obat stroke
DESCRIPTION
strokeTRANSCRIPT
Obat-obatan
No Uraian Asetosal Dipiridamol1 Golongan
ObatAnti agregasi platelet Anti agregasi platelet
2 Jenis Sediaan
Oral : Tablet 80mg, 325 mg dan 500 mg Kaptabs 50mgTablet salut 25mg, 50mg, 75mg, 150mgInjeksi 5mg/ml
3 Dosis Penggunaan
Oral : 1300mg/hari (2-4 X/hari).150-300 mg sebagai dosis tunggal diberikan segera setelah kejadian iskemik dan kemudian diikuti dengan pemberian jangka panjang asetosal 75 mg sehari sekali untuk upaya preventif
oral, 300-600 mg sehari dalam 3-4 dosis terbagi sebelum makan
4 Cara Pemberian
Oral OralInjeksi
5 Efek Samping Obat
Nyeri epigastrium, mual, muntah,perdarahan lambung , bronkospasme.
Efek saluran cerna, pusing, mialgia, sakit kepala berdenyut, hipotensi, muka merah dan panas, takikardibronkospasma dan angioedema berat, pendarahan meningkat selama dan setelah pembedahan, trombositopenia
6 Cara Kerja Obat
Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, dimana antikoagulan kurang dapat berperan.
Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, dimana antikoagulan kurang dapat berperan.
7 Indikasi Pemberian
profilaksis penyakit serebro¬vaskuler atau infark miokard
sebagai tambahan antikoagulan oral untuk tujuan profilaksis tromboembolisme pada katup jantung prostetik
No Uraian Clopidogrel Silostasol Ticlodipin1 Golongan
ObatAnti agregasi platelet Anti agregasi platelet Anti agregasi platelet
2 Jenis Sediaan
Tablet 75 mg Tablet 50mg, 100mg Tablet 250mg
3 Dosis Penggunaan
75 mg sekali sehari dengan atau tanpa makanan. Tidak diperlukan penyesuaian dosis pada pasien lanjut usia atau dengan kelainan fungsi ginjal
dewasa, 100 mg 2 kali sehari (30 menit sebelum atau 2 atau 2 jam setelah makan)
Dewasa : 2 X 250mg/hari diminum bersama makanan Dewasa : 2 tablet sehari, dengan makananUntuk pemasangan STENT, pengobatan dapat dimulai sesaat sebelum dan sesudah pemasangan dan dilanjutkan selama satu bulan dengan dikombinasikan dengan aspirin 100–125 mg/hari
4 Cara Pemberian
Oral Oral Oral
5 Efek Samping Obat
Dispepsia, nyeri perut, diare, perdarahan (termasuk perdarahan saluran cerna dan intrakranial), leukopenia, platelet menurun (sangat jarang trombositopenia berat), ruam kulit, gatal dan reaksi seperti hipersensitivitas (termasuk demam, glomerulonefritis, nyeri sendi, sindrom Steven Johnson, linchen planus)
sangat sering diare, kotoran tidak normal, sakit kepala, mual, muntah, dispepsia, perut kembung, nyeri perut, takikardi, jantung berdebar, angina, aritmia, nyeri dada, rhinitis, ekimosis, ruam kulit, gatal, edema, astenia.
Diare, mual, dispepsia, rash, nyeri gastrointestinal, anoreksia, gangguan fungsi hati, hematologi (neutropenia, agranulositosis, aplasia sumsum tulang, trombositopenia, purpura trombosis trombositopenia), hemoragik (memar atau ecchymosis dan epitaksis).
6 Cara Kerja Obat
Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, dimana antikoagulan kurang dapat berperan.
Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, dimana antikoagulan kurang dapat berperan.
Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri, dimana antikoagulan kurang dapat berperan.
7 Indikasi Pemberian
menurunkan kejadian aterosklerotik (infark miokardia, stroke, dan kematian vaskuler) pada pasien dengan riwayat aterosklerosis yang ditandai dengan serangan
mengobati gejala-gejala iskemia seperti ulkus, rasa sakit dan dingin pada penyakit oklusi arteri kronik
mengurangi risiko terjadinya stroke dan stroke kambuhan pada pasien yang pernah mengalami stroke tromboemboli, stroke iskemik, minor stroke,
stroke yang baru terjadi, infark miokardia yang baru terjadi atau penyakit arteri perifer yang menetap
RIND, TIA, TMB; Pencegahan kejadian mayor ischemic accident; Pencegahan dan perbaikan kerusakan fungsi platelet karena misalnya hemodialisis berulang
No Uraian Citicolin Pirasetam1 Golongan
ObatNeuroprotektan Neuroprotektan
2 Jenis Sediaan Injeksi ampul125 mg
Injeksi : Tiap ml mengandung Piracetam 200 mg. Kaplet salut selaput: Tiap kaplet salut selaput mengandung Piracetam 800 mg.
