obat kardiovaskuler
DESCRIPTION
kardiovaskulerTRANSCRIPT
OBAT KARDIOVASKULER
Masyhudi AM.
Atina Hussaana
BAGIAN FARMAKOLOGI & TERAPI
FK UNISSULA
Modul Kardiovaskuler
DEFINISI
Obat Kardiovaskuler :
Obat yang mempunyai efek utama pada
jantung dan pembuluh darah.
Kelompok obat yang
mempengaruhi & memperbaiki
sistem kardiovaskuler (jantung dan
pembuluh darah ) secara langsung ataupun
tidak langsung.
Obat kardiovaskuler, 9 sub kelas :
Obat inotropik positif
Obat anti-aritmia
Obat antihipertensi
Obat anti-angina
Diuretik
Obat sistem koagulasi darah
Obat hipolipidemik
Obat untuk syok dan hipotensi
Obat untuk gangguan sirkulasi darah.
1.Obat inotropik positif (anti gagal jantung )
Obat inotropik positif bekerja dengan meningkatkan
kontraksi otot jantung(miokardium).
Indikasi : gagal jantung, keadaan jantung gagal untuk
memompa darah dalam volume yang dibutuhkan
tubuh.
Keadaan tersebut terjadi karena jantung bekerja terlalu
berat (kebocoran katup jantung, kekakuan katub, atau
kelainan sejak lahir di mana sekat jantung tidak
terbentuk dengan sempurna ) atau karena suatu hal otot
jantung menjadi lemah.
Ada 2 jenis obat inotropik positif, yaitu :
Glikosida jantung
: alkaloid dari tanaman Digitalis purpurea
berisi digoksin dan digitoksin.
Penghambat fosfodiesterase
: penghambat enzim fosfodiesterase
yang selektif bekerja pada jantung.
Hambatan enzim ini menyebabkan peningkatan
kadar siklik AMP (cAMP) dalam sel miokard
yang akan meningkatkan kadar kalsium intrasel.
Contoh : Milrinon , Aminiron
2. Obat-obat antiaritmia
Obat-obat antiaritmia dapat dibagi berdasar
penggunaan kliniknya untuk :
aritmia supraventrikel misal :
adenosin, verapamil, digoxin
aritmia supraventrikel dan aritmia ventrikel
misal : disopiramid, beta bloker
aritmia ventrikel misal : lidokain, meksiletin
3. Obat antihipertensiSering digunakan obat yang melebarkan
pembuluh darah (vasodilator), yang bisa
melebarkan arteri, vena atau keduanya.
Pelebar arteri akan melebarkan arteri &
menurunkan tekanan darah
sehingga mengurangi beban kerja jantung.
Pelebar vena akan melebarkan vena &
menyediakan ruang yang lebih untuk darah yang
telah terkumpul dan tidak mampu memasuki
bagian kanan jantung sehingga mengurangi
penyumbatan & mengurangi beban jantung
Contoh vasodilator :
Paling banyak digunakan adalah ACE-
inhibitor (Angiotensin Converting Enzyme
inhibitor).
Efek pada pembuluh darah :
ACE-inhibitor : melebarkan arteri & vena
Nitroglycerin : hanya melebarkan vena
Hydralazine : hanya melebarkan arteri
4. Obat-obat antiangina
Sebagian besar pasien angina pektoris (nyeri
dada) diobati dengan beta-bloker atau antagonis
kalsium.
Meskipun demikian, senyawa nitrat kerja singkat,
masih berperan penting untuk tindakan profilaksis
sebelum kerja fisik dan untuk nyeri dada yang
terjadi sewaktu istirahat.
a. Golongan nitrat
merelaksasi otot polos pembuluh vena,
menyebabkan alir balik vena berkurang
sehingga mengurangi beban hulu jantung.
merupakan vasodilator koroner yang poten
contoh : ISDN ( Isosorbid dinitrat )
b. Golongan antagonis kalsium
bekerja menghambat influks ion kalsium
transmembran, yaitu mengurangi masuknya ion
kalsium melalui kanal kalsium lambat ke dalam
sel otot polos, otot jantung dan saraf.
Berkurangnya kadar kalsium bebas di dalam
sel-sel tersebut menyebabkan berkurangnya
kontraksi otot polos pembuluh darah
(vasodilatasi), kontraksi otot jantung (inotropik
negatif), serta pembentukan & konduksi impuls
dalam jantung (kronotropik dan dromotropik
negatif).
