muskuloskeletal disorder
DESCRIPTION
EnjoyTRANSCRIPT
MAKALAH
MUSKULOSKELETAL DISORDERDisusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ergonomi
OLEH:
Ahmad Yhoga Suwarno/201402023/RM 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BUANA HUSADA PONOROGO
D3 REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan limpahan
rahmat-Nya lah makalah Antropometri ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang bersifat membangun
agar gagasan tertulis ini lebih baik lagi.
Akhirnya penulis megucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini dapat membantu
menambah wawasan bagi kita semua.
Ponorogo, 12 Desember 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Terdapat banyak jaringan pada tubuh seseorang manusia, yang asalnya terdiri
daripada gabungan sel- sel yang sama. Antara jaringan yang ada ialah jaringan penyambung
yang terbagi kepada jaringan penyambung sejati dan jaringan penyambung khusus, yang
mana tulang- tulang kita berasal daripadanya.
Tulang merupakan bentuk jaringan ikat yang kejur dan membentuk sebagian besar
kerangka vertebrata tingkat tinggi. Otot yang merupakan jaringan terbesar pada tubuh pula
terdiri daripada sel- sel otot, dikendalikan oleh saraf dan berfungsi sebagai alat gerak. Bagi
menjaga kesehatan otot dan tulang supaya pergerakan tubuh dapat berlaku dengan normal,
beberapa mineral seperti kalsium dan vitamin D amat diperlukan. Apabila berlaku suatu
kecederaan pada alat gerak, struktur mikroskopik dan makroskopik tulang, proses remodeling
tulang dan mekanisme kontraksi otot harus dititik-beratkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. KASUS
Seorang anak kecil terjatuh dan patah pada tulang pahanya ketika sedang menuruni
tangga. Setelah ditangani oleh dokter ortopedi, maka untuk mempercepat proses
penyembuhan setelah patah tulang dan agar otot pada tulang tersebut dapat berkontraksi
kembali dengan baik, anak tersebut diberi suplemen kalsium dan vitamin D
B. DEFINISI
1. Ortopedi merupakan cabang ilmu bedah yang mempelajari tentangcedera akut,
kronis, dan trauma serta gangguan lain sistem muskuloskeletal
2. Suplemen merupakan produk yang diambil secara lisan yang mengandung satu
atau lebih bahan (seperti vitamin atau asam amino) yang dimaksudkan untuk
melengkapi diet seseorang dan tidak dianggap makanan.
3. Kontraksi adalah serat otot menghasilkan ketegangan dengan bantuan motor neuron.
C. STRUKTUR TULANG
Jaringan tulang adalah bentuk khusus dari jaringan ikat dan merupakan unsur utama dari
jaringan rangka. Jaringan tulang terdiri dari sel dan matriks ekstraseluler di mana serat
tertanam. Jaringan tulang tidak seperti jaringan ikat lainnya yang mana pada matriks
ekstraselular menjadi kaku akibat klasifikasi
Struktur tulang dapat dibagikan kepada 2 yaitu secara mikroskopik dan secara
makroskopik
1. Struktur makroskopik tulang:
Secara anatomi, tulang dibagikan kepada tulang panjang (femur, humerus), tulang
pendek, tulang datar dan tulang irregular. Tulang panjang adalah tulangnya jauh lebih
panjang daripada lebarnya. Tulang pendek adalah tulang yang berbentuk hampir seperti
kubus, dengan ukuran panjang dan lebar yang sama. Tulang datar adalah tulang tipis dengan
permukaan yang datar. Tulang irregular adalah tulang yang bentuknya kompleks, mungkin
dengan lekukan ataupun gerigi
2. Struktur mikroskopik tulang
Terbagi kepada 2 yaitu tulang kompak atau padat (juga dikenali sebagai tulang kortikal)
dan tulang berspons (trabecular atau cancellous).
- Tulang berspons: Terdiri dari kisi atau jaringan tulang atau bercabang spikula atau
trabekula. Ruang antara tulang spikula berisi sumsum tulang.
- Tulang kompak: Muncul sebagai massa jaringan tulang yang kekurangan ruang di
antaranya, dapat terlihat dengan mata telanjang.
Matriks tulang terdiri daripada komponen organic seperti kolagen, glikoprotein, sitrat dan
osteocalcin dan anorganik seperti garam kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Deposit
kalsium utama dalam matriks tulang adalah dalam bentuk kristal hidroksiapatit Ca10(PO4)6.
