oke doc

41
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Pendidikan Kesehatan Pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan, karena keduanya sama-sama berorientasi pada perubahan perilaku, yang diharapkan yaitu perilaku sehat sehingga mempunyai kemampuan mengenal masalah kesehatan dirinya, keluarga dan kelompoknya. (Mubarak, 2007) a. Pengertian Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. ( Soekidjo, Notoadmodjo, 2003 ) Menurut Wood (1926) dalam Mubarak dkk (2007) dikatakan pendidikan kesehatan sebagai pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang berhubungan dengan kesatuan indivdu, masyarakat, dan ras.

Upload: gordy-andrian-yudianto

Post on 08-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KTI dengan sumber terbaru

TRANSCRIPT

Page 1: OKE doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan identik dengan penyuluhan kesehatan,

karena keduanya sama-sama berorientasi pada perubahan perilaku,

yang diharapkan yaitu perilaku sehat sehingga mempunyai kemampuan

mengenal masalah kesehatan dirinya, keluarga dan kelompoknya.

(Mubarak, 2007)

a. Pengertian

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep

pendidikan di dalam bidang kesehatan. ( Soekidjo, Notoadmodjo,

2003 )

Menurut Wood (1926) dalam Mubarak dkk (2007) dikatakan

pendidikan kesehatan sebagai pengalaman yang mendukung

kebiasaan, sikap dan pengetahuan yang berhubungan dengan

kesatuan indivdu, masyarakat, dan ras.

Menurut Stuart (1968) dalam Mubarak dkk (2007) Pendidikan

kesehatan adalah komponen program kesehatan dan kedokteran

yang terdiri atas upaya terancang untuk mengubah perilaku indivdu,

kelompok maupun masyarakat yang merupakan perubahan cara

berpikir, berskap dan berbuat dengan tujuan membantu pengobatan

renovilitasi, pencegahan penyakit dan promosi hdup sehat.

Page 2: OKE doc

Menurut Nyswander (1947) dalam Mubarak (2007),

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses perubahan pada diri

manusia yang ada hubungannya dengan tujuan kesehatan baik

perseorangan maupun pada masyarakat.

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku

yang dinamis, di mana perubahan tersebut bukan sekedar proses

transfer materi / teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula

seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut terjadi adanya

kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat

sendiri. ( Wahit, dkk, 2006)

b. Tujuan

Berdasarkan pengertian pendidikan kesehatan di atas, maka

menurut Wahit, dkk (2007) dapat diperinci tujuan pendidikan

kesehatan adalah menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang

bernilai di masyarakat, mendorong individu agar mampu secara

mandiri/ kelompok mangadakan kegiatan untuk mencapai tujuan

hidup sehat dan mendorong pengembangan dan penggunaan secara

tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada.

2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari ‘tahu’ dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan yang terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu: indra

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

Page 3: OKE doc

atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

dan angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari

subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan

yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat atau suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya, kata kerja untuk mengukur bahwa orang

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain : menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

b. Memahami (komprehenship)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterprestasi materi tersebut secara benar. Materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (yang

sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan berupa penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi

dalam suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih

Page 4: OKE doc

dalam suatu struktur organisasi tersebut. Kemampuan analisis dapat

dilihat dari penggunaan kata kerja, dapat menggambarkan

membedakan, memisahkan dan mengelompokkan.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk

melakukan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis dapat menyusun formulasi-

formulasi yang ada seperti : dapat menyusun, dapat merencanakan,

dapat meringkas, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau

rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini

berdasarkan kriteria yang ada seperti dapat membandingkan antara

anak-anak yang cukup gizi dengan anak-anak yang kekurangan gizi.

3. Menopause

Mengenali menopause tidak semudah yang dipikirkan, wanita

biasanya beranggapan bahwa menopause akan datang sendirinya dan

sudah pasti akan datang tanpa memahami arti dari menopause

sebenarnya.

a. Pengertian

Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti

“Bulan”, yang secara linguistic lebih tepat disebut “Menocease”.

