motivasi & kepemimpinan.pptx

Upload: oscar-yenas

Post on 08-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Motivasi & Kepemimpinan

Motivasi & KepemimpinanOleh :Kelompok VI Cheffy AngriawatiRommel Loy PardedeOscar YenasPeran Motivasi dan Kepemimpinan dalam Organisasi dan Manajemen

Faktor Individu sebagai inti dari SDM yang dimiliki perusahaan bahwa manajer perlu memahami bahwa dalam fungsi pengarahan, kunci agar fungsi tersebut dapat berjalan dengan baik adalah terletak pada motivasi yang dimiliki oleh setiap individu maupun kelompok dalam organisasi, kepemimpinan yang ditunjukkan oleh manajer, serta pola komunikasi yang dibangun oleh manajer dengan seluruh anggota organisasi atau tenaga kerja di perusahaan.Peran Motivasi dan Kepemimpinan dalam Organisasi dan Manajemen

Motivasi menjadi sesuatu yang penting untuk dipahami oleh para manajer karena motivasi merupakan factor pendorong mengapa individu atau sumber daya manusia dalam organisasi berperilaku dalam bersikap denganpola tertentu, termasuk juga terkait dengan kinerja yang ditunjukkan oleh individu tersebut.Pengertian Motivasi

Menurut French dan Raven, sebagaimana dikutip Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), Motivasi adalah sesuatu yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku tertentu.

Kinerja terbaik menurut Griffin (2000) ditentukan oleh 3 faktor :1. Motivasi (motivation), yang terkait dengan keinginan untuk melakukan pekerjaan;2. Kemampuan (ability), kapabilitas dari tenaga kerja atau SDM untuk melakukan pekerjaan;3. Lingkungan pekerjaan (the work environment), Yaitu sumber daya dan situasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut.Proses Motivasi sebagai Pendorong Prilaku Individu

Pendekatan Motivasi

Menurut Stoner, Freean, dan Gilbert (1995)

Pendekatan tradisional (traditional model of motivation theory)Pendekatan Relasi ManusiaPendekatan Sumber Daya ManusiaPerspektif Kebutuhan Motivasi

Teori Hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow

Kebutuhan FisikKebutuhan KeamananKebutuhan SosialKebutuhan akan PenghargaanKebutuhan Aktualisasi DiriPerspektif Kebutuhan Motivasi

Teori ERG dari Clayton Alderfer

Membagi tingkatan kebutuhan manusia menjadi :

kebutuhan Existencekebutuhan Relatednesskebutuhan GrowthPerspektif Kebutuhan Motivasi

Tiga kebutuhan dari Atkinson dan McClelland

Setiap orang memiliki kecenderungan kebutuhan yang berbeda dari ketiga jenis kebutuhan ini dan cenderung saling menyeimbangkan.

Perspektif Kebutuhan Motivasi

Teori Dua Faktor dari Herzberg

Motivating Factors , berbagai kebutuhan yang terdapat dalam seseorang yang menuntut untuk terpenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong tercapainya kepuasan seseorang dalam pekerjaannya

Hygiene Factors , kebutuhan yang terdapat dalam seseorang akan kondisi dari lingkungan pekerjaannyaPerspektif Pengharapan Motivasi

Konsep Dasar mengenai perspektif pengharapanDavid Nadler dan Edwar Lawler mengemukakan beberapa asumsi:Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi dari berbagai factor individu dan berbagai faktor lingkungan.Perilaku individu dalam organisasi senantiasa ditentukan oleh kesadaran dari keputusan setiap individu.Individu memiliki keragaman kebutuhan, pengharapan, dan tujuan.Masing-masing individu cenderung akan berperilaku berdasarkan pilihan alternative perilaku yang terkait dengan harapan merekaPerspektif Pengharapan Motivasi

Pengharapan intrinsik dan Ekstrinsik

Modifikasi Prilaku

Ada Empat jenis perubahan atau modifikasi perilaku yng dapat dilakukan oleh para manajer, yaitu:

Positive reinforcementAvoidance learningExtinctionPunishmentPerspektif Penyusunan Tujuan

Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), Christopher Earley dan Christine Shalley, ada 4 fase:Penentuan tujuan atau target yang akan dicapai.Penentuan apakah tujuan atau target tersebut realistis atau memungkinkan untuk dicapai.Mempertimbangkan dan menentukan kesesuaian tujuan dan target tersebut dengan target dan tujuan individu dalam organisasiJika tujuan organisasi telah selaras dengan tujuan individu, maka individu akan termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut dengan menunjukkan perilaku dan kinerja yang diharapkan.

