nitip nu anton

14
1. 4. Penilaian Investigasi Dalam investigasi ini siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa. Menurut laporan dari Cockcroft (dalam Evans, 1987) bahwa investigasi merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan. Kegiatan belajar dimulai dengan diberikan masalah-masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan kegiatan belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru, yang dalam pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi. Menurut Height (dalam Krismanto, 2004), investigasi berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi, investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang/kelompok, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Dengan kata lain bahwa investigasi adalah kegiatan menyebar (divergen activity) dimana para siswa lebih diberikan kesempatan untuk memikirkan, mengembangkan, menyelidiki hal-hal menarik yang mengusik rasa keingintahuan mereka. Langkah-langkah pembelajaran investigasi menurut Vui (2001): 1. Pendahuluan dengan masalah. Buatlah siswa tertarik dengan memotivasi yang baik dan membuat situasi yang dapat membangkitkan semangat. 2. Mengklarifikasi masalah. Gunakan pertanyaan untuk menggambarkan pertanyaan matematika yang pokok yang terdapat dalam masalah. 3. Mendisain Investigasi. Guru membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok untuk memilih pemecahan masalah yang tepat yang paling memuaskan. Contoh: Apa yang akan kita cari dari masalah itu? Bagaimana kita dapat mencoba untuk memecahkan masalah? Apa pemecahan masalah yang tepat yang mungkin berguna?

Upload: zhireth-yoshimitsu

Post on 29-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

evaluasi,

TRANSCRIPT

Page 1: Nitip Nu Anton

1. 4.     Penilaian Investigasi

Dalam investigasi ini siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengembangkan sikap dan pengetahuannya tentang matematika sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga akibatnya memberikan hasil belajar yang lebih bermakna pada siswa.

Menurut laporan dari Cockcroft (dalam Evans, 1987) bahwa investigasi merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan kepada siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan. Kegiatan belajar dimulai dengan diberikan masalah-masalah yang diberikan oleh guru, sedangkan kegiatan belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru, yang dalam pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi.

Menurut Height (dalam Krismanto, 2004), investigasi berkaitan dengan kegiatan mengobservasi secara rinci dan menilai secara sistematis. Jadi, investigasi adalah proses penyelidikan yang dilakukan seseorang/kelompok, dan selanjutnya orang tersebut mengkomunikasikan hasil perolehannya, dapat membandingkannya dengan perolehan orang lain, karena dalam suatu investigasi dapat diperoleh satu atau lebih hasil. Dengan kata lain bahwa investigasi adalah kegiatan menyebar (divergen activity) dimana para siswa lebih diberikan kesempatan untuk memikirkan, mengembangkan, menyelidiki hal-hal menarik yang mengusik rasa keingintahuan mereka.

Langkah-langkah pembelajaran investigasi menurut Vui (2001):

1. Pendahuluan dengan masalah. Buatlah siswa tertarik dengan memotivasi yang baik dan membuat situasi yang dapat membangkitkan semangat.

2. Mengklarifikasi masalah. Gunakan pertanyaan untuk menggambarkan pertanyaan matematika yang pokok yang terdapat dalam masalah.

3. Mendisain Investigasi. Guru membimbing siswa, baik secara individual maupun kelompok untuk memilih pemecahan masalah yang tepat yang paling memuaskan. Contoh: Apa yang akan kita cari dari masalah itu? Bagaimana kita dapat mencoba untuk memecahkan masalah? Apa pemecahan masalah yang tepat yang mungkin berguna?

4. Melaksanakan investigasi. Para siswa membuat dan menguji hipotesis, mendiskusikan dan guru harus memberi pertanyaanpertanyaan untuk membimbing siswa.

5. Merangkum pembelajaran. Para siswa membutuhkan waktu untuk mempresentasikan temuan mereka dan menjelaskan beberapa teori yang dimiliki siswa mengenai temuannya.

