networking

28
TUGAS KELOMPOK SEMINAR PEMASARAN NETWORKING & COLLABORATION KELOMPOK 4: 1. WIKI EFRIZONI 84863 / 2007 2. WILLA DINATA 84917 / 2007 3. YORA ANGELIA 84865 / 2007 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Upload: wiki-wq-efrizoni

Post on 26-Jun-2015

207 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Networking

TUGAS KELOMPOK SEMINAR PEMASARAN

NETWORKING & COLLABORATION

KELOMPOK 4:

1. WIKI EFRIZONI 84863 / 2007

2. WILLA DINATA 84917 / 2007

3. YORA ANGELIA 84865 / 2007

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2010

Page 2: Networking

SOAL

1. Saudara cari informasi tentang networking dan kolaborasi lalu saudara identifikasi

alasan-alasan kenapa saat ini berkembang networking dan kolaborasi?

Jawab :

Dalam membangun relasi merupakan sebuah pekerjaan yang sangat berat, karena

ketika membangun sebuah relasi terdapat perbedaan kepentingan antara 2 (dua)

pihak atau lebih. Selain itu juga terdapat pertentangan antara keuntungan bersama

dan keuntungan pribadi, hal ini disebabkan karena setiap orang akan selalu

cenderung mencari benefit untuk dirinya sendiri. Dengan demikian problem yang

akan ditemui ketika aktor-aktor tersebut membangun relasi karena masing-masing

orang akan membawa aturan main masing-masing, orang memahami satu sama

lain dari simbolisasi yang di bawa masing-masing orang, dan karakter masalah

yang ada.

Alasan perlunya Aktor dalam relasi

Hal ini disebabkan karena walaupun terjadi upaya relasi antar organisasi, namun

yang sebenarnya terjadi dalam relasi tersebut adalah interaksi dari berbagai aktor

yang ada. Dimana aktor-aktor yang ada di dalam relasi tersebutlah yang

menentukan keberhasilan upaya relasi tersebut. Dalam analisis pengembangan

institusional ada tiga hal yang mempengaruhi pola interaksi, yakni karakter isu

yang ada, atribut aktor, dan rule in use dari masing-masing aktor. Ketiga hal

tersebutlah yang mempengaruhi arena aksi (situasi aksi dan Aktor) sebagai

Page 3: Networking

penentu berhasil atau tidaknya jejaring yang akan di bangun. Adapun akan

dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut :

1. Rule in use merupakan kebiasaan para pelaku yang dijadikan fondasi untuk

melihat pelaku yang lain, maupun untuk memposisikan dirinya terhadap pelaku

lain. Rule in use juga mengubah dan menentukan pola interaksi dalam setting

arena aksi (struktur jaringan)

2. Tantangan dalam rule in use yang digunakan ketika berjejaring adalah sebagai

berikut :

a. Position rule : dimana seseorang akan memiliki standing points tersendiri

terhadap sebuah masalah. Hal ini disebabkan karena masing-masing orang

memiliki latar belakang pendidikan, pekerjaan, dan pengalaman yang berbeda-

beda

b. Boundary use : merupakan aturan inklusi dan eksklusi yang diterapkan

dalam relasi tersebut. Mengatur bagaimana partisipan boleh masuk dan atau

mesti keluar dari arena aksi

c. Authority rule : dengan memiliki masing-masing standing points terhadap

masalah, maka akan sangat menentukan serangkaian aksi/keputusan tindakan

yang akan diatur.

d. Agregation rule : bagaimana mengatur tansformasi janji dalam kesepakatan

yang kemudian digunakan dalam suatu arena aksi.

e. Skope rule : mengatur serangkaian capaian yang dihasilkan, termasuk

apakah capaian itu bersifat formal dan atau sementara

Page 4: Networking

f. Information rule : mengatur bagaimana serangkaian ketersediaan informasi

untuk masing-masing posisi aktor.

g. Pay off rule : mengatur bagaimana keuntungan dan kerugian yang didapat

oleh para aktor dan sebatas apa.

