ms 5011- transportasi.ppt
TRANSCRIPT
MS 5011TRANSPORTASI MULTIMODA
• Tujuan mata kuliah:– Memberikan pengertian teori tentang transportasi, transportasi
multimoda– Memberikan pengertian tentang keadaan nyata/kenyataan di
lapangan tentang transportasi/transportasi multimoda
• Ruang lingkup/isi kuliah– Tentang transportasi– Tentang transportasi multimoda– Meliputi aspek “mesin” dari transportasi– Mencakup:
• Perencanaan transportasi• Operasi transportasi/kenyataan di lapangan
ojo dumèh !
• Pengertian – Transportasi
Perpindahan penumpang atau barang dari titik A ke titik B.
A B
Jadi transportasi menyangkut proses perpindahan itu. Oleh karena itu yang menjadi perhatian adalah:
• Besarnya volume atau berat yang dipindahkan• Kecepatan perpindahan atau lama waktu perpindahan• Kwalitas perpindahan (keselamatan/keamanan,
kenyamanan/jaminan tidak rusak, kemudahan, dll)• Biaya • Type penumpang atau jenis barang (terkait dengan
persyaratan yang diperlukan)
ojo dumèh !
• Ukurannya:
Volume/satuan waktu
m3/jam; liter/menit
Berat/satuan waktu
ton/jam; kg/detik
Unit/satuan waktu
batang/jam; kantong/menit
ojo dumèh !
– Moda transportasi
• Ruang tempat operasi
* darat, laut, udara
• Media tempat bergerak
* jalan, jalan rel/ka, pipa, jalan air, udara
• Yang diangkut/muatan
* penumpang, barang
• Wilayah operasi
* lokal, nasional, regional, internasional
– Transportasi multimoda • kombinasi beberapa moda yang saling menunjang
ojo dumèh !
– Lalulintas. Sebagai akibat dari terjadinya pergerakan/perlindahan maka
terjadilah aliran dalam bentuk lalu lintas
. Yang menjadi perhatian:
kelancaran
kecepatan
volume “kendaraan” per satuan waktu
. Ukurannya:
smp (pcu)/jam; smp (pcu)/hari
– Perbedaan lalulintas dan transportasi
ojo dumèh !
HUBUNGAN DASAR
• Pada dasarnya transportasi hadir untuk menunjang aktivitas (activities) → perlu mengetahui hubungan antara transportasi dengan aktivitas.
• Transportasi → aliran/flow
• Aktivitas → aliran/flow
Trp
Akti-vitas
Flow
ojo dumèh !
• Karakteristik transportasi pada saat ini– Multi moda
• Terdiri dari berbagai moda yang saling mendukung/komplementer
– Multi sektoral• Melayani kepentingan sektor pemerintah, sektor dunia susaha,
sektor masyarakat
– Multi problem• Meliputi spektrum masalah yang luas, dari masalah nasional,
internasional, regional, daerah, kaitan dengan tata ruang, lingkungan hidup, energi, sosiologi/budaya, ekonomi wilayah, dll.
– Multi disiplin• Menyangkut ilmu teknik, ekonomi, hukum, sosial, dll
– Multi dimensi
ojo dumèh !
MULTI MODA
• Penyelesaian suatu kebutuhan transportasi dilakukan dengan memanfaatkan moda transportasi yang tersedia.
• Dengan memperhatikan asal dan tujuan transportasi dapat dipilih moda transportasi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keadaan.
• Memperhatikan karakteristik masing-masing moda dan kebutuhan transportasinya, dapat dipilih moda tertentu atau kombinasi dari beberapa moda. Pada umumnya penyelesaian kebutuhan transportasi menggunakan lebih dari satu moda – atau disebut multi moda.
ojo dumèh !
LINGKUP KEILMUAN
• Transportasi meliputi keilmuan:– Teknis “transportasi”
– Ekonomi
– Hukum
– Manajemen
– Kesehatan
– Sosial – Budaya
– Pendidikan
– Dll.
transportasi
“teknik” transportas
i
ekonomi
hukum manajemen
pendidikan kesehatan
sosial-budaya lain-lain
ojo dumèh !