Catatan: Pertanyaan-pertanyaan dalam kelas mungkin dapat mengikat penemuan ini bersama-sama dan memunculkan proses-proses yang dipakai selama investigasi.Sedangkan menurut pendapat Hopkin (1996), langkah-langkah investigasi matematika yang diterapkan adalah:

1)     pertama-tama siswa dihadapkan pada masalah yang problematis;

2)     guru memfasilitasi siswa untuk melakukan eksplorasi/kajian sebagai respon terhadap masalah yang problematis itu;

3)     siswa merumuskan tugas-tugas belajar dan mengorganisasikan kegiatan belajarnya;

Page 2: Nitip Nu Anton

4)     siswa melakukan kegiatan belajar baik secara kelompok atau mandiri;

5)     siswa menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan dalam belajar; dan

6)     siswa mengecek ulang hasil belajarnya agar dapat menarik simpulan atau mungkin diperlukan kajian atau eksplorasi ulang.

Dalam investigasi siswa mungkin:

Membuat pertanyaan sendiri, misalnya:

-          bagaimana jika…?

-          adakah yang lain?

-          adakah suatu keteraturan?

-          bagaimana polanya? Dan sebagainya.

Menentukan arah yang dituju dengan memikirkan apa yang terjadi, jika…?, dan sebagainya.

Mengapa digunakan investigasi?

Investigasi mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan lebih bermakana, artinya siswa dituntut selalu berfikir tentang suatu persoalan dan mereka mencari cara penyelesaiannya, dengan demikian mereka akan lebih terlatih untuk selalu menggunakan keterampilan pengetahuan sehingga pengetahuan dan pengelaman belajar mereka akan tertanam untuk jangka waktu yang cukup lama.Keuntungan bagi siswa dengan adanya investigasi antara lain:

1. Keuntungan pribadi

-          dalam proses belajarnya dapat bekerja secara bebas

-          memberi semangat untuk berinisiatif, kreatif dan aktif

-          rasa percaya diri dapat lebih meningkat

-          dapat belajar untuk memecahkan masalah, manangani suatu masalah

-          mengembangkan antusiasme dan rasa tertarik pada matematika

1. Keuntungan sosial

-          meningkatkan belajar bekerja sama

-          belajar berkomunikasi baik dengan teman sendiri maupun dengan guru

-          belajar berkomuniaksi yang baik secara sistematis

Page 3: Nitip Nu Anton

-          belajar mengahrgai pendapat orang lain

-          meningkatkan partisipasi dalam membuat suatu keputusan

1. Keuntungan akademis

-          siswa terlatih untuk mempertanggung jawabkan jawaban yang diberikannya

-          bekerja secara sistematis

-          mengembangkan dan melatih keterampilan matematika dalam berbagai bidang

-          merencanakan dan mengorganisasikan pekerjaannya

-          mencek kebenaran jawaban yang mereka buat

-          selalu berfikir tentang cara/strategi yang digunakan sehingga didapat suatu

kesimpulan yang berlaku umum.

Oleh Setiawan (2006) menyatakan bahwa fase-fase yang harus ditempuh dalam investigasi adalah:

1)     Fase membaca, menerjemah dan memahami masalah,

2)     Fase pemecahan masalah, dan

3)     Fase menjawab dan mengkomunikasikan jawaban.

Memulai Suatu investigasi

Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu guru untuk melaksanakan pendekatan investigasi di dalam kelas:

1)     Biasakan setiap mengajar untuk menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari, dengan berbagai strategi mangajar yang bervariasi

2)     Jelaskan tentang tujuan pengajaran yang diberikan

3)     Selalu memberi dorongan

4)     Hendaknya memulai pendekatan investigasi dari permasalahan yang mudah dan sederhana

5)     Selalu mendiskusikan jawaban-jawaban yang didapat oleh siswa, sehingga siswa yang satu dapat memahami dan menghargai pendapat siswa lain.

Adapun peran guru adalah sebagai berukut:

1. Memberikan informasi dan instruksi yang jelas

Page 4: Nitip Nu Anton

2. Memberikan bimbingan seperlunya dengan menggali pengetahuan siswa yang menunjang pada pemecahan masalah (buakan menunjukkan cara penyelesaiannya)

3. Memberikan dorongan sehiongga siswa lebih termotivasi4. Menyiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa5. Memimpin diskusi pada pengambilan keputusan akhir.

