napza fix
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 NAPZA FIX
1/37
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Masalah gangguan peenggunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lain)
merupakan problema kompleks yang penatalaksaannya melibatkan banyak bidang
keilmuan(medik dan non-medik). Penatalaksanaan seseorang dengan ketergantungan Napza
merupakan suatu proses panjang yang memakan banyak waktu dan melibatkan berbagai
pendekatan dan latar belakang profesi. Gangguan penggunaan NAPZA merupakan masalah bio-
psiko-sosial-kultural yang sangat rumit sehingga peru ditanggulangi secara multidisipliner dan
lintas sektoral dalam suatu program yang menyeluruh (komprehensif) serta kosisten. Pedoman
ini hanya memfokuskan pembahasan pada penatalaksaan.
Gangguan penggunaan Narkotika Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA)
merupakan masalah yang menjadi keprihatinan dunia internasional disamping HIV/AIDS,
kekerasan (violence), kemiskinan, pencemaran lingkungan, pemanasan global dan kelangkaan
pangan. WHO memperkirakan jumlah penggunaan tembakau sebanyak 1.1 miliyar orang,
penggunaan alcohol sebanyak 250 orang juta orang dan pengguna NAPZA lain sebanyak 1 juta
orang diseluruh dunia. Global Burden od Disease (GBD) diakibatkan dan yang terkait dengan
pengguanaan NAPZA adalah sebesar 8,9 %, sedangkan Global Mortality akibat penggunaan
NAZA sebesar 12,4% dan Disable Adjustment Life Years (DALYs) sebesar 8,9%. Gangguan
penggunaan NAPZA dalam pola tertentu berkaitan erat dengan penularah HIV AIDS dalambatas
tertentu dengan kekerasan dan kemiskinan.
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007),perilaku merokok di Indonesia secara
nasional pada kelompok umur 10 tahun keatas adalah sebesar 29,2%, sedangkan perilakuminum
alcohol selama 12 bulan terkahir adalah 4,6% dan dalam 1 bulan terakhir adalah 3,0%.
Sementara itu prevalensi penyalah gunaan NAPZA lainnya di Indonesia sulit diketahui
besaranya. Namun berdasarkan hasil perhitungan estimasi yang dilakukan oleh badan Narkotuka
Nasional (BNN) diperkirakan ada 3,2 juta orang (1,5% dari total populasi) diindonesia
-
7/28/2019 NAPZA FIX
2/37
2
mempunyai riwayat menggunakan NAPZA. Dari jumlah tersebut diperkirakan hanya 10% yang
mendapat layanan dari tenaga kesehatan.
Maka dari itu gangguan penggunaan NAPZA jarang ditemukan berdiri sendiri
melaiknkan terdapat bersama dengan gangguan lain (kormobiditas) seperti anxietas, dan depresi
yang dapat terjadi karena kondisi predisposisi ataupun sebagai akibat penggunaan NAPZA itu
sendiri, khususnya penggunaan jarum suntik, dapat membuat seseorang menderita penyakit
penyulit (komplikasi) seperti HIV/AID, Infeksi Menular Seksual (IMS), Hepatiti B atau C dan
lain lain. Sehingga referat ini dibuat dengan maksud kita dapat cepat menatalaksana kasus
kegawat daruratan, intoksikasi dan kormobiditas pada pasien dengan gangguan penggunaan
NAPZA.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
3/37
3
BAB II
ISI
2.1. Pengertian
Berbagai istilah (terminology) yang sering digunakan dalam pembahasan
gangguan berkaitan dengan NAPZA. Kementrian Kesehatan dan Kementrian Sosial
menggunakan istilah NAPZA sebagai istilah drugs atau substances. Dunia penegakan
hukum dan masyarakat secara umum lebih luasnya mengenal dengan istilah narkoba.
Istilah Substances digunakan dalam pedoman diganostik DSM IV-TR (Diagnostic and
Statistical Manual of Mental DisorderRevised ), sementara istilah drugs digunakan
dalam buku WHO (World Health Organization)
1. NAPZA adalah akronim dari narkotik, alkohol, psokotropika dan bahan adiktiflainnya
2. Narkoba adalah akronim dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya ataudapat pula menjadi narkotika dan bahan berbahaya lainya
3. Subtances adalah segala bentuk zat kimia yang mimiliki efek spesifik terhadap otakdan tubuh.
4. Drugs adalah setiap zat kecuali makanan, minuman dan oksigen yang apabila masukkedlam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik maupun psikologis individu.
5. Penggunaan (NAPZA) (Subtancee Use) merupakan istilah yang berjalan dari sisidiagnosis sesuai dengan klasifikasi ICD-10 (internasional Clasiffication od Disseasee-
10, suatu klasifikasi WHO). Gangguan NAPZA (substance abuse), merujuk kepada
istilah bahwa NAPZA itu tidak patut digunakan suatu pandangan sosiokultural dan
illegal).
6. Pada PPDGJ II dikenal dengan istilah : gangguan Mental Organik akibat NAPZA dangangguan NAPZA yang merupakan terjemahan dari DSM II (APA 1980) yaituMental Disorder due to Substance Use dan Substance Use Disorder.
7. Pada PPDGJ II dikenal dengan istilah : gangguan mental dan perilaku akibatpengguanan NAPZA psikoaktif yang merupakan terjemahan dari ICD X yaitu :
mental dan behavioral disorder due to psychoactive use.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
4/37
4
8. Ketergantungan NAPZA adalah suatu pola maladiptif dari pengguanan NAPZAmenimbulkan hendaya atau kesukaran yangberari secara kllinis , seperti timbulnya
toleransi , gejala, putus NAPZA sulit menghentikan penggunaan, hambatan pada
dunia akademik atau perkerjaan .
9. Gangguan NAPZA adalah suatu pola penggunaan NAPZA yang menimbulkanhendaya atau penyulit atau komplikasi yangberarti secara klinis atau fungsi sosial
seperti kesulitan untuk menunaikan kewajiban utama dalam pekerjaan/rumah
tangga/sekolah berada dalam keadaan intoksikasi yang dapat membahayakan fisik
ketika mengoperasikan mesin atau mengendarai kendaraan, melanggar aturan atau
cekcok dengan pasangan.
10.Toleransi adlah berkurangnya respons biologis atauperilaku terhadap pengguananberulang NAPZA dengan jumlah tertentu, atau kebutuhan meningkatnya jumlah
pengguanaan NAPZA untuk mencapai efek yang sama. Toleransi mencerminkan
adaptasi homeostatic tubuh dalm menghadapi efek dari NAPZA yang digunakan.
11.Toleransi silang adalah suatu keadaan ketika seseorang yang toleran terhadap suatujenis NAPZA psikoaktif, juga tolerani terhadap NAPZA psikoaktif yang bersifat
farmakologinya sama.
12.Adverse tolerance (toleransi yang merugikan ) adalah keadaaan ketika utuk timbulnyaefek suatu NAPZA, diperlukan jumlah atau dosis yang semakin sedikit. Hal ini
disebabkan oleh NAPZA atau dosis yang semakin sedikit.
13.Gejala putus NAPZ atau Withdrawl Sindorme adalah timbulnya gangguan fisik ataupsikologis akibat hentinya penggunaan NAPZA yang sebelumnya digunakan secara
kontinu.
14.Intoksikasi akut adalah suatu kondisi yang timbul akibat menggunakan alcohol atauNAPZA psikoaktif lainya sehingga terjadi gangguan kesadaran fungsi kognitifm
persepsi, afek/mood, perilaku atau fungsi dan respon psikologislainya.
