muh. akram ramadan- r11-modul cbr
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
1/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
NAMA PRATIAN ! "enta De#olono $%&'())*($
"ra+e ,elen . T $%&'(/%$&'
Muh. Akram Ramadan 1406533346
0L1MP1 ! R $$
TAN""AL PRATIUM ! $/ Maret *&$'
2UDUL PRATIUM ! California Bearing Ratio
ASIST0N ! Danan3 Seti4a R
PARAF DAN NILAI !
I. PENDAHULUAN
1. Maksud dan Tujuan Per!"aana. Mendapatkan nilai 56R pada kepadatan dan kadar air tertentu
b. Men3etahui nilai swelling dari sampel tanah pada kondisi soaked
#. A$a%&a$a% dan 'ahan
• Compaction hammer
• Mould
• Sendok pen3aduk tanah
• 7adah untuk men+ampur tanah den3an air
• Pisau ba8a 9 straight edge:
• Timban3an
• 1ven
• Aluminium can
• Stop#at+h
• 6eban lo3am berbentuk lin3karan 9; $& lbs:
• 6ak air
• Pirin3an berluban3 den3an dial pen3ukur swell
• Mesin u8i 56R
• Alat Extruder
California Bearing Ratio 1
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
2/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
3. Dasar Te!r(
Nilai 56R adalah perbandin3an antara kekuatan sampel tanah 9den3an kepadatan
tertentu dan kadar air tertentu: terhadap kekuatan batu pe+ah ber3radasi rapat seba3ai
standar material den3an nilai 56R < $&&. Untuk men+ari nilai 56R dipakai rumus!
CBR= test unit load( psi)
standard unitloads( psi) x 100
Den3an Standard Unit Load pada har3a-har3a penetrasi!
Penetrasi Standard Unit Load
0.1) $&&& psi
0.#) $(&& psi
0.3) $=&& psi
0.4) *)&& psi
0.5) *'&& psi
6eban 9load : didapat dari hasil pemba+aan dial penetrasi 4an3 kemudian
dikorelasikan den3an 3ra>ik Calibration roo!ing Ring .
Te3an3an < Test Unit Load
σ = P
A=
M ( LRC ) A
den3an! A < luas piston 9) in*:
P < M . LR5
M < dial reading
California Bearing Ratio 2
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
3/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
LR5< >aktor kalibrasi 9*)?%@$ lbs:
II. PRA*TI*UM
1. Pers(a+an Per!"aan
a. Men4iapkan ti3a plastik tanah lolos sarin3an No.% ASTM seberat ( k3.
b. Masin3-masin3 kanton3 diren+anakan kadar air 4an3 diin3inkan. adar air ini
divariasikan -* dari kadar air optimum pada per+obaan compaction. Sedan3kan
kadar air pada kanton3 4an3 satun4a dibiarkan tetap optimum. Sampel untuk kadar
air B* dari kadar air optimum pada per+obaan ini tidak dibuat. Untuk membuat
kadar air 4an3 diin3inkan? perlu diketahui terlebih dahulu kadar air a#al. emudian
ditambahkan air den3an volume tertentu 9" : untuk men+apai kadar air 4an3
diin3inkan seperti berikut!
ml w#o
#o#x"
add ......
$=
+
−=
#. ,a$ann-a Per!"aan
$% Memadatkan sampel tanah
a. Men4iapkan mould ? kemudian menimban3 dan men3ukur diameter serta
tin33in4a
b. Men3olesi ba3ian dalam mould den3an oli
+. Memasukkan tanah ke dalam mould sehin33a tin33in4a $C) tin33i mould 9$
lapisan:
d. Menumbuk setiap lapisan seban4ak (' kali
e. Men3ulan3i lan3kah ) dan % hin33a lapisan ke-)
>. Menimban3 mould 4an3 sudah terisi penuh oleh tanah&% Melakukan penetrasi sampel pada kondisi unsoaked
a. Mould dan tanah ditimban3? kemudian diletakkan pada mesin 56R dan diberikan
beban rin3 di atas permukaan sampel tanah. Piston diletakkan di ten3ah-ten3ah
beban rin3 sehin33a men4entuh permukaan tanah.
b. Coading dan dial diperiksa dan diset nol.
