new proposal ta dahlia endang absorber sisa hitung
TRANSCRIPT
UNJUK KERJA AMINE CONTACTOR V-104 DI ENERGY EQUITY EPIC
SENGKANG (EEES) PTY., LTD
PROPOSAL TUGAS AKHIR
DAHLIA QADARI / 331 11 005
ENDANG SUTRIANA / 331 11 013
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2013
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal Tugas Akhir dengan judul “Unjuk Kerja Amine Contactor V-104 Di
Energy Equity Epic Sengkang (Eees) Pty., Ltd’’oleh Dahlia Qadari, nomor
induk mahasiswa 331 11 005 telah layak dan siap untuk diseminarkan.
Makassar, Januari 2013
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. Hastami Murdiningsih, M. T Ir. Zulmanwardi, M. Si
NIP196006061988032002 NIP
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Drs. Abdul Azis, M.T.
NIP 196307271990031002
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal Tugas Akhir dengan judul “Unjuk Kerja Amine Contactor V-104 Di
Energy Equity Epic Sengkang (Eees) Pty., Ltd’’olehEndang Sutriana, nomor
induk mahasiswa 331 11 013telah layak dan siap untuk diseminarkan.
Makassar, Januari 2013
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Ir. Hastami Murdiningsih, M. T Ridhawati, S. T., M. T
NIP 196006061988032002 NIP 197604192005012002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
Drs. Abdul Azis, M.T.
NIP 196307271990031002
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas
berkat dan anugerahnya berupa pikiran, kekuatan dan kesempatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari proposal kami yaitu “Unjuk Kerja Amine Contactor V-104 Di
Energy Equity Epic Sengkang (Eees) Pty., Ltd.” Proposal ini disusun berdasarkan
referensi-referensi yang ada baik itu melalui buku, dan laporan tugas akhir yang
berhubungan dengan proposal tugas akhir ini.
Dengan terselesaikannya proposal ini kami sebagai penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah membantu
kami dapat merampungkan proposal tugas akhir ini. Terutama selaku Pembimbing
I Kami Ibu Ir. Hastami Murdiningsih, M. T., dan selaku pembimbing II kami
Bapak Ir. Zulmanwardi, M. Si., dan Ibu Ridhawati, S. T., M. T., yang
membimbing Penulis dengan sabar di bawah lindungan tradisi akademik, tegas,
sabar dan ikhlas memberikan bimbingannya, serta arahan dalam pembentukan
proposal tugas akhir ini.
Makassar, Januari2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 2
C. Tujuan Kerja Praktek ........................................................... 2
D. Manfaat Kerja Praktek ......................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Gas Alam ....................................................................... 4
B. Proses Pengolahn Gas di Energy Equity Epic Sengkang
….
C. Pemurnian Gas Alam dari Gas Asam ............................... 10
D. Persamaan dalam Evaluasi Unjuk Kerja Amine Contactor
14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu .............................................................. 17
B. Metode Pengumpulan Data ................................................. 17
C. Variabel Yang Diamati dan Dihitung .................................. 17
D. Pengolahan Data ................................................................. 18
v
9
DAFTAR PUSTAKA
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan pokok yang menunjang kehidupan
masyarakat di era modern ini. Perkembangan industri disuatu daerah tidak
terlepas dari pasokan energy listrik sebagai salah satu penopang utama
berjalannya suatu proses. Sumber energi listrik berasal dari berbagai macam
sumber daya alam seperti air, minyak bumi, batu bara, nuklir, gas alam dan
sebagainya.
Gas alam merupakan salah satu sumber energy listrik yang mulai diminati
karena gas alam mampu menghasilkan pembakaran yang bersih dan hampir
tidak menghasilkan emisi buangan yang dapat merusak lingkungan. Salah satu
industri di Indonesia yang bergerak dibidang pengolahan gas alam menjadi
sumber listrik yaitu Energy Equity Epic Sengkang Pty.Ltd (EEES).