15.Keadaan putus NAPZA adalaah sekelompok gejala dengan aneka bentuk keparahanyangterjadi pada penghentian pemberiaan NAPZA secara Absolut atau relative
sesuadah penggunaan NAPZA yangetrus menerus dalam jangka atau dosis tinggi,
onset dan perjalanan keadaan putus NAPZA itu biasanyawaktunya terbatas dan
berkaitan dengan jenis dan dosis NAPZA yang digunakan sebelumnya.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
5/37
5
2.2. Masalah Klinis gangguan penggunaan NAPZA
a. TembakauTembakau digunakan dalam bentuk rokok, cerutu, tembakau, pipa , tembakau
kunyah, dan susu. Paling umum adlaah penggunaan rokok baik putih, kretek maupub
cerutu. Zat yag berbahaya bagu kesehatan yang dikandung rokok adalah carbon
monoksida dan hydrogen sianida yang diserap tubuh melalui paru. Nikotin
merupakan zat adiktif dalam tembakau karena efek toksisknya digunakan sebagai
insektisida
Tembakau bersifat stimulant dan depresa. Perokok pemula akan mengalami
euphoria,kepala terasa melayang, pusing pening jantung berdebar debar dan
pernafasan meningkat meningkat dan sensai tingling pada tangan dan kaki
Masalah medik terkait pengguna tembakau dirokok adalah
Gangguan pada sistem pernafasan Jantung Pembuluh daarah Kanker Sistem digestif Gangguan makan Rekasi alergi
b. AlkoholPenggunaan alcohol dengan ketergatungan disebut juga alkoholisme. Alkohol adalah
efek ganda pada tubuh pertama adlah efek gitasi pada susunan saraf pusat yang
berlangsung enam kali lebih lama dari efek depresannya. Kesadaran atas kedua efek
ini sangat tergantung pad akondisi susunan saraf pada saat penggunaan alcohol
berlangsung dengan dmeikina efek penggunaan alcohol juga tergantungpada
settingan lingkungan pengguanaan dan kepribadianorang bersangkutan.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
6/37
6
Menurut peraturan pemerintah (Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan),
minuman keras ada 3 golongan, berdasarkan kadar alkohol yang dikandungnya :
1. Golongan A : kadar alkohol 15 %, misalnya bir.2. Golongan B : kadar alkohol 5 20 %, misalnya anggur.3. Golongan C : kadar alkohol 2045%, misalnya wiskeydan vodka.
Massa membuat berita beberapa orang meninggal dalam acara pesta alcohol akibta
penggunaan alcohol lokal atau iapatkan dalam populasi tertentu penggunaan alcohol
yang sulit dihentikan. Alkoholisme merupakan dengan 4 gambaran utama :
Craving-keinginan kuat untuk minum Kehilangan kendli diri tak mampu menghentikan kebiasaan minum Ketergantungan fisik- simtom putus alcohol seperti nausea, berkeringat
atau gemetar setelah berhenti minum
Tolerankebutuhan untuk meningktakan jumlah minum untk medapatkanefek high
Beberapa manifestasi klinis :
Intoksikasi alcohol akut :
Ataksia dan bicara cadel Emosi labil dna diinhibisi Napas berbau alcohol Mood yang bervariasi
Komplikasi akut pada intosikasi overdosis :
Paralisis pernafasan, biasanya bila muntahan masuk ke saluran nafas Obstruksitve sleep apnoe Aritmia jantung fatal ketika alcohol darah lebih dari 0,4 mg/ml
Gejala klinis sehubungan dengan overdosis alkool dapat melalui :
Penurunan kesadaran, koma, stupor Perubahan status mental
-
7/28/2019 NAPZA FIX
7/37
7
Kulit dingin dan lembab dan suhuh tubuh rendah
Gejala putus zat alcoholBiasa terjai 6-24 jam sesudah konsumsi alcohol yangterakhir
Putus zat ringan : tremor, khawatir, berkeringat, mual muntah, sakit kepala,takikardia hipertensi gangguan tidur dan suhu tubuh meningkat.
Gejala putus berat
Muntah, agitasi berat, disorientasi, kebingungan, paranoia, hipersalivasi,delirium.
Indikator kecurigaan putus zat alcohol :
>80 gr perhari untuk pria >60 gr perhari untuk wanita Riwayat peminumberat untuk jangka lama Penggunaan depresan CNS lainya Epidose putus zat sbeelumnya Adakah gambaran yang berkaitan dengan alcohol Riwayat sebelumnya yang berkaitan dengan alkoohol Indikasi patologis daripengguan alcohol berat Gejala anxietas, berkeringat, tremor,nausea) Kelainan fisik atau psikologis, cedera, kehamilan, pembedahan dll)
Fetal Alkohol Syndrome (FAS)Perempuan hamil yang meminum akohol akan membuat janinnya juga
mengkonsumsi alkohol. Dengan dmeikian alcohol akan membuat perkembangan
terhambat, sehingga mengakibatkan gangguan fisik dan perilaku sepanjang
hidupny. Gangguan utama berat akibta pengguanaan alkohol pada janin yaitu
-
7/28/2019 NAPZA FIX
8/37
8
fetal alcohol syndrome (FAS) FAS merupakan kelompok masalah dengan
gangguan :
Retardasi mental Cacat bawan Bentuk wajah abnormal Gangguan sistem syaraf Gangguan memori belajar Gangguan penglihatan Gangguan perilaku
FAs menetap selama kehidupan,tidak dapat diperbaiki. Penderita FAS memerlukan
sekolah khusus untuk mengatasi hendayanya
Gambaran Umum peminum BeratFisik Psikososial
Pemeriksaan Fisik
Nafas berbau alkohol
Hepatomegali/hepatisis akut tanda lain
dari penyakit hati kronik , kekuningan
palmar, erytema, paratiroid swelling
jaundice sclera, talengietaksis wajah
(pelebaran kapiler wajah)
Sosial
Problem perkawinan/pasangan
kekerasan dalam keluarga (fisik/emosi)
absen kerja/sekolah, prestasi sekolah
/keja memburuk/ mengemudi sambil
mabuk kesulitankeuangan,
depresi/problem perilaku apda suami,
anak/anggota keluarga.
Neurological
Tremor
Ataxia
Musculoskeletal dan alat gerak
Trauma keselodan tegang cedera/luka
yang diakibtakan tindak kekerasanfisik
(termasuk kekerasan dlaam rumah
tangga) jaringan parut yangtidak
Psikologis
Insomnia
Fatigue
Depresi
Anxietas
-
7/28/2019 NAPZA FIX
9/37
9
berkaitan dengan pembedahan. Blackouts
Pikiran paranoid
Pikiran bunuh diri
Reprodukisi : impotensi, mentruasi tidak teratur, infertilitas pada polyuria
Gastrointestinal
Gastritis mual muntah pagi hari
dyspepesi non spesifik diare berulang
pancreatitis nafsu makan berkurang
Perilaku /kebijaksaaan
Ingkar janji
Tidak menepati kesepakatan rencana
Perawatan
Penyalahgunaan resep obat
Kardiocvascular
Hipertensi, stroke hemoragik, takikardia,
palpitasi, berkeringat malam
c. Metamfetamin (ectasy = psikotropika)Disebut juga : Chalk, Crystal, glass, ice, Met, Speed, tina, SS, Crank. Metamfetamin
memiliki ama kerja lebih panjang disbanding MDMA (Methylene-dioxy
methamphetamine), yaitu dapat mencapai 12 jam dan efek halusisnasi lebih kuat.