California Bearing Ratio 3
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
4/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
+. Penetrasi dilakukan den3an penurunan konstan &.&(Cmenit
d. Men+atat pemba+aan dial pada penetrasi seba3ai berikut ! &.&*(E? &.&(&E?
&.&/(E? &.$&&E? &.$*(E? &.$(&E? &.$/(E? &.*&&E? &.*(&E
'% Penetrasi pada kondisi soaked
a. Setelah per+obaan pada kondisi unsoaked ? +ontoh tanah tadi direndam ; =' 8am
untuk men3etahui kondisi swelling -n4a.
b. Pen+atatan swelling dilakukan setelah $? *%? %@? /*? dan =' 8am mould
dimasukkan ke dalam bak air.
+. Setelah ; =' 8am? mould dan tanah dian3kat? kemudian dilakukan penetrasi
seperti pada per+obaan unsoaked% Namun? permukaan 4an3 di3unakan adalah
4an3 sebalikn4a.
d. Setelah selesai? sampel tanah dikeluarkan dan kemudian diambil seba3ian di
lapisan atas? seba3ian di lapisan ten3ah? dan seba3ian la3i pada lapisan ba#ah
untuk dihitun3 kadar airn4a
III. HAIL PER/'AAN
$. Data ,asil Praktikum
9terlampir:
*. ,asil Perhitun3an
$. Men3hitun3 Diameter Rata-rata Mould
Ta"e$. D(ame%er Ra%a&ra%a Mould
Sam
pel
Diameter (cm) Diameter
rata-rata
(cm)
A $(?*( $(?$% $(?$/( $($?@@
B $(?$$@ $(?$$@ $(?$$@ $($?$@
C $(?*& $(?**% $(?*%( $(?*$'*
*. Men3hitun3 Tin33i Rata-rata Mould
California Bearing Ratio 4
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
5/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Ta"e$. T(n( Ra%a&ra%a Mould
Sam
pel
Tinggi (cm) Tinggi rata-
rata (cm)
A $$?'/ $$?'&( $$?(( $$?'&@
B $$(?= $$(?@ $$(?@( $$?(@(
C $$?(&* $$?'$ $$?@)% $$?'%@/
). Men3hitun3 olume Mould
Ta"e$. 2!$ume Mould
Sam
pel
Diameter
rata-rata
(cm)
Tinggi rata-
rata (cm)
Volume
rata-rata
(cm3)
A $(?$@@ $$?'&@ *$&$?=/@
B $(?$$@ $$?(@( *&/@?(*$
C $(?*$'* $$?'%@/ *$$/?$@=
%. Men3hitun3 Penambahan Air
Vadd=W x−W 01+W 0
w
Ta"e$. Penam"ahan A(r
Sam
pel
W0 (%) Wx (%) w (g) Vadd (m)
A $(?'( %&?( (&&& /%'*?%'
B $(?'( )/?( (&&& '('$?('
C $(?'( )%?( (&&& (''&?''
California Bearing Ratio 5
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
6/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Men3hitun3 adar Air
w=(W wet −W dry)
(W dry−W can) x 100
Ta"e$. *adar A(r Unsoaked
Sam
pel
wcan (g) wwet (g) wdr! (g) w (%)
A **?*% *&& $%=?*) )=?=@$
B $=?$% *&& $($?// )/?*)$
C *&?=$ *&& $((?&' ))?@)(
Ta"e$. *adar A(r Soaked
Sam
pel
wcan (g) wwet (g) wdr! (g) w (%)
A $=?)( */@?/$ *&*?/@ %$?)=)
B **?$@ )&)?%% **)?'= )=?(/$
C $@?') *@'?/) *$*?(= )@?*$@
Men3hitun3 Te3an3an dari 6a+aan Dial
σ = P
A= M ( LRC )
A =
(dial ) x 23.4813
Psi
California Bearing Ratio 6
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
7/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Ta"e$. D(a$ dan Tekanan am+e$ A
"enetr
a#i
($nc)
Dial Reading Stress ("#i)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
0&0' )?@ *?@ *=?/% *$?=*
0&0 = '?( /&?%% (&?@@
0&0 $$?/ $& =$?(@ /@?*/
0&* $)?@ $$?( $&@?&$ =&?&$
0&*' $(?( $*?( $*$?)* =/?@%
0&* $/ $)?( $))?&' $&(?''
