negara kesatuanrepublik indonesiampi.muhammadiyah.or.id/muhfile/mpi/download/kebijakan...

Download NEGARA KESATUANREPUBLIK INDONESIAmpi.muhammadiyah.or.id/muhfile/mpi/download/Kebijakan Kearsipan... · jatidiri bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan ... Orde Baru Konsep “Manusia

If you can't read please download the document

Upload: vuanh

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 4/29/2012

    1

    Kebijakan Kearsipan Nasional[Arti Penting Pemeliharan Arsip bagi Organisasi Kemasyarakatan]

    Disampaikan padaWorkshop Pengembangan Perpustakaan Digital dan Musyawarah Nasional III

    Forum Silaturrahmi Perpustakaan Perguruan Tinggi MuhammadiyahPeran Muhammadiyah dalam Pelestarian Aset Budaya Bangsa melalui Digital Library Network

    Kampus II Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Saptu, 28 April 2012.

    Oleh

    M. Asichin, SH., M. HumKepala Arsip Nasional Republik Indonesia

    NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

  • 4/29/2012

    2

    Arsip Nasional Republik Indonesia

    V I S I

    Arsip sebagai

    simpul pemersatu bangsa

    4

  • 4/29/2012

    3

    5

    Misi ANRI1. Memberdayakan arsip sebagai tulang punggung

    manajemen pemerintahan dan pembangunan.2. Memberdayakan arsip sebagai bukti akuntabilitas

    kinerja organisasi.3. Memberdayakan arsip sebagai alat bukti sah4. Melestarikan arsip sebagai memori kolektif dan

    jatidiri bangsa dalam kerangka Negara KesatuanRepublik Indonesia.

    5. Memberikan akses arsip kepada publik untukkepentingan pemerintahan, pembangunan, penelitian dan ilmu pengetahuan bagi kesejateraanrakyat sesuai peraturan perUndang-Undangan dankaidah-kaidah kearsipan demi kemaslahatanbangsa.

  • 4/29/2012

    4

    AGRESIVITAS PESERTA DIDIKAGRESIVITAS PESERTA DIDIKAGRESIVITAS PESERTA DIDIKAGRESIVITAS PESERTA DIDIK

  • 4/29/2012

    5

    1. Membangun jati diri, identitas dan membangun rasa kesatuan, dan persatuan merupakan keharusan, karena semangat berbangsa, bermasyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI dari ancaman disintegrasi bangsa.

    2. Krisis multi dimensi setelah runtuhnya ORBA telah membawa pengaruh yang besar terhadap semakin lemahnya rasa kepercayaan diri dalam berbangsa dan bernegara, sikap menguatnya ketergantungan, sikap apatis, inferioritas.

    3. Menipisnya semangat nasionalisme dan patriotisme berakibat melemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola ciri keindonesiaan yang saling toleransi, saling menghormati, kekeluargaan dan kebersamaan.

    4. Sehingga menurun sikap rasa cinta tanah air, bangsa, dan negara Indonesia menimbulkan sikap kohesifitas kelompok etnik, kedaerahan dan keagamaan, sehingga dapat menimbulkan konflik horizontal, kegiatan separatisme, terorisme, dsb.

    Akibatnya terjadi perubahan sikap hidup materialistik, individualistik, hedonistik dan presentik

    Orientasi hidup kekinian yang cenderung melupakan masa lalu dan mangabaikan masa depan

    Pencerminan adanya pendangkalan rasa kesadaran sejarah (historical consciouness)

    Perlu membangun kembali rasa kesadaran sejarah bangsa (historical national consciouness)

    Dimana rekaman itu diperoleh ?

    Arsip (sebagai rekaman sejarah masa lalu)

    (Prof. Djoko Suryo, Akuisisi arsip sebagai Upaya Membangun Identitas Dan Jati Diri Bangsa, Rakor Akuisisi dan Penyerahan Arsip, Badan Arsip Daerah Jawa Timur, 28 November 2005

  • 4/29/2012

    6

    Pertama adalah hubungan pendidikan dengan pembentukan watak, atau yang kita kenal dengan character building.

    Kedua, kaitan pendidikan dengan kesiapan dalam menjalani kehidupan setelah seseorang selesai mengikuti pendidikan itu.

    Ketiga, kaitan pendidikan dan lapangan pekerjaan, yang ini juga menjadi prioritas dalam pembangunan 5 tahun mendatang.

    Keempat, bagaimana kita membangun masyarakat berpengetahuan atau knowledge society yang kita mulai dari meningkatkan basis pengetahuan masyarakat.

    Kelima atau yang terakhir, bagaimana kita bisa membangun budaya inovasi, the culture of innovation yang sangat diperlukan agar negara kita benar-benar menjadi negara yang maju di abad 21 ini.

    (Sambutan Presiden Republik Indonesia Pada Acara Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2010 Istana Negara, 11 Mei 2010)

    Pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti,

    pendidikan moral, pendidikan watak yang

    bertujuan mengembangkan kemampuan

    peserta didik untuk memberikan

    keputusan baik-buruk, memelihara apa

    yang baik dan mewujudkan kebaikan itu

    dalam kehidupan sehari-hari dengan

    sepenuh hati.(Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter, 2010)

    12

    PENDIDIKAN KARAKTER

  • 4/29/2012

    7

    KARAKTER

    Kemendiknas

    Karakter sebagai nilai-nilai yang khas-baik (tahu

    nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata

    berkehidupan baik, dan berdampak baik

    terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan

    terejawantahkan dalam perilaku (kebijakan

    Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, 2010)

    13

    Imam Al-Ghozali (Hujjatul Islam)

    Karakter lebih dekat dengan Akhlaq,

    yaitu spontanitas manusia dalam

    bersikap, atau perbuatan yang telah

    menyatu dalam diri manusia sehingga

    ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi.

    Apabila lahir tingkah laku yang indah

    dan terpuji maka dinamakanlah akhlak

    yang baik. Dan apabila yang lahir itu

    tingkah laku yang keji dinamakanlah

    akhlak yang buruk.

    Tingkah laku seseorang itu adalah

    lukisan batinnya

  • 4/29/2012

    8

    .Nasionalisme, Patriotisme, WawasanKebangsaan, Rasa Kebangsaan, CintaTanah Air adalah sesuatu yang harus kitakemas kini kan, kita aplikasikan, kitaaktualisasikan menghadapi tantanganmasa sekarang ini.

    (Sambutan Presiden RI pada acara Pembekalan

    Wawasan Kebangsaan kepada Peserta Pelayaran VI/2006

    di Istana Negara, 11 Juli 2006)

    Amanat Presiden tentang Nation and Character Building Tahun 1963

  • 4/29/2012

    9

    1. Dalam amanat saja, Lahirnja Pantjasila, saja telah mengemukakan fikiran-fikiran jang

    mendasari proses NATION BUILDING, jaitu adanja keinginan bersama untuk

    membangunkan djiwa Bangsa jang bersatu, persatuan karakter karena persamaan nasib

    dan patriotisme.

