nitro pdf professional page 1/17 · pdf filemateri pembelajaran seni rupa untuk kalangan...

17
Materi Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa (ditulis Darpo) MATERI PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X SEMESTER GANJIL TP. 2015/2016 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 1. Mengapresiasi karya seni rupa 1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan daerah setempat Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik berbagai karya seni rupa terapan di masyarakat Dayak didasarkan unsur-unsur rupa. Mengidentifikasi keunikan gagasan penciptaan rumah betang Mengidentifikasi keunikan teknik pembuatan rumah betang. 1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan daerah setempat Melihat berbagai karya seni rupa terapan Mengamati berbagai karya seni rupa terapan Menilai berbagai karya seni rupa terapan Menghargai berbagai karya seni rupa terapan 2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa 2.1 2.2 Merancang karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat Membuat karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat Membuat poster dengan menerapkan unsur-unsur rupa didasarkan keunikan yang dimiliki masyarakat Dayak, melalui tahapan: 1. Menentukan ide dan tema poster 2. Merancang atau mendesain poster 3. Melakukan penataan dan menyiapkan bahan –alat 4. Memproduksi poster, tahapan: a. Menggambar secara manual b. Mengolah poster dikomputer Nitro PDF Professional Page 1/17

Upload: vanliem

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

MATERI PELAJARAN SENI BUDAYA

KELAS X SEMESTER GANJIL

TP. 2015/2016

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1. Mengapresiasi karya seni rupa

1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan daerah setempat

Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik berbagai karya seni rupa terapan di masyarakat Dayak didasarkan unsur-unsur rupa.

Mengidentifikasi keunikan gagasan penciptaan rumah betang

Mengidentifikasi keunikan teknik pembuatan rumah betang.

1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan daerah setempat

Melihat berbagai karya seni rupa terapan

Mengamati berbagai karya seni rupa terapan

Menilai berbagai karya seni rupa terapan

Menghargai berbagai karya seni rupa terapan

2. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

2.1

2.2

Merancang karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempatMembuat karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat

Membuat poster dengan menerapkan unsur-unsur rupa didasarkan keunikan yang dimiliki masyarakat Dayak, melalui tahapan:1. Menentukan ide dan tema poster2. Merancang atau mendesain poster3. Melakukan penataan dan menyiapkan

bahan –alat4. Memproduksi poster, tahapan:

a. Menggambar secara manualb. Mengolah poster dikomputer

Nitro PDF ProfessionalPage 1/17

Page 2: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

BAB 1

APRESIASI SENI RUPA

A. Apresiasi Seni Rupa

Apresiasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

mengamati, memahami, menilai, menghargai dan mencipta sebuah karya seni. Kegiatan

apresiasi karya seni rupa dapat dilakukan seseorang dimanapun dan kapanpun, misal

penggunaan berbagai peralatan rumah tangga seperti cangkir, gelas, tempat air dan

sebagainya. Apresiasi karya seni tidak harus dilakukan pada sebuah pameran karya seni

saja, tetapi semua melalui berbagai karya seni rupa yang ada di sekitar kita termasuk

kegiatan apresiasi seni rupa.

Apresiaisi seni rupa yang dilakukan seseorang dapat dikelompokkan menjadi

dua yaitu: apresiasi kreatif, dan apresiasi tidak kreatif. Batasan keduanya dalam proses

apresiasi yang dilakukan seseorang kadang agak sulit diketahui atau diukur. Hal tersebut

berkaitan erat dengan unsur tujuan yang hanya diketahui dalam kejiwaan seseorang

penikmat, kadang seseorang melihat sebuah karya seni karena tidak sengaja dan tidak

ada tujuan yang diinginkan, sehingga sedikit pesan yang diperoleh terhadap apa yang

dilihat. Apresiasi yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan melakukan apresiasi

biasanya dipersiapkan instrumen sebelumnya berupa kamera, handycame, dan lembar

pengamatan. Data yang didapatkan memiliki validitas sebagai bekaluntuk memahami

suatu karya seni.

