narasi 2014
DESCRIPTION
NarasiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN
1. Maksud disusunnya Laporan Pelaksanaan Tugas Semester I Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II ini adalah
untuk memenuhi kewajiban pelaporan kepada Bupati Sleman.
2. Tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk mewujudkan
pertanggungjawaban instansi terhadap pemanfaatan anggaran yang telah
dialokasikan di Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II tahun anggaran
2014.
B. RINGKASAN ORGANISASI
1. Uraian Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan.
UPT Puskesmas Ngaglik II adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan.
Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kesehatan kabupaten Sleman. Puskesmas berdasarkan kebijakan
dasar pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor
128 tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem
kesehatan nasional dan sistem kesehatan kabupaten.
Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung
tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting
tersebut antara lain:
1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya
menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan. Puskesmas
harus aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya
1
serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
2. Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal
ini puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam hal ini puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan
dalam bentuk pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat.
Susunan Organisasi Puksesmas Ngaglik II terdiri dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Ka. Sub Bag Tata Usaha
c. Kelompok Jabatan Fungsional
2. Sumber Daya Manusia
a. Jumlah pegawai Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II menurut
golongan adalah sebagai berikut :
No Unit KerjaGolongan
JumlahIV III II I
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Kepala Sub Bag TU 1 1
3 Pejabat Fungsional
Dokter 2 1 4
Dokter Gigi 1 1
Bidan 3 5
Perawat 5 1 6
Perawat Gigi 2 2
Asisten Apoteker 1 1 2
2
Perekam Medis 1
Pranata Laboratorium 1 1
Sanitarian 1 1
Nutrisionis 1 1
4 Tata Usaha 5 3 8
Jumlah 2 24 5 31
Sumber data : Puskesmas Ngaglik II 2014
b. Jumlah pegawai Puskesmas Ngaglik II menurut tingkat pendidikan adalah
sebagai berikut :
No Unit KerjaGolongan
JmlS-2 S-1 DIII DI SLTA SLTP
1 Kepala Puskesmas 1 12 Kepala Sub Bag TU 1 13 Pejabat Fungsional:
a. Dokter Umum 3 3
b. Dokter Gigi 1 1c. Bidan 3 3
d. Perawat 3 3 6
e. Perawat Gigi 2 2
f. Asisten Apoteker 2 2
g. Perekam Medis 1 1
h. Pranata laboratorium 1 1
i. Sanitarian 1
j. Nutrisionis 1
4 Tata Usaha 1 4 3 8
Jumlah 7 11 10 3 31Sumber data : Puskesmas Ngaglik II 2014
c. Jumlah pejabat struktural meliputi 1 orang pejabat eselon IV A, 1 orang
pejabat eselon IV B, 1 orang. Sedangkan jumlah pejabat fungsional
sebanyak 28 orang meliputi : 3 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 2
orang asisten apoteker, 6 orang perawat terampil, 2 orang perawat gigi,
3
3 orang bidan, 1 orang nutrisionis, 1 orang pranata laboratorium, 1 orang
perekam medis, 1 orang sanitarian.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas Dinas Kesehatan
adalah sebagai berikut :
No Sarana/Prasarana Jumlah Satuan Ket
1 Komputer 12 unit Baik: 12 unit
2 Laptop 4 unit Baik : 4 unit
3 LCD 1 unit Rusak sedang : 1 unit
4 Mesin Ketik 3unit
Baik : 2 unit, rusak
berat : 1 unit
5 Kendaraan Dinas
Roda 2
