oleh: wahyu nur hidayat - wordpress.com · web viewpada umumnya, secara teknis mahasiswa datang,...

7
PEMBELAJARAN E-LEARNING Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat telah mendorong terjadinya perubahan paradigma masyarakat dalam mencari dan memperoleh informasi. Masyarakat sudah tidak lagi terpaku pada media surat kabar, televisi, radio, dan buku, tetapi juga telah mulai merambah ke dunia maya(internet). Internet sendiri merupakan salah satu media sumber informasi yang jangkauannya sangat luas dan “aktual”. Perkembangan teknologi informasi tersebut, telah memberikan dampak yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Oetomo dan Priyogutomo (dalam Mohammad Adri, 2007) menyatakan pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik ke peserta didik yang berisi informasi- informasi pendidikan yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan dan meteri pendidikan serta peserta didik itu sendiri. Internet sebagai salah satu sumber belajar telah melahirkan konsep e-learning. E-learning adalah proses pendidikan yang memanfaatkan fasilitas internet sebagai salah satu sarana dan media dalam pendidikan pengajaran. Sebelum berbicara lebih jauh mengenai e-learning, hendaknya kita melakukan analisis terlebih dahulu terhadap model-model pendidikan konvensional yang pada umumnya telah diterapkan di dunia pendidikan. Sistem pembelajaran konvensional pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran di mana kegiatan belajar dan mengajar (KBM) dilaksanakan di dalam suatu ruang kelas dan dalam waktu tertentu pada jam yang ditentukan. Sistem pembelajaran tersebut terpaku dalam satu ruangan formal di mana terdapat dosen dan mahasiswa yang bertatap muka secara langsung. Pada umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian mengerjakan tugas mandiri dan sebagainya. Namun, dalam praktik sehari-hari, sering dijumpai dosen maupun mahasiswa yang berhalangan untuk mengikuti perkuliahan di kelas sehingga proses KBM pun tidak dapat berjalan secara efektif. Situasi pembelajaran semacam ini dirasa sangat merugikan kedua belah pihak. Dimana dosen mempunyai tanggungan materi yang harusnya diberikan tetapi tertunda karena tidak dapat menghadiri perkuliahan. Sedangkan dari pihak mahasiswa juga

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Oleh: Wahyu Nur Hidayat - WordPress.com · Web viewPada umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian mengerjakan tugas

PEMBELAJARAN E-LEARNING

Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat telah mendorong terjadinya perubahan paradigma

masyarakat dalam mencari dan memperoleh informasi. Masyarakat sudah tidak lagi terpaku pada media surat

kabar, televisi, radio, dan buku, tetapi juga telah mulai merambah ke dunia maya(internet). Internet sendiri

merupakan salah satu media sumber informasi yang jangkauannya sangat luas dan “aktual”.

Perkembangan teknologi informasi tersebut, telah memberikan dampak yang cukup besar dalam dunia

pendidikan. Oetomo dan Priyogutomo (dalam Mohammad Adri, 2007) menyatakan pendidikan merupakan

suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik ke peserta didik yang berisi informasi-informasi

pendidikan yang memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, media sebagai sarana penyajian ide,

gagasan dan meteri pendidikan serta peserta didik itu sendiri. Internet sebagai salah satu sumber belajar telah

melahirkan konsep e-learning. E-learning adalah proses pendidikan yang memanfaatkan fasilitas internet

sebagai salah satu sarana dan media dalam pendidikan pengajaran.

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai e-learning, hendaknya kita melakukan analisis terlebih dahulu

terhadap model-model pendidikan konvensional yang pada umumnya telah diterapkan di dunia pendidikan.

Sistem pembelajaran konvensional pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran di mana kegiatan

belajar dan mengajar (KBM) dilaksanakan di dalam suatu ruang kelas dan dalam waktu tertentu pada jam yang

ditentukan. Sistem pembelajaran tersebut terpaku dalam satu ruangan formal di mana terdapat dosen dan

mahasiswa yang bertatap muka secara langsung. Pada umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk,

mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian mengerjakan tugas mandiri dan sebagainya.

Namun, dalam praktik sehari-hari, sering dijumpai dosen maupun mahasiswa yang berhalangan untuk

mengikuti perkuliahan di kelas sehingga proses KBM pun tidak dapat berjalan secara efektif. Situasi

pembelajaran semacam ini dirasa sangat merugikan kedua belah pihak. Dimana dosen mempunyai tanggungan

materi yang harusnya diberikan tetapi tertunda karena tidak dapat menghadiri perkuliahan. Sedangkan dari

pihak mahasiswa juga merasa dirugikan karena tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh materi pelajaran.

