ncp paranoid

42
2.9. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran Dan Risiko Perilaku Kekerasan Akibat Skizoprenia Paranoid ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN AKIBAT SCHIZOFRENIA PARANOID 1. PENGKAJIAN I. Identitas Identitas Klien Inisial : Tn. S Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun No. Medrec : 20134562 Pendidikan terakhir : SMA Agama : Islam Status marital : Menikah Tanggal masuk RSJ : 14 November 2013, pukul 13.00 WIB Tanggal pengkajian : 15 November 2013, pukul 09.00 WIB Dx. Medis : skizofrenia paranoid Identias Penaggung jawab Nama : Ny. M Umur : 42 tahun Hubungan dengan klien : Ibu klien 16

Upload: bambang-tri

Post on 20-Jan-2016

56 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

education

TRANSCRIPT

Page 1: NCP Paranoid

2.9. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Dan Risiko Perilaku Kekerasan Akibat Skizoprenia Paranoid

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI :

HALUSINASI PENDENGARAN DAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

AKIBAT SCHIZOFRENIA PARANOID

1. PENGKAJIAN

I. Identitas

Identitas Klien

Inisial : Tn. S

Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 28 tahun

No. Medrec : 20134562

Pendidikan terakhir : SMA

Agama : Islam

Status marital : Menikah

Tanggal masuk RSJ : 14 November 2013, pukul 13.00 WIB

Tanggal pengkajian : 15 November 2013, pukul 09.00 WIB

Dx. Medis : skizofrenia paranoid

Identias Penaggung jawab

Nama : Ny. M

Umur : 42 tahun

Hubungan dengan klien : Ibu klien

II. Alasan Masuk

Pada tanggal 14 November 2013 pukul 13.00 wib, klien dibawa oleh

keluarganya ke RSJ karena klien membacok tukang bakso yang lewat depan

rumahnya saat ibunya membeli bakso. Menurut klien ada yang membisikannya bahwa

akan ada orang yang melukai dirinya dan orang sekitarnya.

Pada saat pengkajian tanggal 15 november 2013 pukul 09.00 wib, klien

mengatakan pasien masih mendengar suara- suara yang mengatainya “racun” sampai

pasien menutup matanya, mengkerutkan dahinya, mengarahkan telinganya pada

sumber suara, dan terpokus pada suara itu seolah olah klien berusaha untuk

melawannya.

Berdasarkan observasi, klien sering bicara sendiri, terkadang marah- marah

terkadang meraung raung menangis pasien juga mudah tersinggung bila sedang

16

Page 2: NCP Paranoid

makan selalu menghindar dari teman temannya. Tidak suka menghiraukan sapaan

dari teman sekamar. Afek labil, terkadnag tersenyum tapi mudah juga berteriak-teriak

sambil marah-marah. Klien merasa curiga apabila lingkungan sekitarnya akan

membunuh dengan meracuni dirinya.

III. Factor Presipitasi

Sejak enam bulan sebelum masuk RSJ klien terlihat stress karena mengalami

kegagalan dalam membuka warung dan menjadi pedagang barang rongsokan, lalu

tiga bulan yang lalu anaknya meninggal dunia karena gagal diberikan pengobatan.

Perilaku klien makin aneh semenjak ditinggal pergi oleh istrinya, hal ini mengakibatkan

klien sering berdiam diri dan klien terkadang berperilaku maladatif dan mencederai diri

dan merusak lingkunganya yaitu mengamuk dan membenturkan kepalanya serta

merusak benda di sekitarnya, bicara kacau, jorok, dan membentak-bentak orang

sekitar. Klien mengatakan bahwa ada sihir yang mengendalikan pikirannya, klien

selalu curiga bahwa orang lain akan melukainya.

IV. Factor Predisposisi

Menurut keluarga, klien sempat dirawat di RSJ 3 bulan yang lalu karena

sempat menyetrum tubuhnya, setelah tenang dan kooperatif klien diperbolehkan

menjalani pengobatan rawat jalan. Klien pernah mengalami pengobatan tetapi gagal

karena alasan ekonomi sehingga klien putus obat. Klien tidak pernah mengalami

penganiayaan fisik oleh keluarganya. Klien tidak pernah mengalami penolakan. Klien

juga tidak pernah mengalami kekerasan dalam keluarga, klien pernah melakukan

tindak krminal yaitu membacok tukang bakso yang lewat depan rumah klien.

