netadmin-v-1.2

77
NETWORK ADMINISTRATOR NETWORK MONITORING KELOMPOK 5 KADEK TEDY ARI PRAMARTA 1208605060 I MADE KURNIAWAN PUTRA 1208605062 I PUTU SEPTIAN ARYA PRATAMA 1208605080 I MADE MARTINA 1208605084 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER

Upload: tedy-ary-pramarta

Post on 12-Nov-2015

245 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

netadmin

TRANSCRIPT

NETWORK ADMINISTRATORNETWORK MONITORING

KELOMPOK 5KADEK TEDY ARI PRAMARTA1208605060I MADE KURNIAWAN PUTRA1208605062I PUTU SEPTIAN ARYA PRATAMA1208605080I MADE MARTINA1208605084

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAJURUSAN ILMU KOMPUTERFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS UDAYANA2015PENDAHULUANPada era digital seperti saat ini, komunikasi data sudah menjadi kebutuhan utama yang mengiringi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Manusia mulai tak dipermasalahkan mengenai jarak dan waktu dalam hal berkomunikasi, ini semua berkat teknologi jaringan yang memudahkan manusia dalam berkomunikasi yang tak terbatas ruang dan waktu. Dalam kehidupan sehari-hari, jaringan komputer sering kita temui dalam sebuah perusahaan, perhotelan, supermarket, rumah sakit, dan instansi pemerintahan yang semua membutuhkan system jaringan yang handal dalam pengoperasiannya. Sedikit saja ada masalah pada jaringan komputer, maka itu akan berdampak luas pada kinerja perusahaan atau instansi tersebut. Seorang Network Administrator diperlukan untuk menangani jaringan tersebut, karena kita tidak bisa hanya mengasumsikan jaringan itu normal hanya karena sudah bisa berfungsi, banyak elemen yang perlu diperhatikan untuk bisa menilai bahwa jaringan tersebut telah berfungsi dengan baik dilihat dari kemampuan jaringan untuk menangani komunikasi data ketika system sedang sibuk, meminimalisir downtime, serta melihat apakah semua perangkat dan service sudah berjalan dengan semestinya. Untuk bisa memantau aktifitas jaringan tersebut, maka seorang Network Administrator harus dibekali pengetahuan tentang Network Monitoring agar bisa melihat kejanggalan yang terjadi pada system dan segera memperbaikinya sebelum menjadi masalah yang lebih besar. Network Monitoring juga memudahkan seorang Network Administrator dalam mengumpulkan data untuk pengembangan jaringan di masa depan.Dalam melakukan monitoring, seorang Network Administrator memerlukan sebuah software monitoring yang meremote server guna mengakses data dari masing-masing device dan service untuk dipantau log aktifitasnya, sehingga didapatkan data yang nantinya akan menginformasikan apakah layanan jaringan sudah berjalan dengan baik apa belum. Applikasi monitoring tersebut menggunakan SNMP (Simple Network Monitoring Protokol) sebagai protokol untuk mengakses data dari interface jaringan dan service yang berjalan.

NETWORK MONITORINGMonitoring dapat diartikan pemantauan atau kesadaran (awareness) dari apa yang ingin kita ketahui dari sebuah objek yang bergerak (berubah-ubah), sehingga secara harfiah Network Monitoring dapat diartikan pemantauan terhadap jaringan, dimana jaringan tersebut memiliki status objek yang dinamis sehingga membutuhkan awareness dari pemantau untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi. Network Monitoring merupakan salah satu bentuk dari manajemen jaringan dimana seorang Network Administrator berperan memantau lalulintas jaringan, penggunaan bandwidth, kepadatan traffic jaringan, status dari service, kondisi perangkat jaringan, peforma server, dan masih banyak lagi.Orang awam akan berasumsi bahwa ketika kita membangun sebuah system jaringan dan system tersebut sudah berjalan lancar, maka system tersebut tidak perlu diubah-ubah lagi dan biarkan apa adanya, namun kenyataanya untuk membangun sebuah jaringan yang handal, kita perlu proses maintenance dan optimalisasi, dimana maintenance diperlukan untuk perawatan jaringan agar tetap mampu berfungsi dengan baik, sedangkan optimalisasi diperlukan untuk improving performance dan availability sehingga jaringan yang digunakan oleh client dapat terjamin kualitas layanannya. Kedua aspek tersebut tidak bisa kita lakukan tanpa adanya proses monitoring pada jaringan yang sedang kita tangani, karena dari proses monitoring kita akan mendapatkan rekam jejak dari jaringan yang sedang kita tangani dimana dari rekam jejak (log) tersebut kita dapat mengantisipasi kemungkinan error atau gangguan yang terjadi sebelum gangguan tersebut semakin meluas dan membesar. Dalam hal optimalisasi jaringan, monitoring berperan menyediakan data-data untuk Nertwork Administrator yang nantinya akan di analisa dimana letak kekurangan dan kelebihan system jaringan yang ditangani agar kita bisa menentukan optimalisasi seperti apa yang cocok diterapkan pada kondisi jaringan tersebut. Banyak hal dalam jaringan yang bisa dimonitoring, diantaranya:1. Load traffic jaringan yang lewat pada sebuah router atau interface komputer2. Status service yang digunakan 3. Penggunaan bandwidth jaringan4. Respon time dari sebuah layanan atau komunikasi 5. Status up and down dari sebuah device6. Availability dari perangkat yang terkoneksi ke jaringanMonitoring dapat dilakukan dengan standar SNMP, selain load traffic jaringan, kondisi jaringan pun harus dimonitoring, misalnya status up atau down dari sebuah peralatan jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan utilitas ping.Sebuah sistem monitoring melakukan proses pengumpulan data mengenai dirinya sendiri dan melakukan analisis terhadap data-data tersebut dengan tujuan untuk memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Data yang dikumpulkan pada umumnya merupakan data yang real-time, baik data yang diperoleh dari sistem yang hard real-time maupun sistem yang soft real-time. Sistem yang real-time merupakan sebuah sistem dimana waktu yang diperlukan oleh sebuah komputer didalam memberikan stimulus ke lingkungan eksternal adalah suatu hal yang vital. Waktu didalam pengertian tersebut berarti bahwa sistem yang real-time menjalankan suatu pekerjaan yang memiliki batas waktu (deadline). Di dalam batas waktu tersebut suatu pekerjaan mungkin dapat terselesaikan dengan benar atau dapat juga belum terselesaikan. Sistem yang real-time mengharuskan bahwa suatu pekerjaan harus terselesaikan dengan benar. Sesuatu yang buruk akan terjadi apabila komputer tidak mampu menghasilkan output tepat waktu. Hal ini seperti yang terjadi pada embedded system untuk kontrol suatu benda, seperti pesawat terbang, dan lain-lain. Sistem yang soft real-time tidak mengharuskan bahwa suatu pekerjaan harus terselesaikan dengan benar. Seperti sistem multimedia dimana tidak akan memberikan pengaruh yang begitu besar terhadap output yang dihasilkan apabila untuk beberapa batasan waktu yang ditetapkan terjadi kehilangan data.Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar, yaitu:1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring,2. Proses di dalam analisis data monitoring,3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring.

Gambar 1 Proses di dalam Sistem MonitoringPengumpulan dataPengumpulan dataPengumpulan dataA serviceA serviceNetwork traffic, hardware information, population, economy, etc.Selecting, filtering, updatingAs a table curva, image, image animation

Keseluruhan proses dapat dilihat pada gambar. Sumber data dapat berupa network traffic, informasi mengenai hardware, dan lain sebagainya. Proses dalam analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data yang telah terkumpul atau bisa juga berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan. Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi yang berguna di dalam pengambilan keputusan atau kebijakan terhadap sisetm yang sedang berjalan dapat berupa sebuah tabel, gambar, kurva, atau animasi.Aksi yang terjadi diantara proses-proses yang ada di dalam sebuah sistem monitoring adalah berbentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada interval waktu tertentu. Proses yang dijalankan dapat berupa pengumpulan data dari objek yang di-monitor atau melakukan analisis data yang telah diperoleh dan menampilkannya. Proses yang terjadi tersebut bisa saja memiliki interval waktu yang berbeda. Contoh interval waktu didalam pengumpulan data dapat terjadi tiap lima menit sekali. Namun pada proses analisis data terjadi tiap satu jam sekali untuk menghasilkan informasi yang diharapkan membutuhkan lebih dari satu sampel data, misal untuk nilai rataan data (average) dengan sebanyak 60 sampel data.