0&* $@?( $%?( $%%?@& $$)?%=
0&' $=?( $(?( $(*?') $*$?)*
0+'' *&?( $'?) $'&?%( $*/?(@
0+' *$?( $/?& $'@?*@ $))?&'
ra(k. Pene%ras( s %ress am+e$ A
0 2 4 6 8 10 120
2
4
6
8
10
12
"enetra#i ,# Stre## Sampel A
Unsoaked
Soaked
"enetra#i
Stre##
California Bearing Ratio 7
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
8/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Ta"e$. D(a$ dan Tekanan am+e$ '
"enetr
a#i
($nc)
Dial Reading Stress ("#i)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
0&0' $?$ $?) @?'$ $&?$@
0&0 $?= *?( $%?@/ $=?(/
0&0 *?% )?( $@?/@ */?)=
0&* )?$ %?) *%?*' ))?''
0&*' % (?* )$?)$ %&?/&
0&* %?@ (?/ )/?(/ %%?'$
0&* (?( '?$ %)?&( %/?/%
0&' ' '?( %'?=' (&?@@
0+'' '?( '?@ (&?@@ ()?**
0+'0 / /?) (%?/= (/?$%
ra(k. Pene%ras( s %ress am+e$ '
0 2 4 6 8 10 120
2
4
6
8
10
12
ra./ "enetra#i ,# Stre## Sampel B
Unsoaked
Soaked
"enetra#i
Stre##
Ta"e$. D(a$ dan Tekanan am+e$ /
California Bearing Ratio 8
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
9/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
"enetr
a#i
($nc)
Dial Reading Stress ("#i)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
0&0' $*?( &?) =/?@% *?)(
0&0 $= &?/ $%@?/$ (?%
0&0 *$ &?= $'%?)/ /?&%
0&* **?( $?* $/'?$$ =?)=
0&*' *( $?% $=(?'@ $&?='
0&* */ $?' *$$?)) $*?(*
0&* *= $?= **'?=@ $%?@/
0&' )& * *)%?@$ $(?'(
0+'' )* *?$ *(&?%' $'?%%
0+'0 )% *?* *''?$* $/?**
ra(k. Pene%ras( s %ress am+e$ /
0 2 4 6 8 10 120
2
4
6
8
10
12
ra./ "enetra#i ,# Stre## Sampel C
Unsoaked
Soaked
"enetra#i
Stre##
California Bearing Ratio 9
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
10/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
ra(k Hu"unan Pene%ras( 2s %ress +ada sam+e$ A ' dan / +ada
Uns!aked
ra(k. Pene%ras( s %ress am+e$ A ' / +ada Uns!aked
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
50
100
150
200
250
300
u1ungan Stre## V# "enetra#i /etiga #ampel
Unsoaked A
Unsoaked B
Unsoaked C
Stre##
ra(k Hu"unan Pene%ras( 2s %ress +ada sam+e$ A ' dan / +ada
!aked
ra(k. Pene%ras( s %ress am+e$ A ' dan / +ada !aked
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
20
40
60
80
100
120
140
u1ungan Stre## V# "enetra#i 2etiga Sampel
Soaked A
Soaked B
Soaked C
Stre##
California Bearing Ratio 10
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
11/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Men3hitun3 Nilai 56R
Penetrasi0.1)= {dial × 23.481} over {3 × 1000} ×100%
CBR¿
Penetrasi0.2)= {dial × 23.481} over {3 × 1500} ×100%
CBR¿
Ta"e$ N($a( /'R
Sam
pel
"enetra#
i ($nc)
Dial Reading CB (%)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked
A &.$ $)?@ $$?( $&?@& =?&&&.* $=?( $(?( $&?$@ @?&=
B &.$ )?$ %?) *?%) )?)/
&.* ' '?( )?$) )?)=
C &.$ **?( $?* $/?'$ &?=%
&.* )& *?& $(?'( $?&%
Men3hitun3 erapatan erin3
γ wet =mtanah
V tanahγ dry=
γ wet
1+w
Ta"e$ *era+a%an *er(n Unsoaked
Sam
pel
Vtana
(cm3)
4mould
(g)
4total
(g)
4tana
(g)
w (%) γ7e%
γ/χµ
3
γdr-
γ/χµ
3
A *$&$?=/@ %&$@ //%* )/*% )=?=@$ $?// $?*'B *&/@?(*$ %&)' //// )/%$ )/?*)$ $?@& $?)$
C *$$/?$@= )/'* /(*@ )/'' ))?@)( $?/@ $?))
