naskah publikasi hubungan kepercayaan...

26
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN PADA PASANGAN DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN Oleh MUTIA DANI FAUZIA THOBAGUS MOH NU’MAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

Upload: trinhquynh

Post on 05-Mar-2018

232 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEPERCAYAAN PADA PASANGAN DENGAN KEPUASAN

PERNIKAHAN

Oleh

MUTIA DANI FAUZIA

THOBAGUS MOH NU’MAN

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2008

Page 2: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KEPERCAYAAN PADA PASANGAN TERHADAP KEPUASAN

PERNIKAHAN

Telah Disetujui Pada Tanggal

Dosen Pembimbing

(Thobagus Moh Nu’man, S.Psi, Psi)

Page 3: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

PENGARUH KEPERCAYAAN PADA PASANGAN TERHADAP KEPUASAN

PERNIKAHAN

Mutia Dani Fauzia

Thobagus Moh Nu’man, Spsi. Psi

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif antara kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan pernikahan. Asumsi awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif antara kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan pernikahan. Semakin tinggi kepercayaan pada pasangan maka semakin tinggi tingkat kepuasan pernikahan. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan pada pasangan maka semakin rendah pula tingkat kepuasan pernikahan.

Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki atau perempuan yang berstatus sudah menikah, berusia 24 – 55 tahun, mempunyai minimal 1 orang anak, dan tinggal terpisah dari orang tua/mertua. yang bertempat tinggal di Gemblakan Bawah Jalan Mataram Kelurahan Suryatmajan Kecamatan Danurejan., Yogyakarta. Pengambilan dilakukan dengan menggunakan metode angket. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kepercayaan pada pasangan yang mengacu pada teori Rempel, dkk (1985) dan skala kepuasan pernikahan yang mengacu pada teori Olson, Fournier, & Druckman (Olson & Fower, 1989).

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 12.0 untuk menguji apakah ada pengaruh positif antara kepercayaan pada pasangan dengan kepuasan pernikahan. Korelasi product moment dari Spearman menunjukkan korelasi sebesar r= 0,773 dengan p = 0,000 atau (p < 0,01) yang artinya ada pengaruh yang sangat signifikan antara kepercayaan pada pasangan dengan kepuasan pernikahan. Jadi hipotesis diterima. Kata kunci: Kepercayaan, kepuasan pernikahan

Page 4: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Masa dewasa muda adalah masa-masa tersulit sepanjang kehidupan. Masa

dewasa muda merupakan tahap dimana seseorang membuat banyak keputusan dalam

kehidupan mereka. Tugas perkembangan dewasa muda lebih khusus berkaitan

dengan keluarga, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Pada masa dewasa muda individu

akan menemukan pasangannya, menikah, belajar hidup dengan pasangannya,

memiliki dan mengasuh anak serta membangun kehidupan berkeluarga (Wrosch

dalam Fathiana & Baktir, 2006).

Duvall & Miller (Fathiana & Baktir, 2006) menjelaskan Pernikahan sebagai

hubungan yang secara sosial diakui antara seorang lelaki dan seorang perempuan

yang mana melegalkan hubungan seksual, pengasuhan anak, dan membagi peran di

antara pasangan. Kesuksesan dalam pernikahan ditandai oleh sejauh mana pasangan

suami istri dapat merasakan kepuasan pernikahan dengan saling memenuhi kebutuhan

fisik, emosional, dan psikologis (www.unitedfool.com/cms/arsip/kliping).

Kepuasan pernikahan adalah sesuatu yang dicari dan diharapkan oleh setiap

pasangan yang menikah. Kepuasan pernikahan sendiri dapat diartikan sebagai

evaluasi subyektif dari pengalaman masing-masing pasangan dalam pernikahannya

(www.charismatest.com/research/4/what-is-marital-satisfaction?). Bahr dkk (1983)

mendefinisikan kepuasan pernikahan sebagai terpenuhinya kebutuhan dan keinginan

Page 5: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

suami istri dalam perkawinan. Kepuasan pernikahan berisi evaluasi subyektif tentang

kualitas pernikahan secara keseluruhan.

Idealnya, pernikahan membuat individu merasa bahagia karena tujuan

pernikahan dalam UU Perkawinan pasal 1 tahun 1974 adalah membentuk keluarga

yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Walgito, 2000).

Berbagai macam studi juga menyebutkan bahwa orang secara umum lebih bahagia

dan lebih sehat ketika mereka menikah (Gottman dkk dalam Rosen-Grandon dkk,

2004). Namun pada kenyataannya, membina suatu pernikahan bukanlah hal yang

mudah. Pengalaman dalam hidup menunjukkan bahwa perkawinan itu mudah, tetapi

memelihara dan membina perkawinan hingga mencapai taraf kebahagiaan dan

kesejahteraan yang selalu didambakan oleh setiap pasangan suami istri tidaklah

mudah (www.unitedfool.com/cms/arsip/kliping).