SIMPLE NETWORK MANAGEMENT PROTOCOL (SNMP)Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah sebuah protocol tingkat aplikasi yang merupakan bagian dari protocol TCP/IP. (Stallings, 2007, p762). SNMP memberikan kemampuan kepada administrator jaringan untuk mengelola daya guna jaringan, menemukan dan memecahkan permasalahan jaringan serta perencanaan dalam pengembangan jaringan. SNMP dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) pada tahun 1998 untuk menyediakan jaringan berbasis TCP/IP. Dalam penggunaan SNMP secara umum, ada sejumlah sistem atau peralatan yang harus dikelola dan satu atau lebih sistem yang akan mengelola mereka. Komponen software yang disebut agen bergerak ke seluruh peralatan ataupun sistem yang dikelola dan mengirimkan informasi kembali ke sistem pengelola melalui SNMP. Agen SNMP akan menjabarkan data yang dikelola di sistem pengelola yang biasanya berupa memori, proses dan lain sebagainya.Selain itu, SNMP juga mudah dikembangkan dan fleksibel dibangun dimana-mana karena tidak tergantung dengan perangkat keras. Hal inilah yang menyebabkan para produsen dapat denganmudah membangun sebuah Agen SNMP di dalam produk mereka, sehingga dapat dijadikan sebagai penambah nilai jual dan yang lebih hebat lagi, sistem pengawasan menggunakan SNMP tidak hanya dapat dibangun di perangkat jaringan dan perangkat computer seperti printer, modem, server, dan banyak lagi, melainkan pada perangkat-perangket elektronik dan rumah tangga seperti UPS, AC, sistem PABX, dan banyak lagi. Mungkin saat ini kebanyakan perangkat yang menggunakan IP memiliki Agen SNMP di dalamnya.Menurut standard IETF, SNMP didesain untuk pemakaian di Internet yang didesain di atas protokol UDP (User Datagram Protokol) seperti yang digambarkan pada tabel dibawah ini :

Tabel 1 Protokol SNMPModel manajemen jaringan yang digunakan untuk SNMP mencakup komponen-komponen utama sebagai berikut: Management Information Base (MIB) Agent Network Management Systemkomponen-komponen utama dari SNMP Management Information System (MIB)MIB disini berupa struktur database variabel dari elemen jaringan yang dikelola. Struktur ini bersifat hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga memudahkan pengelolaan dan penetapan variabel dari elemen yang bersangkutan. Pada kelompok interface terdapat variabel objek MIB yang mendefinisikan karakteristik interface diantaranya : ifInOctets mendefinisikan jumlah total byte yang diterima, ifOutOctets mendefinisikan jumlah total byte yang dikirim, ifInErrors mendefinisikan jumlah paket diterima yang dibuang karena rusak, ifOutErrors mendefinisikan jumlah paket dikirim yang dibuang karena rusak, dan variable objek lainnya yang juga berkaitan dengan paket internet. AgentAgent adalah sebuah modul perangkat lunak manajemen jaringan yang terdapat didalam sebuah perangkat yang ingin diawasi. Sebuah perangkat yang disertai dengan Agent yang memiliki kemampuan mengumpulka informasi local dari dirinya sendiri dan kemudian mengubah bentuknya menjadi kompatinel dengan SNMP. Perankat lunak pengawasan ini dapat berupa sebuah program terpisah seperti SNMP daemon pada sistem berbasis UNIX. Agent SNMP akan melakukan proses listening di port UDP 161 untuk menerima pesan dari manager, sedangkan untuk mengirimkan pesan notifikasi kepada manager port UDP yang digunakan adalah port 162. Agent SNMP mempunyai beberapa fungsionalitas sebagai berikut: MelakukanimplementasidanmaintenanceobjekMIB(akan dijelaskan lebih lanjut) yang ada pada device yang bersangkutan. Memberikan respon terhadap operasi yang dilakukan oleh manager. Memberikan notifikasi kepada manager, ada 2 jenis notifikasi yang diberikan oleh agent kepada manager yaitu traps (unacknowledged) dan informs (acknowledged). Melakukan setting policy terhadap akses data dari manager, terhadap device yang bersangkutan. Mengimplementasikan aspek sekuriti. Manager (Network Management System)Network Management System adalah sebuah perangkat yang bertindak sebagai manajer dari Agen yang mengeksekusi aplikasi untuk pengawasan dan control. Semua informasi yang dibawa dengan SNMP dari sebuah perangkat yang ingin diawasi akan diambil oleh perangkat ini dan kemudian diolah lebih lanjut untuk diubah menjadi informasi yang berguna bagi manajer jaringan.Perangkat NMS harus memiliki kemampuan proses dan memori yang besar. Satu atau lebih NMS harus ada pada setiap jaringan yang ingin diawasi. Ciri-ciri perangkat yang bertindak sebagai NMS adalah : Menjalankan aplikasi pengawasan dan melakukan proses poll dan trap Mengimplementasikan seluruh protocol SNMP Memiliki kemampuan mencari informasi dari Agent (Query atau poll) Menerima respon dari Agent(Trap) Menentukan variable pada Agant( Set) Melakukan Acknowledgement terhadap sinyal kejadian yang dikirim oleh Agent.Struktur dari SNMP

Gambar 2 Struktur SNMPPengumpulan Data pada Protokol SNMPProses pengumpulan data dalam protokol SNMP terdiri dari beberapa langkah yang cukup panjang. Langkah-langkah ini sering disebut sebagai Protocol Data Unit (PDU) karena masing-masing langkah memiliki format pesan dan cara kerjanya sendiri-sendiri. Berikut ini adalah proses pengumpulan datanya : Operasi GETOperasi GET biasanya dilakukan oleh sebuah perangkat NMS, di mana perangkat tersebut mengirimkan sebuah permintaan ke perangkat yang bertindak sebagai Agen. Dalam proses ini, NMS akan meminta data dari sebuah objek yang ada dalam Agen tersebut. Kemudian perangkat Agen akan menerimanya sebisa mungkin. Jika permintaan sampai pada perangkat yang sedang dalam beban pekerjaan berat, seperti misalnya router, maka perangkat tersebut tidak akan dapat membalas operasi ini. Permintaan ini akan dijawab dengan PDU GET-Response dan dikirim kembali ke NMS.

Operasi GET NEXTOperasi ini digunakan ketika perangkat NMS ingin meminta beberapa data objek dari sebuah perangkat. Dengan beberapa PDU GET NEXT, sebuah NMS dapat meminta seluruh objek yang ada di sebuah Agen. Biasanya PDU ini harus didahului dulu dengan operasi GET, baru kemudian diikuti dengan GET NEXT. NMS akan mengirimkan perintah GET-Request untuk alarm major. Agen akan merespon dengan mengembalikan nilai dari alarm major yakni 0 untuk kondisi tidak ada alarm dan 1 untuk kondisi ada alarm. Perintah GET NEXT-Request dimaksudkan untuk melakukan GET pada node selanjutnya. Pada MIB tree node selanjutnya adalah alarm minor. Agen akan merespon dengan mengembalikan nilai dari alarm minor.

Gambar 3 Proses GET dan GET-NEXT

Operasi SETPDU SET memiliki fungsi untuk melayani NMS dalam melakukan perubahan nilai sebuah objek pada Agen atau membuat baris data baru pada tabel di sebuah Agen. Operasi TRAPOperasi TRAP biasanya dilakukan oleh sebuah Agen untuk menginformasikan suatu kejadian yang dialaminya pada NMS. Dalam proses TRAP ini, NMS tidak mengirimkan acknowledge untuk data yang dikirimkan, sehingga Agen tidak akan tahu informasi yang dikirimnya sampai atau tidak ke tujuannya.Proses Data Setelah DiambilUntuk mengolah informasi yang diterima dari setiap perangkat melalui protocol SNMP, data tersebut harus dapat diakses secara logika. Dapat diakses secara logika maksudnya adalah, informasi-informasi tersebut harus disimpan di suatu tempat untuk dapat diambil, kemudian diproses dan dimodifikasi secara logika oleh sistem.Untuk memungkinkan hal itu, ada dua komponen penting yang mengatur agar data yang diterima, dimengerti, dan dapat diolah lebih lanjut. Dua komponen tersebut adalah:1. Structure of Management Information (SMI)SMI adalah sebuah sistem yang mengatur pendefinisian dari objek-objek yang diawasi beserta sifat-sifatnya. Setiap Agen pasti memiliki sekumpulan daftar dari objek-objek yang diatur dan diawasi olehnya. Salah satu contoh objek adalah status operasional dari antar muka sebuah router, misalnya status antar muka sedang Up, Down, atau Testing. SMI mengatur penamaan dan deskripsi informasi dari objek-objek yang ada, sehingga proses logika bisa berjalan. SMI mengharuskan semua objek memiliki sebuah nama (Object Identifier, OID), sistem Syntax dan sistem Encoding masing-masing.