(OH)2
Terdapat 4 jenis sel pada tulang yang sedang berkembang
Osteosit
Osteosit adalah sel tulang dewasa yang berkembang dari osteoblast dan berlokasi di
lakuna dalam matriks tulang. Osteosit menjalankan proses sitoplasmik di canaliculi, yang
menembus matriks tulang. Proses sitoplasmik dari satu osteosit melakukan kontak dengan
osteosit tetangga dan dapat berkomunikasi melalui sambungan celah (gap junctions). Karena
matriks tulang kaku, maka tidak ada kemungkinan untuk berdifusi kecuali melalui jaringan
canaliculi.
Osteoklas
Osteosit adalah sel tulang dewasa yang berkembang dari osteoblast dan berlokasi di
lakuna dalam matriks tulang. Osteosit menjalankan proses sitoplasmik di canaliculi, yang
menembus matriks tulang. Proses sitoplasmik dari satu osteosit melakukan kontak dengan
osteosit tetangga dan dapat berkomunikasi melalui sambungan celah (gap junctions). Karena
matriks tulang kaku, maka tidak ada kemungkinan untuk berdifusi kecuali melalui jaringan
canaliculi.
Osteoblas
Berkembang dari sel-sel osteoprogenitor. Osteoblast terlibat dalam pembentukan
tulang dan ditemukan di perbatasan tulang yang bertumbuh. Sel-sel biasanya oval, dengan
inti eksentrik besar, dan sitoplasma yang basophilic. Sel-sel ini sangat aktif dalam
mensintesis dan mensekresi komponen matriks tulang dan mempunyai retikulum endoplasma
kasar (RER) yang telah berkembang dengan baik, badan Golgi dan granul. Osteoblast kaya
dalam enzim fosfatase alkali, yang memainkan peran penting dalam pembentukan deposit
mineral dalam matriks. Serat kolagen disintesis dan disekresi oleh osteoblast.
3. REMODELLING TULANG
Remodeling tulang adalah proses seumur hidup di mana tulang lama akan dihapus dari
kerangka (sub-proses resorpsi tulang) dan tulang baru ditambah (sub-proses yang disebut
osifikasi atau pembentukan tulang). Tingkat remodeling tulang (omset tulang) sangat aktif
pada anak-anak yang dapat mencapai 200 kali lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.
Proses ini juga mengendalikan pembentukan kembali atau penggantian tulang selama
pertumbuhan dan disebabkan kecederaan seperti patah tulang dan juga kerusakan mikro yang
terjadi selama aktivitas normal. Remodeling juga menanggapi tuntutan fungsional dari
bebanmekanik. Sebagai hasilnya tulang ditambahkan di mana diperlukan dan dihapus mana
yang tidak diperlukan. Meskipun kekerasannya, remodelling yang konstan membuat tulang
sangat plastik dan mampu menampung perubahan struktural internal sesuai dengan berbagai
tegangan yang dikenakan.
Sel-sel yang bertanggung jawab atas metabolisme tulang dikenal sebagai osteoblast,
yang mensekresikan tulang baru dan osteoklas yang memecahkan tulang. Struktur tulang
serta suplai kalsium memerlukan kerjasama erat antara kedua jenis sel. Hal ini bergantung
pada jalur sinyal kompleks untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan diferensiasi yang tepat.
Jalur sinyal ini termasuk tindakan beberapa hormon, termasuk hormon paratiroid (PTH),
vitamin D, hormon pertumbuhan, steroid, dan kalsitonin, serta beberapa sitokin. Dengan cara
ini tubuh dapat mempertahankan tingkat kalsium yang tepat yang diperlukan untuk proses
fisiologis
Karena mengandung sel-sel induk osteoprogenitor, seluruh endosteum dan periosteum
memiliki suplai darah yang luas, tulang memiliki kapasitas yang sangat baik untuk perbaikan
dan regenerasi. Patah tulang dan kerusakan lainnya diperbaiki dengan efisien menggunakan
sel-sel dan proses renovasi yang sudah aktif dalam tulang. Parut akibat operasi dalam tulang
dapat diisi dengan tulang baru, terutama bila jaringan periosteal berada berdekatan
4. MEKANISME KONTRAKSI OTOT
Otot terbagi kepada 3 yaitu otot lurik (rangka), otot polos dan otot jantung. Otot adalah
sebuah jaringan konektifdalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan
untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh.
Otot lurik terdiri dari sel- sel yang dilindungi oleh membrane yang dirangsang listrik yang
disebut sarkolema. Sel serabut otot terdiri dari myofibril. Unit serat otot yang dapat berfungsi
adalah sarkomer.
