nico
DESCRIPTION
Prototipe Sistem Pemantau Suhu dan Kelembaban Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Terhubung ke Komputer Sebagai Perekam DataTRANSCRIPT
ABSTRAK
Prototipe Sistem Pemantau Suhu dan Kelembaban Berbasis Mikrokontroler ATMega8535 Terhubung ke Komputer Sebagai Perekam Data
Domenico Adi Nugroho03/171144/PA/09770
Telah dirancang dan diimplementasikan prototipe sistem pemantau suhu dan kelembaban yang menggunakan mikrokontroler AVR ATMega8535 terhubung ke komputer sebagai perekam data. Sistem ini memanfaatkan kemampuan mikrokon- troler dalam proses akuisisi data suhu dan kelembaban dari sensor yang digunakan yaitu modul sensor SHT11.
Komunikasi antara mikrokontroler dan komputer dibuat menggunakan komunikasi serial. Komunikasi serial dibangun dengan IC antarmuka MAX232. Data suhu dan kelembaban yang diukur sensor dibaca oleh mikrokontroler dan dikirimkan ke komputer melalui port serial.
Hasil pengujian sistem secara keseluruhan menunjukkan bahwa data pengukuran suhu dan kelembaban dapat dikirimkan dan ditampilkan di komputer dalam bentuk tabel dan grafik. Data yang masuk direkam dalam tabel dengan interval waktu tertentu sesuai pilihan user.
Kata kunci: ATmega8535, sistem pemantau, suhu dan kelembaban, SHT11, port serial
A. Pendahuluan
Suhu dan kelembaban merupakan parameter meteorologi yang paling
fundamental (Helms, 2005). Kondisi cuaca pada suatu daerah dapat ditentukan
dengan mengetahui tingkat suhu dan kelembaban pada daerah tersebut. Makhluk
hidup pun sangat bergantung pada kondisi suhu dan kelembaban daerah yang
ditempatinya. Berdasarkan latar belakang ini, maka akan dirancang suatu
prototipe sistem yang dapat memberikan informasi mengenai suhu dan
kelembaban udara aktual. Nilai suhu dan kelembaban yang diukur akan dapat
dimonitor melalui komputer dan data yang ditampilkan dapat direkam oleh
komputer.
Sistem ini akan mengintegrasikan mikrokontroler di dalamnya. Salah satu
perkembangan terbaru dari Atmel sebagai produsen mikrokontroler adalah
generasi AVR (Alf and Vegard’s Risc processor). ATMega8535 sebagai salah
satu produk AVR Atmel memiliki fasilitas yang lengkap dan harga yang
ekonomis sehingga cocok untuk diterapkan pada aplikasi ini. ATMega8535 akan
berfungsi sebagai pemroses akuisisi data dari alat ukur suhu dan kelembaban
(sensor). Perkembangan teknologi terkini telah dapat menghasilkan produk sensor
berkualitas tinggi yang telah terkalibrasi dan memiliki presisi yang tinggi. Salah
satunya adalah sensor suhu dan kelembaban SHT11 keluaran Sensirion Company.
Selain itu, sistem ini juga dilengkapi dengan fasilitas perekaman data (data
record) hasil pengukuran dalam interval waktu tertentu dengan menggunakan
Visual Basic 6.0.
B. Perancangan Sistem
Perancangan Perangkat Keras
Rancangan perangkat keras dari sistem monitoring suhu dan kelembaban
ini terdiri atas beberapa blok. Blok diagram sistem ditunjukkan pada Gambar 1
Komputer (PC)
Gambar 1. Blok diagram sistem monitoring suhu dan kelembaban
1. Mikrokontroler ATmega8535
Mikrokontroler AVR ATMega 8535 adalah bagian utama dan merupakan
“otak” dalam proses akuisisi data dari sensor. Gambar 2 menunjukkan rangkaian
sistem minimum AVR ATMega 8535.