7 unit Baik : 1 unit, 4 rusak sedang, rusak berat: 2 unit
6 Puskesmas Keliling 1 unit Baik: 1 unit
7 Puskemas pembantu 2 unit Baik: 2 unit
8 Rumah dinas 5 unit Baik : 2 unit, rusak
ringan 1 unit, rusak
sedang : 1 unit, rusak
berat : 1 unit
9 Posyandu 67 unit Tersebar di 46 dusun
10 Genset 1 unit Baik
11 Compresor 2 unit Baik : 1, rusak : 1
12 Swingfog 3 unit Baik : 3
13 OHP 1 unit Rusak : 1
14 Printer 14 unit Baik : 14
15 Sabuver 1 unit Baik :1
16 Server 1 unit Rusak berat : 1
17 UPS 1 unit Baik : 1
18 Scanner 1 unit Baik : 1
Sumber data : Puskesmas Ngaglik II 2014
4
4. Anggaran dan Realisasi
Rincian Anggaran dan realisasinya sebagai berikut :
No Jenis Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) (%)
1 Belanja Tidak langsung
2 Belanja Langsung
a.Belanja pegawai 473.957.300 206.057.156 43,48
b.Belanja Barang dan
jasa
398.692.400 137.359.782 34,45
c.Belanja Modal 178.142.300 76.232.200 42,79
Jumlah 1+2 1.050.792.000 419.649.138 39,94
Sumber data : Puskesmas Ngaglik II 2014
C. VISI, MISI PUSKESMAS NGAGLIK II DAN TANTANGAN YANG MASIH
DIHADAPI
1. Visi Puskesmas Ngaglik II adalah :
“Mitra Masyarakat Menuju Sehat”
2. Misi Puskesmas Ngaglik II adalah :
a. Memberikan pelayanan prima
b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
3. Kebijakan Mutu puskesmas Ngaglik II adalah :
a. Memberikan pelayanan yang berkualitas
b. Meningkatkan profesionalisme petugas
c. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta masyarakat
d. Meningkatkan kerjasama lints sektoral
e. Mengelola sarana dan prasarana
f. Menerapkan sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 secara efektif
dan efisien
5
4. Tantangan yang masih dihadapi:
a. Tuntutan terhadap Kualitas pelayanan kesehatan yang ada di
Kabupaten Sleman semakin meningkat.
b. Kepesertaan Jaminan kesehatan bagi penduduk.
c. Pelaksanaan koordinasi LS dan kemitraan belum optimal
d. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perlu dioptimalkan.
e. Keterbatasan anggaran daerah untuk pembangunan
kesehatan
f. Pola penyakit degeneratif semakin meningkat
g. Dampak negatif pembangunan terhadap kesehatan
lingkungan meningkat
h. Jumlah keluarga miskin masih tinggi
i. Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan masih
kurang
j. Gencarnya promosi produk obat, makanan, alkes dan
kosmetika
k. Sebagian besar sektor kesehatan swasta belum
melaksanakan pelayanan prima
l. Keterbatasan SDM kesehatan yang berkompeten.
m. Pemahaman terhadap aturan perundang undangan belum
sama
n. Kemajuan teknologi informasi yang cepat.sehingga
menyebabkan penyediaan data dan informasi yang selalu up to date
6
BAB II
PELAKSANAAN TUGAS DESENTRALISASI
A. URUSAN WAJIB
1. URUSAN WAJIB KESEHATAN
1) Program dan Kegiatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air listrik dan
langganan
b) Penyediaan alat tulis kantor
c) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
16) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas dan jaringannya
b) Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular dan wabah
c) Revitalisasi sistem kesehatan
d) Peningkatan Kesehatan Masyarakat
33) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a) Pelayanan kesehatan
b) Pendukung Pelayanan kesehatan
a. Pencapaian Kegiatan/SPM Urusan Wajib Kesehatan
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air listrik dan
langganan
7
Belum terlaksananya pembayaran langganan listrik selama 7
bulan karena sampai dengan bulan Juni menggunakan dana
BLUD (pendapatan)
b) Penyediaan alat tulis kantor
Terlaksananya pembelian ATK selama 6 bulan
c) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Terlaksananya belanja cetak dan penggandaan selama 6 bulan
16) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
a) Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya Terlaksananya pemeliharaan komputer 4 buah, printer 4 buah
dan monitor 2 buah
Terlaksananya pemeliharaan gedung puskesmas, puskesmas
dan puskesmas pembantu
c) Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular dan wabah
1. Terlaksananya pembinaan BPS sebanyak 2 kali
2. Terlaksananya pengolahan limbah medis sebanyak 3 kali
3. Terlaksananya pertemuan kader pemantauan jentik sebanyak
1 kali
b) Revitalisasi Sistem Kesehatan
Terlaksananya pendampingan SMM ISO 9001:2008
c) Peningkatan Kesehatan Masyarakat
1. Terlaksananya pertemuan guru TK dalam rangka DTKB
sebanyak 1 kali
2. Terlaksananya pembinaan BPS dan RB sebanyak 2 kali
3. Terlaksananya pertemuan kader dalam rangka pendataan ibu
hamil sebanyak 1 kali
4. Terlaksananya pemeriksaan kesehatan fisik calon haji
sebanyak 1 kali
33) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
a) Pelayanan kesehatan
8
1. Terlaksananya pembayaran jasa pelayanan sebanyak 5 bulan
2. Pembelian bahan pakai habis selama 6 bulan
3. Pembelian bahan obat-obatan selama 6 bulan
4. Pembelian bahan laboratorium selama 6 bulan
5. Pembelian bahan peralatan kerja
6. Kegiatan MTP dan QA sebanyak 3 kali
7. Terlaksananya fogging focus sebanyak 7 kali
8. Pembelian alat kedokteran umum sebanyak 1 paket
9. Pengadaan alat kebidanan sebanyak 1 paket
10. Belanja modal pengadaan alat instalasi listrik sebanyak 1
paket
b) Pendukung Pelayanan Kesehatan
1. Penyusunan RKA, DPA, DPPA dan RBA selama 6 bulan
2. Penyusunan Monev bulanan 6 kali, Laporan Semester I 1
kali
dan Laporan Keuangan 1 kali
3. Fasilitasi PKL Institusi 6 bulan
4. Pembayaran tenaga non PNS selama 6 bulan
5. Pembelian ATK selama 6 bulan
6. Pembelian pembersih dan bahan pembersih selama 6 bulan
7. Pembelian BBM selama 6 bulan
8. Pembelian pakaian kerja dan pakaian khusus sebanyak 1
paket
9. Pembayaran telepon, listrik, dan surat kabar selama 6 bulan
10. Penggandaan selama 6 bulan
11. Seminar sebanyak 5 profesi yaitu perawat, perawat gigi,
dokter, bidan dan laboratorium
12. Belanja perlengkapan kantor sebanyak 1 paket
13. Belanja komputer sebanyak 5 buah, notebook 2 buah, printer
7 buah
14. Belanja meblair sebanyak 1 paket
9
c.Alokasi dan Realisasi Anggaran Urusan Wajib Kesehatan
Alokasi anggaran Urusan Wajib Kesehatan tahun 2014 adalah sebagai
berikut :
NO PROGRAM/KEGIATAN RENCANA REALISASI
1
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran43.200.000 31.664.800
A
Penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya
air listrik dan langganan
2.725.900 0
Belanja Barang dan Jasa 2.725.900 0
BPenyediaan alat tulis
kantor10.477.100 6.918.800
Belanja Barang dan Jasa10.477.100 6.918.800
CPenyediaan barang
cetakan dan penggandaan29.997.000 14.297.750
Belanja Barang dan Jasa29.997.000 14.297.750
2 Program Upaya
kesehatan Masyarakat
A
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
20.236.000 2.970.000Belanja Barang dan Jasa
20.236.000 2.970.000B Penyelenggaraan
Pencegahan dan
22.533.500 4.378.500
10
Pemberantasan Penyakit
menular dan Wabah
Belanja Pegawai7.779.500 1.355.000
Belanja Barang dan Jasa14.754.000 3.023.500
CRevitalisasi Sistem
Kesehatan11.131.000 5.010.000
Belanja Pegawai2.845.000 0
Belanja Barang dan Jasa8.286.000 5.010.000
cPeningkatan Kesehatan
Masyarakat31.099.500 3.110.000
Belanja Pegawai6.565.000 0