Perusahaan ini mengolah gas alam menjadi sumber energy yang siap pakai
sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik untuk PLTGU Sengkang Sul-
Sel.
Pada umumnya gas alam masih mengandung gas asam berupa CO2 dan
H2S yang dapat mengganggu proses pengolahan, sehingga gas-gas tersebut
harus dihilangkan melalui proses absorpsi. Di Energy Equity Epic Sengkang
Pty.Ltd (EEES) proses tersebut berlangsung pada Amine Kontaktor (V-104).
Untuk mengetahui kemampuan absorber dalam menyerap gas asam maka
dilakukan unjuk kerja pada Amine Kontaktor (V-104), dengan meninjau
neraca massa dan observasi langsung untuk mendapatkan data-data lapangan
yang berhubungan dengan topik permasalahan ini. Berdasarkan hal tersebut,
maka kerja praktik ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja dari absorber
Amine Kontaktor (V-104).
B. Rumusan Masalah
Untuk memfokuskan tulisan ini maka penulis merumuskannya dalam beberapa
rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana proses pengolahan gas alam menjadi gas bersih yang digunakan
sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
2. Bagaimana kesetimbangan neraca massa pada kolom Amine Contactor di
Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd. ?
3. Bagaimana unjuk kerja penyerapan SO2 dan CO2 pada unit Amine Contactor V-
104 di Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd. ?
C. Tujuan Kerja Praktik
1. Mengetahui proses pengolahan gas alam menjadi gas bersih yang digunakan
sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik.
2. Mengetahui kesetimbangan neraca massa pada unit Amine Contactor V-104 di
Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd.
3. Mengetahui unjuk kerja penyerapan uap air pada unit Amine Contactor V-104
di Energy Equity Epic Sengkang (EEES) Pty.Ltd.
2
D. Manfaat Kerja Praktik
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kerja praktek (KP) yaitu :
1. Menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan yang berhubungan dengan
Teknik Kimia tentang proses pengolahan gas alam menjadi gas bersih sebagai
sumber bahan bakar pembangkit tenaga listrik.
2. Hasil perhitungan dapat menjadi masukan bagi Energy Equity Epic Sengkang
Pty.Ltd (EEES) mengenai kelayakan pemakaian alat absorbs.
3. Mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di Politeknik Negeri Ujung
Pandang.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gas Alam
Gas alam merupakan bahan bakar yang terbentuk dari fosil-fosil yang telah
terkubur selama berjuta-juta tahun lamanya. Gas alam banyak digunakan sebagai
bahan baku industri sejak 1930, oleh karena itu produksi dan distribusi gas alam
telah menjadi bagian penting dalam menunjang kegiatan industri. Gas memiliki
karakteristik yang merupakan indikator dari sifat gas dalam berbagai kondisi
proses, diantaranya yaitu berat molekul, fraksi mol, densitas, berat jenis, titik
didih, tekanan, suhu ruangan dan lain-lain.
Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi yang ada, beberapa
metode rekayasa telah dikembangkan dalam perancangan fasilitas untuk
memproduksi gas alam dari perut bumi serta untuk mengolah gas alam yang telah
dimurnikan tersebut dalam berbagai macam industri.
1. Komposisi Gas Alam
Gas alam seperti juga minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang merupakan
senyawa hidrokarbon (CnH2n+1) dan terdiri dari campuran beberapa senyawa
hidrokarbon. Campuran tersebut biasanya terdiri dari metana, etana, propane,
butane, pentane dan sejumlah kecil heksana, heptane, oktana dan fraksi yang lebih
berat.
