mulok (25 4-2014)
TRANSCRIPT
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAHKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PANDUAN PELAKSANAAN
MUATAN LOKAL
PEMERINTAH DAERAH MULOK
JENIS MULOK
BAHAN KAJIAN
MAPEL MULOK DIPADUKAN KEL. B PENGEMBANGAN DIRI
• Pemetaan KD• Pengemb KD• Silabus• RPP• Bahan Ajar
Program Ekstrakurikuler
KONSEP, PENGEMBANGAN, DAN PENGELOLAAN MUATAN LOKALBAB II
BAB III
BAB IV
SATUAN PENDIDIKAN
PELAKSANAAN
Tahap Menentuan
Tahap Pelaksanaan
• Kompetensi Dasar• Silabus• Buku Teks &
Panduan Guru• RPP
ANALISISCore And Content
TPK DAERAH
REKOMENDASI KE PEMDA
MENENTUKAN PELAKSANAAN
MULOK
IMPLEMENTASI
SEKOLAHANALISIS :- Daerah- Satdik
JENIS MULOK
BAHAN KAJIAN
MAPEL MULOK
DIPADUKAN-B
EKSTRAKUR
KEBIJAKAN JENIS MULOK
SEKOLAHANALISIS :- Daerah- Satdik
JENIS MULOK
BAHAN KAJIAN
MAPEL MULOK
DIPADUKAN-B
EKSTRAKUR
SEKOLAHANALISIS :- Daerah- Satdik
JENIS MULOK
BAHAN KAJIAN
MAPEL MULOK
DIPADUKAN-B
EKSTRAKUR
BOTTOM UP TOP DOWN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
Kondisi yang terjadi didaerah menunjukkan bahwa, ada daerah yang sudah menetapkan muatan lokal melalui peraturan Gubernur/Bupati/Walikota, ada juga daerah yang belum menetapkan muatan lokal. Di tingkat satuan pendidikan, masih ada satuan pendidikan yang belum menetapkan dan melaksanakan muatan lokal. Kondisi lainnya terjadi bahwa dalam menetapkan muatan lokal belum sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
• Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar SKL;• Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi;• Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses;• Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian;• Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum;• Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013;
C. Tujuan
D. Hasil Yang Diharapkan
Memberikan pemahaman yang sama tentang Pengembangan Mulok;Sebagai acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal.
1. Adanya pemahaman yang sama tentang Pengembangan Muatan Lokal;2. Terwujudnya acuan bagi satuan pendidikan, dan dinas pendidikan dalam
pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal.
E. Sasaran
1. Tim Pengembang Kurikulum (TPK) sekolah dan Daerah2. Kepala Sekolah3. Pendidik4. Pengawas Sekolah5. Komite sekolah6. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota7. Pemangku kepentingan lainnya.
BAB II KONSEP MUATAN LOKAL
A. Pengertian
Muatan lokal, sebagaimana dimaksud dalam Penjelasan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Muatan lokal sebagai bahan kajian yang membentuk pemahaman terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik agar:1. mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan
budayanya;2. memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan
mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan
3. memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
B. Pengembangan dan Pengelolaan
Dalam struktur kurikulum 2013 disebutkan bahwa matapelajaran kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran kelompok B adalah kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu setiap daerah perlu mengembangkan muatan lokal. Pasal 77N PP 32 th 2013 dinyatakan bahwa muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, muatan lokal tersebut dikembangkan dan dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan.
Berdasarkan ketentuan diatas maka setiap daerah dan satuan pendidikan berkewajiban mengembangkan dan melaksanakan muatan lokal yang ada didaerahnya melalui pembekalan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kepada peserta didik tentang potensi daerahnya untuk dikembangkan dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Dua Strategi Pengembangan Muatan Lokal
1. Dari bawah ke atas (bottom up)
Analisis Potensi Daerah dan Satdik
Menetapkan Jenis Mulok
Menetapkan Bahan Kajian
Pelaksanaan Mulok
Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal yang dibangun secara bertahap dan tumbuh pada satuan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa satuan pendidikan mempunyai kewenangan untuk menentukan sendiri jenis muatan lokal yang akan dilaksanakan sesuai dengan hasil analisis konteks identifikasi kebutuhan dan ketersediaan sumber daya pendukung .