Kepuasan pernikahan untuk beberapa pasangan turun dan naik mengikuti

kurva U (Feldman, 1997). Kepuasan pernikahan mulai menurun setelah pernikahan

dan terus menurun sampai anak pertama lahir. Kepuasan tidak akan meningkat

hingga anak paling muda meninggalkan rumah (Figley dalam Feldman, 1997). Hal

tersebut diperkuat oleh studi yang menyatakan bahwa kepuasan dalam suatu

hubungan menurun dalam 2-3 tahun pertama dalam pernikahan ( Billideau, 2007).

Menurut Nazaruddin Umar Dirjen Bimas Islam Departemen Agama dalam

acara Pembukaan Pemilihan Keluarga Sakinah dan Pemilihan Ketua KUA teladan

tingkat Nasional di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, angka perceraian di Indonesia

adalah angka yang tertinggi daripada negara islam lainnya. Dari seratus orang yang

Page 6: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

menikah, sepuluh diantaranya bercerai

(http://www.eramuslim.com/berita/nas/7815120624-angka-perceraian-indonesia-

tertinggi-dibanding-negara-islam-lain.htm?prev). Dari tahun ke tahun angka

perceraian di Indonesia terus naik. Data perceraian di Indonesia dari Ditjen PPA (

Republika, 7 Januari 2007) yaitu tahun 2000 angka cerai gugat mencapai 81.864

(56.2%), tahun 2001 mencapai 83.319 (57.4%), tahun 2002 mencapai 85.737(59.5%),

tahun 2003 mencapai 80.946 (60.7%), tahun 2004 mencapai 87.731 (62.1%), dan

tahun 2005 mencapai 94.859 (63%)

(http://www.kisahislam.com/i/content/view/144/17/). Berdasarkan uraian tersebut,

dapat disimpulkan bahwa kepuasan pernikahan bukanlah sesuatu hal yang mudah

untuk diraih mengingat banyaknya perceraian yang terjadi.

Permasalahan dalam rumah tangga yaitu yang dialami oleh Farida (40)

misalnya. Keretakan yang dialami rumah tangganya karena keadaan ekonomi yang

morat-marit dan sering menyebabkan pertengkaran sehingga membuat Farida berpikir

untuk pergi dari rumah dan meninggalkan anak-anaknya (www. pikiran-

rakyat.com/cetak/2007/052007/20/geulis/kesehatanjiwa.htm). Kasus lainnya lagi

yaitu Maria yang merasakan hidupnya sangat tertekan karena perselingkuhan yang

pernah dilakukan oleh suaminya 10 tahun yang lalu yang menyebabkan Maria sulit

untuk mempercayai dan memaafkan suaminya

(http:/C31.sabda.org/kategori/pranikah-pernikahan/isi).

Kasus lainnya yang dialami oleh Rini dan suaminya, dimana adanya perasaan

bosan pada pasangan dan aktivitas rutin sehari-hari , sehingga sering menyebabkan

Page 7: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

timbulnya pertengkaran di antara keduanya (http:/C31.sabda.org/kategori/pranikah-

pernikahan/isi). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Fincham & Bradbury (Baron

& Byrne, 1994) yang menyatakan bahwa perasaan bosan pada kegiatan sehari-hari

yang tidak berubah dapat menyebabkan perasaan tidak menyenangkan dan

menimbulkan masalah yang dapat menyebabkan ketidakpuasan pada pernikahan.

Perasaan bosan merupakan masalah utama (Skinner, dalam Baron & Byrne, 1994))

dan merupakan sumber disstres dalam suatu hubungan jangka panjang (Hill dkk,

dalam Baron & Byrne, 1994). Beberapa contoh kasus tersebut menyebutkan bahwa

rasa tidak percaya, masalah ekonomi, dan perasaan bosan merupakan masalah-

masalah yang bisa terjadi dalam pernikahan dan hal-hal tersebut dapat menyebabkan

ketidakpuasan dalam pernikahan.

Dobos dkk (Astuti, 2003) mengatakan ada beberapa faktor yang dapat

menimbulkan masalah dalam perkawinan, yaitu konflik pasangan suami istri,

masalah keuangan, mengurus anak, adanya perbedaan gaya hidup, hubungan dengan

teman, perbedaan kepribadian, masalah dengan mertua, masalah keagamaan, dan

perbedaan politik serta masalah seks. Astuti (2003), menjelaskan bahwa masalah

dapat memburuk jika penyelesaiannya tidak memuaskan, dan hal tersebut kadang-

kadang menimbulkan rasa marah, kesal, frustasi dan merasa tak puas. Akibatnya

terjadi pertengkaran-pertengkaran yang sering muncul diwarnai kekerasan dalam

rumah tangga hingga berakhir dengan perceraian.