Object Identifier (OID)Nama dari objek-objek ini sering disebut sebagai Object Identifier (OID) yang bersifat unik pada masing-masing objek. Penamaan ini terbagi dalam dua bentuk, penamaan numerik dan penamaan yang dapat langsung dibaca oleh manusia. Kedua penamaan ini sangat panjang dan tidak nyaman dibaca, namun aplikasiaplikasi SNMP dapat membuatnya lebih mudah dan enak untuk dimengerti. Skema penamaan dari objek-objek ini berbentuk hirarki seperti akar pohon. Masing-masing penamaan tersebut kemudian diberi nomor-nomor yang bertugas untuk mewakili nama objek tersebut. Semakin ke bawah, maka akan semakin banyak nomor yang dilewati. Kemudian urutan nomor-nomor inilah yang dijadikan sebagai OID dari sebuah objek. Maka dari itu, wujud dari OID adalah sebaris nomor-nomor yang dipisahkan oleh tanda titik (.). Meskipun OID dapat dibaca oleh manusia, namun akan cukup sulit untuk diartikan, apalagi oleh orang awam hanya dianggap sebagai sekumpulan nomor saja.Di dalam sebuah pohon objek, sebuah titik yang paling atas biasa dinamai sebagai root dan cabang-cabangnya disebut sebagai subtree dan sebuah titik tanpa cabang sama sekali dinamai leaf. Sistem SyntaxSintaksis mendefinisikan tipe data dari sebuah oktet data pada objek, seperti misalnya integer atau string. Sintaksis ini merupakan sebuah bahasa komunikasi antara Agen dengan manager (NMS). Sintaksis yang digunakan untuk SNMP adalah Abstract Syntax Notation One (ASN.1) yang bersifat independen, artinya semua mesin dapat mengerti sintaksis tersebut (misalnya sintaksis pada mesin Windows dapat dimengerti oleh mesin berbasis Sun). Sistem EncodingEncoding menjelaskan bagaimana informasi yang berasal dari sebuah perangkat di-encode dan di-decode untuk kemudian ditransmisikan antar-mesin melalui media seperti Ethernet, misalnya. Sistem encoding yang digunakan pada SNMP adalah Basic Encoding Rules (BER).

2. Management Information Base (MIB)Management Information Base dapat dideskripsikan sebagai database dari objek-objek yang dikumpulkan oleh Agen. Semua status atau data statistik yang dapat diakses oleh NMS disebutkan dalam MIB. Kalau SMI menyediakan cara untuk mendeskripsikan suatu objek, MIB merupakan kumpulan dari definisi objek-objek tersebut. Setiap Perangkat yang ingin diawasi menyimpan database dari objek-objek yang dideskripsikan oleh SMI dalam sebuah MIB. Setelah semua data yang diambil dari Agen diterima oleh NMS, maka data tersebut kemudian akan diproses lebih lanjut dengan menggunakan aplikasiaplikasi analisis yang dapat sekaligus menampilkan grafik yang dapat dilihat dengan lebih mudah oleh penggunanya.Setiap perangkat memiliki unique object identifier (OID) yang terdiri dari angka angka yang dipisahkan oleh titik. OID secara alami akam membentuk tree. MIB menghubungkan setiap OID dengan label dan parameter lain yang berhubungan dengan objek yang bersangkutan. MIB kemudian bertindak sebagai kamus atau buku kode yang digunakan untuk menghubungkan dan menerjemahkan SNMP.

Gambar 4 Contoh dari Tree MIBGambar diatas merupakan contoh tree dari MIB dalam SNMP berbentuk menyerupai sebuah pohon dengan akar-akarnya. Object Identifier atau ID mengidentifikasi atau memberi nama objek-objek dalam pohon MIB yang mendefinisikan tiga Cabang utama yaitu: Consultative Committee for International Telegraph and Telephone (CCITT), International Organization for Standarization (ISO), dan joint- ISO-CCITT. Sebagian besar aktifitas MIB adalah bagian dari Cabang ISO yang didefinisikan oleh ID 1.3.6.1 dan untuk komunitas internet.Protokol SNMP sudah melalui beberapa versi pembuatan, di antaranya adalah:1. SNMP versi 1 (SNMPv1)SNMPv1 ini mengandalkan atribut yang disebut Community untuk menjaga keamanannya. Atribut Community ini adalah berupa sebuah karakter teks sederhana yang fungsinya tidak lain adalah sebagai sebuah nilai yang bersifat rahasia. Aplikasi SNMP apapun yang mengetahui atribut Community dari suatu jaringan bisa mendapatkan akses ke dalam database informasi dari jaringan tersebut. Ada tiga jenis Community dalam SNMPv1 ini, yaitu read-only, write-only, dan trap.2. SNMPv2cSNMP versi 2c memiliki banyak perubahan dari SNMP v1 sebelumnya. SNMP v 2c ini merubah pada messaging system untuk mengambil lebih besar statistic suatu device lebih effesien, tapi dalam sisi security tidak terlalu banyak berubah. SNMP v1 dan v2c mengandalkan SNMP communtiy string untuk authentikasi sebuah MIB device. SNMPv2 menyediakan framework dimana dapat dibangun aplikasi manajemen jaringan dan menyediakan infrastruktur untuk manajemen jaringan. (Stallings, 2007, p765). Fungsi-fungsi pada SNMP v1 masih sama dengan yang digunakan pada SNMP v2, namun ada fungsi-fungsi yang dikembangkan, seperti pada fungsi trap. SNMP v2 juga memperkenalkan 2 protokol baru yaitu GetBulk dan inform. GetBulk digunakan oleh NMS untuk mendapatkan data yang berukuran besar dengan efisien. Operasi Inform memungkinkan NMS untuk saling mengirimkan informasi trap.Pada SNMP v2 ada 2 type community string:1. Read Only (RO) : menyediakan akses ke variabel MIB, hanya dapat dibaca tidak dapat dirubah. karena security pada snmp v2 ini masih kurang banyak network administrator menggunakan community string type ini.2. Read Write (RW): menyediakan pembacaan dan merubah variabel MIB.

3. SNMP versi 3 (SNMPv3)Simple Network Management Protocol versi 3 terutama menambahkan keamnan dari konfigurasi remote ke SNMP. SNMPv3 adalah standard SNMP pada saat ini, sejak tahun 2004. SNMP v 3 datang dengan banyak security yang powerfull dan tidak ada pada versi 1 atau 2c, security fitur pada SNMP v3:1. Message integrity : ini membantu meyakinkan bawhwa paket yang dikirmakn tidak rusak/berubah pada saat diperjalanan.2. Authentication : membantu meyakinkan bahwa paket datang dari source yang dapat dipercaya.3. Encryption : membantu bahwa data yang kirimkan tidak bisa dibaca jika ada orang yang ingin mengcapture data saat pengiriman.