Ta"e$ *era+a%an *er(n Soaked
California Bearing Ratio 11
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
12/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Sam
pel
Vtana
(cm3)
4mould
(g)
4total
(g)
4tana
(g)
w (%) γ7e%
γ/χµ
3
γdr-
γ/χµ
3
A *$&$?=/@ %&$@ //') )/%( %$?)=) $?/@ $?*'B *&/@?(*$ %&)' //@* )/%' )=?(/$ $?@& $?*=
C *$$/?$@= )/'* /(($ )/@= )@?*$@ $?/= $?)&
Men3hitun3 Nilai Swelling (est
Swell=dial (96 jam ) x 2.54 x 0.001
tinimould x 100
Ta"e$ Swelling am+e$ A
t
(our)
Dial Swelli
ng
* )?* &?'/*
' $ &?*$&
'5 $)?( *?@)'
56 $% *?=%&
' $% *?=%&
78 $/ )?(/$
Ta"e$ Swelling am+e$ '
t
(our)
Dial Swellin
g
* -% -&?@%*
' -( -$?&(*
'5 *?* &?%')
56 (?( $?$(@
' % &?@%*
78 %?* &?@@%
Ta"e$ Swelling am+e$ /
California Bearing Ratio 12
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
13/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
t
(our)
Dial Swellin
g
* (?@ $?*$%' $% *?=)$
'5 *$?/ %?(%*
56 )& '?*@&
' %* @?/=*
78 %% =?*$&
I2. ANALII
1. Ana$(s(s Per!"aan
Praktikum California Bearing Ratio 4an3 dilakukan pada tan33al $/ Maret *&$'?
bertu8uan untuk mendapatkan nilai 56R pada kepadatan dan kadar air tertentu? serta
untuk men3etahui nilai swelling dari sampel tanah pada kondisi soaked . Nilai 56R
merupakan perbandin3an antara kekuatan sampel tanah terhadap kekuatan batu pe+ah
ber3radasi rapat seba3ai standar material dimana nilai 56R ini akan di3unakan dalam
men3etahui kualitas dan kekuatan terutama 4an3 di3unakan seba3ai lapisan base dan
subgrade diba#ah perkerasan 8alan atau lapan3an terban3.
,al 4an3 pertama dilakukan sebelum melakukan praktikum adalah men4iapkan ti3a
plastik tanah lolos sarin3an No. % ASTM seberat ( k3 dimana masin3-masin3 kanton3
tersebut diren+anakan kadar air 4an3 diin3inkan. adar air tersebut divariasikan ;)
dari kadar air optimum pada per+obaan +ompa+tion 4aitu )/?(? den3an variasi kadar
air untuk praktikum ini adalah )%?(? )/?( dan %&?(? kemudian mempersiapkan
dan menimban3 alat 4an3 akan di3unakan. Setelah semua dipersiapkan? men3ambil
mould untuk ditimban3 kemudian men3ukur diameter dan tin33in4a untuk memperolehvolume mould. Tanah dimasukkan ke dalam mould 4an3 telah diolesi den3an oli
setin33i $C) mould untuk lapisan pertama dan kemudian ditumbuk seban4ak (' kali?
me3ulan3 lan3kah lapisan pertama untuk lapisan kedua dan keti3a. Mould 4an3 sudah
terisi penuh kemudian ditimban3 sebelum melakukan penentrasi.
California Bearing Ratio 13
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
14/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Dalam praktikum ini dilakukan dua kali penetrasi 4aitu penetrasi pada kondisi
unsoaked dan penentrasi pada kondisi soaked . Pada kondisi unsoaked? pertama
menimban3 mould dan tanah 4an3 kemudian diletakkan pada mesin 56R dan diberikan
beban mirin3 di atas permukaan sampel tanah den3an piston diletakkan di ten3ah-
ten3ah sehin33a men4entuh permukaan tanah? setelah itu melakukan penetrasi den3an
penurunan konstan &.&(Cmenit. Perbedaan mendasar penetrasi unsoaked dan soaked
adalah pada kondisi soaked ? penetrasi dilakukan setelah sampel tanah direndam dalam
bak berisi air. Tu8uan penetrasi soaked ini untuk mendapatkan nilai 56R asli lapan3an
pada keadaan 8enuh air? dan tanah men3alami pen3emban3an maksimum.