Alur pengembangan muatan lokal dari bawah ke atas
2. Dari atas ke bawah (top down)
Tim Pengembang Kurikulum Daerah Mengidentifikasi Jenis Mulok di Satuan-
Satuan Pendidikan di Daerahnya
Menganalisis Core and Content Jenis
Mulok
Merumuskan Rekomendasi ke
Pemerintah Daerah (Pemda)
Kebijakan Pemda Tentang Jenis Mulok yang
Diselenggarakan
Merumuskan Bahan Kajian
Mulok
Menentukan Pelaksanaan
Mulok
Implementasi di Satuan Pendidikan
Daerahnya
Gambar diatas menjelaskan alur pengembangan muatan lokal dimana pemerintah daerah sudah memiliki bahan kajian muatan lokal yang diidentifikasi dari jenis muatan lokal yang diselenggarakan oleh satuan-satuan pendidikan di daerahnya. Tim pengembang muatan lokal mengidentifikasi dan menganalisis core and content dari jenis muatan lokal secara keseluruhan. Setelah core and content umum ditemukan, maka tim pengembang kurikulum daerah merumuskan rekomendasi kepada pemerintah daerah untuk membuat kebijakan tentang jenis muatan lokal yang akan diselenggarakan di daerahnya.
Alur pengembangan muatan lokal dari atas ke bawah
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup muatan lokal adalah:1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.
2. Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: a. bahasa daerah; b. bahasa Inggris; c. kesenian daerah; d. keterampilan dan kerajinan daerah; e. adat istiadat; f. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar; g. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.
D. Daya Dukung
Daya dukung pelaksanaan muatan lokal meliputi segala hal yang dianggap perlu dan penting untuk mendukung keterlaksanaan muatan lokal di satuan pendidikan. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah:1. Kebijakan Muatan Lokal2. Pendidik3. Sarana dan Prasarana Sekolah4. Manajemen Sekolah
Untuk mendukung pengembangan muatan lokal di sekolah, tim pengembang muatan lokal perlu menjalin kerjasama dengan unsur-unsur lain, seperti Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Instansi/Lembaga lain misalnya Dunia Usaha/Industri, dan Dinas lain yang terkait.
Peran Tim Pengembang Kurikulum tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara umum adalah memberikan bimbingan teknis dalam:
a. mengidentifikasi keadaan dan kebutuhan daerah;b. mengidentifikasi potensi sumber daya yang ada di satuan pendidikan;c. mengidentifikasi bahan kajian muatan lokal yang akan dilaksanakan;d. menentukan jenis dan prioritas muatan lokal yang akan dilaksanakan;e. menentukan pelaksanaan muatan lokal;f. menyusun KD, dan silabus muatan lokal;g. menyusun buku teks pelajaran muatan lokal dan buku panduan guru;h. memilih alternatif metode pembelajaran muatan lokal;i. mengembangkan RPP dan penilaian yang tepat untuk muatan lokal
yang dilaksanakan.
1. Peran TPK tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
Peran LPMP dan Perguruan Tinggi secara umum adalah memberikan bimbingan teknis dalam:
a. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan kebutuhan lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan lokal;
b. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian;c. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan jenis bahan kajian.
2. Peran LPMP, dan Perguruan Tinggi
3. Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota
Peran Pemerintah Daerah tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota secara umum adalah:a. memberi informasi mengenai potensi daerah, serta prioritas
pembangunan daerah di berbagai sektor yang dikaitkan dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan;
b. memberi gambaran mengenai kemampuan dan keterampilan yang diperlukan pada sektor-sektor tertentu;
c. memberi sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan bantuan dalam menentukan prioritas muatan lokal sesuai dengan nilai-nilai dan norma setempat;
d. Melakukan supervisi keterlaksanaan muatan lokal di daerahnya.
4. Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan Dinas terkait
Peran Instansi/Lembaga lain seperti Dunia Usaha/Industri, dan Dinas terkait secara umum adalah:
a. memberi informasi mengenai kompetensi yang harus dikuasai peserta didik untuk muatan lokal tertentu;
b. memberi masukan dan atau contoh kompetensi yang dapat diadaptasi untuk kompetensi muatan lokal;
c. memberi fasilitas kepada peserta didik untuk berkunjung/belajar/praktik di tempat tersebut guna memantapkan kemampuan/keterampilan yang didapat dalam muatan lokal.
Penentuan dan pelaksanaan muatan lokal dapat digambarkan dengan ilustrasi sebagai berikut
Alur tahap penentuan dan pelaksanaan muatan lokal
BAB III TAHAP PENENTUAN MUATAN LOKAL
Potensi dan Kebutuhan Daerah
Potensi Satuan Pendidikan
Jenis
Mulok
Bahan kajian Mulok
Mata Pelajaran Tersendiri
Dipadukan ke Mata Pelajaran Lain
Pengembangan Diri
Identifikasi & Analisis Penentuan Mulok Pelaksanaan Mulok
TAHAP PENENTUAN MULOK PELAKSANAAN MULOK
A. Melakukan Identifikasi dan Analisis Muatan Lokal
Pengembangan muatan lokal perlu memperhatikan potensi daerah yang meliputi (1) Sumber Daya Alam; (2) Sumber Daya Manusia; (3) Geografis; (4) Budaya; dan (5) Historis.
