newsletter ppsdms april-mei 2012
DESCRIPTION
Newsletter PPSDMS Edisi 65 April-Mei 2012TRANSCRIPT
Edisi 65 | April - Mei 2012
2 Dari Redaksi
4 Wacana
MENJADI SDM TERPILIH
6 Liputan Utama
KAJIAN SEJARAH ISLAM TEMATIK [KSIT] TURKI
UTSMANI
9 Prestasi Peserta
10 Kontribusi Peserta
FLAC (Future Leader for Anti Corruption) Indonesia
Kiprah Alumni
KSATRIA PEDULI PANGAN GALIH
NUGROHO (ANGKATAN III BOGOR)
Kegiatan Regional
Pemuda dan Peradaban
KITA DAN PERUBAHAN
Sang Juara
Laporan Donasi
Peringkat Kepemimpinan'. Peringat pertama: individu yang mampu (highly capable individual), berkonstribusi dalam pencapaian kelompok (contributing team member), pengelola yang kompeten (competent manager), pemimpin yang efektif (effective leader), dan Eksekutif Puncak (kombinasi sikap kerendah-hatian personal dan keunggulan profesional). Pemimpin yang berprestasi tidak menonjolkan diri sendiri, apalagi menahbiskan diri sebagai kultus. Namun, pemimpin yang mendorong prestasi kelompok dan mendorong semua anggota/warganya untuk mencapai prestasi lebih tinggi.
Para Peserta PPSDMS Angkatan V sebentar lagi akan mengakhiri masa partisipasinya di asrama. Selama dua tahun mereka berinteraksi sesama warga asrama di Regional masing-masing. Mengenal secara fisik dan bersentuhan secara emosional dan spiritual dalam berbagai kegiatan yang sangat padat. Mereka dipersatukan oleh 'Idealisme Kami' yang menjadi pegangan segenap keluarga besar PPSDMS. Prestasi mereka telah mewarnai kehidupan kampus, bidang profesi, masyarakat sekitar dan dunia pemikiran. Tetapi, prestasi paling utama adalah menanamkan karekter positif dalam sosok muda: pemimpin masa depan.
Salam Redaksi
Kepemimpinan Berprestasi
Future Leaders2 | edisi 65, April - Mei 2012
Dari Redaksi
12
14
16
18
20
da suatu momen sangat krusial bagi seorang pemimpin, ketika mengevaluasi hasil kerja yang A telah dilakukannya selama ini. Evaluasi di akhir
masa jabatan atau bahkan, di penghujung usia proses kepemimpinannya. Bukan cuma keluaran (output) dan manfaat yang dirasakan (outcome) menjadi perhatiannya, melainkan juga dampak (impact) dari program atau kebijakan yang telah diambil/dijalankan di tengah beragam kondisi yang penuh tantangan.
Keluaran bersifat kuantitatif karena harus terukur dan obyektif, manfaat juga bersifat kuantitatif, meski dengan skala lebih luas. Namun, dampak sebuah program atau kebijakan bersifat kualitatif yang memperlihatkan esensi kepemimpinan dalam mempengaruhi lingkungannya.Seorang pemimpin tak pernah puas dengan capaian yang bersifat kuantitatif, misalnya: angka pertumbuhan dari suatu negeri yang dipimpinnya (jika ia seorang Presiden) atau jumlah pendapatan dan laba yang diraih (jika ia menjadi Chairman di sebuah perusahaan). Pemimpin selalu bertanya: apakah pertumbuhan ekonomi yang telah digenjotnya meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata; atau apakah laba perusahaan yang telah dicetaknya memberikan keuntungan bagi seluruh karyawan dan kebahagiaan masyarakat di lingkungan perusahaan?Pakar manajemen Jim Collins menguraikan tentang '5
this newsletter exclusively printed by :
Ph. 021.7871756 / 98114174email : [email protected]
[email protected] BB : 214440A1 (M.Nur) / 220F3063 (Rusdi)
Kantor Pusat PPSDMS : Jl. Lenteng Agung Raya No. 20, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan 12640, IndonesiaTelp. : +62 21 7888 3828, Fax. : +62 21 7888 3829, e-mail : [email protected], Website : www.ppsdms.org
Regional I Jakarta Putra Regional I Jakarta Putri Regional II Bandung Regional III Yogyakarta Putra Regional IV Surabaya Regional V BogorKetua Regional :Dr. Agustino. Z
Supervisor Utama :M. Try Sutrisno Gaus
Supervisor Pendamping :Big Zaman
Ketua Regional :Dr. Dumilah Ayuningtyas, MARS
Supervisor Utama :Pratiwi Setiawati
Supervisor Pendamping :Asri Nur Aini
Ketua Regional :Dr. TaufikurrahmanSupervisor Utama :
SupriatnaSupervisor Pendamping :
M. Ihsan Akhirulsyah
Ketua Regional :dr. Arief Basuki, Sp.An
Supervisor Utama :Wawan Ismanto
Supervisor Pendamping :M. Khoirul Mubin
Ketua Regional :Dr. Ir. Abdul Munif, M.Sc, Agr.
Supervisor Utama :Nazrul Anwar
Supervisor Pendamping :Ahmad Sobari
DewanPenasihat
Dr. KH. M. Hidayat Nur Wahid, MA.
Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin
Prof. Dr. K.H. Din Syamsudin
Dr. KH. Muslih Abdul Karim
Prof. Dr. Zuhal Abdul Kadir
Drs. Kemal A. Stamboel, Psi., MSM.
Arief T. Soerowidjojo, SH., LLM.
Dr. M. Sohibul Iman, M. Eng
Anies R. Baswedan, Ph.D.
Dr. Marwah Daud Ibrahim
Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian
Dewan PenyantunDr. (HC) Arifin Panigoro
Laksda TNI (Purn) Husein Ibrahim, MBA.
Dr. Adhyaksa Dault, S.H., M.Si
Drs. M. Yusuf Asyari, Ak. M.Si
Farid Rahman, S.E., Ak.
Bakhtiar Rakhman
Sandiaga S. Uno
Ir. Bambang Priantono, M.T.