Kalau kita telaah lebih dalam, sedikitnya terdapat tiga gaya belajar mahasiswa. Pertama, tipe audio yaitu

salah satu gaya belajar dimana seseorang lebih mudah untuk menangkap dari apa yang dia dengar. Umumnya,

adalah mahasiswa yang lebih suka untuk mendengarkan materi. Kedua, tipe visual yaitu salah satu gaya belajar

dimana seseorang yang cenderung mudah menangkap informasi dari apa yang dia lihat atau dia baca.

Umumnya, mahasiswa yang terbiasa belajar dengan cara membaca textbook. Ketiga, tipe kinestetik yaitu salah

satu gaya belajar dimana seseorang yang cenderung mudah menangkap informasi dengan cara mempraktikkan

atau pengalaman langsung. Umumnya, terdapat sekelompok mahasiswa yang senang mempelajari suatu materi

dengan mempraktikkan langsung ilmu yang didapatkan.

Dari sini, kita dapat telaah bahwa apabila kita tetap mempertahankan model pembelajaran konvensional,

maka mahasiswa akan menjumpai banyak kendala dalam mengembangkan potensinya. Oleh karena itulah

diperlukan suatu pengintegrasian model pembelajaran baru yang mencakup gaya belajar mahasiswa secara

keseluruhan. Metode yang paling tepat adalah pembelajaran berbasis e-learning. Dengan gaya belajar pertama

(audio), dalam media pembelajaran e-learning dapat diberikan beberapa fitur dalam bentuk audio yang bisa

diperdengarkan secara langsung maupun di-download. Untuk gaya belajar yang kedua (visual), e-learning

Page 2: Oleh: Wahyu Nur Hidayat - WordPress.com · Web viewPada umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian mengerjakan tugas

diimplementasikan ke dalam bentuk tulisan-tulisan yang dapat berupa textbook, modul maupun e-book yang

kesemuanya dapat di-download. Untuk gaya belajar yang ketiga, dimana mahasiswa lebih bisa untuk

menangkap materi dengan praktik secara langsung, e-learning juga menyediakan materi video yang dapat di-

download atau dilihat sebagai panduan praktik. Pada gaya belajar kinetik macam ini, e-learning hanya berperan

sebagai panduan atau tutorial saja.

Karakter-karakter yang fleksibel yang dimiliki e-learning menjadikan e-learning mudah diterapkan oleh

mahasiswa dengan berbagai gaya belajar sehingga e-learning merupakan penunjang media pembelajaran yang

efektif, terutama di dunia kampus yang merupakan pintu gerbang dunia luar. Mari kita jadikan UM sebagai

kampus ideal berbasis ICT! Untuk sharing tentang pemanfaatan IT bagi dunia pendidikan dapat menghubungi:

KETENTUAN SOAL

1. Rubah paper size pada Page Layout menjadi 8.5 x 13

2. Rubah margin Kiri=0.5, Kanan=0.5, Atas=0.5, Bawah=0.5

3. Buat menjadi bentuk seperti naskah di bawah dengan ketentuan jarak antar kolom=0.3

4. (Lihat hasil seperti Naskah di bawah)

Page 3: Oleh: Wahyu Nur Hidayat - WordPress.com · Web viewPada umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian mengerjakan tugas

PEMBELAJARAN E-LEARNINGemajuan teknologi informasi

yang sangat pesat telah

mendorong terjadinya

perubahan paradigma masyarakat dalam

mencari dan memperoleh informasi.

Masyarakat sudah tidak lagi terpaku

pada media surat kabar, televisi, radio,

dan buku, tetapi juga telah mulai

merambah ke dunia maya(internet).

Internet sendiri merupakan salah satu

K media sumber informasi yang

jangkauannya sangat luas dan “aktual”.

erkembangan teknologi

informasi tersebut, telah

memberikan dampak yang

cukup besar dalam dunia pendidikan.

Oetomo dan Priyogutomo (dalam

Mohammad Adri, 2007) menyatakan

pendidikan merupakan suatu proses

komunikasi dan informasi dari pendidik

ke peserta didik yang berisi informasi-

Pinformasi pendidikan yang memiliki

unsur-unsur pendidik sebagai sumber

informasi, media sebagai sarana

penyajian ide, gagasan dan meteri

pendidikan serta peserta didik itu sendiri.