2. Atribut aktor; setiap orang akan selalu berusaha mempertegas posisinya

dengan atribut, seperti yang terjadi saat ini simbolisasi terhadap organisasi

melalui bendera topi, dan ciri khas tertentu.

3. Karakter Isu merupakan sejaumana isu tersebut dimaknai sebagai sebuah

sumber daya yang potensia. Semakin dinilai dan berkarakter zero sum maka

akan sangat sulit untuk melakukan jejaring. Selain itu semakin

dikonseptualisasikan sebagai sesuatu hal yang existensial maka juga akan

semakin sulit berjejaring.

Network Marketing adalah suatu Bisnis yang sangat spektakuler pada

abad ini, dimana dengan modal yang relatif kecil, tidak memerlukan karyawan,

tidak memerlukan tempat secara khusus, tidak memerlukan keahlian tertentu,

dan bisa dijalankan oleh siapa saja dari pelajar, mahasiswa, karyawan, guru,

pengusaha besar, pimpinan perusahaan dan bahkan ibu rumah tangga

sekalipun. Mereka bisa menghasilkan penghasilan hingga ratusan juta

perbulan, dan semuanya itu hanya memerlukan kemauan dan keinginan untuk

belajar.

Page 5: Networking

Berbeda dengan Bisnis konvensional, memerlukan modal yang relatif

besar, harus mempunyai tempat secara khusus dan tentunya harus punya

keahlian khusus, belum lagi membayar karyawan, dan sebagainya.

Dimulai dengan mendaftar secara resmi pada Perusahaan dengan biaya

yang relatif kecil, seseorang sudah bisa menjalankan bisnisnya dengan

dukungan para upline yaitu orang-orang yang lebih dahulu bergabung dalam

bisnis yang sama.

Tersedia pendidikan yang merubah kepribadian dengan mudahnya

didapat dalam bisnis Jaringan / Network Marketing, dari pendidikan dan

konseling yang sifatnya personal dan yang bersifat umum. Pendidikan ini

berguna untuk membekali setiap para pembisnis Network Marketing meraih

hasil yang diharapkan.

Network Marketing akan terus berkembang, punya masa depan yang

cerah. Alasannya saat ini orang menginginkan kebebasan, orang ingin menjadi

kaya. Lagi pula Network Marketing merupakan sistem siap pakai bagi mereka

yang ingin melakukan perubahan.

2. Saudara cari contoh 2 perusahaan (masing-masing produsen dan jasa) yang

berhasil membangun networking (backward maupun forward) ? saudara jelaskan

bagaimana model networking yang mereka bangun ?

Page 6: Networking

Jawab :

Telkomsel dan Nexian

Dua perusahaan ini sering melakukan kerja sama, bisa dilihat dengan iklan-

iklan yang bertebaran tentang kedua perusahaan tersebut.

Dari artikel di DailySocial, ada rumor yang berkembang tentang kerja sama

Koprol dengan Nexian dan Telkomsel. Selain itu juga Sanny Gaddafi dari Fupei

yang juga salah satu inisiator komunitas #startupLokal baru-baru ini bergabung

dengan keluarga besar Nexian. Dan pak Izak Jenie (salah satu bos besar Nexian)

sewaktu di #startupLokal meetup ke 3 yang diadakan awal Juli lalu juga

menyatakan mendukung para startup-ers. Telkomsel juga telah mengeluarkan

produk terbaru mereka yaitu Telkomsel AppZone yang konsepnya mirip dengan

application market di iPhone dan Android.