Secara medis istilah menopause mengandung arti berhentinya masa

Page 5: OKE doc

menstruasi, bukan istirahat. Menopause adalah suatu tingkatan

dimana seseorang tidak lagi memiliki siklus menstruasi secara

normal (Maryanti 2010).

Menurut Santoso Arrumy (2002), menopause adalah sebuah

kata yang memiliki banyak arti. Men dan Peuseis adalah kata yunani

yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya

haid. Menurut Perpustakaan abad 17 dan 18, menopause dianggap

sebagai suatu bencana dan malapetaka, sedangkan wanita setelah

menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi,

sedangkan menurut Baziad (2000), menyebutkan menopause

sebagai perdarahan rahim terakhir yang masih diatur oleh fungsi

hormon indung telur.

Menopause adalah berhentinya proses didalam tubuh atau

disebut fisiologi siklus menstruasi, yang berkaitan dengan lanjut usia.

Seorang wanita disebut memasuki atau mengalami menopause bila

yang bersangkutan tidak menstruasi lagi dalam rentang waktu 12

bulan. Singkat kata, menopause merupakan suatu proses peralihan

dari masa produktif menuju perlahan-lahan ke masa non-produktif

yang disebabkan berkurangnya hormon estrogen dan progesteron

(Maryanti, 2010).

Menurut (Rebecca, 2007) tahap menopause dibagi dapat

dibagi menjadi 3 yaitu:

1) Pramenopause merupakan rentang waktu dimana seseorang

wanita dapat hamil lagi mulai dari pubertas hingga menopause.

Page 6: OKE doc

2) Perimenopause, masa ini biasanya terjadi selama kira-kira 4 – 5

tahun, dan dimulai sebelum menopause itu sendiri dimana saat

pertama kali kita merasakan gejala menopause yaitu rasa panas

dan berkeringat pada malam hari.

3) Pascamenopause merupakan masa sesudah menstruasi berakhir.

b. Klimakterium dan Menopause

Banyak yang tidak memahami tahapan-tahapan dari

menopause, kebanyakan beranggapan bahwa menopause hanyalah

proses berhentinya haid.

1) Pengertian

a) Klimakterium berasal dari bahasa yunani yang bearti “tangga”,

merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa

senium. Klimakterium kira-kira berakhir 6-7 tahun sesudah

menopause. Pada saat ini kadar estrogen telah mencapai nilai

yang rendah yang sesuai dengan keadaan senium, dan gejala-

gejala neurovegetatif telah terhenti. Dengan demikian lama

klimakterium lebih kurang 13 tahun.

b) Menopause adalah haid terakhir atau saat terjadinya haid

terakhir. Bagian klimakterium sebelum menopause disebut

pramenopause.

c) Senium adalah masa sesudah pascamenopause, ketika telah

tercapai keseimbangan baru dalam kehidupan wanita, sehingga

tidak ada lagi gangguan vegetative maupun psikis.

Page 7: OKE doc

2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Usia Memasuki Menopause

Menurut (Faisal, 2001) berikut ini beberapa faktor yang

mempengaruhi kapan seorang wanita mengalami menopause :

a) Umur sewaktu mendapatkan haid pertama kali (menarche)

Beberapa penelitian menemukan hubungan antara

umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu

memasuki menopause. Semakin muda umur sewaktu

mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki

menopause.

b) Kondisi kejiwaan dan pekerjaan

Ada penelitian yang menemukan pada wanita yang

tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause lebih

muda dibanding dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan

menikah.

c) Jumlah anak

Makin sering melahirkan, makin tua baru memasuki usia

menopause. Kenyataan ini terjadi pada golongan ekonomi

berkecukupan dibandingkan dengan golongan masyarakat

ekonomi kurang mampu.

d) Penggunaan obat-obat keluarga berencana ( KB)

Karena obat-obat KB memang menekan fungsi hormon

dari indung telur, wanita yang menggunakan pil KB lebih lama

baru memasuki umur menopause.

