o ligo dan poli sakarida
TRANSCRIPT
OLIGOSAKARIDA DAN POLISAKARIDA
BY; MUSYIRNA RAHMAH NASUTION, MsiSEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
Defenisi
International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) oligosakarida polimer yang disusun oleh 3-9 monosakarida (homooligosakarida atau heterooligosakarida)
Terdapat secara alami pada buah dan sayur dan dapat disintesis dari hidrolisis polisakarida
Contoh: Rafinosa D- galaktosa+D- glukosa+ D Fruktosa Stakiosa oligoisomer yg disusun 4
monosakarida 2 unitD- galaktosa+D- glukosa+ D Fruktosa
Verbaskosa 5 monosakarida 3 D- galaktosa+D- glukosa+ D Fruktosa
Dapat dicerna?
Ketiga oligosakarida ini tidak dapat dicerna oleh manusia namun menjadi makanan bagi bakteri yang terdapat di usus besar
Hasil pemecahan oligosakarida oleh bakteri di usus besar akan menghasilkan gas
Bakteri probiotik bakteri yang terdapat di usus besar manusia dan dapat menekan pertumbuhan mikroba patogen Laktobasillus casei dan Bifidobacterium laongum)
Prebiotik Oligosakarida yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan bakteri probiotik
Rafinosa
Dimetabolisme oleh mikroflora usus sehingga menghasilkan: Asam laktat, asam asetat, asam butirat, hidrogen
peroksida, bakteriosin dan metabolit lainnya Rafinosa tidak dapat dicerna karena mukosa
usus mamalia tidak mempunyai enzim α –galaktosidase sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh
Didalam usus oligosakarida ini difermentasi oleh bakteri sehingga membentuk gas CO2, hidrogen dan metan flatulensi suatu keadaan menumpuknya gas-gas dalam lambung
(Fruktooligosakarida (FOS) Jenis oligosakarida yang disusun oleh
monomer glukosil-fruktosa (GFn) dan Fruktosil-frukosa (Fm)
Inulin GFn dan hidrolisat inulin Fm terdapat secara alami dalam berbagai tanaman seperti bawang, asparagus, bawang perai, pisang dan gandum
POLISAKARIDA
Hasil polimerisasi kondensasi dari monosakarida dalam jumlah besar
Ikatan glikosidik ikatan yang menghubungkan antar unit monosakarida
Struktur polisakarida berbentuk Rantai lurus Bercabang
Polisakarida yang banyak di alam homopolisakarida
Polisakarida struktur linear
Amilosa α -D-glukosa Selulosa α -D-glukosa Xilan α -D-Xylosa Inulin α -D-fruktosa Kitin α -D-asam glukonat
Monomer
Polisakarida rantai bercabang
Amilopektin α -D-glukosa
Dekstran α -D-glukosa
Pullulan maltotriosa Glikogen α -D-
glukosa
Monomer
PATI
Sifat fungisonal: Ingredien Pengental (Thickening agent) Penstabil (Stabilizating) Pembentuk gel (Gelling agent) Pembentuk film (film forming)
Lanjutan... (pati)
Terdapat dalam bentuk granula Berwarna putih, mengilap, tidak
berbau dan tidak berasa Struktur kristalin terdiri dari unit
kristal (amilopektin) dan unit amorf (amilosa)
Prinsip ekstraksi pati
Didasarkan pada sifat granula pati yang tidak larut dalam air.
Pati dipisahkan dengan cara diendapkan dalam air dipisahkan dikeringanginkan
Contoh: maizena dan tapioka
POLISAKARIDA PENYUSUN PATI Granula pati disusun oleh:
AMILOSA AMILOPEKTIN
Setiap sumber pati mempunyai rasio amilosa dan amilopektin beragam
Kandungan amilosa (20-30%) > amilopektin Rasio amilosa dan amilopektin sebagai
parameter pemilihan sumber pati dalam pengolahan pangan agar memberikan sifat fungsional yang diinginkan Kemampuan pati membentuk gel, mengentalkan atau
membentuk film
PERBEDAAN AMILOSA DAN AMILOPEKTIN
Karakterisasi Amilosa Amilopektin Struktur umum linear bercabang-cabangJenis ikatan glikosidikBerat molekul <0,5 Juta 50-500 jutaKompleks dengan iodin biru cokelat kemerahanKemampuan membentuk gel Kuat LemahKemampuan membentuk film kuat lemah
Kekuatan gel atau film pati lebih banyak ditentukan oleh kandungan amilosanya
Semakin tinggi kandungan amilosanya maka kemampuan membentuk gel dan lapisan film akan semakin besar karena struktur amilosa yang linear lebih mudah berikatan sesama sendiri melalui ikatan hidrogen dibanding amilopektin
Sebaliknya: amilopektin dengan struktur yang besar membentuk ikatan hidrogen yang lebih lemah sehingga akan memberikan tekstur gel pati dan film yang kurang kompak sehingga tidak cocok sebagai gelling agen atau film forming akan tetapi lebih cocok digunakan sebagai pengental (thickening agen)
GELATINISASI PATI
Proses irreversible yang terjadi pada pati, saat dipanaskan dalam sistem air
Struktu granula pati bersifat tidak larut dalam air dingin, apabila granula pati disuspensikan dalam air maka pati akan mengendap, namum akan mengembang dalam air panas setelah melewati suhu tertentu
Faktor yang mempengaruhi sifat gelatinisasi pati: Sumber pati Ukuran granula pati Keberadaan komponen terlarut (asam, gula, lemak, protein
dan enzim) Suhu pemasakan Proses pengadukan atau agitasi
PENGGUNAAN PATI DALAM BAHAN PANGAN
Pati merupakan ingredien penting dalam berbagai proses pengolahan pangan seperti: bahan pengisi, pengental, pembentuk gel dan pembentuk film, perekat (addesive)
Karena mudah dihidrolisis pati digunakan sebagai bahan baku dalam industri glukosa, maltodekstrin, atau sirup glukosa serta hasil hidrosisi pati dalam proses selanjutnya dapat diproses menjadi alkohol
Sebagai bahan pengisi
diperlukan pati yang tidak mengalami gelatinisasi terlalu tinggi.
Pati dengan profil gelatinisasi terlalu tinggi menyebabkan jumlah pati yang dapat digunakan menjadi sedikit sehingga peranannya sebagai bahan pengisi menjadi terbatas
Sebagai pembentuk gel dan film
Diperlukan jenis pati yang mengandung amilosa tinggi
Pati dengan kandungan amilosa 25-30% dapat meberikan karakter gel pati yang kompak
Contoh: pembuatan soun, bihun dan mie kandungan mailosa yang tinggi berpengaruh terhadap kekuatan tekstur gel dari untaian mie yang dihasilkan
Sebagai pengental
Diperlukan pati dengan kandungan amilopektin yang tinggi karena memberikan tekstur pasta yang kental dan lebih lengket
Contoh: pengental pada saus
PATI TERMODIFIKASI
Tugas!!: cari jurnal yang berhubungan dengan pati termodifikasi pemanfaatanya dalam pangan
TERIMAKASIH