neuro tugas

7
TUGAS Oleh : ANNISA EKA NOVA WULANDARI 1102011032 Dokter Pembimbing: Dr.H. Nasir Okbah Sp.S DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK SMF NEUROLOGI RSUD GARUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Upload: annisaenw

Post on 10-Jul-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas neuro pada kepanitraan klinik

TRANSCRIPT

Page 1: neuro tugas

TUGAS

Oleh :

ANNISA EKA NOVA WULANDARI

1102011032

Dokter Pembimbing:

Dr.H. Nasir Okbah Sp.S

DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

SMF NEUROLOGI RSUD GARUT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

PERIODE 15 Februari 2016 – 18 Maret 2016

Page 2: neuro tugas

1. Mengapa bisa terjadi deviasi conjungate pada pasien stroke ?

TATAPAN HORIZONTAL DAN VERTIKAL

Tatapan Konjugate Horizontal

Nukleus relay sentral system okulomotorius terdapat di paramedian

pontine reticular formation (PPRF atau pusat tatapan pontine) yang terletak di

dekat nucleus nervus abdusen. PPRF merupakan tempat berasalnya semua

hubungan neural yang berpatisipasi pada tatapan conjugate horizontal,

khususnya serabut yang menghubungkan nervus abdusen ipsilateral dengan

bagian nucleus okulomototius kontralateral yang mempersyarafi m. rectus

medialis. Serabut-serabut ini berjalan dalam fasikulus longitudinalis medialis

(FLM) sebuah jaras susbtansi alba yang berjalan naik dan turun dari kedua sisi

batang otak didekat garis tengah. FLM terbentang dari mesensefalon hingga

medulla spinalis servicalis, berperan menghubungkan nukleu nukleui yang

mempersyarafi otot mata.

Gangguan tatapan konjugat horizontal

Jika FLM rusak pada sisi kiri maka m. rectus medialis pasien tidak lagi

teraktivasi saat melakukan tatapan konjugat ke kanan , sehingga mata kiri

tertinggalmata kiri tersebut dapat bergerak sedikit lebih medial dari garis

tengah. Pada saat bersamaan terliat nistagmus mononuclear pada mata kanan,

yang pergerakannya kekanan yang di persyarafi n. medianus kanan. Temuan

ini dinamakan oftalmoplegi internuklear.

FLM dikatakan berada di dekat garis tengah, bahkan kedua FLM ini

terletak sangat berdekatan ssatu sama lain, dan kerusakan biasanya terjadi

secara bilateral. Dengan demiakan kelainan ophtalmoplegi internuklearis yang

disebutkan tadi bisa terjadi pada saat melakukan tatapan pada salah satu arah,

mata yang adduksi tidak dapat lebih medial dari garis tengah, sedangkan mata

yang abduksi akan mengalami nistagmus.

Tatapan Konjugate Vertikal

Pusat tatapn vertical berada pada bagian rostrodorsal formasio

retikularis mesensefali dan terdiri dari bagian nuclei khusus : nucleus

prestitialis didinding belakang ventrikel ke tiga untuk tatapn keatas, nucleus

komisura posterior untuk tatapan kebawah, nucleus intersisialis cajal dan

nucleus darkschewitsch untuk gerakan konjugat rotatorik.

Page 3: neuro tugas

Pusat tatapan konjugat lain

Gerakan tatapn vertical juga dapat dibentuk oleh neuron yang terletak

dibatas anterior kolikuli superior. Gangguan yang mengenai area ini akan

menyebabkan paresis tatapan keatas.

Impuls yang berasala dari lobus oksipital juga berjalan ke pusat tatapan

pontine kontralateral ( nucleus para abdusen) untuk menginisiasi gerakan

tatapan konjugat lateral. Stimulasi eksperimental pada area 18 dan 19

diketahui dapat mencetuskan gerakan tatapn konjugat umumnya lateral,

meskipun kadang kadang keatas ataupun kebawah.

Gerakan mata volunteer diinisiasi oleh neuron di lapang pandang

frontal di area broadman 8 (dan kemungkinan area 6 dan 9) di sebelah anterior

girus presentalis. Akibat paling sering dari stimuli atau iritasi dari are ini,

missal pada kejang epilepsy gerakan tatapan konjugat kearah sisi kontralateral.

Jaras dari lapang pandang frontal ke nuclei batang otak yang

mempersyarafi gerakan mata

Saat ini diduga bahwa serabut-serabut jaras ini berjalan di kapsula

interna dan pedunkulus serebri bersama dengan traktur kortikonuklearis, tapi

kemudian tidak langsung berakhir di nuclei yang mempersyarafi pergerakan

mata, melainkan mendcapai tempat tersebut melalui statiun termasuk

kolikulus superior, interneuron formasio retikularis, dan fasikulus

longitudinalis medialis.

LESI PUSAT TATAPAN

Destruksi area 8 pada satu sisi mengakibatkan impuls yang datang dari

area yang sama hemisfer kontralateral menjadi lebih dominan, menyebbakan

tatapn konjugat kearah sisi lesi (yaitu deviasi konjugat saat melihat kearah

focus). Deviasi konjugat kadang-kadang disertai dengan jeoaka yang menoleh

kearah sisi lesi. Pasien tidak dapat melihat secara volunteer kearah sisi

lainnya, tetapi dapat melakukan reflex, yaitu secara visual mengikuti objek

yang tertangkap ke lapang pandang kontralateral. (kebalikannya lesi pada

lobus oksipital). Deviasi tatapan pada akibat lesi di lapang pandanga frontal

biasanya membaik dalam waktu singkat. Kebalikan dari lesi destruktif,

stimulasi atau iritasi are 8 (seperti pada serangan epilepsy) menyebabkan

tatapan konjugat yang menjauhi sisi focus.

Page 4: neuro tugas

Keadaan tersebut berbeda dengan lesi pada ponds karena traktus

kortikopontinus menyilang. Stimulasi atau iristasi pusat pons akan

menyebabkan deviasi tatapan kontralateral. Deviasi yang berasal ari lesi di

pons jarang pulih sempurna.

2. Mengapa pada pasien stroke perdarahan intra serebral terjadi penurunan

kesadaran?

Manifestasi perdarahan intraserebral bergantung pada lokasinya.

Perdarahan ganglia basalia dengan kerusakan kapsula interna biasnaya

menyebabkan hemiparesis kontrlateral hebat, sedangkan perdarahan pons

menimbulkan tanda-tanda batang otak.

Ancaman utama perdarahan intraserebal adalah hipertensi intracranial

akibat efek masa hematom. Tidak seperti infark, yang meningkatkan tekanna

intracranial seara perlahan ketika edema sitotoksik yang menyertai bertambah

berat, perdarahan intraserebral menaikan tekanna intracranial secara cepat.

Page 5: neuro tugas

Ruptur intraventikular perdarahan intraserebral dapat menyebabkan

hidrosefalus , baik melalui obstruksi aliran ventricular dengan bekuan darah

ataupun dengan gangguan resorpsi LCS dari granulasiones arakhnoidea; jika

ada hidrosefalus makin meningkatkan tekanna intracranial. Di fossal posterior

hamper tidak ada ruanga kosong, sehingga perdarahan intraparenkimal

dibwaha tentorium meningkatakan tekanan intracranial secara cepat,

kemungkinan menyebabkan herniasi isi fosa posterior, baik keatas melalui

insusura tentori, atau kebwah dala foramen magnum.

Sumber:

Baehr M, and Frotscher M. Diagnosis Neurologis DUUS. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC, 2007