CONTOH LINGKUP KEILMUANtransportas
i
ahli ekonomi
ahli hukum ahli lainnyaahli sistem transportasi:•transportasi perkotaan•transportasi antar kota•Transportasi nasional
sarana transportas
i
pra-sarana transportas
i
operasi transportas
i
maintenancetransport
asi
•mekanika teknik•mekanika fluida•Thermodinamika•kinematika
teknik mesinpenerbanganperkapalan
Jalanpelabuhanbandara
mekanika tanahstrukturmekanika fluida
ojo dumèh !
.TRANSPORTASI .
MANUSIA
PERATURAN - PENGATURAN
SARANA
FASILITAS PENUNJANG
Komponen Dasar Transportasi
ojo dumèh !
POLICY/ KEBIJAKAN
PRASARANA .
Komponen transportasi tersusun dalam suatu sistem yang utuh.
Oleh karena itu memecahkan persoalan transportasi harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem, dengan hubungan satu sub-sistem dengan sub-sistem yang lain “diatur” sedemikian rupa sehingga hasil akhirnya, “TRANSPORTASI” dapat memenuhi “kebutuhan”.
ojo dumèh !
Transportasi dibangun untuk memenuhi suatu “tujuan/kepentingan”. Oleh karena itu berbicara tentang transportasi harus diawali dengan membicarakan “tujuan/kepentingan” itu.
Disamping itu transportasi dipengaruhi oleh elemen-elemen lain dari luar yang akan memberikan dampak pada bagaimana transportasi itu harus disusun. Contoh: bentuk geografi akan mempengaruhi sarana, prasarana, cara beroperasi, dll.
ojo dumèh !
Masing-masing sub sistem juga dipengaruhi berbagai hal yang datang dari luar atau dari dalam dirinya sendiri.Contoh: Manusia dipengaruhi oleh tingkat “kepandaian/ intelektualitas, budaya, kebiasaan, dll.
ojo dumèh !
Dua pendekatan:1. Supply management
2. Demand management
Masing-masing mempunyai peranan dalam memenuhi transportasi yang diperlukan.
Perencanaan Transportasi
Pendekatan Supply management:1. Prinsipnya adalah menyediakan transportasi
dengan segala alternatifnya
2. Berapapun kebutuhan (demand) yang timbul dipenuhi dengan menggunakan segala kemungkinan dari bentuk transportasi yang ada
3. Konsekwensi dari langkah ini tidak menjadi perhatian dalam perencanaan
4. Biasanya dilakukan secara “sektoral”
Perencanaan Transportasi
Contoh pendekatan supply management:
Yang terjadi saat ini, pertumbuhan kehidupan dilepaskan ke tangan masyarakat. Perencanaan transportasi mengikuti tumbuhnya “kebutuhan (demand)” yang timbul akibat pertumbuhan kehidupan yang tidak terkendali itu. Dampak negativnya banyak (in-efisiensi, lingkungan hidup, dll)
Perencanaan Transportasi
Pendekatan Demand management:1. Pendekatan ini melihat “kebutuhan (demand)”
harus dimanage sehingga penyediaan transportasi tidak menjadi “tidak terkendali”
2. Sasarannya adalah memenuhi “kebutuhan (demand)” yang terkendali melalui management terhadap “kebutuhan (demand)” itu melalui perencanaan “komprehensiv”
3. Perlu “koordinasi” yang baik dengan sektor-sektor lain
Perencanaan Transportasi
Contoh pendekatan demand management:
Pengaturan Tata Ruang dan Tata Guna Lahan (land use) yang baik akan menghasilkan terkendalinya “kebutuhan (demand)” transportasi, mengurangi kemacetan lalu lintas, mengurangi kebutuhan untuk membangun prasarana, mengurangi gangguan lingkungan hidup, dll.
Perencanaan Transportasi
Jadi bagaimana perencanaan transportasi yang benar?
Kita mulai dari tingkat nasional !
