networking
TRANSCRIPT
TUGAS KELOMPOK SEMINAR PEMASARAN
NETWORKING & COLLABORATION
KELOMPOK 4:
1. WIKI EFRIZONI 84863 / 2007
2. WILLA DINATA 84917 / 2007
3. YORA ANGELIA 84865 / 2007
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
SOAL
1. Saudara cari informasi tentang networking dan kolaborasi lalu saudara identifikasi
alasan-alasan kenapa saat ini berkembang networking dan kolaborasi?
Jawab :
Dalam membangun relasi merupakan sebuah pekerjaan yang sangat berat, karena
ketika membangun sebuah relasi terdapat perbedaan kepentingan antara 2 (dua)
pihak atau lebih. Selain itu juga terdapat pertentangan antara keuntungan bersama
dan keuntungan pribadi, hal ini disebabkan karena setiap orang akan selalu
cenderung mencari benefit untuk dirinya sendiri. Dengan demikian problem yang
akan ditemui ketika aktor-aktor tersebut membangun relasi karena masing-masing
orang akan membawa aturan main masing-masing, orang memahami satu sama
lain dari simbolisasi yang di bawa masing-masing orang, dan karakter masalah
yang ada.
Alasan perlunya Aktor dalam relasi
Hal ini disebabkan karena walaupun terjadi upaya relasi antar organisasi, namun
yang sebenarnya terjadi dalam relasi tersebut adalah interaksi dari berbagai aktor
yang ada. Dimana aktor-aktor yang ada di dalam relasi tersebutlah yang
menentukan keberhasilan upaya relasi tersebut. Dalam analisis pengembangan
institusional ada tiga hal yang mempengaruhi pola interaksi, yakni karakter isu
yang ada, atribut aktor, dan rule in use dari masing-masing aktor. Ketiga hal
tersebutlah yang mempengaruhi arena aksi (situasi aksi dan Aktor) sebagai
penentu berhasil atau tidaknya jejaring yang akan di bangun. Adapun akan
dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :
1. Rule in use merupakan kebiasaan para pelaku yang dijadikan fondasi untuk
melihat pelaku yang lain, maupun untuk memposisikan dirinya terhadap pelaku
lain. Rule in use juga mengubah dan menentukan pola interaksi dalam setting
arena aksi (struktur jaringan)
2. Tantangan dalam rule in use yang digunakan ketika berjejaring adalah sebagai
berikut :
a. Position rule : dimana seseorang akan memiliki standing points tersendiri
terhadap sebuah masalah. Hal ini disebabkan karena masing-masing orang
memiliki latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman yang berbeda-
beda
b. Boundary use : merupakan aturan inklusi dan eksklusi yang diterapkan
dalam relasi tersebut. Mengatur bagaimana partisipan boleh masuk dan atau
mesti keluar dari arena aksi
c. Authority rule : dengan memiliki masing-masing standing points terhadap
masalah, maka akan sangat menentukan serangkaian aksi/keputusan tindakan
yang akan diatur.
d. Agregation rule : bagaimana mengatur tansformasi janji dalam kesepakatan
yang kemudian digunakan dalam suatu arena aksi.
e. Skope rule : mengatur serangkaian capaian yang dihasilkan, termasuk
apakah capaian itu bersifat formal dan atau sementara
f. Information rule : mengatur bagaimana serangkaian ketersediaan informasi
untuk masing-masing posisi aktor.
g. Pay off rule : mengatur bagaimana keuntungan dan kerugian yang didapat
oleh para aktor dan sebatas apa.
2. Atribut aktor; setiap orang akan selalu berusaha mempertegas posisinya
dengan atribut, seperti yang terjadi saat ini simbolisasi terhadap organisasi
melalui bendera topi, dan ciri khas tertentu.
3. Karakter Isu merupakan sejaumana isu tersebut dimaknai sebagai sebuah
sumber daya yang potensia. Semakin dinilai dan berkarakter zero sum maka
akan sangat sulit untuk melakukan jejaring. Selain itu semakin
dikonseptualisasikan sebagai sesuatu hal yang existensial maka juga akan
semakin sulit berjejaring.