Dalam waktu dekat Nexian dan Telkomsel akan semakin “intim” dengan

para developer lokal untuk memasukkan aplikasi mereka ke dalam jajaran produk

keluaran mereka. Hal ini dikarenakan konten adalah salah satu faktor yang

menjadikan sebuah vendor handphone / operator seluler lebih unik dibandingkan

dengan produk-produk pesaingnya. Contohnya, handphone-handphone Nexian

yang modelnya adalah feature phone sebetulnya tidak beda jauh dengan

handphone-handphone brand lokal lainnya dari segi hardware, tapi yang

membedakan adalah konten yang ada di dalamnya.

Page 7: Networking

NetApp dan Cisco

Kolaborasi antara NetApp dan Cisco akan menghadirkan pendekatan yang

menyeluruh agar jaringan dan aplikasi yang disediakan dapat mendukung cara

kerja yang paling efisien. Sementara kolaborasi NetApp dan VMware dapat

menyadarkan pelanggan terhadap potensi penuh dari lingkungan VMware. Melalui

storage NetApp, pelanggan bakal punya fleksibilitas, tingkat ketersediaan yang

tinggi, dan efisiensi yang diperlukan untuk pertumbuhan lingkungan desktop

virtual mereka.

Dalam keterangan pers yang diterima InfoKomputer, Steven Law (Country

Manager NetApp Indonesia, Vietnam, dan Filipina) berucap, “Teknologi efisiensi

storage kami seperti thin provisioning, deduplication, RAID-DP, dan Snapshot

dapat membantu pelanggan merealisasikan penghematan ruang yang dibutuhkan

di lingkungan virtual sampai 50%.” Jim Lenox (General Manager VMWare

ASEAN) menambahkan, "Melalui integrasi dengan teknologi dan solusi dari

NetApp, pelanggan dapat menciptakan gabungan sumber daya komputasi,

jaringan, dan storage yang dibutuhkan agar IT-as-a-Service dapat menjadi

kenyataan." Sementara Sanjay Rohatgi (Manager Director Cisco Indonesia) ikut

berkomentar, “Bersama dengan NetApp dan VMware, Cisco mengedepankan

solusi Unified Computing System untuk kemajuan data center di Indonesia

menuju lingkungan TI yang lebih dinamis."

Page 8: Networking

Bersama VMware dan Cisco, NetApp mencoba menawarkan jajaran solusi

storage dan manajemen data yang canggih dan sederhana dengan kemampuan

untuk konsolidasi, integrasi, dan berbagi informasi di segala sistem, lokasi, dan

organisasi. Akses yang cepat menuju informasi tersebut tersedia pula, baik secara

internal maupun eksternal.

Untuk menguraikan keuntungan, nilai bisnis, dan juga teknis kerja sama

antara tiga vendor tersebut, NetApp kemarin (27/10) menyelenggarakan seminar

“Virtualized Dynamic Data Center” di Hotel Gran Melia, Jakarta. Dalam acara itu,

dijelaskan cara mengatasi meningkatnya pengeluaran dan modal untuk data center

serta risiko dari downtime system.

Mungkin secara sederhana model bisnis yang bisa digunakan untuk para

developer dalam bekerja sama dengan vendor handphone dan operator adalah

sebagai berikut: developer mengembangkan aplikasi mobile yang menggunakan

sms charging sebagai biaya penggunaan aplikasinya => vendor handphone meng-

embed aplikasi tersebut ke dalam handphone mereka => operator seluler akan

mengatur proses sms charging. Sms charging saya jadikan contoh model juga

karena sms charging adalah model transaksi yang sangat cocok untuk

mengimplementasikan micropayment di Indonesia, dan ini adalah model transaksi

mobile yang paling hot di Indonesia yang saya tahu.

Page 9: Networking

Nexian dengan basis pengguna handphone dari kalangan low-end nya yang

besar dan kuat ditambah dengan Telkomsel yang merupakan operator terbesar di

Indonesia menawarkan berbagai macam keuntungan bagi developer lokal jika

mereka bisa saling bekerja sama. Jadi, coba-coba saja kirim proposal ke mereka

3. Saudara cari 2 buah perusahaan masing-masing produsen dan jasa yang berhasil

membangun kolaborasi dengan perusahaan sejenis ? saudara jelaskan bagaimana

model kolaborasi yang mereka bangun ?