Walgito (2000) menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

kepuasan pernikahan adalah sikap saling percaya. Kepercayaan merupakan sebuah

Page 8: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

harapan positif sehubungan dengan tingkah laku orang lain (Lewicki, dkk, 2006).

Robinson (Lewicki dkk, 2006) mendefinisikan kepercayaan sebagai sebuah harapan,

asumsi atau keyakinan seseorang tentang kemungkinan bahwa tindak an seseorang /

pasangan dimasa mendatang akan bermanfaat, baik, atau tidak merusak. Kepercayaan

yang akan diperoleh dari pihak lain tergantung beberapa hal antara lain umur, otoritas

atau keahlian dan juga pengalaman (Walgito, 2000).

Genova & Rice (2005) menjelaskan bahwa jika salah seorang pasangan

merasa ragu dengan pasangannya, maka akan muncul rasa tidak aman dan mudah

terluka. Hal tersebut menyebabkan pernikahan yang telah dibangun bisa terancam.

Hal tersebut sejalan dengan Jerry (2004) yang menyataka n bahwa kepercayaan yang

hilang dapat menyebabkan pasangan merasa tidak aman dan akan berpikiran untuk

berpisah atau bercerai (http://www.chatolic.com.trust in marriage-retouville-chatolic

online

Kehidupan pernikahan yang bahagia diasosiasikan dengan kepuasan yang

diperoleh dari kehidupan pernikahan tersebut. Tingkat kepuasan yang dimiliki

pasangan-pasangan dalam suatu pernikahan berbeda antara yang satu dengan yang

lainnya. Kepuasan pernikahan ter gantung pada kebutuhan, harapan, dan keinginan

seseorang dalam hubungan pernikahan tersebut. Seseorang merasa puas jika

kebutuhan mereka terpenuhi dan ketika harapan dan keinginan seseorang terpuaskan

(www.charismatest.com/research/17/research-on-marital-satisfaction). Konsep dasar

suatu hubungan menurut Lewis (1998) diantaranya adalah attachment atau kelekatan

pada pasangan. Tipe attachment yang dimiliki oleh seseoran g mempengaruhi tingkat

Page 9: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

kepuasan pernikahan. Karakteristik individual dengan secure romantic attachment

menggambarkan rasa percaya, kedekatan, keadaan saling bergantung, komitmen

dalam hubungan, dan relatif tidak merasa cemburu atau takut akan intimacy

(Furman & Smalley, 1995). Rasa aman dan nyaman dengan kedekatan cenderung

diasosiasikan dengan kepuasan pernikahan yang tinggi (Feeney, 1994; Feeney,

Noller, & Callan, 1994; Fuller & Fincham, 1995 dalam Furman & Flanagan, 1995).

Hal tersebut dapat menunj ang terwujudnya kepuasan pernikahan dan

memaksimalkan fungsi hubungan yang dijalin.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan antara

kepercayaan pada pasangan dengan kepuasan pernikahan. Oleh karena itu,

pertanyaan dari penelit ian ini adalah “Apakah ada hubungan antara kepercayaan pada

pasangan dengan kepuasan pernikahan?”

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan

pada pasangandengan kepuasan pernikahan.

C. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana, bahan

pertimbangan, atau bahan masukan dalam penelitian psikologi, khususnya

psikologi sosial.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, jika kemudian ditemukan adanya hubungan kepercayaan

pada pasangan dan kepuasan pernikahan, maka hal ini akan menambah

pengetahuan pada pasanagn suami istri atau masyarakat tentang bagaimana cara

memperoleh kepuasan dalam pernikahan, yakni dengan menumbuhkan

kepercayaan kepada pasangan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuasan pernikahan 1. Pengertian Kepuasan Pernikahan

Kepuasan menurut Rusbult (Taylor S, dkk, 2000) adalah evaluasi subyektif

seseorang terhadap kualitas dari suatu hubungan. Berdasarkan teori

interdependent, kepuasan suatu hubungan dipengaruhi tingkat General

Comparison (Rusbult dalam Taylor dkk, 1994), seseorang merasa puas jika

hubungan yang dimilikinya sebanding dengan harapan dan keinginannya.

Pernikahan dalam pengertian ilmu sosial adalah ikatan antara laki-laki dan

perempuan dengan perjanjian yang bersifat syar’i yang membolehkan keduanya

hidup bersama di bawah satu atap (Kamal, 2005).

Roach dkk (1981) mendefinisikan kepuasan pernikahan sebagai persepsi

terhadap kehidupan pernikahan indiv idu yang di ukur dari besar kecilnya

Page 11: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

kesenangan yang dirasakan pada jangka waktu tertentu. Bahr dkk (1983)

mendefinisikan kepuasan pernikahan sebagai terpenuhinya kebutuhan dan

keinginan suami istri dalam perkawinan. Kepuasan pernikahan berisi evaluasi

subyektif tentang kualitas pernikahan secara keseluruhan. Kepuasan pernikahan

menurut Spanier & Lewis (Callan & Noller, 1987) adalah evaluasi subyektif pada

kualitas pernikahan yang dilakukan oleh pasangan .

