non maleficence

3
Non- Maleficence Tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence). Praktik Kedokteran haruslah memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya. Misalnya segera melakukan pemeriksaan kerana kecurigaan. Kaidah ini pula penting terutama sekali ketika waktu- waktu emergensi atau gawat darurat. Kaidah ini bermaksud tidak menimbulkan bahaya atau kecederaan kepada pasien dari segi fizikal atau psikologis. Prinsip non-maleficence ini boleh digambarkan dengan kata ini yaitu “primum non nocere” iaitu pertama jangan menyakiti. Prinsipo ini menjadi suatu kewajipan apabila: Pasien berada dalam keadaan yang sangat berbahaya atau berisiko kehilangan sesuatu yang sangat penting seperti nyawa atau anggota badan. Tindakan dokter tadi ialah yang paling efektif pada waktu itu. Manfaat bagi pasien adalah lebih berbanding manfaat kepada dokter. Ciri-ciri kaidah Non-Maleficence ialah: Menolong pasien yang emergensi Mengobati pasien yang luka Tidak membunuh pasien Tidak menghina atau memanfaatkan pasien Tidak memandang pasien sebagai obyek Tidak membahayakan kehidupan pasien kerana kelalaian Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan atau kerumahsakitan yang merugikan pihak pasien atau keluarganya Memberikan semangat hidup Melindungi pasien dari serangan Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter Contoh dalam skenario ialah: “maka dr. Tenar melakukan pemeriksaan EKG karena kecurigaan terjadi penyempitan pembuluh darah jantung” “Ibu Menor tak sempat dilakukan pengukuran tekanan darahnya, langsung diberikan resep sakit kencing yang sudah langganan ia derita 5 tahun ini. Dr. Tenar hanya memeriksa sekilas dan menyalin resep dari catatan medis yang disodorkan zoster”

Upload: dr-nuriel-anwar

Post on 13-Jun-2015

2.923 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Non Maleficence

Non- Maleficence

Tidak berbuat yang merugikan (non-maleficence). Praktik Kedokteran haruslah memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya. Misalnya segera melakukan pemeriksaan kerana kecurigaan. Kaidah ini pula penting terutama sekali ketika waktu-waktu emergensi atau gawat darurat. Kaidah ini bermaksud tidak menimbulkan bahaya atau kecederaan kepada pasien dari segi fizikal atau psikologis. Prinsip non-maleficence ini boleh digambarkan dengan kata ini yaitu “primum non nocere” iaitu pertama jangan menyakiti. Prinsipo ini menjadi suatu kewajipan apabila:

Pasien berada dalam keadaan yang sangat berbahaya atau berisiko kehilangan sesuatu yang sangat penting seperti nyawa atau anggota badan.

Tindakan dokter tadi ialah yang paling efektif pada waktu itu. Manfaat bagi pasien adalah lebih berbanding manfaat kepada dokter.

Ciri-ciri kaidah Non-Maleficence ialah:

Menolong pasien yang emergensi Mengobati pasien yang luka Tidak membunuh pasien Tidak menghina atau memanfaatkan pasien Tidak memandang pasien sebagai obyek Tidak membahayakan kehidupan pasien kerana kelalaian Tidak melakukan white collar crime dalam bidang kesehatan atau kerumahsakitan yang

merugikan pihak pasien atau keluarganya Memberikan semangat hidup Melindungi pasien dari serangan Manfaat bagi pasien lebih banyak daripada kerugian dokter

Contoh dalam skenario ialah:

“maka dr. Tenar melakukan pemeriksaan EKG karena kecurigaan terjadi penyempitan pembuluh darah jantung”

“Ibu Menor tak sempat dilakukan pengukuran tekanan darahnya, langsung diberikan resep sakit kencing yang sudah langganan ia derita 5 tahun ini. Dr. Tenar hanya memeriksa sekilas dan menyalin resep dari catatan medis yang disodorkan zoster”

Page 2: Non Maleficence

Definisi

Bioetika berasal dari kata ‘bios’ yang berarti hidup atau segala sesuatu yang menyangkut kehidupan, dan kata ‘ethicos’ yang berhubungan dengan etika atau moral. Pada awalnya bioetika dikemukakan oleh V.P Potter, munculnya konsep ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah-masalah yang timbul dari kecerobohan manusia seperti polusi lingkungan yang berkembang cepat, sehingga menyebabkan lingkungan bumi beserta sistem ekologinya berada dalam bahaya. Masalah lingkungan ini mengancam kelestarian manusia di muka bumi. Pada saat itu bioetika merupakan ilmu untuk mempertahankan hidup dalam mengatasi kepunahan lingkungan dan mengatasi kepunahan manusia.

Dalam perkembangannya bioetika cenderung mengarah pada penanganan issu-issu tentang nilai-nilai dan etika yang timbul karena perkembangan ilmu dan teknologi serta biomedis yang cepat selama 15 tahun terakhir. Misalnya di bidang medis, bioetika hanya mengarah pada ketentuan atau kode-kode tentang hal-hal yang boleh atau tidak boleh dilakukan dalam tindakan medis seperti seperti transplantasi, kloning, aborsi, bayi tabung dan lain-lain. Jadi pengertian bioetika di atas berbeda dengan konsep awal yang diperkenalkan oleh Potter, yaitu etika yang diterapkan dalam menghadapi masalah-masalah lingkungan.

Bioetika adalah studi interdisiplin tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran, baik dalam skala mikro, serta dampaknya pada masyarakat sistem nilai kini dan di masa yang akan datang. (Abel, 1997)

Bioetika adalah studi disiplin yang berkaitan dengan moralitas pelayanan kesehatan, yang menyangkut dokter, pasien, institusi pelayanan kesehatan, dan kebijakan pelayanan kesehatan. (McCullough, 1994)