3 Dosis Penggunaan
Keadaan akut: Biasanya 250-500 mg, 1-2 kali sehari secara drip IV atau bolus IV.Keadaan kronik: Biasanya 100-300 mg, 1-2 kali sehari secara IV atau IM.Gangguan serebrovaskular dapat diberikan IV atau IM sampai 1000 mg.Pemberian IV harus selambat mungkin.
1 gram 3 x 1 sehari IV atau IM.
4 Cara Pemberian
1. Untuk kehilangan kesadaran akibat trauma kepala atau operasi otak: Biasanya 100 mg sampai 500 mg, 1 – 2 kali sehari secara drip intravena atau intravena biasa.
2. Untuk gangguan psikis atau saraf:Dalam kasus-kasus gangguan kesadaran pada infark serebri stadium akut biasanya diberikan Citicoline 1000 mg sekali sehari secara intravena selama dua minggu berturut-turut.Dalam kasus-kasus pasca hemiplegia apopletik biasanya Citicoline 1000 mg diberikan sekali sehari secara intravena selama 4 minggu berturut-turut, dan jika tampak perbaikan, pemberian dilanjutkan selama 4 minggu lagi.
Intramuskular dan intravena, dapat juga diberikan bersama infus. Larutan injeksi piracetam dapat diberikan bersamaan dengan Glukosa 5%, 10%, 20%. Fruktosa 5%, 10%, 20%, Levulosa 5%, NaCl Isotonik (0,9%). Dekstran 40 10% dalam NaCl 0,9%. Dekstran 75,6% dalam larutan NaCl 0,9%. Ringer, Ringer-laktat. Manitol - Rheo Macrodex dalam larutan HES (Hydroxyethyl Starch) 6%. Larutan injeksi piracetam stabil dalam infus di atas kurang dari 24 jam.
5 Efek Samping Obat
Reaksi hipersensitivitas: ruam.Psikoneurologis: insomnia, sakit kepala, pusing, kejang.Gastrointestinal: nausea, anoreksia.Hati: nilai fungsi hati yang abnormal pada pemeriksaan laboratorium.Mata: diplopia.Lain-lain: rasa hangat, perubahan tekanan darah sementara atau malaise.
Rasa gugup, agitasi, iritabilitas, rasa lelah dan gangguan tidur. Gangguan saluran cerna misalnya nausea, muntah, diare, dan gastralgia. Yang jarang terjadi adalah pusing-pusing, sakit kepala, tremor, peningkatan libido.
Kegelisahan yang ringan dan akan hilang bila pemberian dihentikan.
6 Cara Kerja
Obat
Citicoline dapat meningkatkan aliran
darah dan konsumsi O2 di otak pada
pengobatan gangguan serebrovaskuler
sehingga dapat memperbaiki gangguan
kesadaran.
Mekanisme kerja
1. Citicoline meningkatkan kerja
formatio reticularis dari batang
otak, terutama sistem
pengaktifan formatio reticularis
ascendens yang berhubungan
dengan kesadaran.
2. Citicoline mengaktifkan sistem
piramidal dan memperbaiki
kelumpuhan sistem motoris.
3. Citicoline menaikkan konsumsi
O2 dari otak dan memperbaiki
metabolisme otak.
Piracetam bekerja dengan cara
meningkatkan efektifitas dari
fungsi telensefalon otak melalui
peningkatan fungsi neurotransmiter
kolinergik. Fungsi lain dari
piracetam adalah menstimulasi
glikolisis oksidatif, meningkatkan
konsumsi oksigen pada otak, serta
mempengaruhi pengaturan
cerebrovaskular dan juga
mempunyai efek antitrombotik.
7 Indikasi
Pemberian
Kehilangan kesadaran akibat kerusakan
otak, trauma kepala atau operasi otak
dan serebral infark. Percepatan
rehabilitasi ekstremitas atas pada pasien
pasca hemiplegia apoplektik: pasien
dengan paralisis ekstremitas bawah
yang relatif ringan yang muncul dalam
satu tahun dan sedang direhabilitasi dan
sedang diberi terapi obat oral biasa
(dengan obat yang mengaktifkan
metabolisme serebral atau yang
memperbaiki sirkulasi).
Infark serebral. Kemunduran daya
pikir, astenia, gangguan adaptasi,
gangguan reaksi psikomotor.
Alkoholisme kronik dan adiksi.
Disfungsi serebral sehubungan
dengan akibat pasca trauma.