naskah parodi ramayana print

22
NASKAH PARODI RAMA SHINTA Narasi….. Kisah ini bercerita tentang kesucian cinta Rama dan Shinta. Dimulai dari sayembara yang diselenggarakan oleh Raja Janaka dari Kerajaan Wideha. Di mana pada sayembara itu, Rama berhasil memenangkan sayembara dan mendapatkan Shinta. Rama adalah seorang raja dari Ayodya yang berbudi pekerti luhur, jujur, peduli , tegas, dan setia. Wajahnya begitu tampan dan mengkilap, sehingga mudah baginya untuk menarik hati semua wanita di dunia. Betapa beruntungnya seorang putri cantik bernama Shinta . Dia adalah satu-satunya wanita dicintai oleh Rama dan menjadi istri Rama. Shinta adalah seorang wanita yang cantik, lembut, dan sangat perhatian. Rama dan Shinta hidup bahagia. Semua hari penuh dengan canda, tawa, dan cinta, bisa membuat semua orang merasa cemburu dengan keluarga ini. Bahkan, ada seorang wanita yang sangat cemburu dengan Shinta . Dia adalah Sarpakenaka . Sarpakenaka adalah putri dari Mak Lampir, seorang penyihir dari negara Alengka, sekaligus adik dari Rahwana atau Dasamuka, raja Alengka. Meskipun Rama dan Shinta telah menikah, Sarpakenaka terus memaksa dan ingin mendapatkan Rama sebagai suaminya. Sarpakenaka percaya bahwa Rama harus menjadi miliknya, ia yakin bahwa jodoh Rama adalah dirinya, bukanlah Shinta. Selain itu, ada juga seorang pria yang membenci pernikahan Rama dan Shinta. Dia adalah Rahwana, kakak Sarpakenaka. Ia membenci pasangan itu tidak lain karena ia jatuh hati kepada Shinta. Dari penjelasan di atas , kisah cinta persegi antara Rama, Shinta, Sarpakenaka, dan Rahwana akan dimulai.Sekarang , mari kita check it out this love story! Narasi… ... (Suara Gendhing Jawa) atau OST Bolang??!! Alkisah pada suatu hari, Rama diutus oleh Prabu Desarata untuk bertapa di hutan Dandaka. Ia ditemani oleh istrinya yaitu Shinta, Prabu Desarata dan adiknya Laksmana. Rama bersama dengan istri dan adiknya, diantar oleh Prabu Desarata pergi ke hutan Dandaka untuk bertapa. Siang itu, setelah berjalan begitu jauh dari Ayodya, akhirnya mereka sampai di hutan Dandaka. Rama : “Dinda, sepertinya kita sudah sampai, apa dinda capek?” 1

Upload: andreas-nickolaus-ola

Post on 16-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

NASKAH PARODI RAMA SHINTA

Narasi..

Kisah ini bercerita tentang kesucian cinta Rama dan Shinta. Dimulai dari sayembara yang diselenggarakan oleh Raja Janaka dari Kerajaan Wideha. Di mana pada sayembara itu, Rama berhasil memenangkan sayembara dan mendapatkan Shinta. Rama adalah seorang raja dari Ayodya yang berbudi pekerti luhur, jujur, peduli , tegas, dan setia. Wajahnya begitu tampan dan mengkilap, sehingga mudah baginya untuk menarik hati semua wanita di dunia. Betapa beruntungnya seorang putri cantik bernama Shinta . Dia adalah satu-satunya wanita dicintai oleh Rama dan menjadi istri Rama. Shinta adalah seorang wanita yang cantik, lembut, dan sangat perhatian.

Rama dan Shinta hidup bahagia. Semua hari penuh dengan canda, tawa, dan cinta, bisa membuat semua orang merasa cemburu dengan keluarga ini. Bahkan, ada seorang wanita yang sangat cemburu dengan Shinta . Dia adalah Sarpakenaka . Sarpakenaka adalah putri dari Mak Lampir, seorang penyihir dari negara Alengka, sekaligus adik dari Rahwana atau Dasamuka, raja Alengka. Meskipun Rama dan Shinta telah menikah, Sarpakenaka terus memaksa dan ingin mendapatkan Rama sebagai suaminya. Sarpakenaka percaya bahwa Rama harus menjadi miliknya, ia yakin bahwa jodoh Rama adalah dirinya, bukanlah Shinta. Selain itu, ada juga seorang pria yang membenci pernikahan Rama dan Shinta. Dia adalah Rahwana, kakak Sarpakenaka. Ia membenci pasangan itu tidak lain karena ia jatuh hati kepada Shinta.