H. Albari, S.H.
Drs. KH. Musholi; Direktur
Sapto Waluyo, M.Sc; Staf Ahli Direktur
Bachtiar Firdaus, MPP; Wakil Direktur
Muhammad Ichsan, SE; Manajer Alumni
Adi Wahyu Adji, S.Si; Manajer Program
Hudzaifah Hanum, S.Sos; Staff Bidang Alumni
Herry Wibowo, S.Sos;
Staf Bidang Kemitraan, Fundraising & IT
Lusi Cahya Pertiwi, S.Kep., Ns;
Staf Bidang Kemitraan & Fundraising
Eko Kurnia Saputra, S.Sos; Staf Bidang Kemitraan
Musa berkata kepada Khidir "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku
ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu”(QS. Al Kahfi : 66)
"Carilah ilmu dan harta supaya kamu bisa memimpin. ilmu akan memudahkan memimpin orang-orang
di atas, sedangkan harta akan memudahkanmu memimpin orang yang di bawah (masyarakat awam)”
- Ali bin Abi Thalib
Ketua Regional :
Dr. M. Wazis Wildan, M. Sc
Supervisor Utama :
Adi Suharyanto
Ketua Regional :Hany Susaeni Pangastuti, M.Kes
Supervisor Utama :Juhainah Intan M
Supervisor Pendamping :Nadia Rachmawati
Regional III Yogyakarta Putri
Astria Kartika Sari, SE; Staf Bidang Adminkeu
Kaliri; Bagian Umum
Yessy Nur Handayani, SKM; Staf Bidang Program
Pratiwi Setiawati, S.Hum; Staf Bidang Program
Wahyu Lestari; Staf Perpustakaan
Pengurus
W a c a n a
Future Leaders4 | edisi 65, April - Mei 2012
MENJADI SDM TERPILIHSudirman Said*
“Penampilan seseorang sekurang-kurangnya ditentukan oleh tiga faktor, yakni:
individual attribute (watak pribadi), kerja keras dan dukungan organisasional. Ketiga
faktor itu terkait dengan unsur kapasitas, kemauan yang kuat dan kesempatan untuk
berkembang. Bila ketiganya tampil prima, maka prestasinya akan melejit.”
alam salah satu edisi khusus Majalah TIME tahun 2002
dipampang foto besar Iwan Fals di sampul depan. D Judulnya “Asian Heros”. Bagaimana bisa seorang
penyanyi country asal Indonesia, yang selama belasan tahun
pernah mengamen di pasar Blok M, tiba-tiba tampil sebagai
pahlawan untuk benua Asia? Kita patut merenungkan fenomena
ini, bagaimana orang-orang besar itu dapat muncul di panggung
dunia? Seperti Nelson Mandela yang membebaskan Afrika Selatan
dari rezim apartheid, atau Barack Husein Obama yang menjadi
Presiden pertama Amerika Serikat dari kulit hitam.
Dalam konteks Indonesia, kita juga perlu berefleksi, apa yang
menyebabkan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden
pertama Indonesia di era pemilihan secara langsung, serta
bagaimana prosesnya seorang santri alumni Pondok Pesantren
Gontor, Hidayat Nur Wahid, tiba-tiba menjadi Ketua MPR RI?
Bagaimana mereka menapaki sukses? Bisa kita telusuri pula
perjalanan intelektual Prof. Nurcholish Madjid selaku pembaharu
Muslim atau perjalanan spiritual Abdullah Gymnastiar yang
menjadi dai kondang.
Suatu studi menyebutkan formula untuk mencapai prestasi
itu sebenarnya cukup sederhana. Penampilan seseorang
sekurang-kurangnya ditentukan oleh tiga faktor, yakni: individual
attributes (watak pribadi), kerja keras, dan dukungan
organisasional. Ketiga faktor itu terkait dengan unsur kapasitas,
kemauan yang kuat, dan kesempatan untuk berkembang. Bila
ketiganya tampil prima, maka prestasinya akan melejit. Anda bisa
lihat pada sejumlah orang sukses di berbagai bidang, pasti mereka
memiliki ketiga faktor penting ini. Karena itu, kita tinggal
mengadopsi dan mengukur ketiga faktor itu dalam diri masing-
masing, sambil membayangkan prestasi apa yang mungkin diraih.
Studi lain menjelaskan bahwa sumber daya manusia (SDM)
unggulan itu memiliki kepribadian yang matang, ditandai oleh:
sikap aktif, independensi, perilaku yang terbuka, keinginan yang
dalam, pandangan jauh ke depan, posisi dominan, dan kesadaran
diri yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang banyak mengalami
kegagalan akibat kepribadian diri yang negatif, yaitu: bersikap
pasif, ketergantungan, perilaku terbatas, kepentingan kabur,
pandangan jangka pendek, berposisi subordinat, dan kesadaran
diri yang rendah. Jadi, periksalah diri kita masing-masing,
seberapa besar faktor positif dan negative itu terdapat dalam diri.
Faktor-faktor positif harus terus dipompa, sementara faktor
negatif ditekan, dan jika mungkin segera dihilangkan.
Bayangkanlah, diri anda menjadi sosok yang menumbuhkan
inspirasi dan menerbitkan motivasi bagi orang lain untuk berubah
semisal Muhammad Yunus, penerima Hadiah Nobel bidang
Perdamaian tahun 2007. Yunus mengembangkan Grameen Bank
di Bangladesh sebagai “bank untuk orang miskin”, sehingga kaum
melarat bisa bertahan hidup, bahkan lepas dari jerat kemiskinan.