4
Tabel 1. Komposisi gas alam
Komponen Rumus Kimia Fraksi Mol
Metana CH4 0,8407
Etana C2H6 0,0586
Propana C3H8 0,0220
i-Butana C4H10 0,0035
n-Butana C4H10 0,0058
i-Pentana C5H12 0,0027
n-Pentana C5H12 0,0025
Heksana C6H14 0,0028
Heptana dan yang lebih berat C6H16, dst 0,0076
Karbon Dioksida CO2 0,0130
Hidrogen Sulfida H2S 0,0063
Nitrogen N2 0,0345
Total 1,0000
(Sumber: Tolage, 2008)
2. Komponen Kontaminan
Untuk memenuhi kebutuhan pembeli serta untuk memelihara peralatan yang
ada, maka sebelum gas bumi ditransmisikan, gas tersebut harus memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan, terutama senyawa kontaminan yang harus
dibatasi kuantitasnya. Sebab tidak dapat menghasilkan panas dan menyebabkan
korosi serta masalah-masalah lain yang dapat terjadi dalam proses. Komponen
kontaminan tersebut yaitu :
5
a. Air (H2O)
Uap air dalam gas bumi dapat terkondensasi atau membentuk hidrat, jika
dalam sistem terdapat CO2 atau H2S, maka kondensasi uap air tersebut akan
mengakibatkan korosi.
Hidrat adalah senyawa kristalin yang terbentuk dari campuran hidrokarbon
dan air pada kondisi tertentu. Senyawa hidrat dalam gas bumi dapat menghambat
aliran gas pada jaringan pipa transmisi dan distribusi. Rumus kimia senyawa
hidrat antara lain adalah CH4.7H2O, C2H6.8H2O, C3H8.18H2O dan C02.7H2O.
Disamping korosi dan hidrat, efek yang dapat ditimbulkan oleh air adalah
memengaruhi nilai panas gas bumi. Uap air yang terkandung dalam gas sebaiknya
tidak melebihi 7 lb/MMSCF.
b. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida dalam gas bumi dapat menurunkan nilai panas campuran gas
tersebut, karena karbondioksida tidak memiliki kandungan energi. Selain itu,
dengan adanya air, karbondioksida akan berubah menjadi asam karbonat yang
dapat mnimbulkan korosi peralatan. Pada gas bumi dalam jaringan pipa transmisi
dan distribusi, kandungan CO2 dibatasi sekitar 2%.
c. Sulfur
Gas bumi sering kali mengandung senyawa sulfur yang dapat berbentuk asam
sulfide, merkaptan, carbonil sufida, dan disulfide. Asam sulfide maupun produk
6
pembakarannya, SO2 dan SO3, merupakan gas beracun. Fluida yang mengandung
air dan asam sulfide dapat membentuk asam sulfat yang merupakan lingkungan
korosif. Bisa juga terbentuk besi sulfide yang bersifat katodik terhadap besi dan
dapat menyebabkan tingkat korosi yang berat. Kandungan asam sulfide sebaiknya
tidak melebihi 0,25 grain per 100 ft3 gas.
d. Merkuri (Hg)
Gas bumi pada umumnya mengandung merkuri dengan konsentrasi sengat
rendah, di bawah 100 ppb. Dengan berbagai macam logam, misalnya besi dan
aluminium, merkuri dapat bereaksi membentuk amalgama. Pembentukan
amalgama ini tidak mudah terjadi, karena terbentuknya filmoksida , sehingga
mencegah kontak antar logam. Tetapi jika film tersebut rusak segera terjadi
amalgama. Dengan adanya uap air, korosi terjadi dengan cepat.
Selain menyebabkan terjadinya korosi, uap merkuri bersifat racun dan dapat
mengakibatkan kerusakan syaraf, terserap melalui kulit dan paru-paru yang
selanjutnya akan tersikulasi melalui darah dan tertimbun dalam hati maupun
ginjal. Senyawa ini berbahaya terutama bila terbentuk senyawa alkali-merkuri
rantai pendek yang stabil dan bersifat racun.
e. Nitrogen (N2)
Nitrogen bersifat inert, tidak korosif ataupun toksid, tetapi komponen ini
menurunkan kandungan energi gas bumi karena tidak mempunyai nilai kalor.
Kandungan nitrogen sebaiknya tidak melebihi 3 % volume.