Dari penjelasan di atas , kisah cinta persegi antara Rama, Shinta, Sarpakenaka, dan Rahwana akan dimulai.Sekarang , mari kita check it out this love story!

Narasi... (Suara Gendhing Jawa) atau OST Bolang??!!Alkisah pada suatu hari, Rama diutus oleh Prabu Desarata untuk bertapa di hutan Dandaka. Ia ditemani oleh istrinya yaitu Shinta, Prabu Desarata dan adiknya Laksmana. Rama bersama dengan istri dan adiknya, diantar oleh Prabu Desarata pergi ke hutan Dandaka untuk bertapa. Siang itu, setelah berjalan begitu jauh dari Ayodya, akhirnya mereka sampai di hutan Dandaka.

Rama : Dinda, sepertinya kita sudah sampai, apa dinda capek?

Shinta : Tidak kakanda, selama aku ada disampingmu aku tidak akan pernah merasa capek

Rama : Ah! Dinda kebetulan sekali kamu setrong...kalau begitu aku ada permintaan..aku lelah berjalan..maukah Dinda mengendongku??Shinta : Ah..kanda lelahbaiklahsilahkan naik ke punggung DindaPrabu Desarata : STOP! STOP! Apa-apaan kalian ini?!! Harusnya Shinta yang menggendong Ayah!

*Prabu Desatara dan Rama bertengkar*

Narasi

Tidak lama setelah itu terjadi percekcokan antara Rama dan Ayahandanya Prabu Desarata memperebutkan siapa yang digendong oleh Shinta tanpa terasa hari telah petang. Dan tiba tiba saja.

Laksmana : Ayahanda, kakandaberhenti..hari sudah gelap dan kita sudah berjalan cukup jauh, sudah tidak ada penginapan disekitar sini untuk beristirahat. Bagaimana kalau kita mendirikan tenda disini saja. Sepertinya disini tempatnya sangat teduh dan lapang.

Rama : Ya! (menganggukanggukkan kepalanya) Bagaimana menurut Dinda?

Shinta : Iya Kanda, lebih baik kita mendirikan tenda disini saja.

Rama : Baik! kalau begitu kita mendirikan tenda disini! Dik Laksmana, tolong ambilkan tendanya di tas! Kami semua lelah Narasi .

Lalu Laksmana mendirikan tenda seorang diri..Shinta : Kakanda, Kakanda pasti capek. Ini diminum dulu airnya, supaya capeknya hilang. (mengusap dahi Rama dengan selendang)Adik Laksmana juga, istirahat dulu! Nanti diteruskan lagi, ini diminum airnya.

Laksmana : Iya .. Kak shinta! Sebentar lagi, nanggung !(masih sibuk membenarkan tenda)

Rama : Sudahlah, Dik! Benar apa yang dikatakan kakakmu Shinta, istirahat dulu nanti diteruskan!

Laksmana : Ya sudaaah Aku istirahat... (menghentikan pekerjaannya lalu duduk di dekat Rama dan meminum minumannya)

Prabu Destara : Kenapa adikmu kamu suruh berhentikita tidur dimana??

Rama : Sabar Ayahandananti sesudah dia minum kita suruh lagi dia memasang tenda lagi

*kemudian mereka tertawa terbahakbahak dan kemudian Laksmana mendirikan tenda seorang diri hingga selesai*

Narasi..Di saat yang sama tetapi di tempat yang berbeda, Sarpakenaka, Rahwana, dan Mak Lemper sedang mengamati keromantisan Rama Shinta dari bola kristal. Mereka mengamati dengan penuh rasa sakit. Sakit teramat sakit melihat kemesraan pasangan suami istri itu.