Perencanaan Transportasi
Gambaran Negara Yang Dicita-citakan“Nagari inkang panjang punjung, pasir wukir loh jinawi, gemah ripah tata tentrem karta raharja. Panjang dawa pocapane, punjung luhur kawibawane. Pasir samodra wukir gunung, dene nagari ngungkuraken pagunungan, nengenaken benawi, ngeringaken pasabinan, ngayunaken bandaran ageng. Loh tulus kang sarwi tinandur, jinawi murah kang sarwa tinuku. Gemah kang laku dagang layar rahinten dalu datan ana pedhote, labet tan ana sangsayaning dedalan. Ripah jalma manca kang samya bebadra sajroning praja hangraos jejel pipit, aben tritis tepung cukit wismanira. Papan wiyar katingal rupak, awit saking gemah raharjaning praja. Karta para kawula ing padhusunan samya ayem tentrem mungkul pangolahing tetanen. Ingon-ingon rajakaya, pitik iwen datan ana kang cinancangan. Yen awan aglar ing pangonan, wanci sore mulih marang kandange sowang-sowang, labet kalis ing dursila juti. Raharja tebih ing parangmuka, dene para mantri bupati samya kontap kautamane, wicaksana limpad ing kawruh, putus marang pangolahing praja, tansah ngudi wewah kaluhuraning nagara, miwah raharjaning para kawula.”
ojo dumèh !
“Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.””Atas berkat rakhmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
PEMBUKAAN
ojo dumèh !
Visi Nasional
“Negara kesatuan yang utuh, meliputi seluruh wilayah Nusantara”
(Alinea kedua : “ --- kemerdekaan negara indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, ---.”)
“Bangsa sejahtera, makmur - aman/tenteram”
(Alinea kedua : “---adil dan makmur---”,
Alinea keempat : “ --- melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia --- memajukan kesejahteraan umum ---”)
ojo dumèh !
Indonesia
• Pra Sumpah PemudaWilayah meliputi seluruh wilayah Hidia Belanda dari Sabang sampai Merauke
ojo dumèh !
• Sumpah Pemuda
Wilayah meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda dari Sabang sampai Merauke dengan tekad SEMUA
SUKU dan ETNIS :
BERTANAH AIR SATU : INDONESIA
BERBANGSA SATU : INDONESIA
BERBAHASA SATU : INDONESIA
Indonesia
ojo dumèh !
• Proklamasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia meliputi seluruh Ex wilayah Hindia Belanda dari Sabang sampai Merauke (kecuali Irian Barat yang belum diserahkan).
Negara Republik Indonesia
ojo dumèh !
Pada 18 Agustus 1945 ditetapkan Undang-Undang Dasar.
Wilayah negara Republik Indonesia mengikuti Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (Staatsblad 1939 No.442). Terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh laut internasional.
Laut teritorial selebar 6 Mil dari garis pantai.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
ojo dumèh !
13 Desember 1957 diterbitkan :
“Pengumuman Pemerintah mengenai wilayah perairan Negara Republik Indonesia”.
Selanjutnya pengumuman ini dikenal sebagai :
“Deklarasi Djuanda 1957”
Negara Kesatuan Republik Indonesia
ojo dumèh !
Berubah dari :
Negara yang terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan internasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia
ojo dumèh !
menjadi :
Negara kepulauan dengan wilayah yang utuh dengan batas negara berupa garis yang menghubungkan titik-titik terluar.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
ojo dumèh !
Deklarasi Djuanda menjadi cikal bakal dari konsepsi Wawasan Nusantara sebagai konsepsi kewilayahan.
Selanjutnya Wawasan Nusantara berkembang menjadi lebih luas mencakup aspek politik, ekonomi, sosial - budaya, pertahanan - keamanan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia
ojo dumèh !
Berdasarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat nomor IV/MPR/1973 Wawasan Nusantara menjadi wawasan pembangunan nasional
Negara Kesatuan Republik Indonesia
ojo dumèh !
Inti dari konsepsi Wawasan Nusantara adalah : “kesatuan”
Perwujudannya :Kesatuan WilayahKesatuan PolitikKesatuan EkonomiKesatuan Sosial-budayaKesatuan Pertahanan - Keamanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
ojo dumèh !
Transportasi Sebagai Pra-sarana “Ekonomi”
PolitikIdeologi EkonomiSosial
BudayaKeamanan
Transportasi
Geografi
Sumber daya
manusia
Sumber daya alam
ojo dumèh !
