moskwa dalam novel bumi cinta karya habiburrahman el ... fileunsur intrinsik dalam novel ikut secara...
TRANSCRIPT
1
Moskwa dalam Novel Bumi Cinta
Karya Habiburrahman El Shirazy
Thera Widyastuti
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
Abstrak
Moskwa adalah ibukota Federasi Rusia dimana di setiap sudut kota terdapat tempat yang
menarik dan indah. Bangunan-bangunan tua dan modern bersanding dengan serasi di
Moskwa. Penduduk kota Moskwa menggunakan transportasi umum untuk bepergian dimana
alat transportasi publik mudah ditemukan dimanapun. Pengarang menggambarkan latar kota
Moskwa dengan segala keindahan dan keunikannya, serta kehidupan masyarakatnya di dalam
novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Novel ini menceritakan mengenai tokoh
Muhammad Ayyas yang melakukan riset untuk menyelesaikan program magisternya selama
tiga bulan di kota Moskwa. Ini kunjungan pertamanya di Moskwa sehingga banyak hal baru
yang ditemukan dan dialaminya. Penelitian di dalam makalah ini berupa deskripsi tempat-
tempat yang ada di dalam novel Bumi Cinta, serta kehidupan masyarakat Moskwa. Teori
tokoh penokohan. latar, dan sosiologi sastra digunakan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Moskwa, Rusia, masyarakat
Pendahuluan
Dunia sastra merupakan sumber inspirasi dari berbagai perubahan dalam aspek
kehidupan. Sastra lahir, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Karya sastra diciptakan
pengarang untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat (Pradopo, 1997).
Faktor-faktor sosial, kultural, dan bahkan keagamaan saling mempengaruhi dalam proses
penciptaan sastra.
Peradaban manusia akan selalu berubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman
yang menuntut perubahan pola pikir, pendidikan dan budaya yang dimiliki oleh suatu daerah.
Perubahan ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan itu sendiri, sehingga timbul keadaan
beraneka ragam bentuknya kebudayaan sendiri. Menurut Koentjaningrat (1987:9),
kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan
belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya.
2
Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif
sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa sebagai medium dan
memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (Mursal Esten (1978:9). Kehadiran
pengarang yang menuangkan imajinasinya ke dalam sebuah karya sastra memberikan
pengaruh kepada masyarakat.
Salahsatu pengarang yang digemari di Indonesia adalah Habiburrahman Elshirazy. Ia
menulis cerita-cerita yang memuat nilai-nilai religiusitas. Ayat-ayat Cinta (2004), Di Atas
Sajadah Cinta (2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra
(2005), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007), Dalam Mihrab
Cinta (2007), dan Bumi Cinta (2010) merupakan karya-karya Habiburrahman El Shirazy
yang terkenal di Indonesia dan mancanegara.
Makalah ini akan membahas novel Bumi Cinta yang menampilkan kota Moskwa dan
masyarakat Rusia, hubungan antara pemuda Indonesia dan masyarakat Rusia, serta
kekagumannya terhadap tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan keindahan. Teori
tokoh penokohan. latar, dan sosiologi sastra digunakan dalam penelitian ini.
Novel
Prosa adalah salah satu bentuk karya sastra yang tidak terikat dengan rima, diksi,
irama, dan lainnya. Novel merupakan salahsatu bentuk dari prosa. Novel merupakan karya
fiksi yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Novel juga diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang mengandung rangkaian
cerita kehidupan seseorang dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan watak
dan sifat pelaku. Novel merupakan jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk naratif yang
mengandung konflik tertentu dalam kisah kehidupan tokoh-tokohnya (Nurgiyantoro,
2010:10)
Analisis sebuah karya sastra tidak dapat dilepaskan dari unsur intrinsik dan ekstrinsik,
yaitu unsur yang terdapat di dalam karya sastra itu dan juga berada di luar karya sastra itu
sendiri yang ikut mempengaruhi penciptaan karya sastra. Unsur intrinsik dalam novel ikut
secara langsung membangun cerita, yang meliputi tokoh dan penokohan, tema, latar, alur,
gaya penceritaan, amanat, dan sudut pandang. Sedangkan unsur ekstrinsik yaitu unsur–unsur
yang ada di luar karya sastra. Adapun unsur ekstrinsik antara lain psikologi sastra, sosiologi
sastra, ekologi sastra, dan lainnya.
