official site of ari kharisma, se., mmsi - gunadarma...
TRANSCRIPT
BAB IIIPembubaran Firma
(likuidasi firma)
PendahuluanPada bab ini akan dibahas mengenai masalah likuidasi firma,
langkah-langkah likuidasi, akuntansi untuk mencatat likuidasi firma.
Definisi LikuidasiPembubaran firma atau likuidasi firma adalah suatu kondisi
dimana semua anggota persekutuan firma setuju untuk menghentikan usahanya atau persekutuaan firma terpaksa berhenti karena hal-hal tertentu.
Langkah-Langkah LikuidasiDalam pembubaran persekutuan firma ada dua langkah/urutan
likuidasi yang memerlukan pembahasan akuntansi yaitu:1. Tahap realisasi
Tahap ini adalah saat pelaksanaan penjualan seluruh aktiva non kas yang dimiliki firma menjadi uang kas
2. Tahap likuidasiTahap ini adalah saat pengembalian seluruh kewajiban firma dan diakhiri dengan pengembalian modal dari para sekutu firma.Pada tahap ini dapat dilakukan dengan cara :a. Likuidasi dilaksanakan secara serentakb. Likuidasi dilaksanakan secara bertahap ( setiap hasil realisasi
secara parsial diterima)
31
Likuidasi serentak ( dilakukan setelah seluruh realisasi dilakukan)
Apabila likuidasi dilakukan secara serentak maka tahap akuntansi yang dilakukan adalah mencatat setiap transaksi sesuai dengan prosedur :1. Realiasasi aktiva non kas dimana laba rugi realisasi dibebankan
ke rekening modal anggota2. Penyelesaian kewajiban pada pihak luar3. Penyelesaian kewajiban pada anggota persekutuan firma4. Pengembalian modal pada anggota persekutuan firma (likuidasi)
KASUS 1Para anggota persekutuan Firma MOS setuju untuk melakukan likuidasi Firma MOS per 1 april 1998. Neraca Firma MOS per 31 Maret 1998 adalah sebagai berikut:
NERACA FIRMA MOSPer 31 Maret 1998
Kas Rp. 20.000Piutang 30.000Persediaan 100.000Aktiva tetap 150.000
Hutang Dagang Rp. 60.000Hutang Pada S 20.000Total Hutang Rp. 80.000Modal SekutuModal M (30%) Rp. 40.000Modal O (30%) 80.000 Modal S (40%)
32
100.000Total Modal sekutu Rp. 220.000
Total Aktiva Rp. 300.000
Total hutang dan Modal Rp. 300.000
Para sekutu setuju membagi laba rugi firma sesuai dengan kepemilikan yang dimiliki pada Firma MOS. Fa MOS setuju dilukuidasi dengan Realisasi aktiva non kas Firma diperoleh sebagai berikut:Piutang dijual sebesar Rp. 25.000Persediaan dijual sebesar RP. 90.000Aktiva Tetap dijual sebesar Rp. 120.000Total realisasi Rp. 235.000Diminta :Susunlah ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat likuidasi Firma MOS serta laporan likuidasi yang diperlukan.
PEMBAHASANFIRMA MOS
LAPORAN LIKUIDASI1 APRIL 1998
(RP.)Keterangan Kas Piut Pers Ak.