Hubungan Motivasi & Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan pada dasarnya adalah tindak lanjut dari pemahaman para manajer terhadap keragaman karakteristik motif dan perilaku para pegawai dalam organisasi. Bagaimana semestinya para manajer mengarahkan dan memotivasi para pegawai menjadi esensi pokok dari kepemimpinan. Kepemimpinan sendiri merupakan bagian dari fungsi pengarahan dalam manajemen. Sekiranya fungsi pengarahan dalam manajemen ingin direalisasikan, maka kepemimpinan menjadi salah satu kunci pokok yang harus dipahami. Karena pentingnya faktor kepemimpinan ini, tidak heran jika Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) menempatkan faktor kepemimpinan atau fungsi pengarahan (leading) sebagai salah satu dari fungsi manajemen setelah fungsi perencanaan dan pengorganisasianPengertian Kepemimpinan

Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related activities of group members.

Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.

Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin.Perbedaan Kepemimpinan & Manajemen

Perbedaan Kepemimpinan & Manajemen

Pendekatan Kepemimpinan

Pendekatan Personal mengenai kepemimpinan:Pemimpin dan bukan pemimpinPendekatan efektif dan pemimpin tidak efektif

Pendekatan Perilaku mengenai kepemimpinan: pada dasarnya memfokuskan pada dua aspek dari perilakukepemimpinan, yaitu fungsi-fungsi kepemimpinan(leadership functions) dan gaya kepemimpinan (leadershipstyles).

Pendekatan Kepemimpinan

Pendekatan kontingensi mengenai kepemimpinanTerdapat beberapa model mengenai pendekatan kontingensi ini, yaitu:Model Kepemimpinan SituasionalModel LPC (Least Preferred Coworker)Model Jalan Tujuan (Path Goal Theory)Model Vromm-Yetton-Jago (VYJ)

Model Kepemimpinan Situasional

Paul Hersey dan Kenneth H Blanchardmanajer perlu menyesuaikan gaya kepemimpinan merekasebagai respons terhadap berbagai karakter dari orang-orangyang menjadi bawahannya seperti harapan pekerja,pengalaman, keahlian, dan kesanggupan dalam menerimatanggung jawab

Model LPC

Gaya kepemimpinan yang sebaiknya digunakan beragamdan tergantung kepada kecenderungan situasi yang terjadi,dimana pemimpin atau manajer perlu mengidentifikasi gayakepemimpinan manakah yang paling cocok untuk diimplementasikan yang disesuaikan dengankondisiminimum pekerja yang dihadapinya.

Model Jalan Tujuan

Martin G. Evans dan Robert J. HouseAda 4 tipe pemimpin berdasarkan model jalan tujuan ini, yaitu:Pemimpin direktifPemimpin suportifPemimpin partisipatifPemimpin prestatif

Model VYJ

Model VYJ memfokuskan hanya pada tingkat partisipasi bawahan dalam pengambilan keputusan.

Model ini memiliki dasar asumsi bahwa sebuah keputusan dikatakan efektif jika keputusan tersebut memiliki dua cirri yaitu berkualitas dan diterima.

Perilaku Politis Dalam Organisasi

Perilaku politis ini dapat dilakukan oleh pemimpin terhadap bawahan, bawahan terhadap pemimpin, atau pemimpin dan bawahan terhadap bagian lain dalam organisasi. Dalam berbagai keadaan perilaku politis ini dapat dilakukan oleh siapa pun dalam organisasi dalam rangka pencapaian tujuan individunya, perlindungan dirinya dari orang lain, untuk pencapaian kepentingan pribadinya yang terkait dengan organisasi, atau juga kepentingan untuk memperoleh jabatan tertentu dalam organisasi.Manajemen Perilaku Politis

Para manajer perlu menyadari bahwa sekalipun perilaku dan tindakannya tidak dimaksudkan untuk kepentingan politis, akan tetapi orang lain mungkin menafsirkannya sebagai perilaku politis. Para manajer perlu memberikan kepercayaan terhadap bawahan berupa pendelegasian wewenang, tanggung jawab, kesempatan, dan juga umpan balik. Para manajer perlu menghindarkan diri dari penggunaan pendekatan kekuasaan dalam berbagai hal sekiranya tidak ingin diperlakukan secara politis oleh orang lain.

Manajemen Perilaku Politis

Para manajer perlu mempersiapkan diri untuk menyetujui berbagai hal yang diusulkan oleh bawahan, sehingga bawahan tidak akan mempergunakan ketidaksetujuan manajer sebagai potensi konflik untuk berperilaku politis Para Manajer perlu menghindarkan diri dari melakukan kebijakan dan kegiatan yang bersifat rahasi atau tidak transparan, karena hal tersebut akan diikuti oleh bawahan sebagai potensi untuk berperilaku politis.

Sekian Presentasi KamiKelompok VICheffy Angriawati Oscar Yenas Rommel Loy PardedeTerimakasih