Page 8: OKE doc

e) Merokok

Wanita perokok terlihat akan lebih muda memasuki usia

menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

f) Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut

Wanita yang tinggal diketinggian lebih dari 2000-3000 m

dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia

menopause dibandingkan dengan wanita yang tinggal

diketinggian <1000 m dari permukaan laut.

g) Sosio-ekonomi

Seperti usia pertama kali mendapatkan haid,

menopause juga dipengaruhi oleh faktor status sosio-ekonomi,

disamping pendidikan dan pekerjaan suami. Begitu pula

hubungan antara tinggi badan dan berat badan wanita yang

bersangkutan termasuk dalam pengaruh sosio-ekonomi.

h) Menopause yang terlalu dini dan menopause yang terlambat

Umur rata-rata perempuan Inggris memasuki

menopause pada umur 45 tahun sebanyak 4,3% dan umur 54

tahun sebanyak 96,4% sudah memasuki menopause.

Sedangkan pada menopause terlalu dini ditemukan adanya

penurunan fungsi kelenjar indung telur mulai umur 30-45 tahun

lebih 51 tahun.

3) Menopause Dini dan Menopause Terlambat

Menopause pasti terjadi pada semua wanita, hanya saja

tiap wanita akan mengalaminya pada usia yang berbeda-beda.

Page 9: OKE doc

a) Menopause Dini

Menopause terjadi sebelum usia 45 tahun dianggap

sebagai menopause yang cepat, tetapi menopause dini

didefenisikan menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.

Kadang-kadang menopause dini disebut sebagai ovarium dini

premature ovarium faiture karena hal tersebut adalah

masalah yang telah menyebabkan menopause datang lebih

cepat.

Namun demikian sangat penting untuk mencatat bahwa

POF dan menopause dini tidak selalu merupakan hal yang

sama. Tidak semua kasus POF adalah permanen pada

beberapa kasus, fungsi ovarium dapat dipulihkan dan

menstruasi dapat berlangsung kembali. Seperti yang kita

ketahui menopause ditentukan oleh menstruasi yang paling

akhir dan hal ini hanya dapat terjadi jika POF bersifat permanen

(Rebecca, 2007).

b) Menopause Terlambat

Pada kira-kira usia 45 tahun, empat dari lima wanita

akan mengalami menopause. Akan tetapi jika menopause

tertunda sampai setelah usia 55 tahun maka hal tersebut

dianggap terlambat. Wanita mungkin akan mengalami

keterlambatan menopause jika kelebihan berat badan. Seperti

yang kita ketahui sebagian besar estrogen dibuat didalam

ovarium. Akan tetapi sejumlah kecil estrogen dibuat dibagian

tubuh lain termasuk sel-sel lemak. Jika kita mengalami obesitas

Page 10: OKE doc

maka kita memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dalam

seluruh masa hidup. Oleh karena itu selain meningkatkan

resiko terhadap masalah kesehatan yang serius seperti kanker

payudara dan jantung memiliki berat badan berlebih juga dapat

menunda menopause. (Rebecca, 2007).

4) Proses Terjadinya Menopause

Siklus menstruasi dikontrol oleh dua hormon yang

diproduksi kelenjar Hipofisis yang ada diotak (FSH- Folikel

Stimulating Hormone dan LH-Leutenezing Hormone) dan dua

hormon lagi dihasilkan oleh ovarium (Progesteron dan Estrogen).

Saat kita berada pada masa menjelang menopause FSH dan LH

terus diproduksi sebagaimana yang seharusnya estrogen dan

progesteron yang diproduksi juga semakin berkurang. Menopause

terjadi ketika ovarium tidak lagi menghasilkan hormon-hormon

tersebut dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan

siklus menstruasi. (Rebecca, 2007).

5) Gejala-gejala pada Menopause

Gejala-gejala yang umum yang terjadi pada saat

menopause menurut (Mary, dkk, 2005) adalah sebagai berikut;

a) Gejala-gejala Fisik

Gejala-gejala fisik yang umum dialami pada masa

menopause diantaranya adalah Hot flushes (rasa panas pada

wajah, leher, dan yang berlangsung selama beberapa menit

dan dapat pula merasa pusing dan lemah), berkeringat pada

Page 11: OKE doc

malam hari, susah tidur ( insomnia), sakit kepala dan keinginan

buang air kecil menjadi lebih sering.

- Gejala-gejala Psikologi

Gejala psikologi yang umumnya timbul diantaranya

mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood)

yang tidak menentu, sering lupa dan susah berkosentrasi.