Sarpakenaka : "Huh... Ini tidak adil!! Mengapa hal itu harus terjadi padaku? Aku tidak suka melihat mereka bahagia. Karena Rama harus suamiku... Huhuhu... Simbok!!" (menangis)

MakLemper : "Keep silent, sayang... Tenang..."

Sarpakenaka : "Ya Tuhan .. Simbok, lihatlah mereka, mereka terlihat begitu dekat, aku tidak tahan melihatnya. Hatiku merasa seperti diiris pisau tajam, huhuhu ... Ini perih..sakitnya tuh disini..!" (masih menangis)

*dancing sakitnya tuh disini Sarpakenaka+MakLemper+Rahwana* DURASI???

MakLemper : "Tarik nafas... Hembuskan... Jangan khawatir... Simbok akan membantu..."

Sarpakenaka : (meratap menangis) "Kanda Rahwana! Apa yang harus kita lakukan? Mengapa Kanda tidak mengatakan apa-apa? Bukankah Kanda juga mencintai Shinta? Mengapa Kanda membiarkan mereka, ha? Mengapaaa!?" (dramatis dan alay)

Rahwana : "Kau begitu berisik!! Aku diam bukan berarti akutak peduli! *sambari melihat iPad* Eh tadi kamu bilang apa??Sarpakenaka : "Sungguh, teganya dirimu padaku. Bagaimana bisa kau menghinaku seperti ini."

MakLemper : "Hey! Hey! Hey! Jangan bertengkar!! Dengarkan aku, Sarpakenaka, Kandamu benar. Kita perlu strategi untuk memisahkan Rama dan Shinta, jadi tenanglah dahululalu berpikirlah apa yang harus kita lakukan..."

Sarpakenaka : "Oke, mbok..." (terdiam sejenak untuk berpikir)

MakLemper : " AHAAA!!!!!... Aku mendapatkan ide!!"

Sarpakenaka+Rahwana : "Apa itu?"

Mak lemper : "Ok, sini aku kasih tau. Shinta itu salah satu gadis yang mudah tertarik dengan hal-hal menarik. Seperti kijang emas. Jadi, Rahwana... Panggil abdimu dan bawa ke sini biar ia ku jadikan kijang untuk menarik perhatian Shinta. Dan Shinta akan menyuruh Rama untuk memburunya..."

Rahwana : Wah benar juga. Lalu, Rama dan Laksmana akan meninggalkan Shinta kan, simbok? Dan aku bisa menculik Shinta dan memboyongnya ke Alengka...

MakLemper : Tumben elo pinter.

Sarpakenaka : "Bagaimana denganku, mbok?Apakah kau hanya memikirkan nasib Kanda Rahwana?" (memelas kepada MakLemper)

MakLemper : "Gadis Bodoh . Aku sedang berpikir tentang kau!! (terdiam sejenak) Nah jadi begini saja...

Sarpakenaka : "Pripun mbok? Apakah kau akan mengubahku menjadi Shinta atau apa?

MakLemper : "Pandai. Setelah Shinta diambil oleh Rahwana, aku akan mengubahmu menjadi Shinta dan kamu akan hidup selamanya dengan Rama..."

Sarpakenaka : "Benarkah?? Terima kasih banyak simbokku tercinta... (Sarpakenaka mencium pipi ibunya)

Rahwana : "Baguslah... Kalau begitu aku akan segera memanggil abdi kepercayaanku." *kemudian menghubungi abdi kepercayaan dengan iPhone nya*

MakLemper : "Apakah yang kau lakukan? Kenapa tidak segera kau hubungi???"

Rahwana : "Please deh..ini udah dihubungi keleeeess via iMessage keleeesss..kampuang nun jauh di mato bingits sih eloMak lemper : Dasar kurang ajar kamu pikir aku tidak tau apa itu imessage? *kemudia mengeluarkan iPad *Sarpakenaka : ihkalian rebut banget sih.aku mau injeksi merkuri dulu..biar putihgemesincusss duluu yaa cyinnnn (Sarpakenaka meninggalkan Rahwana dan Mak Lemper)

NarasiSeusai Sarpakenaka meninggalkan Rahwana dan Mak Lemper, mereka masih menunggu datangnya abdi Rahwana hingga lumutan. Akhirnya, setelah lima jam menunggu, tiga abdi Rahwana datang, mereka bernama Maricha, Bharata, dan Angkara.