Ia berkata, saat menerima penghargaan bergengsi global itu,
“Semoga penghargaan ini dapat memberi ilham bagi inisiatif yang
kuat untuk menyelesaikan akar masalah kemiskinan di seluruh
dunia”. Sebuah kalimat yang sederhana, tapi sangat bertenaga,
dan organisasi yang dikelola, karena tak ada pemimpin yang bisa
menjalankan sesuatu sendiri (one man show). Ia harus memiliki
jaringan kerja yang luas, sehingga semua kelompok masyarakat
bisa menerimanya dengan tangan terbuka. Ia harus memiliki
reputasi dan rekam jejak yang bersih, sehingga publik yakin tidak
akan dikhianati. Ia harus memiliki kemampuan dan keahlian
unggul, paling tidak dalam suatu bidang tertentu yang tidak semua
orang memilikinya. Ia juga harus menjunjung tinggi integritas
sebagai fondasi bagi perubahan, dan bermotivasi yang tinggi
karena tantangan yang dihadapi akan sangat besar.
Sekarang bagi Anda, calon-calon pemimpin masa depan,
perlu mengelola karir dan kompetensi sejak dini. Mulailah dengan
penilaian jujur atas kapasitas diri (self assesment). Apa tujuan
hidup saya dan karir apa yang cocok dengan tujuan itu? Apa
kebutuhan pengembangan diri untuk mencapai karir dan tujuan
itu? Kemudian, juga perlu diukur peluang yang tersedia
(opportunity assesment). Apa pekerjaan atau jenjang pekerjaan
yang mungkin diperoleh di masa mendatang? Apakah ada
kemungkinan lainnya? Studi atau bekerja di luar negeri
merupakan tantangan tersendiri. Akhirnya, lakukan perencanaan
karir yang proaktif (proactive career planning), jangan menunggu
sampai waktu studi anda habis di tengah jalan. Berdasarkan
penilaian tersebut, apa karir yang paling logis 1-5 tahun
mendatang? Bagaimana cara mengajukannya kepada atasan atau
mentor untuk memperoleh dukungan penuh?
Itulah proses yang akan dijalani oleh SDM terpilih. Tak ada
jalan mudah atau jalan pintas, karena memang kesulitan yang kita
hadapi akan membuat kita lebih berkualitas dibanding manusia
lain. SDM unggulan adalah pribadi pilihan yang memiliki fisik
prima, otak brilian, dan hati mulia. Ilustrasinya seperti Kwai Chang
Caine (diperankan oleh David Carradine) dalam film “Kungfu: The
Legend Continues”. Ia selalu berkata: “I'm Caine. I will help you?”.
Itulah sikap kita kepada setiap orang yang sedang menghadapi
masalah, termasuk kepada bangsa ini yang belum pulih diterjang
krisis.
karena bersumber dari seseorang yang telah mempraktekkannya.
Bila kita selami model teori motivasi, maka kita akan memahami
bahwa tiga faktor kunci yang menentukan penampilan seseorang
(watak pribadi, kerja keras dan dukungan organisasional), itu
semua bermula dari motivasi. Kemudian, saat prestasi seseorang
muncul, maka akan ada penghargaan, baik yang berasal dari luar
(masyarakat), maupun dari dalam (diri sendiri). Penghargaan
semacam itu akan menimbulkan kepuasan dalam diri, dan
selanjutnya akan memotivasi orang tersebut untuk mencetak
prestasi yang lebih baik di masa depan. Secara mudah, ada
lingkaran positif antara motivasi, prestasi, kebutuhan dan
kepuasan. Semakin tinggi frekuensinya, semakin besar potensi
untuk meraih prestasi.
Dukungan lingkungan juga harus diupayakan, tidak datang
dengan sendirinya. Dukungan itu berupa: jangka waktu yang
memadai untuk mencapai prestasi tertentu, anggaran yang
mencukupi, perlengkapan dan sarana pendukung, instruksi yang
jelas, informasi yang terkait dengan profesi, penentuan jenjang
harapan yang sesuai, ototritas yang memadai, dan prosedur kerja
yang fleksibel – yakni tidak memenjarakan kreativitas. Tugas
seorang pimpinan untuk menyediakan lingkungan yang kondusif,
sehingga semua anak buahnya berkembang sesuai dengan potensi
yang dimiliki dan bisa mencapai target bersama.
Kita perlu merujuk kembali, faktor kepemimpinan yang
harus diingat dalam diri setiap orang. Yakni mampu mengarahkan
(directive), berorientasi pada prestasi, bersikap mendukung, dan
bersikap partisipatif dalam setiap kegiatan bersama. Bukan tipe
seorang pemimpin, jika hanya mengikuti arus dan keadaan, tapi
harus mampu mengarahkan ke tujuan yang disepakati. Seorang
pemimpin juga harus bersikap mendukung potensi pengikutnya,
betapapun kecil itu terlihat, dan siap berpartisipasi dalam agenda
kolektif. Sehingga, seorang pemimpin tidak terasing dari
lingkungannya.
Untuk itu, ada sejumlah prasyarat yang perlu dicermati agar
menjadi pemimpin yang sukses. Ia harus memahami bidang kerja
Future Leaders 5edisi 65, April - Mei 2012 |
*Nara Sumber PPSDMS Nurul Fikri
L i p u t a n U t a m a
Future Leaders6 | edisi 65, April - Mei 2012
KAJIAN SEJARAH ISLAM TEMATIK –TURKI UTSMANI
Diskusi Komunitas LENTERA 20
Ada yang berbeda dengan bentuk Diskusi Komunitas LENTERA 20 PPSDMS
Nurul Fikri di tahun ini. Jika sebelumnya mengambil tema yang cenderung
beragam di setiap sesi pertemuannya. Maka kali ini Diskusi Komunitas
LENTERA 20 dibuat dalam kajian tematik, dan tema yang dipilih adalah
Sejarah Islam Turki Utsmani.
iskusi Komunitas LENTERA 20 merupakan
agenda rutin dari komunitas yang mengambil D nama Jalan Lenteng Agung Raya nomor dua
puluh, tempat di mana PPSDMS Nurul Fikri berada. Pada
awalnya aktifitas Komunitas LENTERA 20 sebatas pada
diskusi terbatas dari para Alumni dan Pengurus PPSDMS
Nurul Fikri yang merasa gundah atas permasalahan
kepempimpinan nasional.