Pengumpulan data untuk identifikasi dan analisis kebutuhan daerah dapat dilakukan melalui wawancara atau pemberian kuesioner kepada responden
1. Identifikasi dan analisis potensi dan kebutuhan daerah
Format 1 : Contoh Format Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Identifikasi dan analisis muatan lokal dilakukan melalui tahapan mengidentifikasi dan menganalisis potensi dan kebutuhan daerah serta mengidentifikasi dan menganalisis potensi satuan pendidikan.
2. Identifikasi dan analisis potensi satuan pendidikan
Format 2 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)
Format 3 : Contoh Format Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)
Kegiatan ini dilakukan untuk mendata dan menganalisis daya dukung yang dimiliki satuan pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan adalah analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ditekankan pada kebutuhan peserta didik.
B. Menentukan Jenis Muatan Lokal
Jenis muatan lokal yang dapat dikembangkan meliputi empat rumpun muatan lokal yang merupakan persinggungan antara budaya lokal (dimensi sosio-budaya-politik), kewirausahaan, pra-vokasional (dimensi ekonomi), pendidikan lingkungan, dan kekhususan lokal lainnya (dimensi fisik).
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa:1. bahasa daerah;2. kesenian daerah;3. adat istiadat;4. keterampilan dan kerajinan daerah;5. pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar;6. bahasa Inggris (yang tdk termasuk dlm struktur kur mapel Bhs. Inggris);7. serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah
yang bersangkutan.
Format 4 : Contoh Format Penentuan Jenis Muatan Lokal
C. Menentukan Bahan Kajian Muatan Lokal
Penentuan bahan kajian muatan lokal didasarkan pada kriteria berikut:1. kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik; 2. kemampuan guru dan ketersediaan tenaga pendidik yang diperlukan; 3. tersedianya sarana dan prasarana; 4. tidak bertentangan dengan agama dan nilai luhur bangsa; 5. tidak menimbulkan kerawanan sosial dan keamanan; 6. kelayakan yang berkaitan dengan pelaksanaan di satuan pendidikan; 7. karakteristik yang sesuai dengan kondisi dan situasi daerah; 8. komponen analisis kebutuhan muatan lokal (ciri khas, potensi, keunggulan,
dan kebutuhan/tuntutan); 9. mengembangkan kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti;10. menyusun silabus muatan lokal.
Bahan kajian/pelajaran perlu disusun berdasarkan prinsip belajar yaitu:1. bertitik tolak dari hal-hal konkret ke abstrak;2. dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum diketahui;3. dari pengalaman lama ke pengalaman baru;4. dari yang mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit
Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam arti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi makna kepada peserta didik. Namun demikian bahan kajian muatan lokal tertentu tidak harus secara terus-menerus diajarkan mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Bahan kajian muatan lokal juga dapat disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua semester, atau satu tahun ajaran.
Format 5 : Contoh Format Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal
BAB IV TAHAP PELAKSANAAN MUATAN LOKAL
A. Rambu Rambu Pelaksanaan Muatan Lokal
1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri dan/atau bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain dan/atau pengembangan diri.
2. Alokasi waktu adalah 2 jam/minggu jika muatan lokal berupa mata pelajaran khusus muatan lokal.
3. Muatan lokal dilaksanakan selama satu semester atau satu tahun atau bahkan selama tiga tahun.
4. Proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action).
5. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.
6. Satuan pendidikan dapat menentukan satu atau lebih jenis bahan kajian mata pelajaran muatan lokal.
7. Penyelenggaraan muatan lokal disesuaikan dengan potensi dan karakteristik satuan pendidikan.
8. Satuan pendidikan yang tidak memiliki tenaga khusus untuk muatan lokal dapat bekerja sama atau menggunakan tenaga dengan pihak lain.
B. Pelaksanaan Muatan Lokal
Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan dapat dilakukan melalui 3 cara:1. Berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, dan/atau2. Bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain; dan/atau3. Melalui pengembangan diri (Ekstrakurikuler).
