national capital integrated coastal development...
TRANSCRIPT
Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA
NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT
NOMOR 67 EW
PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA
NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT Aries R. Prima – Engineer Weekly
1 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung
IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
“Karya ini tidak hanya berfungsi sebagai tanggul laut dan tanggul muara sungai, tapi juga sebagai penataan
kawasan sekitar
Tahap 2 Paket 2 ruas Kalibaru - Cilincing adalah salah satu tahapan pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang merupakan proyek pengaman pantai di Jakarta. Ruas ini dikerjakan oleh Wijaya Karya (WIKA)- SACNAKSO. Struktur utama tanggul ini menggunakan produk beton pracetak untuk menghasilkan struktur dengan performa yang baik. Aplikasi metode pemasangan dengan teknologi inovatif menghasilkan konstruksi yang berkualitas dengan durasi pengerjaan yang cepat. TUJUAN PEMBANGUNAN Pengaman pantai ini adalah sebuah upaya perlindungan terhadap ancaman banjir rob
(banjir yang disebabkan pasang surut air laut) yang terjadi akibat penurunan permukaan tanah dan kenaikan muka air laut di kawasan pesisir pantai utara Jakarta dan sekitarnya.
3 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung
IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA
NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT
Tujuan ini dicapai melalui penguatan dan peninggian pada tanggul laut dan tanggul muara sungai, serta penataan kawasan sekitar, sehingga dapat mengurangi kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir rob. DESKRIPSI TEKNIS Proyek NCICD ini membentang di sepanjang pantai utara Jakarta, tepatnya di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, dengan panjang trase 2,2 km. Struktur utama tanggul menggunakan beton pracetak post-tension cylinder pile diameter 1.200
mm dengan ketebalan badan beton 150 mm dan panjang 24 meter, dengan kuat tekan beton f’c 52 MPa. Untuk sistem pengikat antar cylinder pile mengadopsi sistem sambungan pada tiang baja. Cylinder pile adalah produk beton untuk tiang pancang yang diproduksi secara segmental dengan panjang per segmen 6 meter. Kemudian segmen-segmen tiang tersebut disambung menjadi satu menggunakan baja prategang dengan sistem post-tension.
4 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung
IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA
NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT
Metode pemasangan cylinder pile dilakukan dengan menggunakan alat innerboring. Metode inovatif ini menjamin kepresisian dan efisiensi waktu dalam proses pengerjaannya. Metode innerboring adalah metode pemancangan produk cylinder pile post-tension dengan cara memasukkan peralatan pengeboran ke dalam rongga produk cylinder pile. Kemudian sambil dilakukan pengeboran tanah, tiang secara bersamaan ditekan ke dalam tanah sampai kedalaman yang sudah direncanakan.
TAHAPAN PEMBANGUNAN Pengerjaan proyek ini dimulai pada Agustus 2016 dan diselesaikan pada Desember 2017. Jumlah produk yang digunakan pada proyek ini sebanyak ± 1800 titik PC cylinder pile. Produk tersebut disuplai dari Pabrik Produk Beton Lampung Selatan PT Wijaya Karya Beton Tbk. Lokasi yang sudah terpancang produk cylinder pile, secara simultan dilakukan pekerjaan pembuatan capping beam, pekerjaan penimbunan tanah, serta penataan tanggul.
5 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung
IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA
NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT
PROSES PEMBANGUNAN Salah satu kendala utama proyek ini adalah kedalaman sea bed yang dangkal, sehingga saat air surut tongkang alat pemancangan tidak dapat beroperasi. Untuk mengatasi permasalahan ini, sea
bed digali agar tongkang dapat bergerak dalam kondisi air surut. Kemudian, galian sea bed tersebut dikembalikan sesuai dengan desain rencana.
2 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung
IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA
NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT
Selain itu, terdapat permasalahan sosial dimana masih banyaknya kapal nelayan milik warga yang bersandar pada kolam di dalam tanggul, sehingga pekerjaan timbunan dan penutupan tanggul tertunda hingga pembuatan fasilitas sandar kapal nelayan selesai. PERUSAHAAN PEMBANGUNAN Kontraktor untuk pembangunan tanggul NCICD adalah KSO antara PT Wijaya Karya (Tbk) dengan PT Sacna. Pemasok untuk produk beton pracetak cylinder pile dipercayakan kepada PT Wijaya Karya Beton (Tbk). Penggunaan produk beton pracetak dalam negeri yang memiliki mutu tinggi sebagai struktur utama tanggul dan pemilihan metode pemasangan yang inovatif, menghasilkan kualitas pekerjaan yang baik dalam rangka mendukung keberhasilan penyelesaian proyek tersebut.
PELAKU PROYEK/ PRODUK KEINSINYURAN Rancangan: LAPPI Institut Teknologi Bandung Pelaksana Proyek/Produk Endang Hidayat Manajer Proyek WIKA-SACNA KSO. Toni Hendrawan Deputi Manajer Proyek WIKA-SACNA KSO. Achmad Arifin Manajer Jasa Penunjang, PT WIKA Beton (Tbk). Epian Madjid Manajer Pelaksana Proyek NCICD, PT WIKA Beton (Tbk). Rija Judaswara Manajer Wilayah Penjualan III, PT WIKA Beton (Tbk). Suheryanto Manajer Pabrik Produk Beton Lampung Selatan, PT WIKA Beton (Tbk). Manajemen Perusahaan: Bintang Perbowo Direktur Utama, PT Wijaya Karya (Tbk). Hadian Pramudita Direktur Utama, PT Wijaya Karya Beton (Tbk). Kuntjara Direktur Pemasaran, PT Wijaya Karya Beton (Tbk). Hari Respati Direktur Operasi 2, PT Wijaya Karya Beton (Tbk). Siddik Siregar Direktur Bidang Jasa, PT Wijaya Karya Beton (Tbk). Sidiq Purnomo Direktur Teknik dan Sistem Manajemen PT Wijaya Karya Beton (Tbk).
