november 2016 - januari 2017 news letter - japfa...

7
NEWS LETTER HELLO, #JF friends ! KABAR EDITOR Yang terhormat, para rekan sejawat JAPFA Group dan Mitra JAPFA Foundation. Pada News Letter edisi ketiga ini, kami akan mengulas beberapa cuplikan kegiatan kerja kami di periode November 2016 hingga Januari 2017, antara lain : INZI Creative Project “Pembangunan Gizi Remaja Putri Indonesia Menuju Keluarga Sehat Melalui Gizi Seimbang”. Konferensi Indonesia Bergizi “Perbaikan Gizi Remaja Putri Melalui Sinergi Kemitraan”. Kerjasama JAPFA Foundation dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Annual Board of Foundation Meeting. Dukungan Kemenkes dalam membentuk forum Indonesia Bergizi. Ground Breaking RPTRA Kemuning JAPFA Foundation "Sebagai bentuk dukungan kepada program Pemprov DKI Jakarta, kami dari JAPFA Foundation terpanggil untuk secara langsung turut berkontribusi menciptakan wilayah yang ramah terhadap anak dan keluarga. Untuk hal ini, kami merasa wilayah Pejaten Timur, berdasarkan luas wilayah dan kepadatan penduduknya, sangat strategis sebagai tempat dibangunnya RPTRA KEMUNING." PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Indojaya Agrinusa bekerjasama dengan JAPFA Foundation turut mengambil bagian dalam tanggap darurat Bencana Alam Gempa Bumi di Pidie Jaya Aceh. JAPFA Group beserta JAPFA Foundation memberikan bantuan logistik kepada korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya pada jumat (9/12). JAPFA Bantu Korban Bencana Gempa di Kab. Pidie Jaya Aceh JF NEWSLETTER VOL. 004 November 2016 - Januari 2017 Salam Hangat Andi Prasetyo japfa foundation japfafoundation japfafoundation BERITA TERKINI

Upload: lytu

Post on 01-May-2018

216 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: November 2016 - Januari 2017 NEWS LETTER - Japfa …japfafoundation.org/wp-content/uploads/2017/02/Newsletter-januari... · Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, ... digital dan

NEWS LETTER

HELLO, #JF friends !KABAR EDITORYang terhormat, para rekan sejawat JAPFA Group dan Mitra JAPFA Foundation.

Pada News Letter edisi ketiga ini, kami akan mengulas beberapa cuplikan kegiatan kerja kami di periode November 2016 hingga Januari 2017, antara lain :• INZI Creative Project “Pembangunan Gizi Remaja Putri

Indonesia Menuju Keluarga Sehat Melalui Gizi Seimbang”.• Konferensi Indonesia Bergizi “Perbaikan Gizi Remaja Putri

Melalui Sinergi Kemitraan”.• Kerjasama JAPFA Foundation dan Fakultas Kedokteran Hewan

Universitas Syiah Kuala Banda Aceh• Annual Board of Foundation Meeting.• Dukungan Kemenkes dalam membentuk forum Indonesia

Bergizi.

Ground Breaking RPTRA Kemuning JAPFA Foundation

"Sebagai bentuk dukungan kepada program Pemprov DKI Jakarta, kami dari JAPFA Foundation terpanggil untuk secara langsung turut berkontribusi menciptakan wilayah yang ramah terhadap anak dan keluarga. Untuk hal ini, kami merasa wilayah Pejaten Timur, berdasarkan luas wilayah dan kepadatan penduduknya, sangat strategis sebagai tempat dibangunnya RPTRA KEMUNING."

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Indojaya Agrinusa bekerjasama dengan JAPFA Foundation turut mengambil bagian dalam tanggap darurat Bencana Alam Gempa Bumi di Pidie Jaya Aceh. JAPFA Group beserta JAPFA Foundation memberikan bantuan logistik kepada korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya pada jumat (9/12).