Future Leaders 7edisi 65, April - Mei 2012 |
Perlahan namun pasti, minat partisipan yang berasal dari luar
Alumni dan Pengurus semakin bertambah seiring konsistensi
kegiatan diskusi komunitas. Hingga akhirnya pada soft-
launching, 14 November 2009, komunitas LENTERA 20
terbuka bagi partisipasi publik.
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, mengapa tiba-tiba
Komunitas LENTERA 20 mengambil Turki Utsmani sebagai
tema diskusi dalam format barunya. Padahal, tema-tema
sebelumnya condong pada isu kepemimpinan dan kebijakan
publik dalam praktik.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Agung Waspodo, selaku host
sekaligus narasumber dalam diskusi tematik ini mengutarakan
bahwa Turki Utsmani merupakan satu-satunya sejarah emas
ummat Islam yang paling dekat dengan era kita saat ini.
Artinya, problematika kebangkitan dan juga kemunduran
Turki Utsmani merupakan problematika kontemporer yang
tidak jauh berbeda dengan kondisi ummat Islam saat ini.
Karenanya, akan menjadi lebih mudah untuk mengambil
pelajaran bagaimana untuk membangkitkan ummat Islam dan
menghindari keterpurukan yang lebih dalam.
Sejarah Turki Utsmani merupakan sejarah dunia kontemporer.
Tidak seperti sejarah ummat Islam lainnya yang tergolong
‘klasik’ dan relatif memiliki jarak waktu yang cukup jauh, tentu
dengan kondisi sosial & politik yang sangat signigikan berbeda,
untuk dapat diambil pelajaran di era saat ini.
Di samping itu, secara historis, bangsa Indonesia memiliki
ikatan sejarah yang begitu kuat dengan bangsa Turki Utsmani.
Di mana, pada saat itu, Kesultanan Aceh, mengajukan kerja
sama dan bantuan militer untuk melindungi wilayah nusantara
dari agresi Portugal. Dalam pemahaman historis ini, sejarah
Turki Utsmani menjadi sesuatu yang tidak asing bagi bangsa
Indonesia, terlebih masyarakat muslim di Indonesia.
Kajian Sejarah Islam Tematik (KSIT) Turki Utsmani ini
dilaksanakan setiap dua pekan sekali ini terbuka bagi setiap
orang yang ingin memperkaya wawasan sejarah Islam,
terutama periode kebangkitan dan kemunduran Turki
Utsmani.
Hal yang juga menjadi daya tarik dari diskusi tematik ini adalah
adanya simulasi alur ekspansi dan pertempuran-pertempuran
yang memegang peranan strategis terhadap terbentuknya
struktur politik dunia kontemporer. Dalam simulasi ini,
peserta diajak untuk berpartisipasi dalam sebuah war game
berdasarkan alur historis yang ada.
Dengan adanya kajian tematik dengan mengangkat tema
sejarah Turki Utsmani ini diharapkan mampu membuka
wawasan para penggiat komunitas pada khususnya, dan
masyarakat luas pada umumnya, tentang mekanisme
kebangkitan dan keruntuhan suatu peradaban. Upaya ini
merupakan satu langkah kecil dalam memperbaiki kondisi
ummat dan bangsa, untuk sebuah Indonesia yang lebih baik
dan bermartabat. [KHH]
“Kuatkan Pijakan, Luaskan Jangkauan, Tebar BenihKepemimpinan untuk Indonesia Lebih Baik dan Bermartabat”
Gedung P4TK - Wisma Makara UI - Gunung Bunder, 11 s.d. 18 Juli 2012
Prestasi Peserta
Periode Maret 2012Regional 1 Jakarta – Putra
Regional 1 Jakarta – Putri
Regional 2 Bandung
Regional 3 Yogyakarta
1. Jiwo Damar Anarkie, Ilmu Politik, FISIP, UI, 2009. Presiden FLAC Indonesia dengan program Laskar Anti Korupsi, sosialiasi lawan korupsi untuk usia sekolah dasar di Jakarta dan Depok.
2. Alfan Prasekal, Teknik Elektro, FT, UI, 2009. Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Fakultas Teknik UI 2012
3. Arry Rahmawan Destyanto, Teknik Industri, FT, UI, 2009. Juara 2 Mahasiswa Istimewa Teknik UI 2012
4. Agung Supriyadi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, FKM, UI, 2008. Presenter at 3rd Aceh Development International Development Program, International Islamic University Malaysia, 2012
1. Hesti Rahayu, FIK, UI, 2008. Speaker acara Pre Departure Orientation Indonesia English Language Study Program (IELSP) Cohort X Kansas & IOWA/ The Indonesia International Education Foundation (IIEF)/27 Maret 2012/Grand Cemara Hotel Jakarta
2. Rona Cahyantari Merduaty, FIK, UI, 2009. Terpilih sebagai Mahasiswi Berprestasi Utama FIK UI 2012, Mahasiswi Berkepribadian Terbaik FIK UI 2012, dan Mahasiswi Berprestasi Favorit FIK UI 2012.
1. Budi Khoironi, Teknik Perminyakan, FTTM, ITB, 2008. The 1st Winner of Asia Pacific Smart Competition in Oil and Gas Intelectual Parade (OGIP) 2012 di UPN Veteran Jogjakarta.
2. Adam Habibie,Teknik Geologi, FITK, ITB, 2009. Kepala Lembaga Dakwah Kampus Keluarga Mahasiswa Islam (Gamais) ITB periode 2012.
3. Beni Guswanto, Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNPAD, 2008. Ketua Lembaga Dakwah Kampus FKDF Universitas Padjajaran periode 2012.
1. Muhammad Hidayatul Mustofa, Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, 2009. Menjadi delegasi UGM ke
Matsuyama, Ehime, Pulau Shikoku, Jepang dalam rangka SUIJI Consortium pada 9 – 26 Maret 2012.
2. Husein Mubarok, Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, UGM, 2009. Sebagai Tentor dan Pembicara dalam Astra Leadership Development Challenge (ALDC) 2012 by Astra 1st sponsored by PT Astra International.