Tool-tool dari Network Monitoring

1. Microsoft Network Monitor 3.4Microsoft Network Monitor3.4 merupakansoftware yang dapat digunakanuntuk mengetahuilalu lintas datayang sedang dikirim dan diterima melaluijaringan komputersaat itu maupundari file data yang diambil sebelumnyasehingga dapat dilakukan analisa.Software inimenyediakan pilihan penyaringan untuk analisis kompleksmengenaijaringandata.Apabila dibandingkan dengan software InSSIDer yang hanya bisa melihat SSID yang terhubung dengan PC/laptop dimana diketahui kecepatan dan bandwidth dari masing masing SSID, MS Network Monitor dapat melihat lalu lintas yang terjadi di dalamnya. Jadi InSSIDer memonitoring SSID, sedangkan MS Network Monitor memonitoring proses pengiriman dan penerimaan data di dalam SSID.Keunggulan - keunggulan MS Network Monitor 3.4Microsoft Network Monitor 3.4 menyediakan beberapa fitur fitur yang telah disempurnakan dan ditambahkan dari versi sebelumnya. Fitur fitur tersebut diantaranya : ParserConfiguration ManagementParser sekarang telah terinstal dengan profil yangmemudahkananda untuk beralih antara parserconfigurationdenganParser Profiles toolbar button. Konfigurasi ini jugamenyembunyikan,menghilangkan kebutuhan untuk mengkompilasi ulang ketika Anda beralih di antarakeduanya. Column management Network Monitorsecara otomatis akan memilih tata letak kolom didasarkan pada jenis file yang sedang dibuka.Kolom layoutiniditerapkan keFrame Summary Window.Layoutini dapat dimodifikasi dan disimpan untuk digunakankemudian. Selain itu, dua layout ekstra untuk HTTP dan diagnostik TCPjugaditambahkan. Color RulesNetwork Monitor sekarang dapat menyimpan setaturan warna ke file untukmempermudah sharing. Anda juga dapatmengklik kanan diFrameSummary dan Frame DetailWindowsuntuk menambahkan Peraturan Warna baru. Window Layout DropdownWindow Layout Dropdownyang barumenyediakan beberapa konfigurasi untuk pengaturan jendela. Anda dapat memindahkan jendela dengan menekan tombol Shift saat mengkliktitlebar. Pengaturan disimpan untuk masing-masing dari tiga opsi tata letak. Restore Default pilihan Layout akan mengatur ulang kembalilayoutsaat inikedefault. Live Experts Expertssekarang dapat dijalankan selamacapture session. Juga,expertsyang telah diinstalbarusekarangakanmuncul secara otomatis dalam menuexperts, tanpa harus membuka tab lain. Fixed-Width Font Sekarang dapat menggunakan font fixed-lebar diframe summary window.Selain fitur fitur tambahan diatas, Microsoft Network Monitor 3.4 juga memiliki beberapa keunggulan keunggulan lainnya, yaitu : High PerformanceFilteringNetwork Monitorsekarang akan memasuki modecapturing dengankinerja tinggi ketika Anda memenuhi syaratuntukmenentukancapturefilter dengan bidang-bidang tertentu di UI atau nmcap (misalnya Frame.Ethernet.IPv4.TCP.Port == 8080). UTC TimestampsNetwork Monitor sekarang akan menangkap dan menyimpan informasiZonaWaktu Zona terkait dalamsebuah trace. Secara default,tracedibuka dengan informasi Zona Waktuyang secaraotomatis akan memiliki waktuyangdisesuaikan dengan Zona Waktu lokal Anda. Waktu asli atau Time Zone dapat dilihat dengan menambahkankolom"Waktu dan Tanggal" atau melihat Properties di bawahfilemenu. High-precision timestampsNetwork Monitorsekarang mengcapturedengan presisi mikrodetik pada Windows Vista dan kemudian dan Windows Server 2008. 802.11n & Raw IP Frame SupportNetworkMonitor sekarang mendukung mode monitor pada jaringan 802.11n pada Microsoft Windows Vista SP1 dan kemudian sistem operasisebaikFrames IP Baku pada Microsoft Windows 7. Process Tracking in NMCapSekarang memungkinkan untuk mengcaptureprosestracking informasidalamNMCap command-line tool.Proses inidapat diaktifkan dengan menggunakan "/ CaptureProcesses"flagpadalive captures. Kontrol lebih untuk MengurangiDropFramesAda beberapa pilihan baru untuk meminimalkan jumlah frameyang dropdi jaringan kecepatan tinggi.

2. NagiosNagios merupakan sebuah sistem dan aplikasi monitoring jaringan yang diciptakan olehEthan Galstad (http://nagios.org).Nagios mengawasi host-host dan servis yang telah ditetapkan, memberi peringatan jika keadaan memburuk, dan memberi tahu kapan keadaan tersebut membaik. Nagios dijalankan dalam Linux.Keistimewaan Nagios1. Memonitoring servis jaringan (SMTP, POP3, HTTP, NNTP, PING, dsb)2. Memonitoring sumber- sumber host (loadprosesor, penggunaan disk, dsb)3. Desain plugin yang serderhana, yang mengijinkan pengguna untuk lebih mudah menggunakan pemeriksaan terhadap servisnya4. Servis cek yang paralel5. Pemberitahuan ketika terjadi masalah pada servis atau host dan mendapatkan pemecahannya ( lewat email, pager, atau metodeuser-defined)6. Kemampuan untuk mendefinisikan kejadian yang ditangani selama servis / host berlangsung untuk mempermudah pemecahan masalah7. Perputaran file log yang otomatis8. Mendukung implementasi monitoring dengan host yang berlebih9. Web interface yang fakultatip untuk melihat status network, urutan masalah dan pemberitahuan, log file, dsb).Syarat SistemSatu- satunya persyaratan untuk menjalankan nagios adalah harus dijalankan pada Linux (atau variasi UNIX) dan pada C compiler. Mungkin setelah itu akan diinginkan konfigurasi TCP/IP, sebagai servis cek yang akan ditampilkan pada jaringan. Tidak ada syarat untuk menggunakan CGI pada Nagios. Tapi jika ingin menggunakannya maka harus menginstal beberapa software seperti :1. Sebuah web server (disarankan Apache).2. Thomas Boutellgd libraryversi 1.6.3 atau yang lebih tinggi (denganstatusmapdantrendsCGIs).3. EasyNetMonitorEasyNetMonitor adalah perangkat gratis terkecil untuk memantau komputer di jaringan lokal Anda dan setiap host internet. . Hanya mulai EasyNetMonitor, terbuka popup-menu di tray dan mendapatkan informasi tentang keadaan jaringan komputerPersyaratan: Microsoft .NET 2.04. The DudeThe Dude Network monitor adalah aplikasi baru dari mikrotik yang mana dapat menjadi sebuah jalan anda untuk mengatur lingkungan jaringan anda, the dude akan otomatis membaca dengan cepat semua alat/computer yang terhubung dalam jaringan dalam satu jaringan lokal, menggambar dari rancangan peta dari jaringan lokal anda, mengamati layanan dari alat atau komputer dan memberitahu jika ada masalah servis dari alat/komputer dalam jaringan lokal anda. Beberapa fitur yang tersedia dalam program the dude adalah : 1. Dude bersifat gratis.2. Instalasi dan pemakaian mudah. 3. Penemuan jaringan otomatis dan pengaturan tata letak jaringan.4. Mengizinkan anda untuk menyusun peta-peta sendiri dan menambahkan alat-alat sendiri.5. Dukungan untuk mengamati servis yang berjalan pada alat/komputer tersebut.Uraian tersebut diatas adalah sedikit penjelasan tentang the dude network monitor dan beberapa fitur yang ada dalam the dude network monitor meskipun masih banyak lagi fasilitas yang di berikan oleh the dude, akan tetapi penulis akan mencoba memberikan sedikit tentang the dude network monitor yang sesuai dengan fitur yang ada.5. WirelesNetViewWirelessNetView adalah sebuah software atau tool yang berguna untuk mendeteksi semua jaringan wifi hotspot yang tersedia di tempat anda dan terdeteksi oleh wireless laptop atau wireless usb PC anda. Dengan tool WirelessNetView ini anda bisa mengetahui informasi tentang persentase kekuatan signal yang di dapat, tipe security key, mac address, channel frequency, maximum speed, dan sebagainya.Dengan tool ini juga membantu anda untuk memilih wifi hostspot mana yang akan anda gunakan berdasarkan persentase kekuatan signal masing-masing. Cara penggunaan nya gampang, cukup jalan kan tool dan daftar wifi hotspot akan di tampilkan berikut dengan informasi-informasi tentang jaringan tersebut. Klik di sini untuk mengunjungi situs penyedia WirelessNetView dan mendownloadnya. Di situs tersebut juga terdapat berbagai tools bermanfat lainnya.6. CactiCacti adalah salah satu software yang digunakan untuk keperluan monitoring yang banyak digunakan saat ini. Cacti menyimpan semua data/informasi yang diperlukan untuk membuat grafik dan mengumpulkannya dengan database MySQL. Untuk menjalankan cacti diperlukan software pendukung sepertiMySQL,PHP,RRDTool,net-snmp, dan sebuah webserver yang support PHP sepertiApacheatau IIS.Cacti salah satu aplikasi open source yang menrupakan solusi pembuatan grafik network yang lengkap yang didesign untuk memanfaatkan kemampuan fungsi RRDTool sebagai peyimpanan data dan pembuatan grafik. Cacti menyediakan pengumpulan data yang cepat, pola grafik advanced, metoda perolehan multiple data, dan fitur pengelolaan user. Semuanya dikemas secara intuitif, sebuah interface yang mudah digunakan mudah dipahami untuk local area network hingga network yang kompleks dengan ratusan device. Dengan menggunakan cacti kita dapat memonitor trafik yang mengalir pada sebuah server.Cacti dapat kita gambarkan sebagai :1.Data RetrievalHal pertama yang dilakukan oleh Cacti adalah mengumpulkan data. Data dikumpulkan dengan Poller yang dieksekusi oleh Operating System. Intervalpengumpulan data atau dengan kata lain eksekusi Poller dapat kita aturmelalui fasilatas penjadwalan yang tersedia di Operating System seperticrontab.

2.Data StorageData yang telah dikumpulkan oleh Poller, selanjutnya akan disimpan secara teratur di bawah /rra. Untuk proses ini, cacti menggunakan Round Robin Database (RRD) dimana data akan ditata dalam urutan waktu (time-series). Data yang dapat berupa trafik jaringan, suhu mesin, server load average, mounting load dan lainnya berbentuk file berekstensi .rra dan selanjutnya siap dipresentasikan dalam bentuk grafik.

3.Data PresentationKeutamaan penggunaan RRDtool adalah fungsi grafiknya. Data-data yang tertata dalam /rra akan di presentasikan dalam grafik dan ditampilkan oleh webserver yang kita gunakan. Cacti juga menyediakan halaman pengaturan grafik untuk memudahkan kita memanajemen gambar-gambar yang ingin kita tampilkan serta cara menampilkannya.