Masalah keperawatan: Perilaku Kekerasan

Di keluarga klien ada anggota yang mengalami gangguan jiwa selain klien

yaitu nenek klien. Sejak 3 bulan yang lalu anaknya meninggal dunia karena gagal

diberikan pengobatan.Dan klien ditinggal istrinya.Pada saat SMA sampai kuliah klien

mempunyai kekasih, tetapi kekasihnya dijodohkan.Klien tidak pernah mengalami

trauma selama tumbuh kembang.

V. Pemeriksaan Fisik

1. Tanda – tanda vital

Tekanan darah pada saat duduk : 110/90 mmHg

Tekanan darah pada saat tidur : 120/80 mmHg

Tekanan darah pada saat berdiri : 110/80 mmHg

17

Page 3: NCP Paranoid

Nadi : 80x /menit

Respirasi : 20x /menit

2. Ukuran

Tinggi badan : 165 cm

Berat badan : 56 kg

3. Keluhan fisik

Klien tidak mengalami keluhan fisik

4. Pemeriksaan Fisik Persistem

a. Sistem Respirasi

Bentuk hidung simetris, mukosa hidung berwarna merah muda, hidung

tampak bersih, tidak ada PCH, frekuensi nafas 20x/menit, suara napas

vesikuler passage udara lancar tidak ada hambatan.tidak mengeluh sesak

napas.

b. Sistem Kardiovaskuler

Tekanan darah pada saat duduk : 110/90 mmHg, tekanan darah pada saat

tidur : 120/80 mmHg, tekanan darah pada saat berdiri: 110/80 mmHg

frekuensi nadi 80x /menit, nadi teraba kuat dengan irama reguler, suara

jantung murni, tidak ada sianosis.

c. Sistem Gastroinstestinal

Nafsu makan klien baik, tidak terdapat pantangan, berat badan klien 56

kg,tinggi badan 165 cm, frekuensi BAB 0-1/hari, bising usus 7x/menit, mukosa

bibir kering, gigi kotor, terdapat karies, tidak ada konstipasi.

d. Sistem Integumen

Kulit klien kering, turgor kulit baik, kulit teraba hangat, distribusi rambut

merata, warna rambut berwarna hitam, rambut klien kotor dan berketombe,

kulit kepala tampak berketombe, kuku tangan dan kaki kotor.

e. Sistem Muskuloskeletal

Tremor di area pergelangan

f. Sistem Urogenital

Klien mengatakan BAK 3x/hari, tidak ada nyeri saat BAK.Warna urin kuning

khas, konsistensi pekat, bau urin khas.

g. System Persarafan

Klien sadar penuh.

1. Nervus I (Olfaktorius)

Klien dapat mengenali bau kayu putih dan dapat mengenali bau kopi.

2. Nervus II (optikus)

18

Page 4: NCP Paranoid

Klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm tanpa

menggunakan alat bantu kacamata

3. Nervus III, IV,V (okulomotorius, troklearis, abdusen)

Bola mata bagian kanan maupun kiri dapat digerakan kesegala arah.

4. Nervus VI (trigeminus)

Klien dapat mengedipkan matanya ketika diberikan usapan kapas, selain

itu gerakan otot temporal dan maseter teraba ketika klien di suruh

mengigit gigi.

5. Nervus VII (facialis)

Klien dapat membedakan pada rasa makanan yang klien makan.Wajah

klien pun tampak simetris saat tersenyum.Terdapat hipersalivasi.

6. Nervus VIII (vestibulokoklearis)

Pendengaran klien baik, terbukti dengan klien dapat menjawab

pertanyaan perawat tanpa harus diulangi.

7. Nervus IX, X (glosofaringeus, vagus)

Klien mampu menelan ludah.

8. Nervus XI (assesorius)

Klien mampu mengangkat kedua bahunya.