Dapat disimpulkan bahwa kepuasan pernikahan adalah evaluasi subyektif

tentang kualitas pernikahan secara keseluruhan dan hal tersebut tergantung

persepsi suami atau istri yang dilihat dari sikap positif atau negatif terhadap

kehidupan pernikahannya.

Menurut Olson, Fournier, & Druckman (Olson & Fower, 1989) , yang

mengacu pada ENRICH Marital Satisfaction Scale mengemukakan beberapa

aspek untuk mencapai kepuasan pernikahan yaitu:

1. Isu-isu Kepribadian, yaitu persepsi seseorang tentang perilaku pasangannya,

kebiasaan dan tingkat kepuasan yang dirasakan seseora ng akan kepribadian

yang dimiliki pasangan.

2. Komunikasi, yaitu perasaan dan perilaku seseorang ketika sedang

berkomunikasi dengan pasangannya. Hal tersebut mencakup tingkat

kenyamanan yang dirasakan oleh pasangan ketika bertukar pikiran dan

menerima informasi emosional dan informasi kognitif.

3. Pemecahan masalah, yaitu persepsi pasangan akan keberadaan dan pemecahan

konflik dalam suatu hubungan. Hal ini mencakup keterbukaan pasangan untuk

Page 12: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

mengetahui dan menangani masalah -masalah dan strategi-strategi yang

digunakan untuk mengakhiri perdebatan.

4. Manajemen Finansial, yaitu perilaku dan perhatian tentang bagaimana

memanajemen keuangan., mencakup bagaimana cara menghabiskan uang

dengan ketentuan yang dibuat.

5. Kegiatan di waktu luang, yaitu kegiatan yang dilakukan untuk menghabiskan

waktu luang. Dalam hal ini kegiatan yang dilakukan untuk kegiatan sosial,

sendiri, dan harapan untuk menghabiskan waktu bersama pasangannya.

6. Hubungan Seksual, yaitu perasaan pasangan tentang kasih sayang dan

hubungan seksual. Dalam hal ini mencakup masalah -masalah seksual,

perilaku seksual, kesetian secara seksual kepada pasangan, dan mengontrol

kelahiran.

7. Anak-anak dan pengasuhan, yaitu perasaan suami istri ketika mempunyai

anak dan membesarkan anak, yang me ncakup masalah disiplin, tujuan yang

ditentukan untuk anak dan dampak yang disebabkan oleh keberadaan anak

dalam hubungan pernikahan.

8. Keluarga dan Teman -teman, yaitu perasaan, sikap dan harapan untuk

menghabiskan waktu bersama dengan keluarga dan teman -teman.

9. Kesamaan Peran, yaitu perasaan dan perilaku individu tentang berbagai

macam peran dalam pernikahan, mencakup peran dalam pekerjaan, rumah

tangga, peran sex, dan peran sebagai orang tua.

Page 13: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

10. Orientasi Agama, yaitu peran agama dalam pernikahan dan perbuatan yang

dilakukan dalam pernikahan.

B. Kepercayaan

1. Pengertian kepercayaan.

Scanzoni (Rempel, dkk, 1985) menjelaskan bahwa kepercayaan adalah

kesediaan seseorang untuk menetapkan dan menyerahkan segala aktivitasnya

kepada orang lain karena yakin bahwa orang tersebut seperti apa yang

diharapkan. Henrich dan Henrich (Rempel, dkk, 1985) juga mengemukakan

bahwa kepercayaan merupakan salah satu kualitas dalam hubungan intim yang

seringkali dikaitkan dengan cinta dan janji yang merupakan dasar hubunga n ideal.

Rotter (Feng, J., dkk, 2004) mengungkapkan bahwa kepercayaan adalah harapan

yang dipegang oleh seseorang atau kelompok bahwa kata -kata, janji, pernyataan

lisan dan tertulis yang dilakukan oleh orang lain bisa dipercaya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah suatu harapan positif,

asumsi, atau keyakinan yang dipegang seseorang yang ditujukan pada orang lain

atau pasangannya bahwa pasangan akan berperilaku seperti yang diharapkan,

dibutuhkan serta dapat dipercaya dan diandalkan.

Menurut Rempel dkk (1985) 3 komponen kepercayaan. Ketiga komponen

itu adalah Predictability, Dependability, dan Faith.

1. Keadaan dapat diramalkan (Predictability)

Page 14: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

Seseorang yang dapat diramalkan adalah seseorang yang memp unyai

perilaku yang konsisten walaupun perilaku tersebut terus menerus buruk

(Robinson dkk, 1990).

