oftalmia simpatika

26
OFTALMIA SIMPATIKA Nur Anisah Syafitri Setiawan - 20090310151

Upload: anisyafitri

Post on 01-Oct-2015

77 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

ppt oftalmia simpatika

TRANSCRIPT

Oftalmia simpatika

Oftalmia simpatikaNur Anisah Syafitri Setiawan - 20090310151Definisi Oftalmia simpatika adalah uveitis granulomatosa bilateral yang jarang, tetapi menghancurkan. Timbul 10 hari sampai beberapa tahun setelah trauma tembus mata.Mata yang cedera (exciting eye) mula-mula meradang dan mata sebelahnya (sympathizing eye) meradang kemudian.Penyakit mata ini mungkin adalah model klasik dari autoimmune-associated disease occuring in humans.Dinamakan simpatetik karena berhubungan dengan sympathetic pathway (nervus optikus dan chiasma optikus) yang mungkin merupakan jalur yang menghubungkan antara exciting eye dengan sympathizing eye)

Acute anterior uveitis with keratic precipitates, posterior synechiae and fibrin on the anterior lens capsule in the right eye of 25 year old man who had sustained a penetrating trauma to his left eye 3 months earlier

Clinical presentation of sympathetic ophthalmia after cyclophotocoagulation: (a) diffuse choroiditis with papilitis. (b) late frame fluorescerin angiogram demonstrating optic disc and subretinal hyperfluorescene in the posterior pole. B-scan ultrasound

Sympathetic ophthalmia after trauma: (a) posterior pole of the right sympathizing eye demonstrating choroidal atrophy. (b) multiple small Dalen-Fuchs nodules can be seen throughout the fundus in this sympathizing eye. Cell infiltrates were present

Fundal white dots in the macular region accompanied by retinal vasculitis were observed in the right eye of a 33-year-old male, who underwent multiple intraocular surgeries in his left eye.Etiologi Penyebab penyakit ini tidak diketahui, tetapi penyakit ini agaknya berkaitan dengan hipersensitivitas terhadap beberapa unsur dari sel-sel berpigmen di uvea.Luka pada kecelakaan atau operasi, kalau pada luka itu terselip jaringan iris, badan siliar, atau kapsula lentis. Pada trauma kecelakaan oftalmia simpatika terutama terjadi bila badan siliar terluka.Benda asing intraokulerPerforasi ulkus kornea

Epidemiologi 1982 Gass reported prevalensi oftalmia simpatika 0,01% pars plana vitrectomy.0,06% setelah trauma tembus pada mata.Tidak ada hubungan antara usia dan ras untuk faktor predisposisiInsidensi oftalmia simpatika pada wanita dan pria pasca operasi sama.Penyakit ini biasanya lebih banyak pada laki-laki sehabis trauma.ContOftalmia simpatika dilaporakan terjadi setelah dilakukan beberapa prosedur intraokular seperti : trans-scleral neodymium: YAG cyclodestruction, cataract extraction, evisceration, paracentesis, iridectomy, pars plana vitrectomy, dan retinal detachment repair.Oftalmia simpatika juga dilaporkan setelah terjadi ulkus kornea perforasi, radiasi pada melanoma koroid, dan external beam radiation.Gejala klinisOftalmia simpatika adalah uveitis bilateral difus. Pasien biasanya mengeluhkan fotofobia, kemerahan, dan penglihatan kabur. Namun adanya floaters juga bisa menjadi keluhan awal.Uveitis umumnya difusEksudat halus putih-kekuningan di lapisan dalam retina (nodul Dalen-Fuchs) kadang-kadang tampak di segmen posterior.Ditemukan ablatio retinae serosaPasien juga dilaporkan mengalami penglihatan kabur, nyeri, epiphora, dan fotofobia di sympathizing, non injured eye. ContBiasanya disertai dengan konjungtiva injeksiIris mungkin menebal akibat lymphocytic infiltration, infeksi yang parah mungkin dapat menyebabkan sinekia posterior.TIO mungkin meningkat karena sel-sel inflamasi memblokade trabekular meshwork, atau TIO menurun karena ciliary body shutdownPada segmen posterior dapat terjadi variasi inflamasi seperti vitritis, retinal vasculitis, choroiditis, dan papilitis.Inflamasi yang lama mungkin dapat terjadi serous retinal detachment dan optic nerve swelling.ContTerdapat white-yellow lession di koroid (Dalen-Fuchs nodules). Dalen-Fuchs nodules merupakan tanda karakteristik dari oftalmia simpatika.Glaukoma sekunder dan katarak juga dapat ditemukan.Diagnosis Diagnosis oftalmia simpatika berdasarkan history dan pemeriksaan klinis. Tidak ada pemerikasaan lab yang spesifik untuk oftalmia simpatika.Fluorescein angiography (FA) dan indocyanine green video angiography (ICG-V) berguna untuk melihat derajat keparahan dari oftalmia simpatika.