- Gejala-gejala Seksual

Gejala seksual yang bisa terjadi diantaranya

kekeringan vagina yang mengakibatkan rasa tidak nyaman

selama berhubungan seksual serta menurunnya libido.

6) Penanganan Pada Masa Menopause

Gaya hidup yang sehat akan membantu tubuh dalam

beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang timbul saat

menopause. Menopause dapat ditangani dengan bebrbagia cara,

diantaranya :

a) Menerapkan Pola Makan Sehat

Berdasarkan (Erlangga, 2007) Terdapat sejumlah nutrisi

yang sangat penting saat mengalami menopause yaitu:

- Kalsium

Sumber kalsium yang baik antara lain bersumber dari susu.

- Vitamin D

Vitamin D diperlukan untuk kesehatan tulang dan gigi.

Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dari

makanan. Sumber vitamin D yang baik antara lain minyak

ikan, seperti ikan sardine, ikan makarel, hati dan telur

Page 12: OKE doc

- Fitoestrogen

Mengkonsumsi makanan yang kaya dengan fitoestrogen

atau mengonsumsi suplemen (misalnya dalam bentuk pil)

dapat mengurangi hot flushes, sakit kepala, gelisah, dan sulit

tidur. Sumber makanan yang kaya dengan fitoestrogen

antara lain produk dari kedelai (misalnya tahu, susu kedelai),

buncis, kacang-kacangan, gandum, dan seledri.

Zat gizi yang dapat membantu mengurangi keluhan

menopause menurut (Gerailmu, 2010) antara lain:

- Asam lemak, omega 3, asam folat, dan vitamin D untuk

mengikis keluhan depresi. Sumbernya bisa ikan yang ada

lemaknya, whole grain, sayuran berdaun hijau, jus jeruk, dan

produk susu.

- Zat besi untuk mengurangi keluhan menstruasi berat.

Sumber bisa dari daging merah, kacang-kacangan, bayam,

kismis, sereal.

- Kalsium untuk mengurangi keluhan hot flushes. Sumbernya

bisa dari susu rendah lemak dan produk olahan, sayuran

berdaun hijau, ikan kaleng, ikan teri.

- Vitamin D dan kalsium untuk mengurangi keluhan

osteoporosis. Sumbernya ikan yang berlemak, tuna, salmon,

sardine, susu rendah lemak dan hasil olahannya, sayuran

berdaun hijau, ikan kaleng.

Page 13: OKE doc

b) Olahraga

Misalnya latihan ketahanan tubuh seperti jalan kaki atau

jogging, olahraga dengan menggunakan beban.

c) Terapi Sulih Hormon

Terapi Sulih Hormon (HRT-Hormon Replacement

Therapy) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1942, saat

perusahaan farmasi Ayerst mulai memasarkan pil estrogen

Premarin. Pada akhir tahun 1940-an, premarin telah menjadi

obat baru utama yang mantap secara klinis untuk mengatasi

gejala menopause. Terapi hormon adalah terapi utama bagi

gejala menopause, dan juga sebagai pencegahan bagi banyak

penyakit kronik yang terkait dengan penuaan (Mary,dkk, 2005).

Gejala menopause dan meningkatnya resiko komplikasi

yang mengikuti menopause sebagian besar karena fakta

bahwa terjadi penurunan kadar estrogen. peran HRT secara

sederhana adalah mengembalikan kadar estrogen (Erlangga,

2007).

Ada dua bentuk dasar HRT menurut (Rebecca, 2007)

yaitu:

- HRT dengan estrogen tunggal- pemberian estrogen dengan

dosis harian rendah dan cocok untuk wanita yang pernah

menjalani histerektomi sehingga tidak lagi memiliki rahim.

- HRT kombinasi- digunakan untuk wanita yang masih

memiliki rahim.

Page 14: OKE doc

Cara yang lebih aman untuk mendapatkan

tambahan estrogen dari luar adalah dengan mengkonsumsi

bahan makanan alami yang mengandung fitoestrogen.