TtpHut.Dag
hut.S
modalM
(30)O
(30)S
(40)Saldo sblm likuidasi
20.000 30.000 100.000 150.000 60.000 20.000 40.000 80.000 100.000
Realisasi aktiva non kas dan pembagian rugi
235.000 (30.000)
(100.000)
(150.000)
(13.500)
(13.500)
(18.000)
255.000 60.000 20.000 26.500 66.500 82.000
33
Penyelesaian hutang pada pihak luar (60.000)
(60.000)
Penyelesaian pada sekutu
195.000(195.00
0)
20.000(20.00
0)
26.500(26.50
0)
66.500(66.500
)
82.000(82.000
)
Ket: (Rp. 13.500) didapat dari (235.000 - 30.000 - 100.000 - 150.000 * persentasi modal M.O.S)
Jurnal Realisasi Kas Rp. 235.000Modal M 13.500Modal O 13.500Modal S 18.000
Piutang Rp. 30.000Persediaan 100.000Aktiva Tetap
120.000
Jurnal Likuidasi Hutang Dagang RP. 60.000Hutang pada S 20.000Modal M 26.500Modal O 66.500Modal S 82.000
kas Rp. 255.000
Masalah yang timbul dalam likuidasi serentak adalah :1. Salah satu anggota defisit tetapi secara pribadi mampu (solven)
34
2. Salah satu anggota defisit dan tidak mampu secara pribadi (insolven)
1. Salah satu anggota defisit tetapi secara pribadi mampu (solven)Hal ini terjadi apabila rugi akibat realisasi aktiva non kas
meyebabkan salah satu sekutu mempunyai saldo modal defisit tetapi secara pribadi mampu, maka sekutu/anggota tersebut harus menyetor kas untuk menutupi defisit modalnya.
KASUS 2 Pada Firma MOS diatas (kasus 1) dengan realisasi aktiva non kas sebagai berikut:Piutang dijual sebesar Rp. 10.000Persediaan dijual sebesar RP. 50.000Aktiva Tetap dijual sebesar Rp. 80.000
PEMBAHASANFIRMA MOS
LAPORAN LIKUIDASI1 APRIL 1998
(RP.)Keterangan Kas Piut Pers Ak.
TtpHut.Dag
hut.S
modalM
(30)O
(30)S
(40)Saldo sblm likuidasi
20.000 30.000 100.000 150.000 60.000 20.000 40.000 80.000 100.000
Realisasi aktiva non kas dan pembagian rugi
140.000 (30.000)
(100.000)
(150.000)
(42.000)
(42.000)
(56.000)
35
Penyelesaian hutang pada pihak luar
160.000(60.000)
60.000(60.00
0)
20.000 (2.000) 38.000 44.000
Investasi tambahan M
100.0002.000
20.000 (2.000)2.000
38.000 44.000
Penyelesaian pada sekutu
102.000(102.00
0)
20.000(20.00
0)
38.000(38.000
)
44.000(44.000
)
Jurnal Realisasi Kas Rp. 140.000Modal M 42.000Modal O 42.000Modal S 56.000
Piutang Rp. 30.000Persediaan 100.000Aktiva Tetap
150.000
Jurnal investasi tambahan MKas Rp. 2.000
Modal M Rp. 2.000Jurnal Likuidasi Hutang Dagang RP. 60.000Hutang pada S 20.000l Modal O 38.000Modal S 44.000
Kas Rp. 162.000
2. Salah satu anggota defisit dan tidak mampu secara pribadi (insolven)
36
Hal ini terjadi apabila rugi akibat realisasi aktiva non kas meyebabkan salah satu sekutu mempunyai saldo modal defisit tetapi secara pribadi tidak mampu, maka deficit modalnya akan dibebankan pada sekutu yang lain.
KASUS 3Sama seperti pada kasus 2 akan tetapi sekutu M tidak mampu secara pribadi, maka deficit sebesar Rp. 2.000 akan dibebankan pada sekutu O dan S.
PEMBAHASANFIRMA MOS
LAPORAN LIKUIDASI1 APRIL 1998
(RP.)Keterangan Kas Piut Pers Ak.