Internet sebagai salah satu sumber

belajar telah melahirkan konsep e-

learning. E-learning adalah proses

pendidikan yang memanfaatkan fasilitas

internet sebagai salah satu sarana dan

media dalam pendidikan pengajaran.

ebelum berbicara lebih jauh mengenai e-learning,

hendaknya kita melakukan

analisis terlebih dahulu

terhadap model-model pendidikan

konvensional yang pada umumnya

telah diterapkan di dunia

pendidikan. Sistem

pembelajaran

konvensional pada dasarnya merupakan suatu sistem

pembelajaran di mana kegiatan belajar dan mengajar (KBM)

dilaksanakan di dalam suatu ruang kelas dan dalam waktu

tertentu pada jam yang ditentukan. Sistem pembelajaran tersebut

terpaku dalam satu ruangan formal di mana terdapat dosen dan

S mahasiswa yang bertatap muka secara langsung. Pada

umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk,

mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian

mengerjakan tugas mandiri dan sebagainya.

Namun, dalam praktik sehari-hari, sering dijumpai

dosen maupun mahasiswa yang berhalangan untuk mengikuti

perkuliahan di kelas sehingga proses KBM pun tidak dapat

berjalan secara efektif. Situasi pembelajaran semacam ini dirasa

sangat merugikan kedua belah pihak. Dimana dosen mempunyai

tanggungan materi yang harusnya diberikan tetapi tertunda

karena tidak dapat menghadiri perkuliahan. Sedangkan dari

pihak mahasiswa juga merasa dirugikan karena tidak

mendapatkan haknya untuk memperoleh materi pelajaran.

alau kita telaah lebih dalam, sedikitnya terdapat tiga gaya belajar

mahasiswa. Pertama, tipe audio yaitu salah satu gaya belajar dimana

seseorang lebih mudah untuk menangkap dari apa yang dia dengar.

Umumnya, adalah mahasiswa yang lebih suka untuk mendengarkan materi. Kedua,

tipe visual yaitu salah satu gaya belajar dimana seseorang yang

cenderung mudah menangkap informasi dari apa yang

dia lihat atau dia baca. Umumnya, mahasiswa yang

terbiasa belajar dengan cara membaca textbook.

Ketiga, tipe kinestetik yaitu salah satu gaya belajar dimana seseorang

yang cenderung mudah menangkap informasi dengan cara mempraktikkan atau

pengalaman langsung. Umumnya, terdapat sekelompok mahasiswa yang senang

mempelajari suatu materi dengan mempraktikkan langsung ilmu yang didapatkan.

K

Dari sini, kita dapat telaah bahwa apabila kita tetap mempertahankan model

pembelajaran konvensional, maka mahasiswa akan menjumpai banyak kendala dalam

mengembangkan potensinya. Oleh karena itulah diperlukan suatu pengintegrasian

model pembelajaran baru yang mencakup gaya belajar mahasiswa secara keseluruhan.

Metode yang paling tepat adalah pembelajaran berbasis e-learning. Dengan gaya

belajar pertama (audio), dalam media pembelajaran e-learning dapat diberikan

beberapa fitur dalam bentuk audio yang bisa diperdengarkan secara langsung maupun

di-download. Untuk gaya belajar yang kedua (visual), e-learning diimplementasikan

ke dalam bentuk tulisan-tulisan yang dapat berupa textbook, modul maupun e-book

yang kesemuanya dapat di-download. Untuk gaya belajar yang ketiga, dimana

mahasiswa lebih bisa untuk menangkap materi dengan praktik secara langsung, e-

learning juga menyediakan materi video yang dapat di-download atau dilihat sebagai

panduan praktik. Pada gaya belajar kinetik

macam ini, e-learning hanya berperan

sebagai panduan atau tutorial saja.

Karakter-karakter yang fleksibel

yang dimiliki e-learning menjadikan e-

learning mudah diterapkan oleh

mahasiswa dengan berbagai gaya belajar

sehingga e-learning merupakan

penunjang media pembelajaran yang

efektif, terutama di dunia kampus yang

merupakan pintu gerbang dunia luar. Mari

kita jadikan UM sebagai kampus ideal

berbasis ICT! Untuk sharing tentang

pemanfaatan IT bagi dunia pendidikan

dapat menghubungi:

Page 4: Oleh: Wahyu Nur Hidayat - WordPress.com · Web viewPada umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian mengerjakan tugas
Page 5: Oleh: Wahyu Nur Hidayat - WordPress.com · Web viewPada umumnya, secara teknis mahasiswa datang, duduk, mendengarkan dan mencatat penjelasan dari dosen kemudian mengerjakan tugas