observasi hino

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar, tentu kebutuhan hidup warganya juga cukup besar. Hal ini harus diimbangi dengan jumlah produksi yang cukup agar dapat memenuhi jumlah kebutuhan tersebut. Produksi barang dan jasa di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Semakin banyak investor yang menjalankan produksi berbagai macam produk barang dengan mendirikan industri di berbagai tempat. Tak hanya itu, berbagai macam layanan jasa juga turut berkembang seiring perkembangan industri barang. Industri memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara, karena memberikan sumbangsih devisa maupun pajak yang cukup besar kepada negara. Selain itu, industri juga menyerap tenaga kerja sehingga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat. Tentu saja berkembangnya dunia industri harus diimbangi oleh hal-hal lain yang mendukung perkembangan industri, seperti infrastruktur, sumber daya alam, dan yang tak kalah penting yakni ketrampilan atau skill. Saat ini masyarakat dituntut untuk memiliki ketrampilan yang memadai untuk dapat bekerja pada suatu industri, baik industri barang maupun jasa. Untuk mengasah ketrampilan

Upload: fuad-supardi-jr

Post on 14-Nov-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

adad

TRANSCRIPT

1

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang

Sebagai negara dengan jumlah penduduk yang cukup besar, tentu kebutuhan hidup warganya juga cukup besar. Hal ini harus diimbangi dengan jumlah produksi yang cukup agar dapat memenuhi jumlah kebutuhan tersebut. Produksi barang dan jasa di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Semakin banyak investor yang menjalankan produksi berbagai macam produk barang dengan mendirikan industri di berbagai tempat. Tak hanya itu, berbagai macam layanan jasa juga turut berkembang seiring perkembangan industri barang.Industri memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara, karena memberikan sumbangsih devisa maupun pajak yang cukup besar kepada negara. Selain itu, industri juga menyerap tenaga kerja sehingga mampu memberdayakan ekonomi masyarakat.

Tentu saja berkembangnya dunia industri harus diimbangi oleh hal-hal lain yang mendukung perkembangan industri, seperti infrastruktur, sumber daya alam, dan yang tak kalah penting yakni ketrampilan atau skill. Saat ini masyarakat dituntut untuk memiliki ketrampilan yang memadai untuk dapat bekerja pada suatu industri, baik industri barang maupun jasa. Untuk mengasah ketrampilan dapat dilakukan melalui berbagai sumber seperti sekolah, pengalaman dan lain sebagainya. Untuk hal ini, mahasiswa adalah bagian masyarakat yang mengasah ketrampilannya agar dapat terjun di dunia selanjutnya.

Mahasiswa dituntut mempunyai ketrampilan yang cukup, agar nantinya ia dapat bekerja dengan baik. Kegiatan yang dapat menambah wawasan dan ketrampilan sangat diperlukan agar mahasiswa dapat mempersiapkan dirinya pada dunia kerja. Salah satu ketrampilan yang layak untuk diasah yakni mengenai manajemen suatu industri. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui seluk beluk suatu manajemen suatu industri baik industri barang maupun jasa. Selain itu, sebagai mahasiswa yang dipersiapkan pada bidang pendidikan teknik dan kejuruan, tentu sangat diperlukan pengalaman yang cukup agar nantinya dapat menjadi bekal yang berharga ketika menjadi seorang pendidik. Pengalaman serta wawasan tersebut nantinya dapat diajarkan dan diterapkan kepada peserta didik.Salah satu kegiatan yang dapat mewujudkan tujuan tersebut adalah kegiatan observasi lapangan. Observasi adalah kegiatan pengamatan secara cermat langsung pada objek yang telah ditentukan mengenai suatu bidang tertentu. Dalam rangka meningkatkan ketrampilan dan wawasan dalam manajemen suatu industri, kami melaksanakan kunjungan observasi sebagai tugas mata kuliah Manajemen Industri. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam bidang manajemen suatu industri, dalam hal ini adalah bengkel servis. B. TujuanAdapun tujuan dalam observasi manajemen industri yang kami laksanakan di Bengkel Hino, PT Mitra Pratama Mobilindo, mempunyai tujuan sebagai berikut:1. Mengenalkan dan mengidentifikasi bengkel secara langsung.

2. Menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam bidang manajemen bengkel secara langsung.

3. Mahasiswa dapat mengamati langsung proses kerja dan mekanisme layanan jasa servis secara langsung.

4. Mahasiswa dapat berinteraksi dengan pihak-pihak yang terkait dalam manajemen sebuah bengkel.C. Dasar Pemilihan ObjekKunjungan observasi yang kami laksanakan di Bengkel Hino, PT Mitra Pratama Mobilindo mempunyai beberapa dasar pemilihan. Dasar pemilihan tersebut yakni:1. Bengkel tersebut merupakan bengkel resmi kendaraan bermerk HINO di Surakarta.

2. Bengkel tersebut mempunyai standar kualitas layanan yang baik dan terjamin.

3. Bengkel tersebut mempunyai manajemen yang berbeda dengan bengkel sekolah.

4. Bengkel tersebut mempunyai kapasitas layanan servis yang cukup tinggi setiap bulannya.

Dengan dasar-dasar tersebut, kami memilih Bengkel Hino PT Mitra Pratama Mobilindo sebagai objek observasi guna penyusunan laporan observasi yang merupakan tugas mata kuliah manajemen industri.D. Waktu Pelaksanaan ObservasiKegiatan observasi di Bengkel Hino PT Mitra Pratama Mobilindo kami laksanakan pada waktu sebagai berikut:

1. Hari: Sabtu

2. Tanggal: 14 April 2012

3. Waktu: pukul 10.00-12.30 WIB

4. Tempat: Jl. Raya Solo Kartasura Km. 5 Pabelan Surakarta

E. Metode Pengumpulan DataUntuk menyusun laporan ini, kami melaksanakan beberapa metode yang selanjutnya kami gabung hasilnya sehingga tersusunlah laporan observasi ini.

Metode-metode yang kami gunakan yakni:

1. Metode interview, yakni dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung mengenai manajemen bengkel yang kami identifikasi dengan pihak-pihak yang terkait pada Bengkel Hino, PT Mitra Pratama Mobilindo, khususnya kepada bapak Latu Prasodjo selaku kepala bengkel tersebut.

2. Metode kepustakaan, yakni pengumpulan beberapa data melalui literatur yang relevan baik dari buku, internet maupun dokumentasi langsung dari lapangan.F. Batasan MasalahAdapun hal-hal yang diobservasi pada Bengkel Hino, PT Mitra Pratama Mobilindo yakni terbatas pada layout bengkel, manajemen suku cadang & peralatan, struktur organisasi dan keselamatan kerja.BAB II

PEMBAHASANA. Sejarah Bengkel

PT. SUN MOTOR HINO Pabelan berdiri sejak bulan Agustus tahun 1991. Perusahaan ini merupakan perusahaan milik perseorangan yang dimiliki oleh Bp. Sundoro Husea. Perusahaan SUN MOTOR Pabelan yang beralamat di Jl. Raya Solo-Kartasura merupakan anak cabang dari perusahaan SUN Motors Group. Pada awalnya PT. SUN MOTOR HINO Pabelan, merupakan Bengkel dan Karoseri New Armada Motor yang dikelola oleh perusahaan Surya Armada dalam bidang perakitan bus. Karena adanya suatu masalah, pada tahun 1989 dijual kepada SUN Motors, kemudian oleh SUN Motors Group didirikan anak perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif dengan nama PT. SUN MOTORS.

Pada awal usahanya SUN Motors bekerja sama dengan Mitsubishi yang bergerak dalam bidang dealer resmi. Seiring dengan berkembangnya usaha, PT. SUN Motors menjalin kerja sama dengan Indo Mobil sebagai dealer dan bengkel resmi kendaraan SUZUKI. Kemudian pada tahun 1998 terjadi krisis dan kerusuhan, PT. SUN Motors terkena imbas dan sekarang bekerja sama dengan HINO, berkonsentrasi sebagai dealer dan bengkel resmi HINO yang bergerak dalam bidang penjualan unit, spare part, service, dan merupakan KTPM HINO di Surakarta. Bengkel tersebut sebenarnya tidak hanya melayani merk HINO saja, namun juga menerima merk-merk lainnya.B. Layout Bengkel