3
Biografi Pengarang
Habiburrahman El Shirazy merupakan salah satu pengarang yang dikenal di Indonesia
dan mancanegara. Ia lahir pada tanggal 30 September 1976 di Semarang, Jawa Tengah.
Lulusan universitas Al-Azhar di Kairo ini aktif berorganisasi baik ketika tinggal di Mesir
maupun di Indonesia. Ia merintis pembentukan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) dan Forum
Lingkar Pena (FLP) di Kairo.
Latar belakang pendidikan Habiburrahman El Shirazy banyak mempengaruhi karya-
karyanya yang menampilkan nilai-nilai religiusitas. Selain sebagai pengarang,
Habiburrahman El Shirazy dikenal juga sebagai pendakwah, penyair, dan sutradara.
Beberapa karyanya yang menjadi best seller sudah diangkat ke layar perak, dan mendapat
sambutan yang luar biasa dari penonton.
Karya-karya Habiburrahman El Shirazy berupa novel dan cerita pendek telah menjadi
bukti bahwa dirinya seorang pengarang yang memiliki totalitas besar dalam sastra Indonesia
mutakhir. Beberapa penghargaan telah diperolehnya, antara lain Pena Award tahun 2005,
The Most Favorite Book and Writer tahun 2005, dan Islamic Book Fair Award tahun 2006.
Latar (Setting)
Lattar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran pada pengertian
tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang
diceritakan (Nurgiyantoro, 1995:216). Latar memberikan pijakan cerita secara konkrit dan
jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada pembaca, menciptakan
suasana pada dalam cerita seolah-olah sungguh-sungguh ada terjadi. Pembaca dengan
demikian merasa dipermudah dalam menggunakan daya imajinasinya.
Latar berfungsi sebagai pendukung alur dan perwatakan. Gambaran situasi yang tepat
akan membantu memperjelas peristiwa yang digambarkan. Untuk dapat melukiskan latar
yang tepat, pengarang harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang keadaan atau
waktu yang akan digambarkanya.
Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur yaitu tempat, waktu dan sosial. Latar
Tempat adalah suatu unsur latar yang mengarah pada lokasi dan menjelaskan dimana
peristiwa itu terjadi. Latar Waktu merupakan unsur latar yang mengarah pada kapan
terjadinya peristiwa-peristiwa di dalam sebuah cerita fiksi (Nurgiyantoro: 2009: 230). Latar
sosial adalah latar yang menjelaskan tata cara kehidupan sosial masyarakat yang meliputi
masalah-masalah dan kebiasan-kebiasaan pada masyarakat tersebut. Latar sosial dapat berupa
kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, cara berpikir, dan lain sebagainya
4
(Nurgiyantoro, 2009: 233). Ketiga unsur itu masing-masing saling berkaitan satu dengan
lainnya, sehingga pembaca merasakan kesatuan di dalam sebuah karya sastra.
Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra adalah penelitian terhadap karya sastra dan keterlibatan struktur
sosialnya (Ratna, 2003:25). Pengarang adalah anggota salah satu masyarakat. Ia hidup dan
berelasi dengan orang-orang lain di sekitarnya, sehingga terjadi interaksi dan interrelasi
antara pengarang dan masyarakatnya. Menurut Damono (1978:6), sosiologi sastra sebagai
telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat. Sosiologi sastra
berhubungan dengan masyarakat dalam menciptakan karya sastra, dimana tak lepas dari
pengaruh budaya tempat karya sastra itu dilahirkan.
