naskah kabaret - dibalik merah-putih-biru

5
Dibalik Ustad : Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, Penonton yang super, di hari yang insyaallah dirahmati Allah S.W.T. kami akan menampilkan sebuah kabaret yang berjudul “Dibalik merah putih biru”. Semoga kalian tidak muntah, kabur, pingsan apalagi ...... baper. Wahai penonton yang super, selamat menyaksikan. (Universal Opening) BABAK 1 “Suasana haru menyelimuti rumah di sebuah Desa tatkala sang Pemuda yang gagah berani menyaksikan sendiri kepergian Bapakandanya. Dengan nafas tersenggal-senggal, pria paruh baya tersebut membisikan sebuah amanat berharga untuk sang Pemuda” Pemuda 1 : (Menangis) “Hiks, hiks, hiks, Bapakkkkk Bapakkk”, Bapak Pemuda : “Jangan Menangis wahai pemuda bangsa! Gemah Ripah Loh Jinawi, Gagah berani mandra guna, Ibu Pertiwi tak ingin melihatmu menangis” (Hormat, sambil ber- Cuhcur-an airmata), Pemuda 1 : (Menahan Nangis) ”Baiklah Bapak, aku.... aku tidak akan menangis..... demi bangsa ini”, Pemuda 2 : “Sudahlah sobat, biarkanlah Bapakmu pergi ke pangkuan sang ilahi” (Figuran datang, (Sholawatan)) (salahsatu warga indonesia mendatangi bapak) Warga 1 : “Bapak.... kenapa meninggal sekarang?? aku tidak bisa menahan airmata ini, aku takut uangku tidak kembali karena dipinjam olehmu wahai bapak yang sedang tidak berdaya!!”, Bapak Pemuda : “Sabar bu, akan saya lunasi di surga nanti....”, Warga 1 : “yaa... itu juga kalau bapak masuk surga (duduk), (Bapak pemuda memandang pemuda 1) Bapak Pemuda : “Bapak titipkan negara ini kepadamu. Jangan sampai negara yang baru merdeka ini direbut lagi oleh koloni, Jagalah negara ini!!~”, Pemuda 1 : “Baik Bapak aku akan selalu mengingat titipanmu yang berharga ini, aku ingin memberimu...... ini!!.” (Memberi bunga & nyanyi lagu Bunga Terakhir) Bapak Pemuda : “Selamat tinggal wahai penerus bangsaaaaaaaa” (terengah-engah & suara serak) Pemuda 1 : “Tidaaaaaaaaaakkk!!!!!” (Berteriak Slow Motion) (Backsound Kereta Kencana – Opick) Ustad : (Datang) “Innalilahi wainailaihi rojiuun telah meninggalnya Veteran Indonesia yang sangat dibanggakan. Maka dari itu, kami dengan ikhlas meminta do’a dan sumbangannya. Terima Kasih” (Memungut sumbangan pada warga lalu pulang dengan gembira) (Warga yang melihat hal itu cengo di tempat) BABAK 2 “Indonesia baru saja merdeka setelah mengalami penjajahan yang amat menyiksa. Sang Pemuda yang kini menjalankan amanat Bapaknya, berinisiatif membuat sesuatu untuk merayakan kemerdekaan tersebut” Pimp. Organisasi : “Assalamualikum, baiklah kita mulai konverensi harian ini”, Pemuda 1 : “Pak, saya punya ide!”, Pimp. Organisasi :”Na’am, nak silahkan!”

Upload: alfian-isnan

Post on 16-Apr-2017

429 views

Category:

Education


46 download

TRANSCRIPT

Page 1: Naskah Kabaret - Dibalik Merah-Putih-Biru

Dibalik

Ustad : Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, Penonton yang super, di hari yang insyaallah dirahmati Allah S.W.T. kami akan menampilkan sebuah kabaret yang berjudul “Dibalik merah putih biru”. Semoga kalian tidak muntah, kabur, pingsan apalagi ...... baper. Wahai penonton yang super, selamat menyaksikan.