    2. Proses NATION BUILDING itu terus-menerus memerlukan aktivitas jang dinamis,

    pemupukan mental dan djiwa jang ingin bersatu, persamaan watak atas dasar persamaan

    nasib, patriotisme, rasa setia-kawan dan rasa loyal terhadap Tanah Air Indonesia.

    Siapa jang tidak berdiri diatas landasan NATION BUILDING tadi, sesungguhnja

    dihinggapi oleh penjakit retak dalam djiwa, karena mungkin djiwanja dikuasai oleh

    loyalitas-kembar atau loyalitas-ganda.

    3. Saja membenarkan usaha-usaha djiwa muda dalam pembinaan kesatuan Bangsa ini,

    dengan menghilangkan sikap-sikap dan sifat-sifat menjendiri (eksklusivisme), dengan

    djalan penjatuan, pembauran (asimilasi) dalam tubuh Bangsa Indonesia.

    4. Saja gandrung akan kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia, saja tidak mau mengenal

    pembatasan asli dan tidak asli, persukuan, serta pementjilan-pementjilan jang berupa

    apapun dalam kesatuan tubuh Bangsa Indonesia.

    Bogor, 15 Djuli 1963.

    PEMIMPIN BESAR REVOLUSI BANGSA INDONESiA,

    S U K A R NO

    Amanat Pemimpin Besar Revolusi

    Wawasan kebangsaan merupakan jiwa, cita-cita, atau falsafah hidup yang tidak lahir dengan sendirinya. Ia sesungguhnya merupakan hasil konstruksi dari realitas sosial dan politik (socially and politically constructed).

    (Bennedict Anderson, 2002)

  • 4/29/2012

    10

    1. Orde Lama Presiden Republik Indonesia yang Pertama(Ir. Soekarno)telah meletakan bentuk/bangunan negara bangsa (National-State) tetapi juga dengandasar filosofi negara/ pandangan hidup negara(philosipiche gronslaag)Nation and character buildingIndonesia dikagumi dan dihormati oleh bangsa-bangsa di Asia-Afrika (Konfrensi Asia Afrika 1955)Kemudian sejarah mencatat tidak berlanjut karena ditunggangi kepentingan politikyaitu Politik sebagai Panglima

    2. Orde BaruKonsep Manusia Indonesia Seutuhnya melalui P4 (Pedoman, Penghayatan danPengamalan Pancasila), Kemudian sejarah mencatat tidak berlanjut karena sifat indoktrinasi dan tiada contohketeladanan dan ditunggangi kepentingan politik yaitu ekonomi sebagai panglima

    3. Orde ReformasiKonsep Desain Induk Pembangunan Karakter Bangsa

    Perkembangan ke depan ?

    Perkembangan Pembangunan Karakter BangsaSejak Kemerdekaan

  • 4/29/2012

    11

    Kunci keberhasilan hidup yang sesungguhnyaternyata terletak pada attitude, karakter atau watak.Setelah watak, baru keberanian (courage), lalukemampuan (ability). Bukan semata-mata padakepintaran, inteligensia, maupun kerja keras. Inikira-kira kesimpulan yang dikemukakancendikiawan China Lu Kun (1536-1618) pada DinastiMing, Saigo Takamori (1827-1877), sertaKazuo Inamori, pendeta, pebisnis, dan salah satuguru manajemen terkemuka dunia pada saat ini.

    TM. Luthfi Yazid (Pengajar dan peneliti di Fakultas Hukum Universitas Gakushuin,

    Tokyo) Majalah Gatra 18 Mei 2011, Hal 63.

    Karakter bangsa khususnya pada generasi muda/pelajar Indonesia

    Pancasila

    Karakter- latin kharakter, kharassein, dan kharax, Inggris character, Yunani character dari charassein yang berarti membuat tajam, membuat dalam. Kamus Purwadarminta karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan atau akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari pada yang lain.

    (Posted on 03/05/2010 by adetruna)

    Perubahan dan/atau penambahan kurikulum yang diinginkan:

  • 4/29/2012

    12

    A = ORDE BARU

    B = ORDE REFORMASI

    C = PERSAINGAN GLOBAL

    (PERADIGMA BARU, REINVENTING GOVERNMENT, GOOD GOVERNANCE)

    D = OTONOMI DAERAH

    (KEMANDIRIAN SUBYEK PEMBANGUNAN

    Berbagai perubahan penting pada tahun 1998 menjadi tonggakdimulainya era reformasi : di bidang politik, pemerintahan, hukum,ekonomi, dan birokrasi, yang dilandasi oleh keinginan untukmewujudkan pemerintahan demokratis dan mempercepatterwujudnya kesejahteraan rakyat.

  • 4/29/2012

    13

    GOOD GOVERNANCE

    Suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab, yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi, baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha (versi Bank Dunia)

    GOOD GOVERNANCE

    Mengandung makna Tata Kepemerintahan Yang Baik, pengelolaan pemerintah yang baik, penyelenggaraan pemerintah yang baik, penyelenggaraan negara yang baik ataupun administrasi negara yang baik

    Penerapan prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas diakui sebagai landasan awal bagi terwujudnya tata kepemerintahan yang baik secara umum

    Suatu gagasan dan nilai untuk mengatur pola hubungan antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat

  • 4/29/2012

    14

    AZAS/PRINSIP GOOD GOVERNANCE

    1. Wawasan kedepan (Visionary)

    2. Keterbukaan dan Transparansi (Opennes and Transparency)

    3. Partisipasi Masyarakat (Participation)

    4. Tanggung Gugat (Accountability)

    5. Supremasi Hukum (Rule of Law)

    6. Demokrasi (Democracy)

    7. Profesionalisme dan kompetensi (Professionalism and Competency)

    8. Daya Tanggap (Responsiveness)

    9. Keefisienan dan Keefektifan (Efficiency and Effectiveness)

    10. Desentralisasi (Decentralization)

    11. Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Masyarakat (Private and Civil Society)

    12. Komitmen kepada Pengurangan Kesenjangan (Commitment to Reduce Inequality)

    13. Komitmen pada Pasar yang Fair (Commitment to Fair Market)

    DASAR HUKUM REFORMASI BIROKRASI:

    Undang-undang Republik Indonesia No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 2025).Lamp. UU 17/2007 Bab IV.1.2, huruf E angka 35, menyatakanPembangunan aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun daerah, agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang lainnya

    Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2010 2014 :- Dalam rangka mendukung terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan, kebijakan pembangunan di bidang hukum dan aparatur diarahkan pada perbaikan tatakelola pemerintahan yang baik.