6 Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung
IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA
DARI NASKAH AKADEMIK
EKSPLORASI dan IMPLEMENTASI SISTEM KEBUDAYAAN. Rudianto Handojo
Baru-baru ini ada undangan untuk hadir sebagai panelis penanggap Naskah Akademik. Tidak tangung-tanggung, judulnya adalah: Eksplorasi dan Implementasi Sistem Kebudayaan Sebagai Solusi Permasalahan Bangsa dan Bernegara. Diolah dalam prespektif keagamaan, keilmuan, ketahanan, kebudayaan dan kesejahteraan sosial. Dalam pengantar Naskah Akademis dinyatakan bahwa terdapat elemen-elemen bangsa yang berkeinginan dan berjuang dalam mencapai dan mengimplementasikan kemerdekaan. Diantaranya adalah (1) para kaum agamawan, (2) para kaum ilmuwan, (3) para tentara dan badan keamanan rakyat yang mewujud menjadi Tentara Nasional Indonesia, (4) para raja, sultan, dan pemangku adat, dan (5) para rakyat umum dan kaum profesi. Kegiatan ini diselenggarakan terkait permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini yaitu: (1) situasi yang semakin mengkhawatirkan, dengan potensi milik bangsa yang semakin dikuasai asing, (2) dirasa perlu kedaulatan bangsa dalam sistim poleksosbud dan pertahanan untuk mencegah potensi penguasaan asing, (3) mahalnya biaya demokrasi, (4) terjeratnya banyak pimpinan daerah dalam korupsi, (5) derasnya pengaruh budaya dan idologi yang mempengaruhi pola pikir, (6) berkembangnya pemikiran yang sangat liberaldan (7) munculnya kesenderungan timbul pepecahan akibat sistem demokrasi yang dijalankan saat ini. Dalam kesempatan tersebut, penulis menyampaikan tanggapan dari perspektif keinsinyuran. Pertama-tama perlu diingat kembali pasal 31.5 yang menjadi sumber UU 11/2014 tentang Keinsinyuran: “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia” . Sejarah Indonesia terbangun dari kekayaan keanekaragaman mulai dari founa, flora, geografi, geologi, iklim, kemaritiman, tradisi, manusia, suku, agama dan lainnya. Kekayaan ini sepertinya menghanyutkan dan melenakan pengembangan ilmu
pengetahuan. Tanpa bersusah payah semua mudah diperoleh. Datanglah bangsa-bangsa lain yang mencium potensi ini. Kekuasaan yang muncul kemudian tinggal memetik sekian dari hasil bumi tersebut. Hal ini tidak mendorong tumbuhnya proses (nilai tambah). Mungkin yang berkembang adalah tambah nilai, contohnya bahwa dari gabah yang murah diterima petani di sawah menjadi beras yang mahal di pasar, dimana selisihnya ada dimiliki para perantara yang bisa berlapis-lapis. Dalam perkembangannya menjadi muncul sistem upeti dari para tuan yang menguasai jalur ekonomi ini kepada yang berkuasa. Dalam situasi kurang mengembangkan ilmu pengetahuan ini, maka kita seperti gamang dalam mengantisipasi 3 gelombang peradaban: pertanian, industri dan informasi yang semuanya berbasis pengembangan iptek. Yang terserap lebih pada kulit pembungkus namun kurang dalam memahami makna dan latar belakangnya. Yang perlu disadari dari perkembangan iptek adalah ketaatan pada standar yang terus berkembang. Tanpa bisa mengantisipasinya mungkin reaksi yang muncul bersifat reaktif. Kompetisi pertarungan negara-negara dunia dan yang diwarnai perkembangan perusahaan multi nasional sangat mendasarkan pada penguasaan dan pengembangan iptek. Tanpa kekuatan iptek dan keberpihakan, Indonesia dikhawatirkan akan menjadi pembelanja atau perakit yang disetel oleh negara pemilik / pengembang teknologi. Yang diusulkan adalah memperkuat peran dan posisi iptek dalam ideologi bangsa sebagai fondasi membangun peradaban iptek dengan membangun iklim kearifan lokal, keberpihakan dan daya saing dari potensi yang dimiliki. Penting agar kita tidak terombang-ambing dalam menyongsong perubahan demi perubahan dalam pergaulan antar bangsa yang makin luas. Mohon maaf bila tidak berkenan.
Engineer Weekly Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator: Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021- 31904251-52. Faksimili: 021 – 31904657. E-mail: [email protected]
Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.
AHLI UTAMA 4%
AHLI MADYA
53% AHLI MUDA
43%
KLASIFIKASI AHLI
JUMLAH
AHLI UTAMA 9.712
AHLI MADYA 115.307
AHLI MUDA 94.685
Sumber : LPJK, update 31 Januari 2018
ARSITEKTUR SIPIL MEKANIKAL ELEKTRIKAL TATA
LINGKUNGAN MANAJEMEN
PELAKSANAAN
MUDA 7.761 56.520 4.414 6.613 3.918 15.459
MADYA 8.578 65.732 5.375 8.928 5.354 21.340
UTAMA 152 5.442 245 607 250 3.016
140.000
130.000
120.000
110.000
100.000
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0
150.000
TENAGA AHLI SEKTOR KONSTRUKSI 2018