Jawab :

Bank Permata

Bank Permata ini dikelola oleh dua perusahaan besar di bidangnya yaitu

Astra Internasional (penguasa pasar otomotif di Indonesia) dan Standard Chartered

(bank terkemuka asal Inggris).

Kedua perusahaan tersebut tentu tak asing lagi di telinga masyarakat

Indonesia, karena kehebatan mereka masing-masing. Jangan heran jika Bank

Permata dituntut untuk menjadi World-Class Local Bank.

Bank Hasil Merger

Page 10: Networking

Kinerja Bank Permata dari tahun ke tahun terus menunjukkan perbaikan,

terutama setelah masuknya dua perusahaan besar tadi sebagai pemegang saham

pada 2004.

Bank Permata sendiri merupakan bank hasil merger dari lima bank sakit,

yaitu Bank Patriot, Bank Bali, Bank Universal, Bank Artamedia dan Bank Prima

Express, yang disatukan pada 2002. Sebelumnya, kelima bank tersebut berada di

bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).

Pada awal berdirinya, pemerintah menetapkan bank hasil merger ini fokus

menggarap sektor UKM, ritel, dan komersial. Namun, dalam perjalanan bisnisnya,

terutama setelah kongsi Astra dan Stanchart, fokus mereka sedikit berubah, yaitu

lebih kuat pada sektor ritel dan komersial.

Pilihan tersebut tidak salah karena sejak saat itu, sampai 2010 ini, kinerja

Bank Permata terus meningkat.

Sarat Prestasi

Seperti bank swasta nasional lainnya, Bank Permata juga diisi oleh para

ekspatriat yang menduduki posisi tertinggi, mulai dari presiden direktur sampai

para general manajer.

Page 11: Networking

Kehadiran mereka tentu saja berdampak positif karena bisa mentransformasikan ilmu

perbankan global kepada praktisi perbankan lokal. Hasilnya pun terlihat dari sederet

prestasi yang sudah diukir bank tersebut.

Sejak 2006, bank ini terus menggaet berbagai penghargaan di bidang perbankan mulai

dari kualitas pelayanan sampai pemakaian teknologi informasi. Bank Permata termasuk

bank yang sangat giat mengkampanyekan penggunakan internet dan mobile banking

untuk nasabahnya.

Itulah mengapa majalah Warta Ekonomi memberikan penghargaan kepada bank ini

sebagai pemenang e-Company Award 2009 untuk kategori bank.

Mereka juga berkali-kali meraih predikat sebagai penyelenggara bank syariah terbaik.

Bank Syariah Permata merupakan unit bisnis dari Bank Permata. Ini memperkuat posisi

Bank Permata sebagai bank komersial yang melayani seluruh lapisan masyarakat

Indonesia.

Prestasi itu menambah deretan panjang prestasinya, karena sebelumnya Bank Permata

dinobatkan sebagai satu dari 5 bank pilihan terbaik masyarakat untuk kredit perumahan.

Keuntungan Terus Naik

Prestasi terbaiknya tentu saja adalah pendapatan dan keuntungan yang setiap tahun terus

naik. Awalnya hanya miliaran rupiah saja, sampai terakhir pada semester I 2010 ini,

keuntungan Bank Permata sudah mencapai angka Rp521 M.

Page 12: Networking

Kemungkinan besar Bank Permata akan mencetak rekor keuntungan, yaitu

menembus angka Rp1 triliun. Angka psikologis keuntungan untuk bank-bank

dengan kategori bank besar.

Hal ini tak lepas dari pengelolaan yang baik dari kolaborasi Astra dan Standard

Chartered. Kinerja mereka menunjukkan bahwa penghargaan dari majalah FinanceAsia,

yang menetapkan Bank Permata sebagai bank dengan tata kelola dan CEO terbaik pada

2009 lalu, tidak keliru.