Rahwana : Beraninya kau membuat kita menunggu untuk waktu yang lama.Kau ingin dikutuk menjadi batu?? Heh?" (menempeleng kepala abdinya)

Maricha : "Maafkan kelancangan kami, Yang Mulia. Kalau kutukan jadi batu kan kisah tetangga sebelah yang durhaka dengan ibunya tuan.Rahwana : "Ah , kau bicara terlalu banyak. By the way, aku punya tugas besar untukmu, datang ke sini..." (Rahwana membisikkan sesuatu pada abdi-abdinya)

Bharata : "Hamba siap untuk melakukan perintah Anda, Yang Mulia. Hamba tidak akan membuat Anda kecewa. *background suara petir+tawa setan+kemudian kesedak dan tiba2.tim kesehatan 118 praktek RJP**PPDS BEDAH JAGA NOL DATANG(resusitasi( bharata siuman dan selamat*

MakLemper : "Baik. Sekarang, berdiri di sana dan pegang tongkat kayu ini, aku akan mengubahmu menjadi kijang emas, Maricha. Dan kau, Bharata dan Angkara, ku ubah kau menjadi kijang hitam sebagai pengiring Maricha. Apakah kau siap?" (bersiap memantrai abdi dengan tongsis)

Angkara : Lha kata Yang Mulia Rahwana tadi, kami disuruh menarik perhatian Shinta. Kok malah jadi kijang? Maksudnya bagaimana sihhh? Kan gak cucooookkkk cyinnnnnn

MakLemper : Begini, setelah kalian nanti aku ubah menjadi kijang, aku perintahkan kalian untuk menarik perhatian Shinta dengan tarian kijang!

Maricha : Terus setelah hamba menari, apa yang harus hamba lakukan Baginda?

Rahwana : Aduh! Begok banget sih. Setelah kamu menari dan kamu melihat mereka sudah tertarik untuk memburu kamu. Kamu langsung lari saja supaya Rama dan Laksmana lari mengejar kamu dan akhirnya Shinta ditinggal sendirian. Nah Setelah itu aku bisa membawa lari Shinta! Paham? Gak Cerdas kalian

Angkara : Kami paham, Baginda...

Bharata : Ibunda Ratu Mak Lemper... Kami sudah siap untuk kau ubah...

MakLemper : "Tolong dibantuuu yaaa.dibantuuu yaaaaa.semuanyaa.simsalabim jadi apa prokkk proookkk prookkkkkNarasiMak Lemper mengucap mantranya dan mulai mengubah ketiga abdi itu. Dalam sekejap, Angkara,Bharata, dan Maricha berubah menjadi tiga ekor kijang. Usai itu, ketiga kijang tadi segera berlarin menuju peristirahatan Rama Shinta di hutan Dandaka dan segera menjalankan misinya. Mereka menaritarian kijang dengan lincah dan menarik perhatian Shinta.

*TARIAN KIJANG durasi????*

Shinta : Kanda, dik Laksmana, lihat! Kijang-kijang itu cantik sekali!!

(menunjuk kijang-kijang yang menari)

Rama : Iya Dinda, betapa indahnya gerakan mereka!

Laksmana : Iya Kak, kijang-kijang itu lucu sekali!

Shinta : Kanda, lihat! Ada kijang yang bertanduk emas, aku ingin sekali kijang emas itu, Kanda! Kanda mau kan menangkap kijang itu untukku?

Rama : Apa kamu sangat menginginkannya, istriku ?

Shinta : Iya kanda ! kanda mau kan menangkapnya untukku? (sangat berharap )

Rama : Baiklah, demi kau istriku yang sangat aku sayangi dan aku cintai, aku akan memburu kijang emas itu untukmu (menyiapkan perlengkapan untuk memburu) Dan kamu adikku, tolong jaga kakakmu, Shinta, selama kakak pergi memburu kijang itu. Karena aku takut nanti Rahwana tiba-tiba datang dan membawa pergi Shinta.