Cara penggunaan :
Dalam bentuk pil diminum peroral Dalam bentuk Krista, dibakar denganmenggunakan kertas alumunium foil dan
asapnya dihisap ( intra nasal) atau di bakar dengan menggunakan botol kaxa
yang diranccang khusus (bong). Metaphetamine hydrochloride, berbetuk Kristal
dinhalasi dengan dibakar akrena disebut ice, crystal, glass dan tina.
Dalam bentuk Kristal yang dilarutkan dapat juga melalui intravenaMetamfetamine memperngaruhi otak dan membuat nikmat meingkatkan energi dan
mengikatkan mood, kecanduan nya begitu cepat sehingga penginkatan dosis terjadi
dalam jangka pendek.gangguan kesehatan meliputi : irregularitas detak jantung,
kenaikan tekana darah, dan berbagai psikososial. Penggunaan jangka panjang
akanmembuat seseorang terganggu mentalnya secara seorius mengalami gangguan
memori dan maslah kesehatanmulut yang berat. Penggunaan metamfetamin
-
7/28/2019 NAPZA FIX
10/37
10
dilaporkan menunjakkan gejala ansietas, agresifm paranoia dan psikosis
dibandingkan pengguna amfetamin, efek psikologis yang ditimbulkan mirip seprti
penggunaan kokain tapi berlangusng lama.
Amfetamin dan metafetamin termasuk dalm jenis NAPZA yangdigolongkan sebagai
club drug :
1. Club drug tediri dari berbagai macam zat. Biasanya digunakananak muda untukpesta semalam sntuk pada club dansa dan bar yangtermasuk dalam golongan ini
adalah :
a. Methyilenedioxymethamphnamine (MDMA)m juga dikenal denganecstasy, XTC, X, Adam, Clarity dan Lovers Speed
b. Gamma-hydroxybutyrate (GHB) juga disebut Grievous Bodily Harm,G, Liquid ectasy, dan Georgio home Boy.
c. Ketamine, nama lainya special vitamin K, K vitamin, cat Valiumd. Metamfetamin, disebut juga speed, ice, chalk, meth, crystal crank,
fire, glass
e. Lysergic Acid Diethylamide (LSD) atau add, boomers, Yellowsunshines
2. Club drugs menjadi popular dan sering menjadi pemicu terjadinya tindakperkosaan.zat ini dikatakan lebih membawa dampak serius disbanding
dengan alkohol.
d. AmfetaminMerupakan golongan stimulasia.Nama Generik amfetamin adalah D-
pseudoepinefrine yang disintesa pada tahun 1887 dan dipasarkan tahun 1932 sebagai
dekongestan. Nama jalanannya adalah speed, meth crystal, uppers, whizz dan
sulphate. Bentuknya berupa bubuk warna putih dan keabuabuan.
Ada dua jenis amfetamin :
MDMA ( Methylee-dioxy-methaphetamine) mulai di kenal pada tahun 1980dengan nama ectacy atau ektasi yang dalam bentuk pil
Nama lain : XTC, fantasy Pils, inex, cece, cein.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
11/37
11
Metafetamin yang telah dibahas detil di bab C.
Efek Amfetamin
Dosis rendah Dosis tinggi
Susunan
saragf pusat,
neorologi
perilaku
Peningkatan stimulasi,insomnia, dizziness,
tremor ringan
Euphoria/disforia,biara berlebihan
Meningkatkan rasapercaya diri dan
kewaspadaan diri
Cemas, panic Supresi nafsu makan Dilatasi pupil Peningkatan energy,
stamina danpenurunanrasa lelah
Dengan penambahandosis dapt
menigkatkan libido
Sakit kepala Gemerutuk gigi
Stereotipi atau perilakuyangsukar ditebak
Perilaku kasar atauirasional, mood ayng
berubah-ubah, termasuk
kejam dan agresif
Bicara tak jelas Paranoid,kebingungan
dan gangguan persepsi
Sakit kepala,pandangankabur, dizziness
Psikosis
Gangguancerebrovaskular
Gemerutuk gigi Distorsi bentuk tubuh
secara berlebihan
Kardiovaskula
r
Takikardia(mungkinjuga brakikardi,
hipertensi)
Palpitasi, aritmia
Stimulasi kaardiak(takikardia, angina. MI)
Kolaps kardiovaskular
Pernafasan Peningkatan frekuensinapas dan kedalamam
-
7/28/2019 NAPZA FIX
12/37
12
pernafasan
Gastrointestin
al
Mual muntah Konstipasi, diare atau
kram abdominal
Mulut kering Mual , muntah Kram abdominal
Kulit Klit berkeringat, pucat Hipereksia
Kemerahan flushing Hipereksia, disforesis
otot Peningkatan reflextendon
i. Efek fisik psikosis jangka panjang : Berat badan menurun, malnutrisi, penurunan kekebalan Gangguan makanan, anoreksia dan defiisensi gizi Kemungkinan atrofi otak dan cacat funsgsi neuropsikologis Daerah injeksi : bengkak, skar, abseso Kerusakan pembuluh darah dan organ akibat sumbatan partikel
amfetamin pada pembulh darah yang kecil
Deliriumo Depresi,gangguan mood yang lain (misal distima) atau adanya
gangguan makan kondisi gejala putus zat yang berkepanjangan
(protracted)
o Penurun fungsi kognitif, terutama daya ingat dan konsentrasi.
ii. Gejala intoksikasi : Agitasi Kehilangan berat badan
Takikardia Dehidrasi Hipertermi Imunitas rendah Paranoia
-
7/28/2019 NAPZA FIX
13/37
13
Delusi Kehilangan rasa lelah Tidak dapat tidur Kejang Gigi gemerutuk, rahang atas bawah beradu Stroke Maslaah kardiovaskular Kematian
iii. Perilaku sehubungan dengan kondisi intoksikasi : Agresif/perkelahian Penggunaan alkohol Berani mengambil risiko Kecelakaan Sex tidak aman Menghindar dari hubungan sosial sekitarnya Penggunaan obat obatan lain Problem hubungan dengan orang lain
iv. Gejala putus zat : Depresi Tidak beristirahat Craving Ide bunuh diri Penggunaan obat obatan Masalah pekerjaan Pikiran pikiran yang bizarre Mood yang datar Ketergantungan Fungsi sosial yang buruk
-
7/28/2019 NAPZA FIX
14/37
14
e. Heroin (putau)Merupakan golongan opioda semi sintetik, disebut juga putau , ptw,etep, H, junk,
skag,smack. Heroin dibuat dari getah buah poppy . dijual dalam bentuk bubuk
putih atau cokelat. Digunakan dengan cara disuntik, dirokok atau pun dihidu
penggunaan heroin di Indonesia menjadi ancaman besar penyebaran HIV/AIDS.
Hepatitis C dan Hepatitis B.
Penggunaan heroin secara terus menerus berkesinambungan mendorong
terjadinya toleransi dan ketergantungan. Dosis yang terus menerus membuat
penggunanya masuk dalam overdosis dan juga membuat pemakai untukmencoba
bubuh diri. Jika pengguna mengalami putus zat yakni : gelisah, rasa nyeri otot dan
tulang, diare,muntah dan merinding .
