obattht cr
DESCRIPTION
dfhgfjhgTRANSCRIPT
![Page 1: obattht CR](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082423/5695d42c1a28ab9b02a08c27/html5/thumbnails/1.jpg)
Penggunaan ranitidine pada pasien ini diindikasikan karena adanya keadaan yang
menimbulkan adanya hipersekresi lambung yang muncul sebagai gejala mual dan diikuti
muntah, meskipun pada pasien ini terdapat peningkatan TIK. Ranitidine dimaksudkan untuk
mengurangi gejala mual. Ranitidin HCl dikenal sebagai antagonis reseptor H-2, memiliki
mekanisme kerja yang mampu menurunkan sekresi asam lambung. Ranitidin HCl memiliki
bioavailabilitas 50-60%, diabsorbsi baik di lambung, dimetabolisme di hati, tereksresi 30-
70% di ginjal, dan memiliki waktu paruh yang singkat yaitu 2-3 jam sehingga harus
diberikan berulang kali. Ranitidine memiliki potensi untuk menekan sekresi asam
hidroklorida pada kasus ulkus duodenum, menghilangkan gejala selama episode akut dan
mempercepat penyembuhan ulkus dengan toksisitas relative ringan. (Katzung BG. Basic
and clinical pharmacology. Edisi ke-10. Norwalk: Appleton & Lange, 2012)
Anjuran pemberian dosisnya adalah 2-4mg/kgBB/kali tiap 8-12 jam. Berat badan pasien
adalah 22 kg, dosis yang diberikan adalah 2x22kg=44mg/kali sampai 4x22kg=88mg/kali.
Pada pasien diberikan ½ ampul/12 jam atau 25mg/12 jam. Dosis sudah sesuai karena
25mg/12 jam ada diantara rentang dosis 44-88mg/12 jam. (IDAI, 2012. Formularium
Spesialistik ilmu kesehatan anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Kaptopril adalah suatu inhibitor ACE yang akhir-akhir ini paling banyak dipakai untuk
menurunkan preload dan after load. Enzym angiotensin converting mengkatalisis konversi
angiotensin I yang inaktif menjadi angiotensin II, yang memegang peran dalam pengaturan
tekanan darah dan keseimbangan air dan natrium. Kaptopril menghambat konversi tersebut
sehingga kadar angiotensin II rendah, dengan perantara sistem kinin, prostaglandin dan
![Page 2: obattht CR](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082423/5695d42c1a28ab9b02a08c27/html5/thumbnails/2.jpg)
kalikrin terjadilah vasodilatasi, sekresi aldosteron menurun, aliran darah ke ginjal meningkat
sehingga sekresi natrium meningkat. Keunggulan kaptopril bila dibandingkan dengan
vasodilator lain karena obat ini dapat menurunkan kenaikan aldosteron yang sering terjadi
pada pasien gagal jantung kongestif kronik. Beberapa manfaat kaptopril adalah:
1. Dampak hemodinamik. Kaptopril dapat meningkatkan indeks jantung dan indeks
pemompaan, menurunkan tekanan pengisian ventrikel kiri, menurunkan konsumsi oksigen
miokardium, sedang frekuensi jantung normal atau turun.
2. Dampak pada ginjal. Kaptopril menurunkan tahanan vaskular ginjal, menaikkan aliran
darah ke ginjal, meningkatkan ekskresi natrium, dan menyebabkan retensi kalium. Filtrasi
glomerulus meningkat atau tetap.
3. Dampak fungsional. Kaptopril meningkatkan fraksi ejeksi ventrikel, mengurangi rasio
jantungtoraks, serta meningkatkan toleransi latihan.
pemakaian kaptopril pada pasien-pasien dengan pirau kiri ke kanan yang besar dan
didapatkannya bahwa pemakaian kaptopril dalam jangka waktu pendek dapat menurunkan
rasio aliran darah dari paru ke sirkulasi sistemik. Pemberian kaptopril oral akan diserap
dengan cepat, adanya makanan akan mengurangi penyerapan, oleh karena itu obat ini
sebaiknya diberikan 1 jam sebelum makan. Puncak kadar dalam plasma timbul dalam 1 jam,
waktu paruh obat sekitar 2 jam, dan obat diekskresikan melalui air seni. Diperlukan
penyesuaian dosis pada pasien pasien gangguan fungsi ginjal.
(Sri Sofyani, Peran Vasodilator pada Gagal Jantung Anak, Sari Pediatri, Vol. 3, No. 4,
Maret 2002)
![Page 3: obattht CR](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082423/5695d42c1a28ab9b02a08c27/html5/thumbnails/3.jpg)
Dosis captopril pada bayi dan anak-anak adalah 0,1-2,0 mg/kg/dosis oral/6-12jam. Rentang
dosis yang boleh diberikan adalah 0,1x22kg=2,2mg sampai 2,0x22=44mg sehingga rentang
dosis yang boleh diberikan adalah antara 2,2mg-44mg/6-12jam. Pada pasien diberikan dosis
12,5mg/12jam, jadi dosis sudah sesuai.
Obat lain yang dipakai adalah furosemid yang merupakan obat diuretic. Furosemid adalah
suatu derivate asam antranilat yang efektif sebagai diuretic. Mekanisme kerja furosemid
adalah menghambat penyerapan kembali natrium oleh sel tubuli ginjal Furosemid
meningkatkan pengeluaran air, natrium, klorida, kalium, dan tidak mempengaruhi tekanan
darah yang normal. (Katzung BG. Basic and clinical pharmacology. Edisi ke-10.
Norwalk: Appleton & Lange, 2012).
Dosis yang dianjurkan adalah 1-2mg/kg/hari. (Mulyadi M. Djer, Bambang Madiyono,
Tatalaksana Penyakit Jantung Bawaan, Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, Desember 2000).
Rentang dosis yang boleh diberikan adalah 1x22kg=22mg sampai 2x22kg=44mg sehingga
rentang dosis yang boleh diberikan adalah 22-44mg/hari. Pada pasien diberikan dosis
furosemid 40mg/hari yang dibagi pemberian nya dalam 2 dosis per hari. Dosis sudah sesuai
DAPUS BUKU YANG KITA PAKE TADI
Sastroasmoro S, Madiyono B. 1994. Kardiologi Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Binarupa Aksara.
![Page 4: obattht CR](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082423/5695d42c1a28ab9b02a08c27/html5/thumbnails/4.jpg)
Matondang CS, Wahidayat I, Sastroasmoro S. 2003. Diagnosis Fisis Pada Anak. Jakarta :
CV Sagung Seto.
Arvin BK. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 volume 2. Editor Wahab S. Jakarta :
EGC
Arvin BK. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 volume 3. Editor Wahab S. Jakarta :
EGC