naskah publikasi stres pada pengangguran...

23
NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN SARJANA Oleh : Prasojo Putrama 01320078 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

Upload: phunghanh

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

NASKAH PUBLIKASI

STRES PADA PENGANGGURAN SARJANA

Oleh :

Prasojo Putrama

01320078

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 2: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

NASKAH PUBLIKASI

STRES PADA PENGANGGURAN SARJANA

Telah Disetujui Pada Tanggal

________________________

Dosen Pembimbing Utama

(Retno Kumolohadi, S.Psi., M.Si)

Page 3: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

STRES PADA PENGANGGURAN SARJANA

Prasojo Putrama

Retno Kumolohadi

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami stres yang

dialami, faktor–faktor penyebab stress pada pengangguran sarjana serta memahami berbagai cara mengelola kondisi stres.

Subjek penelitian ini adalah para sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Karakteristik usia antara 24-26 tahun. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling, karena teknik tersebut dapat mengoptimalkan kualitas data yang diperoleh. Dengan demikian, sampel tidak mewakili dalam hal jumlah responden (kuantitas), namun kualitas atau ciri-ciri responden yang ingin diwakili (Utarini, 2000). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan desain penelitian perspektif fenomenologis. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis tematik.

Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa subyek mengalami stres pada saat subyek merasa tanggung jawab yang dibebabkan kepada subyek belum berhasil dilakukan, yaitu masih menganggur. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada pengangguran sarjana yaitu faktor internal seperti tekanan dan tanggapan negatif dari banyak pihak, dan juga faktor eksternal seperti interaksi dengan lingkungan sekitar. Respon negatif dan positif dilakukan subyek untuk menghadapi keadaan stresnya, seperti lebih aktif di kegiatan lingkungannya tetapi ada juga yang terjebak ke dalam minum-minuman keras dan lebih memilh untuk menghindar dari lingkungan sekitar untuk meminimalkan keadaan stresnya.

Kata Kunci : Stres, Pengangguran Sarjana

Page 4: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

PENGANTAR

Indonesia pada zaman sekarang ini sangat banyak mengalami kesulitan

dalam segala bidang. Krisis moneter sejak tahun 1997 yang dampaknya masih

sangat berat dirasakan oleh rakyat kecil di Indonesia adalah salah satunya.

Dampak krisis moneter antara lain adalah meningkatnya kebutuhan pokok,

meningkatnya biaya pendidikan dan sempitnya lapangan pekerjaan.

Sempitnya lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah

tenaga kerja, menuntut para pencari kerja (job seeker) untuk lebih ahli

dibidangnya. Kenyataan lain adalah bahwa manusia dan pekerjaan tidaklah bisa

dipisahkan, seorang manusia akan dihargai bila sudah mempunyai pekerjaan

yang layak dan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga. Apabila

seseorang yang telah mempunyai pekerjaan secara otomatis akan berubah

status sosialnya, dengan adanya perubahan tersebut seseorang akan menerima

konsekuensi baru lagi dalam menjalani kehidupannya. Seseorang yang memasuki

dunia kerja dianggap memasuki dunia baru dan membutuhkan pennyesuaian

baru pula. Seseorang tidak akan sukses dalam bekerja tanpa mengetahui seluk

beluk pekerjaan itu sendiri. Persiapan– persiapan khusus dibutuhkan seseorang

untuk memasuki dunia kerja. Satu persiapan pokok yang sangat menentukan

adalah mempersiapkan kesesuaian antara diri pribadi dengan pekerjaan maupun

dengan lingkungan pekerjaan yang dihadapi. Kesesuaian antara diri dengan

pekerjaan sangat tergantung pada banyak faktor antara lain : kapasitas pribadi,

pilihan karier, pemahaman terhadap dunia kerja maupun harapan-harapan

pribadi terhadap pekerjaan. Terjadinya kesesuaian antara diri pribadi dengan

Page 5: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

dunia kerja akan memberikan kesejahteraan hidup, sebaliknya jika tidak terjadi

kesesuaian akan mendatangkan penderitaan yang berkepanjangan.