2. Keadaan dapat diandalkan (Dependability )

Keadaan dapat diandalkan (Dependability) berhubungan dengan

perasaan yang timbul bahwa pasangannya adalah seseo rang seorang yang bisa

diandalkan (Robinson dkk, 1990).

3. Keyakinan (Faith)

Keyakinan berupa kemampuan seseorang dalam pengambilan risk taking, in

depth relationship, percaya pada janji yang diberikan dengan mengorbankan

penghargaan seseorang untuk sebu ah keuntungan yang akan datang.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah laki-laki atau perempuan

yang sudah menikah dan masih mempunyai pasangan dengan karakteristik sebagai

berikut :

1. Usia subyek berkisar antara 24-55 tahun.

2. Usia pernikahan minimal tiga tahun.

3. Mempunyai anak minimal 1 orang .

4. Tinggal sendiri ( tidak dengan orangtua) .

Page 15: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling

yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria khusus yang telah ditentukan untuk

sampel (Prasetyo & Jannah, 2005).

B. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitatif. Pengumpulan data dalam bentuk

angket (kuisioner) dengan menggunakan metode skala, yaitu menggunakan skala -

skala psikologis untuk mengungkap atribut psikologis yang dijadikan variabel dalam

penelitian ini. Skala ini terdiri dari dua skala, yakni skala kepuasan pernikahan dan

skala kepercayaan.

C. Metode Analisis Data

Untuk melihat peng aruh kepercayaan dengan kepuasan pernikahan, dilihat dengan

menggunakan uji korelasi product moment dari Spearman dengan bantuan SPSS for

windows versi 12.00.

HASIL PENELITIAN

1. Uji Asumsi

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi

yang meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji normalitas dan uji linieritas

merupakan syarat sebelum dilakukannya uji korelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One- Sample

Kolmogorov- Smirnov Test . Sebaran skor suatu variabel penelitian dikatakan

Page 16: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

mengikuti distribusi kurva normal jika harga p dari nilai K -S-Z lebih besar

dari 0,05 (p>0,05). Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan dapat

diketahui bahwa sebaran skor pada variabel Kepuasan Pernikahan memiliki

sebaran normal dengan K -S-Z= 0,785 dengan p= 0,569 (p>0,05), dan skor

variabel kepercayaan memiliki sebaran tidak normal dengan menunjukkan

K-S-Z = 1,607 dengan p= 0,011 (p<0,05).

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistic

Program For Social Science) 12.00 for Windows dengan teknik Compare

Means. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui linieritas antara vari abel

kepuasan pernikahan dan variabel kepercayaan. Hasil uji linearitas

menunjukkan F = 151,668 dengan p = 0.000. Berdasarkan hasil uji linieritas

yang dilakukan dapat diketahui bahwa ada hubungan yang linier antara

variabel kepuasan pernikahan dan variabe l kepercayaan (p<0,05).

2. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel Kepuasan pernikahan

dan variabel Kepercayaan maka dilakukan uji korelasi. Uji korelasi dengan teknik

analisis korelasi product moment dari Spearman, dengan menggunakan program

komputer SPSS (Statistic Program For Social Science) 12.00 for Windows.

Hasil analisis product moment dari Spearman menunjukkan koefisien

korelasi antara variabel kepuasan pernikahan dan variabel kepercayaan ada lah

0,773 (r= 0,773) dengan p = 0,000 (p < 0,01). Hal ini berarti menunjukkan bahwa

Page 17: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepercayaan dengan kepuasan

pernikahan, dimana semakin tinggi kepercayaan maka tingkat kepuasan

pernikahan semakin tinggi , dan semakin rendah kepercayaan maka tingkat

kepuasan pernikahan akan semakin rendah, sehingga hipotesis yang diajukan

dapat diterima.

3. Analisis Tambahan

a. Hasil analisis data dengan menggunakan teknik two way anova menunjukkan

bahwa :

1. Nilai F pada faktor usia sebesar 2.098 dengan nilai signifikasi 0,066 (p >

0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat

kepuasan pernikahan ditinjau dari segi usia, dan hipotesa tidak diterima.

2. Nilai F pada faktor usia pernikahan sebesar 1,327 dengan nilai signifikasi

0,264 (p > 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan

tingkat kepuasan pernikahan ditinjau dari usia pernikahan, dan hipotesa

tidak diterima.

3. Nilai F sebesar 0,941 dengan nilai signifikansi 0,513 (p > 0,05) sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat kepuasan

pernikahan ditinjau dari usia dan usia pernikahan pada subjek penelitian,

dan hipotesa tidak diterima.

b. Analisis tambahan kedua menggunakan multiple regression. Dengan

menggunakan analisis stepwise maka didapatkan komponen keyakinan

dengan nilai R = 0,757 dan R 2 = 0,573. Kemudian diikuti komponen keadaan

Page 18: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

dapat diandalkan dengan nilai R= 0,746 dan R2= 0, 556, dan komponen

keadaan dapat diramalkan dengan nilai R = 0,666 dan R 2 = 0,443. Dengan

melihat data tersebut, diperoleh komponen sebagai predictor yang signifikan

mampu mempengaruh kepuasan pernikahan, yaitu komponen keyakinan,

keadaan dapat diandalkan, dan keadaan dapat diramalkan.