1. Denah Ruangan

Bengkel Hino, PT Mitra Pratama Mobilindo terletak di Jalan Raya Solo Kartasura Km. 5 Pabelan, Surakarta. Bengkel tersebut merupakan bengkel resmi untuk produk kendaraan bermerk HINO di Surakarta. Bengkel tersebut mempunyai luas sekitar 6000 m2. Bengkel tersebut terdiri dari dua bengkel khusus, yakni bengkel umum dan bengkel body repair. Gambar Denah BengkelKeterangan:

A: Service Office AreaArea ini mempunyai luas sekitar 500 m2. Dalam area ini terdapat beberapa ruang, yakni showroom sebagai ruang utama dan beberapa ruang pimpinan serta layanan penjualan dan keuangan.B: Customer AreaArea ini mempunyai luas sekitar 350 m2 dan terdiri dari 2 lantai. Dalam area ini terdapat beberapa ruang, pada lantai pertama yakni ruang kepala bengkel, ruang kepala bagian parts (suku cadang), serta ruang administrasi servis.Selain itu terdapat gudang sebagai tempat penyimpanan berbagai macam suku cadang kendaraan.

Pada lantai dua, terdapat ruang tunggu pelanggan dan ruang rapat.C: Service Shop AreaArea ini mempunyai luas sekitar 2000 m2. Pada area ini terdapat ruang utama sebagai ruang kerja mekanik pada kendaraan yang akan diservis. Terdapat 6 lajur yang masing-masing mempunyai luas 65 m2. Luas tersebut cukup leluasa untuk menempatkan kendaraan-kendaraan yang berukuran cukup besar. Selain itu terdapat ruang pendukung yakni, ruang kompresor, ruang oli dan pelumas, ruang overhaul, ruang alat, ruang rapat mekanik, serta musholla dan loker mekanik.D: Body Repair Shop & Parking Area

Area ini mempunyai luas sekitar 1500 m2. Dalam area in terdapat bengkel perbaikan bodi kendaraan. Selain itu, terdapat ruang oven untuk pengerjaan cat oven. Area ini juga berfungsi sebagai tempat parkir kendaraan yang sudah diservis.2. Kondisi BengkelObservasi mengenai kondisi bengkel mencakup kondisi lantai, tembok pencahayaan serta penghawaan yang ada pada bengkel tersebut. Untuk lantai, bengkel tersebut menggunakan lantai beton bertulang yang mempunyai kedalaman kurang lebih 10 cm. Gambar Kondisi Lantai Bengkel

Untuk bagian paling atas, dibuat lapisan dari acian semen sehingga tidak licin, serta pada bagian tertentu dicat untuk menandai bahwa area tersebut termasuk area servis maupun area bebas.Gambar Instrumen Pencahayaan Bengkel

Untuk pencahayaan, bengkel tersebut menggunakan pencahayaan alami sebagai pencahayaan utama serta pencahayaan buatan sebagai pendukungnya. Ada dua arah pencahayaan alami, yakni pencahayaan dari atas (atap bengkel) serta dari samping. Hal ini didukung letak bengkel yang menghadap ke selatan, sehingga pencahayaan dari samping dapat berjalan dengan optimal.Tembok pada bengkel tersebut mempunyai warna yang terang, sehingga dapat menyerap dan menyalurkan panas dengan baik. Warna putih juga dikenal sebagai warna netral sehingga cukup nyaman untuk digunakan.

Gambar Ventilator pada Atap Bengkel

Mengenai penghawaan atau aliran udara, dilakukan dengan alami dengan bantuan kipas yang digerakkan oleh angin. Kipas tersebut terletak di atap bengkel. Selain itu, bengkel ini dirancang dengan tinggi yang cukup, yakni sekitar 5 meter. Hal ini bertujuan agar penghawaan dapat berfungsi dengan baik. Pada sisi samping bengkel terdapat ventilasi yang cukup besar untuk menjamin penghawaan dari arah samping.Hal-hal lain yang mendukung infrastruktur bengkel adalah saluran irigasi atau pembuangan. Dalam bengkel tersebut terdapat saluran pembuangan yang letaknya di tepian bengkel serta di area servis. Hal ini bertujuan agar kotoran atau limbah dapat mengalir dan tidak membahayakan bagi operator.