Efek opiodSistim organ efek
Sistim saraf analgesi euphoria sedasi, mengantuk, depresi pernafasan penekanan refluk batuk
pupil konstriksigastrointestinal mual dan muntah
konstipasi spasme biller (peningkatan tonus sfingter)
Endokrin perubahan hormone sex pada wanita( kadarFSH dan LH rendah, peningkatan kadar
prolaktin) berdampak pada gangguan siklus
mentruasi, penurunan libido, galaktorhea)
peningkatan kadar testoteron pada laki-laki,penurunan kadar libido.
Meningkatya hormone anti diuretic(ADH),penurunan kadar ACTH.
Lainya Gatal gatal, berkeringat, kulit kemerahan
-
7/28/2019 NAPZA FIX
15/37
15
(rekasi histamine )
Kekeringan pada daaerah mulut,mata dankulit
Tekanan darah rendah
Simtom putus zat opioid dengan kerangka waktuJarak waktu dari
suntikan terakhir
Gejala umum
6-12 jam Mata dan hidung berair dan menguap Berkeringat
12-24 jam Agitasi dan irirtabel Goosebumps Berkeringat Kehilangan nafsu makan
Lebih dari 24 jam Keinginan kuat untuk menggunakan heroin(craving)
Kram perut, diare Kehilangan nafsu makan, mual,muntah Nyeri punggung, nyeri persendian, tangan
kaki sakit kepala
Sulit tidur Letargi Tidak dapat istirahat Iritabel, agitasi Sulit konsentrasi Perasaan panas dan dingin,keringat
meningkat
Hari ke 2 -4 Semua gejala mencapai puncaknyaHari ke 5-7 Kebanyakan gejala fisik mulai berkurang
Nafsu makanmulai kembaliMinggu ke 2 Gangguan fisik mulai menghilang.dapat
-
7/28/2019 NAPZA FIX
16/37
16
muncul keluhan lain seperti tidak dapat tidur,
rasa lelah, irritable, craving
Bebrapa minggu
sampai beberapa bulan
Kembali ke pola tidu, level dan aktivitasdanmood normal. Menignkatnyakesehatan
secara umum dan penurunan craving
Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh penggunaan heroin overdosis
yang dapat berakibat fatal, absorsi spontan, kolaps vena, gangguan akibat
penyuntikan heroin sesam pengguna yakni infeksivirus yang disebarkan lewat
darah seperti HIV/AIDS dan Hepatitis.
f. GanjaGanja merupakan kumpulan daun, tangkai, buah kanabis sativa yang dikeringkan
dan dirajang. Ganja dapat pula diolah dalam bentuk minyak hasbish yang
merupakan cairan peekat berwarna cokelat. Penggunaanya adalah dengan cara
dirokok atau di linting, dengan pipa atau digunakan dengan campuran zat lainnya.
Zat aktif dalam ganja adalah THC ( delta-9-tetrahydrocanabinol). Memnbran sel
syaraf tertentu dalam otak yang mengandung reseptor protein akan mengikat erat
THC. Baunya menyengat asam-manis.
Penggunaan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan :
Gangguan memori Gangguan proses belajar Perilaku sosial
Sehingga penggunanya meninggalkan berbagai aktivitas sekolah kerja dan
interaksi sosial. Karena reaksi rangsangan melambat maka pengguna sering
mengalami kecelakaan , juga terlibat dalam masalah hukum. .
i. Efek ganja Sulit mengingat sesuatu Waktu reaksilambat Sulit tkonsentrasi Mangantuk tidur Anxietas
-
7/28/2019 NAPZA FIX
17/37
17
Paranoia Mempengaruhi persepsi seseorang atas waktu Mata merah
ii. Dampak bagi fisik : Tremor Nausea Sakit kepala Menurunnya koordinasi Gangguan pernafasan Nafsu makan meningkat Menurunkan aliran darah ke otak Menurunkan aktivitas organ reproduksi
iii. Komplikasi fisik dan psikososial Efek akut
Seperti umum nya dengan zat psikoaktif, efek dari kanabis
tergantung dengan dosis yang digunakan, karakteristik individu dan
kondisi situasi saat penggunaan napza tersebut.
Bebrapa hal dibawah ini dianggap sebagai efek positif bagi
pengguna :
Efek positif Efek negatif
Perasaan tenang(relaksai)
Euforia Disinhibisi Persepsi penglihtan dan
pendengaran
Nafsu makan menigkat
Anxietas dan panic Paranoia Halusianasi pendengaran
dan penglihatan
Gangguan koordinasi Kehilangan memori jangk
panjang
Takikardia Persepsi waktu yang
salah
Gangguan konsentrasi
-
7/28/2019 NAPZA FIX
18/37
18
g. InhalanInhalan merupakan zat kimiawi yang mudah menguap dan berefek psikoaktif.
Inhalan terkandung dalam barang yanglazim digunakan dalm rumah tangga sehari
hari seperti lem, hair sprays, cat, gas, pematik. Meski dihirup dalm waktu yang
pendek penggunaan inhalan dapat mengganggu irama jantung menyebabkan
kematian. Penggunaan regular akan mengakibatkan gangguan pada otak, jantung
, ginjal dan hepar.
1. Inhalan digolongkan menjadi 4 katagori :a. Volatile Solvents : zat kimia menguap dalam barang industry dan
rumah tangga atau produk mengandung solven, masukdalm golongan
ini minyak ct kuku (thinners),larutan pembersih cat kuku degreasewrs,
cairan dry cleaning, gas, lem
b. AerosolAerosol rumah tangga dan cairan penyemprot lainya seperti
semprotan tata rambut, deodorant, pembersih computer, penyemprot
minnyak sayur.
c. Gasd. Nitrit
3. Efek bagi kesehatana. Jika terhirup dalam konsentrasi yang cukup, inhalan akan membuat
intoksikasi dalam beberapa emnit saja dan tidak lama. Menghirup
dengan sengaja untuk beberapa jam, akan mnyebabkan perasaan
terstimulasijika digunakan dalam jangka panjang akan membuat
penggunanya kehilangan kesadaran. Pengguna solven kronis akan
mengalami kerusakan otak, hati, dan ginjal yang berat menghirup
semprotan aerosol dalm komsentrasi yang tinggi akan langsung
menyebabkan kegagalan jantung dalam menit sampai kematian .
selain itu juga konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan sufokasi
dan kematian karena menurutnya muatan oksigen dalam paru dan
-
7/28/2019 NAPZA FIX
19/37
19
udara pernafasan. Pengguna biasanya sengaja menutup pintu ruangan
dan ventilasi dalm upaya meningkatkan konsentrasi zat volatile.
4. Tanda untuk mendeteksi penggunaan terkahir :a. Mata merah dan berairb. Bersin dan batukc. Nafas bau zat kimiad. Intoksiaksi terlihat jelas/perilaku menyimpang/berani mengambil
resiko
e. Kebingunganf. Koodinasi lemahg. Mengeluarkan keringat berlebihanh. Iritasi kulit
5. Efek yang diharapkan :a. Euphoriab. Rasa girang rasa melambungc. Rasa tidak disakitid. Disinhibisi
6. Efek jangka pendeka. Mengantukb. Flu like :symptomsc. Muald. Muntahe. Sakit kepalaf. Diare, nyeri abdominalg. Pernafasan tidak nyamanh. Perdarahan hidung dan tenggorokani. Perilaku beresiko
h. KokainDisebut juga : Blow, coke, crake, flake , snow
Kokain merupakan stimulan yang kuat dan mengakibatkan ketergantungan kuat
penggunanya. Dalam upaya mendapatkan efek high, mereka menggunakan dosis
-
7/28/2019 NAPZA FIX
20/37
20
yang makin lama,makin meningkat. Dalam peredarannya kokain merupakan
bubuk bewarna putih sebagai garam kokain hidroklorida atau freebase. Kokain
hidroklorida larut dalam air digunakan dengan suntikan atau dihidu dibakar
seperti rokok.