Besarnya pengaruh masing -masing komponen keper cayaan pada pasangan

terhadap kepuasan pernikahan dapat dilihat bahwa komponen keyakinan

memiliki pengaruh terbesar terhadap kepuasan pernikahan yaitu sebesar

57,3%. Komponen kedua yang mempengarui kepuasan pernikahan yaitu

komponen keadaan dapat diandalka n sebesar 55,6%. Kemudian diikuti

komponen keadaan dapat diramalkan dengan sumbangan sebesar 44,3%.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hipotesis yang telah di ajukan

yaitu ada pengaruh yang positif antara kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan

pernikahan. Hal ini dapat dilihat dari uji korelasi product moment dari Spearman

dengan menggunakan SPSS 12.00 for windows, yang menunjukan koefisien korelasi

( r ) sebesar 0,773 dengan p = 0,000 atau ( p < 0,01 ). Dengan demikian, hipo tesis

yang diajukan bahwa ada pengaruh kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan

pernikahan diterima. Semakin tinggi kepercayaan maka tingkat kepuasan pernikahan

semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah kepercayaan maka semakin rendah

tingkat kepuasan pernikahannya.

Page 19: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

Sementara itu, hasil analisa tambahan menunjukkan tidak ada perbedaan

tingkat kepuasan pernikahan subyek ditinjau dari usia, usia pernikahan maupun usia

dan usia pernikahan. Hasil analisa tambahan juga menunjukkan bahwa komponen

keyakinan dalam variabel kepercayaan mempunyai sumbangan yang paling besar

dalam mempengaruhi kepuasan pernikahan yaitu sebesar 57,3%. Komponen kedua

adalah keadaan dapat diandalkan dengan sumbangan sebesar 55,6%. Komponen

ketiga yaitu keadaan dapat diramalkan dengan sumbangan sebesar 44,3%.

Masing-masing komponen dari variabel kepercayaan mempunyai tingkat dan

abstraksi emosional yang berbeda. Menurut Rempel, dkk (1985), komponen

kepercayaan secara bertahap meningkat yait u mulai dari keadaan dapat diramalkan,

keadaan dapat diandalkan, dan keyakinan sebagai tingkat atas dari kepercayaan.

Rempel, dkk (1985) menyebutkan bahwa terdapat korelasi antara kematangan cinta

dan keyakinan yang merefleksikan pengalaman emosional dala m suatu hubungan

jangka panjang. Keyakinan mempunyai hubungan dengan rasa aman secara

emosional. Komponen keadaan dapat diandalkan juga merupakan komponen yang

penting dalam kepuasan pernikahan walaupun hasil analisis yang didapat lebih

rendah dari aspek keyakinan. Dalam close relationship, seseorang menginginkan

pasangannya tersebut adalah seseorang yang dapat diandalkan dan dapat dijadikan

sandaran. Komponen keadaan dapat diramalkan merupakan unsur dasar dari

kepercayaan seperti konsistensi dari perilaku yang berulang dan kestabilan

lingkungan sosial (Rempel, dkk, 1985). Keadaan dapat diramalkan (Predictability)

Page 20: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

adalah kemampuan seseorang untuk meramalkan perilaku spesifik pasangan

mencakup segala sesuatu hal yang disukai atau tidak disukai.

Tingkat kepercayaan pada pasangan digolongkan dalam kategori sedang. Hal

ini dilihat dari prosentasi norma kategori yang mencapai 53,41 %. Adanya

kepercayaan pada subyek penelitian yang sedang dan adanya kepercayaan yang tidak

cenderung ke arah positif dan negatif ak an mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat

kepuasan pernikahan subyek.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Rempel

dkk ( 1985 ) yang menyatakan bahwa kepercayaan mempunyai hubungan dengan

cara yang digunakan untuk mencapai kesu ksesan dalam suatu hubungan dekat.

Pernikahan yang sukses mencerminkan bahwa kedua pasangan dalam hubungan

tersebut merasa puas dan kebutuhan bersama terpenuhi ( Genova & Rice, 2005

).Kepercayaan mempunyai hubungan kuat dengan cinta dan kebahagiaan, dan se cara

unik mengikat pada persepsi pasangan. Kepercayaan sendiri merupakan suatu

harapan positif, asumsi atau keyakinan yang dipegang seseorang yang ditujukan pada

pasangannya. Seseorang yang memiliki keyakinan pada pasangannya akan

memperoleh keamanan secar a emosional, dan hal tersebut mampu mewujudkan

kepuasan pernikahan.

