naskah drama

7
Pada suatu hari, nun jauh di Merauke Indonesia hiduplah seorang pemuda bernama Mananamakardi yang tinggal di sebuah diasa Riak di Irian. Mana adalah seorang pemuda yang baik tutur dan perilakunya. Namun, Mananamakardi tidak memiliki paras yang rupawan. Wajahnya buruk rupa sehingga 2 kakak perempuan dan seorang kakak laki- laki nya selalu menghina Mana setiap hari. Hingga pada suatu hari... SCENE 1 Cowo : [tertawa melecehkan] hahaha hei kau! mengapa wajah kau tak bisa beta bedakan dengan babi buruan beta ? Mana : [nada tinggi] kau ! kau maksud apa kata seperti itu pada beta? Jangan kata seperti itu pada beta! Cewe1 : [menahan Mananamakardi] mengapa kau harus marah Mana? Bukan sudah benar kulit kau tak bisa dibedakan dengan babi yang kita buru? Sadarlah Mana! Hahahaha [tertawa terbahak-bahak] Mana : [tertunduk, muka tertindas] Cewe2 : [menepuk bahu Mana] beta sudah bilang toh? Kau pergi ka seberang desa sana! Mana kali ada wanita yang buruk rupa seperti kau yang mau jadi istri kau! Hahaha [yang lain ikut tertawa, sambil ngerendahin dll] Mana : baik! Beta pergi dari desa ini! Mengembaralah Mananamakardi ke desa seberang, namun dalam perjalanannya, terjadilah sesuatu yang menakjubkan. SCENE 2 [di hutan] Mana : Tuhan.. salah beta apa? Kenapa beta punya wajah buruk seperti ini Tuhan? [putus asa, sedih] Tuhan.. beta harus bagaimana? Apa yang harus beta lakukan? [tiba-tiba datanglah seorang peri] Peri : hai Mananamakardi, kenapa kau terlihat bersedih? Mana : kau? Kau sapa? Peri : (tersenyum) saya adalah peri yang bisa mengabulkan semua permintaan kau