Contoh : Diltiazem , Nifedipin
c. Golongan beta-bloker
Menghambat adrenoseptor beta (beta-bloker)
di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus,
pankreas & hati.
Beta-bloker dapat mencetuskan asma dan efek
ini berbahaya. Karena itu, harus dihindarkan
pada pasien dengan riwayat asma atau
Penyakit Paru Obstruktif Kronis.
Contoh : Propranolol
5. DiuretikSering sebagai kombinasi obat jantung
Fungsi : mengurangi penimbunan cairan,
menambah pembentukan air kemih, membuang
natrium dan air dari tubuh melalui ginjal.
Contoh : Hidroclortiazide (HCT) & Furosemide
Mengurangi cairan akan menurunkan jumlah
darah yang masuk ke jantung
sehingga mengurangi beban kerja jantung.
Pemberian diuretik sering disertai dengan
pemberian tambahan Kalium, karena diuretik
tertentu menyebabkan hilangnya Kalium
6. Obat yang mempengaruhi sistem
koagulasi darah
Pembentukan trombus berlangsung melalui 3 tahap :
- pemaparan darah pada suatu permukaan
trombogenik vaskuler yang rusak.
- suatu rangkaian peristiwa terkait dengan
trombosit.
- pengaktifan mekanisme pembekuan melalui
peran penting trombin dalam pembentukan fibrin.
Trombin perangsang agregasi & adhesi platelet
yang sangat kuat.
Macam obat sistem koagulasi darah
a. Antikoagulan,
dibagi menjadi 2 yaitu :
antikoagulan parenteral, contoh : Heparin
antikoagulan oral, contoh : Warfarin
Antikoagulan oral mengantagonisasi efek
vitamin K
Efek samping utama semua antikoagulan oral
adalah pendarahan
b. Antiplatelet (antitrombosit)
bekerja dengan cara mengurangi agregasi
(perlekatan ) platelet, sehingga dapat
menghambat pembentukan trombus pada
sirkulasi arteri, di mana trombi terbentuk
melalui agregasi platelet dan antikoagulan
menunjukkan efek yang kecil.
Contoh : Asetosal, Dipiridamol
c. Fibrinolitik
bekerja sebagai trombolitik dengan cara
mengaktifkan plasminogen untuk
membentuk plasmin, yang lebih lanjut
mendegradasi fibrin dan dengan demikian
memecah trombus.
Contoh : streptokinase, urokinase, alteplase.
Anti agregasi platelet
d. Hemostatik dan antifibrinolitik
Defisiensi faktor pembekuan darah dapat
menyebabkan pendarahan.
Pendarahan spontan timbul apabila aktivitas
faktor pembekuan kurang dari 5% normal.
Contoh obat : Asam traneksamat
Prinsip umum pengelolaan & pemberian obat
pada gangguan sistem kardiovaskuler :
Memahami bahwa jantung adalah organ vital.
Obat-obat kardiovaskuler dosis kecil, potensi besar
(implikasi sistemik) harus hati-hati dalam
pemberiannya.