Transportasi Sebagai Pra-sarana “Kehidupan Bangsa”
PolitikIdeologi EkonomiSosial
BudayaKeamanan
Transportasi
Geografi
Sumber daya
manusia
Sumber daya alam
ojo dumèh !
Keilmuan transportasi
Perencanaan transportasi
Proses pengambilan keputusan
Tataran Kab/Kota
Tataran Provinsi
Tataran Nasional
ojo dumèh !
Lingkaran Tataran Transportasi
Lingkup Nasional
Kebijakan implementasi
5
Rencana Transportasi
6
Program operasi & pembangunan
Transportasi 7
Pelaksanaan operasi & pembangunan Transportasi
8
Evaluasi 9
Visi Nasional1
Visi & Misi Nasional
Transportasi
3
Kebijakan Nasional Transportasi
4
Misi, Obyektif & Goals Nasional
2
ojo dumèh !
Lingkaran Tataran Transportasi
Domain Transportasi
Kebijakan implementasi
5
Visi Nasional1
Misi, Obyektif & Goals Nasional
2
Visi & Misi Nasional
Transportasi
3
Kebijakan Nasional Transportasi 4
Rencana Transportasi
6
Program operasi & pembangunan
Transportasi 7
Pelaksanaan operasi & pembangunan Transportasi
8
Evaluasi 9
ojo dumèh !
Stratifikasi Kebijakan Transportasi
KEBIJAKAN OPERASIONAL TRANSPORTASI
KEBIJAKAN DASAR TRANSPORTASI
VISI & TUJUAN NASIONAL
VISI & TUJUAN NASIONAL
TRANSPORTASI
KEBIJAKAN TEKNIS TRANSPORTASI
IMPLEMENTASI TINGKAT NASIONAL
FALSAFAH DASAR TRANSPORTASI
FALSAFAH DASAR NASIONAL
ojo dumèh !
Transportasi sebagai
InfrastrukturMendukung
kehidupan Bangsa
Visi & Misi Nasional Transportasi
Ekonomi I Pol SosBud Hankam
Pemerin-tahan
Hubungan antar Warga
Keamanan Fisik
& Mental
•Merdeka•Negara kesatuan yang utuh,
meliputi seluruh wilayah Nusantara.
•Bangsa sejahtera, makmur - aman/tenteram
Fisik & Non Fisik
Kemakmuran Keamanan - Ketenteraman
Kesatuan - Keutuhan
Wilayah & Isinya
Pro-duksi
Distri-busi
Kon-sumsi
Tidak ada yang
terpisah
Tidak ada yang
terisolir
ojo dumèh !
Falsafah Trp.
Visi & Tujuan Nasional
Visi & Tujuan Nasional Transportasi
Kebijakan Dasar Nasional Transportasi
Kebijakan Teknis Nasional Transportasi
Implementasi
Kebijakan Operasional Nasional Transportasi
Falsafah Nasional
Negara Kesatuan yang utuh, meliputi seluruh wilayah Nusantara. Bangsa sejahtera, makmur - aman /tenteram - sentosa
Adil, jujur.
Transportasi tersedia di seluruh wilayah tanah air sesuai kebutuhan, terjangkau oleh anggota masyarakat (sesuai kebutuhan: availability-setiap waktu-kapasitas-kualitas-jenis/type sarana)
Integrasi antara transportasi dengan pembangunan nasional. Jaringan pelayanan tersedia di seluruh pelosok tanah air. Masyarakat mampu membayar biaya transport.Least cost to the nation.
Transportasi adalah wahana untuk mensejahterakan bangsa dan negara - Wahana Manghayu Warga Pertiwi
Integrasi antara transportasi dengan pengembangan wilayah.Memperhatikan ketersediaan energi dan lingkungan hidup.Transportasi terintegrasi dalam satu sistim yang utuh (jaringan pelayanan-jaringan infrastruktur-kelaikan-keselamatan-availability-jadwal-tarif-dsb)
Penetapan jaringan pelayanan meliputi seluruh wilayah tanah air, minimal sampai tingkat tertentu. Pembangunan prasarana mendukung kebutuhan jaringan pelayanan.Penyediaan armada sesuai kebutuhan pelayanan.