Fluorescin angiography of the acute phase of sympathetic ophthalmia showing multiple hyperfluorescent does in the mid-periphery with some confluence anteriorly

Sympathetic ophthalmia in the left eye after trauma to the right eyeHistopatologis Pemeriksaan histopatologis adalah untuk menilai ada tidaknya granulomatous inflammation di jaringan uvea, kecuali choriocapillaris dan pembuluh darah retina.Pada pemeriksaan histopatogis ditemukan yellowish-white choroidal lessions yang menyatu dengan limfosit, histiosit, dan depigmented RPE cells yang mengelilingi Bruchs membrane.Infiltrat retina dilaporkan pada 18% kasus oftalmia simpatika.

Enucleated specimen of a patient with a ruptured globe by penetrating ocular trauma, who developed sympathetic ophthalmia 2 weeks after the event. The cornea demostrates a scar at the trauma site.

Photomicrograph shows Dalen-Fuchs nodule in a patient with sympathetic uveitis. The collection of mononuclear cells and RPE and Bruchs membrane.

Sympathetic ophthalmia. The coroid is infiltrated by lymphocytes and macrophages separated by groups of multinucleated cells and epithelioid cells.Diagnosis bandingDiagnosis banding dari oftalmia simpatika adalah semua penyakit yang dapat disebut sebagai panuveitis.Pasien yang menderita VKH. Pada VKH tidak ada riwayat operasi mata ataupun trauma. Pasien dengan VKH memiliki serous retinal detachment dan optic nerve involvment.

Terapi Terapi yang dianjurkan untuk mata cedera berat yang tidak dapat melihat adalah enukleasi dalam 10 hari pasca trauma.Mata yang simpatik harus diterapi secara agresif dengan kortikosteroid lokal atau sistemik.Kortikosteroid sistemik adalah first line therapy untuk oftalmia simpatika. Dapat pula diberikan topical dengan sub-tenon atau transseptal injection.Terapi menggunakan prednison oral dosis tinggi (1-2 mg/kgBB/hari) dan diturunkan perlahan dalam 3-4 bulan.ContPada kasus yang berat dapat diberikan kortikosteroid IV (methylprednisolon 1gr/hari untuk 3 hari).Adjunctive topical corticosteroids dan cycloplegics digunakan untuk mencegah sinekia akibat reaksi anterior chamber.Apabila pasien mengalami resistensi steroid atau intoleransi efek samping, dapat diganti dengan cyclosporine (long term immunomodulatory agents). Dosis cyclosporine 5mg/kgBB/hari dan dinaikkan sampai reaksi inflamasi terkontrol.Immunosupresif lainnya seperti chlorambucil, cyclophosphamide, atau azathioprine dapat digunakan apabila reaksi inflamasi tidak terkontrol dengan kortikosteroid atau cyclosporinePreventif Menghindari oftalmia simpatika dengan mengobati luka-luka perforasi dengan sterilitas yang tinggi. Bila ada luka di kornea dengan iris prolaps yang baru maka dilakukan:Iridektomi dari iris yang keluar, iris direposisi dari sisa iris, luka kornea dijahit dan ditutup dengan flap konjungtiva. Berikan sulfas atropin dan salep antibiotika kemudia mata ditutup kencang-kencang.Indikasi mutlak untuk enukleasi bulbi untuk menghindari oftalmia simpatika adalah :Mata yang pecah sama sekaliN.II yang putusTERIMA KASIH