TtpHut.Dag
hut.S
modalM (30) O
(30)S
(40)Saldo sblm likuidasi
20.000 30.000 100.000 150.000 60.000 20.000 40.000 80.000 100.000
Realisasi aktiva non kas dan pembagian rugi
140.000 (30.000)
(100.000)
(150.000)
(42.000)
(42.000)
(56.000)
Penyelesaian hutang pada pihak luar
160.000(60.000)
60.000(60.00
0)
20.000 (2.000) 38.000 44.000
Pembebanan defisit M kepada O dan S
100.000 20.000 (2.000)2.000
38.000(857)
44.000(1.143)
Penyelesaian pada sekutu
100.000(100.00
0)
20.000(20.00
0)
37.143(37.143
)
42.857(42.857
)
37
Jurnal Realisasi Kas Rp. 140.000Modal M 42.000Modal O 42.000Modal S 56.000
Piutang Rp. 30.000Persediaan 100.000Aktiva Tetap
120.000
Jurnal Pembebanan Defisit M kepada Sekutu O dan SModal O Rp. 857
Modal S 1.143
Modal M Rp. 2.000
Jurnal Likuidasi Hutang Dagang RP. 60.000Hutang pada S 20.000l Modal O 37.143Modal S 42.857
Kas Rp. 160.000
Likuidasi dilakukan setiap hasil realisasi secara parsial diterima (likuidasi berangsur)
Pada likuidasi berengsur cara pembagian kas yang ada setelah realisasi sebagain aktiva non kas adalah membayar kewajiban pada pihak luar baru setelah itu membagi kas pada sekutu secara perhitungan tertentu berhak menerima kas.Perhitungan likuidasi berangsur dapat dengan melalui cara :1. Pembagian kas tanpa program kas2. Pembagian kas dengan program kas
1. Pembagian kas tanpa program kas
38
Yang dimaksud dengan pembagian kas tanpa program kas adalah perhitungan pembagian kas yang ada sesudah pelunasan kewajiban pihak luar, dimana yang menerima kas adalah anggota yang bersaldo modal kredit dengan prosedur sebagai berikut :a. Realisasi sebagian aktiva non kasb. Melunasi kewajiban paihak luarc. Membebankan kerugian maksimal dengan mengasumsikan sisa
aktiva non kas yang belum terjual dianggap kerugiand. Membagi kas yang ada
KASUS 4Pada kasus FIRMa MOS diatas apabila realisasi aktiva non kasnya sebagai berikut:1. Piutang dan persediaan direalisasi sebesar Rp. 80.0002. Sebagian aktiva tetap dengan harga pokok Rp. 60.000 direalisasi
sebesar Rp. 70.0003. Aktiva tetap yang tersisa direalisasi sebesar Rp. 70.000
PEMBAHASAN1. Piutang dan persediaan direalisasi sebesar Rp. 80.000
Perhitungan JurnalRealisasi Rp. 80.000Piutang&persediaan ( 130.000)Rugi realisasi Rp. 50.000Dibebankan pada:M: 30% x Rp. 50.000 = Rp.
Kas Rp. 80.000Modal M 15.000Modal O 15.000Modal S 20.000 Piutang Rp. 30.000 Persediaan 100.000
39
15.000O: 30% x Rp. 50.000 = Rp. 15.000S: 40% x Rp. 50.000 = Rp. 20.0002. Melunasi kewajiban pada pihal luarPERHITUNGANKas yang ada Rp. 20.000Kas dari Realisasi Rp. 80.000Saldo kas Rp. 100.000
Aktiva yang belum terjual Rp. 150.000 dianggap rugi dibebankan pada:M
(30%)O
(30%)S
(40%)Pebebanan rugiSaldo modal
Rp. 45.000Rp. 25.000
Rp. 45.000Rp. 65.000
Rp. 60.000Rp. 80.000
(defisit)/surplusBeban deficit M (3:4)
(Rp. 20.000) Rp. 20.000(Rp. 8.571)
Rp. 20.000(Rp. 11.429)
Saldo modalPiutang
Rp. 11.429 Rp. 8.571Rp. 20.000