Apresiasi tidak kreatif merupakan apresiasi karya seni rupa yang dilakukan

seseorang tidak memunculkan gagasan baru untuk mempelajari. memahami, dan

mencipta karya baru, sehingga apresiasi yang dilakukan sebatas memperoleh kepuasan

batin saja. Apresiasi tidak kreatif yang dilakukan seseorang biasanya tidak terencana

atau kebetulan melihat karya seni rupa. Jenis apresiasi kelompok ini dilakukan

seseorang kecenderungan untuk melihat indah atau kurang indah tidak bermaksud untuk

mempelajari apa lagi untuk membuat karya seni rupa baru sebagai hasil kreativitas dari

karya yang dilihatnya.

Apresiasi kreatif merupakan kegiatan apresiasi yang dilakukan seseorang untuk

mengetahui lebih mendalam, jelas, dan memunculkan ide atau gagasan baru memcipta

karya seni. Apresiasi kreatif bisa terjadi secara terencana maupun tidak terencana,

maksudnya apresiasi kreatif muncul karena kebetulan seseorang melihat sebuah karya

Nitro PDF ProfessionalPage 2/17

Page 3: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

seni rupa kemudian memunculkan seseorang untuk mengetahui lebih mendalam agar

mampu membuat karya baru. Apresiasi kreatif yang terjadi pada seseorang

direncanakan terlebih dahulu karena ada keinginan untuk belajar, dan bisa mencipta

karya seni rupa baru.

B. Kegiatan Apresiasi

Kegiatan apresiasi seni yang dilakukan seseorang meliputi tahapan-tahapan sebagai

berikut

1. Tahap Mengamati

Kegiatan mengamati berasal kata observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno

Hadi,1991 :136). Kegiatan mengamati pameran karya seni merupakan kegiatan

melakukan obsevasi atau pengamatan dan pencatatan secara sistematik berbagai

data atau informasi dari pameran karya seni rupa.

Kegiatan mengamati pameran karya seni rupa dilakukan berdasarkan tujuan untuk

mendapatkan data secara objektif, kegiatan ini dilakukan secara terencana

didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan mengamati akan

mendapatkan data atau informasi yang dapat dipertangungjawabkan perlu ditempuh

langkah-langkah berikut: (1) menetapkan tujuan mengamati pameran karya seni

rupa, (2) menyusun kisi-kisi pengamatan pameran karya seni rupa, (3) menyusun

lembar pengamatan pameran, (4) menyiapkan alat perekam data, (5) mengamati

pameran karya seni rupa, (6) Mengolah data pengamatan pameran karya seni rupa,

(7) menyusun laporan hasil pengamatan pameran karya seni rupa.

Kegiatan mengamati pameran seni rupa kaitannya apresiasi dilakukan secara

langsung oleh pengamatnya sendiri, sehingga jenis pengamatan yang digunakan

dikelompokkan pengamatan langsung. Kegiatan ini dilakukan dalam satu rangkaian

untuk melakukan apresiasi pameran karya seni rupa, berikut contoh lembar

pengamatan pameran seni rupa:

Nitro PDF ProfessionalPage 3/17

Page 4: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

Lembar Observasi

Jenis Pameran : ………………Hari, Tanggal : ……………...Waktu Pengamatan : …………….Tujuan Pengamatan : ……………..

NoAspek-aspek yang

diamati

NILAI Keterangan

1 2 3 4 5

Keterangan:

5 = Sangat bagus4 = bagus3 = cukup2 = kurang1 = sangat kurang

Komentar : ..………………………………………………………………….

.………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Observer

(…………………………..)

2. Tahap Memahami

Bertdasarkan data atau informasi yang didapat melalui kegiatan melihat, mengamati

suatu pameran karya seni rupa seorang penikmat diharapkan mampu memahami

pesan yang disampaikan suatu karya seni.

3. Tahap Menilai

Penilaian suatu karya seni rupa memiliki subyektifitas dari penikmatnya, sedang

kelompok penikmat yang memberikan penilaian suatu karya dikelompokkan

menjadi dua yaitu: (1) penikmat awam, (2) penikmat seniman. Penikmat awam

merupakan kelompok penikmat yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan dan

pengalaman sesuai karya seni rupa yang dilihatnya. Penikmat seniman merupakan

Nitro PDF ProfessionalPage 4/17

Page 5: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

penikmat karya seni rupa yang memiliki pengetahuan dan pengalaman sesuai karya

seni rupa yang dinikmati.