Efek fisik pada tubuh :
Masalah jantun, termasuk serang anjantung Gangguan respirasi sampai kegagalan pernafasan Gangguan sistem syaraf termasuk stroke Gangguan pencernaan , penurunan nafsu makan
Efek kokain dalam sistem syaraf pusat mengganggu proses reabsorsi dopamine,
suatu chemical messenger terkait rasa nyaman dan gerakan. Dengan mekanisme
dopaminini sistem syaraf dirangsang untuk euphoria. Peningkatan perasaan
nyaman membuat rute pengguna. Makin cepat reabsorsi tubuh, makin kencang
peraasaan high.
i. Efek yang diharapkan : Euphoria Banyak bicara Bertambah percaya diri Energy Berkurang keinginan untuk tidur Meningkatnya nafsu makan
ii. Efek akut pada dosis rendah :
Anestesi lokal Dilatasi pupil Vasokontriksi Peningkatan pernafasan Pengikatan denyut jantung Peningkatan tekanan darah Peningkatan suhu
-
7/28/2019 NAPZA FIX
21/37
21
iii.Efek akut pada dosis tinggi (reaksi toksik) Stereotipi Ansietas Agresif Keduttan oto /tremor/hilang koordinasi Gagal nafas Peningkatan tekanan darah yang bermakna Nyeri dada Edema paru Gagal nafas Peningkatan tekanan darah Nyeri dada Edema paru Konvulsi Penglihatan kabur Stroke akut Kebingungan Halusinasi Dizziness Kekakuan otot Lemah, nadi cepat Aritmia jantung Iskemi miokadia;l Sakit kepala Panas tubuh sangat tinggi Nyeri perut/mual/muntah
iv.Efek pada peggunaan kronis : Insomnia Depresi Agresif Kehilangan nafsu makan
-
7/28/2019 NAPZA FIX
22/37
22
Kedutan otot Ansietas Psikosis (delusi, paranoid, halusinasi) Hilang libido Peningkata denyut nadi
v. Gejala putus zat kokain (terjadi setelah beberapa hari penggunaan kokain)menurut DSMIV :
a. Mood Disforia (anhedonia atau kesedihan atau mirip depresi) danpaling sedikit mencakup 2 gejala dibawah ini :
Fatigue Insomnia Agitasi Craving Peningkatan nafsu makan Mimpi buruk
b. Gejala putus zat mencapai puncaknya dalam 2-4 hari gejala disforia bisaberlangsung sampai 10 minggu. Penggunaan dengan cara dihidu berulang
akan membuat perdarahan hidung , kerusakan syaraf, penciuman, kesulitan
menelan, suara serak dan pilek kronis. Menelan kokain akanmembuat
gangrene usu karena reduksi aliran darah kek susu. Penggunaan lewat
suntikan dapat membuat alergi berat dan risiko infeksi yang ditularkan melalui
darah seperti HIV.
i. Sedatif penenang
Sedativa dan hipnotika adalah golongan zat yang dapat memberi efek
menenangkan dan kantuk.Ada berbagai zat yang dimasukkan ke dalam golongan
sedative dan hipnotika, diantaranya adalah :
-
7/28/2019 NAPZA FIX
23/37
23
a. Asam Barbiturat
Merupakan suatu asam urat , yang pertama kali disintesa oleh Adolf
von Bayer. Penemuan zat ini bertepatan dengan hari peringatan santa Barbara,
sehingga namanya menjadi Asam Barbituran .Singkatan dari Barbara dan asam
urat.
Barbiturat tergolong depresan susunan saraf pusat.Dalam dosis kecil
memberi efek menenagkan, sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi
tidur.Pada dosis tinggi selain memberi efek sedasi (menenangkan) , dapat pula
menghambat pernapasan, menimbulkan komplikasi jantung,tidur, koma bahkan
kematian.Barbiturat banyak disalahgunakan dengan nama pil koplo.
b. Benzodiazepin
Obat ini dalam kedokteran digunakan untuk mengatasi anxietas(rasa
cemas), ketegangan , anti kejang atau untuk menimbulkan efek sedasi.Dosis
mematikannya tinggi sehingga relative lebih aman dari pada sedative dan hipnotika
yang lain..Akan tetapi penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan
toleransi , ketergantungan fisik, dan gejala putus asa.
Benzodiazepin yang sering disalah gunakan antara lain :
Nitrazapam (misalnya dumolid, mogadon) Diazepam ( misalnya valium dan pil BK) Bromazepam Flunitrazepam
-
7/28/2019 NAPZA FIX
24/37
24
2.4. Tujuan Terapi Rehabilitasi NAPZA
Terapi dan Rehabilitasi ketergantungan NAPZA tergantung kepada teori dan
filosofi yang mendasarinya.
Dalam nomenklatur kedokteran ketergantungan NAPZA adalah suatu jenis
penyakit atay dusease entity yang dalan International classification of diseases and health
related problems-tenth revision 1992 (ICD-10) yang dikeluarkan oleh WHO digolongkan
dalam Mental and behavioral disorders due to psychoactive subsstance use.
Ketergantungan NAPZA secara klinis memberikan gambaran yang berbeda-beda
dan tergantung banyak faktor,antara lain :
Jumlah dan jenis NAPZA yang digunakan Keparahan (severrity) gangguan dan sejauh mana level fungsi keperibadian
Terganggu
Kondisi psiikiatri dan medis umum Konteks sosial dan lingkungan pasien dimana dia tinggal dan diharapkan
Kesembuhannya
Sebelum dilakukan intervensi medis, terlebih dahulu harus dilakukan assesment
terhadap pasien dan kemudian baru menentukan apa yang menjadi sasaran dari terapi
yang akan dijalankan
Tatalaksana Terapi dan Rehabilitasi NAPZA terdiri dari :
-Outpatient (rawat jalan)
- Inpatient (rawat inap)
- Residency (Panti/Pusat Rehabilitasi)
1. Tujuan Terapi dan Rehabilitasi NAPZA Abstinensia atau menghentikan sama sekali penggunaan NAPZA. Tujuan ini
tergolong sangat ideal,namun banyak orang tidak mampu atau mempunya
motivasi untuk mencapai tujuan ini, terutama kalau ia baru menggunakan NAPZA
pada fase-fase awal. Pasien tersebut dapat ditolong dengan meminimasi efek-efek
yang langsung atau tidak langsung dari NAPZA. Sebagian pasien memang telah
-
7/28/2019 NAPZA FIX
25/37
25
abstinesia terhadap salah satu NAPZA tetapi kemudian beralih untuk
menggunakan jenis NAPZA yang lain.
Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps Sasaran utamanya adalahpencegahan relaps .Bila pasien pernah menggunakan satu kali saja setelah clean
maka ia disebut slip. Bila ia menyadari kekeliruannya,dan ia memang telah
dobekali ketrampilan untuk mencegah pengulangan penggunaan kembali, pasien
akan tetap mencoba bertahan untuk selalu abstinensia. Pelatihan relapse
prevention programe, Program terapi kognitif, Opiate antagonist maintenance
therapy dengan naltreson merupakan beberapa alternatif untuk mencegah relaps
Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial. Dalam kelompokini,abstinensia bukan merupakan sasaran utama. Terapi rumatan (maintence)
metadon merupakan pilihan untuk mencapai sasaran terapi golongan ini
2.5. Terapi
Gawat darurat medik akibat penggunaan NAPZA merupakan tanggung jawab
profesi medis. Profesi medis memegang teguh dan patuh kepada etika medis, karena itu
diperlukan keterampilan medis yang cukup ketat dan tidak dapat didelegasikan kepadakelompok profesi lain. Salah satu komponen penting dalam keterampilan medis yang erat
kaitannya dengan gawat darurat medik adalah keterampilan membuat diagnosis.
Dalam rehabilitasi pasien ketergantungan NAPZA, profesi medis (dokter)
mempunyai peranan terbatas. Proses rehabilitasi pasien ketergantungan NAPZA
melibatkan berbagai profesi dan disiplin ilmu. Namun dalam kondisi emergency, dokter
merupakan pilihan yang harus diperhitungkan. Gawat Darurat yang berkaitan dengan
penyalahgunaan NAPZA :
Gawat Darurat yang terjadi meliputi berbagai gejala klinis berikut :
a. Intoksikasi
b. Overdosis
c. Sindrom putus NAPZA
d. Berbagai macam komplikasi medik (fisik dan psikiatrik)
-
7/28/2019 NAPZA FIX
26/37
26
2.5.1. Terapi Medis (Terapi Organo-Biologi)
Terapi ini antara lain ditujukan untuk :
a. Terapi Terhadap Keadaan Intoksikasi Intoksikasi opioida :
Beri Naloxone HC 1 0,4 mg IV, IM atau SC dapat pula diulang setelah
2-3 menit sampai 2-3 kali
Intoksikasi kanabis (ganja):Ajaklah bicara yang menenangkan pasien.
Bila perlu beri : Diazepam 10-30 mg oral atau parenteral, Clobazam 3x10 mg.
Intoksikasi kokain dan amfetaminBeri Diazepam 10-30 mg oral atau pareteral,atau Klordiazepoksid 10-25 g oral
atau Clobazam 3x10 mg. Dapat diulang setelah 30 menit sampai 60 menit. Untuk
mengatasi palpitasi beri propanolol 3x10-40 mg oral
Intoksikasi sedatif-hipnotif (Misal : Valium,pil BK, MG,Lexo,Rohip):Melonggarkan pakaian
Membarsihkan lender pada saluran napas Bila oksigen dan infus garam fisiologis
b. Terapi Pada Keadaan Overdosis Usahakan agar pernapasan berjalan lancar, yaitu :
- Lurus dan (ekstenikan) leher kepada pasien (jika diperlukan dapat memberikan
bantalan dibawah bahu)
- Kendurkan pakaian yang terlalu ketat
- Hilangkan obstruksi pada saluran napas
- Bila perlu berikan oksigen
Usahakan agar peredaran darah berjalan lancar- Bila jantung berhenti, lakukan masase jantung eksternal,injeksi
-
7/28/2019 NAPZA FIX
27/37
27
adrenalin 0.1-0.2 cc I.M
- Bila timbul asidosis (misalnya bibir dan ujung jari biru,hiperventilasi) karena
sirkulasi darah yang tidak memadai, beri infus 50 ml sodium bikarbonas
Pasang infus dan berikan cairan (misalnya : RL atau NaC1 0.9 %) dengankecepatan rendah (10-12 tetes permenit) terlebih dahulu sampai ada indikasi
untuk memberikan cairan. Tambahkan kecepatan sesuai kebutuhan,jika
didapatkan tanda-tanda kemungkinan dehidrasi
Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat kemungkinan adanyaperdarahan atau trauma yang membahayakan
Observasi terhadap kemungkinan kejang. Bila timbul kejang berikan diazepam10 mg melalui IV atau perinfus dan dapat diulang sesudah 20 menit jika kejang
belum teratasi.
c.Terapi Pada Sindrom Putus Zat
Terapi putus zat opioidaTerapi ini sering dikenal dengan istilah detoksifikasi. Terapi detoksifikasi dapat
dilakukan dengan cara berobat jalan maupun rawat inap. Lama program terapi
detoksifikasi berbeda-beda : 1-2 minggu untuk detoksifikasi konvensional 24-48
jam untuk detoksifikasi opioid dalam anestesi cepat (Rapid Opiate Detoxification
Treatment)
Detoksifikasi hanyalah merupakan langkah awal dalam proses penyembuhan dari
penyalahgunaan/ketergantungan NAPZA Beberapa jenis cara mengatasi putus opioida :
Tanpa diberi terapi apapun,putus obat seketika (abrupt withdrawal atau cold turkey).
Terapi hanya simptomatik saja :
-
7/28/2019 NAPZA FIX
28/37
28
Untuk nyeri diberi analgetika kuat seperti :Tramadol, Analgrtik non-narkotik,asam mefenamat dan sebagainya
Untuk rhinore beri dekongestan,misalnya fenilpropanolamin Untuk mual beri metoklopramid Untuk kolik beri spasmolitik Untuk gelisah beri antiansietas Untuk insomnia beri hipnotika,misalnya golongan benzodiazepin
Terapi putus opioida bertahap (gradual withdrawal)Dapat diberi morfin,petidin,metadon atau kodein dengan dosis dikurangi sedikit
demi sedikit. Misalnya yang digunakan di RS Ketergantungan Obat Jakarta, diberi
kodein 3 x 60 mg80 mg selanjutnya dikurangi 10 mg setiap hari dan seterusnya.
Disamping itu diberi terapi simptomatik
Terapi putus opioida dengan substitusi non opiodaDipakai Clonidine dimulai dengan 17 mikrogram/kg BB perhari dibagi dalam 3-4
kali pemberian. Dosis diturunkan bertahap dan selesai dalam 10 hari .Sebaiknya
dirawat inap (bila sistole < 100 mmHg atau diastole < 70 mmHg), terapi harus
dihentikan.
Terapi putus opioida dengan metode Detoksifikasi cepat dalam anestesi (RapidOpioid Detoxification).
Prinsip terapi ini hanya untuk kasus single drug opiat saja,d lakukan di RS denga
fasilitas rawat intensif oleh Tim Anestesiolog dan Psikiater, dilanjutkan dengan
terapi menggunakan anatagonist opiat (naltrekson) lebih kurang 1 tahun.
Terapi putus zat sedative/hipnotika dan alkoholHarus secara bertahap dan dapat diberikan Diazepam. Tentukan dahulu test
toleransi dengan cara :
-
7/28/2019 NAPZA FIX
29/37
29
Memberikan benzodiazepin mulai dari 10 mg yang dinaikan bertahap sampai
terjadi gejala intoksikasi. Selanjutnya diturunkan kembali secara bertahap 10 mg
perhari sampai gejala putus zat hilang.
Terapi putus Kokain atau AmfetaminRawat inap perlu dipertimbangkan karena kemungkinan melakukan percobaan
bunuh diri. Untuk mengatasi gejala depresi berikan anti depresi.
Terapi untuk waham dan delirium pada putus NAPZA- Pada gangguan waham karena amfetamin atau kokain berikan Inj.
Haloperidol 2.5-5 mg IM dan dilanjutkan peroral 3x2,5-5 mg/hari.