Upload: rayyan-fitriasa

Post on 26-Sep-2015

13 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Naskah Drama

TRANSCRIPT

Pada suatu hari, nun jauh di Merauke Indonesia hiduplah seorang pemuda bernama Mananamakardi yang tinggal di sebuah diasa Riak di Irian. Mana adalah seorang pemuda yang baik tutur dan perilakunya. Namun, Mananamakardi tidak memiliki paras yang rupawan. Wajahnya buruk rupa sehingga 2 kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki nya selalu menghina Mana setiap hari. Hingga pada suatu hari...SCENE 1Cowo: [tertawa melecehkan] hahaha hei kau! mengapa wajah kau tak bisa beta bedakan dengan babi buruan beta ?Mana: [nada tinggi] kau ! kau maksud apa kata seperti itu pada beta? Jangan kata seperti itu pada beta!Cewe1: [menahan Mananamakardi] mengapa kau harus marah Mana? Bukan sudah benar kulit kau tak bisa dibedakan dengan babi yang kita buru? Sadarlah Mana! Hahahaha [tertawa terbahak-bahak]Mana: [tertunduk, muka tertindas]Cewe2: [menepuk bahu Mana] beta sudah bilang toh? Kau pergi ka seberang desa sana! Mana kali ada wanita yang buruk rupa seperti kau yang mau jadi istri kau! Hahaha[yang lain ikut tertawa, sambil ngerendahin dll]Mana: baik! Beta pergi dari desa ini!Mengembaralah Mananamakardi ke desa seberang, namun dalam perjalanannya, terjadilah sesuatu yang menakjubkan.SCENE 2[di hutan]Mana: Tuhan.. salah beta apa? Kenapa beta punya wajah buruk seperti ini Tuhan? [putus asa, sedih] Tuhan.. beta harus bagaimana? Apa yang harus beta lakukan?[tiba-tiba datanglah seorang peri]Peri: hai Mananamakardi, kenapa kau terlihat bersedih? Mana: kau? Kau sapa? Peri: (tersenyum) saya adalah peri yang bisa mengabulkan semua permintaan kauMana: [wajah bingung] hmm.. jika kau bisa kabulkan permitaan beta! Beta mau punya wajah yang tampan dan istri yang punya wajah cantik bunda peri!!!Peri: baik Mana, permintaan kau saya kabulkan kalo kau kalakuang(bersikap, berbuat) baik pada semua orang-orang [kaya kasih mantra-mantra ke Mana]Mana: terima kasih bunda peri, beta janji kalakuang(bersikap) baik bunda peri!!![peri nya hilang]Di diasa seberang , ada seorang gadis cantik yang sedang berjalan sedirian di hutan untuk kembali ke diasanya. Gadis cantik bernama Insoraki merupakan anak dari kepala suku diasa. Tak hanya cantik, Insoraki juga memiliki pribadi yang baik. Ia sangat disayangi oleh seluruh masyarakat didiasanya.SCENE 3[hutan]Insoraki: [lagi jalan] P1: wah wah anjonjeng , hei hei kau lihat dia [sambil menepuk bahu temannya dan berjalan mengarah ke Insoraki], wanita cantik seperti dia pantas dijadikan istri to. Hahaha [kaya menghalangi jalan Insoraki]P2: hey nona! Nona cantik kenapa pergi sendiri? Tak takut di ganggu oleh preman sangar seperti kitorang (kita) to? Hahaha [menggoda, mengelus dagu Insoraki)Insoraki: Pergi kalian! Janganan ganggu beta! Pergi kalian!!! Pergi!!! [ngusir, lari berusaha pergi]P1: bentar lah nona manise, jangan galak-galak! Nona manise pergi saja sama beta? [mengonda] P2: [memegang tangan ani] sudah nona manise , sama kita saja yah? Insoraku: [teriak] tak!! Pergi kalian sana!! Tolong betaa!!! Tolongg!!! [Insoraki terjatuh][Mananamakardi datang, langsung narik preman dan mengahajar, berantem, saling hajar-hajaran, Mana yang menang]Mana: [manarik salah satu kerah prema] diangar kata beta! Kau jangan pernah ganggu nona lagi , paham??!! Pergi kau sana [mendorong penjahat, penjahat pergi, langsung lihat ke Insoraki] nona tak apa? Apa nona terluka? [membantu Insoraki berdiri]Insoraki: [tersenyum] tak, beta tak apa-apa. Terima kasih karena tuan sudah selamatkan beta!Mana: [tersenyum] sudah kewajiban beta lindungi nona. Baik nona, beta pergi dulu , nona hati-hati di jalan [berjalan pergi]Insoraki: tuan! [Mana berbalik] bagaimana tanda terima kasih beta, beta ajak tuan ke diasa beta? Apa tuan mau?Mana: baiklah. Boleh beta tahu nama nona?Insoraki: Insoraki, nama tuan ? Mana: Mananamakardi (tersenyum)[berjalanlah mereka menuju diasa tempat Insoraki berasal] Berjalanlah Mananamakardi dan Insoraki menuju diasa tempat Insoraki berasal. Diperjalanannya , Mana dan Inso memiliki ketertarikan satu sama lain. Inso yang cantik jatuh cinta kepada Mana yang memiliki wajah buruk rupa. Namun, Inso tidak meilhat Mana dari fisiknya, ia jatuh cinta diangan tutur dan perilaku Mana yang rupawan.SCENE 4[diasanya Insoraki][kapala suku , duduk disiggasana]Mombenar: [manggil nama anaknya] kau dari mana saja Anakku? Pace(ayah) sangat khawatir pada kau!Insoraki: [berlari kepada ayahnya] Pace!!! Beta diganggu sama preman-preman kampuang pace! Bersyukur, tadi ada Mananamakardi yang melawan preman-preman pace!Mombenar: [muka bingung] Mananamakardi? [sambil melihat Mana dari ujung rambut ke bawah] kau Mana? Mana: [mengangguk] benar tuan, beta Mananamakardi..Insoraki: [langsung menghampergiri Mana] benar pace! Dia mana kardi pace! Dia yang salamatkan beta ketika diganggu oleh preman pace! Dia sangat berani pace! [memandang wajah Mana, sebaliknya]Mombenar: hai kau [menunjuk ke arah Mana] bisa kau tinggalkan beta dengan Insoraki?Mana: Baik tuan [lalu pergi]Insoraki: pace! Pace ingat ketika pace tanya tentang suami yang beta mau? Beta mau mananamakardi pace! Beta jatuh cinta pace! beta mau punya suami saperti Mana!Mombenar: kau! Bagaimana dapat kau cinta dengan pria putih? Tak maco! Dia buruk wajahnya! Pace tak bisa izinkan kau jadi istri pria buruk seperti to!Ani: Pace! beta tak paduli wajah dia buruk seperti hantu to! Beta cinta dia perilaku Mana yang baik pace! Mombenar: tak bisa! pace tetap tak bisa terima Mananamakardi jadi suami kau Insoraki! tak bisa! Titik!Ani: pace! [datanglah orang mengatakan suku lain akan menyerang]Aindana: Kapala suku! Desa kitorang di serang kapala! Orang-orang dari desa seberang sudah ada di perbatasan siap serang desa kitorang kapala!Mombenar: [panik, marah] siapkan pasukan !