Novel sebagai salahsatu bentuk karya sastra yang mempresentasikan suatu gambaran
lebih nyata mengenai kehidupan sosial. Menurut Jonhson (dikutip Faruk, 2005:45-46),
ruang lingkup novel sangat memungkinkan untuk melukiskan situasi lewat kejadian atau
peristiwa yang dijalin oleh pengarang atau melalui tokoh-tokohnya. Kenyataan dunia seakan-
akan terekam dalam novel, seperti kenyataan hidup yang sebenarnya. Dunia novel adalah
pengalaman pengarang yang sudah melewati perenungan kreasi dan imajinasi sehingga dunia
novel itu tidak harus terikat oleh dunia sebenarnya.
Pengalaman yang diperoleh pembaca akan membawa dampak sosial bagi pembacanya
melalui penafsiran-penafsirannya. Pembaca akan memperoleh hal-hal yang mungkin tidak
diperolehnya dalam kehidupan. Menurut Hauser (dikutip Ratna, 2003:63), karya seni sastra
memberikan lebih banyak kemungkinan dipengaruhi oleh masyarakat, daripada
mempengaruhinya. Dengan demikian, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sosiologi
sastra adalah salah satu pendekatan untuk mengurai karya sastra yang mengupas masalah
hubungan antara pengarang dengan masyarakat, hasil berupa karya sastra dengan masyarakat,
dan hubungan pengaruh karya sastra terhadap pembaca. Namun dalam kajian ini hanya
dibatasi dalam kajian mengenai gambaran pengarang melalui karya sastra mengenai kondisi
suatu masyarakat.
Pembahasan
5
Novel Bumi Cinta ditulis pada tahun 2010. Makalah ini akan menganalisis novel
Bumi Cinta dengan melihat unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Novel Bumi Cinta menampilkan Muhammad Ayyas sebagai tokoh utama, seorang
mahasiswa dari Indonesia yang melakukan penelitian di Moskwa, Rusia. Ini kedatangannya
pertama kali ke Rusia dan bertemu teman semasa kecilnya, Devid yang sudah lama tinggal di
Rusia.
Yas, kamu membuat aku pangling. Sudah sembilan tahun kita tidak bertemu. Kamu sekarang
jauh lebih gagah dan lebih ganteng dari Ayyas saat SMP dulu….. Sungguh dulu kamu itu
paling kecil dan paling kerempeng di kelas. Sekarang jadi tingi dan lumayan gagah (2010: h.
11).
Lama tidak berjumpa membuat Devid tidak mengenal Ayyas karena perubahan
fisiknya. Ayyas berubah menjadi seorang yang dewasa, bertubuh tinggi dan gagah.
Latar tempat novel Bumi Cinta adalah kota Moskwa1, dimana Ayyas akan tinggal
selama tiga bulan. Selama di Moskwa, ia menyewa apartemen yang dihuni bersama dua
orang perempuan Rusia, Yelena dan Linor. Mereka berbagi uang sewa. Apartemen mereka
terletak di daerah Smolenskaya, dekat pusat kota.
Sambil menyeret koper, Devi lalu mengajak Ayyas segera memasuki gedung apartemen tua
yang dibangun zaman pemerintahan Stalin. Apartemen tua yang tetap nampak gagah itu
terdiri atas lima lantai saja. Ia berada di kawasan sangat strategis di pusat kota Moskwa. Ia
berhadapan dengan apartemen mewah yang biasa disebut The White House Residence. Dua
blok tepat di sebelah utaranya berdiri megah apartemen kelas menengah atas The Sunset
Residence. (2010, h.29)
Smolenskaya adalah daerah yang terletak tidak jauh dari pusat kota Moskwa.
Bangunan apartemen dan hotel berdiri di daerah itu. Apartemen kuno dan modern berdiri
berdampingan. Pada masa pemerintahan Joseph Stalin, pemerintah mendirikan banyak
apartemen yang dihuni oleh rakyat, hingga kini masih banyak apartemen tersebut yang dihuni
dan sewanya murah.
Selain apartemen yang dibangun pemerintah, sarana transportasi umum mudah
ditemukan di Rusia, khususnya Moskwa.