Fitoestrogen merupakan senyawa kimia yang berasal dari

hormon tumbuhan. Fito artinya tumbuhan yang memiliki

struktur kimia yang menyerupai hormon estrogen pada tubuh

manusia.

7) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menopause

Dengan perkembangan ilmu kedokteran maka dapat

diketahui rahasia proses fisiologi menopause sehingga mampu

menawarkan pilihan, penanggulangan termasuk terapi menopause

sehingga dengan ini dapat meningkatkan wawasan dan

pengetahuan wanita menjelang atau pada usia 50-an tentang

menopause dan penanggulangan sehingga bermanfaat untuk

meningkatkan kualitas hidup pada usia lanjut (Soetomo, 2005).

a) Umur

Usia menurut Meliono (2009) mempengaruhi terhadap

daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah

usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola

pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin

membaik. Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak

informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang

dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.

Page 15: OKE doc

b) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan

di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan

mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan

seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima

informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain

maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang

masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat

tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya

dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya.

Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang

berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan

rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh

di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada

pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang

sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek

positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan

menentukan sikap seseorang terhadap obyek tertentu.

Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan

menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut

(Meliono, 2009).

Page 16: OKE doc

c) Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan ibu.

Dapat juga terbukti cepatnya ibu mengalami masa

menopause. Selain itu faktor genetik juga berpengaruh. Ibu

yang melahirkan muda atau nulipara akan memasuki masa

menopause lebih awal sedangkan pada wanita multipara akan

mengalami menopause lebih lambat (Prawiroharjo, 2005).

d) Sumber Informasi

Sumber informasi merupakan segala sesuatu yang

menjadi perantara dalam menyampaikan pesan, merangsang

pikiran dan kemampuan. Pengetahuan tentang menopause

khusus ditujukan bagi wanita yang sudah mengalami

menopause dan juga mengikut sertakan wanita yang belum

mengalami menopause sebagai bekal untuk mereka.

(Meliono, 2009).

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal

maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka

pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi

akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat 

mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi

baru.  Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media

massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-

lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini

dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi

Page 17: OKE doc

sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula

pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan

opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu

hal  memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

pengetahuan terhadap hal tersebut (Meliono, 2009).

Page 18: OKE doc

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH MODUL PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU USIA 45-65 TAHUN

TENTANG MENOPAUSE DI DESA CILAPARKECAMATAN KALIGONDANG

TAHUN 2011

Proposal penelitian ini diajukan untuk persyaratanUjian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

ANISA SILATUR RAHMAH

NIM : P17424310048

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANANPURWOKERTO

2012

Page 19: OKE doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan usia harapan hidup

orang Indonesia adalah 75 tahun pada tahun 2025. Hal ini berarti wanita

memiliki kesempatan untuk hidup rata-rata 25 tahun lagi sejak awal masa

menopause. Berbagai upaya perlu dilakukan agar waktu yang cukup

lama itu dijalani dengan semenyenangkan mungkin (Siagian, 2007).

Menopause adalah proses alami dari penuaan, yaitu ketika wanita

tidak lagi mendapatkan haid selama 1 tahun. Penyebab berhentinya haid

karena indung telur tidak lagi memproduksi hormon estrogen dan

progesterone. Rata-rata wanita mengalami menopause pada usia sekitar

50 tahun. Pada wanita muda, menopause mungkin juga terjadi, pada

mereka yang menjalani operasi pengangkatan indung telur (Luciana,dkk,

2005).

Pada usia 40 tahun ke atas, sekitar 80% wanita mulai tidak teratur

siklus menstruasinya. Kenyataannya, hanya sekitar 10% wanita berhenti

menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus yang

berkepanjangan sebelumnya. sehingga melibatkan lebih dari 2.700

wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra-menopause

yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun (Maryanti, 2010).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Retno pada tahun

2010, menyebutkan bahwa dari 107 wanita usia 45-60 tahun yang

Page 20: OKE doc

memasuki masa klimakterium, sebanyak 77 wanita berpendidikan lebih

tinggi ( SMP/SMA ) mempunyai pengetahuan yang lebih baik tentang

menopause dibandingkan dengan wanita yang berpendidikan lebih

rendah ( SD / tidak bersekolah ).