Target mereka menjadi World-class Local Bank, mungkin tidak lama lagi akan tercapai.

Apple Iphone 3G

Bagi para penggemar produk Apple dan pendamba iPhone, tampaknya tak

lama lagi dapat menggunakan iPhone secara normal, resmi, dan legal di Indonesia.

Memang, sekarang pun sudah banyak yang menggunakan iPhone di Indonesia.

Masalah unlock memang bukan perkara sulit lagi bagi yang memiliki kemampuan.

Masalah legalitas unlock tidak terlalu penting di negara ini. Masalah resmi atau

tidak? ah, gak peduli. Tapi soal garansi? ini baru ada hubungannya dengan

masalah resmi atau tidak.

Di situs Apple sendiri, bendera Indonesia dengan tulisan “Indonesia” di

sampingnya (agar tidak tertukar dengan bendera Monako) sudah berkibar di daftar

negara yang menyediakan iPhone — masih di bagian coming soon. Tidak perlu

Page 13: Networking

kita ragukan lagi apakah itu Bendera Merah Putih Indonesia asli atau palsu —

apalagi menanyakan kepada Ahmad Dhani dan Roy Suryo. Artinya, Apple sudah

memastikan bahwa iPhone 3G akan hadir “secara baik-baik” di Indonesia

(mudah-mudahan) dalam waktu dekat.

iPhone dan iPhone 3G, di negara asalnya, Amerika, ditawarkan dengan

konsep bundel dengan layanan telepon seluler: AT&T. Tentu saja dengan kontrak

2 tahun dengan iPhone dalam kondisi terkunci: tidak dapat digunakan dengan

penyedia layanan lain. Dan di Indonesia tampaknya tidak jauh berbeda. Selama ini

digosipkan Telkomsel akan menjadi rekan bisnis Apple dalam menjual iPhone

3G di Indonesia. Dan tampaknya itu akan menjadi sebuah kenyataan, karena

sudah ada halaman pemesanan iPhone di situs Telkomsel. Selain itu, saya sebagai

pengguna layanan produk Telkomsel simPATI juga mendapat informasi

mengenai program Telkomsel iPhone 3G saat melakukan pemeriksaan saldo

kredit menggunakan *888# dari ponsel saya.

Namun, tidak ada keterangan lebih lanjut. Apakah hanya ditawarkan

kepada pelanggan paskabayar saja, atau juga kepada pelanggan prabayar. Apakah

ditawarkan dengan harga subsidi (tentunya dengan kontrak minimal) atau tidak.

Juga belum diketahui informasi harga yang akan ditawarkan oleh pihak

Telkomsel. Namun, dari pihak Telkomsel tampaknya akan memberikan

penawaran lengkap tiga varian: 8GB hitam, 16GB hitam, dan 16GB putih.

Page 14: Networking

4. Saudara diskusikan dan identifikasi sebanyak-banyaknya pengetahuan dan

keterampilan apa saja yang saudara perlukan atau butuhkan sebagai seorang

sarjana calon manager agar mereka mampu membangun networking dan

kolaborasi ?

Jawab :

Untuk mendapatkan kesuksesan di jaman sekarang ini salah satu ketrampilan yang harus dimiliki

seorang calon sarjana adalah membangun jaringan atau networking. Networking bukan lagi

sekedar ketrampilan yang “nice to have” (bagus untuk dimiliki) tetapi sekarang menjadi

“necessary to have” (harus dimiliki).