Mengenal & menghindari faktor-faktor yang dapat
mencetuskan serangan pada sistem kardiovaskuler
Edukasi kepada penderita & keluarga mengenai
penyakitnya, pengobatannya dan perjalanan
penyakitnya sehingga mengerti tujuan pengobatan dan
dapat bekerjasama dengan dokter atau perawat yang
merawat
OBAT KARDIOVASKULER MELIPUTI
Obat Antihipertensi
Obat Anti platelet
Obat Anti koagulan
Obat Fibrinolitik
Obat Trombolitik
Obat Antiaritmia
Inotropik
Obat Gagal Jantung
Obat Angina Pektoris
Obat Antihiperlipidemia
I. OBAT ANTIHIPERTENSI
REGULASI NORMAL TEKANAN DARAH
BP = CO x PVR
Cardiac output *pulmonary vascular resistance
Hipertensi
Hipertensi : Penyakit kompleks yang ditandai dengan adanya kenaikan tekanandarah diatas normal ( > 140/90 mmHg)
Ada dua : Hipertensi Esential (Primer) yang tdk diketahui penyebabnya; danhipertensi sekunder akibat penyakit lain (penyakit ginjal, tumor korteks adrenal dll)
Komplikasi : gagal jantung, gagal ginjal, stroke, kebutaan harus diobati
Prinsip Kerja Obat :
Semua obat antihipertensi bekerja
pada satu atau lebih empat tempat
kontrol anatomis utk mempengaruhi
regulasi normal tekanan darah
25
Goal Hypertension Therapy
To achieve the maximum reduction in the total
risk of cardiovascular/ target vital organ
morbidity and mortality
Target:
BP: SBP < 130 – 140 mm Hg
DBP < 90 mm Hg
JNC. VII, 03, WHO – ISH, 1999
Klasifikasi Obat Antihipertensi
Diuretik
Simpatolitik
Vasodilator
Obat Penghambat Angiotensin
1. Diuretik
Prinsip Kerja Diuretik :
menurunkan TD dengan cara mengosongkan natrium
tubuh dan menurunkan volume darah; kadang
berfungsi sebagai vasodilator
Meliputi :
Thiazid & derivatnya (HCT)
Loop Diuretics (Furosemide)
Potassium Sparing Diuretics (Spironolakton)
2. Simpatolitik
Prinsip Kerja :
menurunkan tahanan vaskuler perifer
meningkatkan pengumpulan vena dalam pembuluh darah kapasitans
menghambat kerja jantung
Meliputi :
Metildopa, Klonidin,Guanabenz /Guanfasin, Prazosin, Reserpin, Trimethaphan, Beta Bloker (Propanolol,
Atenolol) dll
3. Vasodilator
Menurunkan TD dg cara merelaksasi otot
polos vaskuler shg mendilatasi pembuluh
darah resistans
Meliputi : Natrium Nitropusid, Diazoxide,
Hidralazin, Minoksidil, Kalsium Antagonis
(nifedipin, verapamil, diltiazem)
4. Penghambat Angiotensin
Menurunkan TD dg cara menurunkan tahanan
vaskuler perifer dan volume darah
Meliputi :
ACE-Inhibitor (Kaptopril, Lisinopril),
ARB (Losartan, Ibesartan, Candesartan)
Titik Tangkap Kerja ACE-Inhibitor & ARB
Farmakologi Klinik Obat
Antihipertensi
Hipertensi merupakan penyakit kronis yang
unik
Perlu penegakan diagonosis yang tepat,
penyebabnya, berat ringannya sebelum
keputusan pengobatan di lakukan
Sekali ditetapkan harus dilakukan manajemen
terapi yang baik
Penatalaksanaan Hipertensi Pasien
Rawat Jalan
Terapi nonfarmakologi :
Mengurangi asupan garam
Mengurangi berat badan
Olahraga
Terapi farmakologi
Monoterapi : Diuretik / beta bloker / ACE Inhibitor
Kombinasi : Diuretik & beta bloker / ACE –I
Tiga Obat : Diuretik, simpatolitik / ACE-I, vasodilator
Penatalaksanan Hipertensi Emergensi
Sebaiknya dilakukan di Unit PerawatanIntensif
Dipakai antihipertensi perenteral utkmempercepat penurunan TD, dilanjutkandengan peroral