Untuk melakukan penetrasi pada kondisi soaked ? 4an3 pertama dilakukan adalah
tanah pada per+obaan unsoaked direndam ;=' 8am den3an tu8uan untuk men3etahui
kondisi swelling -n4a. Pen3hitun3an swelling dilakukan setelah $? *? *%? %@? /*? dan ='
8am tanah dan mould direndam. Setelah ;=' 8am tanah dipenetrasi seperti pada kondisi
unsoaked namun bedan4a permukaan tanah 4an3 di3unakan sebalikn4a. Setelah itu
tanah dikeluarkan dari mould dan kemudian dipoton3 men8adi ) se3men 4aitu lapisan
atas? ten3ah dan ba#ah. Setiap se3men tersebut dipoton3 dan diambil ba3ian ten3ahn4a
seba3ai sampel 4an3 me#akili setiap se3menn4a untuk dihitun3 kadar airn4a. Alasan ba3ian ten3ah tanah 4an3 di3unakan karena tanah pada ba3ian ten3ah tersebut
dipastikan kadar airn4a tidak ter3an33u dan tidak ter+ampur den3an kadar oli 4an3
menempel pada ba3ian pin33ir mould . Tanah 4an3 sudah dipoton3 kemudian diletakkan
ke dalam +an dan dimasukkan ke dalam oven dan didiamkan selama *% 8am. Setelah *%
8am tanah tersebut dikeluarkan dan ditimban3 untuk memperoleh kadar air 4an3
dimiliki sampel tanah dimana kadar air tersebut di3unakan untuk menentukan
kerapatan kerin3 dan basah tanah.
#. Ana$(s(s Has($
Setelah melakukan per+obaan maka diperoleh beberapa data 4an3 kemudian diolah
untuk memperoleh kadar air pada sampel tanah? kerapatan kirin3 dan basah? besar nilai
California Bearing Ratio 14
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
15/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
56R pada kepadatan dan nilai swelling dari sampel tanah soaked . 6erikut hasil data
pen3olahan 4an3 diperoleh !
Ta"e$. *adar A(r Unsoaked
Sam
pel
wcan (g) wwet (g) wdr! (g) w (%)
A **?*% *&& $%=?*) )=?=@$
B $=?$% *&& $($?// )/?*)$
C *&?=$ *&& $((?&' ))?@)(
Ta"e$. *adar A(r Soaked
Sam
pel
wcan (g) wwet (g) wdr! (g) w (%)
A $=?)( */@?/$ *&*?/@ %$?)=)
B **?$@ )&)?%% **)?'= )=?(/$
C $@?') *@'?/) *$*?(= )@?*$@
Pada kedua data tersebut diperoleh kadar air setiap sampel pada kondisi unsoaked dan
soaked. Pada kondisi unsoaked diperoleh )=?=@? )/?*)$? dan ))?@)( dan pada
kondisi soaked diperoleh %$?)=)? )=?(/$ dan )@?*$@ dimana kadar air 4an3
diperoleh tersebut di3unakan untuk menentukan nilai kerapatan kerin3 dan kerapatan
basah setiap sampel. 6esar nilai kerapatan basah 4an3 diperoleh adalah $?//G $?@&G
dan$?/@ dalam satuan γ/χµ3? sedan3kan kerapatan kerin3 $?*'G $?)$ dan $?)) dalam
satuan γ/χµ3.
Ta"e$ N($a( /'R
Samp
el
"enetra#i
($nc)
Dial Reading CB (%)
Unsoaked Soaked Unsoaked Soaked A &.$ $)?@ $$?( $&?@& =?&&
&.* $=?( $(?( $&?$@ @?&=
B &.$ )?$ %?) *?%) )?)/
&.* ' '?( )?$) )?)=
C &.$ **?( $?* $/?'$ &?=%
&.* )& *?& $(?'( $?&%
California Bearing Ratio 15
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
16/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
Pada tabel tersebut diperoleh data nilai 56R di penentrasi &?$ inch dan &?* inch pada
kondisi unsoaked dan soaked . Pada sampel A diperoleh 56R di penetrasi &?$ inchsebesar $&?@& kondisi unsoaked dan soaked =?&&? sedan3kan di penetrasi &?* inch
diperoleh 56R $&?$@ kondisi unsoaked dan soaked @?&=. Pada sampel 6 diperoleh
56R di penetrasi &?$ inch sebesar *?%) kondisi unsoaked dan )?)/ kondisi soaked ?