Network Marketing adalah suatu Bisnis yang sangat spektakuler pada
abad ini, dimana dengan modal yang relatif kecil, tidak memerlukan karyawan,
tidak memerlukan tempat secara khusus, tidak memerlukan keahlian tertentu,
dan bisa dijalankan oleh siapa saja dari pelajar, mahasiswa, karyawan, guru,
pengusaha besar, pimpinan perusahaan dan bahkan ibu rumah tangga
sekalipun. Mereka bisa menghasilkan penghasilan hingga ratusan juta
perbulan, dan semuanya itu hanya memerlukan kemauan dan keinginan untuk
belajar.
Berbeda dengan Bisnis konvensional, memerlukan modal yang relatif
besar, harus mempunyai tempat secara khusus dan tentunya harus punya
keahlian khusus, belum lagi membayar karyawan, dan sebagainya.
Dimulai dengan mendaftar secara resmi pada Perusahaan dengan biaya
yang relatif kecil, seseorang sudah bisa menjalankan bisnisnya dengan
dukungan para upline yaitu orang-orang yang lebih dahulu bergabung dalam
bisnis yang sama.
Tersedia pendidikan yang merubah kepribadian dengan mudahnya
didapat dalam bisnis Jaringan / Network Marketing, dari pendidikan dan
konseling yang sifatnya personal dan yang bersifat umum. Pendidikan ini
berguna untuk membekali setiap para pembisnis Network Marketing meraih
hasil yang diharapkan.
Network Marketing akan terus berkembang, punya masa depan yang
cerah. Alasannya saat ini orang menginginkan kebebasan, orang ingin menjadi
kaya. Lagi pula Network Marketing merupakan sistem siap pakai bagi mereka
yang ingin melakukan perubahan.
2. Saudara cari contoh 2 perusahaan (masing-masing produsen dan jasa) yang
berhasil membangun networking (backward maupun forward) ? saudara jelaskan
bagaimana model networking yang mereka bangun ?
Jawab :
Telkomsel dan Nexian
Dua perusahaan ini sering melakukan kerja sama, bisa dilihat dengan iklan-
iklan yang bertebaran tentang kedua perusahaan tersebut.
Dari artikel di DailySocial, ada rumor yang berkembang tentang kerja sama
Koprol dengan Nexian dan Telkomsel. Selain itu juga Sanny Gaddafi dari Fupei
yang juga salah satu inisiator komunitas #startupLokal baru-baru ini bergabung
dengan keluarga besar Nexian. Dan pak Izak Jenie (salah satu bos besar Nexian)
sewaktu di #startupLokal meetup ke 3 yang diadakan awal Juli lalu juga
menyatakan mendukung para startup-ers. Telkomsel juga telah mengeluarkan
produk terbaru mereka yaitu Telkomsel AppZone yang konsepnya mirip dengan
application market di iPhone dan Android.
Dalam waktu dekat Nexian dan Telkomsel akan semakin “intim” dengan
para developer lokal untuk memasukkan aplikasi mereka ke dalam jajaran produk
keluaran mereka. Hal ini dikarenakan konten adalah salah satu faktor yang
menjadikan sebuah vendor handphone / operator seluler lebih unik dibandingkan
dengan produk-produk pesaingnya. Contohnya, handphone-handphone Nexian
yang modelnya adalah feature phone sebetulnya tidak beda jauh dengan
handphone-handphone brand lokal lainnya dari segi hardware, tapi yang
membedakan adalah konten yang ada di dalamnya.
NetApp dan Cisco
Kolaborasi antara NetApp dan Cisco akan menghadirkan pendekatan yang
menyeluruh agar jaringan dan aplikasi yang disediakan dapat mendukung cara
kerja yang paling efisien. Sementara kolaborasi NetApp dan VMware dapat
menyadarkan pelanggan terhadap potensi penuh dari lingkungan VMware. Melalui
storage NetApp, pelanggan bakal punya fleksibilitas, tingkat ketersediaan yang
tinggi, dan efisiensi yang diperlukan untuk pertumbuhan lingkungan desktop
virtual mereka.
Dalam keterangan pers yang diterima InfoKomputer, Steven Law (Country
Manager NetApp Indonesia, Vietnam, dan Filipina) berucap, “Teknologi efisiensi
storage kami seperti thin provisioning, deduplication, RAID-DP, dan Snapshot
dapat membantu pelanggan merealisasikan penghematan ruang yang dibutuhkan
di lingkungan virtual sampai 50%.” Jim Lenox (General Manager VMWare
ASEAN) menambahkan, "Melalui integrasi dengan teknologi dan solusi dari
NetApp, pelanggan dapat menciptakan gabungan sumber daya komputasi,
jaringan, dan storage yang dibutuhkan agar IT-as-a-Service dapat menjadi
kenyataan." Sementara Sanjay Rohatgi (Manager Director Cisco Indonesia) ikut
berkomentar, “Bersama dengan NetApp dan VMware, Cisco mengedepankan
solusi Unified Computing System untuk kemajuan data center di Indonesia
menuju lingkungan TI yang lebih dinamis."