JAPFA Bantu Korban Bencana Gempa di Kab. Pidie Jaya Aceh

JF NEWSLETTER VOL. 004November 2016 - Januari 2017

Salam HangatAndi Prasetyo

japfa foundation japfafoundation japfafoundation

BERITA TERKINI

Page 2: November 2016 - Januari 2017 NEWS LETTER - Japfa …japfafoundation.org/wp-content/uploads/2017/02/Newsletter-januari... · Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, ... digital dan

Konferensi Indonesia Bergizi 2016 Perbaikan Gizi Remaja Puteri Melalui Sinergi Kemitraan

3 JF NEWSLETTER2 JF NEWSLETTER

Jakarta, 6 Desember 2016 - JAPFA Foundation bersama dengan Konsorsium Indonesia Bergizi mengadakan Konferensi

Indonesia Bergizi 2016, di Hotel Harris Tebet, Jakarta, (6/12). Konferensi Indonesia Bergizi (KIB) 2016 adalah konferensi kedua dari upaya lanjutan inisiasi Konsorsium Indonesia Bergizi yang digagas oleh JAPFA Foundation. Konferensi ini bertujuan mempertemukan berbagai kalangan (funder, intermediaries, implementor/operator, akademis) untuk membuat rencana (prototipe program) usaha peningkatan gizi anak dan remaja Indonesia.Dengan tema, “Konferensi Indonesia Bergizi 2016: Perbaikan Gizi Remaja Puteri Melalui Sinergi Kemitraan”, konferensi kali ini telah memiliki fokus terhadap peningkatan gizi remaja puteri Indonesia. Hal ini sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs), pada goal/tujuan kedua pada poin kedua. Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, KIB 2016 didahului dengan INZI Creative Project. INZI Creative Project adalah lomba ide kreatif untuk peningkatan gizi remaja puteri yang menyasar kalangan mahasiswa tingkat akhir maupun para fresh graduate. Ide-ide yang diperlombakan adalah ide yang dapat diaplikasikan dan didukung oleh para anggota Konsorsium Indonesia Bergizi nantinya.Selanjutnya rangkaian acara diisi dengan panel discussion yang terbagi menjadi dua sesi yaitu sesi birocracy & advocacy, yang memaparkan permasalahan gizi dari sisi pemerintahan, selanjutnya sesi kedua adalah sesi untuk creative industry & socio-economic yang berisi aktivitas

dan usaha peningkatan gizi dari sisi industri dan ekonomi kreatif. Setelah diskusi antara peserta dan pengisi acara, konferensi diakhiri dengan sesi cooking demo yang mengedepankan ide kreatif dalam mengolah masakan, hingga sajian tetap terlihat menarik namun sesuai dengan 4 Pilar Gizi Seimbang.Sinergi Kemitraan “Kini Indonesia dihadapkan pada permasalahan gizi yang cukup kompleks. Data yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa, remaja berusia 13-18 tahun memiliki tingkat kecukupan energi sebesar 72,3% dengan proporsi pengonsumsi kurang dari 70% Angka Kebutuhan Energi (AKE), yakni hanya sebesar 52,5%. Demi mengatasi permasalahan tersebut, dibutuhkan sebuah solusi yang konkret secara bersama-sama,” ujar Head of JAPFA Foundation Andi Prasetyo pada saat acara KIB 2016 berlangsung.Andi menambahkan, KIB 2016 diharapkan menjadi medium tepat bagi pemangku kepentingan dalam atasi permasalahan gizi di Indonesia. “Pada Konferensi Indonesia Bergizi ini, kami mendorong terjadi dan terbentuknya pertemuan serta kemitraan lintas pemangku kepentingan, baik dari sisi pemerintah, swasta, maupun publik. Bersama - sama, kami berharap dapat menciptakan solusi komprehensif atas permasalahan gizi di Indonesia secara menyeluruh."Sebelumnya, KIB telah diadakan pada 2015 dengan tema “Perbaikan Gizi Anak – Remaja Melalui Sinergi Kemitraan”. Di tahun keduanya ini, JAPFA Foundation kembali melanjutkan komitmennya melalui kegiatan KIB 2016 dan juga

bertujuan untuk memberikan akses informasi maupun pendanaan bagi seluruh khalayak yang peduli terhadap peningkatan gizi masyarakat.Upaya peningkatan gizi remaja pun didasarkan pada fokus utama KIB 2016, bahwa remaja putri diprioritaskan memerlukan asupan gizi lebih banyak. Menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), masa remaja di rentang usia 15-18 tahun, merupakan fase awal di mana kebutuhan nutrisi akan terbagi berdasarkan jenis kelamin. Hal ini disebabkan adanya perubahan biologis dan fisiologis, sehingga pemenuhan kebutuhannutrisi antara remaja laki-laki dan perempuan pun menjadi berbeda. Secara khusus, remaja putri sebagai calon ibu di masa depan memiliki kerentanan dalam masalah gizi. Pada masa inilah, remaja putri mengalami menstruasi awal dalam fase hidupnya. Dalam hal ini, menstruasi menuntut kebutuhan zat besi yang lebih banyak .“Minimnya kesadaran akan pemenuhan gizi dan nutrisi pada remaja putri dapat mengakibatkan munculnya berbagai masalah kesehatan yang serius di kemudian hari. Masalah gizi yang berpotensi muncul antara lain stunting (perawakanpendek), defisiensimikronutrien, khususnya anemia defisiensi zatbesi, serta masalah malnutrisi,” ujar Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI) Ir. AhmadSyafiq,M.Sc., Ph.D. “Fokuskami saat ini adalah konsumsi gizi dalam bentuk protein hewani, mengingat saat ini konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia masih terbilang kurang. Kurangnya asupan protein secara konsisten pada masa remaja dapat berakibat pertumbuhan linear berkurang, keterlambatan maturasi seksual, serta berkurangnya akumulasi massa tubuh tanpa lemak.”Berkaitan dengan permasalahan gizi, terutama di kalangan remaja putri, JAPFA Foundation menyelenggarakan KIB 2016, atas dasar