 

Menurut Lacy Snead dan Ed Dickey bahwa untuk membantu siswa memulai penelitian, sebaiknya diberi pengarahan dalam penggunaan catatan mereka untuk merumuskan, meneliti dan menampilkan hasilnya, yaitu sebagai berikut:

1. Siswa sebaiknya menulis gambaran bersih dari penelitiannya2. Siswa merencanakan langkah-langkah yang diambil dalam penelitian. Apakah

hipotesis perlu dinyatakan atau tidak, apakah pengumpulan data diperlukan, perlukah sumber kepustakaan, perlukah mengadakan interview, apakah computer diperlukan. Siswa sebaiknya menyatakan prosedur yang akan mereka jalani dalam bekerja pada penelitian.

3. Siswa sebaiknya menyimpan arsip dari penelitian. Mereka sebaiknya menulis tujuan proses dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Mereka juga harus merekam pertanyaan yang muncul selama bekerja, menjaga data dan mencatat pemikiran dan ide mereka. Mereka juga harus memutuskan cara terbaik untuk mennyampaikan hasil: grafik, tabel dan lainnya

4. Siswa sebaiknya menulis simpulan, pertanmyaan, bukti atau apapun dari hasil yang mereka ambil. Laporan akhir dapat disajikan tertulis ataupun tidak.

 

Penilaian (Assesment) untuk pendekatan investigasi

Sejalan dengan pendekatan investigasi secara ilmiah, maka bentuk tagihan yang paling sesuai adalah soal menyangkut pemecahan masalah, sehingga langkah-langkah pembuatan soal investigasi adalah sebagaimana langkah-langkah baku dalam pembuatan soal pada umumnya, yaitu:

1. Menetapkan tujuan investigasi2. Menetapkan ruang lingkup investigasi3. Perumusan indikator investigasi4. Penyusunan kisi-kisi5. Penulisan butir soal investigasi6. Merakit soal dalam bentuk instrumen tes dan penentuan pedoman pemarkaan (rublik)7. Mengujikan tes pada siswa8. Memeriksa tes yang sudah dikerjakan siswa9. Menganalisis butir dan perangkat soal10. Merevisi soal-soal dan mendokumentasikan soal.

Menyangkut ranah penilaian soal investigasi kaitannya dengan kisi-kisi soal, baiasanya berjenjang sebagai berikut: (Tim Instruktur PKG Matematika SMU, 1994)

1. Soal-soal tentang pengetahuan dan penalaran (knowledge dan comprehension).

Page 5: Nitip Nu Anton

2. Soal-soal tentang penalaran dan penerapan (reasoning dan application).3. Soal-soal investigasi (investigation).

Bersamaan dengan perakitan soal investigasi, maka terlebih dulu diterapkan rublik (pedoman penskoran) yang untuk itu dapat digunakan analytic scoring scale sebagai berikut:

KriteriaSkorKomentarA. Pemahaman dan pengorganisasian (C/O)

1. Menginterpretasikan tugas2. Memilih pendekatan sistematis, membuat tabel, mengorganisasikan fakta3. Mengetahui bahwa konjektur perlu dibuktikan

 

B. Pelaksanaan tugas (C/T)

1. Mengenal pola yang sesuai2. Menggunakan lambang untuk membuat dugaan (konjektur)3. menguji dugaan untuk kasus atau membuktikan dugaan (konjektur)

C. Komunikasi (C)

1. Argumen yang jelas dan logis menonjolkan butir-butir yang penting, misalnya dalam menentukan kesimpulan

2. Memberikan alasan yang jelas dan singkat untuk strategi yang digunakan.

(Tim Instruktur PKG Matematika SMU, 1994)

Menurut Lacy Snead dan Ed Dickey scoring rubric proyek dan investigasi adalah sebagai berikut:

Skor Description3 (Sangat Memuaskan) -          Menunjukkan ketelitian pemahaman (pemahaman yang

tinggi) tentang pertanyaan-pertanyaan dan konsep-konsep yang dipelajari

-          Menggunakan strategi yang patut dicontoh dari investigasi

-          Kesimpulan dipresentasikan secara benar dan diperkuat oleh studi

-          Menulis laporan yang sesuai/patut dicontoh

-          Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat akurat dan tepat (sesuai)

Page 6: Nitip Nu Anton

-          Melebihi syarat/kebutuhan dari pembelajaran yang efektif.