Ketentuan penentuan pelaksanaan muatan lokal adalah:1. Muatan lokal dilaksanakan sebagai mata pelajaran tersendiri apabila bahan kajian
muatan lokal berupa materi pembelajaran yang tidak terkait dengan ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B (Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, atau Prakarya dan Kewirausahaan).
2. Muatan lokal berupa bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran lain apabila bahan kajian muatan lokal berupa bagian/pengembangan dari ruang lingkup materi pelajaran pada kelompok B, maka muatan lokal tersebut berupa bahan kajian yang dipadukan ke dalam mata pelajaran kelompok B. Namun apabila bahan kajian muatan lokal tersebut terlalu luas maka dapat berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal.
3. Muatan lokal dilaksanakan melalui pengembangan diri apabila bahan kajian muatan lokal berupa program kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan melalui kegiatan ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut dapat diimplementasikan pada kegiatan ekstrakurikuler.
Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B tersebut sangat penting dalan rangka menetapkan pelaksanaan muatan lokal berdasarkan jenis dan bahan kajian muatan lokal yang telah ditetapkan
Ruang lingkup materi pada mata pelajaran kelompok B adalah:1. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran seni budaya SMA2. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga
dan kesehatan SMA3. Ruang lingkup materi pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan
SMA
Format 6 : Contoh Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal
Permendikbud 64 th 2013: SI
C. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Mata Pelajaran Tersendiri
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN
Penyusunan Kompetensi Dasar
Penyusunan Silabus
Penyusunan Buku Teks & Buku
Panduan Guru
Penyusunan RPP
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti:Pendekatan saintifik. Aspek proses pembelajaran:Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Action
Kegiatan Penutup
Penilaian Autentik
Mengutamakan:
Unjuk kerjaProduk
Portofolio
Alur pelaksanaan muatan lokal melalui mata pelajaran tersendiri
1. Perencanaana. Menyusun Kompetensi Dasar
Penyusunan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran muatan lokal harus memperhatikan tingkat kompetensi. Seperti yang tertuang dalam Permendikbud 64 tahun 2013 tentang Standar Isi.
Pengembangan kompetensi dasar pada mata pelajaran muatan lokal dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran muatan lokal.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti.
Format 7 : Contoh Format Penentuan Kompetensi Dasar
Format 8 : Contoh Format Penyusunan KD Mata Pelajaran Mulok Kelas X
b. Menyusun Silabus
Penyusunan silabus mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan silabus pada mata pelajaran lainnya, namun pada proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek yaitu kognitif, afektif, psikomotor, dan action .
Format 11 : Contoh Format Silabus
Satuan Pendidikan : SMAMata Pelajaran : ……………………………………….Kelas : XKompetensi Inti :
1. ………………………………….. 2. ………………………………….. 3. ………………………………….. 4. …………………………………..
c. Menyusun Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru
Buku Teks Pelajaran adalah sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 23). Buku Panduan Guru adalah pedoman yang memuat strategi Pembelajaran, metode Pembelajaran, teknik Pembelajaran, dan penilaian untuk setiap mata pelajaran dan/atau tema Pembelajaran (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 22). Buku teks pelajaran muatan lokal pada pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya terlebih dahulu oleh Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan standar nasional pendidikan sebelum digunakan oleh pendidik dan/atau peserta didik sebagai sumber belajar di satuan pendidikan. Kelayakan pakai buku teks muatan lokal ditetapkan oleh Gubernur. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal 4 Ayat 3 dan 4).
Kriteria standar buku teks pelajaran dan buku panduan guru adalah:1. Kelayakan Isi/materi2. Kelayakan penyajian3. Kelayakan bahasa4. Kelayakan kegrafikan
d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyusunan RPP mata pelajaran muatan lokal sama dengan penyusunan mata pelajaran lainnya. RPP dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan pembelajaran; dan (7) penilaian
Format 12 : Contoh Format RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMA ………………..Mata Pelajaran : ………………………..Kelas/Semester : ………………………..Materi Pokok : ………………………..Alokasi Waktu : ....…………………....
A. Kompetensi Inti 1. _______________ 2. _______________ 3. _______________ 4. _______________B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. _____________ (KD pada KI-1) 2. _____________ (KD pada KI-2) 3. _____________ (KD pada KI-3) Indikator: __________________ 4. _____________ (KD pada KI-4) Indikator: __________________ Catatan:KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung. C. Tujuan PembelajaranD. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)E. Metode Pembelajaran (rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber BelajarG. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit) 2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup (…menit), dan seterusnya.H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran Mengetahui
………., ………………… Kepala SMA ……..
Guru Mata Pelajaran
__________________ __________________
NIP. …. NIP. ….