Belanja Barang dan Jasa24.534.500 3.110.000
3 Pelayanan Kesehatan 553.555.200 198.444.156Belanja Pegawai 363.801.800 167.747.156
Belanja Barang dan Jasa 145.598.400 26.484.100Belanja Modal 44.155.000 4.212.900
4Pendukung Pelayanan Kesehatan 369.692.400 174.071.682Belanja Pegawai 92.966.000 36.955.000Belanja Barang dan Jasa 142.083.500 65.097.382Belanja Modal 133.987.300 72.019.300
TOTAL 1.050.792.000 419.649.138
d. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
1) Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa yang sangat prosedural dan
terbatasnya jumlah pegawai yang mempunyai sertifikasi pengadaan barang
dan jasa menghambat pelaksanaan pembelian belanja modal
2) Adanya beberapa kebutuhan untuk keperluan sertifikasi SMM ISO
9001:2008 yang belum dianggarkan
3) Pengesahan anggaran perubahan yang selalu diakhir tahun anggaran
menyebabkan banyak kegiatan yang tidak dapat di SPJkan
4) Kompetensi SDM yang belum memenuhi syarat dan etos kerja pegawai
menghambat kinerja di puskesmas
11
Solusi
1) Konsultasi ke Dinas Kesehatan dalam setiap tahap pembelian belanja
modal
2) Menganggarkan di Rencana Kerja dan Anggaran Perubahan
3) Mengusulkan ke Dinkes untuk meminta TAPD mengesahkan DPPA
4) Mengusulkan pelatihan teknis fungsional ke Dinkes maupun BKD
B. URUSAN PILIHAN
12
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN
A. URUSAN/BIDANG KESEHATAN
1. DASAR HUKUM
a) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1/MENKES/PER/I/2014, tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Kesehatan
b) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-4625/PB/2012
tentang Penggunaan Akun 526115 untuk Tugas Pembantuan (TP)
Bantuan Operasional Kesehatan Tahun Anggaran TA 2014
c) Keputusan Bupati Sleman Nomor 1.5 /Kep.KDH/A/2014 tentang
Pelimpahan Wewenang Kepada Kepala Dinas Kesehatan selaku Kuasa
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Dalam Pengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementrian Kesehatan
Tahun 2014
d) Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Nomor
188/17/DKS/2014 tentang Penetapan Pengelola Keuangan BOK
Kabupaten Sleman
e) Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
188/18/DKS/2014 tentang Tim Pengelola Bantuan Operasional
Kesehatan Kabupaten Sleman.
f) Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Nomor 188
/18.A /DKS/2014 tentang Penetapan Alokasi Dana Bantuan
Operasional Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat.
g) Perjanjian Kerjasama antara Kuasa Pengguna Anggaran Tugas
Pembantuan Bantuan Operasional Kesehatan Dinas Kesehatan
13
Kabupaten Sleman dan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Ngaglik II
Nomor 119/066.R dan Nomor 900/04.A/2013 Tahun Anggaran 2013
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Kementerian Kesehatan RI Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
Anak Tahun 2014
3. Program dan Kegiatan
a. Upaya kesehatan prioritas
Pendidikan Gizi
Pelayanan Gizi
Tatalaksana Gizi
Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan Kesehatan Balita
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Pendampingan P4K
Pelayanan Keluarga Berencana
HIV AIDS
Malaria
TB Paru
b. Upaya Kesehatan Lainnya meliputi :
Imunisasi
Kesehatan Gigi dan Mulut
PHN
Kesehatan Usila
Lesehatan Kerja dan Indera
c. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas meliputi :
Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Lintas Sektoral
Evaluasi BOK
Konsultasi ke Dinas Kesehatan
14
4. Realisasi Program dan Kegiatan