Gambar Saluran Pembuangan pada Bengkel3. Kapasitas BengkelBengkel tersebut mempunyai luas area kerja sekitar 2000 m2. Dengan target utama yakni kendaraan bertonase tinggi, luas tersebut cukup leluasa untuk digunakan. Kapasitas servis bengkel setiap bulannya yakni sekitar 125 unit. Setiap mekanik idealnya mengerjakan 1 kendaraan untuk kasus servis yang ringan. Bengkel tersebut mempunyai 7 jam kerja efektif setiap harinya, kecuali hari sabtu yang hanya 5 jam kerja saja.4. Proses Kerja Bengkel

Sebagai sebuah bengkel resmi yang mempunyai standar kualitas yang terjamin, tentu bengkel tersebut mempunyai proses kerja yang terstruktur. Proses kerja yang baik akan menjadikan layanan servis berjalan optimal sesuai standar yang ditentukan. Gambar Alur Kerja Layanan Servis

Dari gambar alur tersebut proses pelayanan dimulai dari penyerahan kendaraan oleh pelanggan. Pelanggan akan berkonsultasi kepada service advisor mengenai keluhan yang dialami. Selanjutnya service advisor akan menganalisa kendaraan dan merumuskan solusi mengenai masalah tersebut. Service advisor akan membuat work order yang berisi rincian kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mengatasi solusi permasalahan tersebut. Selanjutnya, kendaraan beserta work order tersebut diserahkan kepada foreman. Foreman akan bermusyawarah dengan mekanik untuk menyelesaikan work order disertai dengan suku cadang yang dibutuhkan. Suku cadang dapat diambil pada bagian parts untuk selanjutnya dicatat dan diserahkan kepada kasir untuk membuat invoice.

Mekanik mengerjakan work order setelah bermusyawarah dengan foreman. Setelah selesai mengerjakan, kendaraan akan dicek kembali oleh foreman. Jika ada sesuatu yang masih kurang sesuai dengan work order, maka mekanik akan kembali mengerjakan sampai target work order tersebut tercapai. Setelah beres, selanjutnya kendaraan akan dicek oleh service advisor. Setelah semua masalah teratasi, service advisor akan menyerahkan work order kepada kasir. Kasir akan memperhitungkan biaya total layanan servis, termasuk biaya penggantian suku cadang bila ada. Selanjutnya kasir akan menyerahkan tagihan kepada pelanggan. Jika pelanggan sudah membayar, maka kendaraan akan diserahkan dan service advisor menjelaskan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan servis yang telah dilakukan.Untuk menjamin servis tersebut dapat memuaskan pelanggan, maka diberikan follow up tiga hari. Maksudnya ialah, dalam tiga hari, service advisor akan menghubungi pelanggan untuk menanyakan kondisi kendaraan setelah servis. Service advisor juga akan mengingatkan pelanggan untuk kembali melakukan servis pada waktu yang ditentukan. Jika masalah belum teratasi, maka pelanggan berhak untuk mendapat konsultasi kembali agar masalah dapat terselesaikan dengan tuntas. Di samping itu, terdapat garansi selama 15 hari kerja atau 1000 kilometer untuk menjamin layanan servis yang memuaskan pelanggan.C. Manajemen Peralatan dan Suku Cadang

Manajemen peralatan dan suku cadang yang baik sangat dibutuhkan agar kegiatan layanan servis dapat berlangsung dengan lancar. Peralatan yang ada di bengkel mencakup peralatan standar dan SST (special service tool). Pada bengkel yang kami observasi, segala peralatan disimpan dalam suatu ruangan khusus, yakni ruang alat. Dalam ruang tersebut, terdapat rak yang berisi macam-macam peralatan yang digunakan dalam servis. Selain itu, terdapat juga SST yang sudah sesuai dengan standar pabrikan. Untuk mempermudah mekanik dalam membawa berbgai peralatan, tersedia caddy yang bisa dibawa kemana-mana untuk membawakan peralatan yang dibutuhkan. Dalam hal mekanisme peminjaman alat, mekanik harus melaui prosedur peminjaman, yakni harus dicatat terlebih dahulu oleh petugas yang bertanggung jawab.