Pembagian kas Rp. 11.429 Rp. 28.571
JURNALHutang dagang Rp. 60.000Hutang S Rp. 20.000Modal O Rp. 8.571Modal S Rp. 11.429
Kas Rp. 100.000
40
3. Sebagian aktiva tetap direalisasi sebesar Rp. 70.000 dari harga pokok Rp. 60.000
Perhitungan JurnalRealisasi aktiva tetap Rp. 70.000Harga pokok (Rp. 60.000)Laba Rp. 10.000
Kas Rp. 80.000 Aktiva Tetap 60.000 Modal M 3.000 Modal O 3.000 Modal S 4.000
4. Pembagian kas Rp. 70.000PERHITUNGAN
M(30%)
O(30%)
S(40%)
Saldo modal Pembagian I
Rp. 25.000 Rp. 65.000(Rp. 8.571)
Rp. 80.000(Rp. 11.429)
Pembagian labaRp. 25.000Rp. 3.000
Rp. 56.429Rp. 3.000
Rp. 68.571Rp. 4.000
Saldo modal akhirSisa Aktiva tetap yang belum terjual Rp. 90.000 dianggap rugi
Rp. 28.000(Rp. 27.000)
Rp. 59.429(Rp. 27.000)
Rp 72.571(Rp. 36.000)
Sisa modal = pembagian kas
RP. 1.000 Rp. 32.429 Rp. 36.571
JURNALModal S Rp. 1.000Modal O Rp. 32.429Modal S Rp. 36.571
Kas Rp. 70.000
41
5. Realisasi sisa aktiva tetap sebesar Rp. 70.000 dan pembagian kas
JURNALKas Rp. 70.000Modal S Rp. 6.000Modal O Rp. 6.571Modal S Rp. 8.000
persediaan Rp. 90.000(mencatat ralisasi sisa aktiva tetap dan pembebanan rugi realisasi)
M(30%)
O(30%)
S(40%)
Saldo modal Realisasi III
Rp. 27.000 Rp. 24.000(Rp. 8.571)
Rp. 36.000(Rp. 11.429)
Saldo modal akhir
Rp. 27.000 Rp. 15.429 Rp. 24.571
Modal S Rp. 27.000Modal O Rp. 15.429Modal S Rp. 24.571
Kas Rp. 70.000(pembagian kas)
2. Pembagian kas dengan program kas Dalam hal likuidasi berangsur, pembagian kas dilakukan dengan
program kas, dimana para sekutu/anggota Firma sudah bias menentukan siapa yang berhak menerima kas terlebih dahulu dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:a. setiap anggota ditentukan kapasitas menanggung rugi tertinggi
42
b. setelah diketahui anggota yang bias menanggung kerugian tertinggi, maka anggota tersebut berhak menerima kas terlebih dahulu sampai dengan kapasitas menanggung rugi sama besar dengan yang lain.
c. Hutang anggota ditambahkan ke dalam modal anggota.
KASUSNeraca Firma 3S pada tanggal 31 Mei 2000 tersaji sebagai berikut
Neraca Fa 3S Per 31 Mei 2000
Kas Rp. 20.000 Hutang Dagang Rp. 25.000Aktiva lainnya 200.000 Hutang Pada Santi 20.000
Modal Santo (25%) 55.000Modal Santi (25%) 50.000Modal Sari (50%) 70.000
Total Aktiva Rp. 220.000 Total Hut. dan Modal
Rp. 220.000
Realisasi I : aktiva non kas dengan harga pokok Rp. 50.000 dijual Rp. 40.000Realisasi 2: aktiva non kas dengan harga pokok Rp. 100.000 dijual Rp. 80.000Reaisasi 3 : aktiva non kas dengan harga pokok Rp. 50.000 dijual Rp. 50.000PEMBAHASAN1. Kapasitas menanggung kerugian tertinggi
Keterangan Santo Santi SariModal Rp. 55.000 Rp. 50.000 Rp. 70.000Hutang Pada Santi 20.000Total Kepentingan Rp. 55.000 Rp. 70.000 Rp. 70.000% menanggung kerugian 100% / 25% 100% / 25% 100% / 25%Rugi terbesar bisa ditanggung Rp. 220.000 Rp. 280.000 Rp. 140.000
43
Kelebihan daya tanggung rugi 1
- ( 60.000) -
Rp. 220.000 Rp. 220.000 Rp. 140.000Kelebihan daya tanggung rugi II