Bersama VMware dan Cisco, NetApp mencoba menawarkan jajaran solusi
storage dan manajemen data yang canggih dan sederhana dengan kemampuan
untuk konsolidasi, integrasi, dan berbagi informasi di segala sistem, lokasi, dan
organisasi. Akses yang cepat menuju informasi tersebut tersedia pula, baik secara
internal maupun eksternal.
Untuk menguraikan keuntungan, nilai bisnis, dan juga teknis kerja sama
antara tiga vendor tersebut, NetApp kemarin (27/10) menyelenggarakan seminar
“Virtualized Dynamic Data Center” di Hotel Gran Melia, Jakarta. Dalam acara itu,
dijelaskan cara mengatasi meningkatnya pengeluaran dan modal untuk data center
serta risiko dari downtime system.
Mungkin secara sederhana model bisnis yang bisa digunakan untuk para
developer dalam bekerja sama dengan vendor handphone dan operator adalah
sebagai berikut: developer mengembangkan aplikasi mobile yang menggunakan
sms charging sebagai biaya penggunaan aplikasinya => vendor handphone meng-
embed aplikasi tersebut ke dalam handphone mereka => operator seluler akan
mengatur proses sms charging. Sms charging saya jadikan contoh model juga
karena sms charging adalah model transaksi yang sangat cocok untuk
mengimplementasikan micropayment di Indonesia, dan ini adalah model transaksi
mobile yang paling hot di Indonesia yang saya tahu.
Nexian dengan basis pengguna handphone dari kalangan low-end nya yang
besar dan kuat ditambah dengan Telkomsel yang merupakan operator terbesar di
Indonesia menawarkan berbagai macam keuntungan bagi developer lokal jika
mereka bisa saling bekerja sama. Jadi, coba-coba saja kirim proposal ke mereka
3. Saudara cari 2 buah perusahaan masing-masing produsen dan jasa yang berhasil
membangun kolaborasi dengan perusahaan sejenis ? saudara jelaskan bagaimana
model kolaborasi yang mereka bangun ?
Jawab :
Bank Permata
Bank Permata ini dikelola oleh dua perusahaan besar di bidangnya yaitu
Astra Internasional (penguasa pasar otomotif di Indonesia) dan Standard Chartered
(bank terkemuka asal Inggris).
Kedua perusahaan tersebut tentu tak asing lagi di telinga masyarakat
Indonesia, karena kehebatan mereka masing-masing. Jangan heran jika Bank
Permata dituntut untuk menjadi World-Class Local Bank.
Bank Hasil Merger
Kinerja Bank Permata dari tahun ke tahun terus menunjukkan perbaikan,
terutama setelah masuknya dua perusahaan besar tadi sebagai pemegang saham
pada 2004.
Bank Permata sendiri merupakan bank hasil merger dari lima bank sakit,
yaitu Bank Patriot, Bank Bali, Bank Universal, Bank Artamedia dan Bank Prima
Express, yang disatukan pada 2002. Sebelumnya, kelima bank tersebut berada di
bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Pada awal berdirinya, pemerintah menetapkan bank hasil merger ini fokus
menggarap sektor UKM, ritel, dan komersial. Namun, dalam perjalanan bisnisnya,
terutama setelah kongsi Astra dan Stanchart, fokus mereka sedikit berubah, yaitu
lebih kuat pada sektor ritel dan komersial.
Pilihan tersebut tidak salah karena sejak saat itu, sampai 2010 ini, kinerja
Bank Permata terus meningkat.
Sarat Prestasi
Seperti bank swasta nasional lainnya, Bank Permata juga diisi oleh para
ekspatriat yang menduduki posisi tertinggi, mulai dari presiden direktur sampai
para general manajer.
Kehadiran mereka tentu saja berdampak positif karena bisa mentransformasikan ilmu
perbankan global kepada praktisi perbankan lokal. Hasilnya pun terlihat dari sederet
prestasi yang sudah diukir bank tersebut.