Laksmana : Iya kak! Saya mengerti , tenang saja kak aku akan menjaga kak shinta sampai titik darah penghabisan. ( sambil mengepalkan tangan keatas )

Rama : Baiklah adikku, aku percaya kepadamu, pokoknya jangan kemana-mana sampai nanti aku kembali.

Shinta : Hati-hati ya kanda .. ! aku yakin kanda pasti akan segera kembali dengan membawa kijang emas itu untukku ( sambil mencium tangan rama ) Kanda, aku sangat mencintaimu ( sambil memegangi tangan Rama )

Narasi..

Setelah Rama pergi, Shinta dan Laksmana membereskan barang-barang ke dalam tenda. Di balik pohon beringin, Rahwana tetap mengintai dengan bola kristal hasil ngutang dari Mak Lemper. Ia bingung memikirkan Laksmana yang tidak ikut memburu kijang emas itu.

Rahwana : Aduhhh. ! bagaimana ini Durya, kenapa Laksmana tidak ikut memburu kijang. Padahal bayanganku Laksmana ikut mengejar kijang emas itu. Nah ! Sekarang bagaimana supaya Laksmana terpisah dengan Shinta ? (menengok Durya yang diam saja) Durya ! kamu kok diam saja, bantu aku mikir donk!

Durya : Hamba diam ini juga lagi mikir baginda! Ga ada ideini juga sambil searching di mbah google, mumpung ada wi-fi ini juga udah searchtips cara memisahkan mereka berdua

Rahwana :Hmmmpokoke mboh piye carane aku gak pedulipokoke kamu harus nemuin cara misahkan si Laksmana dari Shinta

Narasi..

Lima, sepuluh, lima belas, bahkan dua puluh menit lamanya mereka memikirkan cara untuk menyingkirkan Laksmana dari sisi Shinta. Ide-ide pun bermuncul di pikiran mereka.Durya : AHA!!!! Aku tau apa yang harus kita lakukan sambil berteriak Rahwana : Hus ! jangan teriak-teriak, nanti mereka dengar!

Durya : Maaf baginda ! kelepasan baginda , hamba sudah menemukan caranya.

Rahwana : Iya , bagaimana ?

Durya : Begini baginda ( sambil berbisik )

Rahwana : Bagus ! ide kamu bagus sekali, ternyata kamu pintar juga Durya ?

Durya : Iya dong baginda! PPDS Bedah Universitas Brawijaya. Wajar dongRahwana : Ciyus? sama dong kaya aku !

Durya : wah baginda tingkat berapa?Rahwana : Heh , kenapa kita jadi membahas ini yaa?? (serunya dengan keras ) Anyway.aku setuju dengan ide mu! sekarang aku akan merubah suaraku menjadi suara Rama. Hem Shinta ! kau pasti akan jadi milikku! tertawa keras (serunya dengan yakin)

Narasi.Setelah Shinta dan Laksamana selesai membereskan barang-barang mereka yang ada di dalam tenda, mereka mulai beristirahat. Tapi, tiba-tiba mereka mendengar jeritan Rama. Rama seakan minta tolong. Apakah yang terjadi? Pikirkanlah hal itu

Rahwana : Tolong! Tolong! dik laksmana tolong aku!(teriaknya dengan suara menyerupai rama, sembunyi di balik pohon) Hihihi Durya Pasti ini berhasil (lirih)

Shinta : Dik laksmana ! apa kamu mendengar sesuatu ?Laksmana : KakShinta mendengar aku buang angin? *sambil tersipu*

Shinta : Bukan itutapi dengar dengan seksama!

Laksmana :Oh itu.Iya kak ! itu kak Rama, bahkan teriakan itu memanggil namaku. aku yakin itu kak Rama ! kak rama butuh bantuan, aku harus menolongnya ( ucapnya dengan nada khawatir )

Shinta : iya dik! kamu pergi saja menolong kakanda sekarang biar aku disini saja menjaga barang-barang kita dan Prabu Desarata

Laksmana : Tapi kak, aku sudah berjanji pada kak rama untuk menjaga kak shinta

Shinta : Tidak apa-apa dik ! sekarang kakanda membutuhkan bantuan dik laksmana. Dik laksmana tenang saja. Aku disini baik-baik saja !