Preparat parenteral : Vasodilator (Nitroprusid, Diaxoside), Labetalol, hydralazine; dilanjut dg preparat oral : nifedipine, kaptopril, prazozinatau klonidine
PREPARAT OBAT HIPERTENSI
YANG TERSEDIA DI PASARAN
Beta Adrenoceptor Blockers :Acebutolol(generic, Sectral)
Oral: 200, 400 mg capsules
Atenolol(generic, Tenormin)
Oral: 25, 50, 100 mg tablets
Parenteral: 0.5 mg/mL for injection
Betaxolol(Kerlone)
Oral: 10, 20 mg tablets
Bisoprolol(Zebeta)
Oral: 5, 10 mg tablets
Carteolol(Cartrol)
Oral: 2.5, 5 mg tablets
Carvedilol(Coreg)
Oral: 3.125, 6.25, 12.5, 25 mg tablets
Esmolol (BreviBloc)
Parenteral: 10, 250 mg/mL for injection
Labetalol (generic, Normodyne, Trandate)
Oral: 100, 200, 300 mg tablets
Parenteral: 5 mg/mL for injection
Metoprolol (generic, Lopressor)
Oral: 50, 100 mg tablets
Oral extended-release (Toprol-XL): 25, 50, 100, 200 mg tablets
Parenteral: 1 mg/mL for injection
Nadolol (generic, Corgard)
Oral: 20, 40, 80, 120, 160 mg tablets
Penbutolol(Levatol)
Oral: 20 mg tablets
Pindolol(generic, Visken)
Oral: 5, 10 mg tablets
Propranolol(generic, Inderal)
Oral: 10, 20, 40, 60, 80, 90 mg tablets; 4, 8 mg/mL oral solution; Intensol, 80 mg/mL solution
Oral sustained-release (generic, Inderal LA): 60, 80, 120, 160 mg capsules
Parenteral: 1 mg/mL for injection
Timolol(generic, Blocadren)
Oral: 5, 10, 20 mg tablets
Centrally Acting Sympathoplegic Drugs :Clonidine(generic, Catapres)
Oral: 0.1, 0.2, 0.3 mg tablets
Transdermal (Catapres-TTS): patches that release 0.1, 0.2, 0.3 mg/24 h
Guanabenz (generic, Wytensin)
Oral: 4, 8 mg tablets
Guanfacine(Tenex)
Oral: 1, 2 mg tablets
Methyldopa(generic)
Oral: 250, 500 mg tablets
Parenteral: 50 mg/mL for injection
Postganglionic Sympathetic Nerve Terminal Blockers :Guanadrel (Hylorel)
Oral: 10, 25 mg tablets
Guanethidine(Ismelin)
Oral: 10, 25 mg tablets
Reserpine (generic)
Oral: 0.1, 0.25 mg tablets
Alpha1 Selective Adrenoceptor Blockers
Doxazosin(generic, Cardura)
Oral: 1, 2, 4, 8 mg tablets
Prazosin (generic, Minipress)
Oral: 1, 2, 5 mg capsules
Terazosin (generic, Hytrin)
Oral: 1, 2, 5, 10 mg capsules and tablets
Ganglion-Blocking Agents
Mecamylamine (Inversine)
Oral: 2.5 mg tablets
Vasodilators Used in Hypertension :Diazoxide (Hyperstat IV)
Parenteral: 15 mg/mL ampule
Oral (Proglycem): 50 mg capsule; 50 mg/mL oral suspension
Fenoldopam(Corlopam)
Parenteral: 10 mg/mL for IV infusion
Hydralazine(generic, Apresoline)
Oral: 10, 25, 50, 100 mg tablets
Parenteral: 20 mg/mL for injection
Minoxidil(generic, Loniten)
Oral: 2.5, 10 mg tablets
Topical (Rogaine, etc): 2% lotion
Nitroprusside(generic, Nitropress)
Parenteral: 50 mg/vial
Calcium Channel Blockers :Amlodipine (Norvasc)
Oral 2.5, 5, 10 mg tablets
Diltiazem(generic, Cardizem)
Oral: 30, 60, 90, 120 mg tablets (unlabeled in hypertension)
Oral sustained-release (Cardizem CD, Cardizem SR, Dilacor XL): 60, 90, 120, 180, 240, 300, 360, 420
mg capsules
Parenteral: 5 mg/mL for injection
Felodipine (Plendil)
Oral extended-release: 2.5, 5, 10 mg tablets
Isradipine(DynaCirc)
Oral: 2.5, 5 mg capsules; 5, 10 mg controlled-release tablets
Nicardipine (generic, Cardene)
Oral: 20, 30 mg capsules
