mp3ei denni
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
1/8
PENDAHULUAN
PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI
INDONESIA
Republik Indonesia adalah negara yang dikarunia dengan hampir semua
prasyarat untuk mampu menjadikan dirinya sebagai kekuatan besar perekonomian
dunia. Dengan kekayaan sumber daya alam, jumlah penduduk yang besar dan
produktif, serta akses yang strategis ke jaringan mobilitas global, Indonesia
mempunyai aset dan akses yang mendukung terwujudnya bangsa ini sebagai kekuatan
yang diperhitungkan dalam tata pergaulan antar bangsa. Perspektif ini didukung oleh
banyak lembaga internasional dan oleh karenanya kita harus mampu membuktikan
kepada masyarakat dunia bahwa Indonesia memang layak dan berkemampuan untuk
menjadi big playerdalam perekonomian global.
Harus diakui bahwa pertumbuhan ekonomi yang kita capai selama ini belum
mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi, inklusif dan berkelanjutan. Sebagai
negara yang berada di tengah-tengah persaingan global yang semakin ketat,
kedudukan Indonesia yang semakin diperhitungkan belum mendudukkan Indonesia
sebagaimana seharusnya. Di sisi lain, tantangan kita ke depan juga semakin berat.
Keberadaan Indonesia di pusat baru gravitasi ekonomi global, yaitu kawasan Asia
Timur dan Asia Tenggara, mengharuskan Indonesia mempersiapkan diri lebih baik
lagi untuk mempercepat terwujudnya suatu negara maju dengan hasil pembangunan
dan kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat.
MP3EI dimaksudkan untuk mendorong terwujudnya pertumbuhan ekonomi
yang tinggi, berimbang, berkeadilan dan berkelanjutan. Pada saat yang sama, melalui
langkah percepatan tersebut diharapkan Indonesia akan dapat mendudukkan dirinya
sebagai sepuluh negara besar di dunia pada tahun 2025 dan enam negara besar dunia
pada tahun 2050.
Masterplan ini memiliki dua kata kunci, yaitu percepatan dan perluasan.
Dengan adanya masterplan ini, diharapkan Indonesia mampu mempercepat
pengembangan berbagai program pembangunan yang ada, terutama dalam mendorong
peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan ekonomi, pembangunan
infrastruktur dan energi, serta pembangunan SDM dan Iptek. Percepatan
pembangunan ini diharapkan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia
kedepannya.
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
2/8
Selain percepatan, Pemerintah juga mendorong perluasan pembangunan
ekonomi Indonesia agar efek positif dari pembangunan ekonomi Indonesia dapat
dirasakan tidak saja di semua daerah di Indonesia tetapi juga oleh seluruh komponen
masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.
Pelaksanaan MP3EI dilakukan untuk mempercepat dan memperluas
pembangunan ekonomi melalui pengembangan 8 (delapan) program utama yaitu
pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan telematika, serta
pengembangan kawasan strategis. Kedelapan program utama tersebut terdiri dari 22
kegiatan ekonomi utama yaitu: besi baja, makanan minuman, tekstil, peralatan
transportasi, perkapalan, nikel, tembaga, bauksit, kelapa sawit, karet, pertanian
pangan, pariwisata, telematika, batu bara, migas, jabodetabek area, ksn selat sunda,
alutsista, peternakan, perkayuan, kakao dan perikanan.
Strategi pelaksanaan MP3EI dilakukan dengan mengintegrasikan 3 (tiga)
elemen utama yaitu: (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam)
Koridor Ekonomi Indonesia, yaitu: Koridor Ekonomi Sumatera, Koridor Ekonomi
Jawa, Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi, Koridor Ekonomi
BaliNusa Tenggara, dan Koridor Ekonomi PapuaKepulauan Maluku; (2)
memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara
global (locally integrated, globally connected); (3) memperkuat kemampuan SDM
dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama di setiap
koridor ekonomi.
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
3/8
PEMBAHASAN
PRINSIP DASAR, PRASYARAT KEBERHASILAN DAN STRATEGI UTAMA
MP3EI
MP3EI memiliki semangat Not Business as Usual. Semangat ini tercermin
dari sejak proses penyusunannya di mana rumusan strategi dan kebijakan yang
awalnya disusun oleh Pemerintah diperkaya dengan mendengarkan pandangan dan
masukan dari berbagai pemangku kepentingan, terutama dari dunia usaha, melalui
serial dialog intensif, interaktif dan partisipatif.