4. Tahap Menghargai

Menghargai suatu karya seni merupakan tahapan bagi penikmat dimana mampu

memberikan penghargaan nilai sebuah karya seni. Berbicara nilai suatu karya seni

menunjukkan bahwa suatu karya seni mampu memberikaan manfaat untuk

memenuhi kebutuhan batin dan kebutuhan lahiriah bagi penikmatnya. Seseorang

yang mampu menghargai karya seni akan memberikan perlakuan khusus terhadap

suatu karya seni, sehingga tidak akan merendahkan keberadaan karya seni tersebut.

5. Tahap Mencipta

Tingkatan tertinggi kegiatan apresiasi adalah tahapan mencipta suatu karya seni,

pada tahap ini seseorang muncul apresiasi kreatif. Apresiasi kreatif yang dilakukan

seseorang bertujuan untuk melestarikan dan bertujuan untuk mengembangkan agar

keberadaan tidak punah dan mampu hidup sesuai perkembangan zaman. Tahap

penciptaan akan diuraikan lebih jelas pada bab berikutnya.

C. Apresiasi Karya Seni Rupa Terapan Masyarakat Kalimantan Tengah

1. Keunikan gagasan rumah Betang dan perabot rumah tangga

Karya seni terapan merupakan karya seni yang diciptakan untuk membantu

pemenuhan kebutuhan manusia. Rumah Betang merupakan salah satu karya seni rupa

terapan yang terdapat dimasyarakat Dayak.

Keunikan gagasan pada rumah Betang:

a. Keunikan arah hulu dan hilir rumah betang

hulunya haruslah searah dengan matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah

matahari terbenam. Hal ini sebagai simbol masyarakat Dayak bahwa suku Dayak

suka kerja keras untuk bertahan hidup sejak matahari terbit hingga terbenam

b. Keunikan bentuk rumah

Keunikan bentuk rumah Betang yaitu bentuk panggung dan panjang, berukuran

panjang sekitar 30-150 meter serta lebarnya sekitar mencapai sekitar 10-30

meter, tinggi tiang sekitar 3-5 meter

c. Keunikan Tata Ruang

Nitro PDF ProfessionalPage 5/17

Page 6: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

Tata ruang rumah Betang (dalam KMA.M Usop, 1996:52) meliputi:

1) Ruang rapat

2) Ruang makan

3) Ruang tidur

4) Dapur

5) Lorong (serambi)

6) Tangga

d. Keunikan nilai imbolik budaya Betang

Budaya betang merupakan nilai sosial kemasyarakatan yaitu naluri untuk selalu

hidup bersama dan berdampingan dengan warga masyarakat lainnya, mencintai

kedamaian dalam komunitas yang harmonis untuk kepentingan bersama.

e. Keunikan hiasan dan perabot rumah

Betamen (pintu kayu)(Dok.Anton W.Neuwenhuis,1894)

Nitro PDF ProfessionalPage 6/17

Page 7: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

Hiasan dipanil depan pintu

(Dok.Anton W.Neuwenhuis, 1894)

Dingklik (tempat duduk kecil)

(Dok.Anton W.Neuwenhuis, 1894)

Piring kayu

(Dok.Anton W.Neuwenhuis, 1894)

. Bungan Tedak (alat pencampur

Warna untuk tato)

. Alat pembuat tato

Klinge (pola cacah tato dilengan)

Nitro PDF ProfessionalPage 7/17

Page 8: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

Mandau

Telanga (tempat sumpit)

Tempat tembakau masyarakat Dayak

Nitro PDF ProfessionalPage 8/17

Page 9: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

Topi perang yaitu topi yang digunakan pada saat

masyarakat Dayak berperang.

2. . Keunikan Teknik Pembuatan Betang

a. Keunikan teknik pemasangan tiang pancang

Teknik pemasangan tiang pancang

yang lebih dikenal ”tajak” memiliki

teknik yang tidak sama dengan

rumah suku lain. Tiang pancang

terbuat dari kayu ulin bulat, dan

bagian bawah dibentuk menyilang,

hal ini hampir sama dengan teknik

cakar ayam saat ini. Tinggi tiang

pancang yang biasa digunakan

sekitar 3 -5 m dan ditanam dalam

tanah. Sifat kayu ulin tahan terhadap

air dan binatang pengerat.