Contoh hasil observasi dan wawancara pada tanggal 6 april 2006 dengan

salah satu sarjana yang sudah satu tahun menganggur. Sehari-harinya selalu

dihabiskan dengan nongkrong dengan anak-anak SMU di lingkungan tempat

tinggalnya yang sering mabuk-mabukan dan tidak jarang juga mencuri, karena

sudah putus asa mencari pekerjaan. Gejala fisik yang tampak adalah pendiam

walaupun di tengah keramaian, gelisah, kurang konsentrasi. Selain itu, orang

tuanya pun sudah tidak mau memikirkannya lagi karena orang tuanya pun sudah

kehabisan dana untuk menyekolahkan anaknya itu. Contoh diatas menunjukkan

bahwa sarjana tersebut bukannya tidak mau mencari pekerjaan, tetapi lebih

karena putus asa yang berkepanjangan dan akhirnya mengalami stres yang

semakin hari semakin tinggi tingkat stresnya yang berakibat pada terjerumus

dalam tindakan kriminal.

Kasali (Kedaulatan Rakyat, 2004) berpendapat bahwa lulusan perguruan

tinggi yang notabene pencari kerja ini masih banyak yang kurang percaya diri

karena kurang memiliki wawasan yang luas, kurang tekun, kurang memilki

keberanian sebelum mencoba. Menurut data BPS angka pengangguran pada

tahun 2002, sebesar 9,13 juta penganggur terbuka, sekitar 450 ribu diantaranya

adalah yang berpendidikan tinggi. Bila dilihat dari usia penganggur sebagian

besar (5.78 juta) adalah pada usia muda (15-24 tahun). Selain itu terdapat

sebanyak 2,7 juta penganggur merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan

(Nakertrans, 2003). Data ini menunjukkan bahwa kualitas dari lulusan perguruan

tinggi belum mampu bersaing di dunia kerja.

Page 6: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Permasalahan lain akan timbul ketika individu belum mendapatkan

pekerjaan. Hal inilah yang dirasakan pada para sarjana yang belum mendapatkan

pekerjaan, apalagi dalam jangka waktu yang sudah lama dari masa lulus kuliah.

Banyak sekali kenyataan seperti ini yang harus dihadapi oleh para sarjana ini,

dan tidak jarang para sarjana ini merasa putus asa, dan tidak berguna karena

tidak bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga dan lingkungannya. Sarjana

yang telah lulus harus bisa memberikan hasil kepada keluarga dan

lingkungannya apa yang telah didapatkannya selama kuliah, harapan dari

lingkungan akan bertentangan dengan kenyataannya ketika sarjana tersebut

belum mendapatkan pekerjaan. Selain dari tuntutan-tuntutan dari keluarga yang

mengharapkan agar bisa membantu perekonomian keluarga terutama di saat

yang sulit ini, tuntutan dari lingkungan juga yang mengharapkan sarjana

tersebut berharga di lingkungannya untuk kemajuan lingkungan sosialnya, ada

juga tuntutan lain yang harus dipenuhi yaitu tuntutan dari perguruan tinggi

tempat sarjana tersebut menimba ilmunya.

Tuntutan dari dalam diri sarjana untuk menjadi seorang yang berharga di

keluarga dan lingkungan sosialnya juga mengakibatkan pada keadaan yang

menyebabkan stres. Semakin banyaknya tuntutan dan semakin sering tuntutan

tersebut muncul maka akan semakin tinggi pula tingkat stres pada sarjana

tersebut. Hans Selye (1974) mengatakan bahwa stres adalah respon tubuh tidak

spesifik terhadap suatu tuntutan yang dihadapi. Stres bukan ketegangan saraf,

melainkan ketegangan tubuh. Stres juga menerangkan efek-efek dari reaksi

tubuh terhadap tekanan.

Page 7: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Pentingnya penelitian ini dilakukan sebagai langkah awal untuk

mengetahui dan memahami penyebab stres pada pengangguran sarjana.