Oral sustained-release (Cardene SR): 30, 45, 60 mg capsules
Parenteral (Cardene I.V.): 2.5 mg/mL for injection
Nisoldipine (Sular)
Oral: 10, 20, 30, 40 mg extended-release tablets
Nifedipine(generic, Adalat, Procardia)
Oral: 10, 20 mg capsules (unlabeled in hypertension)
Oral extended-release (Adalat CC, Procardia-XL): 30, 60, 90 mg tablets
Verapamil(generic, Calan, Isoptin)
Oral: 40, 80, 120 mg tablets
Oral sustained-release (generic, Calan SR, Verelan): 120, 180, 240 mg tablets; 100, 120, 180, 200,
240, 300 mg capsules
Parenteral: 2.5 mg/mL for injection
Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitors :Benazepril(Lotensin)
Oral: 5, 10, 20, 40, mg tablets
Captopril (generic, Capoten)
Oral: 12.5, 25, 50, 100 mg tablets
Enalapril(Vasotec)
Oral: 2.5, 5, 10, 20 mg tablets
Parenteral (Enalaprilat): 1.25 mg/mL for injection
Fosinopril(Monopril)
Oral: 10, 20, 40 mg tablets
Lisinopril(Prinivil, Zestril)
Oral: 2.5, 5, 10, 20, 40 mg tablets
Moexipril(Univasc)
Oral: 7.5, 15 mg tablets
Perindopril (Aceon)
Oral: 2, 4, 8 mg tablets
Quinapril(Accupril)
Oral: 5, 10, 20, 40 mg tablets
Ramipril (Altace)
Oral: 1.25, 2.5, 5, 10 mg capsules
Trandolapril(Mavik)
Oral: 1, 2, 4 mg tablets
Angiotensin Receptor Blockers :Candesartan (Atacand)
Oral: 4, 8, 16, 32 mg tablets
Eprosartan(Teveten)
Oral: 400, 600 mg tablets
Irbesartan (Avapro)
Oral; 75, 150, 300 mg tablets
Losartan (Cozaar)
Oral: 25, 50, 100 mg tablets
Olmisartan (Benicar)
Oral: 5, 20, 40 mg tablets
Telmisartan(Micardis)
Oral: 20, 40, 80 mg tablets
Valsartan (Diovan)
Oral: 40, 80, 160, 320 mg tablet
II. OBAT GAGAL
JANTUNG
Definisi :
Keadaan dimana terjadi pengurangan kontraktilitas otot
jantung yang menimbulkan bendungan sirkulasi sehingga
jantung gagal mengalirkan darah ke jaringan & kebutuhan
oksigen jaringan tidak terpenuhi
Penyebab :
Penyakit Paru Kronis
Gagal Ginjal
Anemia Berat
Hipertensi
Kelainan Katup Jantung
Sirosis Hepatis
Dll.
Prinsip Pengobatan :
Menghilangkan bendungan sirkulasi
1. Mengurangi beban jantung, misal menurunkan BB,
istirahat cukup, pembatasan asupan garam &
menghilangkan penyebab
2. Meningkatkan kontraktilitas otot jantung dengan obat
inotropik positif, misal obat glikosida
3. Menekan preload dan afterload, misal pemberian diuretik
dan vasodilator
4. Obat2 antiaritmia untuk memperbaiki frekuensi dan
kelainan irama jantung
Obat Gagal Jantung :
1.Glikosida : Digoksin, Digitoksin, Ouabain
2.Diuretik
3.Vasodilator
1.GLIKOSIDA JANTUNG
Farmakodinamik Glikosida :
Meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung
Memperlambat frekuensi denyut jantung
Menekan hantaran rangsang
Menurunkan nilai ambang rangsang
1Ouabain and digitoxin are no longer in use in the USA.
Ouabain1 Digoxin Digitoxin1
Lipid solubility (oil/water coeff) Low Medium High
Oral availability (%-age absorbed) 0 75 > 90
Half-life in body (hours) 21 40 168
Plasma protein binding (%-age bound)
0 20–40 > 90
Percentage metabolized 0 < 40 > 80
Volume of distribution (L/kg) 18 6.3 0.6
Farmakokinetik Glikosida :
2. Diuretik
Diuretik digunakan untuk menurunkan preload dengan
jalan mengurangi volume cairan tubuh
Obat pilihan :
Golongan Tiazid : HCT