Nitro PDF ProfessionalPage 9/17

Page 10: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

b. Teknik pemasangan gelagar

Pemasangan gelagar lantai dilakukan dengan teknik menatah bagian ujung tiang sesuai dengan ukuran gelagar yang digunakan. Penguat gelagar dengan tiang dilakukan 2 cara: yaitu ditali dengan rotan, dan menggunakan scrup. Tali rotan digunakan pada masa dahulu sebelum masyarakat mengenal sambungan dengan scrup. Meskipun menggunakan tali rotan kekuatan tidak jauh berbeda, hal inilah yang menarik dan unik. Teknik ini sangat sulit dijumpai saat sekarang, tetapi perlu dilestarikan untuk kepentingan pendidikan pada generasi muda.

c. Teknik sambungan kayu

Teknik sambungan kayu dilakukan menggunakan 2 cara

yaitu: teknik sambungan menggunakan tali rotan, dan teknik

sambungan berscrup. Hal itu dapat dilihat pada gambar

disamping.

d. Teknik kuda-kuda atap

gambar disamping merupakan bentuk kuda-kuda

pada atap rumah betang, hal ini menunjukkan

bahwa pada masa dahulu masyarakat Dayak telah

mengenal teknik pemasangan atap.

Nitro PDF ProfessionalPage 10/17

Page 11: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

BAB IIUNSUR-UNSUR SENI RUPA

A. Unsur-unsur Seni Rupa

Seni memiliki berbagai ragam, berdasarkan media pengungkapan seni

dikelompokkan sebagai berikut: (1) seni rupa, (2) seni seni rupa, (3) seni teater, (4) seni

seni musik, (5) seni sastra. Kali ini kita pelajari tentang seni rupa, batasan seni rupa

tidaklah jauh berbeda dengan pengertian seni itu sendiri. Seni merupakan ungkapan jiwa

seseorang yang diujudkan dalam bentuk karya yang indah dan mampu menggetarkan

perasaan penikmatnya. Pengertian seni rupa adalah ungkapan jiwa atau perasaan

senimanyang diujudkan dalam bentuk karya melalui media rupa. Unsur rupa dalam

karya seni rupa meliputi: unsur garis, warna, bidang dan ruang, kesatuan, komposisi,

balance, teknik, proporsi, dan distorsi. Unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan berikut:

1. Unsur garis

Garis merupakan kumpulan dari titik-titik, bentuknya ada garis lurus, lengkung,

serta garis putus-putus. Unsur garis merupakan unsur yang muncul saat awal

membuat desain atau rancangan yang berupa gambar sketsa.

2. Unsur warna

Warna sangatlah penting dalam karya seni rupa yaitu untuk memperindah suatu

karya. Berdasarkan asal usul campuran warna dapat dibedakan menjadi warna

akromatis, dan warna kromatis. Warna akromatis merupakan warna tertentu

yang tidak masuk dimasukkan ke dalam jenis warna yaitu warna putih, warna

hitam, dan warna abu-abu. Warna kromatis terdiri dari warna primer, warna

sekunder, dan warna tertier.

3. Unsur bidang dan ruang

Bidang merupakan perpaduan dari beberapa garis yang membentuk sisi-sisi

suatu bidang tertentu, misal bidang persegi panjang, bujur sangkat, maupun

bentuk lingkaran. Bidang memiliki unsur panjang dan lebar. Sedangkan ruang

merupakan pertemuan dari beberapa bidang yang memiliki volume, sehingga

memiliki unsur panjang, lebar serta tinggi.

4. Unsur komposisi

Nitro PDF ProfessionalPage 11/17

Page 12: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

Komposisi merupakan penataaan unsur-unsur rupa pada suatu karya seni rupa

untuk mendapatkan suatu keindahan.

5. Unsur kesatuan

Unsur kesatuan merupakan cita rasa seorang pencipta karya seni rupa dalam

menuangkan ide/gagasan menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati oleh orang

lain.

6. Unsur balance

Unsur balance pada seni rupa merupakan keseimbangan dalam menata atau

menyusun objek yang satu dengan objek yang lain dalam suatu karya.

7. Unsur teknik

Teknik merupakan cara yang digunakan masing-masing pencipta karya seni rupa

dalam menuangkan gagasan menjadi sebuah karya.

8. Proporsi

Unsur proporsi merupakan perbandingan suatu objek yang dijadikan model

dengan karya yang dibuat.