    - Salah satu fokus prioritas pelaksanaannya adakah melalui: pemantapan pelaksanaan reformasi birokrasi

  • 4/29/2012

    15

    UU No.31/1999 UU No.31/1999 UU No.31/1999 UU No.31/1999 tentangtentangtentangtentang PemberantasanPemberantasanPemberantasanPemberantasan TindakTindakTindakTindak PidanaPidanaPidanaPidana KorupsiKorupsiKorupsiKorupsi ((((sebagiansebagiansebagiansebagian telahtelahtelahtelah diubahdiubahdiubahdiubahdengandengandengandengan UU No.20/2001)UU No.20/2001)UU No.20/2001)UU No.20/2001)

    UU No.15/2002 UU No.15/2002 UU No.15/2002 UU No.15/2002 tentangtentangtentangtentang TindakTindakTindakTindak PidanaPidanaPidanaPidana PencucianPencucianPencucianPencucian UangUangUangUang sebagaimanasebagaimanasebagaimanasebagaimana telahtelahtelahtelah diubahdiubahdiubahdiubah dengandengandengandenganUU No.25/2003UU No.25/2003UU No.25/2003UU No.25/2003

    PembentukanPembentukanPembentukanPembentukan KomisiKomisiKomisiKomisi PemberantasanPemberantasanPemberantasanPemberantasan TindakTindakTindakTindak PidanaPidanaPidanaPidana KorupsiKorupsiKorupsiKorupsi dengandengandengandengan UU No.30/2002 UU No.30/2002 UU No.30/2002 UU No.30/2002 dandandandanperangkatperangkatperangkatperangkat pengadilanpengadilanpengadilanpengadilan khususkhususkhususkhusus TindakTindakTindakTindak PidanaPidanaPidanaPidana KorupsiKorupsiKorupsiKorupsi ((((TipikorTipikorTipikorTipikor))))

    PembentukanPembentukanPembentukanPembentukan KomisiKomisiKomisiKomisi Ombudsman Ombudsman Ombudsman Ombudsman BasionalBasionalBasionalBasional melaluimelaluimelaluimelalui KeppresKeppresKeppresKeppres No.44/2000No.44/2000No.44/2000No.44/2000 InpresInpresInpresInpres No.5/2004 No.5/2004 No.5/2004 No.5/2004 tentangtentangtentangtentang PercepatanPercepatanPercepatanPercepatan PemberantasanPemberantasanPemberantasanPemberantasan KorupsiKorupsiKorupsiKorupsi UU No.17/2007 UU No.17/2007 UU No.17/2007 UU No.17/2007 tentangtentangtentangtentang RencanaRencanaRencanaRencana Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan JangkaJangkaJangkaJangka PanjangPanjangPanjangPanjang NasionalNasionalNasionalNasional

    tahuntahuntahuntahun 2005 2005 2005 2005 2025202520252025

    PerpresPerpresPerpresPerpres No.7/2005 No.7/2005 No.7/2005 No.7/2005 tentangtentangtentangtentang RencanaRencanaRencanaRencana Pembangunan Pembangunan Pembangunan Pembangunan JangkaJangkaJangkaJangka MenengahMenengahMenengahMenengah NasionalNasionalNasionalNasional

    TAP MPR-RI No.XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara

    yang bersih dan bebas dari KKN.

    Membangun

    kerangka kebijakan

    bagi

    penyelenggaraaan

    negara yang bersih

    UPAYA PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKANGOOD GOVERNANCE

    Membangun kerangka

    kebijakan bagi

    penyelenggaraaan

    negara yang bersih

    Mendorong

    Reformasi

    Birokrasi

    Pembangunan Aparatur Negara dilakukan melalui Reformasi

    Birokrasi untuk meningkatkan profesionalismeprofesionalismeprofesionalismeprofesionalisme aparaturaparaturaparaturaparatur negaranegaranegaranegara dan

    mewujudkan tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di

    daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di

    bidang-bidang lainnya (Lampiran UU No.17/2007 tentang RPJPN

    2005-2025)

    AREA AREA AREA AREA PERUBAHANPERUBAHANPERUBAHANPERUBAHAN DANDANDANDAN HASILHASILHASILHASIL YANG YANG YANG YANG INGININGININGININGIN DICAPAIDICAPAIDICAPAIDICAPAI

    Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)

    BudayaKerja Aparatur

    Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi

    Tata LaksanaSistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

    Peraturan Perundang-undangan

    Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif

    Sumber daya manusia aparatur

    SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable , Profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera

    PengawasanMeningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih danBebas KKN

    Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

    Pelayanan Publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat

  • 4/29/2012

    16

    TatalaksanaSistem, proses dan prosedur kinerja yang jelas, efisien, efektif, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance

    E. Goverment (Inpres No. 3 Tahun 2003)Program Tata Arsip Dinamis

    (Berbasis TI & Kom)

    Peran ANRI sesuai amanat UU No. 43/2009 dalam isi pokok

    GDRM RB Nasional

    Implementasi SKN-SJIKNK/L Pusat-Daerah

    Prioritas:1. Design Sistem 4. Supervisi & Monitoring 2. Implementasi Try Out 5. Penyempurnaan3. Pembinaan

    SKN SJIKN

    SIKD SIKS

  • 4/29/2012

    17

    33

    Proklamasi dalam foto

    PROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASI

    34

    PIDATOPIDATOPIDATOPIDATO////PEMBACAANPEMBACAANPEMBACAANPEMBACAAN TEKSTEKSTEKSTEKS PROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASI

  • 4/29/2012

    18

    TEKSTEKSTEKSTEKS PROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASI

    35Ditulis tangan oleh Bung Karno

    TEKSTEKSTEKSTEKS PROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASI

    36Diketik oleh Sayuti Melik

  • 4/29/2012

    19

    TEKSTEKSTEKSTEKS PROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASIPROKLAMASI

    38

  • 4/29/2012

    20

    39

  • 4/29/2012

    21

    Rapat Pimpinan Pusat

    Pengurus Pusat Muhammadiyah

  • 4/29/2012

    22

  • 4/29/2012

    23

    Apabila dokumen2 negara terserak padaberbagai tempat tanpa adanja suatu mekanismejang wadjar, jang dapat menundjukkan adanjadokumen2 tersebut, apabila berbagai dokumennegara hilang atau dimusnahkan se-mata2karena tidak disadari nilai2 dokumen2 tersebutoleh sementara pedjabat, maka pemerintah tentuakan menanggung akibat dari pada hilangnjainformasi, jang dapat menjulitkan pemerintahdalam usaha2-nja memberi pelajanan kepadarakjat.

    [Soeharto, Presiden Republik Indonesia 1969]

  • 4/29/2012

    24

    PENTINGNYA ARSIP

    Pemerintah tanpa arsip ibarat tentaratanpa senjata, dokter tanpa obat, petanitanpa benih, tukang tanpa alat Arsipmerupakan saksi bisu, tak terpisahkan,handal dan abadi, yang memberikankesaksian terhadap keberhasilan,kegagalan, pertumbuhan dan kejayaanbangsa.

    (R.J. Alfaro, 1937)

    47

    PENTINGNYA ARSIP

    "Dari semua aset negara yang ada, arsipadalah aset yang paling berharga. Iamerupakan warisan nasional dari generasike generasi yang perlu dipelihara dandilestarikan. Tingkat keberadaban suatubangsa dapat dilihat dari pemeliharaandan pelestarian terhadap arsipnya."