 

2 (Memuaskan)

-          Menunjukkan pemahaman tentang pertanyaan-pertanyaan (permasalahan) dan konsep-konsep pembelajaran

-          Menggunakan strategi yang sesuai dari investigasi

-          Kesimpulan dipresentasikan secara benar dan sebagian besar didukung/ diperkuat oleh studi

-          Tulisan laporan yang efektif

-          Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat akurat dan tepat (sesuai)

-          Memenuhi seluruh persyaratan dari pembelajaran yang efektif.

 

1 (Kurang Memuaskan)

-          Menunjukkan pemahaman dari sebagian besar pertanyaan-pertanyaan dan konsep-konsep pembelajaran

-          Beberapa strategi investigasi yang digunakan sesuai

-          Presentasi kesimpulan sebagian besar benar tetapi tidak diperkuat oleh studi

-          Penulisan laporan sebagian besar efektif

-          Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat sebagian besar akurat tetapi kemungkinan tidak sesuai

-          Memenuhi sebagian besar persyaratan dari pembelajaran yang efektif.

 0 (Tidak Memuaskan) -          Menunjukkan sedikit atau tidak adanya pemahaman dari

pertanyaan-pertanyaan dan konsep-konsep pembelajaran

-          Sering menggunakan strategi yang tidak sesuai dari investigasi

-          Presentasi kesimpulan sebagian besar tidak benar

-          Penulisan laporan kebanyakan tidak efektif

Page 7: Nitip Nu Anton

-          Diagram / tabel / chart / grafik yang dibuat hampir semua/sebagian besar/kebanyakan tidak akurat dan tidak sesuai

-          Tidak memenuhi syarat/kebutuhan dari suatu pembelajaran yang efektif.

 

Menurut Mimin Haryati berikut contoh rubrik penilaian proyek pada mata pelajaran biologi:

NoAspek

SKOR (1-5) TOTAL SKOR

1 PERENCANAAN 1. Persiapan2. Rumusan Judul

 

   

2 PELAKSANAAN 1. Sistematika Penulisan2. Keakuratan Sumber Data3. Kuantitas Sumber Data4. Analisis Data5. Penarikan Kesimpulan

 

   

3 LAPORAN PROYEK

1. Performans2. Presentasi/Penguasaan

   

Kesimpulan:Penilaian dengan Proyek dan investigasi ini dapat menentukan kemampuan siswa dalam hal:

-          Kemampuan berkomunikasi

-          Kemampuan memecahkan masalah

-          Kemampuan berfikir, dan

-          Kemampuan Koneksi.

 

LAMPIRAN1Contoh instrument (kegiatan) Penilaian Proyek dalam Pembelajaran Matematika

Sandar Kompetensi:

Kompetensi Dasar: Menggunakan konsep aljabar dalam pemecahan masalah aritmetika sosial yang sederhana

Page 8: Nitip Nu Anton

Indikator:

1. Mengidentifikasi macam kegiatan ekonomi sederhana di pasar tradisional.2. Menentukan besar dan presentase laba/rugi, harga jual, harga beli pasar.

Sumber: Standar isi mata pelajaran matematika SMP/MTs 2006

 

Uraian Tugas:

Kerjakan tugas ini secara kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 6 orang.Lakukan wawancara terhadap paling sedikit lima pedagang kecil di suatu pasar tradisional. Terhadap setiap pedagang yang diwawacara, dikumpulkan data tentang:

1. modal yang dimiliki,2. untung yang rata-rata diperoleh setiap hari (atau per minggu), atau rugi yang pernah

dialami dan apa penyebabnya,3. kegiatan penting apa saja yang dilakukan dalam berdagang terutama dalam hal

pengadaan barang dan penjualan, dan sebagainya.

