negara (state) hi lanjut (1).ppt

22

Upload: evelyne-theresia

Post on 29-Dec-2014

56 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

TRANSCRIPT

Page 1: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt
Page 2: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

NEGARA (STATE)Negara merupakan Subjek Hukum Internasional yang terpenting (Par Excellence), Prima Pacy. Mengapa demikian ? Negara telah mengambil peran yang sangat dominant dalam menciptakan relasi antar manusia. Negara mampu menjawab berbagai masalah yang tak dapat diselesaikan oleh individu. Negara dapat melakukan itu semua, karena Negara memiliki Kedaulatan (Sovereignty), kekuasaan tertinggi.

Page 3: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Batasan/Pengertian :

J.L. Brierly : Negara sebagai suatu wadah dimana manusia mencapai tujuan-tujuannya dan dapat melaksanakan kegiatan-kegiatannya.

Fenwick :Negara sebagai suatu masyarakat politik yang diorganisasikan secara tetap, menduduki suatu daerah tertentu, dan hidup dalam batas-batas daerah tersebut, bebas dari pengawasan Negara lain, sehingga dapat bertindak sebagai badan yang merdeka di muka bumi.

Henry C. Black :Negara sebagai sekumpulan orang yang secara permanent menempati suatu wilayah yang tetap, diikat oleh ketentuan-ketentuan hukum yang, melalui pemerintahnya, mampu menjalankan kedaulatannya yang merdeka dan mengawasi masyarakat dan harta bendanya dalam wilayah perbatasannya, mampu menyatakan perang dan damai serta mampu mengadakan hubungan internasional dengan masyarakat internasional lainnya.

Page 4: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Pengertian Negara yang dimuat dalam suatu dokumen hukum adalah seperti yang tercantum dalam Konvensi Monte Video 1933, yakni sebuah konvensi yang diselenggarakan oleh Negara-negara Amerika Latin yang mengatur tentang Hak-hak dan Kewajiban-kewajiban Negara (Convention on the Rights and Duties of the State). Dalam Pasal 1 Konvensi dinyatakan :The State as a person of International Law should possess the following qualifications :(a). a permanent population(b). a defined territory(c). a government, and(d). a capacity to enter into relation with other States.

Page 5: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Unsur Population (Masyarakat)

Yang dimaksud dengan masyarakat (rakyat) adalah sekumpulan manusia dari dua jenis kelamin yang hidup bersama sehingga merupakan suatu masyarakat yang terorganisasi (organised population), meskipun oarang-orang ini berasal dari keturunan, kepercayaan, warna kulit, daerah asal yang berbeda. Pengertian permanen harus dilihat sebagai adanya keteraturan dalam menentukan tempat tinggal. Permanen dapat bermakna tinggal menetap untuk waktu yang lama, lawannya adalah masyarakat Nomaden.

Page 6: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Unsur Wilayah (Territory) :

Wilayah merupaka syarat mutlak bagi adanya suatu Negara. Tidak penting wilayah itu besar atau kecil. Masyarakat Internasional tidak menjadikan ukuran wilayah ini sebagai dasar dalam melakukan suatu tindakan. Artinya di mata hukum dan masyarakat internasional, Negara Besar (Seperti Amereika, China, India, Rusia) atau masyarakat (Vanuatu, Fiji, Kep. Salomon, Monaco) yang wilayah-wilayahnya sangat kecil (sering disebut sebagai The Liliput State) adalah sama dan sederajat.

Page 7: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Dalam praaktek Negara, dalam putusan pengadilan serta arbitrase ditetapkan bahwa untuk menjadi Negara tidaklah perlu memiliki wilayah yang tetap atau memiliki wilayah yang tidak dalam sengketa. Israel sejak berdiri dengan menyerobot tanah-tanah Palestina pada 14 Mei 1948, hingga saat ini tetap dipandang sebagai Negara, meskipun beberapa Negara di dunia tidak mengakuinya termasuk Indonesia

Page 8: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Dalam Kasus Continental Gas-Gesselschaft v Polish State (1929-1930) pengadilan menyatakan :“In order to say that a State and can be recognised as such... it is enough that...(its) territory has sufficient consistency, even though its bounderies have not yet been accurately delimited”.

Dalam Kasus Palestina , meskipun akibat pendudukan paksa yang dilakukan oleh Israel atas tanah-tanah Palestina, sehingga mengakibatkan Palestina sebagai sebuah Negara tidak jelas status wilayahnya, namun keberadaan PLO dibawah pimpinan Yaser Arafat) tetap syah dipandang sebagai Negara oleh masyarakat internsasional. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya PLO sebagai wakil syah rakyat Palestina di PBB. Perhatikan perubahan wilayah yang diperebutkan oleh Israel dan Palestina berikut ini :

Page 9: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt
Page 10: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Unsur Pemerintah (Government) :

Lauterpacht menyatakan unsur Governmenet merupakan unsur terpenting untuk adanya Negara. Tanpa Government masyarakat yang ada akan menjadi liar tak terkendali. Pemerintah berarti tampilnya seseorang atau beberapa orang yang diberikan kekuasaan untuk menjalankan roda pemerintahan yang syah secara hukum. Kekuasaan itu haruslah kekuasaan yang berasal dari rakyat. Bukan kekuasaan yang berasal dari kekuatan/kedaulatan lain. Dalam kasus Manchukuo, dimana Tentara Pendudukan Jepang mengangkat Fuyi (The Last Emperor of China) sebagai Kepala Negara. Manchukuo adalah Negara Boneka Jepang, karenanya tidak diakui oleh LBB ketika itu (1930-an).