Sejak 2006, bank ini terus menggaet berbagai penghargaan di bidang perbankan mulai
dari kualitas pelayanan sampai pemakaian teknologi informasi. Bank Permata termasuk
bank yang sangat giat mengkampanyekan penggunakan internet dan mobile banking
untuk nasabahnya.
Itulah mengapa majalah Warta Ekonomi memberikan penghargaan kepada bank ini
sebagai pemenang e-Company Award 2009 untuk kategori bank.
Mereka juga berkali-kali meraih predikat sebagai penyelenggara bank syariah terbaik.
Bank Syariah Permata merupakan unit bisnis dari Bank Permata. Ini memperkuat posisi
Bank Permata sebagai bank komersial yang melayani seluruh lapisan masyarakat
Indonesia.
Prestasi itu menambah deretan panjang prestasinya, karena sebelumnya Bank Permata
dinobatkan sebagai satu dari 5 bank pilihan terbaik masyarakat untuk kredit perumahan.
Keuntungan Terus Naik
Prestasi terbaiknya tentu saja adalah pendapatan dan keuntungan yang setiap tahun terus
naik. Awalnya hanya miliaran rupiah saja, sampai terakhir pada semester I 2010 ini,
keuntungan Bank Permata sudah mencapai angka Rp521 M.
Kemungkinan besar Bank Permata akan mencetak rekor keuntungan, yaitu
menembus angka Rp1 triliun. Angka psikologis keuntungan untuk bank-bank
dengan kategori bank besar.
Hal ini tak lepas dari pengelolaan yang baik dari kolaborasi Astra dan Standard
Chartered. Kinerja mereka menunjukkan bahwa penghargaan dari majalah FinanceAsia,
yang menetapkan Bank Permata sebagai bank dengan tata kelola dan CEO terbaik pada
2009 lalu, tidak keliru.
Target mereka menjadi World-class Local Bank, mungkin tidak lama lagi akan tercapai.
Apple Iphone 3G
Bagi para penggemar produk Apple dan pendamba iPhone, tampaknya tak
lama lagi dapat menggunakan iPhone secara normal, resmi, dan legal di Indonesia.
Memang, sekarang pun sudah banyak yang menggunakan iPhone di Indonesia.
Masalah unlock memang bukan perkara sulit lagi bagi yang memiliki kemampuan.
Masalah legalitas unlock tidak terlalu penting di negara ini. Masalah resmi atau
tidak? ah, gak peduli. Tapi soal garansi? ini baru ada hubungannya dengan
masalah resmi atau tidak.
Di situs Apple sendiri, bendera Indonesia dengan tulisan “Indonesia” di
sampingnya (agar tidak tertukar dengan bendera Monako) sudah berkibar di daftar
negara yang menyediakan iPhone — masih di bagian coming soon. Tidak perlu
kita ragukan lagi apakah itu Bendera Merah Putih Indonesia asli atau palsu —
apalagi menanyakan kepada Ahmad Dhani dan Roy Suryo. Artinya, Apple sudah
memastikan bahwa iPhone 3G akan hadir “secara baik-baik” di Indonesia
(mudah-mudahan) dalam waktu dekat.
iPhone dan iPhone 3G, di negara asalnya, Amerika, ditawarkan dengan
konsep bundel dengan layanan telepon seluler: AT&T. Tentu saja dengan kontrak
2 tahun dengan iPhone dalam kondisi terkunci: tidak dapat digunakan dengan
penyedia layanan lain. Dan di Indonesia tampaknya tidak jauh berbeda. Selama ini
digosipkan Telkomsel akan menjadi rekan bisnis Apple dalam menjual iPhone
3G di Indonesia. Dan tampaknya itu akan menjadi sebuah kenyataan, karena
sudah ada halaman pemesanan iPhone di situs Telkomsel. Selain itu, saya sebagai
pengguna layanan produk Telkomsel simPATI juga mendapat informasi
mengenai program Telkomsel iPhone 3G saat melakukan pemeriksaan saldo
kredit menggunakan *888# dari ponsel saya.
Namun, tidak ada keterangan lebih lanjut. Apakah hanya ditawarkan
kepada pelanggan paskabayar saja, atau juga kepada pelanggan prabayar. Apakah
ditawarkan dengan harga subsidi (tentunya dengan kontrak minimal) atau tidak.