Penelitian ini dilakukan untuk menggali dan memahami stres yang dialami,

faktor–faktor penyebab stress pada pengangguran sarjana serta memahami

berbagai cara mengelola kondisi stres.

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan memahami stres yang

dialami, faktor – faktor penyebab stres pada pengangguran sarjana serta

memahami berbagai cara mengelola kondisi stres.

B. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis penelitian ini adalah memperkaya khasanah penelitian di

bidang ilmu psikologi khususnya ilmu psikologi klinis, sedangkan manfaat teoritis

bagi peneliti adalah lebih mengerti dan memahami manusia dan teori-teori yang

relevan dengan kehidupan sosial manusia.

Manfaat praktis penelitian ini adalah hasil penelitian diharapkan dapat

dipakai para pengangguran sarjana untuk meminimalkan kondisi stres dan

memberitahukan informasi tentang dampak- dampak dan cara mengatasi stres

dalam waktu tertentu agar dapat bermanfaat di lingkungannya

C. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang stres sebagai salah satu variabel telah banyak

dilakukan sepanjang pengetahuan peneliti. Diantaranya adalah penelitian yang

dilakukan Randy Kasman dan P.Tommy.Y.S.Suyasa (2004) yang meneliti tentang

stres, perilaku merokok dan tipe kepribadian. Subjek penelitiannya adalah

mahasiswa S1 Universitas Tarumanegara (dengan jumlah sks yang diambil

Page 8: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

berkisar antara 2 sampai 24 sks). Dengan jenis kelamin, subjek laki-laki 88 orang

dan perempuan 10 orang, sedangkan metode penelitiannya adalah metode

kuantitatif. Perbedaan dengan peneliti adalah pada subjek penelitian yaitu pada

sarjana pengangguran yang sudah menganggur antara satu tahun sampai belum

mendapatkan pekerjaan, variabel penelitian yang dipakai peneliti adalah stres

pada pengangguran sarjana, sedangkan metode penelitian pada penelitian ini

adalah kualitatif.

Penelitian lain adalah yang dilakukan oleh Taufik (2004) yang meneliti

tentang Desensitisasi terhadap kekerasan dan toleransi stres pada guru di

Nanggroe Aceh Darussalaam. Subjek penelitiannya adalah para guru di NAD

yang mengikuti program pelatihan konseling trauma, sedangkan metode

penelitiannya adalah metode kuantitatif. Perbedaan dengan peneliti adalah pada

subjek penelitian yaitu pada sarjana pengangguran yang sudah menganggur

antara satu tahun sampai belum mendapatkan pekerjaan, variabel penelitian

yang dipakai peneliti adalah stres pada pengangguran sarjana, sedangkan

metode penelitian pada penelitian ini adalah kualitatif.

Penelitian yang lain yang menggunakan stres sebagai salah satu

variabelnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Tiatri (1996) yang meneliti

tentang korelasi antara stres, dukungan personal, dukungan sosial, dengan

kesehatan mental wanita kerja yang berkeluarga. Subjek penelitiannya adalah

wanita yang bekerja di bagian kepegawaian atau pendidikan dan pelatihan di

PT.Pos dan Giro Bandung, berada pada masa dewasa awal (18-40 tahun), telah

menikah selama 0-10 tahun, suami bekerja, mempunyai paling sedikit 1 anak,

serta berpendidikan terakhir minimal SLTP, sedangkan metode penelitiannya

Page 9: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

adalah metode penelitian kuantitatif. Perbedaan dengan peneliti adalah pada

subjek penelitian yaitu pada sarjana pengangguran yang sudah menganggur

antara satu tahun sampai belum mendapatkan pekerjaan, variabel penelitian

yang dipakai peneliti adalah stres pada pengangguran sarjana, sedangkan

metode penelitian pada penelitian ini adalah kualitatif.

METODE PENELITIAN

Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah para sarjana yang belum

mendapatkan pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Karakteristik usia subjek

adalah antara 24- 26 tahun, karena pada usia ini adalah rata-rata usia kelulusan

para sarjana.