Gambar Macam-macam Peralatan di Ruang Alat

Gambar Rak Peralatan

Di dalam rak, alat-alat disusun berdasarkan gambar siluet dari alat tersebut. Hal ini agar mempermudah pencarian alat dan alat-alat dapat tersimpan dengan rapi

Di bengkel ini tersedia berbagai macam suku cadang yang mendukung layanan servis. Manajemen suku cadang ditangani khusus oleh kepala bagian suku cadang dan parts man. Untuk penyimpanan suku cadang, ditempatkan di dalam ruang customer service seluas sekitar 180 m2. Tiap-tiap suku cadang ditempatkan dalam wadah yang diberi kode agar mempermudah pencarian dan pengidentifikasian. Suhu ruangan dijaga pada kondisi yang tidak terlalu lembab, agar suku cadang tetap dalam kondisi yang baik.Gambar Ruangan Penyimpanan Suku CadangSelain kedua hal tersebut, di bengkel tersebut juga terdapat ruang yang berfungsi untuk proses overhaul. Dalam ruang tersebut terdapat mesin-mesin khusus yang biasa digunakan dalam proses overhaul, seperti mesin gerinda, mesin nozzle check dan lain sebagainya.D. Struktur Organisasi Bengkel

Oey Liang Lee mengatakan bahwa manajemen adalah suatu seni dan ilmu perencanaan , pengarahan, pengkoordinasian, dan pengontrolan pada human nature (sifat manusia) dan natural resources (sarana alam) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan tertentu dibutuhkan ilmu, salah satunya adalah pengorganisasian. Dalam bengkel yang kami observasi, pengorganisasian didasarkan atas perannya dalam kegiatan layanan servis dan kegiatan yang menunjang lainnya.Gambar Struktur Organisasi Bengkel

Semua pihak tersebut mempunyai tugas dan perannya masing-masing. Tugas dan peran setiap jabatan tercatat dalam job desk, yakni catatan yang berisi rincian deskripsi pekerjaan secara umum, uraian pekerjaan, wewenang, sistem operasi serta hal-hal lain yang mendukung pelaksanaan tugas tersebut.

Deskripsi pekerjaan secara umum dalam job desk berisi tugas dan tanggung jawab utama yang harus dilaksanakan oleh pemegang jabatan. Berikut adalah deskripsi umum berbagai jabatan yang terdapat dalam bengkel tersebut:

1. Workshop Head (kepala bengkel) : mengelola seluruh kegiatan bengkel dalam rangka meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan melalui SOP (Standart Operational Procedure) yang berlaku serta menginformasikan kompetensi jajaran personel bengkel dalam usaha pencapaian target untuk meningkatkan produktifitas dan pencapaian prestasi bengkel serta kepuasan pelanggan.

2. Foreman : mengkoordinir dan mengoptimalkan jalannya kerja mekanik dalam menangani pekerjaan berdasarkan Perintah Kerja Bengkel (PKB) / Work Order (WO) dan sesuai dengan standar yang berlaku.

3. Service Advisor : bertanggung jawab melayani kebutuhan pelanggan yang datang dan keluar bengkel dengan mendengarkan, menganalisa, dan menjelaskan tentang kerusakan kendaraan, membuat PKB / WO dan estimasi waktu serta biaya untuk mencapai kepuasan pelanggan, serta menjaga kerapian data-data kendaraan pelanggan.

4. Part Head (kepala bagian suku cadang) : Mengelola seluruh kegiatan spare part dalam rangka meningkatkan mutu dan kecepatan pelayanan melalui SOP yang berlaku serta menginformasikan kompetensi jajaran personel bengkel dalam usaha pencapaian target untuk meningkatkan produktivitas dan pencapaian performance part serta kepuasan pelanggan.

5. Mekanik : Melakukan service kendaraan, meliputi perawatan dan perbaikan sesuai Perintah Kerja Bengkel (PKB) / Work Order (WO).

6. Part Man : Mengelola stock spare part di gudang parts sesuai standar pengelolaan parts Hino sehingga mampu menyediakan parts yang dibutuhkan di bengkel Hino secara efektif.

7. Administration Head: Memonitor batas waktu pembayaran dan dokumen-dokumen pendukungnya, melakukan administrasi Account Receivables (AR) dan verifikasi collection payments.

8. Tool man : Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kesiapan peralatan Bengkel.

9. Kasir : Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan keakuratan Nota Jasa, Nota Barang dan Kuitansi Bengkel.