Siapkan format wawancara yang relevan.

Buat laporan secara tertulis tentang kegiatan yang dilakukan sejak perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh. Format laporan mencakup komponen:

 

Tujuan kegiatan

PersiapanPelaksanaan

Hasil yang diperoleh

Kesan dan pesan terhadap tugas.

Laporan tentang hasil yang diperoleh memuat hal-hal berikut:penyajian data yang diperoleh dalam bentuk tabel sesuai pengelompokan data pada nomor 2.

Penjelasan tentang:

1)     Pedagang mana yang persentase keuntungan/kerugiannya paling banyak dan besarnya persentase. Dalam kondisi yang bagaimana keuntungan/kerugian bisa terjadi.

2)     Kegiatan yang pada umumnya harus dulalui para pedagang dalam berdagang.Laporan dikumpulkan paling lambat enam minggu setelah diberikan tugas ini.

LAMPIRAN2Project Record (Catatan Proyek)Nama Kelompok______________________________________________

Page 9: Nitip Nu Anton

Proyek__________________________________________________________________________________________________________________________Deskripsi/Isi_____________________________________________________________________________________________________________Prosedur/Kondisi_____________________________________________________________________________________________________________________________________________________Aktifitas/Ringkasan___________________________________________________________________________________________________________________________________________________Hasil__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________LAMPIRAN3Contoh Investigasi dalam Geometri

Defenisi: Suatu ketinggian bagian dalam dari sebuah segitiga sama sisi adalah suatu segmen yang ditarik dari bagian titik manapun di dalam sebuah segitiga dan tegak lurus terhadap suatu sisi segitiga itu.

Bagian A:

Bangunlah sebuah segitiga sama sisi dengan langkah-langkah sebagai berikut, dengan menggunakan pensil

1)     Buat garis AB.

2)     Buat suatu lingkaran dengan pusat A jari-jari B.

3)     Buat suatu lingkaran dengan pusatB dan jari-jari AB.

4)     Perpotongan kedua lingkaran diperoleh titik C.

5)     Bagun segitiga sama sisi ABC.

6)     Hapus lingkaran itu, sehingga diperoleh segitiga ABC.

Bagian B:

Menyelidiki ketinggian bagian dalam.

1)     Buatlah suatu garis sebagai tinggi segitiga

2)     Tegak lurus pada salah satu sisinya.

3)     Buat titik di bagian dalam segitiga.

4)     Tarik garis lurus pada 2 titik lainnya.

5)     Ukur panjangnya.

Page 10: Nitip Nu Anton

6)     Buatlah suatu dugaan.

7)     Ujikan dugaan tersebut pada bagian lain dalam segitiga

8)     Uji dugaan terse DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Bernawi Munthe. 2009. Desain Pembelajaran. Pustaka Insan Madani : Yogyakarta.

Nana Sudjana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.

Siregar Eveline dan Nara Hartini. 2007. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. MKDK FIP Universitas Negeri Jakarta : Jakarta.

Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta.

Z. Asmawi. 1994. Penilaian Hasil Belajar. Dirjen Dikti Depdikbud : Jakarta.

Anonim. 2009. http://budimeeong.wordpress.com/Alternatif Assesment mbs 2 diakses pada tanggal 20 Desember 2009.

www.narnikurniawan.blogspot.com

[1] Bernawi Munte. 2009. Desain Pembelajaran. Pustaka Insan Madani : Jakarta. hlm 128

[2] Sumber: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mapel Matematika SMP/MTs. (Permendiknas 22/2006)

[3] Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika/Sri Wardhani/ Widyaiswara PPPPTK Matematika Yogyakarta/2010

but pada segitiga lain yang tidak sama sisi

9)     Tulislah apa saja yang telah ditemukan.