( 80.000) ( 80.000)
Rp. 140.000 Rp. 140.000 Rp. 140.000
2. Pembagian KasPembagian Kas I : untuk Santi = 25 % x Rp. 60.000 = Rp. 15.000Pembagian kas II : untuk Santo = 25% x Rp. 80.000 = Rp. 20.000
Untuk Santi = 25% x Rp. 80.000 = Rp. 20.000Pembagian kas berikutny selalu berbanding 25:25:50
3. Jurnal Realisasi dan likuidasiRealisasi Likuidasi
Realisasi IKas Rp. 40.000Modal Santo 2.500Modal Santi 2.500Modal sarwi 5.000 Aktiva Lainnya Rp. 50.000
Hutang dagang Rp. 40.000Hutang pd Santi 2.500Modal Santi 2.500 kas Rp. 50.000
Realisasi IIKas Rp. 80.000Modal Santo 5.000Modal Santi 5.000Modal sarwi 10.000 Aktiva Lainnya Rp. 100.000
Modal Santo Rp. 30.000Modal Santi 30.000Modal Sarwi 20.000 kas Rp. 80.000
Realisasi IIIKas Rp. 50.000 Aktiva Lainnya Rp. 50.000
Modal Santo Rp. 12.500Modal Santi 12.500Modal Sarwi 25.000 kas Rp. 50.000
44
Latihan 1. Fa MOS yang beranggotakan M, O dan S pada
saat sebelum likuidasi mempunyai neraca sebagai berikut:
Debit KreditKas Rp.
7.600.000,00Rp.
Aktiva lain-lain 73.600.000,00
Hutang 30.000.000,00
Modal M 22.800.000,00
Modal O 12.600.000,00
Modal S 15.800.000,00
Total Rp. 81.200.000,000
Rp. 81.200.000,00
45
M, o dan S sepakat melakukan likuidasi dengan menjual aktiva lain-lain sebesar Rp. 23.600.000,00 serta sekaligus melunasi hutang-hutangnya. Rasio pembagial laba rugi adalah 4:2:4Diminta:a. Dengan anggapan bahwa semua kas hasil likuidasi
didistribusikan kepada para anggota, buatlah tabel yang menunjukkan distribusi pembagian kas
b. Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan aktiva lain-lain, pembagian rugi atas penjualan aktiva lain-lain, pembayaran hutang dan distribusi kas kepada para anggota
c. Dengan anggapan bahwa S membayar Rp. 3.000.000,00 atas saldo debit modalnya kepada persekutuan,buatlah jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari pembayaran S, pembagian rugi yang ditanggung oleh M dan O serta distribusi kas pada para anggota.
2. Ommni, Retno dan Yani adalah anggota dari Fa Tresno abadi yang membagi laba rugi dengan perbandingan 25:40:35. Pada akhir tahun 200x dilakukan likuidasi. Dengan catatan penting sebagai berikut:- Saldo masing-masing anggota sebagai berikut:
Modal Ommni Rp. 315.000.000,00Modal Retno Rp. 430.000.000,00Modal Yani Rp. 205.000.000,000
- Saldo piutang Retno pada persekutuan Rp. 26.500.000,00 sedangkan Yani sebesar Rp. 15.000.000,000
Likuidasi dilakukan secara bertahap dan aktiva kekayaan perusahaan dijual secara bertahap sebagai berikut:
Tahap 1 : dijual mesin dan peralatan laku Rp. 315.000.000,00Tahap 2 : dijual perlengkapan kantor laku Rp. 430.000.000,00Tahap 3 : dijual kantor dan seisinya laku Rp. 63.000.000,00
46
Pembayaran hasil penjualan kepada para anggota dilakukan setiap tahap penjualan.Diminta:a. Susunlah program prioritas pembayaran kas kepada para
anggotab. Distribusi kas sesuai dengan program prioritas pada setiap tahap
penjualan.
47