    (Sir Arthur Doughty, 1924)

    48

  • 4/29/2012

    25

    Arsip dan Organisasi Kemasyarakatan [Muhammadiyah]

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Pasal 5

    (1) Ruang lingkup penyelenggaraan kearsipan meliputi keseluruhan penetapan kebijakan, pembinaan kearsipan, dan pengelolaan arsip dalam suatu sistem kearsipan nasional yang didukung oleh sumber daya manusia, prasarana dan sarana, serta sumber daya lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

    (2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan yangdilakukan oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan, serta lembaga kearsipan.

    Ruang LingkupPenyelenggaran Kearsipan Nasional

  • 4/29/2012

    26

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Pasal 11

    SKN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 berfungsi untuk:

    a. mengidentifikasi keberadaan arsip yang memiliki keterkaitan informasi di semuaorganisasi kearsipan;

    b. menghubungkan keterkaitan arsip sebagai satu keutuhan informasi; dan

    c. menjamin ketersediaan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya.

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Bagian KelimaLembaga Kearsipan

    Paragraf 1ANRI

    Pasal 19

    (1 ) ANRI adalah Lembaga Kearsipan Nasional.

    (2) ANRI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaksanakan pengelolaan arsip statis yang berskala nasional yang diterima dari:

    a. lembaga negara;b. perusahaan;c. organisasi politik;d. organisasi kemasyarakatan; dane. perseorangan.

  • 4/29/2012

    27

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Pasal 22

    (1) Arsip daerah provinsi adalah lembaga kearsipan daerah provinsi.

    (4) Arsip daerah provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari:

    a. satuan kerja perangkat daerah provinsi dan penyelenggara pemerintahan daerah provinsi;

    b. lembaga negara di daerah provinsi dan kabupaten/kota;c. perusahaan;d. organisasi politik;e. organisasi kemasyarakatan; danf. perseorangan.

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Pasal 24

    (1) Arsip daerah kabupaten/kota adalah lembaga kearsipan daerah kabupaten/kota.

    (4) Arsip daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaksanakan pengelolaan arsip statis yang diterima dari:

    a. satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota dan penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten/kota;

    b. desa atau yang disebut dengan nama lain;c. perusahaan;d. organisasi politik;e. organisasi kemasyarakatan; danf. perseorangan.

  • 4/29/2012

    28

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Pasal 71

    (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam kearsipan yang meliputi peran sertaperseorangan, organisasi politik, dan organisasi kemasyarakatan dalampenyelenggaraan kearsipan.

    (3) Lembaga kearsipan dapat mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan pelindungan, penyelamatan, pengawasan, serta sosialisasi kearsipan.

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Pasal 72

    Peran serta masyarakat dalam pengelolaan arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) dilaksanakan dengan cara:

    a. menciptakan arsip atas kegiatan yang dapat mengakibatkan munculnya hak dan kewajiban dalam rangka menjamin pelindungan hak-hak keperdataan dan hak atas kekayaan intelektual serta mendukung ketertiban kegiatan penyelenggaraan negara; dan

    b. menyimpan dan melindungi arsip perseorangan, keluarga, organisasi politik, dan organisasi kemasyarakatan masing-masing sesuai dengan standar dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 4/29/2012

    29

    Undang-undang No 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan

    Pasal 73

    (1) Peran serta masyarakat dalam penyelamatan arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) dilaksanakan dengan cara:

    a. menyerahkan arsip statis kepada lembaga kearsipan;b. melaporkan kepada lembaga kearsipan apabila mengetahui terjadinya

    penjualan, pemusnahan, perusakan, pemalsuan, dan pengubahan arsip oleh lembaga negara tanpa melalui prosedur sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini; dan

    (2) Pemerintah dapat memberikan penghargaan kepada anggota masyarakat yang berperan serta dalam kegiatan pelindungan dan penyelamatan arsip.

    (3) Pemerintah dapat memberikan imbalan kepada anggota masyarakat yang berperan serta dalam penyerahan arsip yang masuk dalam kategori DPA.

  • 4/29/2012

    30

    PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGISPERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS

    ReformasiReformasi PenyelenggaraanPenyelenggaraan NegaraNegara

    PerkembanganPerkembangan TeknologiTeknologi InformasiInformasi dandanKomunikasiKomunikasi

    PerkembanganPerkembangan TeoriTeori KearsipanKearsipan

    ReformasiReformasi PenyelenggaraanPenyelenggaraan NegaraNegara

    PerkembanganPerkembangan TeknologiTeknologi InformasiInformasi dandanKomunikasiKomunikasi

    PerkembanganPerkembangan TeoriTeori KearsipanKearsipan

    DiprakarsaiDiprakarsai oleholeh International Council on Archive s (ICA) , International Council on Archives (ICA) , beberapabeberapa universitasuniversitas sepertiseperti University of British Columbia University of British Columbia -- UBC UBC ((KanadaKanada), University of Pittsburgh (), University of Pittsburgh (AmerikaAmerika), ), MonashMonash University University (Australia) (Australia) sertaserta lembagalembaga risetriset kearsipankearsipan InterPARESInterPARES (International Research on Permanent Authentic Reco rds in (International Research on Permanent Authentic Reco rds in Electronic Systems) Electronic Systems)

    DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP ADMINISTRASIDAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP ADMINISTRASI

    PerubahanPerubahan caracara bekerjabekerja

    PerubahanPerubahan caracara berkomunikasiberkomunikasi

    PerubahanPerubahan persepsipersepsi tentangtentang efisiensiefisiensi

    PerubahanPerubahan dalamdalam penciptaanpenciptaan, , pengelolaanpengelolaan dandanpenggunaanpenggunaan informasiinformasi//arsiparsip

    PerubahanPerubahan bagibagi arsiparisarsiparis dalamdalam mengelolamengelola arsiparsip

    PerubahanPerubahan caracara bekerjabekerja

    PerubahanPerubahan caracara berkomunikasiberkomunikasi

    PerubahanPerubahan persepsipersepsi tentangtentang efisiensiefisiensi

    PerubahanPerubahan dalamdalam penciptaanpenciptaan, , pengelolaanpengelolaan dandanpenggunaanpenggunaan informasiinformasi//arsiparsip

    PerubahanPerubahan bagibagi arsiparisarsiparis dalamdalam mengelolamengelola arsiparsip

  • 4/29/2012

    31

    BENTUK LAHAN BARU ARSIPBENTUK LAHAN BARU ARSIP

    EE--mailmail

    Website InternetWebsite Internet

    BasisdataBasisdata

    DokumenDokumen Multimedia Multimedia

    Spread SheetSpread Sheet , , dlldll..

    EE--mailmail

    Website InternetWebsite Internet

    BasisdataBasisdata

    DokumenDokumen Multimedia Multimedia

    Spread SheetSpread Sheet , , dlldll..