kesamaan visi berbagai pihak. Pihak yang terlibat dalam acara ini antara lain, JAPFA Foundation, Omar Niode Foundation, SHS, Food For Kids, Pusat Kajian Gizi & Kesehatan FKM UI, dan Filantropi Indonesia.Acara ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan di bidang gizi yaitu; Ir. Doddy Izuardy, MA (Direktur Bina Gizi Ditjen Bina Gizi KIA Kementrian Kesehatan Republik Indonesia), Dra. Flouorisa Juliaan Sudrajat (Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan BKKBN Republik Indonesia), Andi Prasetyo (Head of JAPFA Foundation), Maria Harfanti (Duta Gizi JAPFA Foundation), Amanda Katili Niode Ph.D (Omar Niode Foundation), Dr. Agustin Kusumayati, M.SC., Ph.D (Dekan FKM UI), Alfatih Timur (CEO Kitabisa.com), Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D(Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan FKM UI), Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH (Sekretaris Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan FKM UI).

Peran JAPFA FoundationSelain sebagai inisiator di Konsorsium Indonesia Bergizi dan juga pemarkarsa dalam rangkaian KIB 2016, upaya lain JAPFA Foundaton dalam peran gizi semakin kuat. Hal itu dibuktikan dengan adanya “Konferensi Pers Maria Harfanti sebagai Duta Gizi JAPFA Foundation”, sehari sebelum KIB 2016. JAPFA Foundation mendaulat Maria Harfanti, pemenang Miss Indonesia 2015, sebagai Duta Gizi, representasi “wajah” dari JAPFA Foundation. Bersama dengan berbagai pihak terkait, Maria Harfanti pun turut hadir di KIB 2016 untuk mengajak segenap pemangku kepentingan, baik dari bidang sains/akademis, sosial-ekonomi dan kreatif untuk berkolaborasi dalam mengatasi berbagai macam problematika gizi di Indonesia. Maria Harfanti, sebagai seorang figur mudaberprestasi, juga diharapkan untuk dapat menjadi panutan bagi remaja putri, terutama terkait dengan gaya hidup sehat dan gizi seimbang.

Page 3: November 2016 - Januari 2017 NEWS LETTER - Japfa …japfafoundation.org/wp-content/uploads/2017/02/Newsletter-januari... · Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, ... digital dan

INZI CREATIVE PROJECT

4 JF NEWSLETTER 5 JF NEWSLETTER

Depok, Desember 2016 - INZI Creative Project adalah lomba ide kreatif untuk peningkatan gizi remaja puteri yang menyasar kalangan mahasiswa tingkat akhir maupun para fresh graduate. Ide-ide yang diperlombakan adalah ide yang dapat diaplikasikan dan didukung oleh para anggota Konsorsium Indonesia Bergizi nantinya. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Konsorsium Indonesia Bergizi yang digagas oleh JAPFA Foundation, Omar Niode Foundation, SHS, Food For Kids, Pusat Kajian Gizi & Kesehatan FKM UI, dan Filantropi Indonesia.INZI Creative Project dengan tema “Pembangunan Gizi Remaja Putri Indonesia Menuju Keluarga Sehat Melalui Gizi Seimbang” merupakan kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian acara dalam menyambut Konferensi Indonesia Bergizi (KIB) 2016. Proyek yang didaftarkan harus memilik 5 aspek (accurate, sustainable, measureable, useful, creative) sebagai dasar penilaian. Hasil dari INZI Creative Project ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan yang ada mengenai Gizi Remaja Putri secara berkelanjutan di masyarakat pada umumnya. Selain itu, INZI Creative Project ini juga merupakan ajang dan wadah bagi kreativitas mahasiswa se-Jabodetabek untuk menuangkan ide-idenya dalam menjawab permasalahan gizi, khususnya remaja putri, di Indonesia.