1 Moskwa adalah ibukota Federasi Rusia. Kota ini memiliki sejarah panjang, diawali menjadi ibukota pada
tahun 1147, selanjutnya ibukota pindah ke Saint Petersburg pada masa pemerintahan tsar Pyotr Agung pada
tahun 1703. Setelah kemenangan partai Bolshevik pada saat Revolusi Oktober tahun 1917, penguasa saat itu
Vladimir Illich Lenin kembali menjadikan Moskwa sebagai ibukota. (Hans Kohn. Dasar Sejarah Rusia Modern
(diterj. oleh Hasjim Djalal), Jakarta: Bhratara. 1966, h.15).
6
Sebagai ibukota Federasi Rusia, berbagai pilihan angkutan publik di sini tersedia
mulai dari метро/metro (kereta bawah tanah), автобус/avtobus (bus kota),
трамвай/tramvai (trem), маршрутка/marshrutka (semacam angkot tapi agak besar sedikit)
dan juga такси/taksi.
Kira-kira tujuh menit kemudian mereka berdua sudah sampai di gerbang stasiun metro
Smolenskaya. Ada logo berwarna merah berupa huruf M di depannya. Bangunan stasiun itu
gagah dan berwibawa. Bangunan berwarna coklat muda itu khas Rusia. Fasad dan
bentuknya diukir dengan indah …… Ayyas terkagum-kagum dengan keindahan stasiun
bawah tanah Smolenskaya. Stasiun itu seumpana istana di bawah tanah. Ia menengok ke
kanan dan ke kiri, melihat dengan seksama interior stasiun itu. Mengangumkan. Hampir tiga
perempat dindingnya dibalut marmer. Demikian juga lantainya (h.64-65).
Tokoh Ayyas sangat kagum akan keindahan stasiun metro Smolenskaya. Ia belum
pernah menyaksikan stasiun yang indah seperti ini. Stasiun metro Smolenskaya termasuk
salah satu stasiun metro yang memiliki ornamen indah. Stasiun yang dibangun pada tahun
1935 menjadi stasiun yang terdalam di bawah tanah. Ornamen marmer di stasiun
Smolenskaya yang indah menjadi kebanggaan kota Moskwa. Marmer didatangkan dari
berbagai daerah seperti Italia, pegunungan Ural, dan laut Baltik.
Stasiun Metro Smolesnkaya
7
Peta stasiun Metro di Moskwa
Ide pembangunan metro muncul pertama kali pada tahun 1875, dan baru
direalisasikan pada tahun awal 1930-an, meski mendapat penolakan dari berbagai pihak
karena kondisi lingkungan tidak mendukung pembangunan proyek tersebut. Namun berkat
kepandaian para insiyur Rusia, akhirnya berhasil membangun 196 stasiun metro di seluruh
Moskwa.
Lambang Metro (kereta bawah tanah) di Rusia
Kedatangan Ayyas ke Moskwa untuk melakukan riset untuk menyelesaikan
pendidikan magisternya. Ia lulus sarjana dari sebuah pesantren di Madinah, Arab Saudi, dan
8
sekarang sedang menempuh pendidikan magisternya juga di Madinah, Arab Saudi. Untuk
keperluan risetnya, Ayas harus menemui Abramov Tomskii, seorang professor yang
mengajar di Universitas Negeri Moskwa/Московский Государственный Университет
имени М. В. Ломоносова. Abramov Tomskii adalah seorang guru besar sejarah Asia
Tenggara yang sangat disegani di kalangan sejarahwan Rusia. Ayyas mendapat rekomendasi
dari professor Najmuddin Ashgar, pembimbing tesisnya untuk menemui Abramov Tomskii
di Moskwa.
Beberapa menit kemudia metro berhenti di stasiun Universitet. Ratusan penumpang yang
sebagian besar mahasiswa turun. Ayyas dan Yelena juga turun. Keluar dari stasiun, Ayyas
menemukan bangunan universitas yang sangat besar. Benar-benar megah seperti yang
diceritakan Devid dalam emailnya. Gedung itu nampak cantik dan gagah menjulang tinggi
khas bangunan zaman rezim Stalin. Konon gedung MGU adalah bangunan terbesar di
Moskwa. Ia termasuk satu dari tujuh gedung utama pencakar langit yang dibanggakan
penduduk Moskwa. Letaknya yang diatas bukit Leninsky Gori membuatnya semakin
nampak berwibawa (h. 67-68).