Dengan semua proses yang interaktif dan partisipatif ini, diharapkan terbentuk
suatu ownership yang tinggi terhadap MP3EI serta terbangunnya komitmen bersama
dari berbagai pihak pemangku kepentingan untuk mensukseskan keberhasilan MP3EI.
Dengan demikian, semangat Not Business as Usualakan terus berlanjut untuk terus
melakukan berbagai terobosan dalam rangka percepatan transformasi ekonomi
Indonesia demi mencapai visi Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri,
maju, adil, makmur.
Melalui langkah MP3EI, percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan
pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250 USD 15.500 dengan nilai
total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0 4,5 triliun. Untuk
mewujudkannya diperlukan pertumbuhan ekonomi riil sebesar 6,4 7,5 persen pada
periode 2011 2014, dan sekitar 8,0 9,0 persen pada periode 2015 2025.
Pertumbuhan ekonomi tersebut akan dibarengi oleh penurunan inflasi dari sebesar 6,5
persen pada periode 2011 2014 menjadi 3,0 persen pada 2025. Kombinasi
pertumbuhan dan inflasi seperti itu mencerminkan karakteristik negara maju.
Visi 2025 tersebut diwujudkan melalui 3 (tiga) misi yang menjadi fokus
utamanya, yaitu:
1. Peningkatan nilai tambah dan perluasan rantai nilai proses produksi serta
distribusi dari pengelolaan aset dan akses (potensi) SDA, geografis wilayah,
dan SDM, melalui penciptaan kegiatan ekonomi yang terintegrasi dan sinergis
di dalam maupun antar-kawasan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
2. Mendorong terwujudnya peningkatan efisiensi produksi dan pemasaran serta
integrasi pasar domestik dalam rangka penguatan daya saing dan daya tahan
perekonomian nasional.
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
4/8
3. Mendorong penguatan sistem inovasi nasional di sisi produksi, proses, maupun
pemasaran untuk penguatan daya saing global yang berkelanjutan, menuju
innovation-driven economy.
Semangat Not Business As Usualjuga harus terefleksi dalam elemen penting
pembangunan, terutama penyediaan infrastruktur. Pola pikir masa lalu mengatakan
bahwa infrastruktur harus dibangun menggunakan anggaran Pemerintah. Akibat
anggaran Pemerintah yang terbatas, pola pikir tersebut berujung pada kesulitan
memenuhi kebutuhan infrastruktur yang memadai bagi perekonomian yang
berkembang pesat. Saat ini telah didorong pola pikir yang lebih maju dalam
penyediaan infrastruktur melalui model kerjasama pemerintah dan swasta atau
Public-Private Partnership (PPP).
Sebagai suatu dokumen dengan terobosan baru, keberhasilan MP3EI sangat
ditentukan oleh prinsip-prinsip dasar serta prasyarat keberhasilan pembangunan.
Prinsip Dasar Keberhasilan Pembangunan
Adapun prinsip-prinsip dasar percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
menuju negara maju membutuhkan perubahan dalam cara pandang dan perilaku
seluruh komponen bangsa, sebagai berikut:
Perubahan harus terjadi untuk seluruh komponen bangsa;
Perubahan pola pikir (mindset) dimulai dari Pemerintah dengan birokrasinya;
Perubahan membutuhkan semangat kerja keras dan keinginan untuk
membangun kerjasama dalam kompetisi yang sehat;
Produktivitas, inovasi, dan kreatifitas didorong oleh Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) menjadi salah satu pilar perubahan;
Peningkatan jiwa kewirausahaan menjadi faktor utama pendorong perubahan;
Dunia usaha berperan penting dalam pembangunan ekonomi;
Kampanye untuk melaksanakan pembangunan dengan mempertimbangkan
prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan;
Kampanye untuk perubahan pola pikir untuk memperbaiki kesejahteraan
dilakukan secara luas oleh seluruh komponen bangsa.