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Lofland

dan Lofland (Moleong, 2002) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang

sumber data utamanya adalah berupa kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Desain penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif

dengan menggunakan perspektif fenomenologis. Tema data kualitatif

dideskripsikan dengan detail dan mendalam, secara langsung mencoba

menangkap perspektif dan pengalaman seseorang (Patton, 1994). Studi dengan

perspektif fenomenologis berfokus pada deskripsi apa yang dialami seseorang

dan bagaimana mereka mengalami pengalaman mereka (Patton, 1994). Menurut

Bogdan dan Biklen (Asmadi Alsa, 2004) peneliti dengan pendekatan

Page 10: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

fenomenologis berusaha memahami makna dari suatu peristiwa dan saling

pengaruhnya dengan manusia dalam situasi tertentu.

Penelitian ini juga menggunakan informan untuk akurasi data yang

diperoleh. Informan adalah orang yang dekat dengan subyek penelitian,

sehingga dapat memberikan informasi atau gambaran tentang keadaan subyek

secara keseluruhan.

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sample, karena teknik

tersebut dapat mengoptimalkan kualitas data yang diperoleh. Dengan demikian,

sampel tidak mewakili dalam hal jumlah responden (kuantitas), namun kualitas

atau ciri-ciri responden yang ingin diwakili (Utarini, 2000).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan wawancara secara mendalam (in-depth interview) dan observasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Moleong, 2002).

Informasi yang ditanyakan dalam wawancara telah mencakup:

a. Permasalahan yang dihadapi para pengangguran sarjana tersebut

b. Penilaian/ sikap pengangguran sarjana terhadap masalah

c. Tindakan-tindakan yang dilakukan para pengangguran sarjana untuk

mengatasi permasalahan.

Page 11: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

2. Observasi

Penelitian psikologis, baik itu kualitatif maupun kuantitatif mengandung

aspek observasi di dalamnya. Menurut Patton (Poerwandari, 1998) observasi

merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian kualitatif. Istilah

observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat

fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam

fenomena tersebut (Poerwandari, 1998).

Alat pencatatan observasi yang digunakan adalah chek list yaitu sebuah

daftar pengecek yang berisi nama-nama subjek dan beberapa identitas lainnya

yang hendak diselidiki, dengan memberikan tanda check ( v ) secara tepat dan

objektif tentang ada atau tidak adanya suatu ciri-ciri (faktor) tertentu.

Perilaku yang diobservasi dalam penelitian ini meliputi :

a. Perilaku yang berhubungan dengan interaksi sosial

b. Perilaku yang berhubungan dengan gejala/indikator stres

c. Perilaku yang berhubungan dengan cara memperoleh pekerjaan

Hasil Penelitian

A. Wawancara

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Deskripsi subyek penelitian disajikan dalam bentuk tabel berdasarkan

umur, jenis kelamin, fakultas / jurusan, dan tahun kelulusan.

Page 12: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Tabel 1 Deskripsi Subjek Wawancara dan observasi Subjek Umur

(Tahun) Jenis

Kelamin Fakultas/Jurusan Tahun

Kelulusan DN

YY

25

25

Laki-laki

Laki-laki

Tehnik Industri /

Teknik Mesin

FTSP / Arsitek

2005

2005

Tabel 2 Deskripsi Informan

Subjek Umur (Tahun)

Jenis Kelamin

Status Pekerjaan

NL

UL

22

19

Perempuan

Perempuan

Adik Kandung

Pacar (teman dekat)

Mahasiswa

Mahasiswa

2. Hasil Wawancara dengan Subyek dan Informan Penelitian

Proses pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara

dan observasi. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara.

Pedoman wawancara berisikan hal-hal yang harus ditanyakan dalam

wawancara, meliputi :

a. Permasalahan yang dihadapi para pengangguran sarjana tersebut

b. Perubahan-perubahan perilaku selama menganggur

c. Penilaian/ sikap pengangguran sarjana terhadap masalah

d. Tindakan-tindakan yang dilakukan para pengangguran sarjana untuk

mengatasi permasalahan.