dan di penetrasi &?* inch diperoleh )?$) kondisi unsoaked dan soaked )?)=. Pada
sampel 5 56R diperoleh sebesar $/?'$ kondisi unsoaked dan &?=% kondisi soaked
di penetrasi &?$ inch. Dari tabel tersebut 8u3a dapat diketahui bah#a nilai 56R pada
unsoaked +enderun3 lebih besar dibandin3kan nilai 56R pada kondisi soaked ? hal
tersebut dikarenakan sampel tanah pada kondisi soaked san3at lunak akibat pori-pori
tanah men3emban3 terisi oleh air pada proses perendaman.
Per+obaan 5ali>ornia 6earin3 Ratio ini 8u3a di3unakan untuk men3kalsi>ikasikan 8enis
tanah 4an3 +o+ok pada proses perkerasan tanah. Dari nilai 56R 4an3 diperoleh
kemudian diklasi>ikasikan untuk menentukan kualitas tanah dan ke3unaann4a den3an
membandin3kann4a den3an tabel berikut ini !
Dari tabel tersebut dan nilai 56R 4an3 diperoleh dapat disimpulakan bah#a 56R
kondisi unsoaked pada sampel A den3an 56R berada di range /-*& sehin33a memiliki
kualitas +ukup baik untuk subbase? pada sampel 6 nilai 56R berada di range &-)
sehin33a memiliki kualitas san3at rendah dan di3unakan untuk subgrade? pada samapel
5 berada pada range /-*& sehin33a memiliki kualitas +ukup baik dan di3unakan untuk
subbase? sedan3kan pada kondisi soaked 56R sampel A dan 6 di range )-/ sehin33a
California Bearing Ratio 16
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
17/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
berkualitas rendahC+ukup baik dan di3unakan untuk subgrade? dan 56R pada sampel 5
di range &-) sehin33a berkualitas san3at rendah dan di3unakan untuk subgrade.
Selain itu dalam praktikum 56R 8u3a diperoleh nilai s#ellin3 4an3 merupakan
ukuran men3emban3n4a tanah pada saat proses perendaman? ada pun nilai s#ellin3
4an3 diperoleh seba3ai berikut !
Ta"e$ Swelling am+e$ A
t (our) Dial Swellin
g
* )?* &?'/*' $ &?*$&
'5 $)?( *?@)'
56 $% *?=%&
' $% *?=%&
78 $/ )?(/$
Ta"e$ Swelling am+e$ '
Ta"e$ Swelling am+e$ /
t
(our)
Dial Swellin
g
* (?@ $?*$%
' $% *?=)$
'5 *$?/ %?(%*
California Bearing Ratio 17
t
(our)
Dial Swelli
ng
* -% -&?@%*' -( -$?&(*
'5 *?* &?%')
56 (?( $?$(@
' % &?@%*
78 %?* &?@@%
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
18/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
56 )& '?*@&
' %* @?/=*
78 %% =?*$&
Pada pemba+aan tabel nilai s#ellin3 tersebut terdapat nilai s#ellin3 4an3 bernilai
ne3ati> pada sampel 6 4aitu terlihat pada 8am ke $ dan 8am ke * den3an nilai swelling
sebesar -&?@%* dan -$?&(*? hal tersebut disebabkan karena pada saat pemba+aan 8arum?
sampel tanah telah men3emban3 di dalam air akibat beban lo3am 4an3 diberikan. Dari
tabel tersebut 8u3a dapat disimpulkan bah#a semakin lama tanah direndam 9 swell :
maka nilai swelling -n4a +enderun3 lebih tin33i dan semakin tin33i nilai swelling suatu
tanah maka resiko kerusakan suatu 3edun3 maupun 8alan ra4a akan semakin tin33i
pula.