9. Distorsi

Unsur distorsi dalam karya seni rupa merupakan upaya seorang seniman karya

seni rupa untuk membuat karya berbeda dengan kondisi riil objek sesungguhnya

untuk mencapai nilai estetis dan nilai artistic yang tinggi.

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa

ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah

konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan

estetika.

Seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni atau seni murni,

kriya, dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk

tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih menitikberatkan

fungsi dan kemudahan produksi.

Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine art. Namun

sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi lebih spesifik kepada

pengertian seni rupa murni untuk kemudian menggabungkannya dengan desain dan

kriya ke dalam bahasan visual arts.

Nitro PDF ProfessionalPage 12/17

Page 13: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

Pengelompokkan karya seni rupa berdasarkan perkembangannya dibedakan

menjadi dua yaitu:

1. Karya Seni Rupa Tradisional

Karya seni rupa tradisional memiliki karakteristik tidak jauh berbeda dengan

karya seni tradisional, diantaranya: bersifat kedaerahan, statis, terikat oleh adat

tradisi masyarakat pendukungnya, dianggap milik bersama dari kelompok

masyarakat pendukung, serta berkembang secara turun temurun. Beberapa karya

seni rupa yang dikelompokka karya seni rupa tradisional diantaranya: (a) Karya

seni rupa Kalimantan tengah diantaranya sumpit, lanjung, Mandau, patung

sapundu, rambat, masih banyak lagi, (b) Karya seni rupa masyarakat Jawa

diantaranya tikar pandan , anyaman kepang, cangkul, sabit, dan lain-lain.

2. Karya Seni Rupa Modern

Karya seni rupa modern memiliki karakteristik yang berbeda dengan karya seni

rupa modern, diantaranya karya seni rupa modern bersifat praktis, berteknologi,

selalu dilakukan inovasi, dinamis, dan seniman memiliki kebebasan

mengungkapan. Karya seni rupa modern senantiasa berubah mengikuti

kebutuhan manusia, dan perkembangan teknologi.

soal latihan

1. Jelaskan unsue-unsur rupa!

2. Jelaskan dan berikan contoh jenis karya seni rupa tradisional yang terdapat di

kamlimantan tengah!

3. Jelaskan jenis karya seni rupa modern!

4. Jelaskan perbedaan seni rupa tradisional dengan seni rupa modern!

Nitro PDF ProfessionalPage 13/17

Page 14: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

BAB IIISENI POSTER

A. Konsep poster dan jenisnya

1. Batasan poster

Istilah poster menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah plakat yang

dipasang ditempat umum yang berupa pengumuman atau iklan, kadang istilah

poster rancu dengan baliho. Baliho merupakan publikasi yang berlebih-lebihan

ukurannya agar menarik perhatian masyarakat (biasanya dengan gambar yang besar

di tempat-tempat ramai). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

poster merupakan sebuah plakat yang berisi informasi atau pesan untuk mengajak

khalayak agar mengikuti sesuai pesan yang disampaikan. Poster dapat dibuat dalam

bentuk baliho untuk memudahkan khlayak memahami informasi atau pesan yang

disampaikan.

Poster biasanya dipasang ditempat yang banyak dikunjungai orang seperti:

dipinggir jalan raya, di rumah sakit, dan ditempat pelayanan publik lainnya.

Beberapa contoh poster yang sering dijumpai misalnya: poster dua anak lebih baik

yang dibuat BKKBN, poster berantas nyamuk dengan 3M, dll.lebih jelas

pembahasan tentang poster diuraikan sebagai berikut.

2. Jenis dan unsur poster

Kemajuan teknologi mempengaruhi perkembangan poster, oleh karenya jenis

poster saat ini dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Poster berbentuk plakat

Poster jenis ini banyak dijumpai ditempat-tempat pelayanan publik, adapun

karakteristik jenis poster ini sebagai berikut: (1) bentuknya dua dimensi, (2)

unsur gambar dan teks, (3) tidak bergerak.

b. Poster digital

Kemajuan teknologi mempengaruhi perkembangan poster, sehingga poster

tidak lagi dalam bentuk plakat melainkan dikemas dalam bentuk digital.

Karakterisitik jenis poster ini adalah: (1) bentuknya 3 dimensi, (2) unsur

gambar, teks, suara, video, dan animasi, (3) bergerak. Teknik pemasangan

Nitro PDF ProfessionalPage 14/17

Page 15: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

poster ini dapat dilakukan di tempat pelayanan umum, dan juga melalui

tayangan dilayar kaca.