Page 13: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Hasil wawancara diperolah berdasarkan temuan di lapangan yang telah

dianalisis. Proses analisis dilakukan dengan mendengarkan rekaman lalu

membuat transkip verbatim dan melakukan pengkodean (koding). Koding

dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara

lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang

topik yang dipelajari (Poerwandari, 1998). Selanjutnya peneliti membuat

penomoran pada baris-baris dalam transkip kemudian memberikan nama untuk

masing-masing berkas dengan kode tertentu. Kode tersebut mempunyai arti

berdasarkan topik penelitian yang diterapkan pada sekelompok kata atau

paragraf dari transkip

B. Hasil Observasi

Metode pengumpulan data yang juga digunakan dalam penelitian ini

adalah observasi. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi jenis pemeran serta sebagai pengamat. Sedangkan alat pencatatan

observasi yang digunakan adalah chek list yaitu sebuah daftar pengecek yang

berisi nama-nama subjek dan beberapa identitas lainnya yang hendak diselidiki,

dengan memberikan tanda check (v ) secara tepat dan objektif tentang ada atau

tidak adanya suatu ciri-ciri (faktor) tertentu.

Perilaku pengangguran sarjana yang diobservasi dalam penelitian ini

meliputi:

a. Perilaku yang berhubungan dengan interaksi sosial

b. Gejala / indikator stres

c. Perilaku yang berhubungan dengan pencarian kerja

Page 14: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah data yang telah terkumpul dari

hasil wawancara dan pengamatan (observasi). Setelah dibaca, dipelajari, dan

ditelaah maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data. Reduksi

data merupakan kegiatan yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus,

membuang hal-hal yang tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa

sehingga kesimpulan penelitian dapat dilakukan (Patton, 1980). Dalam penelitian

ini, cara untuk membuat reduksi data adalah dengan melakukan koding (Utarini,

2000).

Setelah analisis data selesai dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah

mengkomunikasikan hasil penelitian kepada orang lain dengan cara menyajikan

data. Sajian data hasil penelitian merupakan suatu cara untuk mendeskripsikan

data dalam bentuk narasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat

dilakukan (Patton, 1980).

PEMBAHASAN

Pengangguran sarjana dirasakan berat daripada pengangguran SMU. Hal

ini disebabkan karena beban dan tanggung jawab yang ditanggung oleh

pengangguran sarjana lebih berat dan lebih banyak. Beban tersebut didasarkan

karena biaya yang dikeluarkan untuk kuliah lebih banyak daripada SMU dan tidak

semua orang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Dari banyaknya

biaya yang dikeluarkan, maka sarjana diharapkan juga untuk bisa bermanfaat di

lingkungannya.

Page 15: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Stres yang dialami subyek karena menganggur dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Menurut Hardjana (1994)

membedakan sumber-sumber stres, yaitu dalam diri individu, keluarga, dan

llingkungan. Faktor internal yang mempengaruhi stres pada pengangguran

sarjana adalah tekanan dan tanggapan negatif dari banyak pihak. Selain itu juga

dipengaruhi oleh tanggung jawab untuk mendapatkan pekerjaan. Faktor ekternal

yang mempengaruhi stres pada pengangguran sarjana adalah faktor lingkungan.

Faktor lingkungan dalam hal ini adalah interaksi pengangguran sarjana dengan

keluarga, tetangga, dan teman-teman.