Ide, Kreativitas dan GiziPermasalahan gizi bukan hanya milik satu kalangan saja, dan tidak menutup batasan umur. Kalangan muda, khususnya para mahasiswa yang masih aktif dan memiliki ide dan kreativitas sangat dibutuhkan untuk mengembangkan rencana (prototype) yang inovatif dan useful dalam mengatasi problematika gizi di Indonesia, dan juga di dunia.Uji coba awal yang dilakukan oleh Konsorsium Indonesia Bergizi adalah dengan mengadakan INZI Creative Project. Kegiatan yang fresh di gelaran Konferensi Indonesia Bergizi untuk menjawab tantangan dalam dunia yang serba digital dan berkembangnya generasi millenial. Khususnya berkaitan dengan semakin

kompleksnya permasalahan gizi. Walaupun permasalahan gizi telah dikukuhkan sebagai salah satu tujuan dalam SDGs, tetap saja wadah dan kegiatan untuk merepresentasikan kegelisah terkait gizi di kalangan muda masih sedikit.Ide dan kreativitas semua peserta INZI Creative Project, tidak hanya berhenti dalam kompetisi saja. Nantinya, Konsorsium Indonesia Bergizi akan melakukan pendampingan dan terus mendukung ide dan kreativitas dari para peserta INZI Creative Project.

PenilaianTerdapat 7 kelompok peserta yang mempresentasikan ide-nya dalam durasi kurang lebih 15 menit. Penilaian presentasi didasarkan kepada 40% presentasi, 30% ide, 30% kesesuaian ide dengan lima aspek, yaitu accurate, sustainable, measurable, useful, creative. Penjabaran dari kelima aspek tersebut, yaitu :a) AccurateAkurasi dari data dan fakta yang menjadi latar-belakang serta ke-validan proyek yang akan dilaksanakan.b) SustainableProyek yang dipresentasikan harus memiliki nilai keberlangsungan dan kontinuitas.c) MeasurableProyek yang akan dilakukan harus memenuhi

syarat evaluasi yaitu dapat diukur secara tepat dengan indikator yang jelas.d) UsefulIde yang disampaikan harus berguna untuk mengatasi permasalahan gizi secara konkret.e) CreativeUnsur yang tidak kalah penting yaitu adanya kreativitas berdasarkan nilai kebaruan dari ide yang disampaikan.

Berdasarkan unsur penilaian tersebut, maka didapatkan 3 pemenang dalam INZI Creative Project, yaitu Juara 1 adalah Nutriteen – UI, ditempat kedua diisi oleh Fro yoo – NIBA Business School, dan juara ketiga adalah Pantau Gizi – IISIP.

Page 4: November 2016 - Januari 2017 NEWS LETTER - Japfa …japfafoundation.org/wp-content/uploads/2017/02/Newsletter-januari... · Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, ... digital dan

Aksi Solidaritas untuk Korban Gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh

6 JF NEWSLETTER 7 JF NEWSLETTER

Aceh, 9 Desember 2016 - Sebagai bagian dari aksi peduli dan tanggap darurat bencana, JAPFA Foundation dan JAPFA

Grup, merespon bencana gempa di Aceh dengan mengunjungi dan menyalurkan bantuan logistik kepada para korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Jumat (9/12).

Bantuan yang diberikan berupa perlengkapan mandi, bahan makanan, perlengkapan shalat, susu, dan MPASI. Mengenai bantuan ini Bapak Rachmat Indrajaya selaku External Relation JAPFA Grup menyampaikan, “Bantuan yang kami berikan ini adalah merupakan tanggung jawab sosial JAPFA Foundation & JAPFA Grup

kepada para korban gempa Aceh di Kabupaten Pidie Jaya dan diharapkan dapat membantu meringankan para korban bencana di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh,” terang Bapak Rachamat ketika memberikan bantuan.

Sebagai tambahan, Head of Unit PT. Indojaya Agrinusa Medan, Bapak Anwar Tandiono mengatakan, “Bantuan ini kami berikan ke masyarakat Aceh terutama Kabupaten Pidie Jaya untuk meringankan beban korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, karena kita merasa bahwa masyarakat Aceh terutama di Pidie Jaya sudah merasa seperti saudara sendiri yang perlu kita bantu.”