California Bearing Ratio 18
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
19/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
3. Ana$(s(s ra(k
Pada data 4an3 telah diperoleh kemudian dihubun3kan pada sebuah 3ra>ik seperti
hubun3an penetrasi dan stress pada keti3a sampel pada kondisi unsoaked berikut ini !
ra(k. Pene%ras( s %ress am+e$ A ' / +ada Uns!aked
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
50
100
150
200
250
300
0u1ungan Stre## V# "enetra#i /etiga #ampel
Unsoaked A
Unsoaked B
Unsoaked C
Stre##
Dari 3ra>ik tersebut terlihat bah#a nilai stress tertin33i pada kondisi unsoaked? 4aitu
sampel 5 den3an kadar air asumsi %&?(? kemudian nilai stress pada sampel A 4aitu
kadar air )%?( dan terakhir sampel 6 4aitu kadar air optimum )/?(.
Sedan3kan pada kondisi soaked stress tertin33i terlihat pada sampel A 4aitu %&?(?
kemudian sampel 6 kadar air )/?( dan terakhir pada sampel 5 kadar air )/?(?
lebih 8elasn4a terlihat paa 3ra>ik berikut !
California Bearing Ratio 19
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
20/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
ra(k. Pene%ras( s %ress am+e$ A ' dan / +ada !aked
1 2 3 4 5 6 7 8 9 100
20
40
60
80
100
120
140
0u1ungan Stre## V# "enetra#i 2etiga Sampel
Soaked A
Soaked B
Soaked C
Stre##
4. Ana$(s(s *esa$ahan
esalahan 4an3 ter8adi pada praktikum 56R 4an3 telah dilakukan? disebabkan oleh
beberapa >aktor->aktor berikut ini !a. Pada saat proses pen+ampuran tanah den3an air tidak ter8adi se+ara homo3en 4an3
berakibat kadar air tanah tidak merata pula
b. etidaktelitian praktikan saat memba+a alat timban3an saat sampel ditimban3 dan
saat pemba+aan 8arum saat memba+a alat 56R dan saat pemba+aan hasil s#ellin3
+. Pada proses +ompa+tion? penumbukkan tidak merata se+ara merata 4an3
men3akibatkan udara 4an3 terkandun3 tidak berkuran3 se+ara merata pada lapisan
tanah
d. eterlambatan praktikan dalam pemba+aan s#ellin3 4an3 seharusn4a dilakukan $?
*? *%? %@? /*? dan =' 8am
California Bearing Ratio 20
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
21/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
2. A+$(kas(
Nilai 56R di3unakan dalam men3etahui kualitas dan kekuatan terutama 4an3
di3unakan seba3ai lapisan base dan subgrade diba#ah perkerasan 8alan atau lapan3an
terban3. Di Indonesia? metode 56R di3unakan untuk menentukan da4a dukun3 tanah
dasar untuk kebutuhan peren+anaan tebal perkerasan 8alan dan 8u3a dalam
pera#atann4a.
2I. *es(m+u$an
$. kondisi unsoaked pada sampel A den3an 56R berada di range /-*& memiliki kualitas
+ukup baik untuk subbase? pada sampel 6 nilai 56R berada di range &-) memiliki
kualitas san3at rendah dan di3unakan untuk subgrade? pada samapel 5 berada pada
range /-*& memiliki kualitas +ukup baik dan di3unakan untuk subbase?
*. Pada kondisi soaked 56R sampel A dan 6 di range )-/ sehin33a berkualitas
rendahC+ukup baik dan di3unakan untuk subgrade? dan 56R pada sampel 5 di range &-
) sehin33a berkualitas san3at rendah dan di3unakan untuk subgrade.
). Semakin lama tanah direndam 9 swell : maka nilai swelling -n4a +enderun3 lebih tin33i
dan semakin tin33i nilai swelling suatu tanah maka resiko kerusakan suatu 3edun3
maupun 8alan ra4a akan semakin tin33i pula
%. Nilai 56R pada unsoaked +enderun3 lebih besar dibandin3kan nilai 56R pada kondisi
soaked
2II. Reerens( 8
- ASTM D $@@) Standard (est Method for CBR )California Bearing Ratio* of
Laborator+ Compacted SoilsE
- 6uku panduan Praktikum Mekanika Tanah? Laboratorium Mekanika Tanah?
Depok.
California Bearing Ratio 21
-
8/18/2019 Muh. Akram Ramadan- R11-Modul CBR
22/22
Laboratorium Mekanika TanahDepartemen Teknik Sipil - Fakultas TeknikUniversitas Indonesia
2III. LAMPIRAN
California Bearing Ratio 22