Juga belum diketahui informasi harga yang akan ditawarkan oleh pihak
Telkomsel. Namun, dari pihak Telkomsel tampaknya akan memberikan
penawaran lengkap tiga varian: 8GB hitam, 16GB hitam, dan 16GB putih.
4. Saudara diskusikan dan identifikasi sebanyak-banyaknya pengetahuan dan
keterampilan apa saja yang saudara perlukan atau butuhkan sebagai seorang
sarjana calon manager agar mereka mampu membangun networking dan
kolaborasi ?
Jawab :
Untuk mendapatkan kesuksesan di jaman sekarang ini salah satu ketrampilan yang harus dimiliki
seorang calon sarjana adalah membangun jaringan atau networking. Networking bukan lagi
sekedar ketrampilan yang “nice to have” (bagus untuk dimiliki) tetapi sekarang menjadi
“necessary to have” (harus dimiliki).
Kenyataannya adalah networking tidak selalu mudah, bahkan bagi seorang calon sarjana sekali
pun. Pada dasarnya networking adalah usaha membangun hubungan dengan orang lain, bisa
dalam bentuk interaksi atau pertukaran informasi. Setiap orang harus punya gaya sendiri dan
pendekatan networking yang khas, manjur dan sesuai dengan kepribadiannya,. Bagi si kuper,
menjadi pendengar yang baik dan menunjukkan kesediaan untuk membantu orang lain, bisa jadi
merupakan modal utama baginya. Esensi dari networking bukan sekedar “gaul” aja atau “luwes”
aja, tapi membangun kepercayaan dan hubungan yang bermakna dan mendukung kesuksesan
pekerjaan atau bisnisnya.
Kiat-kiat agar calon sarjana dapat mengembangkan gaya dan pendekatan khas untuk menjadi
networker canggih adalah sebagai berikut :
1.Eksplorasi Kelebihan, Temukan Keunggulan.
Gali kelebihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Beberapa diantaranya yang khas adalah senang mendengarkan orang lain, bisa mengingat hal
kecil, senang membantu, tidak sungkan memberikan pujian.
2.Miliki Alternatif yang Sesuai Gaya dan Kelebihan Anda.
Beberapa kegiatan ini mungkin baik bagi Anda, misalnya:
a. Perkuat hubungan non-tatap muka, misalnya dengan mengirimkan e-mail/SMS berisa cerita,
anekdot, atau humor, untuk menyegarkan hubungan.
b. Memanfaatkan kegiatan seminar atau training daripada pergi ke pesta.
c. Kirimkan kartu ucapan selamat, sebagai tindak lanjut dari informasi yang dimiliki atas diri
target networking.
3.Tetapkan Target Spesifik dan Realistik
Tujuannya adalah agar Anda dapat mengukur dan mengevaluasi progress dari usaha Anda
mengasah ketrampilan networking dan secara bertahap dapat meningkatkan target networking
Anda, tentukan, misalnya:
a. Berapa jumlah kontak atau “Say hello” dalam waktu seminggu.
b. Berapa kali melakukan kegiatan bersama dengan klien atau rekan kerja sebulan sekali, bisa
berupa makan siang, olah raga atau shopping bareng.
c. Berapa orang yang akan Anda dekati dalam suatu ajang networking.
4.Miliki Skenario
Tak jarang orang introver merasa tidak nyaman bila harus menelepon seseorang yang belum
dikenalnya. Adanya panduan dan skenario akan membantu untuk mengembangkan pembicaraan.
5.Pertolongan: Komoditi seorang “networker”
Setiap orang mempunyai kebutuhan akan referensi, di situlah kita bisa mengembangkan
networking. Banyak sekali orang tidak kenal restoran yang paling asik. Banyak sekali orang yang
beruntung diperkenalkan pada rekanan bisnis baru. Nomor-nomor telepon penting sering tidak
dipunyai orang lain. Semua itu bisa menjadi materi sharing yang menarik dan menguntungkan
semua pihak. Dengan membiasakan semua ini maka tolong menolong terjadi secara wajar dan
otomatis.
Membangun networking merupakan alat untuk membangun hubungan jangka panjang. Siapapun
dapat melakukannya, dan banyak alternatif untuk mewujudkannya, sesuai dengan karakteristik
pribadi masing-masing.