9. Nervus XII (hipoglosus)

Klien mampu menjulurkan lidah.

h. Sistem Endokrin

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

i. Sistem haemopotik

Konjungtiva tidak anemis

j. Sistem Penginderaan

Penglihatan focus dan tajam, pendengaran normal namun karena gangguan

sensorik maka sering mendengar suara-suara yang mengatainya “racun”.

Masalah keperawatan:

1. Defisit Perawatan Diri

2. Halusinasi pendengaran.

VI. Psikososial

1. Genogram

19

Page 5: NCP Paranoid

: Laki-laki : Garisketurunan

: Perempuan

: Klien ----------- : Tinggalserumah

Klien merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Klien ditinggalkan oleh istrinya dan

di ditinggalkan oleh anaknya karena anak klien meninggal dunia.

2. Konsep Diri

a. Gambaran diri

Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa dirinya menyukai semua anggota

tubuhnya.

b. Identitas diri

Pada saat dikaji klien mengatakan bahwa dirinya senang menjadi seorang

laki-laki.

c. Peran

Pada saat dikaji klien mengatakan klien dapat melakukan tugas sebagai anak

dari orang tuanya.

d. Ideal diri

Klien mengatakan bahwa dahulu klien bercita-cita ingin menjadi seorang pilot.

20

Page 6: NCP Paranoid

e. Harga diri

Klien mengatakan klien mengacuhkan setiap penilaian negatif dari orang lain

dan tetap percaya diri.

Masalah keperawatan: tidak ada masalah

3. Hubungan social

a. Orang yang berarti

Klien mengatakan orang yang terdekat yang dia sayangi adalah ibunya.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat

Klien mengatakan bahwa dirinya jarang untuk melakukan kegiatan kelompok

disekitar lingkungan rumahnya.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain

Klien mengatakan bahwa dirinya tidak ada hambatan dalam berhubungan

dengan orang lain.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien beragama islam, klien percaya akan adanya Allah SWT., klien

mengatakan bahwa apa yang diderita klien saat ini adalah suatu cobaan dari

Allah SWT., dan yakin akan diberikan kesembuhan.

b. Kegiatan ibadah

Klien mengatakan melaksanakan shalat 5 waktu dan berdoa setelah selesai

shalat.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VII. Status mental

a. Penampilan

Klien tampak kotor, dengan penggunaan pakaian yang sesuai. Namun kebersihan

dirinya kurang klien mengatakan mandi tidak menggunakan sabun, badan kotor dan

bau, kuku tangan dan kaki kotor, tampak hipersalivasi

Masalah keperawatan :Defisit perawatan diri

b. Pembicaraan

Klien sering bicara sendiri, terkadang marah-marah, terkadang meraung-raung dan

menangis.

Masalah keperawatan :Resiko Perilaku Kekerasan dan halusinasi

c. Aktifitas motorik

tampak tremor di area pergelangan

21

Page 7: NCP Paranoid

Masalah keperawatan : gangguan motorik

d. Alam perasaan

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

e. Afek

Afek klien labil cepat berubah-ubah.Terkadang tersenyum tapi mudah juga berteriak-

teriak sambil marah-marah

Masalah keperawatan: resiko perilaku kekerasan

f. Interaksi selama wawancara

Tidak kooperatif, pasien menutup matanya, mengkerutkan dahinya, mengarahkan

telinganya pada sumber suara.

Pasien juga mudah tersinggung, terlihat bila sedang makan selalu menghindar dari

teman-temannya

Masalah Keperawatan: gangguan interaksi

g. Persepsi

Klien mengatakan bahwa klien mendengar suara-suara yang mengatainya “racun”,

sampai pasien menutup matanya, mengkerutkan dahinya, mengarahkan telinga pada

sumber suara, dan terfokus pada suara itu seolah-olah klien berusaha untuk

melawannya.

Masalah keperawatan :halusinasi pendengaran

h. Proses pikir

Tidak terkaji

Masalah keperawatan : tidak ada

i. Isi pikir

Klien mengatakan ada sihir yang mengendalikan pikirannya. Klien selalu curiga bahwa

orang lain akan melukainya.