Kelengkapan implementasi: rencana fisik dan non-fisik.
ojo dumèh !
Kelengkapan implementasi, rencana fisik dan non fisik.Pelaksanaan dari rencana
Integrasi antara transportasi dengan pembangunan nasional.Jaringan pelayanan tersedia di seluruh pelosok tanah air sesuai kebutuhan. Masyarakat mampu membayar biaya transport .Least cost to the Nation
Penetapan jaringan pelayanan meliputi seluruh wilayah tanah air, minimal sampai tingkat tertentu., pada waktu tertentu.Pembangunan infrastruktur transportasi mendukung kebutuhan jaringan pelayanan.Penyediaan armada sesuai kebutuhan
Integrasi antara transportasi dengan tata ruang. Memperhatikan ketersediaan energi dan kelestarian lingkungan hidup.. Integrasi dalam satu sistem transportasi yang utuh.
Visi Nasional
Visi NasionalTransportasi
Falsafah Nasional
Falsafah Transportasi
Kebijakan Nasional Transportasi
Kebijakan Dasar Kebijakan Operasional Kebijakan Teknis
Implementasi
ojo dumèh !
Gelo
mb
an
g P
era
dab
an
Visi Nasional sampaiKebijakan Nasional
Transportasi
Implementasi
Pengaturan - Peraturan
Perundangan
Perencanaan
Perancangan Teknis Aspek
Fisik
Pelaksanaan Rancangan
Pembangunan
Operasional
Landasan
Jaringan Pelayanan, Prasarana & Sarana, Ops.Pelayanan, SDM, dll
Perancangan Aspek Non-Fisik
Pendanaan
Aspek Fisik
Aspek Non-Fisik
Aspek Fisik
Aspek Non-Fisik
Nasional
Provinsi
Kabupaten & Kota
ojo dumèh !
Setelah mengetahui prinsip dasar tentang peran transportasi, selanjutnya bagaimana penerapannya dalam menangani persoalan transportasi.
ojo dumèh !
PERENCANAAN MODEL “LOGIC – BASED”
METODA ANALITIS:1. TUJUAN2. SISTIM INFORMASI3. DIAGNOSIS4. FEASIBLE OPTION5. ANALYSIS6. APPRAISAL7. PROGRAMMING & BUDGETING8. IMPLEMENTASI9. EVALUASI DAN MONITORING.
ojo dumèh !
DIAGRAM ALIR PERENCANAAN TRANSPORTASI
Demand transport masa
depanIdentifikasi defisiensi
Penyusunan alternativ strat.
Evaluasi
USULAN PERBAIKAN :OperasiPemeliharaanPeraturan/perundanganAdministrationFinancingPengaturan dan Pertaripan
Program investasi
Sistranas (Sistim Transportasi Nasional)
. Identifikasi masalah. Analisa thd penyebab
Data historis:. Flow. O-D
. Rencana pembangunan (5 th, jk panjang). Prediksi aktivitas sektor ekonomi basic (tren historis dan yang direncanakan)
Models
Penyusunan prioritas
Strategi yang dipilih
Rencana fasilitas transportasi masa
depan
(Diolah dari Houel, Bernard J.:National Transportation Planning in Developing Countries, A Critical Review of Methodologies )
ojo dumèh !
DIAGRAM ALIR PERENCANAAN TRANSPORTASI
Diagnosis Inventory
Definition of Policies,
Objectives, and Criteria
Policies, Objectives, and Criteria
Prioritized Projects
Investment Program
Financial Program
Managerial and Institu-tional Recommenda-tion
Continuing Planning Process
Generation, Analysis, and Evaluation of Critical Corridor Alternatives
Identifica-tion of Future Transporta-tion Deficiencies
Institu-tional and
Financial Analysis
Demand Analysis
Supply Analysis
Forecast of Interzonal Movement on the Road Network
Operational and Capital Improve-ment
Future Modal Option
Generation, Analysis, and Evaluation of
Transport System Alternatives
(Kanafani & Sperling :National Transportation Planning)
ojo dumèh !