Pada awal menjalani masa menganggur, subyek mengalami banyak

perubahan, baik perubahan negatif maupun positif. Di mulai dari adanya

perubahan kegiatan, yang biasanya ada kegiatan kuliah tapi sekarang tidak ada

kegiatan bermanfaat. Kemudian ada subyek yang pernah terjebak ke minum-

minuman keras dan narkoba, karena menganggap minum-minuman keras dan

narkoba dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Selain perubahan

negatif, ada juga perubahan positif yang dirasakan. Seperti, aktif di lingkungan

sekitar dan melakukan hobi. Hans Selye (Mahsun,2004) menyatakan respon atas

stres dapat berupa reaksi kimiawi dalam tubuh, meningkatnya hormon adrenalin,

munculnya ketegangan dan kecemasan. Ketika subyek melakukan hal-hal positif

atau negatif, tujuannya adalah untuk berusaha mengatasi stres yang mereka

alami. Ketika melakukan hal-hal yang positif, subyek merasa tenang dan

nyaman, berusaha untuk menerima keadaan menganggur ini dan juga subyek

mengharapkan stres yang dialami dapat diatasi, sedangkan ketika subyek

melakukan hal-hal yang negatif, misalnya; mabuk-mabukan, subyek merasa

Page 16: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

tenang tetapi tidak dalam jangka waktu yang lama, karena apa yang dilakukan

subyek tidak sesuai dengan keinginan subyek sendiri dan akhirnya bertambah

beban yang ditanggung.

Perubahan sikap dan perilaku yang terjadi pada subyek diharapkan dapat

menjadi perubahan yang positif, karena subyek adalah seorang sarjana yang

notabene mempunyai tingkat intelektual yang lebih tinggi. Tetapi hasil dari

subyek penelitian ini berbeda dengan kenyataannya. Hal ini lebih dipengaruhi

oleh faktor internal dan faktor ekternal yang ada di sekeliling sarjana yang

menganggur.

Seiring berjalannya waktu, subyek dapat menyadari dan menerima

keadaannya sebagai pengangguran dan harus dihadapi. Mereka tidak akan

mungkin terlepas dari permasalahan tersebut kalau tidak ada usaha yang

dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Para pengangguran sarjana

juga bersikap optimis dalam menjalani keadaannya. Selain bersikap optimis, para

pengangguran sarjana juga berusaha mencari informasi, motivasi, dan keyakinan

bahwa dapat melalui keadaan menganggur ini dengan baik.

Mencari dukungan sosial juga dilakukan pengangguran sarjana.

Dukungan social yang dicari pengangguran sarjana berupa dukungan

instrumental dan dukungan emosional. Dukungan instrumental yang didapat oleh

pengangguran sarjana meliputi nasehat maupun informasi dari orang-orang

disekitarnya. Sedangkan dukungan emosional yang didapatkan pengangguran

sarjana berupa dukungan moral, simpati dan pemahaman terhadap masalah

yang dihadapinya. Dukungan sosial yang saat ini sangat dibutuhkan oleh

pengangguran sarjana adalah dukungan instrumental.

Page 17: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Dukungan sosial bisa didapatkan dari pasangan, orang tua, anak, sanak,

keluarga, teman, dan sebagainya (keliat, 1998). Selanjutnya Sarafino (1998)

menambahkan bahwa dukungan sosial dapat bermanfaat positif bagi kesehatan

bila kita merasakan dukungan tersebut sebagai dukungan yang layak dan sesuai

dengan apa yang kita butuhkan. Dukungan sosial yang diperoleh pengangguran

sarjana selama menganggur berupa dukungan dari keluarga, teman dan

lingkungan sekitarnya.

Seiring bertambahnya pengalaman pengangguran sarjana dalam

menghadapi keadaan menganggur ini, membuat pengangguran sarjana lebih

memahami dan mengerti tentang kondisi dan apa yang terjadi pada mereka.

Pada periode ini subyek lebih keras untuk mendapatkan pekerjaan dan cara yang

lebih baik lagi. Pada masa ini juga subyek meminta bantuan dan lebih

mendekatkan diri kepada sang pencipta, lebih banyak pasrah dan bersabar

dengan kondisi yang menganggur, terus berusaha dan berdoa. Mereka yakin

bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik padanya. Mereka hanya bisa