Masalah keperawatan : waham curiga

j. Tingkat kesadaran & Orientasi

Pada saat dikaji, kesadaran klien penuh (compos mentis), klien mampu menyebutkan

tempat dimana klien berada, klien juga mampu menyebutkan hari, jam, dan tanggal

dengan sesuai.

Masalah keperawatan : tidak ada

k. Memori

Memori klien baik terbukti dengan klien mengatakan bahwa klien berada di rumah

sakit.

Masalah keperawatan : tidak ada

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

22

Page 8: NCP Paranoid

Klien juga dapat menghitung mundur dari 5 sampai 1.

Masalah keperawatan :tidak ada

m. Kemampuan penilaian

Pada saat dikaji, klien dapat menilai hal yang baik dan hal yang buruk, ditandai dengan

pendapatnya mengenai merokok bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan.

Masalah keperawatan :tidak ada

n. Daya tilik diri

Tidak terkaji

Masalah keperawatan :tidak ada

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Klien memerlukan bantuan minimal, frekuensi makan 3 x/hari, porsi makan cukup,

tidak ada makanan yang dipantang, klien dapat membereskan bekas

makanannya.

b. BAB/ BAK

Klien membutuhkan bantuan minimal, frekuensi BAK 5x/hari, BAB 1x/hari

dilakukan secara mandiri, dan mampu membersihkan toilet dan dirinya sendiri

dengan mandiri.

c. Mandi

Klien mengatakan mandi 2 x/hari tidak menggunakan sabun mandi, belum

keramas rambut satu bulan, badan kotor dan bau, kuku tangan dan kaki kotor,

rambut kotor berketombe,

d. Berpakaian atau berhias

Klien belum bisa berhias dengan mandiri, frekuensi mengganti pakaian 1 x/hari.

e. Istirahat dan tidur

Klien mengatakan tidak terbiasa untuk tidur siang, pada malam hari klien tidur ± 8

jam, kegiatan sebelum tidur yaitu nonton televisi dan sesudah tidur yaitu beres-

beres.

f. Penggunaan Obat

23

Page 9: NCP Paranoid

Klien membutuhkan bantuan total untuk meminum obat-obatan sesuai dengan

program dan intruksi dari dokter karena klien belum mengetahui manfaat obat

tetapi setelah diberikan penyuluhan klien memahaminya.

g. Pemeliharaan Kesehatan

Klien membutuhkan dukungan dari orang terdekat, keluarga dan memerlukan

pemeriksaan secara berkala.

h. Kegiatan di dalam rumah

Klien mengatakan untuk mengisi hari-harinya klien akan membuka usaha miliknya

kembali yaitu membuka warung dan menjadi pedagang barang rosokan.

IX. Mekanisme Koping

klien terkadang berperilaku maladatif dan mencederai diri dan merusak lingkunganya yaitu

mengamuk dan membenturkan kepalanya serta merusak benda disekitarnya,

bicarakacau, jorok, dan membentak-bentak orang sekitar. Klien mengatakan bahwa ada

sihir yang mengendalikan pikirannya, klien selalu curiga bahwa orang lain akan

melukainya.

Masalah Keperawatan : koping mal adaptif : perilaku kekerasan

X. Masalah Psikososial dan Lingkungan

Yang dibutuhkan klien nanti pada saat dirumah yaitu dukungan dari keluarga untuk selalu

minum obat secara teratur dan jangan sampai putus obat.Klien juga perlu bekerja untuk

mengidupi dirinya sendiri.

XI. Pengetahuan Kurang Tentang

Klien tidak mengetahui penyakit yang dideritanya

XII. Aspek Medik

Diagnosa medik : Skizofrenia Paranoid

Terapimedik

Nama obat Dosis Rute pemberian Waktu pemberian

1. Haloperidol 1,5 mg 2 x 1 oral jam 08.00 dan 18.00

2. Trihexyphenidil 2 mg 2 x 2 oral jam 08.00 dan 18.00

3. Chloropomazine

(CPZ)

50-0-100 oral jam 08.00 dan 18.00

XIII. Analisa Data

24

Page 10: NCP Paranoid

NO DATA MASALAH

DS: menurut keluarga klien pernah membacok

tukang bakso yang lewat depan rumahnya saat

ibunya membeli bakso

DO:

- Pernah mengamuk dan membenturkan

kepalanya serta merusak benda sekitar

- Klien terkadang marah-marah

- Terkadang meraung-raung menangis

- Klien mudah tersinggung

- Afek klien labil cepat berubah

- Klien merasa curiga apabila lingkungan

sekitarnya akan membunuh dengan

meracuni dirinya.