7
f. Oksigen (O2)
Secara alami, umumnya oksigen tidak terkandung dalam gas bumi. Gas ini
masuk pada aliran gas bumi bertekanan rendah melalui pipa yang bocor atau
karena kesalahan operasi. Oksigen dapat sangat korosif, tergantung pada kondisi
lingkungan.
Sejumlah kecil oksigen juga dapat membantu pertumbuhan sulfatreducing
bacteria, suatu bakeri yang dapat memprodukis hydrogen sulfide, sehingga dapat
menyebabkan korosi. Kandungan oksigen sebaiknya tidak melebihi 0,1 %
volume.
3. Penggolongan Gas Alam
Gas alam dogolongkan sebagai berikut:
a. Sweet gas yaitu gas alam yang tidak mengandung atau relatif kecil
mengandung impurities dan gas-gas kontaminan seperti H2S dan CO2.
b.Sour gas yaitu gas alam yang masih mengandung impurities dan gas-gasikutan
atau kontaminan seperti H2S dan CO2.
c. Wet gas yaitu gas alam yang mengandung bensin alam (Natural
Gasoline)dalam jumlah yang berarti. Natural gasoline ini dapat dicairkan dan
dipisahkan dari gas alamnya dengan cara pemampatan atau kompresi
dandikondensasikan.
d.Dry gas yaitu gas alam yang komponen utamanya metana tidakmengandung
gasoline.Bila suatu gas alam mempunyai kandungan uap air berada dalam
8
suatutempat yang bertekanan tinggi dengan temperatur rendah
makakemungkinan gas alam dengan uap air akan membentuk padatan
yangdisebut dengan hidrat padat.
B. Proses Pengolahan Gas pada Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd.
Berikut ini adalah diagram alir proses pengolahan gas alam yang dilakukan di
Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd., yang melalui beberapa tahapan proses:
Gambar 1. Proses pengolahan gas alam pada Energy Equity Epic Sengkang Pty.,
Ltd.
1. Metering
Hal pertama sebelum dilakukan proses pengolahan gas yaitu terlebih dahulu
melalui proses metering untuk mengukur dan mengatur besar-kecilnya flowrate
gas yang akan diproses.
9
2. Separasi
Proses separasi atau pemisahan pada unit separator dilakukan untuk
memisahkan gas dari cairan berdasarkan berat jenisnya. Gas yang mengalir keluar
dari unit separator diharapkan sudah terbebas dari free liquid (cairan bebas),
walaupun tetap masih mengandung H2S, CO2 danwater vapour yang akan
diproses pada proses selanjutnya.
3. Filtrasi
Proses filtrasi atau penyaringan pada unit filter dilakukan untuk menyaring
kotoran ataupun padatan-padatan.
4. Purifikasi
Proses purifikasi atau pemurnian yaitu proses yang bertujuan untuk
menghilangkan kandungan-kandungan gas beracun (CO2 dan SO2) yang
terkandung dalam gas dengan menggunakan amine unit dan diproses secara kimia
dengan menggunakan bahan kimia n-Metildietanolamine (n-MDEA). Proses ini
disebut juga dengan proses sweetening gas.
5. Dehidrasi
Dehidrasi atau proses penghilangan kandungan H2O pada unit dehydrator
secara kimia menggunakan Trietylen Glycol (TEG).
C. Pemurnian Gas Alam dari Gas Asam
10
1. Gas Asam Dalam Gas Asam
Gas asam merupakan gas yang membentuk asam jika bereaksi dengan air. CO2
dan H2S adalah gas asam yang sering ditemukan di dalam gas alam. Gas ini
terdapat dalam konsentrasi yang bervariasi tergantung dari lapisan tanah gas
tersebut berasal. Asam yang terbentuk dapat sangat korosif terhadap peralatan
dan pipa.