PERENCANAAN MODEL SOFT SYSTEM
Alur analisis
berdasarkan logika
(logic based)
Alur analisis berdasarkan ‘kultural’ (cultural-based)
Keadaan riil yang dianggap masalah
Keadaan riil yang dianggap masalah
Models:Analitis
(Houel,dll)
Models:. Politik. SosBud. Hankam
Konsepperbaikan
Perbedaan antara
keadaan riil dgn model
Perbaikan
ojo dumèh !
Conventional Vs Interactive Planning
CONVENTIONAL PLANNING INTERACTIVE PLANNING
L. Limited information/feedback; maybe some consultation
2. Early interaction with implementers; affected interests not involved until late in process
3. Assumes that better information leads to better decision
4. Planner as value-neutral expert5. Focuses on manipulation of data
6. Plan = what we should do7. Success measured by
achievement of plans objectives
. Includes information/feedback, consultation and negotiation
2. Interaction occurs early on and throughout the planning process, with full range of stakeholders
3. Assumes that open participation leads to better decision
4. Planner as value-committed advocate
5. Focuses on mobilization of support
6. Plan = what we agree to do7. Success measured by
achievement of agreement on action
Parker, Bob, Planning Analysis: The Theory of Citizen Participation, University of Oregon, 1992.
ojo dumèh !
PENGAMBILAN KEPUTUSAN MODEL ANALITIS
Tujuan
Sistim informasi
Identifikasi masalah
Formulasi kebijakan
Implementasi
Evaluasi & monitoring
ojo dumèh !
Planning ProcessDecision Making
ProcessKegiatan
Aliran analisa Cultural-based
Multiple Perspective
1.Politik2.Sosial-Budaya3.Pertahanan-Keamanan
1.Technical2.Organizational 3.Personal
1.Tujuan2.Sistim informasi3.Diagnosis4.Feasible option5.Analysis6.Appraisal7.Programming & budgeting8.Implementasi9.Evaluasi dan monitoring.
1.Tujuan2.Sistim informasi3.Identifikasi masalah4.Formulasi kebijakan5.Implementasi6.Evaluasi & monitoring
Logic-based Logic-basedAliran analisa
ojo dumèh !
MASYARAKAT TIDAK MAMPU
MELAKSANAKAN
MASYARAKAT
TIDAK/KURANG STRATEGIS
PEMERINTAH
PEMERINTAH
STRATEGIS
MASYARAKAT MAMPU
MELAKSANAKAN
BIDANG KEGIATAN
Matriks Tanggung Jawab
+MASYARAKAT
PEMERINTAH
TRANSPORTASI STRATEGIS BAGI KEHIDUPAN BANGSA
PE
NA
NG
GU
NG
JA
WA
B
Sumber: Riant Nugroho Dwidjowijoto, “Kebijakan Publik”, (2003)
ojo dumèh !
Perkembangan Peradaban
ojo dumèh !
Agricultural Wave(Gelombang Pertanian)
8000 BC - 1750
Industrial Wave(Gelombang Industri)1850 - 1960
1980 - xxxx
Information Wave(Gelombang Informasi)Periode Dislokasi
Standar kehidupan
Waktu
Kebutuhan Masyarakat
PERUBAHAN POLA KEBUTUHAN MASYARAKAT
LAMA BARU
KEBUTUHAN UTAMA
SIFAT KE- BUTUHAN
PENGUASA PASAR
TANDA KEBERHASILAN
kebutuhan fisiologik (fisik) - pangan sandang, papan
baku, universal, tidak berubah dengan waktu
produsen dan pemilik modal
layak secara tekno-ekonomik
kebutuhan psiko-sosial- rasa aman, pengakuan sosial, harga diri
beraneka ragam, unik, berubah dengan waktu
pelanggan, pemakai, masyarakat
layak secara tekno-ekonomik dan akseptabel secara sosio-politik
Sumber: Hartanto, F.Mardi & Gunawan Tjahjono,
ojo dumèh !
FASILITAS PENUNJANG
• Moda transportasi jalan– Penunjang operasi
• Transportasi umum penumpang: terminal, shelter/stop, depo pemeliharaan
• Transportasi pribadi: “car pool”, parking lot
– Penunjang keselamatan• Pengaturan lalu lintas: traffic light, island
– Penunjang logistik• Pompa bahan bakar
ojo dumèh !