B. Produksi Poster

Implematasi unsur rupa ke dalam produksi poster dapat diuraikan melalui

langkah-langkah sebagai berikut:

Diagram 1

Langkah-langkah Penciptaan Karya

Lebih jelasnya dapat diuaraikan sebagai berikut:

1. Menentukan Ide atau gagasan, Tema, dan judul karya

Sumber gagasan untuk mencipta seni rupa meliputi:

a. Bersumber dari manusia

Manusia sebagai makhluk yang senantiasa aktif, dinamis, karena memiliki

akal yang membedakan dengan makhluk lain di bumi. Oleh karena itu

munculnya ide atau gagasan untuk mencipta suatu karya seni rupa dapat

bersumber dari kehidupan manusia secara individu maupun dalam kehidupan

sosial. Kehidupan manusia secara individu ataupun sebagai makhluk sosial

banyak memunculkan berbagai permasalahan yang sangat kompleks. Ide

Ide/gagasan

Tema karya

Nama karya

PenataanAlat Bahan

ProduksiKarya

Desain Karya

Nitro PDF ProfessionalPage 15/17

Page 16: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

atau gagasan yang bersumber dari kehidupan manusia dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

1) Seniman seni rupa, ide yang bersumber dari seniman didasarkan pada

intuisi seorang seniman untuk memunculkan khayalan, berupa:

pengalaman, intuisi, mimpi, dll

2) Kehidupan antar manusia, ide untuk mencipta seni rupa dapat bersumber

pada nilai keagamaan, sosial, politik, ekonomi, budaya, serta ilmu dan

teknologi.

b. Bersumber lingkungan

Lingkungan yang dimaksud merupakan lingkungan diluar manusia yang

meliputi

(1) Lingkungan tumbuhan, (2) kehidupan binatang, (3) Alam semesta. Lebih

jelas diuraikan sebagai berikut:

1) Lingkungan tumbuhan, ide penciptaan karya seni rupa yang dapat

dimunculkan dari kehidupan timbuhan diantaranya: gerak tumbuhan saat

ditiup angin, proses tumbuh, dan lain-lain.

2) Lingkungan binatang, gagasan yang muncul dari kehidupan binatang

dapat berupa: gerak binatang, kehidupan antar kelompok binatang, dan

lain-lain.

3) Lingkungan alam, lingkungan alam meliputi: lingkungan tanah, air,

udara, api, benda-benda lain yang ada di angkasa.

2. Membuat desain karya

Desain karya merupakan rancangan karya yang dibuat dalam bentuk unsur garis,

bidang dan ruang. Desain suatu karya seni sebagai gambaran awal karya yang

akan dibuat, sehingga masih banyak perubahan untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

3. Melakukan penataan, memilih, dan menyiapkan bahan-alat

Hal yang dilakukan seorang seniman pada tahapan ini meliputi: penataan unsur

keseimbangan, komposisi, warna, proporsi objek, serta pemilihan bahan dan

peralatan.

Nitro PDF ProfessionalPage 16/17

Page 17: Nitro PDF Professional Page 1/17 · PDF fileMateri Pembelajaran Seni Rupa Untuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan

Materi Pembelajaran Seni RupaUntuk Kalangan Sendiri di SMA Negeri 1 Muara Teweh

Seni Budaya memperhalus budi pekerti dan mananamkan kepekaan rasa(ditulis Darpo)

4. Memproduksi karya

Produksi karya seni rupa terutama karya poster dapat dilakukan 2 teknik yaitu:

a. Teknik manual, dilakukan oleh seniman dengan menggambar secara

langsung pada media.

b. Teknik digital, dilakukan dengan bantuan media komputer

c. Teknik gabungan yaitu menggabungkan kedua cara untuk mendapatkan hasil

yang sempurna.

Daftar Pustaka

http://travel.detik.com (01 Oktober 2014).

Http: //www.wiki pedia .com (02 agustus 2013)

KMA.M. USOP. 1996. Pakat Dayak Sejarah integrasi dan jatidiri masyarakat Dayak daerah Kalimantan Tengah. Palangkaraya: YPK-BG

Koentjaraningrat (terjemahan).1994. Dipedalaman Borneo. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama

Nitro PDF ProfessionalPage 17/17