Maka, bersiaplah Mombenar untuk melawan musuh bubuyutanya diperbatasan desa.SENE 5[medan perang]Ery: hahahaha [ketawa jahat] hay kau mombenar! Akui saja to! Kau sudah pasti kalah lawan beta! Kau tau? Beta tak takalahkan di tanah Riak! [gaya sok oke]Mombenar: [cuih, buang ludah] tak mungkin lah kau! Tentu saja beta yang tak terkalahkan! [terjadilah perang, mombenar kalah]Ery: hahahaha ! lemah kau mombenar! Sudah beta kata! Kau pasti kalah lawan beta! Hahahaha Mombenar: [terjatuh, act kalah lah][datanglah Mana ke medan perang] Mana: jangan kau sombong manusia! Lawan beta jika kau berani!Ery: siapa kau?! Berani kata seperti itu pada beta! [mereka perang , Ery kalah]Mombenar: Terima kasih Mana! Benar kata Insoraki, kau memang pria yang baik. Beta izinkan Insoraki jadi istri kau! Beta percaya kau bisa jaga insoraki! Jadilah suami yang baik Mana!Mana: Baik tuan! Insoraki: Pace! [memeluk pacenya, lalu memandang wajah Mana] Mana: [pegang tangan Insoraki] kau mau jadi istri beta? Ibu untuk anak-anak beta?Insoraki: [mengangguk, pelukan]Setelah kemenangan melawan sang musuh, sang ayah Mombenar akhirnya mengizinkan Insoraki menikah dengan Mananamakardi. Dan menikahlah Mananamakardi dengan Insoraki, setahun setelah pernikahannya mereka dikarunai seorang anak cantik bernama Konori. Scene 6[konori sedang bermain-main, cat: masih blm kepergikiran dia mainnya ngapain yan]Insoraki: Konori, kau hati-hati nak! Mama tak mau kau jatuh dan sakit!Konori: yaak mace!Mana: beta bahagia lihat kalian yang cantik-cantik.[datanglah peri ]Mana: [kaget] bunda periii!!!Insoraki: [ngeliat, tapi teriak] aaaakkkkkk.. sapa kau? Dia sapa Mana? [menunjuk arah peri]Mana: Dia bunda peri yang akan kabulkan permintaan beta!Peri: Hai Mana, hai kau istri nya Mana! aku datang untuk menepati janjiku.. ku katakan pada kau bahwa aku akan kabulkan keinginan kau kan?Mana: buat wajah beta tampan bunda peri? Bunda peri masih ingat?Peri: [mengangguk] karena kau sudah berbuat baik , maka aku akan kabulkan permintaan kau! simsalabim... [menunjuk mantra, Mana berubah ganteng] tugasku selesai ... [pergi]Insoraki: Ya Tuhan Mana?! Wajah kau tampan sekali! Mana: benarkah? Insoraki: Ya Mana, kau tampan sekali Manaaaa [memeluk]Mana: [melepas pelukan] Insoraki, beta ingin kau bertemu diangan kakak kakak beta, mo kah kau pergi? Insoraki: [mengangguk][gaya pamit, salam ama bapanya,pergilah ke diasa seberang diangan perahu]Maka, pergilah Mananamakardi , Insoraki dan Konori menuju tempat Mana berasal. Sesampainya di desa..Mana: kaka [langsung salam kesemua kaka2nya] Ce1: Kau? Kau sapa tiba-tiba cium tangan beta?Mana: beta Mana kaka! Mananamakardi ka! Beta kembali bersama istri dan anak beta ka!Co: Maaa?? Mana? Mananamakardi? Kau? Be.. benar ini kau? [muka kaget]Mana: Mana mungkin ini bukan beta ka? Iya ini Mana.. Mananamakardi ka!Ce2: waa.. wajah kau?wajah kau? Wajah kau tampan sekarang Mana?! Dann [menunjuk Insoraki] nona manise ini istri kau? Anak kau juga cantik sekali Mana!Mana: iya kaka, ini istri dan anak beta kaCo: maafkan kitorang karna sudah hina kau Mana [pegang bahu]Ce1: iya, maafkan kitorang Mana sudah jahat sama kau!Mana: tak apa kaka, Mana mengerti kapa kaka bicara begitu.. maafkan Mana juga ka[berpelukan]Mana: Konori, ikut pace sini![Insoraki ngobrol-ngobrol ama kakak2nya]Konori: pace! beta mau mendaki bukit itu pace! [sambil menunjuk sebuah bukit]Mana: Kau ingin naik ke sana?Konori: Ya Pace!Mana: Baik..[menuntun Kaunori menaiki Bukit, sesampainya di bukit ] Konori: Iriaaaaaa.. Iriaaaaa...

FIN