Pembersihan gas alam dari H2S dan CO2 adalah salah satu hal yang sangat
penting dilakukan. H2S harus dihilangkan untuk menghindari korosif dan racun
dari gas tersebut. H2S merupakan gas yang bersifat toksik (beracun) dan tidak
dapat ditoleransi keberadaannya dalam gas yang digunakan sebagai bahan bakar.
H2S ini dapat berjumlah sangat banyak dengan proses yang cepat karena
pengaruh panas setelah mencapai permukaan. H2S yang terlarut dalam air bersifat
sangat korosif dan dapat menyebabkan kerusakan dini pada valve (katub), pipa
serta peralatan dengan tekanan. H2S juga menyebabkan kerusakan pada peralatan
penyulingan dan memerlukan pencegahan dengan biaya yang cukup mahal.
Gas karbondioksida (CO2) tidak seburuk H2S, namun tetap harus dilepaskan
dari gas alam. Hal ini dilakukan untuk menghindari korosif serta untuk
menghindari sifat gas ini yang dapat mengurangi panas yang dihasilkan dari gas
alam. Pelepasan CO2 dapat meningkatkan panas yang dihasilkan gas alam dan
mengurangi biaya perbaikan pipa. Oleh karena itu, volume gas CO2 dalam gas
alam digabungkan dengan volume gas H2S sebagai volume total gas asam yang
dipisahkan. Istilah sour gas merujuk pada gas dengan kandungan H2S yang
11
melewati batas yang dapat diterima industri. Sedangkan sweet gas adalah gas
yang tidak mengandung H2S atau yang mengalami proses pemurnian.
2. Pemurnian Gas
Beberapa proses dapat digunakan untuk memisahkan gas asam dari gas alam,
antara lain:
a. Iron-Sponge Sweetening
b. Alkanolamine Sweetening
c. Glycol/Amine
d. Sulfinol Process
Proses pemurnian gas alam di Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd.,
menggunakan proses Alkanolamine Sweetening.
3. Alkanolamine
Alkanolamine adalah senyawa kimia yang digunakan dalam proses pemurnian
gas alam dengan metode alkanolaminesweetening. Alkanolamine merupakan basa
lemah, bereaksi dengan gas asam membentuk garam kompleks. Garam kompleks
ini dapat diregenerasi menjadi amine yang bebas dari gas asam dan dapat
digunakan kembali.
Amine adalah senyawa nitrogen hidrokarbon (N-HC) yang dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu amine primer, amine sekunder, dan amine
12
tersier yang tergantung dari jumlah kelompok hidrokarbon yang terikat dengan
atom nitrogen.
Pada pemurnian gas di Energy Equity Epic Sengkang Pty., Ltd., menggunakan
Methyldiethanolamine (MDEA) karena mempunyai beberapa keuntungan,
seperti : vapor pressurenya rendah, total acid gas pick up tinggi, tidak mudah
degradasi, sedikit korosif, memerlukan heat of reaction lebih rendah, selektif
terhadap H2S tinggi.
Selain itu, setelah mengikat gas H2S dan CO2 dikolom kontaktor, MDEA ini
dapat digunakan kembali dengan memurnikannya kembali di kolom destilasi.
Berikut ini adalah ilustrasi sederhana proses sweetening gas.
Gambar 2. Sweetening GasBasic Process (Tolage, 2008)
Absorbsi
Seperti halnya sponge, amine digunakan untuk mengabsorbsi (menyerap) gas
asam dari gas alam. Dengan mencampurkan sour gas dan larutan amine ke dalam
13
A M I N V E - 1 C 0 O 4 N T A C T O R
sebuah kontaktor, gas asam diabsorbsi oleh larutan amine. Dengan kata lain
larutan amine ini melepaskan gas asam dari gas alam.
Destilasi
Pada proses destilasi, gas-gas asam dilepasakan dari larutan amine dengan
menggunakan panas. Panas yang cukup harus diperoleh untuk melepaskan ikatan
antara gas asam dan amine. Hal ini umum dilakukan dengan menggunakan uap
panas dalam kolom pemisah.