Page 11: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Unsur Kemampuan Mengadakan Hubungan dengan Negara Lain :

Unsur ini merupakan unsur penting dari Negara. Meskipun persyaratan ini tidak bersifat fisik, tetapi tanpa adanya unsur ini suatu negara yang merdeka tidak dapat berbuat banyak. Unsur kemampuan mengadakan hubungan dengan negara lain adalah bagaimana persepsi negara lain ditujukan kepada Negara tersebut. Jika negara tidak dapat mengadakan hubungan resmi secara hukum dan diplomatik dengan negara lain, itu pertanda ada yang belum selesai dengan status negara tersebut sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat. Contoh : De facto Taiwan adalah Negara, tetapi negara ini kesulitan dalam melakukan hubungan dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia. Indoensia tidak mengakui Tawiwan sebagai Negara, karena politik yang dianut adalah Politik Satu China. Taiwan dalam pandangan banyak negara adalah bagian dari Provinsi China yang tidak tunduk dalam proses pembentukan China Komunis dalam Revolusi Kebudayaan 1949.

Page 12: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Bentuk-bentuk Negara

Negara KesatuanNegara Kesatuan (Unitary State) yakni negara yang merdeka dan bertanggungjawab atas seluruh wilayah kedaulatannya, menjalankan jurisdiksi secara penuh. Yurisdiksi adalah kewenangan, kemampuan dalam mengatur dan menjalankan hukum atas semua orang, semua benda, semua persitiwa yang ada dalam wilayahnya. Negara Kesatuan bisa berbentuk Republik (Contoh Indonesia, India, dll). Kerajaan seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, dll.

Page 13: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Dependent State Dependent State adalah negara yang bergantung kepada negara lain baik karena adanya pengawasan dari negara lainnya, adanya perjanjian, adanya persetujuan untuk menyerahkan hubungan luar negeri kepada negara lain atau karena adanya pendudukan sebagaia akibat perang. Ketergantungan tersebut dapat berupa : pertahanan keamanan, politik, administrasi, dan juga ekonomi. Adapun ciri-ciri dari Dependent State :1. Tidak adanya sifat kenegaraan, terutama kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan negara lain.2. Yuridiksi dan pemerinatahannya berada pada negara lain.3. Kekuasaan luar negerinya ada pada perwakilan negara lain.4. Adanya campur tangan dari negara lain secara politik5. Merupakan subjek hukum dengan ciri khusus (a legal person of special type) yang dapat muncul dalam masyarakat internasional hanya untuk maksud-maksud tertentu saja.6. Tidak merdeka untuk melaksanakan suatu tindakan tertentu oleh organ-organnya

Page 14: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Contoh Dependent State :

Negara Potectorat (Swiss atas Lichtenstein, Perancis atas Monaco, Italy atas San Marino)

Negara Trust/Mandat (Wilayah Perwalian)Istilah ini muncul pada Perang Dunia I. Sistem wilayah negara mandat ini seperti diatur dalam Pasal 22 Piagam LBB. Dengan bubarnya LBB dan digantikan oleh PBB, selanjutnya urusan negara-negara mandat ini diatur oleh Trusteeship Council PBB (Bab XII Piagam PBB). Dewan Perwalian PBB ini dibubarkan pada tahun 1994, sebab di dunia ini tak ada lagi wilayah-wilayah yang penting untuk difasilitasi kemerdekaannya. Wilayah terakhir yang difasilitasi PBB untuk merdeka adalah Wilayah Timor Timur (sekarang Timor Leste) di bawah UNTAET.

Page 15: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Members of Commonwealth

Commonwealth State adalah negara-negara Persemakmuran yang merupakan negara-negara bekas jajahan Inggris. Persemakmuran berdiri dilatarbelakangi proses dekolonisasi negara-negara jajahan. Dewasa ini semua Negara-negara Persemakmuran sudah merdeka secara penuh dan dapat menjalankan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat internasional. Perkeumpulan ini hanya sekedar menjalin hubungan historis di antara anggota-anggotanya.

Page 16: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

INTERVENSI Sehubungan pembahasan hak dan kewajiban negara, maka

soal internvensi juga memainkan peran penting dalam hukum internasional.

Menurut Lauterpacht : Internvensi adalah campur tangan secara diktator oleh suatu negara terhadap urusan dalam negeri lainnya dengan maksud baik untuk mengubah keadaan, situasi, atau barang di negeri tersebut.