Dahsyatnya gempa kali ini bisa dilihat dari hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hasil analisis tersebutmenunjukkan gempa bumi terjadi pukul 05.03.36 WIB, (7/12), dengan kekuatan 6,4 SR di wilayah Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Pusat gempa bumi terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.

Gempa kali ini tidak hanya dirasakan di Kabupaten Pidie Jaya, namun meluas ke beberapa wilayah Aceh, diantaranya Pidie, Aceh Besar, Sabang, Bireun dan Lhokseumawe. Untuk koordinasi lanjutan pasca-bencana, JAPFA Foundation bersama PT. Indojaya Agrinusa Medan, membuka

posko tanggap bencana di wilayah Samalanga, Kabupaten Pidie Jaya.

Pasca Bencana

Selain korban jiwa, bangunan dan fasilitas umun yang hancur, terdapat pula ribuan pasang-mata yang masih hidup, yang telah menyaksikan dan terkena dampak pasca-bencana, terlebih lagi adanya rasa trauma di dalam diri. Khususnya anak–anak, rasa trauma lebih sulit untuk dilepaskan, oleh karena itu JAPFA Foundation akan memberikan trauma healing untuk para korban gempa bumi Aceh sebagai pemulihan pasca-bencana.

Page 5: November 2016 - Januari 2017 NEWS LETTER - Japfa …japfafoundation.org/wp-content/uploads/2017/02/Newsletter-januari... · Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, ... digital dan

Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini, digelar pada Rabu (14/12) siang.

Ground Breaking pembangunan RPTRA KEMUNING ini dilaksanakan Head of JAPFA Foundation Andi Prasetyo dan Walikota

J a k a r t a Selatan Tri K u r n i a d i , Lurah Pejaten Timur Agus L i t a h i t , Camat Pasar Minggu Eko Kard iyan to , seluruh Ketua

RT/RW se-Pejaten Timur, serta para tokoh masyarakat se-Pejaten Timur.

Jakarta, 14 Desember 2016 - JAPFA Foundation, yayasan korporasi yang didirikan oleh PT JAPFA Comfeed

Indonesia Tbk. ("JAPFA"), bersinergi mendirikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau juga dikenal d e n g a n s i n g k a t a n R P T R A , d e n g a n P e m e r i n t a h P r o v i n s i ( P e m p r o v ) DKI Jakarta serta Pemerintah Kota DKI Jakarta. Peletakan batu pertama atau ground breaking RPTRA KEMUNING, Jalan Pagujaten Raya, Pejaten

"Sebagai bentuk dukungan kepada program Pemprov DKI Jakarta, kami dari JAPFA Foundation terpanggil untuk secara langsung turut berkontribusi menciptakan wilayah yang ramah terhadap anak dan keluarga. Untuk hal ini, kami merasa wilayah Pejaten Timur, berdasarkan luas wilayah dan kepadatan penduduknya, sangat strategis sebagai tempat dibangunnya RPTRA KEMUNING."

RPTRA KEMUNING JAPFA Foundation

8 JF NEWSLETTER 9 JF NEWSLETTER

RPTRA KEMUNING merupakan taman yang didesain dengan konsep modern yang ramah anak, yang diharapkan dapat menjadi pusat interaksi publik sekaligus sebagai media pembelajaran dan minat bakat anak. "Sebagai bentuk dukungan kepada program Pemprov DKI Jakarta, kami dari JAPFA Foundation terpanggil untuk secara langsung turut berkontribusi menciptakan wilayah yang ramah terhadap anak dan keluarga. Untuk hal ini, kami merasa wilayah Pejaten Timur, berdasarkan luas wilayah dan kepadatan penduduknya, sangat strategis sebagai tempat dibangunnya RPTRA KEMUNING," kata Andi.

"RPTRA KEMUNING bukan hanya sebagai fasilitas anak-anak untuk bersosialisasi, melainkan juga untuk para orangtua. Para orangtua yang datang mengantar anaknya tentunya bisa saling berinteraksi dan bersosialisasi," Andi, menambahkan.

Kelurahan Pejaten Tmur terletak di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan angka 20.020 kepala keluarga yang berada di 11 RW dan 145 RT, dengan jumlah penduduk 66.020 jiwa dalam wilayah seluas 2,88 km2. Dengan populasi yang cukup padat, JAPFA Foundation melihat bahwa Kelurahan Pejaten Timur sangat strategis bagi JAPFA Foundation untuk melakukan sejumlah kegiatan sosial berbasis komunitas, melalui

RPTRA KEMUNING seperti pendidikan, gizi dan kesehatan masyarakat, dan olahraga.