Gambar menunjukkan organisasi otot lurik
Mekanisme kerja otot pada dasarnya melibatkan suatu perubahan dalam keadaan yang relatif
dari filamenfilamen aktin dan myosin. Selama kontraksi otot, filamen-filamen tipis aktin
terikat pada dua garis yang bergerak ke Pita A, meskipun filamen tersebut tidak bertambah
banyak.Namun, gerakan pergeseran itu mengakibatkan perubahan dalam penampilan
sarkomer, yaitu penghapusan sebagian atau seluruhnya garis H. selain itu filamen myosin
letaknya menjadi sangat dekat dengan garis-garis Z dan pita-pita A serta lebar sarkomer
menjadi berkurang sehingga kontraksi terjadi. Kontraksi berlangsung pada interaksi antara
aktin miosin untuk membentuk komplek aktin-miosin.
Gambar menunjukkan mekanisme kontraksi otot
Apabila tidak adanya ion kalsium, tropomiosin menghalang akses ke situs pengikatan
aktin pada miosin. Bila troponin mengikat kalsium, posisi troponin dan tropomyosin berubah
pada filamen yang tipis dan myosin kemudian memiliki akses ke situs mengikat pada aktin.
Myosin menghidrolisa ATP dan mengalami perubahan konformasi ke dalam tingkat
energi tinggi. Kepala myosin mengikat aktin untuk membentuk sebuah jembatan-silang
antara filamen tebal dan tipis. Energi yang disimpan oleh myosin dilepaskan, dan ADP dan
fosfat anorganik menjauh dari myosin. Relaksasi yang dihasilkan dari molekul myosin
memerlukan rotasi dari kepala globular, yang mendorong pergeseran longitudinal filamen.
Ketika konsentrasi kalsium menurun, troponin mengunci tropomyosin dalam posisi
memblokir dan filamen tipis bergeser kembali ke keadaan istirahat
5. PERANAN KALSIUM DAN VITAMIN D
Dalam proses metabolisme tulang, kalsifikasi tulang rawan didahului dengan penimbunan
glikogen, pembengkakan tulang rawan dan seterusnya kalsifikasi terjadi yang memerlukan
energi dari pemecahan glikogen tersebut. Proses demineralisasi tulang terjadi apabila intake
kalsium dan fosfat tidak cukup atau hilang dari tubuh.
1. Vitamin D
Vitamin D meningkatkan kalsium dan fosfat darah dengan cara meningkatkan absorpsi di
usus. Kalsium fosfat dapat mengendap pada tulang. Kekurangan vitamin D menyebabkan
riket. Vitamin D akan menurunkan fosfatase alkalis. Enzim fosfatase alkalis ini tidak terdapat
pada matriks tulang, tetapi pada osteoblast tulang yang sedang tumbuh. Enzim ini
membebaskan ion P dari esterofosfat pada pH alkalis. Vitamin D meningkatkan absorpsi Ca
usus, membantu mineralisasi normal tulang dan mempercepat reabsorpsi Ca dari tulang.
Dengan tidak adanya vitamin ini, kalsium kurang diserap, matriks tulang kekurangan
kalsium, dan tulang-tulang yang kemungkinan besar akan rusak atau sangat lemah.
2. Kalsium
Kalsium adalah suatu unsur kimia (Ca simbol) dan mineral yang melimpah di dalam tubuh.
Ini berinteraksi dengan fosfor untuk membentuk kalsium fosfat, ini adalah bahan, keras padat
yang membentuk tulang dan gigi. Sebagian besar kalsium dalam tubuh disimpan dalam
bentuk yang sangat berguna: tulang. Kalsium membutuhkan bantuan untuk melintasi
membran sel. Sementara jumlah yang sangat kecil kalsium dapat diserap melalui membran
selular di seluruh usus kecil, 1,25-DHCC memungkinkan penyerapan kalsium di membran
duodenum. Penyerapan yang dilakukan tanpa bantuan dari 1,25-DHCC, hampir tidak efektif
dalam menjaga kadar kalsium seperti kalsium yang terserap dengan bentuk vitamin D. Garam
kristal yang diendapkan dalam matriks tulang terdiri dari kalsium dan fosfat, yang
dikombinasikan untuk membentuk kristal hidroksiapatit. Secara khusus, serat kolagen dan
garam kalsium yang membantu memperkuat tulang. Bahkan, serat kolagen dari tulang
memiliki kekuatan tarikan yang besar (kekuatan untuk bertahan peregangan), sementara
garam kalsium, yang serupa dengan sifat fisik marmer, memiliki kekuatan kompresi besar.