Sensor SHT11
Mikrokontroler ATMega8535
MAX232 Port Serial
Tampilan AntarmukaVisual Basic
Gambar 2. Sistem Minimum AVR ATMega 8535
2. Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11
SHT11 adalah suatu modul chip multi sensor suhu dan kelembaban relatif
yang menghasilkan keluaran digital yang terkalibrasi. Alat ini merupakan suatu
polimer kapasitif yang men-sensing unsur untuk bandgap sensor suhu dan
kelembaban relatif. Kedua elemen sensingnya digabungkan tanpa lapisan ke
sebuah analog to digital converter 14bit serta suatu rangkaian antarmuka serial
pada satu chip yang sama. Sensor SHT11 ini menggunakan komunikasi serial 2-
wire dengan mikrokontroler dan sensor ini tidak kompatibel dengan komunikasi
serial I2C. Komunikasi serial 2-wire adalah suatu komunikasi serial yang
menggunakan dua kabel, kabel yang pertama digunakan sebagai SCK atau
sebagai clock serial sedangkan kabel yang kedua digunakan sebagai jalur data
masuk atau keluar dari mikrokontroler.
Gambar 3. Modul sensor SHT11
3. Rangkaian antarmuka MAX232
IC MAX232 berfungsi sebagai antarmuka (interface) komunikasi antara
mikrokontroler dengan komputer. Skema rangkaian antarmuka serial RS232
dengan IC MAX232 ditunjukkan pada Gambar 4
Gambar 4. Rangkaian interface serial dengan IC MAX232
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak pada sistem ini terdiri dari dua bagian yaitu
perancangan program pada mikrokontroler dan perancangan program tampilan
antarmuka pada komputer.
1. Perancangan Program pada Mikrokontroler
Pemrograman mikrokontroler dibuat menggunakan program BASCOM AVR
versi 1.11.9.0. Hasil pemrograman dari BASCOM AVR dikompilasi menjadi file
berekstensi *.hex, yang akan di-download ke mikrokontroler dengan software
PonyProg2000. Berikut ditampilkan diagram alir dari pemrograman yang
dilakukan.
Kirim perintah pembacaan Suhu ke SHT11
Baca data hasil pengukuran
Masukkan data hasil pengukuran ke rumus perhitungan suhu
Kirim data hasil perhitungan ke port serial komputer
Kirim perintah pembacaan Kelembaban Relatif ke SHT11
START
Deklarasi chip, kristal dan baudrate (9600)
Deklarasi variabel dan konstantaKonfigurasi pin
Baca data hasil pengukuran
Masukkan data hasil pengukuran ke rumus perhitungan
kelembaban
Kirim data hasil perhitungan ke port serial komputer
Tunggu 1s
Reset komunikasi 2 wire
Gambar 5. Diagram Alir Program Utama
2. Perancangan Program Tampilan Antarmuka pada Komputer
Pemrograman antarmuka pada komputer di sini menggunakan software
Visual Basic 6.0. Tampilan antarmuka dibuat dengan konsep user friendly yang
akan memudahkan pengguna dalam pengoperasian sistem. Tampilan antarmuka
program ditunjukkan oleh Gambar 6. Pada perancangan antarmuka ini digunakan
3 form yaitu Form1, Form2, dan Form3. Form1 merupakan form utama dimana
terdapat banyak objek yang ditanamkan untuk melakukan berbagai instruksi atau
aksi pada objek-objek tersebut. Form2 merupakan form koneksi yang berisi
pengaturan pemilihan port serial (COM Port) dan baudrate. Sedangkan Form3
berisi informasi identitas penulis sebagai pembuat program.