berusaha, tetapi yang menentukan atas kondisi mereka adalah Tuhan yang

memiliki dan berkuasa atas manusia. Subyek juga mengambil hikmah dan

manfaat dari keadaan menganggur ini. Hikmah yang dapat diambil

pengangguran sarjana meliputi bertambahnya pengalaman dan pengetahuan,

lebih tawakal. Tetapi tidak semua pengangguran sarjana mendekatkan diri

kepada sang pencipta selama menganggur, bahkan subyek 2 menyatakan bahwa

dia malah berkurang menjalankan ibadahnya. Ini terjadi karena subyek 2 sempat

terjebak ke dalam minum-minuman keras dan narkoba, sehingga melalaikan

ibadahnya. Tetapi subyek 2 juga menyatakan bahwa dia akan beribadah lebih

Page 18: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

baik lagi, karena sebelum menganggur subyek 2 termasuk orang yang rajin

beribadah.

Menurut informan dari kedua subyek juga menyatakan hal yang sama

dengan perubahan sikap dan perilaku yang terjadi. Data yang didapat dari

informan juga mendukung data yang didapat dari subyek penelitian.

Penjelasan mengenai keadaan stres pengangguran sarjana karena

menganggur dapat digambarkan pada bagan di bawah ini :

Bagan : Stres pada pengangguran sarjana

PERUBAHAN

Stressor: Menganggur

Faktor Eksternal : ? Interaksi dengan keluarga ? Interaksi dengan teman

yang sudah bekerja ? Interaksi dengan tetangga Faktor Internal : ? Tuntutan dari diri sendiri ? Tanggung jawab

Positif ? Melakukan hobi ? Aktif di lingkungan ? Rajin Beribadah ? Mencari dukungan

sosial

Negatif ? Mabuk-mabukan ? Pendiam ? Menyendiri ? Menghindar dari

lingkungan

Page 19: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

KESIMPULAN

Permasalahan yang dihadapi para pengangguran sarjana adalah sulitnya

mencari pekerjaan, tanggung jawab yang dibebankan kepada subyek dan

tekanan-tekanan dari lingkungan. Kedua subyek menyatakan bahwa masalah

yang paling berat adalah sulitnya mencari kerja.

Pengangguran sarjana dirasakan berat daripada pengangguran SMU. Hal

ini disebabkan karena beban dan tanggung jawab yang ditanggung oleh

pengangguran sarjana lebih berat dan lebih banyak. Beban tersebut didasarkan

karena biaya yang dikeluarkan untuk kuliah lebih banyak daripada SMU dan tidak

semua orang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Dari banyaknya

biaya yang dikeluarkan, maka sarjana diharapkan juga untuk bisa bermanfaat di

lingkungannya.

Berdasarkan temuan di lapangan, stres yang diakibatkan karena

menganggur dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor

ekternal.

Faktor internal yang mempengaruhi stres pada pengangguran sarjana

adalah tekanan dan tanggapan negatif dari banyak pihak. Selain itu juga

dipengaruhi oleh tanggung jawab untuk mendapatkan pekerjaan. Faktor ekternal

yang mempengaruhi stres pada pengangguran sarjana adalah faktor lingkungan.

Faktor lingkungan dalam hal ini adalah interaksi pengangguran sarjana dengan

keluarga, tetangga, dan teman-teman.

Perilaku positif atau negatif yang muncul pada saat menganggur,

digunakan subyek untuk mengatasi permasalahan menganggur. Akan tetapi,

perilaku yang positif akan lebih membawa dampak positif juga terhadap subyek,

Page 20: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

dan perilaku yang negatif akan menambah lagi beban yang ditanggung subyek

karena menganggur dan menyebabkan semakin tinggi tingkat stres yang dialami.

Seiring berjalannya waktu, subyek dapat menerima keadaannya sebagai

pengangguran. Tetapi masih ada penerimaan yang kurang baik dari orang tua

maupun lingkungan yang bisa menambah beban subyek sebagai pengangguran.

Untuk mengatasinya subyek memberi pengertian kepada lingkungan tentang

sulitnya mencari pekerjaan dan mencari dukungan sosial dari lingkungan sekitar.