(Universal Opening)

BABAK 1

“Suasana haru menyelimuti rumah di sebuah Desa tatkala sang Pemuda yang gagah berani menyaksikan sendiri kepergian Bapakandanya.

Dengan nafas tersenggal-senggal, pria paruh baya tersebut membisikan sebuah amanat berharga untuk sang Pemuda”

Pemuda 1 : (Menangis) “Hiks, hiks, hiks, Bapakkkkk Bapakkk”,

Bapak Pemuda : “Jangan Menangis wahai pemuda bangsa! Gemah Ripah Loh Jinawi, Gagah berani mandra guna, Ibu Pertiwi tak ingin melihatmu menangis” (Hormat, sambil ber-Cuhcur-an airmata),

Pemuda 1 : (Menahan Nangis) ”Baiklah Bapak, aku.... aku tidak akan menangis..... demi bangsa ini”,

Pemuda 2 : “Sudahlah sobat, biarkanlah Bapakmu pergi ke pangkuan sang ilahi”

(Figuran datang, (Sholawatan))(salahsatu warga indonesia mendatangi bapak)Warga 1 : “Bapak.... kenapa meninggal

sekarang?? aku tidak bisa menahan airmata ini, aku takut uangku tidak kembali karena dipinjam olehmu wahai bapak yang sedang tidak berdaya!!”,

Bapak Pemuda : “Sabar bu, akan saya lunasi di surga nanti....”,

Warga 1 : “yaa... itu juga kalau bapak masuk surga (duduk),

(Bapak pemuda memandang pemuda 1)Bapak Pemuda : “Bapak titipkan negara ini kepadamu.

Jangan sampai negara yang baru merdeka ini direbut lagi oleh koloni, Jagalah negara ini!!~”,

Pemuda 1 : “Baik Bapak aku akan selalu mengingat titipanmu yang berharga ini, aku ingin memberimu...... ini!!.” (Memberi bunga & nyanyi lagu Bunga Terakhir)

Bapak Pemuda : “Selamat tinggal wahai penerus bangsaaaaaaaa” (terengah-engah & suara serak)

Pemuda 1 : “Tidaaaaaaaaaakkk!!!!!” (Berteriak Slow Motion)

(Backsound Kereta Kencana – Opick)Ustad : (Datang) “Innalilahi wainailaihi

rojiuun telah meninggalnya Veteran Indonesia yang sangat dibanggakan. Maka dari itu, kami dengan

ikhlas meminta do’a dan sumbangannya. Terima Kasih” (Memungut sumbangan pada warga lalu pulang dengan gembira)

(Warga yang melihat hal itu cengo di tempat)

BABAK 2

“Indonesia baru saja merdeka setelah mengalami penjajahan yang amat menyiksa. Sang Pemuda yang

kini menjalankan amanat Bapaknya, berinisiatif membuat sesuatu untuk merayakan kemerdekaan

tersebut”Pimp. Organisasi : “Assalamualikum, baiklah kita

mulai konverensi harian ini”,Pemuda 1 : “Pak, saya punya ide!”,Pimp. Organisasi :”Na’am, nak silahkan!”Pemuda 1 : “Saya ingin mengusulkan, sebagai

amanat dari Bapak saya....”(Arwah Bapaknya pemuda 1 datang)Bapak Pemuda : ” Jagalah negara ini!!”, (Berkali-kali

sampai keluar dari panggung)Pemuda 1 : (Berdiam terpaku, tak mengucap

sesuatu)Pimp. Organisasi :” Afa yang Abi antum kamu

katakan?!”(Arwah Bapak pemuda itu kembali lagi untuk

mengingatkan kembali)Bapak Pemuda :” Jagalah negara ini!!” (Sedikit

mengeraskan suaranya, dan mengucapkannya berkali-kali),

Pemuda 2 : “Jagalah negara ini.....”Pimp. Organisasi : “Jadi, afa hal yang harus kita

lakukan?”Pemuda 1 : “Kibarkan bendera, Allahuakbar!”Pimp. Organisasi : “Apa yang antum katakan?”Pemuda 1 : (Diperlambat) “Kibarkan bendera,

