ncp bronkopneumonia
DESCRIPTION
aaaTRANSCRIPT
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA)
TUJUANYANG DIHARAPKAN
Intervensi Rasional
1 Pola nafas tidak tidak
efektif berhubungan
dengan expansi paru akibat
adanya penumpukan cairan
dirongga pleura.
Tujuan : dalam waktu 3x24 jam
setelah diberikan intervensi
kebersihan jalan napas kembali
efektif.
hasil :
· TD : dalam batas stabil
· RR : 28 - 36x/menit
· Suhu : 37˚C
· Irama, frekuensi dan
kedalaman pernafasan dalam
batas normal, tidak terdengar
suara ronchi atau crakles
1) Kaji fungsi pernapasan
(bunyi napas,
kecepatan, irama,
kedalaman, dan
penggunaan otot Bantu
napas).
2) Kaji kemampuan klien
mengeluarkan sekresi.
Lalu catat karakter dan
volume sputum.
3) Berikan posisi
semi/fowler tinggi dan
bantu klien latihan
napas dalam dan batuk
yang efektif
4) Pertahankan intake
cairan sedikitnya
2500ml/hari kecuali
tidak diindikasikan.
5) Bersikan secret dari
1. Penurunan bunyi napas
menunjukkan atelektasis,
ronkhi, menunjukkan
akumulasi secret dan
ketidakefektifan
pengeluaran sekresi yang
selanjutnya dapat
menimbulkan penggunaan
otot Bantu napas dan
peningkatan kerja
pernapasan.
2. Pengeluaran sulit bila
secret sangat kental (efek
infeksi dan hidrasi yang
tidak adekuat)
3. Posisi fowler
memaksimalkan ekspansi
paru dan menurunkan
upaya bernapas. Ventilasi
maksimal membuka area
mulut dan trachea, bila
perlu dilakukan
pengisapan (suction).
6) Kolaborasi pemberian
obat sesuai indikasi
obat antibiotik.
7) Agen mukolitik
8) Bronchodilator : jenis
aminophilin via
intravena
9) kortikosteroid
atelektasis dan
meningkatkan gerakan
secret ke jalan napas besar
untuk dikeluarkan.
4. Hidrasi yang adekuat
membantu mengencerkan
secret dan mengefektifkan
pembersihan jalan napas.
5. Mencegah obstruksi dan
aspirasi. Pengisapan
diperlukan bila klien tidak
mampu mengeluarkan
secret. Eliminasi lendir
dengan suction sebaiknya
dilakukan dalam jangka
waktu kurang dari 10 mnt
dengan pengawasan efek
samping suction.
6. Pengobatan antibiotik yang
ideal berdasarkan pada tes
uji resistensi bakteri
terhadap jenis antibiotik
sehingga lebih mudah
mengobati pneumonia.
7. Agen mukolitik
menurunkan kekentalan
dan perlengketan secret
paru untuk memudahkan
pembersihan
8. Bronchodilator
meningkatkan diameter
lumen percabangan
trakheobronkhial sehingga
menurunkan tahanan
terhadap aliran udara
2 Resiko infeksi b.d
terpasangnya benda asing
dalam tubuh
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1×24 jam
resiko tinggi perluasan infeksi
pasien sudah teratasi dengan
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
1. Rawat daerah yang
terdapat luka post
operasi secara teratur.
2. Ajarkan kepada
keluarga untuk merawat
daerah luka post
operasi dan
instruksikan untuk
merawatnya secara
1) Untuk menjaga kebersihan
daerah yang tedapat luka
sehingga dapat .
2) Untuk melindungi tubuh dari
resiko infeksi
3) Mencegah kontaminasi
lingkungan terhadap pasien
yang dapat emmicu
terjadinya infeksi
Mendeskripsikan
proses penularan
penyakit, factor
yang
mempengaruhi
penularan serta
penatalaksanaannya
,
Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
Jumlah leukosit
dalam batas normal
Menunjukkan
perilaku hidup
sehat
teratur.
3. Ajarkan pasien tehnik
mencuci tangan yang
benar.
4. Ajarkan kepada
pengunjung untuk
mencuci tangan
sewaktu masuk dan
meninggalkan ruang
pasien.
5. Ajarkan kepada pasien
dan keluarga
tanda/gejala infeksi dan
kapan harus
melaporkan ke pusat
kesehatan.
6. Kolaborasikan untuk
member antibiotik jika
diperlukan.
7. Batasi jumlah
pengunjung jika
diperlukan.
4) Mencegah kontaminasi
lingkungan terhadap pasien
yang dapat emmicu
terjadinya infeksi.
5) Mendeteksi adanya infeksi
sedini mungkin sehingga
dapa segera dilakukan
tindakan agar infeksi tidak
semakin parah
6) Mengendalikan factor
pemicu infeksi
7) Meminimalkan pemicu
infeksi.