1. Arif Syaifurrisal, Budidaya Perikanan, FPK, UNAIR, 2009. Presiden BEM UNAIR tahun 2012.
2. Nizar Aquita, Fakultas Keperawatan, UNAIR, 2009. Menteri Dalam Negeri BEM UNAIR tahun 2012.
3. Subandi Rianto, Ilmu Sejarah, FIB, UNAIR, 2009. Menteri Kebijakan Publik BEM UNAIR tahun 2012.
1. Septian Suhandono, Ilmu Gizi, FEMA, IPB, 2009. Juara 1, 2 dan 3 Lomba Karya Tulis Indonesia Ekologi Expo, Opini berjudul "Perbaikan Kualitas Gizi untuk Kemajuan Bangsa" dimuat dalam Seputar Indonesia Cetak tanggal 13 Desember 2011, dan Opini berjudul "Menyongsong 2012: Asa Mengejar MDGs" dimuat di Seputar Indonesia Cetak tanggal 28 Desember 2011. Pemakalah dalam Seminar Pangan dan Gizi di Jakarta 2012
2. Ary Kristianto, Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB, 2008. Juara 3 Mahasiswa Berprestasi 3 tingkat Fakultas Teknologi Pertanian IPB; terbaik 4 seleksi DSDC IFTSA competition di Las Vegas USA.
3. Dodi Setiawan, Geofisika dan Meteorologi, FMIPA, IPB, 2008. Mahasiswa Berprestasi 3 tingkat Universitas IPB.
4. Asep Syarifudin, Kimia, FMIPA, IPB, 2009. Mahasiswa Berprestasi 3 tingkat FMIPA IPB.
5. Alfi Irfan, Ekonomi Sumberdaya Lingkungan, FEM, IPB, 2009. Juara 4 Mahasiswa Berprestasi IPB, Juara 2 Turnamen Debat Mahasiswa "Air dan Ketahanan Pangan, Departemen Geomet FMIPA IPB dan WHO UN.
Regional 4 Surabaya
Regional 5 Bogor
Future Leaders 9edisi 65, April - Mei 2012 |
FLAC(Future Leader for Anti Corruption) Indonesia
erinduan Indonesia akan kondisi pemerintahan
yang bersih, adil, transparan telah dipupuk dari jauh K sebelum Indonesia tegak berdiri. Korupsi yang
melanda negeri seolah-olah dipandang suatu hal wajar.
Peringkat sebagai negara terkorup pun Indonesia raih dengan
bangga. Sungguh, sepatutnya sebagai pemuda, calon
pemimpin bangsa, malu dan berkaca pada kondisi ini semua.
Kegagalan kita dalam mengupas korupsi di Indonesia
salah satunya adalah minimnya perhatian kita terhadap
pembentukan karakter anti korupsi pada generasi muda yang
merupakan fondasi masa depan bangsa yang akan membawa
negeri ini mencapai kemakmuran. Pembentukan karakter
dengan penanaman nilai-nilai anti-korupsi yang dilakukan
sejak usia dini menjadi pilihan tepat karena pada usia inilah
mereka dalam fase pertunbuhan diri dan pembentukan
pemikiran yang pada nantinya akan dibawa sampai dewasa
nanti.
Berangkat dari keprihatinan terhadap kondisi
penanganan korupsi di Indonesia yang belum menemukan
titik terang, PPSDMS sebagai institusi yang peduli akan
kemajuan bangsa berupaya turut ambil bagian demi
terwujudnya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.
Melalui FLAC Indonesia yang merupakan kepanjangan Future
Leader for Anti Corruption, pemimpin-pemimpin muda seluruh
Indonesia bersatu padu, berjuang memberatas korupsi. FLAC
Indonesia bukan sekedar ingin menjadi mercusuar yang
angkuh. Melalui gerakan yang membumi, FLAC Indonesia
berkomitmen memberantas korupsi dengan menciptakan
kader-kader anti korupsi yang tangguh dan berintegritas.
FLAC yang mengusung semangat untuk Tidak Korupsi
dan Siap Memerangi Korupsi untuk pertama kali
dideklarasikan pada 31 Juli 2011 di Gedung PPSDMS Jakarta
dan disaksikan oleh, Drs.Musholli (Direktur PPSDMS Nurul
Fikri), Bambang Widjoyanto (Advokat), Perwakilan dari KPK
Laskar Anti Korupsi
Memberantas korupsi tidak harus dengan dahi
mengkerut, kita bisa membuatnya lebih
menyenangkan, mulai dari kini, sejak dari dini.
Kontribusi Peserta
Future Leaders10 | edisi 65, April - Mei 2012
serta Bapak Husein Ibrahim. FLAC Indonesia saat ini ada di
5 Regional yaitu ( Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan
Surabaya). Perjuangan ini takkan pernah usai sampai
korupsi negeri ini habis dibantai. Maka dari itu, FLAC
Indonesia memiliki sebuah komitmen perubahan.
Program yang dijalankan ditujukan untuk anak-anak
usia sekolah dasar dengan menanamkan nilai-nilai anti
korupsi yang dimulai dari nilai-nilai keseharian seperti
kejujuran, kemandirian, kepedulian, kesederhanaan,
tanggung jawab, dan lain sebagainya. Nilai-nilai ini dibalut
dengan kegiatan yang menyenangkan mendongeng,
bernyanyi, dan bermain.
Saat ini, program ini berjalan di empat sekolah dasar
di Jakarta dan Depok yaitu SDN Pondok Cina I, SDN Pondok
Cina IV, SDN Srengseng Sawah 15, dan SDN Srengseng
Sawah 14, dan dilaksanakan selama 3 bulan berturut-
turut mulai Maret sampai Mei 2012. Dengan program
puncak, pada Juni 2012 kami melaksanakan Festival Anak
Anti Korupsi se-Indonesia yang dilaksanakan bertepatan
dengan Hari Anak Nasional.
FLAC Indonesia tidak sendirian, tetapi juga mendapat
dukungan dari KPK, KODAI, dan Gerakan UI Mengajar. Kerja
sama ini membentuk sebuah komitmen bersama untuk
memberantas korupsi dengan hal-hal yang menyenangkan.