Persyaratan Cacti :Untuk sistem monitoring cacti, perlu diperhatikan untuk menginstal paket berikut : RRDTool httpd/apache php php-mysql php-snmp mysql mysql-server net-snmp

Jika salah satu atau lebih paket dalam daftar diatas belum ada, maka terlebih dahulu harus menginstal/menambahkan paket tersebut.Kelebihan lain dari cacti adalah adanya plugin-plugin yang disediakan oleh komunitas yang cukup luas dari cactiusers.org. Cacti hanya fokus pada networking saja kelemahannya satu, server tidak bisa running di windows. tapi agent dapat running dimana aja

7. MRTGMulti Router Traffic Grapher (MRTG) adalah Tool yang berguna untuk me- Monitor traffic pada jaringan. MRTG pertama kali dibuat oleh Tobias Oetiker pada tahun 1994 dengan menggunakan protokol Simple Network Management Protocol (SNMP) 53 yang biasanya dimiliki oleh setiap Interface jaringan (antara lain hub, switch, router, network card atau NIC, access point,dan lain-lain). Pada saat itu, jaringan internet masih mempunyai sambungan internet dengan kecepatan 64 Kbps yang menghubungka n lebih dari 1000 komputer. Hal ini membuat user sangat tertarik untuk mengetahui keadaan status jaringan terutama pada router utamanya.Program MRTG aslinya ditulis menggunakan bahasa script Perl yang menggunakan utilitas eksternal untuk mengambil data SNMP dan membuat gambar tipe GIF untuk tampilan halaman HTML. Ketika MRTG diumumkan pada tahun 1995, software ini menyebar dengan cepat dan banyak dipergunakan. MRTG menggunakan SNMP untuk mengirimkan request dengan dua Object Identifier (OID) ke peralatan yang digunakan. Peralatan yang menyediakan SNMP akan mempunyai Management Information Base (MIB) untuk melihat spesifikasi OID. Setelah mengumpulkan informasi, MIB akan mengirimkan kembali data yang dienkapsulasi pada protokol SNMP. MRTG mencatat data ini pada statistik (log) di sisi client bersamaan dengan data yang telah dicatat sebelumnya untuk peralatan yang digunakan pada jaringan. Kemudian MRTG membuat dokumen halaman HTML berbentuk gambar yang menyediakan visualisasi secara langsung berisi sekumpulan grafik mengenai keadaan traffic jaringan. Keuntungan memakai Tool MRTG adalah dari faktor kesederhanaan dan fungsionalitasnya. MRTG bisa dikonfigurasikan dengan mudah untuk memantau penggunaan bandwidth akan suatu interface yang mendukung SNMP dan juga bisa memantau peningkatan traffic dalam berbagai skala (harian, rata-rata setiap 5 lima menit) sampai skala tahunan. Dalam hal ini, user dapat dengan mudah melihat jika ada lonjakan traffic yang menandakan ada sesuatu yang tidak beres dalam jaringan. Adanya worm ataupun trojan yang biasanya mempengaruhi traffic upload dapat dideteksi dengan melihat grafik upload yang dihasilkan oleh MRTG.Integrasi dengan web server juga memudahkan Administrator untuk melakukan pemantauan dari jarak jauh, tanpa harus melalui proses otentifikasi.

8. SolarWindsSolarWinds adalah tool yang digunakan oleh para administrator jaringan untuk mengadmin jaringan secara berkala, aplikasi ini menyediakan fungsi-fungsi scanner banyak jaringan, SNMP dengan brute-force, dekripsi password router, koneksi TCP, salah satu yang tercepat dan termudah router config download / upload aplikasi yang tersedia dan banyak lagi. Dapat juga digunakan sebagai monitoring keamanan jaringan yang sedang online. Jenis server solar wind server merupakan produk yang digunakan untuk berbagai fungsi dan disebut sebagai Orion Platform. Sebelumnya dikenal sebagai Orion Appliation Monitor, namun saat ini telah diubah namanya menjadi SolarWinds SAM sejak versi 5.0. SolarWinds Server dan aplikasi monitor merupakan salah satu dariproduk server. Hal ini memungkinkan administrator untuk membuat dan memonitor komponen koleksi data mereka sendiri.Selain itu jika menggunakan Solarwinds server, maka akan lebih mudah bagi pengguna untuk penciptaan aplikasi monitor template untuk menggabungkan monitor proses, ketersediaan pelabuhan dan counter kinerja, yang memungkinkan untuk menilai status setiap aspek dari sebuah aplikasi.

9. OpenNMSOpenNMS ialah sebuah alat manajemen jaringan berbasis open source skala enterprise. OpenNMS membantu seorang administrator jaringan untuk memantau layanan yang terganggu pada peralatan atau perangkat di sisi remote (jauh) dan mengumpulkan informasi dari simpul perangkat remote tersebut dengan menggunakan SNMP. OpenNMS menyediakan. OpenNMS ditulis dalam bahasa JAVA namun, konfigurasi data tersedia secara langsung lewat data extensible markup language (XML). Satu hal yang cukup penting ialah OpenNMS mampu bekerja pada sistem bertingkat (hierarkikal) dan mampu untuk memonitoring beberapa service/layanan seperti ICMP, SNMP, FTP, HTTP, SMTP, DNS, Router TCP, Sybase (TCP), MySQL, Postgres, Oracle (TCP), DHCP, MS Exchange, IMAP, POP3 dan lain-lain PACKET SNIFFER AND ANALYZERWIRESHARKDengan tools monitoring seorang administrator dalam memonitoring jaringan hanya mampu memonitoring jaringan dari segi penggunaan sumberdaya dan status dari service yg berjalan. Ketika terjadi sebuah permasalahan, seorang network administrator pertama kali akan mengetahui anomaly pada jaringan yg ditangani melalui tools monitoring yang digunakan, namun tools monitoring tersebut hanya mampu melihat status dari keadaan jaringan tersebut. Misalnya kita menghadapi masalah DDoS attack dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha membanjiri traffic jaringan yang kita miliki dengan serangan Distributed Denial of Service, tools monitoring hanya mampu memberikan informasi bahwa traffic jaringan sedang padat, padahal kita melihat situasi pengguna jaringan disekitar sedang sepi pengguna. Tools monitoring tidak mampu menyediakan informasi apa penyebab dari kepadatan traffic tersebut, melaikan hanya menginformasikan status dari jaringan yang kita monitoring. Berdasarkan permasalahan diatas seorang network administrator perlu mengetahui apa penyebab dari kepadatan traffic tersebut, apakah dari segi infrastruktur yang bermasalah sehingga terjadi bottleneck, permasalahan service yang berjalan, ataukah ada serangan dari pihak luar yang berusaha mengacaukan jaringan kita?. Untuk itu diperlukan software untuk melakukan sniffing dari lalulintas paket data dalam jaringan dan menganalisa darimana datangnya masalah. Sniffing sendiri pada dasarnya dapat diartikan sebagai tindakan penyadapan karena dalam mekanismenya software packet sniffer akan meng-capture informasi setiap paket data yang berlalu-lalang di jaringan yang sedang kita awasi, bahkan sangat dimungkinkan untuk menyusun kembali data yang dikirimkan, seperti rekaman percakapan, gambar, video dan data apapun itu selama tidak terenkripsi, sehingga tindakan tersebut dikategorikan sebagai tindakan penyadapan karena kita bisa mendapatkan informasi yang dikirimkan oleh seseorang yang berada dalam jaringan yang sedang kita pantau. Dengan menggunakan packet sniffer tersebut kita bisa mengetahui paket data apa saja yang melintasi jaringan, mengetahui apakah paket data tersebut normal atau tidak (mengandung malware) dan kita bisa mengetahui semua informasi paket data yang di-capture, baik itu jenis protokol, darimana asal paket data tersebut, kemana tujuannya dan lain-lain. Sehingga dari informasi yang kita dapatkan melalui software packet sniffer tersebut bisa kita analisa sehingga bisa kita simpulkan darimana datangnya masalah tersebut.Salah satu software Packet Sniffer and Analyzer yang paling terkenal adalah Wireshark, dimana tersedia hampir di semua platform dan bersifat open source. Wireshark juga menyediakan fasilitas untuk keperluan analisis paket data (protocol analyzer). Dengan fungsinya yang tergolong sangat lengkap dan bersifat opensource, tidak heran software tersebut menjadi pilihan utama dalam hal menganalisis lalulintas jaringan.Sniffing1. Pengertian SniffingSniffing adalah kegiatan penyadapan pada lalu lintas data di jaringan komputer.contohnya apabila anda pemakai komputer yang terhubung dengan suatu jaringan dikantor.saat anda melakukan pengiriman email ke teman anda atau rekan anda yang berada diluar kota maka email tersebut akan dikirimkan dari komputer andatrus melewati jaringan komputer kantor anda (mungkin server atau gateway internet), lalu keluar dari kantor melalui jaringan internet, lalu akan sampai di inbox email tujuan anda.Pada saat email tersebut melalui jaringan komputer kantor anda itulah sniffing bisa dilakukan. sniffing bisa dilakukan oleh administrator jaringan yang mengendalikan server,atau oleh pemakai komputer lain yang terhubung pada jaringan komputer anda, bisa jadi malah teman sebelah anda yang melakukan sniffing tersebut. sangat berbahaya apabila isi email tersebut ternyata penting. Active SniffingActive sniffing adalah kegiatan sniffing yang dapat melakukan perubahan paket data dalam jaringan agar bisa melakukan sniffing, active sniffing dengan kata lain merupakan kebalikan dari passive sniffing. Active sniffing umunya dilakukan pada Switch, hal ini di dasar karena perbedaan prinsip kerja antara Hub dan Switch, seperti yang dijelaskan di atas. Active sniffing yang paling umum dilakukan adalah ARP Poisioning, Man in the middle attack (MITM).