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
5/8
Prasyarat Kerberhasilan Pembangunan
Peran pemerintah dan dunia usaha
Reformasi kebijakan keuangan negara
Reformasi birokrasi
Penciptaan konektivitas antar wilayah di indonesia
Kebijakan ketahanan pangan, air, dan energi
Jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan
KORIDOR EKONOMI INDONESIA
Berdasarkan masukan yang diperoleh dari pertemuan aspirasi berbagai sektor,
dilakukan serial pembahasan lebih lanjut dalam forum Gugus Tugas, yang secara
simultan terbagi ke dalam enam Gugus Tugas Koridor Ekonomi. Pertemuan Gugus
Tugas ini bertujuan untuk menyusun strategi pengembangan sektor dengan
memasukan dimensi spasial sehingga diharapkan dapat diperoleh strategi
pengembangan sektor yang konkret dan spesifik sesuai dengan potensi dan
keunggulan masing-masing koridor ekonomi. Dengan demikian, strategi
pengembangan koridor ekonomi sudah mengintegrasikan aspek sektoral maupun
regional. Pertemuan tersebut juga membahas kebutuhan infrastruktur untuk
mendukung penguatan konektivitas yang diperlukan bagi pengembangan masing-
masing sektor dan juga diidentifikasi kebutuhan pengembangan SDM dan penguatan
inovasi yang dibutuhkan bagi peningkatan daya saing sektor terkait.
Postur Koridor Ekonomi Indonesia
Pembangunan koridor ekonomi di Indonesia dilakukan berdasarkan potensi
dan keunggulan masing-masing wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai
negara yang terdiri atas ribuan pulau dan terletak di antara dua benua dan dua
samudera, wilayah kepulauan Indonesia memiliki sebuah konstelasi yang unik, dan
tiap kepulauan besarnya memiliki peran strategis masing-masing yang ke depannya
akan menjadi pilar utama untuk mencapai visi Indonesia tahun 2025. Dengan
memperhitungkan berbagai potensi dan peran strategis masing-masing pulau besar
(sesuai dengan letak dan kedudukan geografis masing-masing pulau), telah ditetapkan
6 (enam) koridor ekonomi.
Tema pembangunan masing-masing koridor ekonomi dalam percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
6/8
1. Koridor Ekonomi Sumatera memiliki tema pembangunan sebagai Sentra
Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional;
2. Koridor Ekonomi Jawa memiliki tema pembangunan sebagai Pendorong
Industri dan Jasa Nasional;
3. Koridor Ekonomi Kalimantan memiliki tema pembangunan sebagai Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional;
4. Koridor Ekonomi Sulawesi memiliki tema pembangunan sebagai Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas dan
Pertambangan Nasional;
5. Koridor Ekonomi Bali Nusa Tenggara memiliki tema pembangunan
sebagai Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional;
6. Koridor Ekonomi Papua Kepulauan Maluku memiliki tema
pembangunan sebagai Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan
Pertambangan Nasional.
PELAKSANAAN DAN TATA KELOLA MP3EI
Tahapan Pelaksanaan
MP3EI merupakan rencana besar berjangka waktu panjang bagi pembangunan
bangsa Indonesia. Oleh karenanya, iplementasi yang bertahap namun
berkesinambungan adalah kunci keberhasilan MP3EI. Implementasi MP3EI ini
direncanakan untuk dilaksanakan di dalam tiga fase hingga tahun 2025, sebagai
berikut:
1. Pada fase 1 Implementasi / quick wins (2011 2015), kegiatan difokuskan
untuk pembentukan dan operasionalisasi institusi pelaksana MP3EI. Institusi
pelaksana MP3EI ini kemudian akan melakukan penyusunan rencana aksi
untuk debottlenecking regulasi, perizinan, insentif, dan pembangunan
dukungan infrastruktur yang diperlukan, serta realisasi komitmen investasi
(quick-wins). Pada fase ini juga dilakukan penguatan konektivitas nasional
terutamapenetapan global hub untuk pelabuhan laut dan bandar udara di
Kawasan Barat dan Timur Indonesia. Penyiapan SDM difokuskan pada
kompetensi yang dapat mendukung kegiatan ekonomi utama koridor serta
pendirian sarana litbang dan riset (center of excellence) yang terkait dengan
kegiatan ekonomi utama di masing-masing koridor sebagai langkah awal
menuju pengembangan kapasitas IPTEK.