Laksmana : Ah..aku hampir lupa ayahhanda ada disini..HmmmBaik aku akan menolong kak rama. Tapi aku akan membuatkan perlindungan dulu untuk kak shinta (Laksmana membuat lingkaran sakti yang akan menjaga Shinta dari apapun)*sambil menyanyikan lagu lingkaran kecil-lingkaran kecil*Laksmana : Kak shinta , tolong sekarang kakak masuk dalam bundaran ini !

Shinta : Ini apa dik ?( sambil masuk kedalam bundaran sakti ) kok dik laksmana malah ngajak main ?

Laksmana : Houm ! (membaca mantra) hap! Nah sekarang bundaran ini sudah menjadi bundaran sakti

Shinta : Bundaran Sakti ?

Laksmana : Iya , bundaran sakti ini tidak bisa ditembus atau dimasuki oleh siapapun, jadi kak shinta tidak akan bisa disentuh oleh siapapun. Tapi kalau kak shinta keluar, kak shinta tidak akan bisa masuk lagi kedalam bundaran ini.

Shinta : Baiklah kalau begitu! sekarang kamu sudah bisa tenang kan meninggalkan aku?

Laksmana : Iya kak, tapi kak shinta harus janji tidak akan keluar dari bundaran sakti ini. Sampai aku dan kak rama kembali !

Shinta : Iya, kak sinta janji, sekarang kamu berangkat selamatkan kak Rama ya ?

Laksmana : Baik, aku berangkat! Doakan ya kak! aku akan segera kembali ( pamit dengan membawa seperangkat alat memanah )Prabu Desarata : Suara apa sih rebut-ribut! Ayah ingin tidur! Berisik!!NarasiLaksmana segera melesat secepat angin menyusul Kakaknya, Rama. Sedangkan Rahwana yang sudah berhasil dalam mengusir Laksmana masih tetap bingung. Ya, dia bingung akan bagaimana caranya mengeluarkan Shinta dari lingkaran sakti itu lalu memboyongnya ke Alengka.

Rahwana : Aduh! Bagaimana ini? Aku kira setelah Laksmana pergi, aku langsung bisa membawa Shinta, tapi sekarang aku malah tidak bisa menyentuh Shinta sama sekali ( sambil mondar-mandir dan mengepalkan tangannya ) Durya, bagaimana ? Apa kamu tidak punya ide lagi?

Durya : Mohon maaf baginda, sepertinya kali ini hamba benar-benar tidak tau bagaimana caranya mengambil Dewi Shinta dari bundaran sakti itu, karenadi google tidak dijelaskan bagaimana cara menembus bundaran sakti!

Rahwahna : Ah, gimana sih kamu itu! Bikin pusing.

Durya : Tapi baginda juga bingungkan?

Rahwana : Jadi kamu ngledek aku? Iya?! (membentak sambil menoyor kepala Durya)

Durya : Ampun Baginda! Hamba tidak bermaksud seperti itu!

Rahwana : Ya sudah sekarang kita mikir lagi! (terdiam sambil mondar mandir)

Rahwana : Nah! Aku sekarang punya ide!

Durya : Bagaimana baginda? ( mendekati ravhwana )

Rahwana : Begini.... ( sambil berbisik )

Durya : Siap baginda ! hamba siap melaksanakannya

Rahwana : Tidak, kali ini biar aku yang melakukannya, biar nanti aku bisa langsung membawa shinta pergi ke Istanaku

Durya : Oh baik baginda ! ( sambil mengangguk-anggukkan kepalanya )

Rahwana : Tapi kamu tetap disini mengawasi, siapa tau Rama dan Laksmana nanti kembali. Dan kamu harus menghadangnya, apapun caranya !

Durya : Siap baginda !

Rahwana : Bagus. sekarang aku akan merubah wujudku menjadi seorang lelaki yang tua renta. Houm! (membaca mantra, sementara itu Durya memasangkan aksesoris ke Rahwana) Hap!

Kakek : Bagus kan?? Baik, aku akan kesana dan kamu jaga disini, Durya !

Durya : Keren, Baginda Good luck baginda! Cemungutt eeaakk! Go Baginda Go!!