- Klien bicara kacau, kotor dan membentak-

bentak orang sekitar

Risiko Perilaku Kekerasan

DS:

- Klien mengatakan mandi 2x/sehari tidak

menggunakan sabun

DO:

- Rambut klien tampak kotordan berketombe

- Rambut kotor berketombe

- Belum keramas selama 1 bulan

- Badan kotor dan bau

- Kuku tangan dan kaki kotor

- Tampak hipersalivasi

Defisit Perawatan Diri

25

Page 11: NCP Paranoid

DS:

- Menurut klien ada yang membisikan bahwa

akan ada orang yang melukai dirinya dan

orang sekitarnya.

- Klien mengatakan masih mendengar suara-

suara yang mengatainya racun

DO:

- Klien sering bicara sendiri, terkadang marah-

marah terkadang meraung-raung menangis

GSP: Halusinasi

Pendengaran

2. DIAGNOSA BERDASARKAN PRIORITAS

a. GSP: halusinasi pendengaran

b. Risiko Perilaku kekerasan

c. Defisit perawatan diri.

26

Page 12: NCP Paranoid

3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid

No.Medrec : 20134562 Ruangan : anggrek

TGL DX

PERENCANAAN

TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI

1 2 3 4 5

15 Nov

2013

GSP:

halusinasi

Pendengaran

TUM:

Klien dapat mengontrol

halusinasi yang

dialaminya

TUK 1:

Pasien mampu:

Membina hubungan

saling percaya

Setelah 1 x pertemuan klien menunjukan

tanda-tanda percaya kepada perawat:

Ekspresi wajah bersahabat

Menunjukan rasa senang

Ada kontak mata

Mau menyebutkan mana

Mau menjawab salam

Mau duduk berdampingan dengan

perawat

Bersedia mengungkapkan masalah

yang dihadapi

Tindakan mandiri:

SP. 1 ( Tanggal 15 Nov 2013)

1. Bina hubungan saling percaya

dengan mengungkapkan prinsip

komunikasi terepeutik:

Sapa klien dengan ramah baik

verbal maupun non verbal

Perkenalkan nama, nama

panggilan, dan tujuan perawat

berkenalan

Tanyakan nama lengkap dan nama

panggilan yang disukai klien

Buat kontrakn yang jelas

Tunjukan sikap jujur dan menepati

janji setiap kali berinteraksi

Tunjukan sikap empati da

menerima apa adanya

Beri perhatian kepada klien dan

27

Page 13: NCP Paranoid

perhatikan kebutuhan dasar klien

Tanyakan masalah klien dan

masalah yang dihadapi klien

TUK 2:

Klien dapat mengenal

halusinasinya

Setelah 1 x pertemuan interaksi klien

menyebutkan:

Isi

Waktu

Frekuensi

Situasi dan kondisi yang

menimbulkan halusinasi

SP. 2 (tanggal 16 November 2013)

2. Adakan kontask sering dan singkat

secara bertahap

Observasi tingkah laku klien terkait

dengan halusinasinya, jika ditemukan

klien yang sedang halusinasi:

Tanyakan apakah klien

mengalami suatu halusinasi

Jika klien menjawab ya,

tanyakan apa yang sedang

dialaminya

Katakana bahwa peraawat

percaya klien mengalami hal

tersebut, namun perawat sendiri

tidak mengalaminya(dengan

naada bersahabat tanpa

menuduh atau menghakimi)

Katakana bahwa ada klien lain

yang mengalami hal yang sama

Katakana bahwa perawat akan

membantu klien

28

Page 14: NCP Paranoid

Jika klien sedang berhalusinasi klarifikasi

tentang adanya pengalaman hipertensi,

diskusikan dengan klien

Isi, waktu dan frekuensi

terjadinya halusinasi (pagi,

siang, sore, malam, atau sering

dan kadang-kadang)