Semakin lama menjadi pengangguran akan meningkatkan pemahaman

subyek tentang keadaannya yang menganggur. Pada periode ini subyek lebih

keras untuk mendapatkan pekerjaan dan cara yang lebih baik lagi. Pada masa ini

juga subyek lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, lebih banyak pasrah

dan bersabar dengan kondisi yang menganggur, terus berusaha dan berdoa.

Subyek juga mengambil hikmah dan manfaat dari keadaan menganggur ini.

Menurut informan dari kedua subyek juga menyatakan hal yang sama

dengan perubahan sikap dan perilaku yang terjadi. Data yang didapat dari

informan juga mendukung data yang didapat dari kedua subyek penelitian.

A. Saran-saran

1. Bagi pengangguran sarjana

Pengangguran sarjana hendaknya dapat mengatasi atau meminimalkan

kondisi stress dengan cara melakukan hal-hal yang positif seperti berperan aktif

di lingkungan. Karena harapan keluarga dan lingkungan, sarjana bisa bermanfaat

di lingkungannya.

Page 21: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

2. Bagi keluarga dan lingkungan

Bagi keluarga dan lingkungan diharapkan dapat mengerti tentang

keadaan menganggur yang dialami pengangguran sarjana. Keluarga dan

lingkungan juga diharapkan dapat memberi dukungan emosional dan memberi

tanggapan positif tentang keadaan menganggur yang dialami pengangguran

sarjana, misalnya dengan ikut terlibat dalam mencari pekerjaan.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengungkap lebih dalam lagi

faktor-faktor yang mempengaruhi stres karena menganggur dan mengungkap

faktor apa saja yang dominant pengaruhnya. Seperti faktor kepribadian, faktor

usia, jenis kelamin dan lain-lain. Selain itu juga bisa mengambil subyek penelitian

selain sarjana.

Page 22: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

DAFTAR PUSTAKA

--------. 1982. Badan Penelitian dan Pengembangan. Jakarta : DEPNAKERTRANS. --------. 1996. Situasi Tenaga Kerja & Kesempatan Kerja di Indonesia. Jakarta :

DEPNAKER. Alsa, A. 2004. Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam

Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka pelajar Offset. Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Banjarmasin Pos. 1996. Indonesia. http://bjm.mega.net.id/bpost/harini/opini/artikel1.htm. Crider, A. B. 1983. 50 Cara Mencegah dan Menghadapi Stres. Psychologhy.

Yogyakarta : Prestasi Pustaka. Fabella, Armand.T. 1993. Anda Sanggup Mengatasi Stres. Jakarta : Offset. Harjana, A. M. 1994. Stres Tanpa Distress: Seni Mengelola Stres. Yogyakarta :

Kanisius. Karman, R., Suyasa, P. T. Y. S. 2004. Stres, Perilakuk Merokok dan Tipe

Kepribadian. Phronesis, 6, 19-39. Kedaulatan Rakyat. 2004. Ketenagakerjaan. Eksbis. 23 September 2004.

Kompas. 2004. 20 Persen Lulusan PT Bekerja di Sektor Informal . 1 April 2004.

Mahsun. 2004. Bersahabat Dengan Stress. Yogyakarta : Prisma Media. Manning, C., Bakir, Z. 1983. Partisipasi Angkatan Kerja, Kesempatan Kerja &

Pengangguran di Indonesia. Yogyakarta : Pusat Penelitian & Studi Kependudukan UGM.

Poerwandari, E. K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi.

Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) UI.

Pikiran Rakyat. 2000. Penganggur, Bermasalah Sejak Definisi. 15 Januari 2000. Quade, W. M., Aikman, A. 1991. Stress. Jakarta : Erlangga. Sarafino, E. P.1994. Health Psychologhy: Biopsychosocial Intractions : Canada. Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT. Grasindo.

Page 23: NASKAH PUBLIKASI STRES PADA PENGANGGURAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · meningkatnya biaya pendidikan dan ... Subyek dalam penelitian

Nama : Prasojo Putrama

Alamat : Candi Dukuh 03/03, Sardonoharjo, Ngaglik Sleman.

No.Telp : 081392002211