Gambar 6. Tampilan Antarmuka Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban
Gambar 7. Tampilan Port Setting dan Timer Mode
C. Hasil Pengujian Sistem
Setelah dilakukan pengujian pada masing-masing bagian sistem dan
masing-masing bagian sistem dapat bekerja dengan baik, maka pada bagian
pengujian terhadap sistem keseluruhan untuk melakukan monitoring suhu dan
kelembaban serta melakukan perekaman data. ATMega8535 dan IC MAX232
dipasang dan dimasukkan ke dalam sebuah box yang dicat berwarna putih untuk
menghindari pemanasan akibat sinar matahari. Pengkabelan di dalam box
menggunakan kabel pelangi dengan socket-socket untuk memudahkan
pemasangan dan troubleshooting. Sensor dipasang di luar box dengan suatu
pelindung yang dibuat untuk menghindari sinar matahari langsung. Pelindung
sensor ini diberi lubang-lubang kecil untuk aliran udara yang akan dibaca oleh
sensor. Saat catu daya 5 Volt dihubungkan dengan alat maka lampu LED
indikator berwarna hijau akan menyala.
(a) (b)
Gambar 8 a) Tampak dalam Alat,
b) Tampak luar box Alat
Awal pengujian dilakukan dengan menghubungkan konektor DB9 ke port
serial komputer COM1. Kabel yang digunakan untuk komunikasi serial ini
menggunakan kabel komputer dengan panjang kabel 5 meter. Kemudian program
tampilan antarmuka Visual Basic dijalankan. Jika tombol connect di klik, maka
akan muncul tampilan Port Setting & Timer mode untuk men-setting port dan
baudrate serta time interval yang digunakan. Port diset sesuai yang digunakan
yaitu COM1. Apabila dipilih port lain selain COM1 maka akan muncul peringatan
“Invalid Port!”. Baudrate diset pada 9600 sesuai dengan baudrate
mikrokontroler. Time interval disini diset pada 1 minutes. Pilihan ini akan
membuat data yang masuk akan disimpan di database dan ditampilkan ke grafik
tiap interval 1 menit.
Gambar 9. Tampilan Port Setting & Timer mode
Setelah tombol Ok diklik maka tampilan akan kembali ke form utama.
Label Connection Status akan menunjukkan status ‘CONNECTED’ dan
menghasilkan tampilan sebagai berikut:
Gambar 10. Tampilan antarmuka Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban
Data suhu dan kelembaban hasil bacaan sensor ditampilkan dengan angka
berwarna merah dan hijau dengan satuan °C dan %. Data yang ditampilkan pada
Frame Temperature_Humidity akan berubah setiap detik. Hal ini karena
mikrokontroler diset untuk meminta data bacaan dari sensor dan mengirimkannya
ke port serial dengan jeda waktu 1 detik pada setiap loop-nya. Nilai suhu dan
kelembaban yang ditampilkan merupakan nilai aktual pada saat itu.
Data suhu dan kelembaban yang masuk ke port serial akan ditampilkan
pada properti Text1 dan Text2 kemudian disimpan dalam file db1.mdb pada
Microsoft Access. Data juga akan ditampilkan pada Datagrid dalam bentuk tabel
(Temperature and Humidity Data Table). Tabel yang ditampilkan pada
Datagrid dapat disimpan dalam Microsoft Excel dengan menekan tombol save
database. Sebelumnya tombol disconnect harus ditekan terlebih dahulu untuk
dapat mengaktifkan tombol ini. Setelah menekan tombol maka akan muncul kotak
Save As untuk memberi nama file dan menentukan lokasi penyimpanan file. File
yang disimpan akan memiliki ekstensi *.xls.
Gambar 11. Hasil Penyimpanan Data dengan Microsoft Excel
Data yang disimpan pada database dapat dihapus dengan menggunakan
tombol clear database. Tombol ini akan menghapus data record pada tampilan
Datagrid dan juga data pada Microsoft Access.
Dalam pengujian yang dilakukan, alat ditempatkan di luar ruangan. Alat
dipasang pada sebuah dudukan / tripod dengan tinggi 1,5 meter. Kesatuan alat
ditempatkan pada ruang yang terbuka untuk mengukur suhu dan kelembaban pada
aliran udara bebas. Dengan pengujian ini data yang terukur akan mewakili suhu
dan kelembaban udara luar.