Passisve SniffingPassive sniffing adalah suatu kegiatan penyadapan tanpa merubah data atau paket apapun dijaringan. paket sniffing yang umunya dilakukan yaitu pada Hub, hal ini disebabkan karena prinsip kerja hub yang hanya bertugas meneruskan signal ke semua komputer (broadcast). berbeda dengan switch yang mempunyai cara untuk menghindari collision atau bentrokan yang terjadi pada hub dengan mambaca MAC address komputer. Beberapa program yang umunya digunakan untuk melakukan aktifitas ini yaitu wireshark, cain-abel, dsb.2. Packet SnifferPacket Sniffer adalah suatu tool yang digunakan untuk mengakses semua data yang dikirim melalui jaringan. Kadang-kadang disebut sebagai monitor jaringan atau network analyzer, dapat digunakan secara legal oleh jaringan atau sistem administrator untuk memonitor dan memecahkan masalah lalu lintas jaringan. Menggunakan informasi yang ditangkap oleh paket sniffer administrator dapat mengidentifikasi paket yang keliru dan menggunakan data untuk mengetahui kemacetan dan membantu menjaga jaringan transmisi data yang efisien. Saat seorang user mengirimkan user-id dan password nya untuk login, informasi tersebut dikirimkan ke internet melalui WinSock. Informasi yang seharusnya bersifat rahasia ini bisa diakses dengan menggunakan packet sniffer, sehingga password seseorang dapat diketahui.Packet sniffer ini mustahil diatasi oleh user. Tool tersebut tidak harus berada di computer client, cukup diletakkan di komputer yang menjadi gatewaynya. Salah satu cara mengatasinya adalah mengenkripsi paket, dan cara ini terbukti mengurangi resiko password diketahui orang lain. Namun ada masalah lain dengan packet sniffer ini. Meskipun terenkripsi, seseorang dapat mengambil outgoing packet dan mengirimnya berulang ulang (serangan ini disebut replaying packets). Sebuah paket sniffer hanya dapat menangkap informasi paket dalam subnet tertentu. Jadi, tidak mungkin seorang penyerang yang berbahaya menggunakan paket sniffer pada jaringan misal ISP dan menangkap lalu lintas paket dari dalam jaringan perusahaan Anda.Untuk melakukannya, paket sniffer harus berjalan pada sebuah komputer yang berada di dalam jaringan perusahaan juga. Namun, jika satu PC pada jaringan internal di infeksi Trojan, penyusup dapat menjalankan paket sniffer dari PC tersebut dengan menggunakan username dan password PC itu untuk menangkap informasi komputer lain pada jaringan. Struktur Packet Sniffer

WiresharkWireshark merupakan salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer yang banyak digunakan oleh Network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya terrmasuk protokol didalamnya. Wireshark banyak disukai karena interfacenya yang menggunakan Graphical User Interface (GUI) atau tampilan grafis. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang berseliweran dalam jaringan. Semua jenis paket informasi dalam berbagai format protokol pun akan dengan mudah ditangkap dan dianalisa. Karenanya tak jarang tool ini juga dapat dipakai untuk sniffing (memperoleh informasi penting spt password email atau account lain) dengan menangkap paket-paket yang berseliweran di dalam jaringan dan menganalisanya.Wireshark dipakai oleh network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi yang berjalan dalam jaringan yang terlihat dan semua jenis informasi ini dapat dengan mudah dianalisa yaitu dengan memakai sniffing , dengan sniffing diperoleh informasi penting seperti password email account lain. Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa lalu-lintas jaringan komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi profesional jaringan, administrator jaringan, peneliti, hingga pengembang piranti lunak jaringan.Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring, FDDI, serial (PPP dan SLIP), 802.11 wireless LAN, dan koneksi ATM. Program ini juga sering digunakan oleh chatters untuk mengetahui ip korban maupun para chatter lainnya lewat typingan room. Tool wireshark dapat menganalisa transmisi paket data dalam jaringan, proses koneksi dan transmisi data antar komputer. Selama kita bisa mendapatkan paket langsung dari jaringan, dengan tools seperti wireshark, maka kita juga bisa memanfaatkan wireshark untuk menyadap pembicaraan Voice over IP. Sejarah WiresharkPada akhir 1990-an, Gerald Combs, lulusan ilmu komputer dari University of Missouri-Kansas City, bekerja untuk sebuah penyedia layanan internet kecil. Produk protokol analisis komersial pada saat itu diberi harga sekitar $ 1500 dan tidak berjalan pada platform utama perusahaan (Solaris dan Linux), sehingga Gerald mulai menulis Ethereal dan merilis versi pertama sekitar tahun 1998. Merek dagang Ethereal dimiliki oleh Jaringan Integration Services.Pada bulan Mei 2006, Combs menerima pekerjaan dengan CACE Technologies. Combs masih memegang hak cipta pada sebagian besar kode sumber Ethereal (dan sisanya adalah didistribusikan di bawah GNU GPL), sehingga ia menggunakan isi dari repositori Subversion Ethereal sebagai dasar untuk repositori Wireshark. Namun, ia tidak memiliki merek dagang Ethereal, sehingga ia berganti nama menjadi Wireshark. Pada tahun 2010 Riverbed Technology dibeli CACE dan mengambil alih sebagai sponsor utama Wireshark. Pengembangan Ethereal telah berhenti, dan penasehat keamanan Ethereal direkomendasikan beralih ke Wireshark. Wireshark telah memenangkan beberapa penghargaan industri selama bertahun-tahun, termasuk eWeek, InfoWorld, dan PC Magazine. Combs terus mempertahankan kode keseluruhan Wireshark dan masalah rilis versi baru dari perangkat lunak. Situs produk daftar lebih dari 600 penulis yang menyumbangkan tambahan.

