oksigenasi pada pasien kritis (oxygenation for critical patient)
DESCRIPTION
23 Sept 2010Hendra Kurnia Rakhma, S.Kep., NsMata Kuliah:Keperawatan KritisTRANSCRIPT
Hendra Kurnia Rakhma, S.Kep., Ns
23 Sept 201023 Sept 2010
Pokok Bahasan
Definisi
Indikasi
Jenis-jenis
Efek samping (Bahaya & Komplikasi)
Terapi OksigenUsaha meningkatkan tekanan parsial oksigen dalam
darah (PaO2) agar memenuhi kebutuhan sel dgn cara:Meningkatkan Fraksi Konsentrasi O2 udara inspirasi
(FiO2)Meningkatkan Tekanan Oksigen (Hiperbarik)
Fraksi konsentrasi oksigen (FiO2) FiO2 atmosfir = 20-21 % FiO2 = (4 x flow) + FiO2 atmosfir
= (4 x flow) + 20 %
Indikasi Terapi Oksigen Hypoxemia
Hasil Analisa Gas Darah (AGD): kadar O2 dlm arteri rendah
Peningkatan kerja napas RR me↑, intrekking (+), flaring nostril (+), tracheal tug (+)
Peningkatan kerja miokard HR me↑
Contoh pada klien dgn Sianosis Hipovolemi Perdarahan Anemia berat Keracunan gas CO Asidosis Selama dan sesudah pembedahan Penurunan kesadaran
PerhitunganPerhitungan KebutuhanKebutuhan OksigenOksigen
Nilai Normal Hasil Analisa Gas Darah: PaO2 = 80-100 mmHg PaCO2 = 35-45 mmHg
Rumus: PaO2 = FiO2 (760 – 47) – (PaCO2 : 0,8)
Metode Pemberian O2
Sistem aliran Rendah Low flow Low Concentration Kateter nasal Binasal kanul
Low flow High Concentration Sungkup muka sederhana (simple face mask) Partial rebreather mask Non-rebreather mask
Metode Pemberian O2
Sistem aliran Tinggi High flow Low concentration Ventury mask
High flow High concentration Head box Sungkup CPAP Jackson rees
Jenis Alat Konsentrasi Oksigen Aliran Oksigen
Nasal kanul 24-40 % 1-5 lpm
Nasal kateter 24-40 % 1-5 lpm
Simple face mask 44-60 % 6-8 lpm
Partial rebreather 60-80 % 8-12 lpm
Non rebreather 80-100 % 8-12 lpm
Venturi 24-50 % 4-10 lpm
Bag Valve Mask
Tanpa oksigen 21 % (atmosfir)
Dgn oksigen 40-60 % 8-10 lpm
Dgn reservoir 100 % 8-10 lpm
NASAL KANUL Keuntungan:
Pemberian O2 stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur
Pemasangan mudah
Kerugian: Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen
lebih dari 44% Suplai oksigen berkurang bila klien bernafas
melalui mulut Mudah lepas karena kedalaman kanul hanya
1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.
NASAL KATETER Keuntungan:
Pemberian oksigen stabil Dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
Kerugian: Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen
yang lebih dari 44% Pemasangan lebih sulit dari pada kanula
nasal Dapat terjadi distensi lambung, dapat terjadi
iritasi selaput lendir nasofaring Aliran dengan lebih dari 6 liter/mnt dapat
menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkanmukosa hidung, serta kateter mudahtersumbat.
SIMPLE FACE MASK Keuntungan:
System humidifikasi dapat ditingkatkanmelalui pemilihan sungkup berlobang besar
Dapat digunakan dalam pemberian terapiaerosol.