Tabel 1. Data hasil pengujian sistem di luar ruangan
Nomor Tanggal Waktu Suhu Kelembaban1 6/8/2008 1:49:30 24.31 81.162 6/8/2008 1:50:30 24.34 81.113 6/8/2008 1:51:30 24.36 81.114 6/8/2008 1:52:30 24.35 81.145 6/8/2008 1:53:30 24.35 81.196 6/8/2008 1:54:30 24.36 81.197 6/8/2008 1:55:30 24.34 81.088 6/8/2008 1:56:30 24.34 81.119 6/8/2008 1:57:30 24.34 81.0610 6/8/2008 1:58:30 24.34 80.95
D. Penutup
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Prototipe Sistem yang telah dibuat dapat melakukan pengukuran suhu dan
kelembaban relatif, data pengukuran dikirimkan ke komputer melalui port
serial dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik dengan tampilan
antarmuka menggunakan Visual Basic dan perekaman data menggunakan
tabel Microsoft Access.
2. Program perekaman data dengan Microsoft Access dapat menyimpan data
yang dikirimkan dari port serial dengan penomoran sesuai dengan urutan
waktu terjadinya interupsi penerimaan data port serial.
3. Komunikasi data serial antara mikrokontroler dengan komputer dibuat
menggunakan IC MAX232 sebagai antarmuka dengan panjang kabel sampai
dengan 15 meter tanpa terjadi error.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap prototipe alat, maka
untuk pengembangan selanjutnya penulis menyarankan agar:
1. Melakukan proses kalibrasi terhadap sensor yang digunakan sehingga hasil
pengukuran sensor dapat dibuktikan keakuratannya.
2. Menggunakan komunikasi nirkabel (wireless) untuk komunikasi antara
alat dengan komputer sehingga penempatan / siting alat tidak lagi terbatas
pada seberapa panjang kabel yang digunakan.
3. Mengembangkan sistem agar dapat terkoneksi dengan jaringan baik secara
Local Area Network (LAN), intranet, maupun jaringan internet sehingga hasil
proses monitoring dapat diakses secara luas.
E. Daftar Pustaka
Atmel Inc. 2006. ATMEL 8-bit AVR Microcontroller with 8KBytes In-System Programmable Flash ATmega8535 ATmega8535L Summary. http://www.atmel.com/dyn/resources/prod_documents/doc2502.pdf. Diakses 12 Mei 2008.
Digiware. 2006. Sensirion SHT11 Sensor Module AN-10. http://www.digi-ware.com/file/AN-10.pdf . Diakses 8 Mei 2008.
Hazen, Mark E. 2003. Understanding Some Basic Recommended Standards for Serial Data Communications - A comparison of RS-232, RS-422 and RS-485. Intersil Corporation. http://www.intersil.com/data/wp/WP0585.pdf Diakses 2 Juli 2008.
Helms, D. 2005. Citizen Weather Observer Program (CWOP): Weather Station Siting, Performance, and Data Quality Guide. http://home.comcast.net/~dshelms/CWOP_Guide.pdf
Diakses 22 Maret 2008.
Prasetia, R. dan Widodo, C. E. 2004. Teori dan Praktek Interfacing Port Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Ramadhan, A.. 2004. 36 Jam Belajar Komputer Visual Basic 6.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sensirion Sensor Company. 2003. SHT1x / SHT7x Humidity & Temperature Sensor. www.sensirion.com/en/download/humiditysensor/SHT11.htm.Diakses 14 Februari 2008.
Suhata. 2005. VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Texas Instruments Inc. 2002. MAX232, MAX232I DUAL EIA-232 DRIVERS/ RECEIVERS. http://www.atmicroprog.com/download/ci/max232.pdf. Diakses 5 Mei 2008.
Wardhana, L.. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535 Simulasi, Hardware, dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wijayanto, S. 2006. Implementasi Sistem Monitoring Jarak Jauh Data Temperatur dan Kelembaban Udara Pada Weather Station Secara On-line dan Real Time Berbasis Personal Computer ( PC ). Skripsi S1, Teknik Fisika ITS Surabaya. Tidak dipublikasikan.