Menurut Soekanto (2004), pengetahuan adalah kesan di dalam

pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindera yang berbeda

sekali dengan kepercayaan (believe), khayal, penerangan-penerangan

yang keliru (miss information). Dari penelitian terbukti bahwa perilaku

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan.

Menurut data penduduk di Kecamatan Kaligondang tahun 2011,

terdapat sebanyak 28.745 penduduk dengan jenis kelamin perempuan,

dimana sebanyak 8.094 penduduk adalah wanita usia 40-65 tahun.

Berdasarkan survei awal di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang,

Purbalingga yang penulis lakukan pada bulan September 2012, terdapat

sebanyak 128 wanita usia 40-65 tahun, dan dari jumlah tersebut ternyata

masih banyak ibu yang belum mengerti tentang menopause dan belum

ada yang pernah melakukan penyuluhan tentang menopause.

Rendahnya tingkat pendidikan yang menyebabkan minimnya

pengetahuan ibu tentang menopause.

Dari data di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Modul Terhadap

Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Desa Cilapar, Kecamatan

Kaligondang, Purbalingga Tahun 2011, kemudian menilai pengetahuan

ibu-ibu di Desa Cilapar tentang menopause.

Page 21: OKE doc

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah “

Apakah ada pengaruh modul pendidikan kesehatan reproduksi terhadap

pengetahuan ibu tentang menopause di Desa Cilapar, Kaligondang,

Purbalingga. “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh modul pendidikan kesehatan reproduksi

terhadap pengetahuan ibu tentang menopause di Desa Cilapar,

Kaligondang, Purbalingga.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui biografi meliputi nama, umur, alamat, pekerjaan,

pendidikan, paritas dan riwayat obstetric.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi ibu

mengenai menopause sebelum dilakukan perlakuan berupa

pendidikan kesehatan reproduksi menopause menggunakan

modul di Desa Cilapar, Kaligondang, Purbalingga.

c. Mengetahui adanya peningkatan pengetahuan kesehatan

reproduksi ibu mengenai menopause sesudah diberi perlakuan

berupa pendidikan kesehatan reproduksi menopause

menggunakan modul di Desa Cilapar, Kaligondang, Purbalingga.

d. Mengetahui adakah pengaruh pemberian pendidikan

menggunakan modul terhadap pengetahuan ibu tentang

Page 22: OKE doc

menopause di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang,

Purbalingga.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat Penelitian

Dapat menambah wawasan pengetahuan dan sebagai bahan

informasi masyarakat dalam bidang kesehatan terutama mengenai

menopause.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah wawasan pengetahuan dan sebagai bahan

informasi bagi para mahasiswi jurusan kebidanan serta dapat

dijadikan sebagai bahan referensi dalam pembuatan karya tulis

ilmiah.

3. Bagi Peneliti

a. Merupakan kesempatan berharga untuk menambah wawasan dan

pengetahuan dengan cara menerapkan langsung ilmu

pengetahuan yang diperoleh selama masih kuliah.

b. Penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk memberikan

pengalaman dalam penelitian dalam rangka menganalisa

bagaimana pengaruh pendidikan kesehatan dengan modul

terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang menopause.

Page 23: OKE doc

E. Keaslian penelitian

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan :

No Nama JudulJenis

penelitian

Populasi

dan

sample

Uji statistik Hasil penelitian

1 Retno N

(2010)

Gambaran

pengetahuan

wanita

premenopause

tentang

menopause

Deskriptif Populasi

yang

digunakan

sebanyak

147.

Sampel

yang

digunakan

sebanyak

107 orang.

Purposive

sampling

Wanita usia premenopause

terbanyak adalah usia 45-

49tahun, sebanyak 82orang.

Pendidikan terakhir terbanyak

adalah menengah sebanyak 62

orang. Sebagian besar

responden sebanyak 77 orang

memiliki pengetahuan yang

cukup tentang menopause yang

didapat dari tenaga kesehatan.