Situasi dan kondisi yang

menimbulkan atau tidak

menimbulkan halusinasi

Setelah 1 x interaksi klien menyatakan

perasaan dan responnya saat mengalami

halusinasi:

Marah

Takut

Sedih

Senang

Semangat

Cemas

Jengkel

Diskusikan dengan klien apa yang

dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri

kesempatan untuk mengungkapkan

perasaannya

Diskusikan dengan klien apa yang

dilakukan untuk mengatasi perasaan

tersebut

Diskusikan tentang dampak yang akan

dialaminya bila klien menikmati

halusinasinya.

TUK 3:

Klien dapat mengontrol

halusinasinya

3.1. Setelah 1 x pertemuan, klien

menyebutkan tindakan yang biasanya

dilakukan untuk mengendalikan

halusinasinya

SP. 3 (17 November 2013)

1.1. Identifikasi bersama klien cara atau

tindakan yang dilakukan jika terjadi

halusinasi

29

Page 15: NCP Paranoid

3.2. Setelah 1 x pertemuan, klien

menyebutkan cara baru mengontrol

halusinasi

3.3. Setelah 1 x pertemuan, klien dapat

memilih dan memperagakan cara

mengatasi halusinasi

3.4. Setelah 1 x pertemuan, klien

melaksanakan cara yang telah dipilih

untuk mengendalikan halusinasinya

3.5. Setelah x pertemuan, klien mengikuti

terapi aktifitas kelompok.

1.2. Diskusikan cara yang digunakan

klien,

Jika cara yang digunakan

adaftif beri pujian

Jika cara yang digunakan

maladaftif diskusikan

kerugian cara tersebut

1.3. Diskusikan cara baru untuk

memutus/mengontrol timbulnya

halusinasi

Katakana pada diri sendiri

bahwa ini tidak nyata

("saya tidak mau

mendengar”)

Menemui orang lain

(perawat/teman/anggota/ke

luarga)

Membuat dan

melaksanakan jadwal

kegiatan sehari-hari yang

telah disusun

Meminta keluarga/

teman/perawat menyapa

jika sedang berhalusinasi

30

Page 16: NCP Paranoid

1.4. Bantu klien memilih cara yang

sudah dianjurkan dan latih untuk

mencobanya

1.5. Beri kesempatan untuk melakukan

cara yang dipilih dan dilatih

1.6. Pantau pelaksanaan yang telah

dipilih dan dilatih, jika berhasil beri

pujian.

1.7. Anjurkan klien mengikuti terapi

aktivitas kelomok, orientasi realita,

stimulasi persepsi

TUK 4:

Klien dapat dukungan

dari keluarga dalam

mengontrol

halusinasinya

4.1. Setelah 1 x pertemuan keluarga,

keluarga menyatakan setuju untuk

mengikuti pertemuan dengan

perawat

4.2. Setelah 1 x pertemuan, keluarga

menyebutkan pengertian, tanda

dan gejala, proses terjadinya

halusinasi dan tindakan untuk

mengendalikan halusinasi

SP. 4 (18 November 2013)

4.1. Buat kontrak dengan keluarga

untuk pertemuan (waktu,

tempat,topik)

4.2. Diskusikan dengan keluarga

Pengertian halusinasi

Tanda dan gejala halusinasi

Proses terjadinya halusinasi

Cari yang dapat dilakukan klien

dan keluarga untuk

memutusan halusinasi

Obat-obatan halusinasi

Cara merawat anggota

31

Page 17: NCP Paranoid

keluarga yang halusinasi

dirumah

Beri informasi waktu control ke

rumah sakit dan bagaimana

cara mencari bantuan jika

halusinasi tidak dapat diatasi

dirumah

TUK 5:

Klien dapat

memanfaatkan obat

dengan baik

5.1. Setelah 1 x pertemuan, klien

menyebutkan:

Manfaat minum obat

Kerugian tidak minum obat

Nama, warna, dosis efek terapi dan

efek samping obat

5.2. Setelah 1 x pertemuan, klien

mendemonstrasikan penggunaan

obat dengan benar

5.3. setelah 1 x pertemuan, klien

menyebutkan akibat berhenti minum

obat tanpa konsultasi dokter

5.1. Diskusikan degan klien tentang

manfaat dan kerugian tidak minum

obat, nama, warna, dosis, cara.