Loop Diuretik : Furosemid bisa diberikan dengan
penambahan preparat yang mengandung Kalium
Diuretik Hemat Kalium : Antagonis Aldosteron
(Spironolakton)
3. Vasodilator
Vasodilator akan mengurangi gejala sesak nafas akibat
filling pressure yang tinggi; dan memperbaiki kelelahan
akibat curah jantung yang rendah
Obat-obat yang dipakai :
Natrium Nitropusid
Nitrogliserin
Hidralazin
dll
III. OBAT ANGINA PEKTORIS
Angina Pektoris
Angina Pektoris adalah nyeri akibat aliran darah
koroner tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik jantung
Merupakan gelaja utama dari Penyakit Jantung
Koroner
Nyeri akan hilang dengan obat-obat anti angina
Prinsip Kerja Obat Antiangina :
Memperbaiki perfusi darah ke miokard
Mengurangi kebutuhan metabolik jantung
Kombinasi dari keduanya
Obat yang banyak digunakan :
Nitrat Organik
Antagonis Kalsium
Beta Bloker
1. Nitrat Organik
Mekanisme Kerja:
Vasodilatasi arterioli, menurunkan resistensiperifer, mengurangi kerja otot jantung(mengurangi kebutuhan oksigen)
Dilatasi vena tepi, menurunkan venous return, mengurangi kerja jantung (mengurangikebutuhan oksigen)
Menghilangkan spasme arteri koroner
Redistribusi aliran darah miokard
Drug Dose Duration of Action
"Short-acting"
Nitroglycerin, sublingual 0.15–1.2 mg 10–30 minutes
Isosorbide dinitrate, sublingual 2.5–5 mg 10–60 minutes
Amyl nitrite, inhalant 0.18–0.3 mL 3–5 minutes
"Long-acting"
Nitroglycerin, oral sustained-action 6.5–13 mg per 6–8 hours 6–8 hours
Nitroglycerin, 2% ointment, transdermal
1–1.5 inches per 4 hours 3–6 hours
Nitroglycerin, slow-release, buccal 1–2 mg per 4 hours 3–6 hours
Nitroglycerin, slow-release patch, transdermal
10–25 mg per 24 hours (one patch per day)
8–10 hours
Isosorbide dinitrate, sublingual 2.5–10 mg per 2 hours 1.5–2 hours
Isosorbide dinitrate, oral 10–60 mg per 4–6 hours 4–6 hours
Isosorbide dinitrate, chewable oral 5–10 mg per 2–4 hours 2–3 hours
Isosorbide mononitrate oral 20 mg per 12 hours 6–10 hours
OBAT GOLONGAN NITRAT ORGANIK
2. Kalsium Antagonis
Mekanisme Kerja :
1. Mengurangi kebutuhan Oksigen miokard
Vasodilatasi perifer
Kontraktilitas jantung berkurang
Denyut jantung berkurang
2. Peningkatan suplai oksigen miokard
Vasodilatasi arteri koroner & mencegah spasme
Dilatasi pembuluh darah kolateral& redistribusi darah kedaerah iskemik
PREPARAT Calcium Channel Blockers :
Amlodipine (Norvasc)
Oral: 2.5, 5, 10 mg tablets
Bepridil (Vascor)
Oral: 200, 300 mg tablets
Diltiazem(Cardizem, generic)
Oral: 30, 60, 90, 120 mg tablets
Oral sustained-release (Cardizem SR, Dilacor XL, others):
60, 90, 120, 180, 240, 300, 360, 420 mg capsules
Parenteral: 5 mg/mL for injection
Felodipine (Plendil)
Oral extended-release: 2.5, 5, 10 mg tablets
Isradipine(DynaCirc)
Oral: 2.5, 5 mg capsules
Oral controlled release: 5, 10 mg tablets
Nicardipine (Cardene, others)
Oral: 20, 30 mg capsules
Oral sustained-release (Cardene SR): 30, 45, 60 mg caps)
Parenteral (Cardene I.V.): 2.5 mg/mL
Nifedipine (Adalat, Procardia, others)
Oral: 10, 20 mg capsules
Oral extended-release (Procardia XL, Adalat CC): 30, 60, 90
mg tablets
Nimodipine(Nimotop)
Oral: 30 mg capsules. (Labeled for use in subarachnoid
hemorrhage, not angina.)