a. Upaya Kesehatan Prioritas
1) Pendidikan Gizi
Terlaksananya penyuluhan gizi sebanyak 2 kali
2) Pelayanan Gizi
Terlaksananya Pemantauan Status Gizi sebanyak 1 kali
Terlaksananya pemantauan garam beryodium sebanyak 1 kali
Terlaksananya pemantauan kadarzi sebanyak 1 kali
Terlaksananya PE gizi buruk/kurang balita gakin sebanyak 1 kali
pada 5 balita
Terlaksananya home visit balita kasus gizi buruk/kurang gakin
sebanyak 1 kali pada 5 balita
Terlaksananya pemantauan ASI ekslusif sebanyak 1 kali
3) Tatalaksana Gizi
Terlaksananya intervensi Gizi (PMT) sebanyak 3 kali pada 5
balita
4) Pelayanan Kesehatan Balita
Terlaksananya posyandu di 67 dusun
5) Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Terlaksananya sweeping ibu hamil sebanyak 1 kali
Terlaksananya pertemuan penguatan deteksi dini ibu hamil untuk
Linsek sebanyak 1 kali
Terlaksananya pertemuan penguatan deteksi dini ibu hamil untuk
BPS sebanyak 1 kali
Terlaksananya penguatan IMD sebayak 1 kali
6) Pelayanan Keluarga Berencana
Terlaksananya pertemuan guru TK dan PAUD dalam rangka
penyuluhan Kespro sebanyak 1 kali
15
7) HIV AIDS
Terlaksananya penyuluhan penyakit menular sebanyak 1 kali
8) TB Paru
Kunjungan pasien TB sebanyak 4 kali
9) Malaria dan DBD
Terlaksananya pertemuan pokjanal DBD sebanyak 1 kali
Terlaksananya pemicuan STBM sebanyak 1 kali
Terlaksananya PJB sebanyak 1 kali
b. Upaya Kesehatan Lainnya
1) Kesehatan Gigi dan Mulut
Terlaksananya pertemuan kader UKGMD sebanyak 1 kali
2) Kesehatan UKK dan Indera
Terlaksananya FGD kader UKK dan Indera sebanyak 1 kali
c. Program Manajemen Puskesmas
1) Terlaksananya Lokakarya mini BOK sebanyak 4 kali
2) Terlaksananya Lokmin Linsek sebanyak 2 kali
3) Terlaksananya rapat evaluasi BOK sebanyak 1 kali
4) Terlaksananya konsultasi ke dinkes sebanyak 4 kali
5. Sumber dan Jumlah Anggaran dan Realisasinya
Dana Bantuan Operasional Kesehatan bersumber dari dana APBN
Kementerian Kesehatan melalui mekanisme Tugas Pembantuan ke
Kabupaten/Kota, dengan jumlah anggaran untuk Puskesmas Ngaglik II
75.0000.000 dan telah direalisasikan sejumlah Rp 75.000.000 (100%).
Alokasi dana untuk masing-masing puskesmas di Kab. Sleman ditetapkan
dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dengan
memperhatikan :
a. Jumlah Penduduk
b. Luas wilayah/kondisi geografis
c. Kesulitan wilayah
d. Cakupan program
e. Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas
f. Situasi dan kondisi yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan
16
6. Jumlah pegawai, kualifikasi pendidikan, pangkat dan golongan (pelaksana
tugas pembantuan)
a. Penanggung jawab : 1 (satu) orang
b. Bendahara : 1 (satu) orang
c. Programer : 18 (delapan belas) orang
7. Kondisi Sarana dan Prasarana
Menggunakan sarana dan prasarana yang sudah ada. Pembelian hanya
untuk bahan habis pakai seperti ATK dan penggandaan.
8. Pemasalahan dan solusi:
a. Sistem pengambilan dana BOK dari TP menjadi LS
Verifikasi POA terlambat oleh karena:
1) Pengumpulan POA dari Puskesmas terlambat
2) Verifikator melibatkan bidang-bidang
3) Persepsi yang berbeda dari verifikator
4) Verifikator mempunyai tugas lain
c. SPJ dari puskesmas sering terlambat dan tidak lengkap
1) Belum semua petugas Puskesmas memahami penggunaan dana
BOK
2) Multi persepsi petugas Puskesmas terhadap kegiatan yang didanai
oleh BOK
d. Pengelola dana BOK Puskesmas merangkap tugas lain
1) Penyusunan POA tidak mengacu analisis kebutuhan dan capaian
SPM
2) SPJ, SPU dan laporan dari pelaksana kegiatan sering terlambat
dan kurang lengkap.