Kenyataannya adalah networking tidak selalu mudah, bahkan bagi seorang calon sarjana sekali

pun. Pada dasarnya networking adalah usaha membangun hubungan dengan orang lain, bisa

dalam bentuk interaksi atau pertukaran informasi. Setiap orang harus punya gaya sendiri dan

pendekatan networking yang khas, manjur dan sesuai dengan kepribadiannya,. Bagi si kuper,

menjadi pendengar yang baik dan menunjukkan kesediaan untuk membantu orang lain, bisa jadi

merupakan modal utama baginya. Esensi dari networking bukan sekedar “gaul” aja atau “luwes”

aja, tapi membangun kepercayaan dan hubungan yang bermakna dan mendukung kesuksesan

pekerjaan atau bisnisnya.

Kiat-kiat agar calon sarjana dapat mengembangkan gaya dan pendekatan khas untuk menjadi

networker canggih adalah sebagai berikut :

1.Eksplorasi Kelebihan, Temukan Keunggulan.

Gali kelebihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan hubungan dengan orang lain.

Beberapa diantaranya yang khas adalah senang mendengarkan orang lain, bisa mengingat hal

kecil, senang membantu, tidak sungkan memberikan pujian.

2.Miliki Alternatif yang Sesuai Gaya dan Kelebihan Anda.

Page 15: Networking

Beberapa kegiatan ini mungkin baik bagi Anda, misalnya:

a. Perkuat hubungan non-tatap muka, misalnya dengan mengirimkan e-mail/SMS berisa cerita,

anekdot, atau humor, untuk menyegarkan hubungan.

b. Memanfaatkan kegiatan seminar atau training daripada pergi ke pesta.

c. Kirimkan kartu ucapan selamat, sebagai tindak lanjut dari informasi yang dimiliki atas diri

target networking.

3.Tetapkan Target Spesifik dan Realistik

Tujuannya adalah agar Anda dapat mengukur dan mengevaluasi progress dari usaha Anda

mengasah ketrampilan networking dan secara bertahap dapat meningkatkan target networking

Anda, tentukan, misalnya:

a. Berapa jumlah kontak atau “Say hello” dalam waktu seminggu.

b. Berapa kali melakukan kegiatan bersama dengan klien atau rekan kerja sebulan sekali, bisa

berupa makan siang, olah raga atau shopping bareng.

c. Berapa orang yang akan Anda dekati dalam suatu ajang networking.

4.Miliki Skenario

Tak jarang orang introver merasa tidak nyaman bila harus menelepon seseorang yang belum

dikenalnya. Adanya panduan dan skenario akan membantu untuk mengembangkan pembicaraan.

5.Pertolongan: Komoditi seorang “networker”

Setiap orang mempunyai kebutuhan akan referensi, di situlah kita bisa mengembangkan

networking. Banyak sekali orang tidak kenal restoran yang paling asik. Banyak sekali orang yang

beruntung diperkenalkan pada rekanan bisnis baru. Nomor-nomor telepon penting sering tidak

dipunyai orang lain. Semua itu bisa menjadi materi sharing yang menarik dan menguntungkan

semua pihak. Dengan membiasakan semua ini maka tolong menolong terjadi secara wajar dan

otomatis.

Page 16: Networking

Membangun networking merupakan alat untuk membangun hubungan jangka panjang. Siapapun

dapat melakukannya, dan banyak alternatif untuk mewujudkannya, sesuai dengan karakteristik

pribadi masing-masing.

5. Saudara diskusikan dan identifikasi sebanyak-banyaknya sikap, etika atau budaya

apa saja yang saudara perlukan atau butuhkan sebagai seorang sarjana calon

manager agar mereka mampu membangun networking dan kolaborasi ?

Jawab :

Hal terpenting dalam bersikap, beretika untuk membangun networking dan

kolaborasi terdiri atas beberapa langkah, seperti:

• Menyapa (dengan senyum, ramah dan tulus) setiap orang yang berada dalam

jarak kurang dari 1 meter dengan kita (di bis, kereta api, pesawat udara, atau dalam

lift, dan lain-lain)

• Menyebarkan kartu nama ke setiap orang yang baru Anda kenal,

• Hadiri setiap undangan pesta atau pertemuan apa saja (bahkan melayat orang

meninggal atau menjenguk orang sakit).