Allahuakbar!”Soeparno : “Ya, ya, ya,” (Mengangguk – angguk)

“Bagus, bagus” (Terdiam sesaat)(Setelah hening, tiba-tiba Soeparno angkat bicara lagi)Soeparno : (Suara meja digebrak) “Mulai tangal 1

September 1945! Kibarkan bendera merah putih di seluruh pelosok negeri!” (Berbicara dengan seluruh wibawanya. Tersenyum-senyum penuh kepuasan)

Semua Orng : SETUJU!!!

(Semua pemuda yang berada di tempat itu menyuarakan Setuju!)

(Mereka pergi menemui Soeparno selaku Presiden Indonesia saat itu untuk menyampaikan maksudnya)

Page 2: Naskah Kabaret - Dibalik Merah-Putih-Biru

BABAK 3

(Gerakan mengkibarkan bendera merah putih di seluruh Indonesia dilaksanakan oleh seluruh warga

(Para warga memasuki lapang dan mengibarkan bendera merah putih di area lapangan)

(Backsound Benderaku-Coklat Mashup)Lirik:

Biar saja ku tak sehebat matahari, tapi slalu ku coba tuk menghangatkanmuKupertahankan kau demi Tumpah darah, Semua pahlawan-pahlawan Ku

Merah Putih teruslah kau berkibarKu kan slalu bersamamu

BABAK 4

“Bertepatan dengan itu, datanglah rombongan Belanda bermaksud “Hmm” di Indonesia.”

(Orang-orang belanda berjalan sambil mengobrol dengan senangnya melewati barisan bendera merah putih, Pemuda 1 dan 2, melihat seorang cewe dan terpesona olehnya)

BABAK 5

“Tanpa diketahui siapapun, kedua pemuda tersebut mengirimkan pesan kepada gadis belanda dan sepakat

untuk bertemu di (restoran) “

(Pada saat mereka janjian di sebuah kafe, pemuda 1 menunggu gadis belanda, dengan membawa sebuah

bunga)

Gadis Belanda : (Mendatangi Pemuda 1), “I’m sorry Saya datangnya too Late....”

Pemuda 1 : “O, No What what...”Gadis Belanda : “Ada apahal you calling me?....”Pemuda 1 : “I ingin say, you are beautiful” (Backsound Beautiful – Cherry Belle)Pemuda 1 : “Wahai the beautiful women, you and

I........ “Bobogohan”??”Gadis Belanda : “Oh I Know, you so beautiful too.... yes,

i do, I can be your “Bobogohan””Pemuda 1 : “Apa?” (Pake Google Translate)(Klepek-klepek – Hesti)Gadis Belanda : “Hmm... now Tell me about your self.”Pemuda 1 : “Good Morning, Student. My Name Is

“Hamba Allah” I live in Suroboyo, I am” (Eka Gustiwana – Vicky Prasetyo).

(Figuran Masuk)Pemuda 1 : “Saya adalah seorang pejuang, yang

sedang menjalankan amanat ayahnya,”(Tiba tiba Soeparto masuk)Soeparto: “Sendok ini akan bengkok, bengkok,

bengkok,......”(Tiba-tiba narrator masuk dan menghentikan sementara

jalannya alur cerita ini)

Narrator : “Cut! Cut! Cut!, BACA NASKAH GAK SIH!!! LIAT NIH LIAT!!!

(Rewind)Ustad : Anak anak yang super, Seharusnya, Jadi

Manusia itu, harus lemah lembut, jangan mudah marah, ingat itu nak! Super sekali(sambil tersenyum)

Narrator : OKE KITA MULAI LAGI, CAMERA, ROLLING..... ACTION!!!”