Efek terapi dan efek samping

penggunaan.

5.2. Pantau klien saat penggunaan obat

5.3. Beri pujian jika klien menggunakan

obat dengan benar

5.4. Diskusikan akibat berhenti minum

obat tanpa konsultasi dengan

dokter

5.5. Anjurkan klien untuk konsultasi

kepada dokter/perawat jika terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan

15 Nov

2013

Risiko

Perilaku

Kekerasan

Pasien mampu :

Mengidentifikasi

penyebab dan tanda

Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :

Menyebabkan penyebab, tanda, gejala

dan akibat perilaku kekerasan

Tindakan Mandiri :

SP. 1 ( Tanggal 15 Nov 2013 )

Identifikasi penyebab, tanda dan

32

Page 18: NCP Paranoid

perilaku kekerasan

Menyebutkan jenis

perilaku kekerasan

yang pernah

dilakukan

Menyebutkan akibat

dari perilaku

kekerasan yang

dilakukan

Menyebutkan cara

mengontrol perilaku

kekerasan

Mengontrol perilaku

kekerasan secara :

1. Fisik

2. Sosial / Verbal

3. Spiritual

4. Terapi

psikofarmaka

(patah obat)

Memperagakan cara fisik 1 untuk

mengontrol perilaku kekerasan

gejala serta akibat perilaku

kekerasan

Latih cara fisik 1 :

Tarik napas dalam

Masukan dalam jadwal harian

pasien

Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :

Menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan

Memperagakan cara fisik 2 untuk

SP. 2 (Tanggal 16 Nov 2013)

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1)

Latih cara fisik 2 :

Pukul kasur / bantal

33

Page 19: NCP Paranoid

mengontrol perilaku kekerasan Masukan dalam jadwal harian pasien

Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :

Menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan

Memperegakan cara sosial / verbal

untuk mengontrol perilaku kekerasan

SP. 3 (Tanggal 19 nov 2013)

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.

1&2)

Latih secara sosial / verbal :

- Menolak denganbaik

- Meminta dengan baik

- Mengungkapkan dengan baik

Masukan dalam jadwal harian

pasien

Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :

Menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan

Memperagakan cara spiritual

SP. 4 (Tanggal 18 Nov 2013)

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1,

2 &3)

Latih secara spiritual :

- Berdoa

- Sholat

Masukan dalam jadwal harian

pasien

Setelah x pertemuan pasien mampu :

Menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan

Memperagakan cara patuh obat

SP. 5 (Tanggal 19 Nov 2013)

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1,

2, 3&4)

Latih patuh obat :

- Minum obat secara teratur dengan

34

Page 20: NCP Paranoid

prinsip 5 B

- Susun jadwal minum obat secara

teratur

Masukan dalam jadwal harian

pasien

Setelah 1 x pertemuan pasien mampu :

Menjelaskan pengertian putus obat

Menyebutkan tanda dan gejala putus

obat

Menyebutkan penyebab putus obat

Menjelaskan prinsip minum obat

Pendidikan kesehatan mengenai

“jangan putus obat”

Setelah mendapatkan terapi pasien

mampu :

Meminum obat sesuai jadwal

Dapat meminimalisir efek samping

obat

Tindakan kolaborasi pemberian obat :

1. Haloperidol 1,5 mg jam 08.00

dan 20.00

2. Trihexyphinidil 2 mg jam 08.00

dan 20.00

3. Chloropomazine (CPZ) 50-0-100

jam 08.00 dan 18.00

Keluarga mampu :

Merawat pasien

dirumah

Setelah 3 x pertemuan, keluarga mampu :

Menjelasaknan penyebab, tanda dan

gejala, akibat serta mampu

memperagakan cara merawat

SP. 1 (tanggal 19 nov 2012)

Identifikasi masalah yang dihadapi

keluarga dalam merawat pasien

Jelaskan tentang Perilaku

Kekerasan dari :

35

Page 21: NCP Paranoid

- Penyebab

- Akibat

- Cara merawat

Latih 2 cara merawat

RTL keluarga/ jadwal untuk

merawat pasien

Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu :

Menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan dan mampu merawat serta

dapat membuat RTL

SP. 2 (Tanggal ... )

Evaluasi SP. 1

Latih (simulasi) 2 cara lain untuk

merawat psien

Latih langsung ke pasien

RTL keluarga/ jadwal keluarga

untuk merawat pasien

Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu :

Menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan dan mampu merawat serta

dapat membuat RTL

SP. 3 (Tanggal....)