Untuk ke depannya, Laskar Anti Korupsi akan dikembangkan
tidak hanya untuk Jakarta dan Depok, melainkan untuk
daerah-daerah lain di Indonesia. Melihat banyaknya minat
yang besar dari anak-anak sekolah dasar yang belum
mendapat kesempatan dikunjungi untuk mendapatkan
program ini. Selain itu juga karena banyaknya anak-anak muda
yang berkomitmen untuk bergabung bersama sebagai
pendongeng atau pendukung kegiatan FLAC Indonesia.
Semoga Allah meridhoi langkah-langkah kecil ini hanya
untuk mencapai mimpi, Indonesia yang Lebih Baik dan
Bermartabat.
Future Leaders 11edisi 65, April - Mei 2012 |
K i p r a h A l u m n i
Future Leaders12 | edisi 65, April - Mei 2012
Ksatria Peduli Pangan
Galih Nugroho(Angkatan III Bogor)
ian mengaku merasa sangat tidak nyaman harus
menginap di rumah sakit. Orang tua Dian curiga. D Mereka menanyakan makanan yang Dian santap di
sekolah sebelum jatuh sakit. Ternyata Dian membeli jajanan
bakso yang menggunakan sambal dan kecap sebagai penyedap.
Kisah serupa muncul dari Angel (8), siswi kelas tiga SDN
Pengadilan 5 Kota Bogor. Ia pernah keracunan makanan akibat
jajan di depan sekolah. "Dia sampai harus opname sepekan di
rumah sakit," ujar Ninuk (40), ibunda Angel.
Saat itu, Angel merasa pusing dan mual di rumah. Kondisinya
sangat cepat menurun hingga ambruk sakit. "Dia muntah-
muntah, buang airnya juga sering sekali," lanjut Ninuk.
Setelah ia selidiki, Angel ternyata keracunan jajanan sosis
goreng yang ada di depan sekolah. Sejak saat itu, ia selalu
membuatkan bekal untuk Angel. "Saya langsung larang dia
jajan di sekolah, kecuali jajanan itu memang dibuat oleh pihak
sekolah," katanya.
Beberapa bulan lalu, Dianika Putri (10), siswi
kelas lima di SDN Pengadilan 4 Kota Bogor
menderita sakit muntah-berak (muntaber).
Ia merasakan panas pada perutnya. "Waktu
itu aku muntah-muntah tiap hari, sering
banget," kata dia di sekolah. Orang tua Dian
membawanya ke dokter ,dan ternyata Dian
sakit muntaber. "Aku dirawat empat hari di
rumah sakit," cerita bocah itu.
Kondisi ini memunculkan keprihatinan Galih Nugroho, Alumni
PPSDMS Nurul Fikri Angkatan 3 Regional V Bogor. Bersama
teman-teman alumni dan mahasiswa Jurusan Ilmu dan
Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor, Galih mendapat
informasi dari internet tentang publikasi hasil sidak Dinas
Kesehatan yang menemukan bahan kimia berbahaya pada
jajanan di sekolah.
Setelah mengumpulkan informasi, mereka memutuskan untuk
memberikan penyuluhan kepada siswa SDN Pengadilan 2, 4,
dan 5.
Beberapa organisasi di IPB, yaitu Himpunan Mahasiswa
Teknologi Pangan IPB dan Ksatria Peduli Pangan (Kapangan),
pun terjun langsung ke sekolah.
TIM membagi materi ke dalam empat kali sesi penyuluhan.
Sesi pertama sudah dilaksanakan Sabtu (22/10) lalu,
agendanya mengenalkan siswa kepada potensi pangan lokal
Indonesia. Sesi kedua, Sabtu ini, mengajarkan pola makanan
Bergizi, Beragam, Berimbang, Aman, dan Halal (3BAH). Sesi
ketiga mengajarkan anak untuk memilih jajanan yang baik
untuk kesehatan.
Keseluruhan siswa yang mengikuti penyuluhan adalah
sebanyak 200 siswa. Pada akhir penyuluhan, akan ada
pemilihan duta pangan sebanyak lima orang dari tiap sekolah.
Tugasnya adalah mengawasi makanan teman-teman di
sekolahnya.
Rencananya, tim juga akan membuat pertemuan yang dihadiri
kepala sekolah, pihak Dinas Pendidikan, dan seorang ahli
pangan dari IPB. Saat ini tim sedang menunggu jawaban dari
Dinas Kesehatan Kota Bogor atas permohonan kerja sama yang
sudah lama mereka layangkan.
Pihak sekolah memandang baik penyuluhan ini. Sebabnya
keprihatinan yang sama muncul pula dari pihak sekolah.
"Anak-anak lebih sering mengonsumsi makanan instan," ujar
Tetty Rostiana (44), guru olahraga SDN Pengadilan 2. Pihak
sekolah belum memberikan peraturan ketat terhadap
pedagang dalam menjajakan makanan. Pada tahun 2010, para
pedagang pernah mereka kumpulkan untuk menerima
penataran tentang makanan yang sehat bagi anak-anak.
Inisiasi KEPANGAN ini menjadi sebuah oase di tengah
lunturnya kepedulian para-mantan aktifis kampus yang kini
banyak bertebaran di ranah politik. Kepedulian tidak harus
ditekankan pada agenda-agenda makro dalam politik atau
pemerintahan. Memberikan perhatian bagi adik-adik SD akan
kesadaran makanan sehat juga merupakan langkah yang lebih
konkret, untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan
bermartabat.
Future Leaders 13edisi 65, April - Mei 2012 |
Kegiatan Regional
Future Leaders14 | edisi 65, April - Mei 2012
GaleriFoto
Kegiatan Pekanan Regional 1 Jakarta Putra, Family Meeting setiap hari Minggu pkl. 20.00-22.00 WIB
Dialog Paska Kampus Regional 1 Jakarta Putri, dengan tema “Selamat Datang di Dunia Kerja” bersama Hakris Megawati dan Budi Palupi (Hulasko Foundation) pada tanggal 31 Maret 2012
Ujian Sabuk Hijau Tae Kwondo Regional 1 Jakarta Putri
Dialog Tokoh Regional 2 Bandung bersama Dr. Bambang Priantono, Direktur Lintas Arta dan Dewan Penyantun PPSDMS dengan tema “Membangun Pemimpin Masa Depan” pada tanggal 25 Maret 2012
Kegiatan Rihlah regional 3 Yogyakarta, Silaturahim Rumah Peserta Solo-Magetan pada tanggal 31 Maret-1 April 2012.