Universitas Negeri Moskwa/Московский Государственный Университет имени
М. В. Ломоносова (MGU) adalah universitas yang berdiri pada tahun 1755. Pendirinya
adalah Mikhail Vasilevich Lomonosov, seorang ilmuwan terkenal Rusia dan dikenal sebagai
bapak Bahasa Rusia.
Universitas Negeri Moskwa
Universitas Negeri Moskwa adalah gedung tertinggi di Moskwa yang didisain oleh
Lev Vladimirovich Rudnev, seorang arsitek Soviet dan professor di Institut Arsitek Moskwa.
9
Ketika bangunan universitas ini selesai dibangun pada tahun 1953, menjadi gedung pencakar
langit no 7 di dunia, dan gedung paling tinggi di luar kota New York.
Kesibukan Linor bekerja membuat dirinya lupa untuk belanja bahan makanan. Ia
meminta bantuan bibi Margaretha untuk membelikannya makanan di гастроном/gastronom
dekat apartemen mereka.
Bibi minta tolong membantu Linor ya. Dia ingin dibelikan sesuatu di gastronom, ujar Yelena
pelan. Bibi Margaretha menganguk dengan tersenyum……Apa yang harus bibi lakukan
untukmu? tanya bibi Margaretha kepada Linor. “Saya kelaparan, bibi, belikan roti hitam,
trovog, kentang goring, mayones, dan satu liter susu segar ya”, kata Linor sambil memberikan
beberapa lembar rubel kepada bibi Margaretha (h.355)
Pada umumnya penduduk kota Moskwa memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan
membeli bahan makanan di гастроном/gastronom dan продукты/produkty. Gastronom
adalah toko bahan makanan yang menjual kebutuhan makanan sehari-hari, tokonya
berukuran sedang, jam buka toko beragam, ada yang buka dari pagi hingga malam, bahkan
ada yang buka 24 jam. Lokasi gastronom biasanya di lantai dasar gedung apartemen, di
dekat perkantoran, dan rumah sakit.
Toko bahan makanan гастроном/gastronom
10
Toko bahan makanan продукты/produkty
Kehidupan Masyarakat Moskwa
Sastra dapat dikatakan sebagai cerminan masyarakat, tetapi tidak berarti struktur
masyarakat seluruhnya tergambarkan dalam sastra. Sastra sebagai gambaran masyarakat
bukan berarti karya sastra tersebut menggambarkan keseluruhan warna dan rupa masyarakat
yang ada pada masa tertentu dengan permasalahan tertentu pula. Novel merupakan salah satu
di antara bentuk sastra yang paling peka terhadap cerminan masyarakat.
Novel Bumi Cinta mengambil latar kota Moskwa dan sekitarnya. Moskwa adalah
ibukota federasi Rusia, sebuah kota metropolitan yang penuh dengan aneka peristiwa dan
kondisi. Kehidupan kota besar memberikan pengaruh pada Ayyas yang merasa tidak cocok
dengan kehidupan bebas. Tokoh Ayyas menempati apartemen dengan dua orang perempuan,
Yelena dan Linor.
Yelena bekerja sebagai pekerja seks komersil. Sisi gelap kehidupan malam kota
metropolitan yang lebih sering diekspos media yaitu para pekerja seks komersil yang beraksi
di jalanan maupun diskotik. Seks bebas dan narkoba mudah diperoleh melalui sindikat mafia.
Pada akhirnya tidak jauh dari seks dan uang. Gebyar kehidupan malam kota metropolitan
seperti ini tentu banyak diminati sekelompok orang yang mencari sebentuk kepuasan pribadi,
yang menginginkan akan kebebasan dari aktivitas rutin sehari-hari. Kehidupan semacam ini
11
bisa menjerumuskan dalam satu kehidupan semu dan samar. Di kota metropolitan, aneka
warna kesenangan hidup bisa ditemukan di mana-mana, seperti di sejumlah tempat hiburan
yang tersebar di setiap sudut kota, untuk kalangan bawah, menengah, sampai kalangan atas.