Tingkat kepuasan pernikahan subyek penelitian ini digolongkan dalam

kategori sedang. Tingkat kepuasan pernikahan subyek penelitian dapat dilihat dari

prosentase norma kategori yang mencap ai 48,86 %. Nilai R Square antara

kepercayaan dan kepuasan pernikahan sebesar 0,633, hal ini menunjuk kan bahwa

Page 21: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

sumbangan efektif kepercayaan terhadap kepuasan pernikahan adalah 63,3 %. Dari

hasil tersebut maka sangat dimungkinkan bahwa ada faktor lain baik internal maupun

eksternal yang mempengaruhi kepuasan pernikahan pada individu adalah 36,7 %

(100% - 63,3 % =36,7 %). Seperti misalnya faktor premarital yang diantaranya

adalah adanya kesamaan latar belakang suku, status sosio -ekonomi, ag ama,

pendidikan serta adanya dukungan dari orang tua dan teman -teman. Faktor hubungan

interpersonal seperti adanya perasaan positif pada pasangan, adanya cinta dan kasih

sayang, kepuasan seksual, komunikasi dan peran dalam rumah tangga. Faktor lainnya

menurut Kurdek (Obradovic & Obradovic, 1999) yang mempengaruhi kepuasan

pernikahan yaitu kehadiran anak.

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini, maka variabel

kepercayaan (pada pasangan) dapat mempengaruhi kepuasan pernikahan. Adanya

rasa percaya yang tinggi pada pasangan menjadikan kepuasan dalam pernikahan yang

dirasakan seseorang juga tinggi. Rasa percaya yang tinggi dapat menumbuhkan rasa

aman secara emosional sehingga kepuasan pernikahan yang dirasakan juga tinggi.

Akhirnya, peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Penelitian ini tentu banyak kekurangan dalam berbagai hal, untuk itu diharapkan

menjadi bahan evaluasi untuk ke depannya. Peneliti mengakui dalam penelitian ini

masih terdapat beberapa kelemahan, antara lain aitem-aitem yang menurut subyek

terlalu panjang, sehingga membuat suby ek mengalami kesulitan d alam menentukan

pilihan jawaban. Disamping itu, adanya subyek yang tidak mau mengisi angket

terutama laki-laki karena tidak ingin oran g lain tahu kondisi rumah tangganya.

Page 22: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif yang sangat signifikan

antara kepercayaan pada pasangan terhadap kepuasan pernikahan. Hal ini berarti

semakin tinggi kepercayaaan pada pasangan maka se makin tinggi tingkat kepuasan

pernikahannya. Begitu pula sebaliknya semakin rendah kepercayaan pada pasangan

maka semakin rendah tingkat kepuasan pernikahannya.

B. Saran-Saran

1. Bagi Subyek Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan para suami m aupun istri dapat

menyikapi dengan baik tentang pentingnya kepercayaan yang diberikan maupun

yang diterima masing -masing pasangan sehingga tumbuh keharmonisan dalam

rumah tangga yang dapat menciptakan kepuasan pernikahan.

2. Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini juga dapat membantu masyarakat luas, khususnya

bagi laki-laki dan perempuan yang akan menikah untuk memupuk rasa percaya

pada pasangan dengan saling terbuka dalam komunikasi sehingga pada saat

mengarungi bahtera rumah tangga masing -masing pasangan mampu memberi dan

menerima kepercayaan sehingga tercapai kepuasan dalam pernikahannya.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Page 23: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat dengan tema yang sama,

disarankan untuk meminimalkan kelemahan -kelemahan penelitian ini. Peneli ti

sebaiknya lebih cermat dalam memilih waktu pengambilan data, agar para subyek

berada dalam kondisi yang siap untuk mengisi atau menjawab angket penelitian.

Disarankan juga untuk melakukan rapport sehingga tidak mengalami kesulitan

ketika meminta subyek mengisi angket karena sudah saling mengenal.

.Menggunakan kalimat -kalimat yang lebih singkat dan jelas sehingga para subyek

lebih mudah memahami pernyataan dalam angket.

Apabila peneliti selanjutnya yang akan menggunakan tema yang sama

dan menggunakan metode penelitian kuantitatif, disarankan untuk menggunakan

pernyataan yang tidak terlalu panjang dalam penyusunan aitem dan menggunakan

bahasa yang mudah dimengerti. Selain itu, diharapkan dapat melakukan penelitian

yang lebih lanjut tentang faktor -faktor lain yang dapat mempengaruhi terciptanya

kepuasan pernikahan, misalnya : tingkat pendidikan, usia, sosio -ekonomi, peran

dalam rumah tangga, dan agama.

Page 24: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

Daftar pustaka

Astuti, C. D.P. 2003. Hubungan Kualitas Komunikasi dan Toleransi Stres dalam Perkawinan. Sukma Vol. 2. no. 1, Nov 2003, hal 52 -60.