Pemuda 1 : “Saya adalah seorang pejuang, yang sedang menjalankan amanat ayahnya,”

(Tiba tiba arwah bapaknya kembali)Bapak Pemuda : “Jagalah Negara Ini!”Pemuda 1 : “JAGALAH NEGARA INI!!! “

(Figuran memberi Aplause)“MENUMPAS KOLONIALISME, MENJAGA KEUTUHAN BANGSA, MENGENTASKAN KEMISKINAN, HALANGAN RINTANGAN TAKKAN GENTARKAN DIRIKU!!!, DENGUNGKAN GEMA NYATAKAN PERSATUAN....”

(Soundtrack iklan Perindo (Ada yang disensor))(Figuran Memberi Aplause Lagi)(Duduk Seperti semula)

BABAK 6

“Pekikan “Merdeka” menggema di seluruh pelosok negeri saat gerakan pengibaran bendera merah putih

dilaksanakan. Kejanggalan terjadi di puncak Hotel Yamato bendera merah putih dengan warna biru di

bawahnya. Para warga saat itu terutama para Pemuda sangat marah lalu mereka menghubungi Soeparno”

Warga : {Menari-nari soundtrack Bang bang)Warga 1 : “Lihat Apa Itu??!!!!”Warga : (Riweuh) “Mana?!?!”Pemuda 1 : (Menelpon Soeparno)

: “Halo Pak, Selamat Siang?”Soeparno : “Mau Ngomong apa?”Pemuda 1 : “Tuh pak lihat!! Itu Bendera Belanda!”Soeparno : “Oh” (Kembali ke istana negara).....Soeparno : “Soal bendera belanda?? Oh kamu

tenang, Akan saya tangani!”

BABAK 7

(Soeparno pergi menemui Mr. Pacman dan membujuknya untuk menurunkan benderanya)

(Soeparno dengan di dampingi oleh Moh. Matta menghampiri meja konverensi, yang ada di ruangan itu, mereka semua menghormat, Soeparno duduk dan pelayan menghampirinya menawari minuman keras)

Soeparno : “Maaf, saya lagi puasa,” (Soundtrack Miras)

Soekarno : “lagipula itu minuman yang selama ini mengganggu otak para remaja” (Semua Orang belanda yang mau minum, jadi gajadi)(Darah Muda)

Page 3: Naskah Kabaret - Dibalik Merah-Putih-Biru

Investor : “Oke, Please.....”Soeparno : “Bendera anda memang sangat indah,

menghiasi hotel ini....”Investor : “hah? “Soeparno : “yaaa” (bhs isyarat lalu menepuk Moh.

Matta) “silahkan teruskan!”Moh Matta : “turunkan bendera itu sekarang juga!

Kalau anda tidak ingin warga saya menikam anda di depan saya, Cepat!”

Mr. Pacman : “No! Sampai kapanpun saya tidak akan menurunkan bendera negara saya. Thankyou” (lalu pergi meninggalkan ruang rapat)

(Para investor bingung lalu serempak meregangkan otot)

BABAK 8

“Perundingan pun gagal. Para Pemuda yang tak bisa menahan amarahnya, nekat mendaki puncak Hotel

saat itu. Di sisi lain, peperangan dengan pihak Belanda pun terjadi di depan Hotel”

(Perang..... warga menyerang gerbang hotel melawan 4 prajurit belanda. Hotel pun berhasil dimasuki)

(beberapa jam kemudian, salah satu pemuda berhasil mencapai puncak hotel)

(setelah itu, datanglah sigadis belanda dengan rasa ketakutan berbicara kepada pemuda 1)

Gadis Belanda : “Help Me, Janganlah You Killing My Dad, I sangat berharap banyak pada you...”

Pemuda 1 : “Aku Hanya ingin benderamu itu turun dari tiang tiang kami...”

Gadis Belanda : “Oke, I Janji I tidak akan menganggu Lagi, I akan menghargai negara you...”