Evaluasi SP. 1 & 2

Latih langsung ke pasien

RTL keluarga/ jadwal keluarga

untuk merawat pasien

Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu :

Menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan dan mampu merawat serta

dapat membuat RTL

SP. 4 (Tanggal...)

Evaluasi SP. 1, 2 & 3

Latih langsung ke pasien

RTL keluarga :

- Follow up

36

Page 22: NCP Paranoid

- Rujukan

Kurang

perawatan

diri

Pasien mampu :

Melakukan

kebersihan diri

secara mandiri

Melakukan berhias /

berdandan secara

baik

Melakukan makan

dengan baik

Melakukan BAB /

BAK dengan baik

Setelah 3x pertemuan pasien dapat

menjelaskan pentingnya :

Kebersihan diri

Berdandan / berhias

Makan

BAB / BAK

Dan mampu melakukan cara merawat

diri

SP. 1 (Tanggal 16 Nov 2013)

Identifikasi :

- Kebersihan diri

- Berdandan

- Makan

- BAB / BAK

Jelaskan pentingnya kebersihan diri

Jelaskan alat dan cara kebersihan

diri

Masukan dalam jadwal harian pasien

SP. 2 (Tanggal 17 Nov 2013)

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP.1)

Jelaskan pentingnya berdandan

Latih cara berdandan

a. Untuk pasien laki-laki meliputi cara :

- Berpakaian

- Menyisir rambut

- Bercukur

b. Untuk pasien perempuan :

- Berpakaian

- Menyisir rambut

37

Page 23: NCP Paranoid

- Berhias

Masukan dalam jadwal harian pasien

SP. 3 (Tanggal 18 Nov 2013)

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1&2)

Jelaskan cara dan alat makan yang

benar

- Jelaskan cara mempersiapkan

makan

- Jelaskan cara merapikan peralatan

makan setelah makan

- Praktek makan sesuai dengan

tahapan makan yang baik

Latih kegiatan makan

Masukan dalam jadwal harian pasien

SP. 4 (Tanggal 19 nov 2013)

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP. 1,

2&3))

Latih cara BAB&BAK yang baik

a. Menjelaskan tempat BAB&BAK

yang sesuai

b. Menjelaskan cara membersihkan

diri setelah BAB/BAK

Keluarga mampu : Setelah 3 x pertemuan keluarga mampu SP. 1 (Tanggal...)

Identifikasi masalah dalam merawat

38

Page 24: NCP Paranoid

Merawat anggota

keluarga yang

mengalami masalah

kurang perawatan diri

Meneruskan melatih pasien dan

emndukung agar kemampuan pasien

dalam perawatan dirinya meningkat.

pasien denga masalah :

- Kebersihan diri

- Berdandan

- Makan

- BAB/BAK

Jelaskan defisit perawatan diri

Jelaskan cara merawat

- Kebersihan diri

- Berdandan

- Makan

- BAB/BAK

Bermain peran cara merawat

RTL keluarga/ jadwal untuk merawat

SP. 2 (Tanggal....)

Evaluasi SP. 1

Latih keluarga merawat langsung ke

pasien, kebersihan diri dan

berdandan

RTL keluarga/ jadwal untuk merawat

SP. 3 (Tanggal...)

Evaluasi SP. 2

Latih keluarga merawat langsung ke

pasien cara makan

39

Page 25: NCP Paranoid

RTL keluarga/ jadwal untuk merawat

SP. 4 (Tanggal...)

Evaluasi kemampuan keluarga

Evaluasi kemampuan pasien

RTL keluarga,

- Follow up

- Rujukan

40