    KEUNTUNGAN DALAM PENYIMPANAN ARSIPKEUNTUNGAN DALAM PENYIMPANAN ARSIP

    Perpindahan dari repositori fisik ke repositori virtual

    Dari gedung ke server

    Perpindahan dari media penyimpanan kertas ke media penyimpanan yang tidak stabil (hard disk, optical disc, CD, DVD, dll.)

  • 4/29/2012

    32

    KEUNTUNGAN DALAM AKSES ARSIPKEUNTUNGAN DALAM AKSES ARSIP

    Penemuan kembali yang efisien Kontrol akses Akses jarak jauh On-line Finding Aid EAD: Encoded Archival Description

    DAMPAK TERHADAP KOMUNIKASIDAN DISEMINASI ARSIPDAMPAK TERHADAP KOMUNIKASIDAN DISEMINASI ARSIP

    Penggunaan intranet dan internet Penggunaan surat elektronik (e-mail ) Penggunaan situs-web (website dan portal Perhatian pimpinan terhadap pemanfaatan

    teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

  • 4/29/2012

    33

    65

    AUTOMATION DALAM RECORDS

    MANAGEMENT MELIPUTI KEPENTINGAN:

    1. INFORMATION INTEGRITY

    2. FINDING FILES (INDEXING)

    3. SECURITY AND PRIVACY

    4. ARCHIVAL ASPECTS (HISTORICAL VALUE)

    5. SCHEDULING/DISPOSAL

    6. CORPORATE LEVEL RETRIEVAL

    7. LINKS TO PAPER FILES

    8. BACK UPS

    (RON ELLIOT, CIDA - ASEAN SEMINAR RECORDS

    MANAGEMENT)

    KOMPUTERISASI KEARSIPAN MELIPUTI:

    1. TATA PERKANTORAN

    WORD PROCESSING

    ELECTRONIC MAIL

    KEUANGAN & KEPEGAWAIAN

    2. SISTEM INFORMASI

    PENGENDALIAN

    PENYUSUTAN ARSIP

    LOKASI ARSIP

    PENILIKAN ARSIP

    PEMINJAMAN ARSIP

    JALAN MASUK INVENTARIS

    (YULIANTI L. PARANI)66

  • 4/29/2012

    34

    DAMPAK PENGGUNAAN OTOMASI

    1. KETERGANTUNGAN MANUSIA2. PENGAMANAN

    A. SISTEM (SOFT WARE)B. AKSES INFORMASI PASSWORD

    PENGATURAN AKSES INFORMASI (OTORITAS)3. PEMBUKTIAN DALAM HUKUM ACARA (PERSIDANGAN)4. FRAGILITAS KOMPUTER:

    A. TERHADAP MEDIAB. KONDISI LINGKUNGANC. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI D. MANUSIA

    PENGGUNAAN TEKNOLOGI OTOMASI (INFORMASI) TIDAK MEMBAWA KANTOR TANPA KERTAS SAMA SEKALI (PAPERLESS OFFICE) ARTI PENTING MEDIA KERTAS TETAP PENTING DISAMPING MEDIA ELEKTRONIKA KARENA MASALAH OTENTISITAS PEMBUKTIAN DIPERSIDANGAN

    67

    68

    Namun dilihat dari sisi lain dampak penggunaan

    otomasi perlu mendapat perhatian, yaituyaituyaituyaitu

    ketergantungan manusiaketergantungan manusiaketergantungan manusiaketergantungan manusia pada komputer menjadi tinggi,

    masalah pengamananpengamananpengamananpengamanan yang meliputi pengamanan pengamanan pengamanan pengamanan

    terhadap sistemterhadap sistemterhadap sistemterhadap sistem dan pengamanan terhadap akses pengamanan terhadap akses pengamanan terhadap akses pengamanan terhadap akses

    informasiinformasiinformasiinformasi, masalah legalitas pembuktianlegalitas pembuktianlegalitas pembuktianlegalitas pembuktian, dan

    penggunaan teknologi komputer rawan terhadap rawan terhadap rawan terhadap rawan terhadap

    medianyamedianyamedianyamedianya, kondisi lingkungankondisi lingkungankondisi lingkungankondisi lingkungan, penyimpanannyapenyimpanannyapenyimpanannyapenyimpanannya,

    perkembangan teknologi perkembangan teknologi perkembangan teknologi perkembangan teknologi dan rawan terhadap tindakan rawan terhadap tindakan rawan terhadap tindakan rawan terhadap tindakan

    manusiamanusiamanusiamanusia.

  • 4/29/2012

    35

    69

    InformasiInformasiInformasiInformasi yang dihasilkan oleh suatu SistemSistemSistemSistem InformasiInformasiInformasiInformasi

    elektronik adalah bersifat netralnetralnetralnetral,,,, yakni sepanjang sistem

    tersebut berjalan baik tanpa gangguan, maka input dan

    output yang dilahirkan adalah sebagaimana mestinya.

    Oleh karena itu arsiparsiparsiparsip elektronikelektronikelektronikelektronik yang dihasilkan oleh

    sistem elektronik yang telah dilegasilir atau dijamin para

    profesionalprofesionalprofesionalprofesional yang berwenangberwenangberwenangberwenang, jika tetap berjalanberjalanberjalanberjalan

    sebagaimanasebagaimanasebagaimanasebagaimana mestinyamestinyamestinyamestinya sepanjang tidaktidaktidaktidak dibuktikandibuktikandibuktikandibuktikan lain

    oleh pihakpihakpihakpihak lainlainlainlain dapatdapatdapatdapat diterimaditerimaditerimaditerima sebagaimana layaknya

    AktaAktaAktaAkta OtentikOtentikOtentikOtentik.... Hal ini mengingat keberadaankeberadaankeberadaankeberadaan dokumendokumendokumendokumen

    tersebuttersebuttersebuttersebut tidaktidaktidaktidak dapatdapatdapatdapat disangkaldisangkaldisangkaldisangkal lagilagilagilagi (non(non(non(non repudiation)repudiation)repudiation)repudiation)

    mempunyai kekuatan hukum mengikatmengikatmengikatmengikat paraparaparapara pihakpihakpihakpihak

    (Edmon Makarim, Kompilasi Hukum Telematika 2003)

    PENGELOLAAN ARSIP DALAM KAITANNYA DENGANUU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DANTRANSAKSI ELEKTRONIK

    Pengelolaan arsip dalam mendukung Reformasi Birokrasi

    Pengelolaan arsip dalam pelayanan Informasi Publik

    Pengelolaan arsip dalam mendukungUU No 14 Tahun 2008

    Arsip Sebagai Alat Bukti

  • 4/29/2012

    36

    BAB X A HAK AZAZI MANUSIA (PERUBAHAN II UUD 1945 TAHUN 2000)

    Pasal 28FSetiap orang berhak untuk berkomunikasi danmemperoleh informasi untuk mengembangkanpribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untukmencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,mengolah, dan menyampaikan informasi denganmenggunakan segala saluran yang tersedia.