Kegiatan Family Meeting Regional 4 Surabaya bersama Ketua Regional, di rumah makan “Bu Cokro”
Kegiatan Harian Regional 4 Surabaya Dzikir Pagi Bersama setiap Pkl 05.00-06.00
Dialog Pasca Kampus Regional 5 Bogor bersama Ustadz. E. Syamsudin tentang Fiqih Munakahatpada tgl 25 Maret 2012.
Kegiatan Leadership Project Regional 5 Bogor Pelangi Harapan
Future Leaders 15edisi 65, April - Mei 2012 |
Pemuda dan Peradaban
Future Leaders16 | edisi 65, April - Mei 2012
Kita danPerubahan Banyak orang yang berfikir bagaimana caranya merubah dunia namun sedikit yang jeli memperhatikan bahwa perubahan besar berawal dari perubahan kecil, yaitu bagaimana merubah diri sendiri.
da sebuah ungkapan yang cukup menarik untuk kita
renungkan. ”Setiap perubahan tidak selalu menuju A pada perbaikan, tetapi setiap perbaikan dimulai dari
perubahan”. Perubahan adalah suatu keniscayaan di dunia ini,
maka kita harus berubah agar tidak terlindas oleh perubahan
itu sendiri. Keberanian untuk bertindak dan memulai
perubahan terkadang menjadi semacam pintu gerbang ke arah
perbaikan. Jika kita tidak berbuat, maka satu-satunya
kemungkinan yang akan kita capai adalah kita tidak akan
meraih apa-apa. Dan di dunia yang selalu berubah secara cepat
ini, siapa saja yang tidak bergerak atau berubah dengan cepat
maka ia akan tertinggal dan menjadi gagal.
Ada satu kisah seorang pebisnis yang meraih kesuksesan
hingga menapaki posisi owner sekaligus Presiden Direktur di
Perusahaan tersebut. Suatu ketika perusahaan tersebut
diterpa badai masalah internal. Pemicunya adalah sikap
pemimpin yang arogan. Dia otoriter dan antikritik. “Kalau saya
bisa, kalian juga harus bisa,” katanya pongah. Dia pun menolak
ide-ide baru. Dia mengelola perusahaan dengan serampangan.
Turn over karyawan pun tinggi. Sisanya hanya kelompok para
'penjilat' yang tidak berani melawan. Dia menginginkan anak
buahnya di-training agar berubah. Padahal, dia sendiri yang
perlu di-training agar sikapnya berubah. Pada akhirnya
perusahaan tersebut bangkrut!
Banyak orang yang mengetahu bahwa perubahan, - entah itu
perubahan cara pandang, perubahan sikap atau perubahan
apapun yang berujung pada suatu perubahan keadaan- akan
membawa pada kesuksesan namun sedikit orang yang mau
untuk berubah. Ini dia alasan mengapa orang malas berubah,
sekalipun dia tahu perubahan akan membawa kesuksesan:
karena berubah itu rasanya tidak nyaman. Bisa tidak nyaman
karena kita merasa sendirian. Bisa tidak nyaman karena
lingkungan kita menyatakan yang sebaliknya. Bisa juga tidak
nyaman karena kita kewalahan atau kelelahan.
Future Leaders 17edisi 65, April - Mei 2012 |
Motivator sekaligus pakar kepemimpinan, Dr. John C. Maxwell
dalam bukunya Thinking for A Change menyatakan ada 6
langkah yang bisa mengubah hidup manusia. Pertama, kita
harus mengubah cara berpikir kita. Mengubah cara berpikir
akan mengubah keyakinan kita. Kedua, jika keyakinan kita
berubah, harapan kita akan berubah. Ketiga, jika harapan kita
berubah sikap kita berubah. Keempat, jika sikap kita berubah,
perilaku kita berubah. Kelima, jika perilaku kita berubah,
kinerja kita berubah. Dan keenam, jika kinerja kita berubah,
hidup kita akan berubah.
Kita bisa simpulkan bahwa inti dari suatu perubahan adalah
bagaimana kita menata fikiran kita dan membentuknya
menjadi suatu keyakinan positif.
Tinta sejarah selalu digoreskan oleh orang – orang besar yang
berani mengambil tantangan serta beban yang lebih besar dari
kebanyakan orang. Mereka adalah orang yang memiliki
keyakinan bahwa tantangan sebesar apapun selalu memiliki
jalan keluar.
Bila kita menganggap masalah sebagai beban, kita mungkin
akan menghindarinya atau menjauhinya. Bila kita menganggap
masalah sebagai halangan, kita mungkin akan menghadapinya.
Namun, ketika kita menganggap masalah adalah anak tangga
menuju kesuksesan atau perubahan yang lebih baik maka kita
akan menghadapinya dengan cara yang berbeda. Dengan
pandangan tajam, kita melihat kejayaan di balik setiap
masalah. Semakin besar tantangan atau masalah yang kita
hadapi semakin besar pula ia akan membentuk kapasitas
pribadi kita.
Jadi, siapkah kita untuk berubah ?!
S a n g J u a r a
Future Leaders18 | edisi 65, April - Mei 2012
Arif Syaifurrisal,Ketua BEM KM UNAIR 2012
“Hidup sekali, hiduplah yang berarti”.
Sepenggal motto yang selalu melekat dan
menjadi pendorong untuk terus berjuang dan
meningkatkan prestasi yang akan diraihnya.
Adalah Arif Syaifurrisal, pemuda yang ulet,
enerjik, yang tak pantang menyerah untuk terus
maju dan berjuang demi masa depan yang lebih
baik. Kecintaannya terhadap Indonesia sebagai
negeri maritim, membulatkan dirinya untuk
melanjutkan kuliah di Fakultas Perikanan dan
Kelautan Universitas Airlangga di tahun 2009.