17
18
BAB IV
PENCAPAIAN SPM SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER 2014
NOJENIS
PELAYANANNO
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
PENCAPAIAN SPM
INDIKATOR KINERJA
STANDAR Satuan JAN FEB MRT APRIL MEI JUNIKOMUL
ATIF
CAPAIAN SEHARUS
NYAKESIMPULAN
I Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
1Cakupan kunjungan ibu hamil K-1
100 % 7,86% 9,09% 9,55% 4,93% 6,93% 7,55% 45,92% 50,00% Belum
2Cakupan kunjungan ibu hamil K-4
97 % 5,95% 7,56% 9,16% 4,02% 5,95% 7,23% 39,87% 48,50% Belum
3
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
1 % 2,33% 1,55% 2,33% 2,33% 3,10% 23,26% 34,88% 0,50% Tercapai
4Cakupan pelayanan nifas
90 % 5,58% 5,58% 10,25% 3,78% 6,65% 7,73% 39,57% 45,00% Belum
5Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk
100 % 2,33% 3,88% 6,20% 8,53% 11,63% 34,88% 67,44% 50,00% Tercapai
6Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
100 % 4,27% 3,42% 3,42% 4,27% 0,00% 38,46% 53,85% 50,00% Tercapai
7Cakupan balita yang sudah Stimulasi Deteksi
≥98 % 1,60% 1,28% 4,29% 11,95% 7,71% 6,50% 33,32% 49,00% Belum
18
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
8
Cakupan anak pra sekolah yang sudah Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
100 % 1,02% 0,89% 0,79% 0,00% 0,00% 0,00% 2,70% 50,00% Belum
9Cakupan kunjungan neonatus
90 % 4,90%10,17
%10,73% 3,95% 6,97% 9,42% 46,14% 45,00% Tercapai
10
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
96 % 6,03% 6,21% 10,73% 3,95% 6,97% 9,42% 43,31% 48,00% Belum
11Cakupan kunjungan neonatal (KN Lengkap)
94 % 5,21%10,82
%10,82% 4,01% 7,21% 8,62% 46,69% 47,00% Belum
13
Cakupan peserta Keluarga Berencana (KB) aktif
84 %79,59
%79,98
%0,00% 80,98% 81,45% 81,63% 67,27% 42,00% Tercapai
14Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bln)
91 % 1,86% 1,49% 5,01% 13,94% 9,00% 7,58% 38,88% 45,50% Belum
II Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
1
Tingkat partisipasi balita datang menimbang ke posyandu satu bulan sekali (D/S)
84 %68,11
%74,03
%68,16% 69,98% 84,50% 87,62% 75,40% 42,00% Tercapai
2
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
100 % 0,00% 0,00% 0,00%100,00
%0,00% 0,00%
100,00%
50,00% Tercapai
3
Cakupan bayi yang dapat Air Susu Ibu
80% 0,00%
15,53%
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 15,53% 40,00% Belum
19
(ASI) eksklusif 6 bulan
4
Cakupan bayi (6-11 bln) yang diberi kapsul Vitamin A dosis tinggi 1 kali
≥95
% 0,00%32,20
%0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 32,20% 47,00% Belum
5
Cakupan balita gizi kurang mendapat perawatan
100 % 0,00% 0,00% 0,00%100,00
%0,00% 0,00%
100,00%
50,00% Tercapai
6
Cakupan anak balita( 12 - 59 bulan) yang diberi kapsul Vitamin A 2 kali per tahun
98 % 0,00%89,96
%0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 89,96% 49,00% Tercapai
7
Cakupan keluarga sadar gizi (kadarzi)
65 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 32,50% Belum
8
Ibu nifas mendapat Vitamin A
≥95 % 5,02% 5,02% 9,22% 3,40% 5,99% 6,96% 35,60% 47,00% Belum
9
Ibu hamil mendapat tablet Besi (Fe) 90 tablet
97 % 5,70% 7,24% 8,78% 3,85% 5,70% 6,93% 38,21% 48,50% Belum
10
Cakupan pemberian makanan pendamping Air Susu Ibu (ASI) pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
90 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 45,00% Belum
20
III Upaya Pencegahan Penyakit
1
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100 % 3,91% 4,50% 5,68% 0,00% 0,00% 0,00% 14,09% 50,00% Belum
2
Cakupan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) campak kelas 1 Sekolah Dasar (SD)
95 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 47,50% Belum
IV Upaya pemberantasan penyakit
1
Cakupan desa/kelurahan Mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dilakukan penyelidikan < 24 jam
100 % 0,00% 0,00% 0,00%100,00
%0,00% 0,00%
100,00%
50,00% Tercapai
2
Cakupan penemuan dan penanganan Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