(Gadis Belanda itupun menghormat sang merah putih tapi iapun melirik potongan biru benderanya, lalu ia berubah pikiran)

Gadis Belanda : “Tapi hal itu tidak akan terjadi sebelum I Membunuhmu!!!” (Menembak Pemuda 1)

Pemuda 1 : (Tertembak dan Menghormat kedapa sang Merah putih, Semua warga pun tergeletak bersamaan)

(Pemuda 2 Datang Tiba” Sambil berteriak, lalu ia memukul gadis belanda itu dengan pistol)

Pemuda 2 : “PENGHIANAT!!!”Gadis Belanda : “I Hanya Cinta kepada negara I sendiri,

I akan selalu terus menjaga negara I dari pemberontak.. I, I akan mati dan mengharumkan negara I.

Pemuda 2 :” Aku memang mencintai dirimu, tapi kau telah menyakiti sabatku.. aku tak terima..Sekarang, aku akan membunuhmu!!” (menodongkan senjata)

Gadis Belanda :” No!!!, Jangan sia siakan pelurumu, I akan bunuh diri”(menutup mata dengan kain biru, dan bunuh diri)(tetapi)

Pemuda 2 : “ Aku akan tetap membunuhmu!!” (dooooooor, suara tembakan ke arah gadis belanda)(Pemuda 2 menghampiri Pemuda 1, sambil menangis)(dooooooor, suara tembakan ke arah gadis belanda)

Pemuda 2 : “ Hiks..Hiks..Hiks, Sahabatku, bertahanlah, Pertolongan akan datang!!”

Pemuda 1 : “Hanya 1 kalimat yang dapat aku sampaikan kepadamu wahai sahabatku, “Jagalah Negeri Ini”...”

Pemuda 2 : “Ya, Aku Berjanji akan selalu menjaga negara ini, kami para pemuda akan selalu berjuang untuk mempertahankan negara ini, INDONESIA HARGA MATI! MERDEKA, ALLAHUAKBAR! 3x”

“Akhirnya, para pemuda pun berhasil mengibarkan bendera merah putih dan mereka berjanji dengan sumpahnya mempertahankan negara Indonesia.”

(Soundtrack UntukSumpahYangTerlupakan)Lirik:

Apakah kamu Lupa dengan sumpahmu?Tanah Air Bangsa dan Bahasa yang SatuBangkit Bersama Jangan Kamu Tertidur,Bangun! Bangun! Pemuda Indonesia.

Pantaskah kamu Lupa dengan sumpahmu?Tanah Air Bangsa dan Bahasa yang SatuBangkit Bersama Jangan Kamu Tertidur,

Bangun! Bangun! Pemuda Indonesia.

Orasi(Soeparno)

Pantaskah kamu menjejakkan kaki di bumi pertiwi dan menari di atasnya, Merayakan ketamakan dan dirimu sendiri,Padahal sesungguhnya bukan darahmu yang tertumpah untuk Indonesia,Tidak setetes keringatmu pun menyumbang disiniJangan menjadi penyakit, tidak tahu berterimakasihBangun, dan Bangun Negeri Ini!

“D, N.”

Ustad : Penonton yang super, kini, pemuda yang super duper yang berhasil memperjuangkan negaranya, tapi gagal memperjuangan cintanya telah meninggal duni. Maka dari itu, kami meminta doa dan sumbangannya, tapi, tidak ada siapa siapa..... disini. Maka dari itu terimakasih atas perhatian penonton yang super. Super sekali, Salam Super. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Skenario – Firyal Iftikhar Cikal KinantiKonsep, Tata Panggung, Sutradara – Alfian Isnan

Pembimbing – Tina Agustina

Page 4: Naskah Kabaret - Dibalik Merah-Putih-Biru

HakCipta Kelas X MIPA 7 Science Seven Corp.

SMA NEGERI 1 CIBADAK

CopyRight 2016 Allright Reserved