Menurut pemuda kelahiran 04 Mei 1991 ini,
sektor perikanan dan kelautan adalah sektor
potensial dan strategis untuk mendongkrak
kekuatan ekonomi republik ini.
rif, yang merupakan peserta PPSDMS
Angkatan V Regional 4 Surabaya ini adalah A gambaran pemuda yang aktif dalam
berorganisasi. Di awal semester dua, Arif bersama
beberapa kawan seangkatan dan seniornya yang
progresif, berinisiatif untuk membentuk Lembaga
Dakwah Fakultas, SKI FPK. Sebagai ketua pertama, maka
dia bertugas untuk menghidupkan ruh perjuangan,
memberantas rasa inferior dan merancang kebangkitan
ekonomi republik ini dari sektor perikanan dan kelautan.
Ditahun kedua Arif ditunjuk Kepala Departemen PSDM
BEM FPK. Selain itu dia juga pernah menjabat sebagai
Kepala Departemen Jaringan dan Media Airlangga
Bojonegoro Community di tahun 2011.
Sebagai seorang mahasiswa yang mempunyai mimpi
besar untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan RI
di tahun 2039 ini, Arif selalu bersemangat dalam
mengikuti berbagai kompetisi. Berbagai prestasi yang
pernah diraihnya antara lain: Juara 1 Mawapres FPK
UNAIR semester 3 di tahun 2010 dan Juara 2 Mawapres
Universitas Airlangga Semester 3 di awal tahun 2011.
Kemudian untuk kedua kalinya Arif meraih Juara 1
Mawapres FPK UNAIR untuk tingkat semester 5 di tahun
2011. Arif juga menjadi Juara 3 Mawapres Universitas
Airlangga Semester 5 di tahun yang sama.
Arif, yang pernah meraih Juara 3 Kompetisi debat Bahasa
Arab tingkat universitas ini beberapa kali pernah
mendapat Hibah Dana Dikti PKM-M, diantaranya adalah:
Tahun 2011, Peningkatan Konsumsi Ikan Melalui
Gerakan Membaca Komik (Komik Pendidikan) Pada
Anak Sekolah Dasar Ngadiluwih Kecamatan Ngasem
Kabupaten Bojonegoro. Di tahun yang sama pula dia
menerima hibah “Maro” Martabak Mangrove: Alternatif
Jajanan Sehat. Tahun 2012, Peningkatan pendapatan dan
taraf hidup masyarakat melalui pelatihan pembuatan the
Sargasum sp. Di pantai Ponjuk Kecamatan Talango
Kabupaten Sumenep. Dan Tahun 2012 juga, Teknik
Manipulasi Spektrum Cahaya Sebagai Upaya
Meminimalisir Infestasi Zoonthamnium sp. Pada udang
dan “KRIMERI”: Es Krim Daun Seri.
Inilah sepenggal profil dari Arif Syaifurrisal, mahasiswa
berprestasi dalam segi akademis, maupun dalam
berkontribusi bagi orang lain. Kini pemuda asal Sidoarjo
ini menjabat sebagai Ketua BEM KM Universitas
Airlangga periode 2012. Harapan besarnya ialah
membenahi keruhnya perpolitikan kampus UNAIR dan
mengembalikan lagi sistem demokrasi kampus seperi
semula, membangun Blue Print sistem kaderisasi dan
keilmuan tingkat Universitas, serta memasifkan gerakan
pengabdian masyarakat dengan narasi besar
“Peningkatan Ekonomi mikro Masyarakat Pesisir”.
Future Leaders 19edisi 65, April - Mei 2012 |
Future Leaders20 | edisi 65, April - Mei 2012
D o n a s i A n d a Laporan Donasi Maret 2012
DAFTAR PEMBERI DONASI, PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN TANAH Dan PEMBANGUNAN ASRAMA REGIONAL 5 BOGOR
DAFTAR PEMBERI WAKAF UNTUK RUMAH PERADABAN LENTERA 20, JAKARTA
TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (TANAH) 49,700,000
TOTAL PENERIMAAN DANA WAKAF (PEMBANGUNAN) 93,200,000
Peruntukkan Total ViaN a m aTanggalNo.
21
DAFTAR PEMBERI DONASI,PINJAMAN UNTUK PEMBELIAN ASRAMA REGIONAL SURABAYA
Future Leaders22 | edisi 65, April - Mei 2012
LAPORAN KEUANGAN PROGRAM PEMBINAAN SDM STRATEGIS (PPSDMS) BULAN MARET 2012
109,656,617
423,929,211
294,826,396
885,000 375,187,396
48,741,815
802,874,356
MARET 2012
Segenap Keluarga BesarPPSDMS Nurul Fikri
mengucapkan turut berduka citaatas meninggalnya
Ibunda dari
Dr. H.M Hidayat Nur Wahid, MA,Ketua Dewan Penasihat PPSDMS Nurul Fikri
Ibu Siti Rahayu Syukri,
Semoga seluruh amal
kebaikan almarhumah
diterima di sisi Allah SWT
donasi via ATM
Masuk ke Menu Utama
Pembayaran
ZIS & Qurban
Beasiswa PPSDMS
Masukkan Nominal Pembayaran
Pilih Jenis Rekening
Konfirmasi & Selesai
PPSDMS Call Centre : | SMS Centre : 021 7888 3828 0816 141 3000
kemitraan ppsmds : www.ppsdms.org
PPSDMS telah dikukuhkan sebagai unit pengumpul Zakat oleh BAZNAS, melalui Keputusan Ketua Umum BP Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Mo; 05/UPZ/BAZNAS/III/2006 tentang pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) PPSDMS NF tertanggal 20 Maret 2006.
PPSDMS NFemail account : [email protected]
003 005 8574a.n. PPSDMS NF
421 3020 903a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri
307 00098 15a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri
SYARIAH
J714 3116 3003 5a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri
157 000027 9225a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri
010 857 0945a.n. Yayasan Bina Nurul Fikri
RekeningDonasi