosum), mata (iridosiklitis), ), mata (iridosiklitis), sendi sendi (artritis), dan saraf (neuritis)(artritis), dan saraf (neuritis)

2929

Penatalaksanaan Reaksi KustaPenatalaksanaan Reaksi Kusta Prinsip pengobatan:Prinsip pengobatan: Obat antireaksi:Obat antireaksi:

- Aspirin: 600-1200 mg diberi tiap 4 jam, 4-6x/hari- Aspirin: 600-1200 mg diberi tiap 4 jam, 4-6x/hari- Klorokuin 3 x 150 mg/hari- Klorokuin 3 x 150 mg/hari- Prednison 30-80 mg/hari dosis tunggal pagi hari - Prednison 30-80 mg/hari dosis tunggal pagi hari sesudah makan atau dosis terbagi sesudah makan atau dosis terbagi (Pada reaksi berat (Pada reaksi berat prednison dosis tunggal/ terbagi)prednison dosis tunggal/ terbagi)

Istirahat/imobilisasiIstirahat/imobilisasi Analgetik/sedatifAnalgetik/sedatif

- Aspirin: 600-1200 mg tiap 4 jam, 4-6x/hari- Aspirin: 600-1200 mg tiap 4 jam, 4-6x/hari- Parasetamol 300-1000 mg, 4-6x/hari (dws)- Parasetamol 300-1000 mg, 4-6x/hari (dws)- Antimonium: 2-3 ml diberi selang-seling,maks.30 ml- Antimonium: 2-3 ml diberi selang-seling,maks.30 ml

3030

KomplikasiKomplikasi

Primer : Primer : disebabkan langsung oleh aktivitas penyakit, terutama disebabkan langsung oleh aktivitas penyakit, terutama

kerusakan akibat respon jaringan terhadap M. lepraekerusakan akibat respon jaringan terhadap M. leprae

Fungsi saraf sensorik, motorik dan otonomFungsi saraf sensorik, motorik dan otonom

Infiltrasi kuman pada kulit dan jaringan subkutan Infiltrasi kuman pada kulit dan jaringan subkutan kulit berkerut kulit berkerut

dan berlipatdan berlipat

Pada jaringan lain akibat infiltrasi kumanPada jaringan lain akibat infiltrasi kuman

Sekunder : Sekunder : terjadi akibat cacat primer,terjadi akibat cacat primer,

terutama akibat kerusakan sarafterutama akibat kerusakan saraf3131

Derajat Cacat KustaDerajat Cacat Kusta

Tangan dan kaki :Tangan dan kaki :

Tk 0 : tdk ada anestesi dan kelainan anatomisTk 0 : tdk ada anestesi dan kelainan anatomis

Tk 1 : anestesi (+), kelainan anatomis (-)Tk 1 : anestesi (+), kelainan anatomis (-)

Tk 2 : terdapat kelainan anatomisTk 2 : terdapat kelainan anatomis

Mata :Mata :

Tk 0 : tdka ada kelainan pada mataTk 0 : tdka ada kelainan pada mata

Tk 1 : ada kelainan mata, tetapi tdk terlihat, visus sedikit berkurangTk 1 : ada kelainan mata, tetapi tdk terlihat, visus sedikit berkurang

Tk 2 : ada lagoftalmus dan visus sangat terganggu (visus 6/60; Tk 2 : ada lagoftalmus dan visus sangat terganggu (visus 6/60;

dapat menghitung jari pd jarak 6 meter)dapat menghitung jari pd jarak 6 meter)

3232

Pencegahan KomplikasiPencegahan Komplikasi

Cacat PrimerCacat Primer

Diagnosis DiniDiagnosis Dini

Pengobatan secara teratur dan adekuatPengobatan secara teratur dan adekuat

Diagnosis dini dan penatalaksanaan neuritisDiagnosis dini dan penatalaksanaan neuritis

Diagnosis dini dan penatalaksanaan reaksiDiagnosis dini dan penatalaksanaan reaksi

Cacat SekunderCacat Sekunder

Perawatan diri sendiri untuk mencegah lukaPerawatan diri sendiri untuk mencegah luka

Latihan fisioterapi Latihan fisioterapi

Bedah rekonstruksiBedah rekonstruksi

Bedah septikBedah septik

Perawatan mata, tangan dan kaki yg anestesi dan lumpuhPerawatan mata, tangan dan kaki yg anestesi dan lumpuh3333

RehabilitasiRehabilitasi

Medis :Medis :

Perawatan LukaPerawatan Luka

Operasi KustaOperasi Kusta

FisioterapiFisioterapi

Non medisNon medis

Rehabilitasi karyaRehabilitasi karya

Rehabilitasi sosialRehabilitasi sosial

Dukungan psikisDukungan psikis3434

3535

Resistensi ObatResistensi Obat

Kalau dalam 1 bulan ga minum obat 1-2 hari : pengobatan dilanjutkan sajaKalau dalam 1 bulan ga minum obat 1-2 hari : pengobatan dilanjutkan saja

PRINSIPNYA, 6 paket obat habis dalam 9 bulan PRINSIPNYA, 6 paket obat habis dalam 9 bulan sudah cukup/dianggap berhasil sudah cukup/dianggap berhasil

cek BTA untuk memastikan cek BTA untuk memastikan

1 paket = 30 tablet1 paket = 30 tablet

Jika pengobatan sudah diprediksi gaga l sebelum waktunya berakhir (9 bulan)Jika pengobatan sudah diprediksi gaga l sebelum waktunya berakhir (9 bulan) ini ini

dianggap gagaldianggap gagal pengobatan diselesaikan pengobatan diselesaikan ulang dari awal ulang dari awal

Diprediksi gagal : misalnya ini sdh bulan ke tujuh, tapi baru 2 paket, jadi pas bulan ke Diprediksi gagal : misalnya ini sdh bulan ke tujuh, tapi baru 2 paket, jadi pas bulan ke

9 juga baru 4 paket : sudah tau ini gagal (bulan ke 7 sudah di stop, dan lanjutkan dari 9 juga baru 4 paket : sudah tau ini gagal (bulan ke 7 sudah di stop, dan lanjutkan dari

awal)awal)

3636

KIEKIE

PRINSIP : cegah penularanPRINSIP : cegah penularan Inget SCREENING jika sudah ada tanda2 Inget SCREENING jika sudah ada tanda2

kusta ke puskesmakusta ke puskesmaMasker, cuci bagian tubuh yang kena Masker, cuci bagian tubuh yang kena

kontakkontakMinum obat teraturMinum obat teratur penularan dan penularan dan

komplikasikomplikasi

3737