Nisoldipine(Sular)
Oral extended-release: 10, 20, 30, 40 mg tablets
Verapamil(generic, Calan, Isoptin)
Oral: 40, 80, 120 mg tablets
Oral sustained-release: 100, 120, 180, 240 mg tablets /
capsules. Parenteral: 2.5 mg/mL for injection
3. Beta Bloker
Mekanisme Kerja :
Menurunkan pemakaian oksigen miokard baik pada saat
istirahat maupun kerja (efek kronotropik negatif dan
inotropik negatif)
Kronotropik : meningkatkan kecepatan denyut
jantung
Inotropik : memperkuat kontraksi myokard
Obat Beta Bloker :
Propranolol, Atenolol, Metoprolol dll
IV. OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA
Hiperlipidemia
Merupakan faktor resiko terjadinya
aterosklerosis PJK
Prinsip Pengobatan :
Diet
Olah Raga
Farmakoterapi
Obat Antihiperlipidemia
Asam Nikotinat
Klofibrat
Klestiramin dan Kolestipol
Probukol
Gemfibrozil
Lovastatin
V. OBAT ANTIARITMIA
Pengertian :
Obat yang mempengaruhi fungsi elektrofisiologi
jantung dengan jalan memblok saluran ion (saluran
Na, Ca, K) atau dengan mengurangi efek simpatis
Penggolongan Obat & Cara Kerja
Kelas I : Menurunkan respon membran melalui
penghambat saluran Na Contoh : Kuinidin, Prokainamid,
Lidokain, Fenitoin dll.
Kelas II : Menghambat aktifitas simpatik melalui
penghambat beta adrenergik Contoh : Propranolol,
Atenolol dll
Kelas III : Memperpanjang aksi potensial Contoh :
Amiodaron, Bretilium
Kelas IV : Menghambat aliran masuk Ca yang lambat
Contoh : Verapamil, Diltiazem dll
RENUNGAN !!!Terkait dengan Jantung, ada sebuah hadis riwayat
Imam Bukhori dan Imam Muslim :
“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam tubuh
manusia ada segumpal daging, bila ia baik maka
akan sehatlah seluruh tubuh; dan jika ia rusak
maka sakitlah seluruh tubuh. Ketahuilah,
sesungguhnya itu adalah al-qolb”
Catatan :
Menurut Imam Ghazali, Al-Qolb = Jantung
Obat Sistem Hematologi
Karena suatu hal (darah tumpah atau gangguan klinis) maka
dapat terjadi penggumpalan / pembekuan darah. Proses
koagulasi berlangsung kompleks, memerlukan banyak faktor
pembekuan darah
Penggumpalan darah (koagulasi)
4 faktor penting yang diperlukan :
1.Garam Kalsium
2.Sel yang terluka
3.Trombin
4.Fibrin
Rumus :
•Protrombin + Kalsium + Trombokinase= Trombin
•Trombin + Fibrinogen = Fibrin
•Fibrin + sel darah = Penggumpalan / Koagulasi
Trombus = penggumpalan dalam sirkulasi darah.
Prosesnya = trombosis.
Bila sebagian gumpalan lepas dan masuk sirkulasi darah
= embolus
Pada pembuluh darah kecil embolus dapat
mengakibatkan penyumbatan (emboli)
Trombosis dan emboli pada pembuluh darah koroner
: BERBAHAYA !!!
Pembentukan trombus berlangsung melalui 3 tahap,
yaitu :
pemaparan darah pada suatu permukaan trombogenik
vaskuler yang rusak.
suatu rangkaian peristiwa yang terkait dengan trombosit.
pengaktifan mekanisme pembekuan dengan suatu peran
penting bagi trombin dalam pembentukan fibrin. Trombin
sendiri merupakan suatu perangsang agregasi
dan adhesi platelet yang sangat kuat.
Antikoagulan
Dibagi menjadi 2 sub-kelompok, yaitu
Antikoagulan parenteral, contoh :
Heparin
Antikoagulan oral, contoh : Warfarin.
Antikoagulan oral mengantagonisasi
efek vitamin K. Efek samping utama
semua antikoagulan oral adalah
pendarahan
Antiplatelet
Antiplatelet (antitrombosit) bekerja
dengan cara mengurangi
agregasi platelet, sehingga dapat
menghambat pembentukan
trombus pada sirkulasi arteri,
dimana trombi terbentuk melalui
agregasi platelet.
Contoh : Asetosal, Dipiridamol
Fibrinolitik
Fibrinolitik yang bekerja sebagai trombolitik
dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk
membentuk plasmin, yang lebih
lanjut mendegradasi fibrin dan dengan
demikian memecah trombus.
Contoh : streptokinase, urokinase, alteplase.
Hemostatik dan antifibrinolitik
Defisiensi faktor pembekuan darah dapat
menyebabkan pendarahan.
Pendarahan spontan timbul apabila
aktivitas faktor pembekuan kurang dari
5% normal.
Contoh obat : Asam traneksamat
لميناالحمد هلل رب ا لع