    Hak untuk memperoleh informasi merupakan hakazasi manusia sebagai salah satu wujud darikehidupan berbangsa dan bernegara yangdemokratis

    Sejarah keterbukaan arsip/informasi (arsip merupakan

    rekaman informasi/record information) dimulai bersamaan

    dengan instansi kearsipan modern (tempat penyimpanan yang

    terbuka untuk umum)

    Dimulai setelah Revolusi Perancis 1789

    (Liberte, Egalite, dan Fraternite)

    Meletakkan dasar pokok paradigma kearsipan masa kini:

    1. Adanya tanggung jawab negara memelihara administrasi

    pemerintah masa lalu;

    2. Adanya institusi kearsipan yang berdiri sendiri di suatu negara;

    3. Perlunya dimungkinkan dan diatur penggunaan arsip untuk

    masyarakat umum/publik

  • 4/29/2012

    37

    PENGERTIANKETERBUKAAN DALAM KEARSIPAN DIKENALISTILAH:

    1. Access:

    ---- The availability of Record/ Archives for Consultation as a result

    both of legal authorisation and the existence of finding aids.

    - In automatic data processing the method of placing data into and

    retrieving it from a memory, e.g. direct access, random access,

    sequential access.

    2. Toegankelijkheid (existences of finding aids) en openbaarheid (legal authorisation)

    (Dictionary of Archival Teminology ICA Hanbooks Series Vol. 7)

    PENGERTIAN LAIN

    1.1.1.1. ClearanceClearanceClearanceClearance

    An Administrative determination than an individual may have acces to

    restrictedrestrictedrestrictedrestricted records or information of a specifiedspecifiedspecifiedspecified category

    2.2.2.2. Resticted AccessResticted AccessResticted AccessResticted Access

    A limitation on acces to records/archives or to individual documents

    to information of specifiedspecifiedspecifiedspecified type, imposed by general or specific

    regulations detemining acces date or general exclussions from acces

    3.3.3.3. Security ClassificationSecurity ClassificationSecurity ClassificationSecurity Classification

    The restriction on acces to and use of records/archives or information

    therein imposed by a government in the interests of national security.

    The records or information concerned are referect to classified classified classified classified

    records records records records or classified informationclassified informationclassified informationclassified information

    (Dictionary of Archival Teminology ICA Hanbooks Series Vol. 7)

  • 4/29/2012

    38

    PENGECUALIAN KETERBUKAANArsip statis harus dibuka untuk publik, karena tujuan lembaga kearsipan didirikanketersiedian arsip statis untuk dipergunakan, tetapi dalam keadaan tertentu halangankebebasan (untuk mendapat informasi) dapat dihilangkan karena 4 (empat) hal:

    1. Arsip statis yang berisi tentangmiliter yang dapat mempengaruhikeamanan dan keselamatan bangsamasa sekarang dan yang akandatang. Tidak semua arsip militertertutup, arsip tentang sejarah militerdapat dibuka untuk publik bilapembukaannya tidak bertentangandengan keamanan dan keselamatannegara;

    2. Arsip yang berisi kebijaksanaan LuarNegeri, kebijaksanaan yangmenentukkan hubungan daripemerintah dengan pemerintah lainyang bersifat peka harus tetaptertutup untuk beberapa sebelumdapat dibuka kepada publik declassified

    3. Arsip tentang rahasia bisnis/ finansial perusahaan;

    4. Arsip yang berisi informasi pribadi(privacy): marital status finger print medical history personal information bank

    (TR Schellenberg, Modern Archives, Principles And Techniques)

    ASAS :

    1. Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diaksesoleh setiap Pengguna Informasi Publik.

    2. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat danterbatas.

    3. Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiapPemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.

    4. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan, dan kepentinganumum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksamabahwa menutup Informasi Publik dapat melindungikepentingan yang lebih besar dari pada membukanya atausebaliknya.

    (pasal 2 UU KIP)

  • 4/29/2012

    39

    TUJUAN:a. menjamin hak warga negara untuk mengetahui

    rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusanpublik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;

    b. mendorong partisipasi masyarakat dalam prosespengambilan kebijakan publik;

    c. meningkatkan peran aktif masyarakat dalampengambilan kebijakan publik dan pengelolaanBadan Publik yang baik;

    d. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabelserta dapat dipertanggungjawabkan;

    (pasal 3 UU KIP)

    Badan Publik yang dengan sengaja tidak menyediakan,tidak memberikan, dan/atau tidak menerbitkan InformasiPublik berupa Informasi Publik secara berkala, InformasiPublik yang wajib diumumkan secara serta-merta,Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat, dan/atauInformasi Publik yang harus diberikan atas dasarpermintaan sesuai dengan Undang-Undang ini, danmengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakanpidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/ataupidana denda paling banyak Rp5.000.000,00 (lima jutarupiah).

    Pasal 52

    (Pasal 52 UU KIP)

  • 4/29/2012

    40

    PimpinanPimpinan SatuanSatuan kerjakerja, ,

    ((EselonEselon II /unit II /unit kerjakerja mandirimandiri))bertanggungjawabbertanggungjawab atasatas

    otentisitasotentisitas dokumendokumen yang yang terciptatercipta

    PPIDPPID

    kegiatan

    kegiatan

    Arsip

    Arsip

    Dibantu : Arsiparis, Pranata Humas,Pranata Komputer

    disediakan

    diumumkan

    Dg alasan:politik, ekonomi, sosial, danhankam

    tertutup

    Dengan alasanpengambilan keputusan publik

    Arsip

    kegiatan

    kegiatan

    kebijakan

    Organisasi

    program

    Tugas &

    Fungsi Informasi

    Informasi

    Informasi

    terbuka

    SKPD

    KEPALA

    DAERAHDPRD

    SET.

    DAERAH

    BIRO

    humas

    Camat

    INFO

    KOM

    BAWAS

    Lurah Lurah

    SKPD

    Desa

    SET.

    WAN.BIRO

    = Pusat Layanan Informasi

    PPID dan PUSAT LAYANAN INFORMASI DAERAH

    = Posisi PPID

  • 4/29/2012

    41

    UUUU KIPKIP diberlakukandiberlakukan sejaksejak 11 MeiMei 20102010

    UUUU iniini mendorongmendorong peningkatanpeningkatan kualitaskualitaspelayananpelayanan publikpublik melaluimelalui pengelolaanpengelolaan dandanpelayananpelayanan informasiinformasi yangyang mudahmudah diaksesdiaksesmasyarakatmasyarakat

    UUUU iniini mendorongmendorong ReformasiReformasi birokrasibirokrasi

    SejakSejak dinidini harusharus dipersiapkandipersiapkan berbagaiberbagaiperangkatperangkat agaragar implementasiimplementasi UUUU KIPKIP dapatdapatdilakukandilakukan secarasecara konsistenkonsisten

  • 4/29/2012

    42

    PengertianPengertian

    INFORMASIINFORMASI PUBLIKPUBLIK adalahadalah informasiinformasi ygygdihasilkandihasilkan,, disimpandisimpan,, dikeloladikelola,, dikirimdikirim,, dandan//atauatauditerimaditerima oleholeh suatusuatu BADANBADAN PUBLIKPUBLIK ygyg berkaitanberkaitandgndgn penyelenggaraanpenyelenggaraan negaranegara ((PslPsl 11 ayatayat 22))..