Dalam dokumen internasional, kata Intervensi terdapat dalam Pasal 2 (7) dan Pasal 2 (4) Piagam PBB. Pasal ini mensyaratkan bahwa organisasi PBB dilarang untuk ikut campur tangan dalam urusan domestik suatu negara (...”to intervere in matters which are essentially within the domestic jurisdiction of any State..), kecuali dalam rangka memelihara perdamaian menurut BAB VII Piagam.

Page 17: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

HAK DAN KEWAJIBAN NEGARA Upaya masyarakat internasional untuk membahas masalah

mendasar ini dilakukan sejak 1916 oleh American Institute of International Law (AIIL) yang berhasil merumuskan Declaration of the Rights and Duties of Nations. Selanjutnya Konvensi Montevideo 1933 oleh Negara-negara Amerika Latin meletakkan beberapa norma dasar hak dan kewajiban negara. Selanjutnya oleh Komisi Hukum Internasional PBB (UN International Law Commission) dirancang Draft tentang Deklarasi Hak dan Kewajiban Negara pada tahun 1949 untuk disyahkan dalam sidang Majelis Umum PBB. Tetapi sampai dengan saat ini Draft Articles on the Rights and Duties of the State tsb. Tidak pernah disahkan.

Page 18: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Dalam Rancangan (Draft Artivcles) prinsip-prinsip hak dan kewajiban tersebut antara lain :

Hak- hak Negara :1. Hak atas kemerdekaan (Pasal 1). 2. Hak untuk melaksanakan jurisdiksi atas wilayah, orang dan benda dalam wilayah negara (Pasal 2)3. Hak untuk mendapatkan kedudukan hukum yang sama dengan negara-negara lain (Pasal 5)4. Hak untuk menjalankan pertahanan diri sendiri atau kolektif (Pasal 12)

Page 19: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Kewajiban Negara :1. Kewajiban untuk tidak melakuakn intervensi terhadap masalah-

masalah yang terjadi negara lain (Pasal 3)2. Kewajiban untuk tidak menggerakkan pergolakan sipil di negara lain

(Pasal 4)3. Kewajiban untuk memperlakukan semau orang yang berada di

wilayahnya dengan memperhatikan hak azasi manusia(Pasal 6).4. Kewajiban untuk menjaga wilayahnya agar tidak membahayakan

perdamaian dan keamanan internasional (Pasal 7)5. Kewajiban untuk menyelesaikan sengketa secara damai (Pasal 8)6. Kewajiban untuk tidak menggunakan kekuatan atau ancaman senjata

(Pasal 9)7. Kewajiban untuk tidak membantu terlaksananya Pasal 9 di atas8. Kewajiban untuk tidak mengakui wilayah-wilayah yang diperoleh

melalui cara-cara kekerasan (Pasal 12)9. Kewajiban untuk melaksanakan kewajiban internasional dengan itikad

baik (Pasal 13)10. Kewajiban untuk mengadakan hubungan dengan negara-negara lain

sesuai dengan hukum internasional (Pasal 14).

Page 20: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

PRINSIP HIDUP BERDAMPINGAN SECARA BAIK

Prinsip dari ketentuan hubungan bertetangga antar negara mempunyai kemiripan dengan larang “abuse of rights/misruik van recht” dalam hukum nasional kita. Prinsip yang dimaksud suatu negara dilarang untuk menggunakan wilayahnya yang dapat merugikan atau mengancam kepentingan negara lain. Prinsip hidup bertetangga secara baik (Good Neighbor Principles) sebagaimana diperlihatkan oleh Negara-negara ASEAN.

Page 21: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

KEDAULATAN NEGARA ATAS KEKAYAAN ALAMNYA

Dalam Resolusi PBB 21 Deseember 1952 ditentukan tentang “Penentuan Nasib Sendiri Ekonomi setiap negara (Economic self-determination) ditegas bahwa adalah setiap negara untuk memanfaatkan secara bebas kekayaan alamnya. Penegasan yang sama dapat dijumpai dalam Resolusi MU PBB 14 Desember 1962, 25 November 1966, dan 17 Desember 1973. Dalam Resolusinya MU PBB menegaskan :“Kedaulatan Permanen (Permanent Sovereignty) terhadap kekayaan alam dasar laut dan tanah dibahwahnya dan di perairan laut yang masih berada dalam yurisfiksi nasional suatu negara.

Page 22: NEGARA (STATE) HI LANJUT (1).ppt

Prinsip 21 Stockholm Convention 1972.Dalam hubungannya dengan Liangkungan Hidup Global, masyarakat internasional telah melahirkan Konvnesi Lingkungan Hidup Dunia yang dikenal sebagai Stockholm Convnetion 1972, dimana dalam Prinisp 21 disebutkan :State have, in accordance with the Charter of the United Nations and the principles of international law, the sovereign right to exploit their own natural resources pursuant to their own invironmental policies, and the responsibility to ensure that activities within their jurisdiction or control do not cause damage to the environmental of other State or of areas beyond the limits of national jurisdiction.