Cara Kerja WiresharkWireshark bekerja untuk menganalisa paket jaringan yang sedang berjalan maupun paket jaringan yang sudah ditankap (capture) lalu wireshark juga bisa melakukan sniffing username dan password jadi wireshark akan membaca paket jaringan yang bersifat wireless maupun paket jaringan yang menggunakan kabel LAN, dengan ethernet card yang berbeda. Packet Capture library menerima salinan dari setiap frame link-layer yang dikirim atau diterima oleh computer. Pesan ditukar oleh layer protocol yang lebih tinggi seperti HTTP,FTP,TCP,UDP,DNS,atau IP yang semuanya itu kemudian dienkapsulasi pada frame link-layer yang ditransmisikan oleh media fisik,misalnya kabel eternet. Kelebihan WiresharkKelebihan dari wireshark kita bisa mendapat informasi yang sangat lengkap dari jaringan yang ingin kita analisa, wireshark menampilkan semua info-info yang dihasilkan dari jaringan yang kita tangkap. Kelebihan lainnya wireshark bisa mengendus atau melakukan sniffing di suatu paket jaringan yang berfungsi untuk mendapatkan informasi berupa username dan password, serta bisa menggunakan aplikasi tambahan untuk mendukung kerja dari wireshark dan masih banyak lagi kelebihan yang bisa dilakukan Wireshark dalam menganalisa paket jaringan. Wireshark pada windows hanya bisa melakukan capture jaringan yang bersifat Ethernet/wireless ataupun koneksi dengan menggunakan kabel LAN, sehingga wireshark tidak bisa membaca jaringan yang menggunakan modem-modem USB. Selain itu wireshark memiliki kelebihan lain seperti tampilan grafisnya serta kemampuan pengurutan dan penyaringan berdasarkan kriteria tertentu Quality of ServiceQoS merupakan kemampuan suatu network untuk menyediakan service yang lebih baik untuk user dalam membagi bandwidth sesuai kebutuhan data dan voice yang digunakan. QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda. Melalui QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas traffic tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS, misalnya; Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP), HDLC, X.25, ATM, SONET.Setiap teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang harus dipertimbangkan ketika mengimplementasikan QoS. QoS dapat diimplementasikan pada situasi congestion management atau congestion avoidance. Teknik-teknik congestion management digunakan untuk mengatur dan memberikan prioritas traffic pada jaringan di mana aplikasi meminta lebih banyak lagi bandwidth daripada yang mampu disediakan oleh jaringan. Prioritas di terapkan pada berbagai kelas dari traffic, teknik congestion management akan mengoptimalkan aplikasi bisnis yang kritis atau delay sensitive untuk dapat beroperasi sebagai mana mestinya pada lingkungan jaringan yang memiliki kongesti atau kemacetan. Adapun teknik collision avoidance akan membuat mekanisme teknologi tersebut menghindari situasi kongesti. Melalui implementasi QoS di jaringan ini, network administrator akan memiliki fleksibilitas yang tinggi untuk mengontrol aliran dan kejadian-kejadian yang ada di traffic pada jaringan. QoS merupakan peralatan-peralatan yang tersedia untuk menerapkan berbagai jaminan, dimana tingkat minimum layanan dapat disediakan. Banyak protokol dan aplikasi yang tidak begitu sensitif terhadap network congestion. File Transfer Protocol (FTP) contohnya, mempunyai toleransi yang besar untuk network delay dan terbatasnya bandwidth. Di sisi user, kejadian tersebut akan menyebabkan proses transfer file seperti download atau upload yang lambat, walaupun mengganggu user, namun kelambatan ini tidak akan menggagalkan operasi dari aplikasi tersebut.Lain halnya dengan aplikasi-aplikasi baru seperti Voice dan Video, yang pada umumnya sensitif terhadap delay. Jika paket dari voice mengalami proses yang lama untuk sampai ke tujuan, maka akan dapat merusak Voice yang didengarkan. Dalam hal ini QoS dapat digunakan untuk menyediakan jaminan layanan untuk aplikasi-aplikasi tersebut.Ada beberapa alasan mengapa kita memerlukan QoS, yaitu: Untuk memberikan prioritas untuk aplikasi-aplikasi yang kritis pada jaringan. Untuk memaksimalkan penggunaan investasi jaringan yang sudah ada. Untuk meningkatkan performansi untuk aplikasi-aplikasi yang sensitif terhadap delay, seperti Voice dan Video. Untuk merespon terhadap adanya perubahan-perubahan pada aliran traffic di jaringan.Membuat jaringan yang berkemampuan QoS tidaklah semudah yang dibayangkan. Berbagai aspek dan parameter sangat penting untuk diperhatikan. Mulai dari ketersediaan bandwidth untuk dialokasikan, uptime jaringan yang harus terjaga, perangkat jaringan yang berkekuatan prosesing yang pas, perangkat yang terbebas dari celah keamanan, dan banyak lagi aspek-aspek yang harus ada dalam mewujudkan jaringan dengan kemampuan QoS.Berikut adalah parameter-parameter QoS yang kami gunakan yaitu : a. Packet Loss dapat didefenisikan sebagai kegagalan mentransmisikan paket pada alamat tujuannya sehingga menyebabkan beberapa paket dalam waktu pengiriman hilang atau lost. Untuk menghitung Packet Loss dapat menggunakan rumus berikut :

Dimana :Packet_transmited = jumlah paket yang dikirim dari client menuju web serverPacket_recieved = jumlah paket yang diterima oleh client dari web serverb. Troughput merupakan suatu kinerja jaringan yang terukur. Troughput juga diartikan sebagai kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data per satuan waktu. Untuk menghitung Troughput dapat menggunakan rumus berikut :

Dimana :Jumlah data yang dikirm oleh server menuju client = Average Bytes/sec (bytes)Waktu pengiriman data dari server menuju client = time between first & last packet (sec)

PEMBAHASANMONITORING FTP SERVER MENGGUNAKAN WIRESHARKDalam pembahasan kali ini kita akan memonitoring dan menganalis Quality of Service (QoS) dari segi throughput dan packet-loss pada jaringan local yang menyediakan layanan FTP Server. Dengan skema monitoring seperti berikut :

Pada skema tersebut, jaringan dihubungkan dengan menggunakan media portable hotspot dari smartphone Android. Server menyediakan layanan FTP dimana terdapat beberapa file video yang bisa diunduh ataupun distreaming oleh client. Skenario yang kami gunakan adalah, client dengan IP 192.168.43.18 akan men-streaming file video, sementara client dengan IP 192.168.43.101 dan 192.168.43.195 akan mendownload file dari server. Dalam mendownload file, client 2 dengan IP 192.168.43.195 akan menggunakan software Internet Download Manager (IDM) sementara client 3 mendownload secara default. Proses capturing dengan Wireshark akan dilakukan pada server dan di semua client untuk mendapat data secara menyeluruh, mengingat kita tidak menggunakan switch dalam topologi jaringan sehingga tidak bisa melakukan port-mirroring untuk emngcapture data.Kami akan mencoba melihat perbandingan throughput dan packet-loss dari masing-masing client dan apakah penggunaan software Internet Download Manager mempengaruhi throughput dan packet-loss client yang lain. Sebelum itu kita akan melakukan installlasi Wireshark terlebih dahulu.

Tutorial Instalasi WiresharkUntuk mendownload Wireshark versi terbaru bisa anda dapatkan di http://www.wireshark.org/download.html. Untuk installasinyasangatlah mudah, tetapi jangan lupa menginstall WinCap sebagai aplikasi pendukung Wireshark. Setelah mendownload Wireshark , klik instalasinya akan muncul jendela sebagai berikut klik Next

Pada License Agreement baca EULA terlebih dahulu, jika setuju klik "I Agree"

Kemudian pilih Komponen apa saja yang akan di install, klik Next

Disini dapat menentukan apakah ingin membuat Shortcut di Start Menu atau Desktop selain itu menentukan ekstensi file yang akan dijalankan oleh Wireshark secara default, setelah itu klik Next

Tentukan folder Instalasi Wireshark, lalu klik Next

Di sini anda di sarankan untuk menginstal program tambahan WinPcap yang digunakan untuk capturing packet dalam jaringan, centang checkbox lalu klik Install

Klik Next untuk menginstall WinPcap

Pada license agreement klik "I Agree"

Klik checkbox untuk menjadikan WinPcap startup program dimana program akan langsung di eksekusi saat OS melakukan booting, ini untuk mempermudah kita bila ingin melakukan capture paket jaringan menggunakan Wireshark di kemudian hari, agar tidak menjalankan WinPcap secara manual.

Setelah itu muncul jendela informasi menandakan WinPcap sudah terinstal begitu juga dengan Wireshark.

Setelah itu maka akan lanjut ke proses install WIreshark, klik Next.

Klik Checkbox untuk langsung menjalankan Wireshark, klik Finish.

Tampilan awal Wireshark saat dijalankan.

Interface Wireshark Menu Bar : kita gunakan untuk mengoperasikan fungsi yang ada pada program wireshark.

Display filter : pada form ini kita dapat memasukkan query yang dapat kita gunakan untuk melakukan filtering pada paket data yang telah kita capture.

Daftar Paket data yang dicapture akan ditampilkan pada interface wireshark secara realtime

Detail dari Paket yang terpilih dapat membantu kita melihat detail paket tersebut

Detail isi paket

Cara Penggunaan Wireshark Berikut merupakan langkah langkah untuk melakukan capture paket data pada wireshark: 1. Pilih menu capture lalu pilih interfaces

2. Lalu tahap selanjutnya kita pilih interface yang ingin capture paket datanya, dan kita pilih start untuk memulai.

Jika kita telah mengaktifkan interfacesnya maka paket data akan termonitoring seperti gambar dibawah ini : Seperti yang kita lihat diatas, banyak ada paket data yang tercapture. Itu merupakan data yang keluar masuk dari interface yang kita capture.

Setelah proses capturing selesai kita bisa memilih paket data yang akan kita analisis dengan menggunakan fasilitas filtering. Dengan melakukan filtering paket kita dapat mencari paket mana saja yang ingin kita temukan. Dengan cara ini kita dapat lebih focus dengan paket yang ingin kita cari saja. Contoh seperti gambar dibawah ini kita akan memfilter paket data yang berasal dari IP tertentu, querynya adalah sebagai berikut :Ip.addr==alamat.ip.addres.filter

Terlihat setelah kita melakukan filter ini hanya paket data dari ip address yang di filter yang di tampilkan. Banyak terdapat filter query dari filter wireshark yang sangat membantu.