E. Standar Keselamatan KerjaUntuk menjamin keselamatan operator bengkel, diperlukan standar keselamatan yang baku. Standar keselamatan yang diterapkan di bengkel Hino, PT Mitra Pratama Mobilindo tidak jauh berbeda dengan bengkel lainnya. Seorang operator diwajibkan mengenakan wear pack full body. Selain itu, operator wajib menggunakan sepatu kerja (safety shoes). Untuk pekerjaan tertentu, ada beberapa peralatan tambahan yang wajib dikenakan. Misalnya saat pengerjaan pengelasan maupun pengecatan. Beberapa peralatan tambahan yang dimaksud ialah kacamata pelindung, maupun masker. Pada bengkel tersebut juga terdapat saluran udara dan air yang terdapat di tempat tempat strategis sehingga memudahkan mekanik untuk menggunakannya. Selain itu, dapat dihindari penggunaan alat yang terlalu banyak yang dimungkinkan dapat mengganggu kinerja mekanik.

Gambar Mekanik yang sedang Bekerja

Beberapa peralatan keamanan tambahan juga terdapat di bengkel tersebut, misalnya ialah tabung pemadam kebakaran. Hal ini berfungsi untuk mencegah kebakaran dari suatu sumber kebakaran merambat ke barang lainnya yang dapat mengakibatkan kebakaran yang lebih besar.

BAB III

PENUTUPA. KesimpulanSebagai mahasiswa yang dipersiapkan menjadi seorang pendidik, diperlukan suatu wawasan, ketrampilan dan pengalaman yang cukup agar dapat menjadi pendidik yang berkompeten. Salah satu kegiatan yang dimungkinkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah kegiatan observasi. Observasi adalah pengamatan secara cermat dan langsung terhadap objek yang telah ditentukan. Observasi yang kami lakukan bertempat di Bengkel HINO, PT Mitra Pratama Mobilindo.

Bengkel tersebut adalah bengkel resmi HINO di Surakarta. Bengkel tersebut terdiri dari dua bengkel khusus, yakni bengkel umum yang menangani keluhan kendaraan secara umum dan bengkel body repair yang khusus menangani masalah perbaikan bodi kendaraan. Dalam pengamatan kami, bengkel tersebut berada dalam kondisi yang cukup baik, walaupun ada beberapa bagian yang perlu perbaikan dan perawatan. Kelengkapan bengkel seperti ruang-ruang penunjang seperti ruang alat, ruang overhaul, ruang oli, ruang suku cadang dan ruang rapat telah tersedia dalam bengkel tersebut. Di samping itu, kondisi ruang kerja juga dinilai layak dengan adanya pencahayaan, penghawaan, dan lantai yang memenuhi standar. Hal ini juga didukung oleh standar keselamatan kerja yang diterapkan pada bengkel tersebut. Ditinjau dari struktur organisasi, bengkel tersebut mempunyai manajemen tugas yang sudah tertata. Setiap bidang pekerjaan dalam bengkel tersebut telah dipegang oleh jabatan tertentu sesuai bidang keahlian dan ketrampilannya. Proses kerja dalam bengkel tersebut juga telah dibakukan, dari proses penerimaan kendaraan oleh pelanggan hingga penyerahan kembali kepada pelanggan. Sehingga dengan sistem ini, proses kerja dapat berjalan dengan baik dan terstruktur. Dan dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bengkel tersebut layak dan cukup baik kondisinya.B. SaranBerikut adalah beberapa saran yang berkaitan dengan kegiatan observasi manajemen bengkel:

1. Sebaiknya mahasiswa melakukan observasi pada bengkel maupun industri yang bersifat komersil, agar dapat memperoleh wawasan dan pengalaman yang lebih bervariasi.2. Sebaiknya mahasiswa saling berkoordinasi agar tidak terjadi benturan objek observasi yang sama.3. Hendaknya pembuatan surat perijinan dilaksanakan dalam waktu yang singkat dan diusahakan tidak mengalami penundaan.4. Hendaknya perusahaan maupun industri yang lain memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk melakukan observasi.

LAMPIRAN-LAMPIRANGambar Halaman Depan Bengkel HINO, PT Mitra Pratama Mobilindo

Gambar Ruang Overhaul

Gambar Alat Car Lifter

Gambar Mesin Cat Oven

Gambar Pelayanan Servis di Bengkel Umum

Gambar Pelayanan Servis di Bengkel Body Repair