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang telah dibuat. Pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action)
3. Penilaian
Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.
D. Pelaksanaan Muatan Lokal Dipadukan Kedalam Mata Pelajaran Lain
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN
Pengembangan Kompetensi Dasar
Pengembangan Silabus
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan RPP
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti:Pendekatan saintifik. Aspek proses pembelajaran:Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Action
Kegiatan Penutup
Penilaian Autentik
Mengutamakan:
Unjuk kerjaProduk
Portofolio
Pemetaan Kompetensi Dasar
Alur pelaksanaan muatan lokal dipadukan ke dalam mata pelajaran lain
1. Perencanaan a. Pemetaan KD
Format 12 : Contoh Format pemetaan KD Mapel Kel. B dengan Bahan kajian Mulok.
b. Pengembangan Silabus
Sistematika penulisannya sama dengan penyusunan silabus pada mata pelajaran mulok
b. Pengembangan RPPPengembangan RPP muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan pengembangan RPP pada mata pelajaran muatan lokal
b. Pengembangan Bahan Ajar
Bahan ajar tersebut dapat berupa bahan ajar cetak dan atau bahan ajar berbasis TIK. Komponen bahan ajar sebagai berikut: judul, petunjuk belajar, KD, informasi pendukung, latihan, tugas/langkah kerja dan penilaian
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan pelaksanaan proses pembelajaran pada mata pelajaran mulok. Pelaksanaan proses pembelajaran muatan lokal mencakup empat aspek (kognitif, afektif, psikomotor, dan action)
3. Penilaian
Penilaian muatan lokal yang dipadukan kedalam mata pelajaran kelompok B sama dengan penilaian yang dilakukan pada mata pelajaran muatan lainnya. Penilaian pembelajaran muatan lokal mengutamakan unjuk kerja, produk, dan portofolio.
E. Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Pengembangan Diri
apabila bahan kajian muatan lokal berupa program kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui kegiatan ekstrakurukuler, maka bahan kajian tersebut dapat diimplementasikan melalui pengembangan diri pada program ekstrakurikuler.
Pada lampiran 1 Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum disebutkan bahwa pengembangan diri merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Format 13 : Contoh Format penentuan program ekstrakurikuler
Alur pelaksanaan muatan lokal melalui program ekstrakurikuler
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENILAIAN
Pelaksanaan Ektrakurikuler:- Ekstrakurikuler Pilihan- Diluar jam belajar kurikulum Standar- Dilakukan tiap hari atau waktu tertentu (Blok Waktu)
Penilaian Kualitatif
Jenis Muatan Lokal
Bahan Kajian Muatan Lokal
Program Kegiatan Ekstrakurikuler
Pelaksanaan Muatan Lokal Melalui Program Ekstrakurikuler
1. Perencanaan
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan menjadi ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan. Muatan lokal yang dilaksanakan melalui pengembangan diri dilaksanakan melalui ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat berbentuk kelompok atau klub yang kegiatannya dikembangkan atau berkenaan bahan kajian muatan lokal, misalnya klub penghijauan, klub composting, klup teater, dll
2. Pelaksanaan
Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan di luar jam pelajaran kurikuler yang terencana setiap hari. Kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan setiap hari atau waktu tertentu (blok waktu).
3. Penilaian
Penilaian dilakukan secara kualitatif dan dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti.
Lampiran 1 : Contoh Identifikasi dan Analisis Potensi dan Kebutuhan Daerah
Lampiran 2 : Contoh Analisis Daya Dukung Satuan Pendidikan (Internal)
Lampiran 3 : Contoh Analisis Daya Dukung Lingkungan Satuan Pendidikan (Eksternal)
Lampiran 4 : Contoh Penentuan Jenis Muatan Lokal
Lampiran 5 : Contoh Penentuan Bahan Kajian Muatan Lokal
Lampiran 6 : Format Penentuan Pelaksanaan Muatan Lokal
Lampiran 7 : Contoh Penentuan Kompetensi Dasar
Lampiran 8 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas X
Lampiran 9 : Contoh penyusunan KD mata pelajaran mulok (Pariwisata) kelas XI
Lampiran 10 : Contoh pemetaan KD Mapel Kel. B (Prakarya dan Kewirausahaan) dengan Bahan kajian Mulok (Kewirausahaan).
Lampiran 11 : Contoh penentuan program ekstrakurikuler
Lampiran 12 : Contoh Silabus Matapelajaran Muatan Lokal
Lampiran 13 : Contoh RPP Matapelajaran Muatan Lokal
Terima Kasih