Langkah awal untuk melihat keseluruhan paket yang telah kita capture yaitu dengan memilih menu statistc sumarry

Didalam paket data summary kita dapat melihat detail dari seluruh paket yang kita capture, disana kita dapat melihat rata2 paket yang dikirim, kecepatan transfer paket data dan dari hasil summary tersebut kita dapat menentukan delay, loss dan throughput. Hal yang kita dapat lakukan dengan wireshark yaitu menyimpan paket data yang telah kita capture. Yang perku kita lakukan yaitu dengan memilih pda menu bar File Save as

Setelah kita tentukan nama dari file capture tadi, kita pilih save seperti gambar dibawah ini.

PROSES ANALISIS Setelah melakukan proses Capturing selama 44 menit 11 detik (2651 seconds), kita akan melakukan analisis berdasarkan file capturing yang kita dapatkan. Dalam proses analisis kita hanya memilih protokol FTP-DATA, karena protokol tersebutlah yang menangani transmisi paket data pada FTP Server. Analisis yang kita lakukan adalah untuk mengetahui throughput dan persentasi packet-loss. Analisis Throughput ServerThroughput server yang akan kami analisa berdasarkan ukuran paket data yang dikirimkan menggunakan protokol FTP-DATA karena protokol tersebut yang digunakan dalam mentransmisikan data dalam proses Streaming dan Download dari Clien. Pada skema yang kami lakukan Server berperan sebagai penyedia layanan FTP, sehingga throughput Server merupakan proses Upload data ke client.Throughput dapat dihitung dengan rumus.

Untuk memfilter protokol FTP-DATA kita dapat menggunakan query sebagai berikut :

Query tersebut akan memfilter protokol FTP-DATA dari IP 192.168.43.161 yakni IP Server

Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Kolom Captured merupakan hasil capture semua lalulintas data selama monitoring, sedangkan kolom Displayed merupakan hasil filtering yakni hanya protokol FTP-DATA saja, sehingga ukuran file yang ditransmisikan sebesar 1.124.975.276 bytes (1.124MB) Maka :

Sehingga didapat throughput server sebesar 424.358 bytes/second (424Kbps)

Analisis Throughput Client 1 (Streaming)Untuk throughput client yang lebih spesifik, kita hanya perlu memfilter FTP-DATA dari client tersebut. Untuk memfilter protokol FTP-DATA pada Client 1 kita dapat menggunakan query sebagai berikut :

Query tersebut akan memfilter protokol FTP-DATA dari IP 192.168.43.18 yakni IP Client 1

Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Kolom Captured merupakan hasil capture semua lalulintas data selama monitoring, sedangkan kolom Displayed merupakan hasil filtering yakni hanya protokol FTP-DATA saja, sehingga ukuran file yang ditransmisikan sebesar 210.529.549 bytes (210MB) Maka :

Sehingga didapat throughput menuju Client 1 sebesar 79.415 bytes/second (79Kbps)

Analisis Throughput Client 2 (IDM)Untuk throughput client yang lebih spesifik, kita hanya perlu memfilter FTP-DATA dari client tersebut. Untuk memfilter protokol FTP-DATA pada Client 2 kita dapat menggunakan query sebagai berikut :

Query tersebut akan memfilter protokol FTP-DATA dari IP 192.168.43.195 yakni IP Client 2 yakni client yang menggunakan software IDM untuk mendownload file

Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Kolom Captured merupakan hasil capture semua lalulintas data selama monitoring, sedangkan kolom Displayed merupakan hasil filtering yakni hanya protokol FTP-DATA saja, sehingga ukuran file yang ditransmisikan sebesar 801.389.370 bytes (801MB) Maka :

Sehingga didapat throughput menuju Client 2 sebesar 302.297 bytes/second (302Kbps)

Analisis Throughput Client 3 (Default Download)Untuk throughput client yang lebih spesifik, kita hanya perlu memfilter FTP-DATA dari client tersebut. Untuk memfilter protokol FTP-DATA pada Client 3 kita dapat menggunakan query sebagai berikut :

Query tersebut akan memfilter protokol FTP-DATA dari IP 192.168.43.101 yakni IP Client 3 yakni client yang menggunakan default download.

Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Kolom Captured merupakan hasil capture semua lalulintas data selama monitoring, sedangkan kolom Displayed merupakan hasil filtering yakni hanya protokol FTP-DATA saja, sehingga ukuran file yang ditransmisikan sebesar 113.056.357 bytes (113MB) Maka :

Sehingga didapat throughput menuju Client 2 sebesar 42.646 bytes/second (42Kbps)Dari hasil analisis throughput tersebut diketahui bahwa client yang menggunakan software Internet Download Manager mendapat throughput yang jauh lebih lebih tinggi dibandingkan client yang sedang melakukan streaming maupun melakukan proses download tanpa software. Jika dilihat dari interface IOgraph yang disediakan Wireshark akan didapatkan data sebagai berikut, dimana garis Hijau melambangkan Client IDM, garis Merah melambangkan Client Streaming dan garis Biru melambangkan Client Default Download.

Dari graph tersebut dapat kita lihat throughput menuju Client IDM sangat mendominasi dari pengamatan detik ke 60 sampai 300. Namun ketika Client IDM selesai mendownload file pada detik ke 360, throughput dari server ke Client Streaming dan Download default menjadi lebih besar. Ketika Client IDM melakukan proses download kembali pada detik 430, dominasi throughput kembali diambil oleh Client IDM.

Analisis Packet Loss Client 1 (Streaming)Untuk packet loss client yang lebih spesifik, kita hanya perlu memfilter FTP-DATA dari client tersebut. Untuk memfilter protokol FTP-DATA pada Client 1 kita dapat menggunakan query sebagai berikut :

Query tersebut akan memfilter protokol FTP-DATA yang diterima pada client Client 1 Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Gambar diatas memperlihat packet ftp yang didapatkan dari hasil capture pada client 1 Selanjutnya kita harus mengetahui jumlah packet loss yang tercatat pada client 1 dengan query berikut :

Query diatas akan memperlihatkan jumlah packet loss yang terjadi saat proses capture Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Untuk mendapatkan hasil rata-rata dari packet loss dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Dimana perhitungan tersebut berdasarkan dari jumlah packet ftp yang tercapture dibagi dengan jumlah dari packet loss yang didapat. Sehingga didapatkan hasil packet loss dari client 1 adalah 0,009

Analisis Packet Loss Client 2 (IDM)Untuk packet loss client yang lebih spesifik, kita hanya perlu memfilter FTP-DATA dari client tersebut. Untuk memfilter protokol FTP-DATA pada Client 2 kita dapat menggunakan query sebagai berikut :

Query tersebut akan memfilter protokol FTP-DATA yang diterima pada client Client 2 Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Gambar diatas memperlihat packet ftp yang didapatkan dari hasil capture pada client 2 Selanjutnya kita harus mengetahui jumlah packet loss yang tercatat pada client 2 dengan query berikut :

Query diatas akan memperlihatkan jumlah packet loss yang terjadi saat proses capture Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Untuk mendapatkan hasil rata-rata dari packet loss dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Dimana perhitungan tersebut berdasarkan dari jumlah packet ftp yang tercapture dibagi dengan jumlah dari packet loss yang didapat. Sehingga didapatkan hasil packet loss dari client 2 adalah 0,016

Analisis Packet Loss Client 3 (Default)Untuk packet loss client yang lebih spesifik, kita hanya perlu memfilter FTP-DATA dari client tersebut. Untuk memfilter protokol FTP-DATA pada Client 3 kita dapat menggunakan query sebagai berikut :

Query tersebut akan memfilter protokol FTP-DATA yang diterima pada client client 3 Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Gambar diatas memperlihat packet ftp yang didapatkan dari hasil capture pada client 3 Selanjutnya kita harus mengetahui jumlah packet loss yang tercatat pada client 3 dengan query berikut :

Query diatas akan memperlihatkan jumlah packet loss yang terjadi saat proses capture Sehingga didapat hasil summary filtering sebagai berikut :

Untuk mendapatkan hasil rata-rata dari packet loss dapat menggunakan perhitungan sebagai berikut :

Dimana perhitungan tersebut berdasarkan dari jumlah packet ftp yang tercapture dibagi dengan jumlah dari packet loss yang didapat. Sehingga didapatkan hasil packet loss dari client 3 adalah 0,004

REFERENSI :

http://piantacius.blogspot.com/2013/03/mengenal-microsoft-network-monitor-34_3.htmlhttp://staff.unud.ac.id/~putra/jaringan-manajemen-telekomunikasi/nagioshttp://id.softoware.net/monitoring-software/download-easynetmonitor-for-windows.htmlhttp://rendyriskianto.blogspot.com/2010/07/dude-network-monitor-dari-mikrotik.html http://suriyadi.com/2014/04/30/lihat-dan-lacak-wifi-hostpot-dengan-wirelessnetview