JAPFA Foundation akan membangun RPTRA KEMUNING yang dilengkapi fasilitas Wi-Fi, aula serbaguna terbuka, lapangan olahraga, taman toga, ruang menyusui, PKK Mart, perpustakaan, pantry, toilet umum, kolam protein dan disabilitas, taman interaksi, amfiteater, dan komposting atau tempatpemilahan sampah.

Menurut rencana, pembangunan RPTRA KEMUNING di atas luas tanah sebesar 830 meter persegi ini dimulai pada pertengahan Desember 2016. Diharapkan, RPTRA KEMUNING telah siap digunakan pada pertengahan tahun 2017. "Sebagai lanjutan dari pembangunan RPTRA KEMUNING, JAPFA Foundation juga akan segera menggerakkan program–program sosial berbasis komunitas melalui RPTRA KEMUNING seperti pendidikan, gizi dan kesehatan masyarakat dan anti narkoba," demikian Andi.

Peletakan Batu Pertama :

Page 6: November 2016 - Januari 2017 NEWS LETTER - Japfa …japfafoundation.org/wp-content/uploads/2017/02/Newsletter-januari... · Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, ... digital dan

Lamongan, 15 Desember 2016 - PT Jakamitra In-donesia bersama JAPFA Foundation mendukung program Open Defecation Free (ODF) Kabupaten

Lamongan melalui pembangunan 210 jamban sehat untuk 15 desa. Pembangunan 210 jamban sehat ditandai den-gan peletakan batu pertama di Desa Sidokelar Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Kamis (15/12/2016).Peletakan batu pertama dilakukan oleh Camat Paci-ran Bapak Suharto dan Head of JAPFA Foundation Andi Prasetyo. Peletakan batu pertama jamban se-hat juga disaksikan 15 kepala desa dari Kecamatan Paciran, kader pendamping desa, kader kesehatan, PKK desa, tokoh desa, para ulama dan Puskesmas. Head of JAPFA Foundation Andi Prasetyo mengatakan pembangunan jamban sehat upaya meningkatkan ODF di Kabupaten Lamongan yang selama ini baru terca-pai 60 persen desa yang memiliki jamban sehat. Hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa kebutuhan jamban sehat di 15 desa Kecamatan Paciran Kabu-paten Lamongan sebanyak 162 unit. Jumlah tersebut sesuai dengan data KK dari BPS Kabupaten Lamongan.“Dari total 162 unit jamban yang sesuai dengan data KK dari BPS Pemkab Lamongan, kami JAPFA Foundation menambah lagi dengan 48 unit jamban berdasarkan ha-silsurveifisiktimkamidilapangan.Sehinggatotalpem-bangunan jamban sehat di Kabupaten Lamongan adalah 210 unit jamban di 15 desa. Ke 15 desa yang dipilih merupakan hasil kesepakatan antara JAPFA Founda-tion, PT Jakamitra Indonesia dan Bupati Lamon-gan per tanggal 22 September 2016,” ujarnya.Pembangunan jamban sehat, kata Andi Pra-setyo, sesuai dengan pilar Kesehatan dari program pemberdayaan masyarakat yang di-lakukan JAPFA Foundation. Program pem-berdayaan masyarakat di Kabupaten Paci-ran ini dilaksanakan di Desa Kemantren, Desa Sidokelar dan Desa Tlogosadang.Di tiga desa, telah dilaksanakan Program Pen-ingkatan Pola Hidup Sehat yang terdiri dari Gizi Seimbang, Akses Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan) dan Perilaku Hidup Sehat. Kick-Off Program dilaksanakan sejak September 2016

10 JF NEWSLETTER 11 JF NEWSLETTER

Aceh, Desember 2016 - Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan sumber-daya manusia di sektor pendidikan khususnya pendidikan kesehatan hewan, JAPFA

Foundation bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala (FKH UNSYIAH) memberikan program beasiswa program diploma 3

Kesehatan Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.