Linor memiliki bakat bermain biola dengan indah. Ia belajar biola di MGU, dan
juga konservatori Mokswa. Hubungannya dengan Boris Melnikov, ketua mafia Rusia
Voykovskaya Bratva menjadikan dirinya harus melakukan hal-hal yang diinginkan sang bos.
Kejahatan yang terjadi di kota besar pada umumnya terorganisir dengan baik oleh kelompok
mafia sebagai penguasa wilayah.
Gambaran di atas menceritakan bagaimana kehidupan masyarakat di sebuah kota
metropolitan yang penuh dengan berbagai fasilitas, pergaulan, dan sebagainya. Pengarang
menggambarkan bagaimana hiruk-pikuk kehidupan di kota.
Usaha Ayyas berhasil. Ada satu taksi mau berhenti. ‘Kemana?’sapa sang sopir taksi
berkepala botak dan berjanggut lebat. ‘Ke Medical Centre terdekat’. Jawab Ayyas. ‘Tiga
puluh ribu rubel!’ Apa?’Perempuan tua itu ternganga mendengarnya. “Tiga puluh ribu rubel?
Kau sudah gila ya?’’Kalau tidak mau ya sudah. Aku mau jalan’. Kata sopir taksi itu dingin.
“Tunggu! Tigapuluh ribu rubel tak masalah.” Ayyas tak ingin hanya karena berdebat ongkos
taksi nyawa anak manusia tidak terselematkan’. (h.173)
Kehidupan kota besar yang individual membuat hubungan sosial antara satu manusia dengan
manusia lain menjadi sangat renggang. Pengarang menggambarkan bagaimana kehidupan
sosial masyarakat di sebuah kota metropolitan yang sudah tidak memperlihatkan empati
kepada penderitaan orang lain. Tokoh Ayyas memperlihatkan kepeduliannya kepada orang
lain yang menderita dan butuh pertolongan segera.
Simpulan
Novel Bumi Cinta memiliki latar tempat yang sangat detail mengenai kota Moskwa.
Pembaca seolah-olah berada di kota Moskwa, dan mengalami semua yang terjadi baik kepada
Ayyas, Yelena, dan juga Linor. Latar tempat digambarkan pengarang begitu rinci, sehingga
pembaca dapat ‘melihat’ bangunan-bangunan yang memiliki keindahan dan fungsi bagi
kehidupan masyarakat. Hubungan antar warga di kota Moswa menggambarkan ciri-ciri
manusia kota besar yang cenderung individualis dan memiliki ego yang sangat besar.
Sketsa kehidupan yang tergambar dalam novel Bumi Cinta akan memberi pengalaman
baru bagi pembacanya, karena apa yang ada dalam masyarakat tidak sama persis dengan apa
12
yang ada dalam karya sastra. Hal ini dapat diartikan pula bahwa pengalaman yang diperoleh
pembaca akan membawa dampak sosial bagi pembacanya melalui penafsiran-penafsirannya.
13
Daftar Pustaka
Buku:
Damono, Sapardi Djoko.1978. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
Esten, Mursal. 1978. Kesusastraan : Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung : PT Angkasa.
Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kohn, Hans. Dasar Sejarah Rusia Modern. Jakarta: Bhratara. 1966 di terjemahkan oleh Dr.
Hasjim Djalal.
Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Shirazy, Habiburrahman El. 2010. Bumi Cinta. Jakarta: Basmala
Website :
Moscow city
https://indonesia.rbth.com/russia_indonesia, diunduh pada tanggal 8 November 2016
Wisata Keliling Stasiun Metro Moskow
https://indonesia.rbth.com/discover_russia/2015/07/17/wisata_keliling_stasiun_metro_mosko
w_museum_menakjubkan_yang__28651 diunduh pada tanggal 5 November 2016
gastronomy, produkty
https://weheart.moscow/groceries/ diunduh pada tanggal 5 November 2016
14
.