Azwar, S. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bahr, S. J, Chappell, C. B, Leigh, G.K.1983. Age At Marriage, Role Enactment, Role Consensus and Marital Satisfaction. Journal of Marriage and The Family; 45, P. 795-803.

Baron, R. A & Byrne, D. 1994. Social Psychology : Understanding Human Interaction. 7th Edition. Needham Height, Massacusetts, USA

Billideu, Molly. 2007. Marital Satisfaction : Recent Research (www.hope.edu/academic/psychology/335/webrep/index.html)

Callan, V & Noller, P. 1987. Marriage and The Family. Methuen Australia Pty.

Etty, Maria. 2003. Merajut Perkawinan yang Bahagia : Kiat Membangun Rumah

Tangga Sukses. Jakarta : Mediator.

Fathiana, Indra & Baktir, Yumna. 2006. pacaran versus Ta,aruf dalam Perspektif Psikologi dan Islam. Jurnal Psikologi Islami Vol. 2, No. 4.

Feldman, R. S. 1997. Social Psychology.2nd Edition. Prentice Hall International.

Feng, J., Lazar, J., Preece, J. (2004) Empathic Empathy and online interpersonal trust: A fragile relationship. Behavior and Information Technology.

Fishbein, M & Ajzen, I. 1975. Belief , Attitude and Behavior : An Introduction to Theory and Research. California : Addison Weeley Publishing, co, Inc.

Page 25: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

Foley, Jerry . 2004. Trust in Marriage. (http://wwwchatolic.com.trust in marriage-retouville-chatolic online)

Fower, B. J & Olson, D. H. 1989. ENRICH Marital Inventory : A Discriminant Validity and Cross -Validity Assessment . Journal of Marital and Family Therapy, Vol. 15, No. 1, 65-79

Furia, G. L.. 2007. Interpersona-trust. (www.interpersonaltrust.com)

Furman, W. & Flanagan. S, A. 1995. The Influence of Earlier Relationships on Marriage: An Attachment Perspective. Flanagan University

Genova, M & Rice, F. 2005. Intimate Relationship, Marriage, and Families. Sixth

Edition. Mc Graw -Hill. Heller, Rabbi. 2007. How to Built Trust in Marriag e.

(www.aish.com/family/marriage) Kamal, T. 2005. Psikologi Suami Istri. Yogyakarta : Mitra Pustaka.

Kartono, K. 2004. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Lewicki, R. J.; Tomlinson, E. C.; Gillespie, N. 2006. Model of Interpersonal Development : Thoretical Approach, Empirical Evidence, and Future Direction. Journal of Management.

Myers, David. 2005. Social Psychology. 8th Edition. Mc.Graw hill International

Edition.

Obradovic, J & Obradovid, M. C. 1999. Correlates of Subjective Global Marital Satisfaction in Women. Zagreb : Faculty of Philosophy

Pikiran Rakyat. 2006. Konsultasi Kesehatan Jiwa asuhan dr. Teddy Hidayat, Sp. K. J (Psikiater).(www. pikiran-rakyat.com/cetak/2006/092006/17/geulis/kesehatan jiwa.htm)

Page 26: NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KEPERCAYAAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · dengan keluarga, pekerjaan, dan ... memiliki dan mengasuh anak serta

Pikiran Rakyat. 2007. Masa-Masa Rawan Dalam Perkawinan. (www. pikiran-

rakyat.com/cetak/2007/052007/20/geulis/kesehatanjiwa.htm)

Porter, E. J. 1995. Building Good Family. Melbourne university press : Australia

Prasetyo, B & Jannah, L. M. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada

Rempel, J. K., Holmes, J. G., and Zanna, M. P . 1985. Trust in Close Relationship. Journal of Personality and Social Psychology, 49, 95-112

Robinson, J; Shaver, P; & Wrightsman, L. 1990. Measure of Personality and Social Psychological Attitudes. AcademicPress :NewYork.

Roach, A.J & Framzier, L.P.1981 . The Marital Satisfaction Scale : Development of a Measure for Intervention Research . Journal or Marriage and The Family. Vol. 43, 537-545.

Rosen-Grandon, Jane R.; Myers, Jane E.; Hattie, John A. 2004. Journal of Counseling and Development. Immediate Online Access.

Taylor, S. E, Peplau, L. A, & Osears, D. 2000. Social Psychology. 10th Edition. Prentice Hall Inc. New Jersey : Upper Saddle Riven.

Walgito, B. 2000. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Wienir, P & Walizer,M. 1991. Metode dan Analisis Penelitian: Mencari Hubungan. Jakarta: Erlangga

--------------. 2006. Faktor Praperkawinan yang Berpengaruh pada Sukses

Perkawinan. Arsip Artikel Kliping.

(www.unitedfool.com/cms/arsip/kliping/index.php?page=all)