Kerjasama JAPFA Foundation dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

JAPFA FOUNDATION Bangun 210 Jamban Sehat di Lamongan

untuk periode 5 bulan. Tim JAPFA Foundation melakukan pengum-pulan data awal kondisi kesehatan masyarakat di 3 desa serta sosial-isasi kegiatan Peningkatan Wawasan Perilaku Hidup Sehat dan Seimbang.“Kami juga menyusun Buku Pan-duan Hidup Sehat dan Seimbang, Kegiatan Diskusi Kelompok di 3 desa dan penyuluhan pentingnya jamban sehat yang bersinergi dengan pro-gram Kabupaten Lamongan yakni Open Defecation Free (ODF) atas dukungan JAPFA Foundation dan PT Jakamitra Indonesia,”paparnya.Andi Prasetyo menjelaskan untuk 1 unit jamban yang dikategorikan sehat adalah 1 unit jamban, 2 unit bomdes dan pipanisasi. “Sesuai hasil survei di lapangan, kondisi jamban yang di-miliki masyarakat desa, (sebanyak 28 persen) masih sangat tradisional. Se-dangkan yang tidak punya jamban 72

persen. Kondisi rill inilah yang melatarbelakangi program pembangunan jamban sehat di Paciran,”tambahnya.Untuk program ODF, JAPFA Foundation melibatkan masyarakat Kecamatan Paciran mulai dari Karang Taruna, Pelajar dan Pramuka, Ulama, Babinsa dan elemen masyarakat lainnya. Sebelumnya dilakukan proses pemilihan setiap anggota masyarakat yang akan dilibatkan sesuai dengan keahlian dan kebu-tuhan pekerjaan di lapangan. Kemudian dibentuk 1 Tim Gotong Royong untuk bekerja di setiap desa.“Penentuan deskripsi pekerjaan untuk masing-masing Tim Gotong Royong Pekerjaan akan dilakukan oleh JAPFA Foundation melalui tim konsultan teknis seb-agai pelaksana dan pengawas pekerjaan,”pungkasnya.Menerapkan dan mewujudkan motto yakni “Berkem-bang Menuju Kesejahteraan Bersama”, JAPFA Foun-dation mengemban amanah untuk memastikan bah-wa pertumbuhan ekonomi JAPFA diimbangi dengan kemajuan sosial ekonomi dan masyarakat sekitar.JAPFA Foundation juga menerapkan prinsip In-vestasi Sosial dimana setiap program yang akan dilakukan harus direncanakan secara terukur, di-laksanakan dan diawasi sebagai layaknya suatu ke-giatan usaha untuk memberikan hasil nyata berupa kemajuan sosial ekonomi yang dapat diukur melalui berbagai perbaikan, kemajuan, peningkatan mutu di bidang Pendidikan, Gizi dan Kualitas Hidup masyara-kat secara umum dan kaum muda secara khusus.

Melalui program beasiswa ini, diharapkan para generasi muda berpotensi menjadi pemimpin sektor agribisnis Indonesia di masa depan dapat menyelesaikan pendidikannya dan dapat mengabdikan pengalaman dan keterampilan yang didapat selama duduk di bangku kuliah kepada masyarakat.Proses seleksi penerimaan beasiswa berlangsung dalam 3 tahap, yaitu penerimaan formulir pendaftaran dan dokumen pendukung, seleksi wawancara, dan seleksi akhir serta pengumuman penerima beasiswa.

Pada tahap pertama dilakukan seleksi awal berdasarkan persyaratan dokumen. Selanjutnya dilaksanakan seleksi wawancara yang dilakukan oleh 1 kelompok pewawancara yang terdiri dari, satu orang perwakilan Prodi Kesehatan Hewan FKH UNSYIAH, satu orang perwakilan dari JAPFA Foundation, dan satu orang perwakilan dari PT Indojaya Agrinusa Banda Aceh. Tujuan

dari proses seleksi wawancara adalah untuk mendapatkan detil informasi dari paracalon penerima beasiswa. Ada beberapa poin yang akan digali dari setiap kandidat yakni: Integritas, Motivasi,Kepemimpinan,Kreatifitas,Komunikasi,dan karakter-karakter pribadi yang positif lainnya.

Berdasarkan hasil proses seleksi maka terpilih 14 orang mahasiswa program diploma 3 Kesehatan Hewan FKH UNSYIAH sebagai penerima program beasiswa JAPFA Foundation. Dari ke-14 orang penerima beasiswa ini akan mendapatkan beasiswa berupa biaya pendidikan dan biaya pendampingan akademik.

Page 7: November 2016 - Januari 2017 NEWS LETTER - Japfa …japfafoundation.org/wp-content/uploads/2017/02/Newsletter-januari... · Dikemas dengan tiga rangkaian kegiatan, ... digital dan

12 JF NEWSLETTER

Jakarta, 8 Desember 2016 – Selain menjadi bulan penutup dan masa intropeksi kerja dalam setahun, bulan Desember juga

merupakan awal pijakan bagi tahun berikutnya. Pertemuan tahunan sebagai laporan pertanggung jawaban dan evaluasi program kerja sudah menjadi hal lumrah. Untuk itu, anggota dari Dewan Pembina, Dewan Penasehat, dan Dewan Pengawas JAPFA Foundation telah hadir pada rapat yang diselenggarakan di Wisma Milenia, Jakarta (8/12).