- Pada gangguan waham karena ganja beri Diazepam 20-40 mg IM- Pada delirium putus sedativa/hipnotika atau alkohol beri Diazepam seperti
pada terapi intoksikasi sedative/hipnotika atau alkohol
Terapi putus opioida pada neonatusGejala putus opioida pada bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang mengalami
ketergantungan opioida, timbul dalam waktu sebelum 48-72 jam setelah lahir.
Gejalanya antara lain : menangis terus(melengking), gelisah,sulit tidur,diare,tidak
mau minum, muntah, dehidrasi, hidung tersumbat, demam, berkeringat. Berikan
infus dan perawatan bayi yang memadai. Selanjutnya berikan Diazepam 1-2 mg
tiap 8 jam setiap hari diturunkan bertahap,selesai dalam 10 hari.
d. Terapi Terhadap KomorbiditasSetelah keadaan intoksikasi dan sindroma putus NAPZA dapat teratasi, maka
perlu dilanjutkan dengan terapi terhadap gangguan jiwa lain yang terdapat bersama-sama
dengan gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif (co-morbid
psychopathology), sebagai berikut :
Psikofarmakologis yang sesuai dengan diagnosis Psikoterapi individual
Konseling : bila dijumpai masalah dalam komonikasi interpersonal
-
7/28/2019 NAPZA FIX
30/37
30
Psikoterapi asertif : bila pasien mudah terpengaruh dan mengalami kesulitan
dalam mengambil keputusan yang bijaksana
Psikoterapi kognitif : bila dijumpai depresi psikogen
Psikoterapi kelompok Terapi keluarga bila dijumpai keluarga yang patologik Terapi marital bila dijumpai masalah marital Terapi relaksasi untuk mengatasi ketegangan Dirujuk atau konsultasi ke RS Umum atau RS Jiwa
e. Terapi Terhadap Komplikasi MedikTerapi disesuaikan dengan besaran masalah dan dilaksanakan secara terpadu melibatkan
berbagai disiplin ilmu kedokteran
Misalnya :
- Komplikasi Paru dirujuk ke Bagian Penyakit Paru
- Komplikasi Jantung di rujuk ke Bagian Penyakit Jantung atau
Interna/Penyakit Dalam
- Komplikasi Hepatitis di rujuk ke Bagian Interna/Penyakit Dalam
- HIV/AIDS dirujuk ke Bagian Interna atau Pokdisus AIDS
- Dan lain-lain.
f. Terapi MaintanenceTerapi maintenance/rumatan ini dijalankan pasca detoksifikasi dengan tujuan
untuk mencegah terjadinya komplikasi medis serta tidak kriminal. Secara medis terapi ini
dijalankan dengan menggunakan :
Terapi psikofarmaka,menggunakan Naltrekson (Opiat antagonis), atauMetadon
Terapi perilaku, diselenggarakan berdasarkan pemberian hadiah danhukum
Self-help group,didasarkan kepada beberapa fillosofi antara lain : 12-steps
-
7/28/2019 NAPZA FIX
31/37
31
2.6. Rehabilitasi
Beberapa Bentuk Program/Pendekatan Rehabilitasi yang ada,antara lain :
a. Program Antagonis Opiat (Naltrexon)
Setelah detoksifikasi (dilepaskan dari ketergantungan fisik) terhadap opioid
(heroin/putauw/PT) penderita sering mengalami keadaan rindu yang sangat kuat (craving,
kangen,sugesti) terhadap efek heroin. Antagonis opiat (Naltrexon HCI,) dapat
mengurangi kuatnya dan frekuensi datangnya perasaan rindu itu. Apabila pasien
menggunakan opieat lagi,ia tidak merasakan efek euforiknya sehingga dapat terjadi
overdosis. Oleh karena itu perlu seleksi dan psikoterapi untuk membangun motivasi
pasien yang kuat sebelum memutuskan pemberian antagonis. Antagonis opiat diberikan
dalam dosis tunggal 50 mg sekali sehari secara oral, selama 3- 6 bulan. Karena
hepatotoksik, perlu tes fungsi hati secara berkala
b. Rehabilitasi Psikriatrik
Dengan rehabilitasi psikriatrik ini dimaksudkan agar peserta rehabilitasi ini yang
semula berperilaku maladaptive berubah menjadi adaptif atau dengan kata lain sikap dan
tindakan antisocial dapat di hilangkan. Meskipun mereka menjalani terapi sebagaimana
yang telah diterapkan namun maladaptive tadi belum hilang atau masih sugestii sering
muncul, juga keluhan lain seperti kecemasan dan depresi serta tidak bisa tidur merupakan
keluhan yang paling sering.
Oleh karena itu terapi psikofarmaka masih dilanjutkan dengan catatan jenis obat
psikofarma yang diberikan tidak bersifat adiktif(menimbulkan ketagihan) dan
tidakmenimbulkan depensi (ketergantungan). Termasuk rehabilitasi psikriatirk adalah
psikoterapi keluarga broken home.
c. Program Metadon
Metadon adalah opiat sintetik yang bisa dipakai untuk menggantikan heroin yang
dapat diberikan secara oral sehingga mengurangi komplikasi medik. Program ini masih
kontroversial, di Indonesia program ini masih berupa uji coba di RSKO
-
7/28/2019 NAPZA FIX
32/37
32
d. Program yang berorientasi psikososial (Rehabilitasi Psikososial)
Program ini menitik beratkan berbagai kegiatannya pada terapi psikologik
(kognitif, perilaku, suportif, asertif, dinamika kelompok, psikoterapi individu,
desensitisasi dan lain-lain) dan keterampilan sosial yang bertujuan mengembangkan
keperibadian dan sikap mental yang dewasa, serta meningkatkan mutu dan kemampuan
komunikasi interpersonal Berbagai variasi psikoterapi sering digunakan dalam setting
rehabilitasi. Dengan adanya rehabilitasi psikososial ini dimkasudkan agar dapat kembali
adaptif berosisalisasi didalam lingkungan sosialnya seprti rumah dan ditempat kerja.
Program rehabiltasi psikososial merupakan persiapan untuk kembali kemsyarakat. Oleh
karena itu mereka perlu dibekali dengan pendidikan dak keterampilan misalnya khursus
ataupun balai latihan kerja dapat diadakan di pusat rehabilitasi. Dengan adanya hal ini
diharapka bila mereka telah selesai menjalani program rehabilitasi dapat melanjutkan
kembali bekerja,sekolah atau kuliah.
Tergantung pada sasaran terapi yang digunakan.
- Psikoterapi yang berorientasi analitik mengambil keberhasilan
mendatangkan insight sebagai parameter keberhasilan.
- Psikoterapi yang menggunakan sasaran pencegahan relaps seperti :
Cognitivi Behaviour Therapy dan Relaps Prevention Training
- Supportive Expressive Psychotherapy
- Psychodrama,art-therapy adalah psikoterapi yang dijalankan secara
Individual
d. Therapeutic Community berupa program terstruktur yang diikuti oleh
mereka yang tinggal dalam sutu tempet. Dipimpin oleh bekas penyalahguna yang
dinyatakan memenuhi syarat sebagai konselor,setelah melalui pendidikan dan latihan.
Tenaga profesional hanya sebagai konsultan saja.Disini penderita dilatih keterampilan
mengelola waktu dan perilakunya secara efektif serta kehidupannya sehari-hari, sehingga
dapat mengatasi keinginan memakai NAPZA atau sugesti (craving) dan mencegah relap.