Page 24: OKE doc

B. Kerangka Teori

Pendidikan kesehatan

pengertian pendidikan

kesehatan

tujuan pendidikan

kesehatan

Pengetahuan

Tahu (know)

Memahami (komprehenship)

Aplikasi (Application)

Analisis (Analysis)

Sintesis (Synthesis)

Evaluasi (Evaluation)

Menopause

Pengertian menopause

Klimakterium dan menopause

Menopause dini dan menopause terlambat

Proses terjadinya menopause

Gejala-gejala menopause

Penanganan pada masa menopause

Factor-faktor yang mempengaruhi

menopause

Page 25: OKE doc

LEMBAR KONSULTASI KARYA TULIS ILMIAH

Nama Mahasiswa : Anisa Silatur Rahmah

NIM : P17424310048

Nama Pembimbing : Dina Indarti DS

Judul KTI :

Pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan modul terhadap tingkat

pengetahun ibu usia 45-65 tahun tentang menopause di Desa Cilapar,

Kecamatan Kaligondang, Tahun 2011.

N

oHari / Tanggal Materi Saran Pembimbing Tanda Tangan Pembimbing

Page 26: OKE doc

Daftar Pustaka

B.Sutanto, L. 2005. Wanita & Gizi Menopause. Jakarta : Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Llewellyn-jones, D. 2005. Setiap Wanita. Jakarta : Delapratasa.

Lestary, D. 2010. Seluk Beluk Menopause. Yogjakarta : Garailmu.

Maryanti, D. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori dan Praktikum.

Yogjakarta : Nuha Medika.

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Rebecca. Brown, P. 2007. Menopause. Jakarta : Erlangga.

Tagliaferri, M. 2006. The New Menopause Book. Jakarta : Indeks.

Yatim, F. 2001. Haid Tidak Wajar dan Menopause .Jakarta

Handayani, E. 2009. Menopause. (www.husada.co.id.)

Cunningham, FG. 2006. Menopause pada Wanita. (Bidan Shop.com)

Mubarak, dkk . 2007. Promosi kesehatan. Jakarta : Graha ilmu

Page 27: OKE doc

BAB III

METODE PENELITIAN

A. KERANGKA KONSEP

B. VARIABEL PENELITIAN

1. Variable Independent

Variable independent dalam penelitian ini adalah Pendidikan

Kesehatan Menggunakan Modul.

2. Variable Dependent

Variable dependent dalam penitian ini adalah Tingkat Pengetahuan

Ibu Usia 45-65tahun terhadap Menopause.

Modul Pendidikan

Kesehatan : Menopause

Tingkat Pengetahuan Ibu

Tentang menopauseIbu menopause

Page 28: OKE doc

C. DEFINISI OPERASIONAL ( DO ) VARIABEL

NO Variabel Definisi opersional

Parameter Alat Ukur

Skala Pengukuran

D. HIPOTESIS

H0 : Ada pengaruh pemberian modul pendidikan kesehatan terhadap

tingkat pengetahuan ibu usia 45-65 tahun tentang menopause di Desa

Cilapar, Kecamatan Kaligondang.

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

1. Tempat

lokasi penelitian dilakukan di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang

tahun 2011. Adapun pemilihan lokasi adalah karena di daerah

tersebut belum pernah dilakukan penyuluhan ataupunpemberian

pendidikan kesehatan mengenai menopause.

2. Waktu

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari – Maret 2013.

Page 29: OKE doc

F. RANCANGAN PENELITIAN

1. Jenis / Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Eksperimental, dengan menggunakan pre test dan post test group

desain untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh perlakuan yang

diberikan peneliti.

01 x 02

Jika 01 = 02, maka tidak ada pengaruh

Jika 01 < 02, maka ada pengaruh

Jika 01 > 02, maka terjadi kesalahan prosedur

2. Populasi, Sampel, dan Teknik sampling

a. Populasi

Populasi dalam penelitian Ini adalah ibu-ibu usia 45-65 tahun yang

ada di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang tahun 2011 yang

berjumlah 128 0rang.

b. Sampel

c. Teknik Sampling

.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Data primer

b. Data sekunder

4. Instrument Penelitian

Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya :

5. Pengolahan dan Analisis data

6. Etika Penelitian

7. Jadwal Penelitian

Page 30: OKE doc