• Berkenalanlah. Hal yang terburuk yang dapat terjadi adalah orang tersebut tidak

merespon Anda (dan biasanya ini sangat jarang terjadi). Kalau Anda tulus

mengajak berkenalan tanpa bermaksud mencari keuntungan atau seakan

memanfaatkan dia, setiap orang akan membalas sapaan tulus yang Anda berikan.

• Prospekting harus dilakukan setiap saat. Kita harus mengulang-ulang proses ini

sampai kita mahir dan menjadilan hal tersebut sebagai kebiasaan baru). Ada

Page 17: Networking

beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam membangun jaringan. Menurut

pengalaman mereka yang sukses, untuk menjadi sukses kita harus bergaul dengan

mereka yang sukses. Charles-Albert Poissant dalam bukunya yang berjudul

Rahasia Keberhasilan 10 Jutawan Terkemuka Dunia memberikan kesimpulan

bahwa untuk menjadi seperti para jutawan terkemuka, kita harus mengembangkan

jaringan karena jaringan akan membantu kita menaiki jenjang sukses lebih cepat

daripada yang kita bayangkan. Walaupun begitu, kita hendaklah berhati-hati dalam

memilih teman, terutama yang ada hubungannya dengan bisnis. Hindarilah orang-

orang yang selalu gagal, manipulator (selalu bersiasat dengan manuver yang tidak

beres untuk mencari keuntungan sendiri atau menipu), dan orang yang selalu

berpikiran picik. Hindarilah mereka yang selalu pesimis dan berpikiran negatif.

Dengan bersekutu dengan orang yang selalu berhasil peluang berhasil kita menjadi

jauh lebih besar. Oleh karena itu, kalau kita ingin maju, bergabunglah dengan

orang yang berpandangan jauh ke depan (visioner).

Bangunlah kelompok Anda sendiri. Pilihlah orang yang terpercaya, lebih baik

teman-teman Anda, terutama orang-orang yang bersikap mental positif. Ini

mutlak. Orang yang cepat menyerah kalah akan merugikan seluruh kelompok.

Poissant selanjutnya menganjurkan untuk membuat kelompok sebanyak tiga atau

empat orang. Suatu kelompok yang menjadi “otak kolektif” Anda. Mereka harus

mempunyai cita-cita yang sama (misalnya menjadi kaya).

Adakan pertemuan secara tetap, lebih baik pada waktu-waktu yang sudah

ditentukan sebelumnya. Tentukan topik tertentu. Jangan pendam ide-ide Anda.

Page 18: Networking

Biarkan imajinasi Anda bekerja. Mungkin Anda akan heran karena banyaknya

gagasan yang muncul dalam pertemuan seperti itu. Sesudah curah pendapat

(brainstorming), perhalus gagasan Anda. Cobalah analisis semua implikasi,

penerapan, dan kemungkinan konkret. Paparkan rencana Anda. Kritik dan saran

yang konstruktif dari orang lain akan membantu Anda menimbang segala pro dan

kontra.

Menurut Anoraga (1998), seorang profesional harus mampu memadukan unsur

kemampuan teknis (kompetensi) dan kematangan etik, moral dan akal. Penguasaan

teknik saja tidak membuat seseorang menjadi profesional. Lebih lanjut

dikemukakan bahwa, beberapa ciri profesionalisme, yaitu:

(1) mengejar kesempurnaan hasil,

(2) memerlukan kesungguhan dan ketelitian kerja yang dapat diperoleh melalui

pengalaman dan kebiasaan,

(3) sifat keteguhan dan ketabahan untuk mencapai hasil hingga tercapai,

(4) mempunyai integritas tinggi,

(5) memerlukan kebulatan pikiran dan perbuatan untuk mencapai efektivitas kerja

yang tinggi.