Pertemuan kali ini menyorot peneguhan atas hasil kerja program-program JAPFA Foundation selama setahun, berdasarkan monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan dan implementasi yang dilakukan. Para anggota dewan berharap, beberapa program serta inisiatif dari JAPFA Foundation semakin diperluas dan diperdalam, terutama kaitannya terhadap dampak sosial yang dirasakan oleh masyarakat.

Selain itu, pengembangan organisasi sangatlah penting bagi sebuah yayasan yang menerapkan prinsip investasi sosial. Hal ini berkaitan erat dengan prinsip kapabilitas dan akuntabilitas yang

harus menjadi fokus bagi JAPFA Foundation sebagai sebuah organisasi sosial. Selain penguatan internal dalam organisasi, diperlukan pula kerja sama strategis dengan beberapa organisasi lain yang mempunyai kepedulian dan visi-misi yang sejalan dengan JAPFA Foundation. Karena dalam era global, digital, dan milenial seperti saat ini dibutuhkan sinergitas antara pemangku kepentingan termasuk antar-organisasi, baik sesama foundation ataupun lembaga lain seperti pemerintah.

Akhirnya sesuai prinsip investasi sosial, setiap program JAPFA Foundation yang akan dilakukan harus direncanakan secara terukur, dilaksanakan dan diawasi sebagai layaknya suatu kegiatan usaha untuk memberikan hasil nyata berupa kemajuan sosial ekonomi yang dapat diukur melalui berbagai perbaikan, kemajuan, peningkatan mutu di bidang Pendidikan, Gizi dan Kualitas Hidup masyarakat secara umum dan kaum muda secara khusus.

Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan Dewan Pengawas dan Pengurus JAPFA Foundation

Jakarta, 19 Januari 2017 – JAPFA Foundation bersama Konsorsium Indonesia Bergizi melakukan kunjungan ke Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Gizi Masyarakat (19/01). Kunjungan kali ini adalah lanjutan dari upaya Konsorsium mendukung pemerintah dalam usaha mengatasi problematika gizi.Diskusi yang terjadi berkembang kepada satu arahan dari Direktur Direktorat Gizi Masyarakat, Doddy Izwardy, agar dibentuk sebuah sekretariat khusus untuk menangani masalah gizi. Kemudian, ditegaskan pula bahwa menurunkan angka masalah gizi adalah tugas dari pemerintah, oleh karena itu diperlukan tujuan baru dari Konsorsium terkait fokus gizi yang ingin dituju.Selain itu, bersandar pada perkembangan gizi di Indonesia saat ini, masalah gizi yang dihadapi adalah kegagalan mengatasi Obesitas dan Penyakit Tidak Menular. Dalam aspek inilah, Konsorsium dapat berkontribusi, yaitu membangung pilar proses pangan “farm to table”.Di sisi lain, permasalahan utama lainnya adalah fooddatabasedan riset terkait pangan. Untuk itu, Kementerian Kesehatan sedang menyusun “Daftar

Komposisi Pangan Indonesia”. Sebagai sumber data dari pangan lokal yang mencakup seluruh makanan tradisional/lokal di seluruh Indonesia. Diskusi ini membahasa pula upaya pengembangan Sport Nutrition yang sejauh ini belum menjadi perhatian khusus, serta rencana untuk digarapnya pesan-pesan terkait gizi yang melibatkan peran ahli komunikasi dan ahli sosial politik pada tahun mendatang.Upaya LanjutanUntuk menkonkretkan diskusi yang penuh masukan terkait gizi, maka JAPFA Foundation selanjutnya akan terus melakukan diskusi lanjutan dalam memperdalam konsep yang diinginkan. Selanjutnya, konsep yang telah diperdalam akan diinisiasikan kepada organisasi lainnya seperti UNICEF, World Bank, ADB, khususnya terkait adolescence nutrition.Kemudian direncakan pula untuk mengundang Direktur Direktorat Gizi Masyarakat sebagai expert dalam sebuah seminar, serta diupayakan pula kerjasama dengan pemerintahan Kabupaten Lamongan untuk mendukung “Program Peningkatan Pola Hidup Sehat” yang sudah digagas oleh JAPFA Foundation.

JAPFA FOUNDATION Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Pertemuan Tahunan :