Dalam komonitas ini semua ikut aktif dalam proses terapi. Ciri perbedaan anggota
dihilangkan. Mereka bebas menyatakan perasaan dan perilaku sejauh tidak
membahayakan orang lain. Tiap anggota bertanggung jawab terhadap
-
7/28/2019 NAPZA FIX
33/37
33
perbuatannya,ganjaran bagi yang berbuat positif dan hukuman bagi yang berperilaku
negatif diatur oleh mereka sendiri.
e. Program yang berorientasi Sosial
Program ini memusatkan kegiatan pada keterampilan sosial, sehingga mereka dapat
kembali kedalam kehidupan masyarakat yang normal,termasuk mampu bekerja.
g. Program dengan Pendekatan Religi atau Spiritual (Rehabilitasi psikoreligius)
Pesantren dan beberapa pendekatan agama lain melakukan trial and error untuk
menyelenggarakan rehabilitasi ketergantungan NAPZA. Hal ini perlu dilakukan mengingat
waktu 2 minggu program pasca detoksifikasi itu tidak cukup memulihkan peserta
rehabilitasi menjalankan ibadahnya sesuai dengan keyakinan. Peserta rehabilitasi yang
beragama islam diberikan pelajaran untuk memperkuat keimanan yang memyakini bahwa
NAPZ haram hukmny baik dari segi agama dan UU. Yang termasuk dalam rehabilitasi
psikoreligius dalah
Menjalankan sholat wajib 5 waktu. Ditambah dengan sunnah Berdoa dan berzikir Mengaji (membaca Al Quran dan mempelajari kandungan Al-Quran Mempelajari konsep Islam Memerangi AIDS Mempelajari buku Alquran, Ilmu kedokteran jiwa dan kesehatan jiwa.
Pendalaman, penghayatan dan pengalaman keagamaan atau keimanan menumbuhkan
kekuatan kerohanianan pada diri seseorang sehingga mampu menekan resiko seminimal
mungkin.
h. Program Terminal (Re-Entry Program)Pengalaman menunjukan bahwa banyak dari mereka sesudah menjalani program
rehabilitasi dan kemudian mengikuti program rehabilitasi dan kemudian mengalami
kebingungingan untuk program selanjutnya. Khususnya bagi pelajar dan mahasiswa
yang karena keterlibatan dalam penyalah gunaaan NPAZA dimasa lampau terpaksa
putus sekolah mennjadi pengangguran. Perlu menjalani program khusus dinamakan
program terminal (Re Entry Program), yaitu program persiapan untuk kembali
melanjjutkan sekolah/kuliah atau berkerja baik didalam maupun luar negri. Dengan
-
7/28/2019 NAPZA FIX
34/37
34
adanya program ini bagi narapidana penyalahgunaan NAZA tidak perlu pesimis
menghadapi masa depannya karena sesungguhnyaa masih ada hari esok.
Program terminal ini berisikan kurikulum yang cukup padat agar peserta program
tidak banyak waktu luang guna mengejar ketinggalan dimasal lalu antara lain :
Berbagaimacam khursus misalnya bahasa Inggris, bahasa arab, computer dllyang terkait minat atau jurusan.
Berbagai macam keterampilan misalnya, pengerajin, perbengkelan,0pertukangan, danlain lainnya
Pendalaman keagamaan untuk memperkuat keimanan dan ketaqwuaankepada Tuhan YME
mereka tinggal mengikuti program terminal ini harus tinggal diwisma dengan sarana dan
prasarana yang memenuhi persyaratan dan personil bagi professional di bidangnya masing
masing. Sebagaimana mereka yang telah mengikuti terapi pasca detoksifikasi dirumah
singgah . lama program terminal selama 1-2 bulan.
i. Keluarga sakinahSeluruh tahapan program bagi penyalah gunaan ketergantungan NAZA dimulai dari
Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik selama lebih kurang 1 minggubaik di rumah maupun RSU dan dilanjtkan dengan
Tahapankedua pemantapan 2 minggu di wisma dengan terapi medik,psikiatrik/psikososial, psikoreligius, terapi fisik dan konsultasi keluarga dan
dilanjutkan dengan
Tahapan rehabilitasi selama 3-6 bulan diwisma rehabilitasi dengan lanjutan terapimedik terapi fisik keterampilan dan konsultasi keluarga
Forum silaturahmi yang merupakan dialog interktif sesama mantan penyalahgunaan NAZA dan keluarganya dengan dipandu oleh tenaga professional sebagai
fasilitator.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
35/37
35
j. Lain-lainBeberapa profesional bidang kedokteran mencoba menggabungkan berbagai
modalitas terapi dan rehabilitasi. Hasil keberhasilan secara ilmiah dan dapat
dopertanggungj jawabkan masih ditunggu. Beberapa bentuk terapi lainnya yang saat ini
dikembangkan di Indonesia adalah penggunaan tenaga dalam prana dan meditasi. Terapi
yang mengandalkan adanya kekuatan spiritual baik dalam arti kata kekuatan diri maupun
Keagungan Allah telah dikembangkan hampir diseluruh dunia. Dikenal The 12 step
Recovery Philosophy, Rational Recovery dan lain-lain.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
36/37
36
BAB III
Kesimpulan
Berbagai istilah (terminology) yang sering digunakan dalam pembahasan
gangguan berkaitan dengan NAPZA. Kementrian Kesehatan dan Kementrian Sosial
menggunakan istilah NAPZA sebagai istilah drugs atau substances. Dunia penegakan
hukum dan masyarakat secara umum lebih luasnya mengenal dengan istilah narkoba.
Istilah Substances digunakan dalam pedoman diganostik DSM IV-TR (Diagnostic and
Statistical Manual of Mental DisorderRevised ), sementara istilah drugs digunakan
dalam buku WHO (World Health Organization). Yang termasuk zat adiktif adaalah
rokok, alkohol, ganja, opium, shabu shabu, putau , morfin dll. Menurut UU zat
digolongkan menjadi narkotika opioum, morfin, heroin, kokain (opioda), serta zat inhalan
lainya
Therapi mencakup komponen sebagai berikut :
Terapi medik-psikiatrik (detoksifikasi, psikofarma dan psikoterapi) Terapi medik somatic (komplikasi medik)
Terapi psikososial Terapi religiousSetelah pasien menjalani program terapi(detoksifikasi) dan komplikasi medik selama 1
minggu dan dilanjutkan pasca detok selama 2 minggu maka penderita dapat langsung
melanjutke program yaitu Rehabilitasi medik, rehabilitasi psikriatrik, rehabilitasi
psikososial, rehabilitasi psikoreligius, program terminal (Re-Entry Program) Dan
Keluarga sakinah.
-
7/28/2019 NAPZA FIX
37/37
DAFTAR PUSTAKA
1. Hawari Dadang.2000. Penyalah Gunaan danketergantungan NAZA (Narkotika, Alkoholdan Zat Adiktif). Fakutas Kedokteran Universitas Indonesia. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta.hal 56-150.
2. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Direktorat Jendral Bina Pelayanan MedikKementrian Kesehatann RI tahun 2010.
3. www. Wikipedia.com4. Kaplan, Sadock, Grebb. 1997. KAPLAN DAN SADOCK Gangguan Berhubungan dengan
zat.Terjemahan DR. i. Made Wiguna S. Bina Rupa Aksara.Jakarta.Hal 571-675.