≥2 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 1,00% Belum
3
Angka penemuan pasien baru tuberculosis (TB) Baksil Tahan Asam (BTA) (+) (Case Detection Rate/CDR)
70 % 0,00% 0,00% 4,00% 0,00% 0,00% 0,00% 4,00% 35,00% Belum
4 Angka kesembuhan (cure rate) penderita tuberculosis (TB) Paru Baksil Tahan Asam (BTA) (+)
87 % 0,00% 50,00%
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% 43,50% Tercapai
21
5Cakupan diare ditemukan dan ditangani
100 %100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%110,71
%100,00
%101,79
%50,00% Tercapai
6
Cakupan penderita pneumoni balita yang ditemukan dan ditangani
100 %100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%33,33%
100,00%
88,89% 50,00% Tercapai
7
Cakupan penanganan kasus pneumonia pada balita
100 %100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%33,33%
100,00%
88,89% 50,00% Tercapai
8
Cakupan penemuan dan penanganan penderita Demam Berdarah Dengue (DBD)
100 %100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%0,00% 0,00% 66,67% 50,00% Tercapai
9
Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk
50
per 100.00
0 pendu
duk
0,01% 0,01% 0,01% 0,01% 0,00% 0,00% 0,03% 25,00% Belum
10
Cakupan penemuan dan penanganan Kasus infeksi menular seksual (IMS)
100 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% Belum
11
Angka Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang ditangani
100 %100,00
%100,00
%100,00
%180,00
%100,00
%205,00
%130,83
%50,00% Tercapai
V Upaya Penyehatan Lingkungan 1
Cakupan rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes aegypti
95 % 0,69% 0,40% 0,54% 0,54% 0,48% 0,50% 3,14% 47,50% Belum
2 Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang
90 % 10,91%
7,27% 7,27% 9,09% 7,27% 7,27% 49,09% 45,00% Tercapai
22
memenuhi syarat sanitasi
3Cakupan rumah tangga pengguna air bersih
≥95 %100,00
%100,00
%106,18
%106,18
%106,18
%100,00
%103,09
%47,00% Tercapai
4
Cakupan Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan yang memenuhi syarat sanitasi
75 % 7,46% 7,46% 7,46% 10,45% 5,97% 5,97% 44,78% 37,50% Tercapai
5
Cakupan rumah tangga yang menggunakan jamban sehat
85 %75,00
%75,00
%75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 75,00% 42,50% Tercapai
6
Cakupan rumah yang mempunyai Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
95 %94,33
%94,33
%95,00%
100,06%
100,06%
100,06%
97,30% 47,50% Tercapai
7
Proporsi rumah tangga dengan akses air minum layak
80 %75,00
%75,00
%75,00% 75,04% 75,04% 75,04% 75,02% 40,00% Tercapai
8
Tata kelola limbah medis dan non medis
1. TPS limbah medis padat dengan tempat khusus dan strategis
100 %100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%50,00% Tercapai
2. Tempat limbah medis cair dengan septic tank/bak penampung yang sehat
100 %100,00
%100,00
%100,00
%8,33%
100,00%
100,00%
84,72% 50,00% Tercapai
4. Mobilisasi/packing dari masing-
100 %100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%50,00% Tercapai
23
masing ruang pelayanan ke TPS khusus tiap hari
5. Mobilisasi ke tempat pemusnahan (incenerator) minimal 1 kali per bulan
100 % 8,33% 8,33% 16,67% 8,33% 8,33% 8,33% 58,33% 50,00% Tercapai
6. Pembakaran limbah medis di incenerator oleh pihak ketiga
100 % 8,33% 8,33% 16,67% 8,33% 8,33% 8,33% 58,33% 50,00% Tercapai
VI Upaya Promosi Kesehatan
1
Cakupan rumah tangga ber Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
65 % 0,61% 0,95% 0,88% 0,00% 6,32% 0,00% 8,76% 32,50% Belum
2Cakupan Posyandu Purnama
70%
20,90%
20,90%
20,90% 20,90% 20,90% 20,90% 20,90% 35,00% Belum
3Cakupan Posyandu Mandiri
30%
79,10%
79,10%
79,10% 79,10% 79,10% 79,10% 79,10% 15,00% Tercapai
4
Cakupan penyuluhan narkotika psikotropika dan zat adiktif (Napza) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) untuk masyarakat
15 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 6,67% 0,00% 6,67% 7,50% Belum
24
5
Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
80 %100,00
%44,45
%56,07% 55,16% 50,11% 47,18% 58,83% 40,00% Tercapai
6
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%50,00% Tercapai
7Cakupan desa siaga aktif
80%
66,67%
66,67%
66,67% 66,67% 0,00% 66,67% 55,56% 40,00% Tercapai
VII Upaya Pengobatan Rawat Jalan
1Cakupan rawat jalan
35 % 1,44% 1,14% 1,93% 4,99% 4,88% 0,00% 14,37% 17,50% Belum
2Survey kepuasan pelanggan eksternal
80 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% 50,00% 40,00% Tercapai
3Survey kepuasan pelanggan internal
80 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% 50,00% 40,00% Tercapai
4Tanggapan terhadap keluhan pelanggan
100 %100,00
%100,00
%0,00%
100,00%
100,00%
100,00%
83,33% 50,00% Tercapai
5
Pelayanan konseling (pojok gizi, pojok laktasi, pojok oralit)
1 unit100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%100,00
%0,50% Tercapai
VIII Upaya Kesehatan Sekolah 1
Cakupan penjaringan kesehatan siswa Sekolah Dasar (SD) dan setingkat
100 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 45,97% 45,97% 50,00% Belum
2Cakupan dokter kecil tingkat Sekolah Dasar
100 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% Belum
3
Cakupan pelayanan kesehatan remaja (Penjaringan kelas
100 % 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 50,00% Belum
25
1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)/Setingkat)
IXUpaya Kesehatan Gigi dan Mulut
1
Cakupan penduduk mendapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut
10 % 6,69%100,00
%100,00
%6,59% 6,72% 7,00% 37,83% 5,00% Tercapai
XI Upaya pencatatan dan pelaporan Tingkat Puskesmas (SP2TP)
1 Ketepatan waktu pelaporan
0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
a. Laporan kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) & Keluarga Berencana (KB)
Tanggal 10
10 10 10 11 11 10 10,33 10
Tercapai
b. Laporan kegiatan gizi
10 10 10 11 11 10 10,33 10
Tercapai
c. Laporan kegiatan imunisasi
10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
d. Laporan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
e. Laporan kegiatan promosi kesehatan
bulan berikut
nya
10 10 10 10 10 10 10 10Tercapai
f. Laporan kegiatan kesling 10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
g. Laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Tingkat Puskesmas (SP2TP) 10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
h. Laporan Pemakaian dan
10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
26
Lembar Permintaan Obat (LPLPO)i. Laporan kegiatan lansia
10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
j. Laporan kegiatan jiwa
10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
k. Laporan kegiatan perkesmas
10 10 10 10 10 10 10 10
Tercapai
l. Laporan surveilans
Hari Senin
minggu berikutnya
4 4 4 4 4 4 4 4
Tercapai
m. Laporan kegiatan Gigi/Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Minggu I
triwulan
berikutnya
0 4 1
1 1 0 4 4
Tercapai
n. Laporan kegiatan Usaha Kesehatan Keluarga (UKK)
1 4 1
1 1 0 4 4
Tercapai
GRAFIK SPM PUSKESMAS NGAGLIK II27
KIA
GIZI
28
PENCEGAHAN PENYAKIT
29
PEMBERANTASAN PENYAKIT
30
UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
31
32
UPAYAPROMKES
33
UPAYA PENGOBATAN RAWAT JALAN
34
UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
35
UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
36
SP2TP
37
BAB V
PENUTUP
Laporan Pelaksanaan Tugas Semester I Puskesmas Ngaglik II disusun
sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan puskesmas
Ngaglik II, serta dalam rangka mewujudkan good governance. Tujuan penyusunan
laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian program dan
kegiatan sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sesuai program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun
berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Realisasi Fisik Keuangan serta
Pencapaian program dan kegiatan tahun 2014.
38