5. Saudara diskusikan dan identifikasi sebanyak-banyaknya sikap, etika atau budaya
apa saja yang saudara perlukan atau butuhkan sebagai seorang sarjana calon
manager agar mereka mampu membangun networking dan kolaborasi ?
Jawab :
Hal terpenting dalam bersikap, beretika untuk membangun networking dan
kolaborasi terdiri atas beberapa langkah, seperti:
• Menyapa (dengan senyum, ramah dan tulus) setiap orang yang berada dalam
jarak kurang dari 1 meter dengan kita (di bis, kereta api, pesawat udara, atau dalam
lift, dan lain-lain)
• Menyebarkan kartu nama ke setiap orang yang baru Anda kenal,
• Hadiri setiap undangan pesta atau pertemuan apa saja (bahkan melayat orang
meninggal atau menjenguk orang sakit).
• Berkenalanlah. Hal yang terburuk yang dapat terjadi adalah orang tersebut tidak
merespon Anda (dan biasanya ini sangat jarang terjadi). Kalau Anda tulus
mengajak berkenalan tanpa bermaksud mencari keuntungan atau seakan
memanfaatkan dia, setiap orang akan membalas sapaan tulus yang Anda berikan.
• Prospekting harus dilakukan setiap saat. Kita harus mengulang-ulang proses ini
sampai kita mahir dan menjadilan hal tersebut sebagai kebiasaan baru). Ada
beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam membangun jaringan. Menurut
pengalaman mereka yang sukses, untuk menjadi sukses kita harus bergaul dengan
mereka yang sukses. Charles-Albert Poissant dalam bukunya yang berjudul
Rahasia Keberhasilan 10 Jutawan Terkemuka Dunia memberikan kesimpulan
bahwa untuk menjadi seperti para jutawan terkemuka, kita harus mengembangkan
jaringan karena jaringan akan membantu kita menaiki jenjang sukses lebih cepat
daripada yang kita bayangkan. Walaupun begitu, kita hendaklah berhati-hati dalam
memilih teman, terutama yang ada hubungannya dengan bisnis. Hindarilah orang-
orang yang selalu gagal, manipulator (selalu bersiasat dengan manuver yang tidak
beres untuk mencari keuntungan sendiri atau menipu), dan orang yang selalu
berpikiran picik. Hindarilah mereka yang selalu pesimis dan berpikiran negatif.
Dengan bersekutu dengan orang yang selalu berhasil peluang berhasil kita menjadi
jauh lebih besar. Oleh karena itu, kalau kita ingin maju, bergabunglah dengan
orang yang berpandangan jauh ke depan (visioner).
Bangunlah kelompok Anda sendiri. Pilihlah orang yang terpercaya, lebih baik
teman-teman Anda, terutama orang-orang yang bersikap mental positif. Ini
mutlak. Orang yang cepat menyerah kalah akan merugikan seluruh kelompok.
Poissant selanjutnya menganjurkan untuk membuat kelompok sebanyak tiga atau
empat orang. Suatu kelompok yang menjadi “otak kolektif” Anda. Mereka harus
mempunyai cita-cita yang sama (misalnya menjadi kaya).
Adakan pertemuan secara tetap, lebih baik pada waktu-waktu yang sudah
ditentukan sebelumnya. Tentukan topik tertentu. Jangan pendam ide-ide Anda.
Biarkan imajinasi Anda bekerja. Mungkin Anda akan heran karena banyaknya
gagasan yang muncul dalam pertemuan seperti itu. Sesudah curah pendapat
(brainstorming), perhalus gagasan Anda. Cobalah analisis semua implikasi,
penerapan, dan kemungkinan konkret. Paparkan rencana Anda. Kritik dan saran
yang konstruktif dari orang lain akan membantu Anda menimbang segala pro dan
kontra.
Menurut Anoraga (1998), seorang profesional harus mampu memadukan unsur
kemampuan teknis (kompetensi) dan kematangan etik, moral dan akal. Penguasaan
teknik saja tidak membuat seseorang menjadi profesional. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa, beberapa ciri profesionalisme, yaitu:
(1) mengejar kesempurnaan hasil,
(2) memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang dapat diperoleh melalui
pengalaman dan kebiasaan,
(3) sifat keteguhan dan ketabahan untuk mencapai hasil hingga tercapai,
(4) mempunyai integritas tinggi,
(5) memerlukan kebulatan pikiran dan perbuatan untuk mencapai efektivitas kerja
yang tinggi.