    BADANBADAN PUBLIKPUBLIK adalahadalah lembagalembaga eksekutifeksekutif,,legislatiflegislatif,, yudikatifyudikatif,, dandan badanbadan lainlain ygyg fungsifungsi dandantugastugas pokoknyapokoknya berkaitanberkaitan dgndgn penyelenggaraanpenyelenggaraannegaranegara,, ygyg sebagiansebagian atauatau seluruhseluruh dananyadananya berasalberasaldaridari APBNAPBN dandan//atauatau APBDAPBD ((PslPsl 11 ayatayat 33))..

    KOMISIKOMISI INFORMASIINFORMASI adalahadalah lembagalembaga mandirimandiri ygygberfungsiberfungsi menjalankanmenjalankan UUUU iniini dandan peraturanperaturanpelaksanaannyapelaksanaannya,, menetapkanmenetapkan juknisjuknis standarstandarlayananlayanan informasiinformasi publikpublik dandan menyelesaikanmenyelesaikansengketasengketa informasiinformasi publikpublik melaluimelalui mediasimediasidandan//atauatau ajudikasiajudikasi nonnon litigasilitigasi ((PslPsl 11 ayatayat 44))..

    BAB X A HAK AZAZI MANUSIA (PERUBAHAN II UUD 1945 TAHUN 2000)

    Pasal 28FSetiap orang berhak untuk berkomunikasi danmemperoleh informasi untuk mengembangkanpribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untukmencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,mengolah, dan menyampaikan informasi denganmenggunakan segala saluran yang tersedia.

    Hak untuk memperoleh informasi merupakan hakazasi manusia sebagai salah satu wujud darikehidupan berbangsa dan bernegarayang demokratis

  • 4/29/2012

    43

    Sejarah keterbukaan arsip/informasi (arsip merupakan

    rekaman informasi/record information) dimulai bersamaan

    dengan instansi kearsipan modern (tempat penyimpanan yang

    terbuka untuk umum)

    Dimulai setelah Revolusi Perancis 1789

    (Liberte, Egalite, dan Fraternite)

    MeletakkanMeletakkanMeletakkanMeletakkan dasardasardasardasar pokokpokokpokokpokok paradigmaparadigmaparadigmaparadigma kearsipankearsipankearsipankearsipan masamasamasamasa kinikinikinikini::::

    1.1.1.1. AdanyaAdanyaAdanyaAdanya tanggungtanggungtanggungtanggung jawabjawabjawabjawab negaranegaranegaranegara memeliharamemeliharamemeliharamemelihara administrasiadministrasiadministrasiadministrasi

    pemerintahpemerintahpemerintahpemerintah masamasamasamasa lalulalulalulalu;;;;

    2.2.2.2. AdanyaAdanyaAdanyaAdanya institusiinstitusiinstitusiinstitusi kearsipankearsipankearsipankearsipan yang yang yang yang berdiriberdiriberdiriberdiri sendirisendirisendirisendiri didididi suatusuatusuatusuatu

    negaranegaranegaranegara;;;;

    3.3.3.3. PerlunyaPerlunyaPerlunyaPerlunya dimungkinkandimungkinkandimungkinkandimungkinkan dandandandan diaturdiaturdiaturdiatur penggunaanpenggunaanpenggunaanpenggunaan arsiparsiparsiparsip

    untukuntukuntukuntuk masyarakatmasyarakatmasyarakatmasyarakat umumumumumumumum////publikpublikpublikpublik

    PENGERTIANKETERBUKAAN DALAM KEARSIPAN DIKENALISTILAH:

    1. Access:

    ---- The availability of Record/ Archives for Consultation as a result The availability of Record/ Archives for Consultation as a result The availability of Record/ Archives for Consultation as a result The availability of Record/ Archives for Consultation as a result

    both of legal authorisation and the existence of finding aids.both of legal authorisation and the existence of finding aids.both of legal authorisation and the existence of finding aids.both of legal authorisation and the existence of finding aids.

    ---- In automatic data processing the method of placing data into and In automatic data processing the method of placing data into and In automatic data processing the method of placing data into and In automatic data processing the method of placing data into and

    retrieving it from a memory, e.g. direct access, random access, retrieving it from a memory, e.g. direct access, random access, retrieving it from a memory, e.g. direct access, random access, retrieving it from a memory, e.g. direct access, random access,

    sequential accesssequential accesssequential accesssequential access....

    2. Toegankelijkheid (existences of finding aids) en openbaarheid (legal authorisation)

    (Dictionary of Archival Teminology ICA Hanbooks Series Vol. 7)

  • 4/29/2012

    44

    PENGERTIAN LAIN

    1.1.1.1. ClearanceClearanceClearanceClearance

    An Administrative determination than an individual may have acces to

    restrictedrestrictedrestrictedrestricted records or information of a specifiedspecifiedspecifiedspecified category

    2.2.2.2. Resticted AccessResticted AccessResticted AccessResticted Access

    A limitation on acces to records/archives or to individual documents

    to information of specifiedspecifiedspecifiedspecified type, imposed by general or specific

    regulations detemining acces date or general exclussions from acces

    3.3.3.3. Security ClassificationSecurity ClassificationSecurity ClassificationSecurity Classification

    The restriction on acces to and use of records/archives or information

    therein imposed by a government in the interests of national security.

    The records or information concerned are referect to classified classified classified classified

    records records records records or classified informationclassified informationclassified informationclassified information

    (Dictionary of Archival Teminology ICA Hanbooks Series Vol. 7)

    ISI ACCESS MENJELASKAN:

    1. Pengguna (siapapun dilayani);

    2. Kepekaan Informasi ( dalam perlindungan pribadi);

    3. Pembatasan ( dari instansi pencipta);

    4. Standar dan Indeks (sarana temu balik);

    5. Pelayanan Copy (arsip/dokumen);

    6. Hak Cipta (intelektual);

    7. Pengawasan terhadap khasanah arsip (holding)

    8. Kondisi fisik arsip (media rekam);

    9. Pengamanan arsip/dokumen (tidak menunjukkan asli arsip/dokumen);

    10.Kebijakan pada pengguna ruang baca (reading room).