*Tim cheerleader DURASI*

Narasi

Akhirnya dengan penampilan yang sudah sangat meyakinkan dan mengesankan, Rahwana berjalan lemah mendekati Shinta. Ia yakin Shinta akan iba padanya dan keluar untuk mendekatinya. Usai itu? Pikirkanlah wahai pemirsa

Shinta : Kakek , kenapa kakek ada ditengah hutan sendiri? Kakek kan sudah tua, kenapa tidak di rumah saja ?

Kakek : Kakek sedang mencari makan cucuku ! sudah satu minggu kakek tidak makan dan tidak minum.(kumisnya jatuh)

Shinta : Lho kek ! kumisnya jatuh

Kakek : Hah mana ?(meraba kumisnya kemudian mencarinya)

Shinta : Itu kek jatuh *sambil menunjuk kumis*Kakek : Iya cu..tidak hanya kumiskurambutku jugaaa sudah mulai rontok! Aku butuh makan. aku yakin lama kelamaan semua rambut yang ada ditubuhku akan rontok semua karena tidak pernah makan beri aku makanTolong kakek

Shinta : Tapi kek ..!

*tiba-tiba kakek terjatuh dan pingsan dan Shinta pun berlari keluar lingkaran,,mengambil makanan dan minuman di tenda..kemudian Shinta memberikan memberikan minuman ke kakek yang terkulai lemah*

Kakek : Terima kasih cu . !kamu memang gadis yang baik tapisayanng sekali..Shinta : Sayang kenapa kek???

Kakek : Sayang kamu booodohh hahahahahhaha *kemudian si kakek berubah menjadi Rahwana

Shinta : Hah, Rahwana ! Jadi kamu

Rahwana : Iya ! aku adalah kakek tadi, lalu kijang dan suara minta tolong tadi semuanya adalah rekayasaku. Ha ha ha !

Shinta : Kamu sangat licik Rahwana. Sekarang kamu mau apa ?

Rahwana : Aku mau kamu ikut dengan aku !

Shinta : Tidak ! aku.hmmm dilihat-lihat ganteng juga..dibandingkan dengan suamiku si Rama yang botak itu.Rahwana : Tidak mau? Ya sudahShinta : Iya..iyaa akuuu mauu.Narasi.

Rahwana memantrai Shinta agar Shinta pingsan. Tap! Seusai Shinta pingsan, Rahwana segera memboyong Shinta ke Alengka. Membawanya pergi secepat angin dan menghilang di balik awan.

Tepat setelah Rahwana memboyong Shinta ke Alengka, Mak Lemper dan Sarpakenaka sudah siap berada di TKP. Mereka sudah siap menjalankan misi selanjutnya. Menyamar.

Mak Lemper : Hey Sarpakenaka kesini....

Sarpakenaka : Oh my to the God. Bentar Simbokk (berjalan mendekat dengan alay) Simbok Simbok Simbok itu orang tercantik dan terpintar di dunia...

Mak Lemper : Iya donk. Sekarang kamu akan aku jadikan Shinta, duduk kamu dilingkaran itu.... (Sarpakenaka mengangguk lalu duduk di dalam lingkaran)

*Mak Lemper berkomat-kamit mengucapkan mantranya. Dan dalam sekejap. Hongmilahom!! Sarpakenaka berubah menjadi secantik Shinta. Bahkan tak hanya secantik Shinta, tapi mirip seratus persen dengan Shinta. Dari atas sampai kaki tak ada yang berbeda.*Mak Lemper : Sarpakenaka sekarang simbok tinggal dulu Kamu disini

Sarpakenaka : Makasih Simbokku yang paling baik hati... (memeluk Mak Lemper) Rama, akhirnya kamu menjadi milik ku.. Selamanyaa

Mak Lemper : Ok, selamat bersenang senang sayangku (meninggalkan Sarpakenaka)

Narasi.Ketika Mak Lemper, Sarpakenaka, dan Rahwana berbahagia atas keberhasilan misi mereka, Rama dan Laksmana sedang berjuang memburu kijang emas yang lari tadi. Ketika sudah yakin atas sasaran panahnya, Rama melesatkan panah apinya dari busur. Cuuusss!! Dan si kijang emas terbunuh. Tapi, tiba-tiba kijang emas dan dua kijang hitam tadi berubah menjadi manusia.