D. Persamaan Dalam Evaluasi Unjuk Kerja Amine Contactor
G’ = Laju gas keluar (kg/jam, kmol/jam)yi(fraksi mol komponen i)
L = Laju cairan masuk (kg/jam), kmol/jam)xi(fraksi mol komponen i)
G = Laju gas masuk (kg/jam, kmol/jam)yi(fraksi mol komponen i)
14
L’ = Laju cairan keluar (kg/jam), kmol/jam)xi(fraksi mol komponen i)
Gambar 3. Diagram Blok Neraca Massa
1. Perhitungan Neraca Massa
G’ L
G L’
Gambar 4. Bagan Neraca Massa
Neraca massa total
G + L = G’ + L’ (1)
Dimana :
G = laju gas masuk, (kJ/jam, kmol/jam)
15
G’ = laju gas keluar, (kg/jam, kmol/jam)
L = laju cairan masuk, (kJ/jam, kmol/jam)
L’ = laju cairan keluar, (kJ/jam, kmol/jam)
Neraca massa komponen
G .yi+ L .xi = G’ . yi + L’ . xi (2)
Dimana :
G = laju gas masuk, (kJ/jam, kmol/jam)
G’ = laju gas keluar, (kg/jam, kmol/jam)
L = laju cairan masuk, (kJ/jam, kmol/jam)
L’ = laju cairan keluar, (kJ/jam, kmol/jam)
yi = fraksi mol gas komponen i
xi= fraksi mol cairan komponen i
16
E.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik
Praktek Kerja dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2014 di Energy
Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd Kecamatan Giliareng Wajo Sengkang.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam hal pengambilan data sehubungan
perhitungan pada laporan tugas khusus ini antara lain:
1. Pengambilan sumber data dari Plant Information (PI) berupa data aktual,
data sheet, dan data lapangan.
2. Studi literature dari buku-buku yang berhubungan dengan judul.
C. Variabel yang Diamati dan Dihitung
Dalam melakukan kerja praktek diEnergy Equity Epic (Sengkang) Pty.Ltd
variabel yang harus diketahui adalah:
1. Komposisi gas masuk.
2. Komposisi H2S dan CO2 yang masuk dan keluar dari Amine Contactor.
3. Laju alir gas masuk.dan keluar Amine Contactor
4. Laju alir cairan masuk dan kelaur Amine Contactor
18
D. Pengolahan Data
Metode Perhitungan yang digunakan untuk mengolah data dalam
mengevaluasi alat heat exchanger adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui kesetimbangan neraca massa pada unit Amine contactor V-104.
2. Mengetahui unjuk kerja penyerapan gas asam (CO2 dan SO2) pada unit
absorber Amine contactor V-104.
19
DAFTAR PUSTAKA
Encyclopedia Of Chemical Engineering Equipment. 2013. Absorber (online). http
://encyclopedia.che.engin.umich.edu/Pages/SeparationsChemical/
Absorbers/Absorbers.html. Diakses pada tanggal 24 Desember 2013
Hardyanti. 2012. “Efisiensi Panas Amine Reboiler E-503 pada Energy Equity
Epic Sengkang PTY.LTD”. Laporan Tugas Akhir. Makassar: Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Jumriati, Sitti. 2012. “Penentuan Kebutuhan Mdea (Methyl Diethanol Amine)
Sebagai Penyerap Gas Asam Di Energy Equity Epic Sengkang
PTY.LTD”. Laporan Tugas Akhir. Makassar: Jurusan Teknik Kimia
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Murdiningsih, Hastami dan Zulmanwardi. 2005. Azas Teknik Kimia. Makassar:
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Tolage, Juanda. 2008. Laporan Kuliah KerjaProfesi-Proses Sweetening Gas
Dengan Metil Dietanol Amine(online). http://proses sweetening gas
dengan metil dietanol amine .pdf.com.html. Diakses pada tanggal
30September 2013
20