  • 4/29/2012

    45

    PENGECUALIAN KETERBUKAANArsip statis harus dibuka untuk publik, karena tujuan lembaga kearsipan didirikanketersiedian arsip statis untuk dipergunakan, tetapi dalam keadaan tertentu halangankebebasan (untuk mendapat informasi) dapat dihilangkan karena 4 (empat) hal:

    1. Arsip statis yang berisi tentangmiliter yang dapat mempengaruhikeamanan dan keselamatan bangsamasa sekarang dan yang akandatang. Tidak semua arsip militertertutup, arsip tentang sejarah militerdapat dibuka untuk publik bilapembukaannya tidak bertentangandengan keamanan dan keselamatannegara;

    2. Arsip yang berisi kebijaksanaan LuarNegeri, kebijaksanaan yangmenentukkan hubungan daripemerintah dengan pemerintah lainyang bersifat peka harus tetaptertutup untuk beberapa sebelumdapat dibuka kepada publik declassified

    3. Arsip tentang rahasia bisnis/ finansial perusahaan;

    4. Arsip yang berisi informasi pribadi(privacy): marital status finger print medical history personal information bank

    (TR Schellenberg, Modern Archives, Principles And Techniques)

    ASAS :

    1. Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.

    2. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.

    3. Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.

    4. Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan Undang-Undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.

    (pasal 2 UU KIP)

  • 4/29/2012

    46

    TUJUAN:a. menjamin hak warga negara untuk mengetahui

    rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusanpublik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik;

    b. mendorong partisipasi masyarakat dalam prosespengambilan kebijakan publik;

    c. meningkatkan peran aktif masyarakat dalampengambilan kebijakan publik dan pengelolaanBadan Publik yang baik;

    d. mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabelserta dapat dipertanggungjawabkan;

    (pasal 3 UU KIP)

    TUJUAN Lanjutan..:

    d. mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak;

    e. mengembangkan ilmu pengetahuan danmencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau

    f. meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkanlayanan informasi yang berkualitas.

    (pasal 3 UU KIP)

  • 4/29/2012

    47

    KEWAJIBAN BADAN PUBLIK :

    1. Menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik

    2. Menyediakan Informasi Publik yang akurat,benar, dan tidak menyesatkan

    3. Membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola Informasi Publik secara baik dan efisien

    4. Membuat pertimbangan secara tertulis setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik

    5. Pertimbangan tersebut memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau pertahanan dan keaman negara

    (pasal 7 UU KIP)

    Lanjutan

    6. Badan Publik dapat memanfaatkan saranadan/atau media elektronik dan noneletronik

    (pasal 7 UU KIP)

    7. Kewajiban Badan Publik yang berkaitan dengan kearsipan dan pendokumentasian Informasi Publik dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan (UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan)

    (pasal 8 UU KIP)

  • 4/29/2012

    48

    HAK BADAN PUBLIK :

    Badan publik berhak menolak memberikan informasi yang dikecualikan , yang mencakup:

    1. Informasi yang dapat membahayakan negara

    2. Informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat

    3. Informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi

    Lanjutan.

    4. Informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan

    5. Informasi publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan

  • 4/29/2012

    49

    Pasal 131. Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat dan

    sederhana, setiap Badan Publik :

    a. Menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, dan

    b. Membuat dan mengembangkan sistem penyediaan layanan informasi secara cepat, mudah dan wajar sesuai dengan petunjuk teknis standar layanan informasi publik yang berlaku secara nasional.

    2. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi sbgmn dimaksud ayat 1 dibantu oleh pejabat fungsional

    Badan Publik yang dengan sengaja tidak menyediakan,tidak memberikan, dan/atau tidak menerbitkan InformasiPublik berupa Informasi Publik secara berkala, InformasiPublik yang wajib diumumkan secara serta-merta,Informasi Publik yang wajib tersedia setiap saat, dan/atauInformasi Publik yang harus diberikan atas dasarpermintaan sesuai dengan Undang-Undang ini, danmengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakanpidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/ataupidana denda paling banyak Rp5.000.000,00 (lima jutarupiah).

    Pasal 52

    (Pasal 52 UU KIP)

  • 4/29/2012

    50

    PimpinanPimpinan SatuanSatuan kerjakerja, ,

    ((EselonEselon II /unit II /unit kerjakerja mandirimandiri))bertanggungjawabbertanggungjawab atasatas

    otentisitasotentisitas dokumendokumen yang yang terciptatercipta

    PPIDPPID

    kegiatan

    kegiatan

    Arsip

    Arsip

    Dibantu : Arsiparis, Pranata Humas,Pranata Komputer

    disediakan

    diumumkan

    Dg alasan:politik, ekonomi, sosial, danhankam

    tertutup

    Dg alasan pengambilan keputusan publik

    Arsip

    kegiatan

    kegiatan

    kebijakan

    Organisasi

    program

    Tugas &

    Fungsi Informasi

    Informasi

    Informasi

    terbuka

    kegiatan

    Arsip

    Dibantu oleh : Arsiparis, Pranata Humas, Pranata Komputer

    disediakan

    diu

    mu

    mka

    n

    Arsip

    kegiatan

    kegiatan Informasi

    Informasi

    Informasi

    Alasan :Politik, ekonomi,Sosial, hankam

    Terbuka

    PimpinanPimpinan SatuanSatuan kerjakerja, , ((EselonEselon II /unit II /unit kerjakerja mandirimandiri))bertanggungjawabbertanggungjawab atasataspengelolaanpengelolaan arsiparsip yang yang terciptatercipta

    PPIDBertanggung jawab dalam pengelolaan informasi

    ArsipArsip

    Tertutup

    Unit Kearsipan

  • 4/29/2012

    51

    ALUR PERTANGGUNGJAWABANOTENTISITAS DAN RELIABILITAS DOKUMEN DAN INFORMASIPADA BADAN PUBLIK

    Unit kerja

    pemilik kegiatan

    Unit kerja

    kearsipan

    Unit kerja

    kehumasan

    Kebijakan ProgramProgram KegiatanProgramKegiatan

    alasan pengambilan keputusan publik otentik

    Dokumenotentik

    Dokumenotentikotentik

    Dokumenotentik

    PPID

    informasiinformasi

    Dokumenotentik

    SKPD

    KEPALA

    DAERAHDPRD

    SET.

    DAERAH

    BIRO

    humas

    Camat

    INFO

    KOM

    BAWAS

    Lurah Lurah

    SKPD

    Desa

    SET.

    WAN.BIRO

    = Pusat Layanan Informasi

    PPID dan PUSAT LAYANAN INFORMASI DAERAH

    = Posisi PPID

  • 4/29/2012

    52

    103

    KESIMPULANKESIMPULAN

    1. Membangun jati diri, identitas dan membangun rasa kesatuan, dan persatuan merupakan keharusan, karena semangat berbangsa, bermasyarakat dan ancaman disintegrasi bangsa, keutuhan NKRI;

    2. Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan mendukung terwujudnya penyelenggaraan negara dan khususnya Kepemerintahan yang baik dan Pemerintah yang bersih, serta peningkatan kualitas pelayanan publik, penyelenggaraan kearsipan di lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan harus dilakukan dalam suatu sistem penyelenggaraan kearsipan nasional yang konprehensif dan terpadu, termasuk di dalamnya pemerintahan desa;

    3. Diperlukan dukungan political will, sarana prasarana, SDM dan kelembagaan yang jelas/tegas dan segera.