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
7/8
Secara khusus, di dalam jangka pendek, MP3EI difokuskan pada
pelaksanaan berbagai rencana aksi yang harus diselesaikan hingga 2014.
Rencana aksi yang dipersiapkan dalam jangka pendek ini dimaksudkan untuk
memastikan bahwa inisiatif strategik dapat terlaksana serta menjadi dasar pada
percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi pada fase-fase berikutnya.
2. Pada fase 2 Memperkuat basis ekonomi & investasi (2016-2020), kegiatan
akan difokuskan untuk mempercepat pembangunan proyek infrastruktur
jangka panjang, memperkuat kemampuan inovasi untuk peningkatan daya
saing kegiatan ekonomi utama MP3EI, peningkatan tata kelola ekonomi di
berbagai bidang, serta mendorong perluasan pengembangan industri yang akan
menciptakan nilai tambah.
3. Pada fase 3 Melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan (2021-2025),
kegiatan MP3EI lebih difokuskan untuk pemantapan daya saing industri dalam
rangka memenangkan persaingan global serta penerapan teknologi tinggi
untuk pembangunan berkelanjutan.
Perbaikan Regulasi Dan Perizinan
Untuk mendukung realisasi percepatan dan perluasan kegiatan ekonomi
utama, selain percepatan pembangunan dukungan infrastruktur, diperlukan dukungan
non-infrastruktur berupa pelaksanaan, penetapan atau perbaikan regulasi dan
perizinan, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Tujuan umum yang ingin dicapai dalam perbaikan regulasi dan perizinan adalah
sebagai berikut:
1. Mempercepat penyelesaian peraturan pelaksanaan undang-undang;
2. Menghilangkan tumpang tindih antar peraturan yang sudah ada baik di tingkat
pusat dan daerah, maupun antara sektor/lembaga;
3. Merevisi atau menerbitkan peraturan yang sangat dibutuhkan untuk
mendukung strategi MP3EI (seperti Bea Keluar beberapa komoditi);
4. Memberikan insentif kepada kegiatan-kegiatan ekonomi utama yang sesuai
dengan strategi MP3EI;
5. Mempercepat dan menyederhanakan proses serta memberikan kepastian
perizinan.
-
7/23/2019 Mp3ei Denni
8/8
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Dalam rangka mengawal implementasi berbagai langkah percepatan dan
perluasan yang telah dirumuskan oleh MP3EI, akan dibentuk Tim Pelaksana MP3EI.
Tim yang dimaksud akan dipimpin langsung oleh Presiden RI agar dapat lebih efektif
di dalam melakukan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi, maupun di dalam
mempercepat pengambilan keputusan yang diperlukan untuk menangani berbagai
permasalahan yang muncul dalam tahap pelaksanaan MP3EI. Tim ini akan
beranggotakan seluruh pemangku kepentingan yang terdiri dari unsur pemerintah
pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha. Pada tingkat daerah, Gubernur akan
menjadi ujung tombak bagi pelaksanaan program-program pembangunan di setiap
koridor ekonomi.
Tim Pelaksana MP3EI akan terdiri atas Tim Pelaksana, Tim Kerja dan
didukung oleh Sekretariat dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Tim Pelaksana merupakan tim yang beranggotakan Menteri serta Kepala
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) serta perwakilan dari pihak-
pihak yang memiliki andil dalam pelaksanaan MP3EI. Tim Pelaksana ini
bertugas untuk memberikan pengarahan umum, menyetujui keputusan
strategis, serta memecahkan isu strategis yang dihadapi pada saat pelaksanaan
MP3EI.
2. Tim Kerja beranggotakan pejabat setingkat eselon 1 dan pejabat utama dari
pihak-pihak yang terkait atas implementasi rencana aksi MP3EI. Tim Kerja
bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan proyek investasi dan proyek
infrastruktur dengan seluruh pemangku kepentingan, memecahkan masalah
teknis yang bersifat antar-kementerian, serta memastikan dukungan
pemerintah atas pelaksanaan MP3EI.
3. Sekretariat merupakan tim pendukung yang bekerja penuh waktu untuk
mengembangkan sistem dan mengorganisasikan seluruh upaya pemantauan
dan koordinasi yang diarahkan Tim Pelaksana serta membantu sejumlah
analisis yang diperlukan untuk perumusan teknis oleh Tim Kerja.