Kerugian: Tidak dapat memberikan konsentrasi O2 < 40% Dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran
rendah
PARTIAL REBREATHER MASK
Keuntungan: Konsentrasi 02 lebih tinggi dari simple face
mask Tidak mengeringkan mukosa
Kerugian: Tidak dapat memberikan O2 konsentrasi rendah,
jika aliran lebih rendah → penumpukan CO2 Kantong O2 bisa terlipat
NON REBREATHER
Udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi
Keuntungan & kerugian: Sama dengan partial rebreather
VENTURY MASK
Konsentrasi O2 yg diberikan konstan sesuai dgn petunjuk pada alat
Tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2
Suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol Tidak terjadi penumpukan CO2
BAG VALVE MASK
FiO2 dapat mencapai 100% jika ditambah reservoir
Ventilasi manual
LARYNGEAL TUBE Insersinya tidak membutuhkan keterampilan
khusus
ORAL DAN NASAL ENDOTRACHEAL TUBE
OTT/NTT adalah pipa yang digunakan untuk intubasi yakni menghubungkan udara langsung dari luar melalui mulut atau hidung ke trachea
LARYNGOSCOPE ENDOTRACHEAL TUBE
NASOPHARYNGEAL TUBE
OROPHARYNGEAL TUBE
CONTINOUS POSITIVE AIRWAYPRESSURE (CPAP) Aliran yg diberikan 2-10 lpm (FiO2 21-100%) Merupakan pemberian dgn sistem tertutup Dapat memberikan PEEP (Positive End
Expiratory Pressure)
TERAPI OKSIGEN PADA BAYI
INKUBATORo Red Flag Vertikal FiO2 > 40%o Red Flag Horizontal FiO2 ≤ 40%
HOOD ( OXY – HOOD, HEAD – BOX )o > efektif, terutama untuk bayi dan anak < 3
tahuno Flow Rate harus tinggi ( 8 – 12 L/m ) untuk
menghindari retensi CO2 dan maintenance konsentrasi Oksigen
Prinsip Terapi Oksigen yang benar Selalu memantau analisa gas darah (BGA) dan alveolar
arterial oxygen gradient (AaDO2) PaO2 selalu harus ditarget 80 – 100 mmHg (torr) dengan
mengatur FiO2 dan mode ventilator Pemakaian oksigen terus menerus pasti berbahaya
Prinsip Terapi Oksigen yang benar Hipoksemia ringan Gunakan nasal kanula 2-3 lpm atau masker sederhana 4 lpm
Hipoksemia sedang sampai berat tanpa retensi CO2 Misal PaO2 50 -60 bisa masker sederhana dengan flow 4 – 12
lpm. bahkan sampai perlu 60 lpm Hipoksemia dengan retensi CO2 Menggunakan venturi sehingga bisa mengontrol FiO2 mulai dari
0,24 dan memeriksa BGA sejam kemudian Bila PaCO2 kurang dari 75 torr dan peningkatannya tidak lebih
dari 10 torr dari BGA awal maka FiO2 jadi 0,28 dan seterusnya Hipoksemia berat Dimana PaO2 dibawah 50 torr maka sudah perlu ventilator.
Perlu pula memberi PEEP sehingga bisa menurunkan FiO2
Langsung Keracunan oksigen (Oxygen toxicity)◦ FiO2 tinggi dlm waktu lama → pe↓an ventilasi alveolar
→ tekanan CO2 me↑ secara progresif → mengarah pada kematian akibat narkosis CO2 dan asidosis◦ Tanda & Gejala: Distress substernal Parestesia Dyspnea Kesulitan bernafas progresif Gelisah Malaise
Efek Samping Terapi Oksigen
Langsung CO2 narcose◦ FiO2 tinggi → pe↓an dorongan bernafas & hiperkapnea →
penumpukan CO2 (CO2 retention), pada batas tertentu pasien mjd tidak sadar
Absorption atelectasis◦ Akibat FiO2 tinggi
Retrolenthal fibroplasias & kebutaan◦ Terutama pd bayi prematur yg diberikan O2 konsentrasi
tinggi dlm waktu lama Ggn neurologis Ggn gerakan cilia dan selaput lendir
(mucus blanket)
Efek Samping Terapi Oksigen
Tdk Langsung Nosokomial infeksi Mucus plug Kembung Barotrauma Fire hazard (kebakaran)
Efek Samping Terapi Oksigen