Osifikasi adalah pembentukan tulang oleh kegiatan osteoblast dan osteoklas dan
penambahan mineral dan garam. Senyawa kalsium harus hadir untuk osifikasi. Osteoblast
tidak membuat mineral ini, tetapi harus mengambil mereka dari darah dan deposit senyawa
kalsium di tulang.
Ketika konsentrasi kalsium dalam darah rendah, kelenjar paratiroid merespon dengan
mengeluarkan hormon paratiroid (PTH). Hormon ini merangsang osteoklas untuk memecah
jaringan tulang, dan sebagai hasilnya, garam kalsium dilepaskan ke dalam darah. Di sisi lain,
jika tingkat kalsium darah terlalu tinggi, kelenjar tiroid merespon dengan merilis sebuah
hormon yang disebut calcitonin. Efeknya adalah sebaliknya daripada hormon paratiroid; itu
menghambat aktivitas osteoclast dan ini memungkinkan osteoblast untuk membentuk
jaringan tulang. Hasilnya, kalsium yang berlebihan disimpan dalam matriks tulang.
6. APLIKASI MEDIS
Ketika tulang retak, pembuluh darah terganggu dan sel-sel tulang berdekatan dengan
fraktur mati. Pembuluh darah yang rusak menghasilkan perdarahan lokal dan membentuk
bekuan darah. Tak lama kemudian, gumpalan darah akan dihapus oleh makrofag dan matriks
tulang yang berdekatan diserap kembali oleh osteoklas. Periousteum dan endosteum di
tempat fraktur merespon dengan menjalankan proliferasi intens menghasilkan kalus lunak
seperti jaringan fibrocartilage yang mengelilingi fraktur dan meliputi ekstremitas tulang yang
retak.
Tulang primer akan terbentuk oleh kombinasi osifikasi endochondral dan
intramembran . Perbaikan lebih lanjut menghasilkan trabekula tidak teratur yang dibentuk
dari tulang primer yang menyatukan sementara kaki patah tulang, membentuk kalus tulang
keras.
Tegangan yang dikenakan pada tulang selama perbaikan dan selama pasien kembali
untuk menjalankan aktivitas normal berfungsi untuk merombak kalus tulang. Tulang kalus
utama diserap kembali secara bertahap dan diganti dengan tulang sekunder, renovasi dan
restorasi struktur tulang asli. Tidak seperti jaringan ikat lainnya, penyembuhan tulang tidak
membentuk bekas luka.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tulang memiliki kapasitas yang sangat baik untuk perbaikan dan regenerasi. Apabila
berlaku kecederaan pada tulang, tulang dapat menjalankan remodelling dan rekonstruksi.
Matriks tulang terdiri daripada bahan organic dan anorganik. Remodelling membuatkan
tulang mampu menampung perubahan struktural internal sesuai dengan berbagai tegangan
yang dikenakan. Kontraksi otot membolehkan pergerakan dapat berlaku. Kalsium dan
vitamin D amat diperlukan bagi kedua- dua tulang dan otot. Vitamin D diperlukan untuk
penyerapan kalsium, manakala kalsium berperanan penting untuk kontraksi otot dan
kalsifikasi tulang, sekaligus membantu dalam penyembuhan tulang
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Dawn AT. Bone structure. 2006 . Diunduh dari
http://faculty.stcc.edu/AandP/AP/AP1pages/Units5to9/bone/bone.htm, 2 April 2010.
2. Rebecca FS. Simple guide: osteoporosis. Indonesia: Penerbit Erlangga; 2007.
3. Raymond C. Bone tissue. Faculty of Medicine, Technion. Diunduh dari
http://www.technion.ac.il/~mdcourse/274203/lect5.html, 1 April 2010.
4. James N. Bone remodelling. 2009. Diunduh dari
http://www.endocrineweb.com/osteoporosis/adult.html, 2 April 2010.
5. Anthony LM. Junquiera’s basic histology text & atlas. 12 th edition. Singapore: Mc
Graw Hill; 2010.
6. Lauralee S. Human physiology from cells to system. 7th edition. Canada: Brooks/Cole
Cengage Learning; 2010.
7. Bone development and structure. Diunduh dari
http://www.nsbri.org/HumanPhysSpace/focus6/ep_development.html, 4 April 2010.
Melissa K. Calcium metabolism and metabolic bone disease. 2009. Diunduh dari
http://www.anapsid.org/mbd2.html, 3 April 2010.