Maricha : Teganya kau membunuh kijang emas jelmaan diriku!! Bharata, Angkara Balaskan dendamku pada Rama!! (suara tersendat, lalu mati)

Rama : Maafkan aku Aku hanya ingin memenuhi keinginan istriku

Angkara : Terlaknat kau wahai Raja Ayodya. Atas nama Dewa Siwa, terkutuklah kau!!

Laksmana : Jangan asal mengutuk Kakakku!! Kalian yang terkutuk karena berani mengutuk kakakku!! (marah)Bharata : Aku, keturunan Resi Kintama Mengutukmu, Rama (suara menggelegar) kau akan ku kutuk memiliki bulu hidung panjang kemilau abadi.Rama : WHATTTTT?????!!! (menjerit frustasi) Dewa!! Apa salah hamba!! (menatap Laksmana) Adikku Aku tak kan punya lubang hidung yang mulus lagi.(sedih)

*TIBA TIBA Prabu Desarata muncul membawa shampoo bulu hidung*

Laksmana : Biarlah Yang lalu biarlah berlalu. Mari kita kembali saja. Kasian shinta menunggu kita Ini kak * menyodorkan karet ramnbut untuk mengepang bulh hidung agar praktis* (menenangkan Rama sambil merangkulnya lalu berjalan pulang)

NarasiSetelah kutukan itu, Rama dan Laksmana berjalan kembali ke tempat peristirahatan mereka. Rama berjalan dengan gelisah, galau, dan merana karena kutukan dari keturunan Resi tadi. Sedangkan Laksmana sebagai adik yang baik selalu menenangkan kakaknya sepanjang perjalanan itu.

Ketika sampai di tempat peristirahatan, Rama menjumpai Shinta yang pingsan di dalam lingkaran sakti. Seketika Rama terkejut dan melupakan semua kegalauannya, ia mendekati Shinta.

Rama : Adinda, bangun adinda...*sambari menyibakkan bulu hidung*Sarpakenaka : (terbangun) aa.. Ramaaa... Rammaaa Akhirnya kamu kembali! Ada apa dengan hidungmu Rama????!*Rama : Emb? Tidak biasanya kamu memanggilku Rama? Iniini niiillagi trend boooooo~Sarpakenaka : Oh maksudku kakanda...Hah??! Trend? *keheranan menatap bulu hidung tersebut*Rama : Kamu tidak apa apa kan? Apakah kamu diganggu Mak Lemper atapun Rahwana?

Sarpakenaka : Tidak, tidak Rama eh Kanda Shinta baik-baik saja *bergelagat aneh*Rama : Hmmm.kamu tidak terlihat seperti Shinta yang biasanyaTidak, kamu bukan Shinta, Shinta istriku tidak alay sepertimu... Lalu apa itu? (melihat suatu tanda lahir seperti tompel di lengan) Tompel di lengan? *mendorong shinta* Bulu kaki mu lebat!!!! Kamu bukan Shinta!! Siapa kau?!

Sarpakenaka : Kamu juga!!! Bulu Hidungmu LEBAT!!!! Bulu kakiku jadi gondrong begini karna kelamaan menunggumu.Rama EhKakanda, aku benar Shinta ... (memelas)

Rama : Bohong, mengaku kamu siapa dirimu atau kamu akan kubunuh dengan panahku? (menyiapkan panah dan busur)

Sarpakenaka : Jangan bunuh aku....Rama..

NarasiPanah Rama sudah siap melesat. Sasarannya sudah tepat menuju jantung Sarpakenaka. Sarpakenaka tidak memiliki pilihan lain. Ia harus mengaku sebelum panah itu menembus dadanya dan membunuh dirinya.

Sarpakenaka : Ok Aku mengaku, aku memang bukan Shinta istrimu, aku Sarpakenaka anak Mak Lemper. Rama, buat apa sih kamu tetap mencintai Shinta? Dia sekarang sudah dengan Kanda Rahwana di negara Ayodya Sekarang dia sudah tidak suci lagi, mending kamu sekarang dengan aku saja...